You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN A.

1 Latar Belakang

A.2 Rumusan Masalah Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut :

A.3 Tujuan dan Manfat

BAB II PEMBAHASAN
A. Asal mula buah naga

Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).

B. Varietas

Nama buah naga merujuk pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan jenis:

Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih. (Berasal dari meksiko) Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah. (hasil silangan Buah Naga putih dengan kaktus merah dari Korea) Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih. Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna buah yang sangat merah.

BUAH NAGA KUNING

Buah naga kuning termasuk buah introduksi. Buah ini didatangkan oleh pekebun dari amerika tengah. Budidaya buah naga di Indonesia ditanam oleh pekebun sejak akhir milenium kedua. Dalam istilah bahasa inggris biasa dengan sebutan dragon fruit. Dragon fruit berkerabat dekat dengan kaktus. Warna buahnya antara lain merah, putih, hitam dan kuning. Buah naga kuning diperkenalkan oleh pekebun kepada masyarakat Indonesia belum lama. Di Israel, budidaya buah naga kuning mendominasi areal perkebunan buah naga. Buah naga kuning bersosok lebih kecil dibandingkan berwarna merah. Rasa buah berkerabat dengan kaktus ini tidak berbeda jauh dengan yang merah. Rasanya manis, berair dan segar. Agroklimat dan lingkungan yang diinginkan oleh tanaman buah naga kuning seperti di habitat aslinya. Lokasi kebun harus memiliki curah hujan rendah, kering, cukup air, elevasi kurang dari 400 meter di atas permukaan laut. Tanaman dragon fruit membutuhkan sinar matahari penuh, temperatur udara hangat. Tanah bertekstur pasir hingga podsolik merah. Penyerbukan bunga buah naga terjadi pada saat malam hari. Penyerbukan dibantu oleh agen penyerbuk. Agen penyerbuk antara lain kelelawar, ngengat dan tawon. Bunga dragon fruit bermekaran hanya semalam. Pagi harinya, bunga buah naga sudah ditemukan dalam keadaan layu. Seringkali pada tanaman buah naga kuning memiliki rasa yang beragam. Dragon fruit ini didapati oleh pekebun berasa manis, kurang manis dan hambar. Penyebabnya yaitu pemupukan yang kurang tepat. Saat tanaman sedang berbuah, di dalam jaringan tanaman terjadi pemindahan cadangan karbohidrat. Cadangan karbohidrat menumpuk pada buah. Kandungan sukrosa dan fruktosa yang menyebabkan rasa buah jadi manis. Unsur yang banyak dibutuhkan oleh tanaman pada saat itu yaitu fosfor dan kalium. Kekurangan kedua unsur itu menghambat transpor gula sederhana ini. Akibatnya, buah mengandung gula sederhana yang rendah. Buah berkerabat dekat dengan kaktus ini berasa hambar atau kurang manis. Hama penyakit mudah menyerang tanaman pada saat musim penghujan tiba. Penyebab utama yaitu tingkat kelembaban yang tinggi. Serangan cendawan dan bakteri dapat memusnahkan tanaman. Penanggulangannya, pekebun membenahi drainase dan aerasi tanah. Selanjutnya pekebun melakukan penyemprotan dengan pestisida dan obat-obatan.

BUAH NAGA MERAH

Manfaat Buah Naga merah memang sangat dikenal efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Buah naga merah ini memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat membantu memperlancar proses pencernaan dalam tubuh serta mengurangi lemak. Buah naga merah memiliki kandungan zat karoten yang sangat baik bagi kesehatan mata. Khasiat buah naga merah selanjutnya adalah dapat mencegah dan mengobati penyakit jantung, kanker, hingga membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini karena buah ini memiliki kandungan lycopene. Selain itu buah ini juga mengandung vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, kalsium, fosfor, dan protein yang baik untuk membantu pembentukan jaringan. Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandung protein yang mampu mengurangi metabolisme badan dan menjaga kesehatan jantung; serat (mengawal kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan menghalangi penyakit); kalsium (menguatkan tulang) dan fosferos (pertumbuhan tisu badan). Untuk mendapatkan manfaat buah naga merah ini, Anda dapat membuat jus buah naga merah dan mengonsumsinya secara rutin. Setiap cangkir jus buah naga merah memiliki kandungan sekitar 100kkal. Namun, apabila Anda tidak sempat mengolahnya menjadi jus, Anda dapat mengonsumsinya secara langsung untuk mendapatkan khasiatnya.

