You are on page 1of 11

UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN

CASE REPORT DRUG ABUSE


Pengaruh Fisik Yang Ditimbulkan Terhadap Orang Dengan Penggunaan Ganja (Cannabis sativa)

OLEH: NIKE ANGELA PATRISIA 1102009204 Kelompok A-3

TUTOR: dr.Saskia N Mokoginta,spM

Pengaruh Fisik Yang Ditimbulkan Terhadap Orang Dengan Penggunaan Ganja (Cannabis sativa)
Abstrak Latar Belakang:meninjau berbagai pengaruh yang ditimbulkan terhadap fisik seseorang yang mengkonsumsi zat yang berupa Ganja. Nama lain dari ganja ialah Cannabis Sativa dan Ganja memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti cimeng, rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope, weed, hemp, hash (hasish), pot, joint, sinsemilla, grass yang merupakan tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol ( THC, tetra-hydrocannabinol). Diskusi:penjelasan terhadap pengaruh fisik yang ditimbulkan pada kasus dengan orang penggunaan Ganja sesuai dengan pasien di RSKO CIBUBUR,JAKARTA TIMUR yang berinisial K berumur 31 tahun anak ke-3 dari 2 bersaudara yang bertempat tinggal daerah Jakarta Selatan,daerah asal Sunda dan Manado,dengan pendidikan terakhir SMU,memakai NAPZA pertama kali ketika SMU kls 1 berupa Ganja,Serta membandingkan pengaruh fisik yang ditimbulkan oleh klien itu pada survey yang dilakukan oleh BNN(Badan Narkotika Nasional). Kesimpulan:terdapat adanya berbagai macam perbedaan pengaruh fisik yang timbul pada setiap individu yang memakai ganja Latar Belakang Akhir-akhir ini kasus pemakaian NAPZA banyak terjadi dilingkungan sekitar dan menjadi salah satu bentuk kejadian yang paling sering di Indonesia.Berbagai macam jenis NAPZA yang ada,salah satunya adalah Ganja(Cannabis Sativa) yang merupakan konsumsi terbanyak di Asia dan Afrika dalam bentuk bebagai sediaan.Ganja( Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang memberikan efek paling dominannya ialah euforia dan juga terdapat efek fisik pada klien salah satunya gatal pada kulit.Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana. Menurut BNN, berdasarkan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pemerintah menetapkan ganja (bersama opium (beserta aneka turunannya), kokain, heroin dan beberapa jenis narkotika lainnya) termasuk dalam Narkotika Golongan I (satu) yang artinya hanya boleh digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan sama sekali tidak boleh digunakan dalam terapi apapun karena berpotensi sangat tinggi untuk mengakibatkan ketergantungan dan memberikan efek fisik seperti berkurangnya kemampuan koordinasi, pertimbangan,gatal,mata merah.Ganja memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti cimeng, rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope, weed, hemp, hash (hasish), pot, joint, sinsemilla, grass.

