You are on page 1of 11

TUGAS AKUNTANSI

Pengertian, Konsep Dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi

Oleh Nama : Fauza Ikhwanul Muslim Prodi : Sistem Informasi Kelas : 1-G

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

a. Menurut Para Ahli Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) menguraikan pendapatnya tentang sistem akuntansi dengan menyinggung pengertian bahwa: Accounting has several facets: 1. It is an information system in its own right. That is, it employs various systematic operations to generate relevant information. 2. Accounting is the language of business: it provides the means by which the key affairs of a business firm are expressed and summarized. 3. Accounting may be viewed as financial information needed for the overall functioning of an entity. Information is intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended. System is a unified group of interacting parts that function together to achieve its purposes. Menurut pengertian tersebut, sistem informasi akuntansi adalah merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). Beberapa batasan pengertian (definisi) lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) sistem informasi akuntansi adalah, Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi. Informasi ini dikomunikasika n kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan. Sedangkan Menurut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan. Sedangkan menurut Baridwan (1998, h.6), Sistem akuntansi terdiri dari formulir formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi 1. Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan sistem informasi terdiri dari 6 blok yang disebut information system building block (Cushing, diterjemahkan Ruhiyat Kosasih.1983) sebagai berikut : Blok Masukan (Input Block) Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode-metode dan media (umumnya dokumen sumber, source document) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem. Blok Model Proses (Process Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Blok Keluaran (Output Block) Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) di dalam sistem informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data

di dalam basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems) Blok Kendali (Control Block) Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahankesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/ api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya. 2. Sedangkan menurut Leitch dan Davis (1992, p8-10), komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari: Business operations Dalam suatu organisasi terdapat beberapa aktivitas seperti perekrutan karyawan, pembelian barang persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan operasional. Transaction Processing Transaksi yang dilakukan perusahaan lazimnya ialah penjualan, produksi, (bila perusahaan industri), dan pembelian. Para penyusun (designer) sistem informasi harus paham apa dan bagaimana transaksi-transaksi itu diproses.

Management Decision Making

Pada umumnya informasi digunakan untuk bahan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen, oleh karena itu informasi menentukan proses pengambilan keputusan. Reporting Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, penyusun sistem (system designer) harus mengetahui output apa yang dibutuhkan/diinginkan. System Development and Operation Sistem informasi harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan secara efektif. Idealnya user terlibat penuh dalam implementasinya. Database Untuk memperoleh database yang baik, perlu dipahami sungguh-sungguh proses pengumpulan dan penyimpanan data, dan jenis database software. Technology Kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bisnis tergantung dari pengetahuan teknologi untuk melengkapi pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi. Pada waktu ini dukungan teknologi komputerisasi dan komunikasi sudah pada tingkat yang sedemikian rupa sehingga prosedur operasional yang lazim dikenal secara tradisional sudah berubah secara total, misalnya mengenai otorisasi, pembagian tugas, hubungan antar organisasi secara elektronis (e-business), dan aspek-aspek keamanan (karena dengan menggunakan internet berarti kita makin terbuka terhadap akses publik). Controls Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi. Interpersonal/Communication Skill Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, system designer harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun tulisan. Accounting and Auditing Principles

Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan harus mengetahui prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem informasi.

Pernanan Sistem Informasi Akuntansi Peranan sistem informasi akuntansi bagi pihak perusahaan, dalam hal ini manajemen jelas sangat penting. Sebab sistem informasi akuntansi bersama-sama dengan sistem informasi lainnya menyediakan informasi yang dibutuhkan

manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melaksanakan tindakantindakannya. Peranan sistem informasi akuntansi dinliai efektif apabila telah memberi kontribusi yang besar kepada pihak manajemen di dalam pengambilan keputusan. Bagi pihak di luar perusahaan, peranan sistem informasi akuntansi juga tak kalah penting, yaitu sebagai penghasil informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna sebagai dasar penilaian dan analisa terhadap kondisi perusahaan. Dari laporan - laporan tersebut, pihak luar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Peranan sistem informasi, baik bagi manajemen maupun pihak ekstern perusahaan, tidak terlepas dari fungsi yang dijalankannya yaitu bukan hanya sekedar pengolah atau pemroses data, tetapi sistem informasi akuntansi juga menjalankan mulai dari fungsi pengumpulan data, pemrosesan atau pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, serta tentunya fungsi penyedia informasi, seperti pada gambar berikut :

