You are on page 1of 14

BAB II

KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA PIPA LURUS

A. Tujuan
1. Dapat menentukan kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa
2. Dapat menentukan kekasaranpipa (ks) dan koefisien (kst) dari rumus stikler
dengan berbagai macam pipa:
a. Galvanised pipa Ø 3/4”
b. Standar block pipa Ø 3/4”
c. Standar block pipa Ø 1/2”
d. C.P.V.C pipa Ø 1/2”
3. Dapat membandingkan hasil percobaan yang didapat dengan harga-harga dari
literatur.

B. Alat-Alat Yang Digunakan


1. Fluid Friction Apparatus
2. Stopwatch
3. Thermometer
4. Mistar ukur

C. Petunjuk Umum

AH 10 −6
1. Menentukan debit Q=
T
Dimana: Q= debit (m3/detik)
A= Luas basah bak pengukur debit (m3)
H= Tinggi air (m)
T= Waktu (detik)
V.D
2. Menentukan bilangan Reynolds ( E = )
v
Q
Dimana : v = kecepatan aliran, dihitung dengan rumus v =
A
d = diameter pipa
v = kekentalan air

3. Kehilangan Tinggi Tekan pada pipa lurus :


2

a. Rumus Darcy : h = λ . L . v
gs
d 2g
Dimana : hgs = kehilangan tinggi tekan karena gesekan
λ = koefisien gesek
L = panjang pipa
v = kecepatan aliran
d = diameter
g = percepatan gravitasi
2

= IE . L =
v .L
b. Rumus Strickler : h gs 2 4/3
k .R
st h

Dimana : v = kecepatan air dalam pipa


Kst = koefisien gesek strickler
Rh = Radius hidrolik
IE = Kemiringan garis energi
L = Panjang pipa
hgs = Kehilangan tinggi tekan
4. Hubungan antara bilangan Reynolds (Re) dengan koefisien gesek Darey,

0,316
menurut rumus Blassius : λ =
Re 0,25
1 2 3 4 ………………….Multi Manomater
V=0
Reservoir

hgs (Hilang Tinggi Tekanan)

V≠0

Kran
Pengaliran air
DIALIRKAN

Pipa Uji

D. Persiapan Percobaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan / dipersiapkan dalam mengoprasikan alat:
1. Isi tangki penampung (sump tank) dengan air.
2. Tutup semua kran pipa uji selain pipa yang akan diuji.
3. Hidupkan sumber listrik
4. Tekan tombol tombol pompa dan yakinkan arah perputaran yang ditunjukkan
dengan tanda panah.

E. Jalannya Percobaan
1. Tutup semua cocks dari pressure pipings.
2. Tekan tombol listrik dan buka kran percobaan, aliran akan mengalir dari alat-
alat over flow.
3. Ukur debit air masing-masing 3 kali dan diambil rata-rata. Cara mengukur
debit air adalah sebagai berikut:
a. Tekan knop stopwatch serenyak dengan kerja dari pengelak.
b. Bila air sudah mencukupi, alihkan pengelak dan tekan / hentikan
stopeatch pada waktu yang bersamaan.
c. Sesudah pengukuran selesai, buanglah air melalui lubang pembuang
pada pengukur debit.
4. Ukur tinggi air pada setiap pengukuran debit.
5. Ukur suhu air dengan mencelupkan thermometer pada bak penampung air.
6. ukur panjang dan diameter pipa yang diuji.
7. Ulangi percobaan dengan merubah lebar bukaan kran, sehingga diperoleh
hasil pengamatan dengan debit yang berbeda.
Jenis Pipa :
d = cm A = cm2 Temperatur [H2O] = oc v= (m2 / detik)
R = cm R2/3 = cm 2/3 I= ½
I =
Tangki pengukur debit = cm x cm A tangki = cm 2 L pipa =
Perbandingan dari literature: Ks = , Kst =

PENGUKURAN PERHITUNGAN HASIL


No. Tinggi hL Q=Atangki . H V= Q .
H T Re= V.d λ= hL.d 2g Ks
Perco Manometer (cm) T Apipa Ks Kst
(cm) (det) v L . v2 d
b (cm) (cm) ( m / detik ) ( m / detik )
1.
2.
3.
Rata
2
4.
5.
6.
Rata
2
7.
8.
9.
Rata
2

Jenis Pipa :
d = cm A = cm2 Temperatur [H2O] = oc v= (m2 / detik)
R = cm R2/3 = cm 2/3 I= I½=
Tangki pengukur debit = cm x cm A tangki = cm 2 L pipa =
Perbandingan dari literature: Ks = , Kst =