Persentasi kasus Tn K, 31 tahun dengan tinggi badan 178 cm dan berat badan 75kg, anak ke-3 dari 2 bersaudara,beragama islam,bertempat tinggal di daerah Jakarta selatan.Keadaan serta kegiatan pasien saat dikunjungi dalam keadaan baik dan selesai membersihkan ruangan.Daerah asal klien campuran Sunda dan Manado.Status perkawinan belum menikah.Pendidikan terakhirnya adalah SMU tetapi pernah kuliah beberapa jurusan dan klien ini selalu tidak pernah menyelesaikan kuliahnya sehingga klien berpindah-pindah jurusan dan tempat kuliah,namun akhirnya klien berhenti kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan.Klien di rehabilitasi di RSKO Cibubur,Jakarta Timur sudah 7 bulan,awal masuk RSKO Cibubur karena orang tua mengetahui klien mengalami overdosis zat jenis putau,saat itu diantar ke RSCM Cipto Mangunkusumo akan tetapi karena kasus overdosis NAPZA maka pihak RSCM tidak menerima klien untuk menjalani pengobatan disana,akhirnya dibawa oleh orangtua ke RSKO Cibubur dan langsung direhabilitasi tanpa mengalami tahap detoksifikasi.Klien datang ke RSKO Cibubur ini untuk yang ke-2 kalinya,sebelumnya hanya rawat jalan.Klien juga pernah masuk pesantren di Jawa timur dan Bogor, tetapi hanya 2 bulan setelah itu keluar dan 1 minggu kemudian klien mulai mengkonsumsi zat jenis Putau.Awal pertama kali memakai ketika SMU kls 1 yaitu jenis Ganja,ketahuan sama orangtua saat SMU kls 3,dan saat kuliah mengkonsumsi putau dan shabu.Ketika mengkonsumsi ganja klien merasakan lebih euforia, batuk, wheeze, dan produksi dahak yang berlebihan,serta gatal pada kulit(sering menggaruk),selama memakai ganja tersebut merasa lebih percaya diri dan nafas menjadi lebih cepat.Klien mengaku pernah menggunakan shabu-shabu,serta campuran antara putau dan ganja yang menghasilkan perasaan lebih rileks. Untuk masalah lingkungan klien mengalami Anti sosial disekolah,kuliah,dan tempat kerja karena klien sering mengantuk saat melakukan aktivitasnya dan sering terlambat masuk kerja karena tingkah lakunya seperti itu penyebab klien diasingkan oleh teman-teman dan lingkungan sekitar yang membuat klien tidak nyaman.Tidak terdapat masalah dengan keluarga.Tidak pernah merasa frustasi.Klien mendapatkan barang itu dari ajakan seorang teman dekat yang berprofesi sebagai bandar narkoba dekat rumah si klien,kebetulan saat itu klien juga ingin mencoba rasanya jika memakai zat tersebut.Untuk pembelian, klien hanya menelpon teman dekatnya dan barang akan langsung dikirim kealamat dengan ongkos kirim Rp 20.000,-. Diskusi Sangat jarang masyarakat kita mengetahui bahwa tanggal 20 April, diperingati sebagai Hari Ganja Dunia, bahkan terkesan ada upaya untuk melegalisasi ganja. Bagi penulis ini merupakan suatu fenomena ambivalensi dan harus segera diluruskan agar tidak membingungkan masyarakat. Mark Gold, MD, seorang pakar penyalahgunaan obat menyatakan bahwa Ketika persepsi bahwa ganja bukanlah senyawa berbahaya mulai terbentuk,penggunaannya meningkat Memang ganja hanya salah satu jenis narkoba, tetapi tetap sangat memprihatinkan, sebagaimana yang dilaporkan bahwa di AS 98% pemakai kokain memulainya dari penggunaan ganja, sehingga ganja dijuluki sebagai gerbang masuk (entry point) penyalahgunaan narkoba. Realita ini membuat penulis tergerak untuk mempelajari kembali eksistensinya sebagai bahan renungan bersama
3

Ganja(Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana.Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter.Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada di tanaman berbeda (berumah dua). Bunganya kecil-kecil dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya tumbuh di pegunungan tropis dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di AmerikaSerikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di Indonesia, ganja dibudidayakan secara ilegal di Provinsi Aceh.Biasanya ganja ditanam pada awal musim penghujan, menjelang kemarau sudah bisa dipanen hasilnya. Hasil panen ganja berupa daun beriut ranting dan bunga serta buahnya berupa biji-biji kecil. Campuran daun, ranting,bunga, dan buah yang telah dikeringkan inilah yang biasa dilinting menjadi rokok mariyuana. Kalau bunga betinanya diekstrak, akan dihasilkan damar pekat yang disebut hashish.Ganja ini bisa juga untuk campuran untuk air minum dan makanan supaya memberikan rasa lebih nikmat. Oleh UNODC(United Nation Office on Drug and Crime) melaporkan bahwa pada tahun 2009 Indonesia, menempati peringkat kesembilan dunia terbesar mengkonsumsi ganja yaitu sekitar 110 metrik ton atau sekitar 2% total konsumsi dunia yang mencapai 6.002 metrik ton. Dan Indonesia adalah negara peringkat 10 tertinggi di dunia sebagai ladang bagi peredaran narkoba jenis ekstasi dan ganja. Secara global, pemadat narkoba di dunia menurut data WHO mencapai 190 juta orang. Sementara pengguna narkoba (end user) di Indoneisa yang cenderung mengalami trend peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat dalam tabel berikut: PENINGKATAN PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI INDONESIA Tahun Prevalensi % terhadap Jumlah Penyalahgunaan Penduduk Narkoba 2009 3,60 juta orang 1,99 2010 4,02 juta orang 2,21 2011 5,00 juta orang 2,80 Sumber: Hasil Survei BNN & Pusat Penelitian Kesehatan (Puslitkes) Universitas Indonesia, 2009-2011 Secara demografis, Pada umumnya pengguna narkoba adalah pekerja swasta, wiraswasta dan buruh yang berusia di atas 30 tahun dengan tingkat pendidikan terbanyak SLTA.
4

Kepala BNN, Komjen Pol Goris Mere mengatakan, yang cukup mengkhawatirkan adalah besarnya jumlah pengguna narkoba dari kalangan siswa/pelajar, yang berjumlah 3,8 juta pada tahun 2010.Berdasarkan fakta-fakta di atas, trendnya diperkirakan akan cenderung mengalami peningkatan. BNN memperkirakan, prevalensi (angka kejadian) penyalahgunaan narkoba di Indonesia akan mencapai sekitar 5,1 juta orang di 2015. Namun kalau trend peningkatannya konsisten, angka perkiraan tahun 2015 bisa bertambah sampai dua kali lipat menjadi sekitar 10 juta orang

Gambar : Tanaman ganja (Cannabis Sativa)

Gambar:biji ganja (Cannabis Sativa)


5

Gambar :Ganja kering Ganja memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti cimeng, rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope, weed, hemp, hash (hasish), pot, joint, sinsemilla, grass, dan ratusan nama jalanan lain yang tersebar di seluruh dunia untuk penamaan ganja.

