Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
FK IP
MEDAN
2009
PENERAPAN PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS(PS3)
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA
POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII
SMP RAKYAT PANCUR BATU
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
SKRIPSI
Oleh
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MEDAN
2009
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
NPM : 7105050202
PENGESAHAN SKRIPSI
Medan, 2009
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
______________ _______________
Pembimbing I Pembimbing II
Berdasarkan hasil analisa data diperoleh bahwa dari 36 siswa terdapat 30 siswa
(83,3%) yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65% (tuntas belajar)
dan 6 siswa (16,7%) tidak tuntas belajar. Ketercapaian TPK sebanyak 5 (67,44%) dari
6 TPK telah tuntas. Dari hasil observasi (3,11) disimpulkan bahwa kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik.
Tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3 yaitu (1)
kemampuan menganalisa soal sebesar 68,5% (kategori sedang), (2) kemampuan
merencanakan penyelesaian soal sebesar 65,2% (kategori sedang), (3) kemampuan
menyelesaikan soal sebesar 66,4% (kategori sedang), (4) kemampuan mengevaluasi
kembali hasil penyelesaian soal sebesar 66,1% (kategori sedang). Dari keempat
tingkat kemampuan tersebut, siswa SMP-RAKYAT Pancur Batu memiliki tingkat
kemampuan sedang dalam menyelesaikan soal dengan PS3.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis hingga penelitian dapat diselesaikan dengan
skripsi,Kepada Ibu Suryati Tanjung yang telah memberikan bimbingan, saran, kritikan
serta masukkan kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Sri Faizah Lisnasari (PD I), Bapak
Nulus Sembiring (PD II), Bapak Rusdi Nasution (PD III). Ucapan terima kasih
pendidikan Matematika UISU serta kepada Bapak dan Ibu Dosen beserta staf
Pegawai jurusan matematika FKIP UISU. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak
Pinter Sinulingga selaku Kepala sekolah SMP-RAKYAT Pancur Batu yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan Ibu Umi Kalsum
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih banyak kepada Ayahanda Dan Ibunda
tercinta : Legiman / Rita.S yang telah memberikan bantuan doa, moral dan materil,
dan motivasi, yang tak dapat penulis balas, kepada : Nenek Surtinah yang
tercinta atas semua doa dan bantuan moral selama ini. Kepada Kakakku :
Adikku Rina Andriana yang selalu memberikan dukungan dan bantuan moral, materil,
mencukupkan dana dari awal kuliah sampai selesai kuliah di UISU, dan tak lupa
untuk keponakanku yang lucu dan imut : Dimas Akmal Prathama Nugraha dan
Kamila Dwi Athifah yang selalu memberikan semangat baru bagi penulis, kepada
seluruh keluarga besar penulis ucapkan terima kasih banyak. Ucapan terima kasih juga
disampaikan untuk sahabat-sahabatku : Rina, Uma, Neni, Anita, Evi, Walida, Ryan,
khususnya Mat’05. Terima kasih juga buat sobatku Irma dan Winda serta temen-
temen PPL-T MMA-UISU yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis tidak
dapat membalas budi baik dari semuanya. Allah yang kiranya membalas kepada
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat
Halaman
ABSTRAK ……………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Mempengaruhi …………………………….. 9
2.3. Hipotesis……………………………………………... 26
4.2. Pembahasan…………………………………………….. 44
5.1. Kesimpulan…………………………………………….. 46
5.2. Saran……………………………………………………. 46
DAFTAR PUSTAKA 47
DAFTAR TABEL
Halaman
metode ekspositori
Penyelesaian Soal 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
PENDAHULUAN
potensi yang dimiliki anak didik sebagaimana yang diungkapkan oleh A.B Hasibuan
sikap”. Dengan demikian pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang
berkualitas tinggi.
matematika merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya
dalam upaya membina dan membentuk manusia berkualitas tinggi. Sebagaimana yang
pengetahuan sempurna”.
kritis, kreatif, sistematis, dan logis. Arena untuk memecahkan masalah kehidupan
semua siswa dari SD hingga SMS/SMK/STM dan bahkan juga di perguruan Tinggi.
yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai bidang studi yang paling
sulit, sehingga mengakibatkan rendahnya nilai matematika disekolah. Hal ini juga
tercermin dari hasil studi yang dilaksanakan oleh Organisasi International Educational
Achievement (IEA) (WWW.depdiknas.go.id.2006) yang menunjukkan bahwa : Studi
kemampuan siswa SMP di Indonesia hanya berada pada urutan ke - 39 dari 42 negara
peserta.
