You are on page 1of 10

SUMBER HUKUM ISLAM AL-QURAN

Anggota Kelompok Amirah Aniz Varadilla Nabillah Ratri S.Palupi Arsy Arundina

125070500111025 125070500111029 125070501111002 125070500111028

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Bab I Pendahuluan

1.1 latar belakang Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki aturan dan hukum yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh umatnya. Setiap aturan dan hukum memiliki sumbernya sendiri sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Islam sebagai agama yang sempurna memiliki hukum yang datang dari Yang Maha Sempurna, yang disampaikan melalui Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yakni Al Quran Al Kariim. Kemudian sumber hukum agama islam selanjutnya adalah Sunnah atau yang kita kenal dengan Hadits. Al Quran dan Hadits merupakan dua hal yang menjadi pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalankan hidup demi mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman ada saja hal-hal yang tidak terdapat solusinya dalam Al Quran dan Hadits. Oleh karena, itu ada sumber hukum agama islam yang lain, diantaranya Ijma dan Qiyas. Namun, Ijma dan Qiyas tetap merujuk pada Al Quran dan Hadits karena Ijma dan Qiyas merupakan penjelasan dari keduanya. Sumber hukum islam terdiri dari alquran,al-hadist dan al-ijtihad. Al-quran yang merupakan sumber hukum islam yang mendasar dan yang paling utama. dimana dalam al quran berisi Petunjuk untuk kehidupan, Penjelas sesuatu hal, pembeda atau pemisah antara haq dan bathil, Penawar/obat penyakit rohani dan jasmani, Pengingat terhadap sesuatu, misalnya akhirat, Pendorong untuk kasih sayang,suatu Pelajaran yang baik, Pembenar kitabullaah sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 1.2.2 1.2.3

Bagaimana al-quran sebagai sumber hukum islam? Bagaimana pengaruh al-quran sebagai pedoman di kehidupan? Bagaimana sikap yang harus kita tunjukkan untuk menerapkan isi al-quran?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MPK Agama. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami hukum-hukum ajaran islam terutama al-quran dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bab II Permasalahan

Sumber Pokok hukum Islam adalah Al-Quran dan Al-Quran adalah sumber dari segala sumber hukum. Al-Quran menurut bahasa berarti bacaan, sedangkan menurut istilah adalah firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa Arab yang diriwayatkan secara mutawatir dan yang membacanya adalah ibadah. Defenisi di atas mengisaratkan kepada kita, bahwa : Pertama Apa-apa yang diwahyukan oleh Allah dalam maknanya, kemudian dipahami dalam bahasa Rasulullah, tidaklah dinamakan AlQuran. Kedua Alih bahasa Al-Quran ke dalam bahasa lain bukanlah disebut Al-Quran. Ketiga Wahyu yang diturunkan kepada selaian nabi Muhammad bukanlah seperti taurat kepada nabi Musa. Keempat Syarat mutawatir. Adapun isi kandungan pokok Al-Quran diantaranya Tauhid, Ibadah, Janji dan ancaman dan Kisah umat terdahulu. Perlu diketahui AlQuran menempati kedudukan pertama atau tertinggi dari sumber-sumber hukum lain. Oleh karena itu, sumber hukum dan norma yang ada tidak boleh bertentangan dengan Al-Quran. Al-Quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malakikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia agar diamalkan segala perintah-Nya dan segala yang dilarang-Nya. Pedoman dalam menetapkan hukum, Pertama Tidak memberatkan atau menyulitkan, Allah tidak akan membebani umat manusia atas sesuatu yang diluar batas kemampuan manusia. Jika manusia sulit mengerjakan , kemungkinan karena kondisi manusia itu sendiri. Kedua Meyedikitkan Beban, Al-Quran memberikan keringanan kepada umat manusia dalam dalam masalah ibadah, yang disebut juga rukhsah, diantara keringanan (rukhsah) seperti : Menjama dan mengqasar shalat, Tidak berpuasa dalam perjalanan, Bertayamum sebagai ganti wudhu, Memakan makanan haram bila dalam keadaan darurat. Selain itu, sesuai dengan kedudukan Al-Quran sebagai sumber utama atau pokok hukum Islam, berarti al-Quran itu menjadi sumber dari segala sumber hukum. Karena itu jika akan menggunakan sumber hukum lain di luar Al-Quran, maka harus sesuai dengan petujuk