Gambar:

ganja yang dicampurkan kedalam minuman

Ganja mengandung zat psikoaktif delta-9-terta-hidro-kanabinol (THC). Zat ini terdapat pada daun dan rantingnya dengan kadar THC tertinggi pada pucuk tanaman betina yang sedang berbunga. Kadarnya berkisar 1,0% 10%, bahkan bisa lebih bila dibudidayakan dengan perlakuan dan faktor lingkungan yang baik. Selain THC, ganja juga mengandung kanabinol,asamkanabidiolat.Ganja dapat dikonsumsi sebagai makanan, diseduh seperti teh, tapi kebanyakan di isap setelah dikeringkan dan dirajang kemudian dilinting seperti rokok tembakau. Setiap batang rokok ganja mengandung THC sebanyak 5-20 mg.
6

Bila diisap, asap ganja yang mengandung lebih dari 60 kanabinoid dan bahan kimia lain ditahan dalam paru-paru beberapa detik. Sekitar 50% akan diabsorbsi (penggunaan oral hanya diabsobsi 3-6%).Pengaruh rokok ganja pada penggunaan timbul setelah 20-30 menit dan kadar THC tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu 2 3 jam. Kemudian THC meninggalkan plasma dan masuk kedalam jaringan yang mengandung lemak, terutama otak dan testis. THC dimetabolisme didalam hati dan ekskresi terutama melalui tinja dan urine. Waktu paruhnya adalah 2-7 hari. Sehingga dalam urine dapat dideteksi sampai seminggu setelah penggunaan terakhir.

Gambar:kerja ganja saar di sel saraf Target ganja terhadap otak Otak merupakan perangkat keras (hard ware) esensi manusia. Kerja otak menentukan tingkat kebahagiaan, efektifitas perasaan dan kualitas interaksi dengan orang lain. Ganja sebagai bahan alami yang mengandung zat psikoaktif ternyata menjadikan otak sebagai target utama kerjanya. TCH sebagai zat psikoaktif utama dalam ganja, didalam tubuh akan bekerja pada reseptor-B1 dan B2 yang terdapat di otak terutama pada kortek serebri, hipokampus, serebelum. Interaksi THC dengan reseptor kanabinoid ini memicu pelepasan neurotransmiter dopamin (DA) dan Norepineprin (NE) pada mesolimbik otak. Sebagaimana diketahui bahwa di dalam mesolimbik terdapat mesolimbic dopamine pathway yang mengandung Medial Fore-brain Bundle (MFB, yang berisi serabut saraf dopaminergik. Serabut saraf ini menyebar dari Ventral Tegmental Area (VTA) di bagian ventral otak tengah menuju Nucleus Accubens (NA) di ventral bagian otak depan. Jalur neural dalam otak ini sering dijuluki sebagai jalur
7

kenikmatan (brain reward system/ brain plesure system). Jalur ini mampu memberi penguatan (reinforcing) positif dan adiksi pada pengunaan narkoba seperti opioida, kokain, nikotin, amfetamin, alkohol dan ganja.

Intoksikasi terhadap fisik yang ditimbulkan pada pemakaian ganja (Cannabis Sativa)

Gambar:Pengaruh fisik terhadap pemakaian Ganja(Cannabis Sativa) Dampak terhadap fisik pada pemakaian ganja jangka pendek Efek fisik langsung yang dirasakan meliputi: debar jantung cepat, tekanan darah naik, pernafasan naik, mata merah, mulut kering, nafsu makan meningkat, waktu untuk bereaksi menurun (yang menyebabkan efek slow).Semua efek ini dapat berkurang antara 10 menit sampai 8 jam,tergantung dari kadar poten ganja yang dikonsumsi, metode penggunaannya (apakah dibakar, di uap dengan alat vaporizer, atau dimakan sebagaimana dalam space cake).
8