BUAH NAGA DAGING HITAM

Buah naga hitam atau black dragon fruit memang belum lama dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di Indonesia. Tanaman dengan daging buahnya berwarna hitam dan bersisik merah ini merupakan pendatang baru bagi dunia pertanian agrobisnis di Indonesia dan merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan pengembangan tanaman buah naga hitam sangat bagus dibudidayakan didaerah tropis seperti di Indonesia. Sejarah Penyebaran Buah Naga Hitam. Tanaman sebangsa kaktus ini pertama kali diteliti dan dikembangkan di lereng gunung wilis Kediri, Jawa Timur. perintis pertama dilakukan oleh Mas Demang atau nama lengkapnya Prof(R)DR(Hc)Ir.AP Kusumaningrat,MP.MMP.PhD saat ini sudah menyebar diseluruh Indonesia, baik di dataran tinggi maupun pinggir pantai Buah Naga Hitam adalah hasil dari pembaharuan buah naga super red yang dalam perawatannya mempergunakan pupuk hitam atau black natural. Pupuk ini merubah genetika buah naga super red menjadi buah naga daging hitam dalam masa penelitian dua generasi tanaman buah naga atau sekitar 5 tahun.

BUAH NAGA DAGING PUTIH

Buah naga daging putih yang Sebagian kalangan menyebut buah ini dengan nama Buah Dewa. Buah naga ini disebut juga Kaktus Manis atau Kaktus Madu terbilang buah yang baru dikenal di Indonesia. Buah naga ini mulai dikembangkan di tanah air, serta memiliki peluang besar untuk disebarluaskan. Buah naga putih termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Setiap negara mempunyai sebutan yang berbeda terhadap buah ini, misal : Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), dan lain-lain. Sebagian besar sumber menyatakan bahwa aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Konon disebut buah naga, karena seluruh batangnya yang menjulur panjang seperti layaknya naga. Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak ada perhatian di negara asalnya, sekarang terkenal di seluruh dunia malahan menjadi hidangan eksklusif dalam pesawat terbang dengan jus buah naganya. Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam.

C. Morfologi

Hylocereus undatus sedang berbuah. Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang
6

menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.

D. Kandungan Buah Naga: (per 100 gr) Gula 13-18 briks Air 90% Karbohidrat 11,5 g Asam 0,139 g Protein 0,53 g Serat 0,71 g Kalsium 134,5 mg Fosfor 8,7 mg Magnesium 60,4 mg Vitamin C 9,4 mg Nutrisi dan khasiat buah naga Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga karena mengandung kadar air yang tinggi, sekitar 90% dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupun selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera Anda. Secara umum, para pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesehatan. Meskipun tanaman ini mudah ditemui, tak banyak orang yang mengerti secara mendalam khasiatnya. Buah naga mempunyai banyak khasiat yang bermanfaat
7

bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keputihan. Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah, buah naga cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Penelitian menunjukkan buah naga merah sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah. Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh, katanya. Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan untuk diet), karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang), zat besi (menambah darah), vitamin B1 (mencegah demam), vitamin B2 (menambah selera), vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

E. Pembudidayaan buah naga

Pada umumnya, buah naga dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40 C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Kota Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah. Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Sementara ini, daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, Kalibawang, Kulon Progo, dan Batam merupakan daerah yang telah membudidayakan tanaman ini.

BAB III PENUTUP Kesimpulan

BAB IV DAFTAR PUSTAKA Herdiawanto, Heri dan Jumanta Hamdayama. 2010. Cerdas, Kritis dan Aktif Berwarganegara. Jakarta: Erlangga. Hak dan kewajiban warga negara. Diakses tanggal 28 Februari 2013, dari : nurulhaj19.wordpress.com Kaelani, M.S. dan Achmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma.

10

You might also like