You are on page 1of 2

AGROINDUSTRI

Beberapa masalah lingkungan hidup berkaitan dengan industrialisasi pertanian meliputi : a. b. c. d. e. Terjadi peningkatan produksi limbah Limbah yang dihasilkan semakin beragam dan kompleks sehingga sulit untuk diolah Biaya pengobatan dan pembuangan limbah semakin mahal Mengolah limbah seringkali tidak memecahkan permasalahn lingkungan Mengolah limbah memerlukan pembiayaan yang lebih besar daripada mencegah terbentuknya limbah f. Peraturan yang ada masih terfokus pada pengolahan dan pembuangan limbah dan belum mencakup usaha-usaha pencegahan timbulnya limbah g. Adanya dampak globalisasi terhadap daya saing produk di pasar internasional berkaitan dengan masalah lingkungan hidup

Dalam pelaksanaan untuk mencapai kondisi ramah lingkungan, terdapat urutan prioritas pengelolaan yang dapat diterapkan oleh pihak agroindustri, yaitu : a. Prinsip pencegahan pencemaran (pollution prevention) Pencegahan pencemaran dilaksanakan meliputi keseluruhan dari proses produksi seperti pemilihan bahan baku yang murni, penggunaan alat proses yang efisien-efektif dalam pemakaian bahan-energi-air, perawatan-peralatan untuk optimalisasi proses, dan SDM yang cakap dalam proses dan pengelolaan lingkungan. b. Prinsip pengendalian pencemaran (pollution control) Prinsip ini diterapkan bila pencemaran atau limbah masih dihasilkan dalam suatu proses produksi. Maka, yang dapat dilakukan adalah mengendalikan bahan pencemar atau limbah tersebut agar tidak mencemari pekerja, produk dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengolah limbah tersebut untuk menurunkan tingkat bahaya atau menurunkan tingkat pencemarannya atau menjadikannya bahan yang lebih bermanfaat/bernilai ekonomi. c. Prinsip remediasi (remediation) Prinsip ini dijalankan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah tercamar agar dapat pulih kembali dan digunakan untuk kegitan-kegiatan produktif tanpa menimbulkan potensi pencemaran bagi manusia dan aktivitas didalamnya.

Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan dalam suatu agroindustri dapat diterapkan enam prinsip dasar yaitu : a. Refine Penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang ada saat ini. b. Reduce

Pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional yang menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan. Contoh : mengganti keran atau pipa yang bocor dan memasang alat penangkap ceceran/lelehan. c. Reuse Pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses berbeda. d. Recycle Penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber daya untuk proses yang sama. e. Recovery Kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain. f. Retrieve Energy Pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energy dalam proses produksi.

Instansi yang terkait : a. Departemen perindustrian dan perdagangan : kebijakan untuk mendukung kinerja komoditas industry unggulan b. Departemen kesehatan : Pengawasan dan perizinan makanan olahan agroindustri c. Dinas pertanian tanaman pangan : pengawasan tanaman pangan hasil industry d. Bidang Teknologi Agroindustri dan bioteknologi : pengawasan dan pengembangan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan e. Dinas pertanian dan kehutanan, Departemen perkebunan : Pengawasan dan pengembangan bidang pertanian, kehutanan dan perkebunan f. Pemerintah Kabupaten : Pengawasan dan pengembangan agroindustri, serta membantu menanggulangi masalah agroindustri

You might also like