Bagi mereka yang merupakan pengguna ringan, apabila dites dengan alat pendeteksi THC (tetrahydricannabinoid, senyawa aktif marijuana) hasilnya bisa jadi negatif setelah seminggu tidak merokok ganja. Namun pada pengguna berat, meski setelah puasa tidak merokok ganja selama sebulan, hasil tes THC dapat keluar positif. Dampak terhadap fisik pada pemakaian ganja jangka panjang Penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa dampak yang lebih serius jika ganja dikonsumsi secara rutin. Beberapa efek diantaranya adalah:Beresiko tinggi terhadap bronkitis, kanker paru-paru dan gangguan pernafasan (ganja berdampak dua kali lebih berat dari pada tar dari rokok),mengganggu daya ingat jangka pendek, pemikiran logis dan koordinasi,mengganggu gairah seksual,ganja mengurangi tingkat testosterone,akibatnya sperma menurun dan gerak sperma kurang lincah,kedua komponen ini sebagai penunjang kesuburan pria maka ganja berpotensi membuat pria menjadi mandul,merusak sistem kekebalan tubuh,pada penelitian yang dilakukan Sidney, Quesenberry, Friedman, dan Tekawa, ada kesamaan reaksi dalam tubuh pada pecandu ganja dan rokok. Dalam tubuh mereka terjadi perubahan epithelium bronchial yang berkaitan dengan kemunculan kanker Berdasarkan survey dari BNN, pengaruh terhadap fisik pada penggunaan ganja dibagi berdasarkan pemakaian ganja dalam dosis rendah,sedang,dosis tinggi(overdosis) tidak teratur dan berkepanjangan serta penggunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan: Dampak penyalahgunaan ganja dalam dosis rendah dan sedang. Berkurangnya kemampuan koordinasi, pertimbangan, dan daya ingat,mengalami peningkatan kepekaan visual dan pendengaran,mengalami conjunctivitis (radang pada saluran pernafasan). Dampak penyalahgunaan ganja dengan dosis tinggi. Dampak yang diakibatkan adalah seorang penyalahgunaan ganja akan mengalami ilusi (khayalan), mengalami delusi (terlalu menekankan pada keyakinan yang tidak nyata), mengalami depresi (mental mengalami tekanan), kebingungan, mengalami alienasi (keterasingan), dan halusinasi (terkadang, juga disertai gejala psikotik seperti rasa ketakutan dan agresifitas). Penyalahgunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan. Mengalami radang paru-paru, mengalami iritasi dan pembengkakan saluran nafas, mengalami kerusakan pada aliran darah koroner dan beresiko menimbulkan serangan nyeri dada, beresiko terkena kanker lebih tinggi (karena daya karsinogenik yang terdapat pada ganja jauh lebih tinggi dari pada tembakau), menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit (karena penyalahgunaan ganja menekan produksi leukosit), serta menurunnya kadar hormon pertumbuhan baik hormon tiroksin (hormon kelenjar gondok) dan maupun hormon kelamin pada laki-laki dan perempuan. Selain itu, gangguan fisik yang ditimbulkan juga menyebabkan pengurangan produksi sperma pada laki-laki dan gangguan menstruasi dan aborsi pada perempuan.
9

Simpulan Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan gejala-gejala fisik yang ditimbulkan oleh orang dengan penggunaan ganja,ini diperkuat dengan alasan sudah berapa lamanya waktu orang tersebut mengkonsumsi ganja dan berapa dosis yang dikonsumsinya.Hal ini diperkuat dari survey yang dibuktikan oleh BNN dan dibandingkan dengan klien di RSKO Cibubur.

Acknowledgement Saya mengucapkan terimakasih kepada RSKO Cibubur,Jakarta Timur yang telah memberikan kesempatan pada kelompok kami untuk wawancara dan terima kasih atas informasi-informasi yang telah diberikan.Ucapan terimakasih juga saya berikan kepada dr.Saskia N Mokoginta,spM atas bantuannya dalam penyelesaian tugas ini. Terakhir saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kelompok Drug Abuse A-3(kak yoga sebagai ketua,kak via,kak tania,kak celia,kak oni,kak yogi,riri,rina dan winda). Daftar pustaka Penyalahgunaan ganja mereduksi esensi manusia 2012.Jakarta:Gerakan Narkotika, 22 November http://granat.or.id/uncategorized/579 Efek mengkonsumsi Nasional , http://bnnpsulsel.com Nasional 2012, Anti from

ganja/Penyalahgunaan Narkoba 2007.Jakarta:Badan 20 November 2012,

Narkotika from

Efek jangka panjang/penggunaan ganja 2010.Jakarta:Lingkar Ganja Nusantara, 22 November 2012 ,from http://www.legalisasiganja.com/6 Definition of Cannabis Sativa 2010. Jakarta : UNODC, 22 November 2012 , from http://www.unodc.org/eastasiaandpacific/en/indonesia/index.html

10

11

You might also like