PENGUKURAN PERHITUNGAN HASIL


No. Tinggi hL Q=Atangki . H V= Q .
H T Re= V.d λ= hL.d 2g Ks
Perco Manometer (cm) T Apipa Ks Kst
(cm) (detik) v L . v2 d
b (cm) (cm) ( m / detik ) ( m / detik )
1.
2.
3.
Rata
2
4.
5.
6.
Rata
2
7.
8.
9.
Rata
2

Jenis Pipa :
2 o 2
BAB III
KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA BELOKAN

A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menentukan kehilangan tekanan akibat tikungan.
2. Dapat menentukan koefisien kehilangan tekanan.

B. Alat-Alat Yang Dipakai


1. Fluid Friction Apparatus
2. Stopwatch
3. Thermometer
4. Mistar ukur
C. Petunjuk Umum
1. Bila air mengalir pada suatu tikungan pipa, tikungan ini akan menyebabkan
kehilangan energi.
2. Kehilangan energi akibat tikungan, bergantung kepada geometrik tikungan
dan kecepatan aliran dalam pipa.
2

=ζ.
v
3. Kehilangan energi dihitung dengan rumus : h L
2g
Dimana : hL = Kehilangan tinggi tekanan.
ζ = Koefisien hilang tinggi tekanan.
V = Kecepatan aliran dalam pipa.
g = Percepatan gravitasi bumi.
4. Dengan menggunakan manometer kehilangan tekanan bisa diketahui dengan
cara membaca tekanan pada awal dan akhir tikungan.
19
α 23

αR Gb. Tikungan Pipa


22
R

20
α 21
α
R R

D. Persiapan Percobaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan / dipersiapkan dalam mengoprasikan alat:
1. Isi tangki penamapung (Sump Tank) dengan air.
2. Tutup semua kran.
3. Hidupkan sumber listrik.
4. Tekan tombol pompa dan yakinlah arah perputaran yang ditunjukkan
dengan tanda panah.

E. Jalannya Percobaan
1. Tutup semua cocks dari pressure pipings
2. Tekan tombol listrik dan buka kran yang diuji, aliran akan mengalir dari over-
flow.
3. Ukur debit air masing-masing percobaan minimal 3 kali dan diambil rata-rata.
Cara mengukur debit air adalah sebagai berikut:
a. Tentukan batas ketinggian awal dan akhir pada tabung volumetrik
yang akan dicapai air.
b. Tekan knop stopwatch serenyak dengan kerja dari pengelak.
c. Ukurlah waktu yang sudah diperlukan pengaliran air untuk mencapai
batas-batas ketinggian yang sudah ditentukan.
d. Sesudah pengukuran selesai, buanglah air melalui lubang pembuang
pada pengukur debit.
4. Ukur tinggi air pada setiap pengukuran debit.
5. Ukur suhu air dengan mencelupkan thermometer pada bak penampung air.
6. Ukur panjang dan diameter pipa yang diuji.
7. Ulangi percobaan dengan merubah lebar bukaan kran, sehingga diperoleh
hasil pengamatan dengan debit yang berbeda.
Tabel Percobaan : Kehilangan Tinggi Tekan Pada Belokan Sudut ( α ) =
d pipa = cm A pipa = cm 2 Temperatur [H2O] = oc R=
R/d=
Tangki pengukur debit = cm x cm A tangki = cm 2 Perbandingan dari literatur ζ= ζ= ζ= ζ=

PENGUKURAN PERHITUNGAN HASIL


Tinggi Manometer hL
Q=Atangki . H V= Q . ζ ζ ζ
No. H T ζ
19 20 21 22 23 T Apipa (19- (20- (21-
Percob (cm) (det) (19-20) (20-21) (21-22) (22-23) (22-23)
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) ( m3 / detik ) ( m / detik ) 20) 21) 22)
1.
2.
3.
Rata 2
4.
5.
6.
Rata 2
7.
8.
9.
Rata 2
BAB IV
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT PERUBAHAN
TIBA-TIBA DARI PENAMPANG SUATU ALIRAN

A. TUJUAN UMUM
1. Mengerti dan dapat mengukur kehilangan tinggi tekan
2. Dapat mengenal dan menggunakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur
tinggi tekan.
3. Mengerti dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mengukur tinggi
tekan di laboraturium.

