You are on page 1of 9

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pengamatan awal (pretest) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi terhadap kedua kelompok. Setelah diberikan intervensi, kemudian dilakukan pengamatan akhir (posttest). Rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Pretest 01 Eksperiment treatment X Posttest 02

Keterangan : 1 2 : Observasi sebelum dilakukan : Observasi setelah dilakuan

(X) : Perlakuan yang menggunakan teknik relaksasi nafas dalam Gambar 4.1 Rancangan Penelitian B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yaitu keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 25

26 2010 dan 2011 yang kuliah di PSIK FK Unlam berjumlah 52 orang yang mengalami nyeri haid (dysmenorrhea). 2. Sampel Sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2010 dan 2011 kuliah di PSIK FK Unlam yang mengalami nyeri haid (dysmenorrhea) yang pengambilan sampelnya dengan cara purposive sampling yaitu sampel dipilih atas dasar siapa yang dianggap tepat untuk menjadi sampel studi. Adapun besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005) sebagai berikut:

Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi D = Tingkat signifikansi (0,05) n= Populasi 1 + Populasi (0,05)2 n= 52 1 + 52 (0,0025) n= 52 1, 13

27 n = 46 orang Dari rumus diatas diperoleh sampel dengan jumlah sebanyak 46 orang mahasiswi angkatan 2010, 2011 dan 2011 yang kuliah di PSIK FK Unlam dan mengalami nyeri haid (dysmenorrhea). Dari 46 orang tersebut 23 mahasiswi sebagai kelompok kontrol dan 23 mahasiswi sebagai kelompok perlakuan atau eksperimen. Untuk menentukan layak atau tidaknya sampel yang mewakili keseluruhan populasi untuk diteliti, harus berdasarkan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Berusia antara 16-22 tahun 2) Belum menikah 3) Responden dengan dysmenorrhea pada hari pertama atau kedua haid 4) Responden dengan dysmenorrhea primer atau tidak ada kelainan anatomis genitalis (bukan dysmenorrhea sekunder) 5) Respoden saat nyeri haid (dysmenorrhea) tidak sedang mengkonsumsi obat pengurang nyeri haid atau menggunakan teknik lain. 6) Responden sadar dan dapat diajak komunikasi secara aktif 7) Bersedia menandatangani lembar persetujuan penelitian sebagai responden (Informed consent). b. Kriteria eksklusi

28 Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak dapat memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya antara lain hambatan etnis, menolak menjadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sudah menikah 2) Responden dengan gangguan kesadaran 3) Responden mengalami sakit pada saat penelitian 4) Responden tidak mengalami nyeri menstruasi pada saat penelitian 5) Responden berhenti atau menolak dilakukan tindakan. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang dugunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuisioner nyeri haid (dysmenorrhea), lembar observasi skala nyeri menurut Mankoski sebelum diberikan Teknik relaksasi nafas dalam pada responden. C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Variabel bebas penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam. 2. Variabel terikat Variabel terikat penelitian ini adalah nyeri haid (dysmenorrhea). 3. Variabel pengganggu Variabel pengganggu penelitian ini adalah pemahaman tentang nyeri, kecemasan, dan pengalaman masa lalu. Variabel-variabel ini tidak dikendalikan.

29 4. Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah tingkat nyeri haid (dysmenorrhea) tanpa diberi intervensi apa-apa. D. Definisi Operasional 1. Teknik Relaksasi nafas dalam Teknik relaksasi nafas dalam adalah prosedur melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan nafas secara perlahan oleh responden yang dilakukan sebanyak 15 kali dengan diselingi istirahat singkat setiap 5 kali. 2. Tingkat nyeri Nyeri dalam penelitian ini adalah sensasi subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (23). Skala nyeri adalah alat ukur yang menggambarkan seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu. Pengukuran skala nyeri akan dilakukan menggunakan instrumen Verbal Descriptor Scale (VDS) yang terdiri dari sebuah garis lurus dengan 5 kata penjelas yang mempunyai jarak yang sama sepanjang garis (6). E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a) Dilakukan studi pendahuluan untuk jumlah populasi yang dapat dijadikan subjek penelitian pada setiap angkatan 2010-2011. b) Menentukan jumlah sampel pada kelompok yang akan dilakukan intervensi.

30 c) Subyek penelitian dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. d) Melakukan kesepakatan dengan calon responden tentang kesediaan menjadi subjek penelitian/ responden serta mengumpulkan biodata responden. e) f) Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menjelaskan tujuan penelitian. Setelah memahami tujuan penelitian, responden diminta menandatangani lembar/ surat pernyataan kesediaan (informed consent) menjadi responden penelitian. g) Peneliti menanyakan kepada responden kapan biasanya waktu datangnya menstruasi. h) Peneliti membagi responden menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. i) Memberikan penjelasan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara individu atau perorangan tentang cara mengisi lembar observasi, mengukur skala nyeri dan menganjurkan untuk tidak melakukan intervensi apapun selain melakukan teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok eksperimen pada saat nyeri haid (dysmenorrhea) , sedangkan pada kelompok kontrol dianjurkan untuk tidak melakukan intervensi apapun. Pengukuran derajat nyeri menggunakan skala intensitas nyeri VDS, yaitu seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Skala Intensitas Nyeri VDS yang Digunakan Saat Penelitian (6).

31 j) Dilakukan teknik manajemen nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok ekperimen (prosedur ditunjukkan pada Lampiran ). k) Dilakukan pengukuran ulang skala intensitas nyeri dengan pengukuran skala VDS segera sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam. Hasil pengukuran dicatat pada lembar observasi. G. Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat tingkat nyeri haid (dysmenorrhea) pada lembar observasi sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam. Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari 4 tahap, yaitu editing, coding, entry data, dan tabulating H. Cara Analisis Data Data kuantitatif dari tiap kelompok dianalisis secara statistic dengan komputeriasasi menggunakan perangkat lunak program Statistic Product and Service Solutions (SPSS) for windows release 17.0. Langkah-langkah analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis Univariat (deskriptif) Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Nursalam, 2003). Tujuan analisis univariat adalah

mendeskripsikan/ menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat dengan mendeskripsikan responden berdasarkan karakteristik responden, teknik relaksasi nafas dalam dan tingkat nyeri haid ( dysmenorrhea) pada mahasiswi PSIK FK Unlam. Untuk menguji kepastian, analisis univariat

32 digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral yang berdistribusi normal (standar deviasi) dan tidak normal (median, mean, modus minimum, maksimal, minimal) dan data berkategorik dengan distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat (analitik) Tujuan analisis bivariat adalah untuk diagnosis data dan melakukan uji hipotesis dua variabel. Analisis bivariat juga digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen, yang langkah selanjutnya adalah mengolah data tentang tingkat nyeri haid (dysmenorrhea) sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji T-test dependent (berpasangan) jika data berdistibusi normal yang sebelumnya diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, namun jika data berdistribusi tidak normal uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan perbedaan nyeri haid (dysmenorrhea) dengan responden yang sama yaitu responden yang diteliti dua kali yaitu sebelum dan sesudah, dimana responden sama tetapi diukur dua kali. Analisis data menggunakan program SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% p value lebih kecil dari alpha (0,05). Maka hipotesis yang diajukan adalah: H0: Tidak terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri haid (dysmenorrhea) pada mahasiswi Program Studi Imu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

33 Ha: Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri haid (dysmenorrhea) pada mahasiswi Program Studi Imu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. I. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Unlam dari bulan April sampai Agustus 2013.

You might also like