1. Pengumpulan data (Data Collection ) Pengumpulan data (dilaksanakan saat tahap masukan) meliputi langkah - langkah seperti menangkap data transaksi, mencatat data di atas formulir, dan mengesahkan dan mengedit data untuk menjamin keakuratan dan kelengkapannya. Fungsi pengumpulan data pada umumnya terdiri atas beberapa langkah berikut ini : a. Penangkapan data : yaitu menarik data ke dalam sistem b. Pengikuran data : yaitu menentukan ukuran yang di gunakan untuk menilai data, dalam hal ini adalah data kuantitatif. c. Pencatatan data ke dalam formulir atau dokumen sumber d. Pengabsahan data untuk menjamin kecermatan e. Pengelompokan data : yaitu menempatkan data pada kategori yang telah di tentukan sebelumnya. 2. Pemeliharaan data (Data Maintenance) Pemeliharaan data (di lakukan saat tahap pemrosesan) meliputi langkah - langkah sebagai berikut : 1. Mengklasifikasikan atau mengangkat data yang telah di kumpulkan ke kategori yang telah di tetapkan. 2. Menuliskan atau mengganda/memproduksi data ke atas dokumen atau media lainnya 3. Menyortir atau menyusun elemen data berdasarkan pada satu atau lebih karakteristik. 4. Mengelompokkan atau mengurn pulkan bersama kelompok transaksi dengan yang serupa. 5. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih batch atau file data. 6. Mengkalkulasi atau melakukan penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian operasi.. 7. Meringkas atau mengagregat elemen data kuantitatif.

8. Membandingkan atau memeriksa item dari batch atau file yang terpisah untuk menemukan kesamaan atau yang terpisah untuk menemukan kesamaan atau menentukan bagaimana bisa berbeda. 3. Data manajemen (Data Management) Fungsi manajemen data terdiri dari tiga langkah pokok berikut ini : Penyimpanan data ; meliputi menempatkan data dalam tempat penyimpanan di sebut file atau database dengan dua cara : (1) relatif permanen, (2) sementara menunggu pemrosesan selanjutnya. Data harus di simpan untuk referensi masa depan; juga, data yang telah di proses menjadi informasi dapat di tahan sementara sampai di perlukan oleh pengguna. Pemuktahiran (up date) data yaitu menyesuaikan data yang tersimpan agar mencerminkan operasi, peristiwa dan keputusan yang terbaru. Pengambilan ulang ( Retrieve ) data ; yaitu usaha mengambil kembali data yang tersimpan untuk di proses lebih lanjut atau di jadikan informasi. Terdiri dari mengakses dan mengekstrak data, baik untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk pelaporan bagi pengguna. 4. Data Control. Fungsi pengendalian data memiliki 2 tujuan dasar : a) untuk menjaga dan mengamankan aset perusahaan, termasuk data dan, b) untuk menjamin bahwa data yang telah ditangkap akurat dan lengkap dan di proses dengan benar. Fungsi ini penting dilaliukan untuk rnenghindari kehilangan data, kesalahan pemrosesan & pemalsuan catatan, pencurian selama pemrosesan, dan sebagainya, karena pengendalian dan pengamanan data juga berarti pengamanan informasi. Alat kendali dan cara pengamanan lainnya antara lain meliputi otorisasi, laci kas yang terkunci, rekonsiliasi, verifikasi dan tinjauan. 5. Information Generation Fungsi ini meliputi langkah - langkah seperti, menerjemahkan melaporkan dan mengkomunikasilian informasi.

Fungsi terakhir ini terdiri dari : a. Pelaporan : meliputi penyiapan laporan dari data yang telah di proses, yang telah di simpan atau dari keduanya b. Pengkomunikasian tediri dari : Penyajian laporan sedemikian rupa agar bisa lebih di mengerti dan lebih berguna bagi pemakai. Penyampaian laporan kepada pemakai secara fisik.

Sumber : http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/peranan-dan-fungsi-sisteminformasi.html
-

http://repository.binus.ac.id/content/F0174/F017444778.pdf

You might also like