al-Quran dan tidak boleh melakukan sesuatu yang bertentangan dengan al-Quran. Hal ini berarti bahwa sumber hukum selain al-Quran tidak boleh menyalahi apa-apa yang telah ditetapkan al-Quran. Kekuatan hujjah al-Quran sebagai sumber dan dalil hukum fiqh terkandung dalam ayat al-Quran yang menyuruh umat manusia mematuhi Allah. Hal ini disebutkan lebih dari 30 kali dalam al-Quran. Perintah mematuhi Allah itu berarti mengikuti apa-apa yang difirmankanNya dalam al-Quran. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini, banyak orang-orang muslim yang mengacuhkan tentang pentingnya pemahaman Al-quran, padahal dalam al-quran itu sendiri berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman seseorang untuk memenuhi suatu dasar tercapainya sumber-sumber dasar dari Islam. Al-Quran bersifat global (mujmal) yang memerlukan perincian. Misalnya perintah shalat, shaum maupun haji hanyalah dengan kalimat singkat : aqimis shalat, kutiba alaikum as-shiam, wa atimmu alhajj, sedangkan tentang tatacara mengerjakannya tidak dijelaskan di dalam Al-Quran. Untuk menjelaskannya, datanglah Rasulullah SAW memberikan penjelaskan, dari mulai tatacara shalat, berrumah tangga, berekonomi sampai urusan bernegara. Penjelasan rasul itu disebut Sunnah Rasul. Setelah Rasul wafat, permasalahan umat tetap bermunculan misalnya persoalan bayi tabung, inseminasi, euthanasia, dll. Persoalan demikian belum terakomodir di dalam Al-Quran maupun hadits, oleh karena itu memerlukan sumber hukum yang ketiga, yakni ijtihad. Al-Quran merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan menggunanakan bahasa Arab. Agar fungsi Al-Quran sebagai hidayah (guidance) atau way of life benar-benar efektif, maka Al-Quran bukan saja perlu diterjemahkan tetapi perlu jiuga ditafsirkan. Cara menafsirkan Al-Qur;an bisa menggunakan dua pendekatan, yakni tafsir Tahlili dan tafsir Maudhui. Kini banyak tokoh-tokoh Islam aliran rasional Liberal, yang menafsirkan Al-Quran dengan dominasi akal. Pendekatannya ada tiga yakni tafsir Mateforis, tafsir Hermenetika dan tafsir dengan pendekatan Sosial Kesejarahan. Wahyu yang pertama dan terakhir diturunkan Wahyu yang di turunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad adalah surat Al-Alaq ayat

ke 1-5 di gua hira. Tepatnya pada tangal 17 ramadan,tahun ke 40 bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.

Proses turunnya Al-Quran Ada 3 pendapat yang berkenaan dengan proses turunnya Al-Quran : 1.Al-Quran diturunnkan sekaligus Al-Quran diturunkan secara sekaligus pada malam lailatul qadar kemudiaan diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw. 2.Al-Quran di turunkan secara berangsur-angsur. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur pada setiap malam lailatul qadar. 3.Al-Quran diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul izzah. AL-Quran diturunkan pertama kali pada malam lailatul qadar sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul izzah, kemudian b \aru diturunkan sedikit demi sedikit kepada Nabi Muhammad saw.

Sejarah turunnya Al-Quran Allah SWT menurunkan Al-Quran dengan perantaraan malaikat jibril sebagai pengentar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia / berumur 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alquan turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.Alquran turun tidak secara sekaligus, namun sedikit demi sedikit baik beberapa ayat, langsung satu surat, potongan ayat, dan sebagainya. Turunnya ayat dan surat disesuaikan dengan kejadian yang ada atau sesuai dengan keperluan. Selain itu dengan turun sedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW akan lebih mudah menghafal serta meneguhkan hati orang yang menerimanya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Fungsi Al-Quran 1.Petunjuk bagi Manusia. Allah swt menurunkan Al-Quransebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat 41:44) 2. Sumber pokok ajaran islam. Fungsi AL-Quran sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh

segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni. 3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia. Dalam AL-Quran banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Quran. 4. sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Turunnya Al-Quran merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw. Tujuan Pokok Al-Quran 1. Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan. 2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif. 3. ptunjuk mengenal syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, Al-Quran adalah petunjuk bagi selunih manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQuran 1.Akidah akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah laku sebagai seorang yang beriman. 2.Ibadah dan Muamalah Kandungan penting dalam Al-Quran adalah ibadah dean muamallah.Menurut Al-uran tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah.Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Az,zariyat 51:56) Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan

berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82. 3.Hukum Secara garis besar Al-Quran mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum perang,hukum antar bangsa. 4. Akhlak Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Quran surat alQalam ayat 4. 5. Kisah-kisah umat terdahulu Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Quran.Al-Quran menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Quran memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Quran antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat 37-39. 6. Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi Al-Quran banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.

Keistimewaan Dan Keutamaan Al-quran : 1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.

2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-quran dapat dipengaruhi jiwanya. 3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu. 4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia. 5. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa. 6. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa. HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QURAN SECARA BERANGSUR-ANGSUR 1. Untuk menguatkan hati Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam . Firman-Nya:Orang-orang kafir berkata, kenapa Quran tidak turun kepadanya sekali turun saja? Begitulah, supaya kami kuatkan hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (AlFurqaan: 32) 2.Untuk menantang orang-orang kafir yang mengingkari Quran karena menurut mereka aneh kalau kitab suci diturunkan secara berangsur-angsur. Dengan begitu Allah menantang mereka untuk membuat satu surat saja yang (tak perlu melebihi) sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat saja yang seperti Quran, apalagi membuat langsung satu kitab. 3.Supaya mudah dihapal dan dipahami. 4.Supaya orang-orang mukmin antusias dalam menerima Quran dan giat mengamalkannya. 5.Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan suatu hukum.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari kesimpulan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Al-Quran merupakan risalah Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk pedoman hidup manusia dan juga sebagai mukzijatnya serta sebagai bukti keRasulannya. Lama al-quran diturunkan ke bumi adalah kurang lebih sekitar 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

3.2 Saran Kita sebagai umat Islam seharusnnya lebih giat untuk membaca dan mengamalkan isi ajaran yang terkandung didalam Al-Quran. Sebagaimana para sahabat nabi yang telah berupaya mengumpulkan, menuliskan, serta merapihkan susunan isi Al-Quran namun tidak merubah satu kata pun isi ketika awal turun kepada Nabi Muhammad SAW.

You might also like