B. Tujuan Khusus
1. Dapat mengukur kehilangan tinggi tekan akibat perubahan tiba-tiba dari
penampang suatu aliran.
2. Dapat menentukan karakteristikdari aliran dalam pipa, seperti : debit dan
kecepatan.
3. Dapat menentukan koefisien-koefisien kehilangan tinggi tekan dalam aliran
pipa.
4. Dapat membuat grafik hubungan kehilangan tinggi tekan yang dihitung
(berdasarkan anggapan tanpa kehilangan tinggi tekan dan dengan kehilangan
tinggi tekan.
5. Dapat mengambil kesimpulan dari grafik hubungan dengan grafik kehilangan
tinggi tekan ideal (hL pengamatan versus HL pengamatan).

C. Peralatan / Perlengkapan
1. Peralatan tata pipa berlubang kecil
2. Stopwatch
3. Mistar ukur
D. Teori Penunjang
Ekspansi tiba-tiba

Kontraksi tiba-tiba

Kontraksi tiba-tiba

Untuk fluida tak termampatkan yang mengalir dalam pipa, berlaku persamaan
berikut:
Q = V1 . A1 = A2 . V2 (Hukum Kontinuitas)
Dimana : Q = Debit aliran [ m3 / detik]
V = Kecepatan aliran rata-rata [ m3 / detik]
A = Luas penampang [ m2 ]

1. Ekspansi tiba-tiba
Antara titik (17) dan (18). Tujuan percobaan ini adalah membandingkan
pengukuran kenaikan tinggi tekan menurut pengamatan melalui ekspansi tiba-tiba
dengan kenaikan tinggi tekan menurut perhitungan berdasarkan anggapan:
a. Tanpa kehilangan tinggi tekan
h18 – h17 = (V172 – V182) / 2g [Bernoulli]
V17 . A17 = V18 . A18 [Kontinuitas]
h18 – h17 = V172 {1 – (d17 / d18)2 } / 2g
b. Dengan kehilangan tinggi tekan
Kehilangan tinggi tekan : hL = (V17 – V18)2 / 2g
h18 – h17 = (V172 – V182) / 2g – hL
= (V172 – V182) / 2g – (V17 – V18)4 / 2g

2. Kontraksi tiba-tiba
Antara Penampang (15) dan (16)
Tujuan percobaan ini adalah membandingkan hasil pengukuran penurunan tinggi
tekan bila aliran melalui kontraksi tiba-tiba, dengan perhitungan penurunan tinggi
tekan berdasarkan anggapan:
a. Tanpa kehilangan tinggi tekan
h15 – h16 = V162 {1 – (d16 / d15)4 } / 2g
b. Dengan kehilangan tinggi tekan
hL = K . V2 / 2g
h15 – h16 = V162 {1 – (d16 / d15)4 } / 2g + K . V2 / 2g
Dimana :
K = adalah konstanta yang tek berdimensi dan tergantung pada perbandingan
luas seperti tercantum pada Tabel 1.
Tabe ini bisa ditemukan pada beberapa buku pelajaran yang membahas
mekanika fluida.
Tabel 1. Koefisien Kehilangan Untuk Kontraksi Tiba-Tiba
A2 / A1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.6 0.8 1.0
K 0.50 0.46 0.41 0.36 0.30 0.18 0.06 0

E. Persiapan Percobaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan / dipersiapkan dalam mengoparasikan alat :
1. Isi tangki penampung ( Sump Tank) dengan air.
2. Tutup semua kran.
3. Hidupkan sumber listrik.
4. Tekan tombol pompa dan yakinlah arah perputaran yang ditunjukkan
dengan tanda panah.

F. Jalannya Percobaan
2. Tutup semua cocks dari pressure pipings
3. Tekan tombol listrik dan buka kran yang diuji, aliran akan mengalir dari
over-flow.
4. Ukur debit air masing-masing percobaan minimal 3 kali dan diambil rata-
rata. Cara mengukur debit air adalah sebagai berikut:
a. Tekan knop stopwatch serenyak dengan kerja dari pengelak.
b. Bila air sudah mencukupi, alihkan pengelak dan tekan / hentikan
stopeatch pada waktu yang bersamaan.
c. Sesudah pengukuran selesai, buanglah air melalui lubang pembuang
pada pengukur debit.
5. Ukur tinggi air pada setiap pengukuran debit.
6. Ukur suhu air dengan mencelupkan thermometer pada bak penampung air.
7. Ukur panjang dan diameter pipa yang diuji.
8. Ulangi percobaan dengan merubah lebar bukaan kran, sehingga diperoleh
hasil pengamatan dengan debit yang berbeda.

You might also like