Saat ini keadaan yang terjadi di sekolah SMP RAKYAT Pancur Batu adalah
kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab atau mengerjakan soal
– soal. Di sekolah guru tidak melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan sendiri
konsep dan prinsip – prinsip dalam menyelesaikan soal secara sistematis. Dominasi
guru terhadap siswa, membuat siswa tidak terlatih memecahkan soal secara sistematis
(PS3).
Dengan demikian sasaran pembelajaran tidak tercapai dan hal inilah yang
menyebabkan hasil ujian kurang memuaskan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa hal
lebih baik disekolah. Metode ekspositori sendiri juga membantu guru dan siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Karena metode ini merupakan metode dengan
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik dan siswa dapat mengungkapkan
Dalam hal ini untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa SMP
RAKYAT Pancur Batu adalah peranan Penyelesaian Soal Secara Sistematis. Dengan
PS3, siswa disekolah SMP RAKYAT Pancur Batu diharapkan mampu dan terampil
dalam penyelesaian soal dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini siswa terpancing
siswa dikelas VIII SMP RAKYAT Pancur Batu. Menurut keterangan guru disekolah
tersebut hasil belajar siswa pada penyelesaian soal secara sistematis sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena siswa tidak mengikuti langkah – langkah yang berurutan
dan sesuai.
ekspositori pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP RAKYAT Pancur Batu
berikut:
waktu dan kemampuan peneliti , maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian itu
terbatas pada penentuan tingkat hasil belajar dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal secara sistematis . Tingkat hasil belajar siswa yaitu seberapa besar
persentase secara klasikal penguasaan siswa terhadap materi ditinjau dari hasil belajar
Materi yang diajarkan terbatas pada pokok bahasan Luas dan Keliling Lingkaran.
kan PS3 pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP – RAKYAT
atas yaitu :
Metode PS3.
3). Sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan metode PS3 pada
4). Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti
penelitian sejenis
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak dapat memecahkan masalah menjadi
dapat memecahkan masalah. Dalam perubahan tingkah laku tersebut terjadilah suatu
proses. Jadi belajar itu harus melalui proses, sehingga siswa bukan hanya sekedar
“Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, jadi
belajar adalah proses aktif mengenai informasi dan kemudian disusun dan dibentuk
Senada dengan hal itu, Gagne (dalam Ratna Willis Dahar) menyatakan bahwa :
“Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman”.
Hal ini didukung juga oleh Ngalim Purwanto (1990:9) yang mengatakan
bahwa : “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan
dan latihan artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang
menyangkut pengetahuan , kemampuan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran, sehingga
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan. Karenanya belajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak
hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan
maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih
edukatif , agar siswa mampu belajar dengan lancar dan berhasil secara efektif dan
efisien.
3. Sebagai motivator, ialah memberi dorongan semangat agar siswa mau dan giat
belajar.
4. Sebagai Organisator
dipahami peserta didik. Guru yang berhasil mengajar di suatu sekolah belum tentu
berhasil di sekolah lain. Itulah sebabnya ada pendapat bahwa mengajar itu adalah
Kegiatan belajar tidak terlepas dari berbagai kesulitan yakni suatu keadaan
yang terdapat dalam proses belajar mengajar yang ditandai dengan hambatan-
hambatan untuk mencapai hasil belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan
cenderung menunjukkan prestasi hasil belajar yang rendah. Untuk itulah perlu
dilakukan suatu cara yang dapat menolong siswa untuk mencapai hasil belajar yang
baik.
dalam hal ini guru harus dapat memahami gejala-gejala kesulitan belajar tersebut yang
dapat dilihat dari berbagai tingkah laku siswa sehingga akan dapat ditentukan situasi
yang dihadapi oleh siswanya, misalnya memperoleh nilai matematika yang rendah.
masalah dalam belajar itu jika seorang siswa tidak memenuhi harapan-harapan yang
diisyaratkan kepadanya oleh sekolah seperti yang tercantum pada tujuan dari
(1986:47) bahwa : ”Suatu masalah timbul, kalau seorang siswa itu berada di bawah
taraf perilaku dari sebagian besar teman sekelasnya pada mata pelajaran maupun
belajar siswa. Menurut Ngalim Purwanto (1990:19) ada dua faktor yang
1. Faktor Internal, berupa faktor belajar yang bersumber dari dalam diri siswa
2. Faktor Eksternal, berupa faktor belajar yang bersumber dari luar diri siswa
Untuk itulah, guru harus lebih jeli mengenali situasi dan kondisi siswa sesuai
dengan faktor internal dan eksternal seperti yang dikemukakan diatas, sehingga guru
siswa.
Tercapai atau tidaknya tujuan belajar tersebut dapat dilihat dari hasil belajar
yang diperoleh siswa. Hudojo (1990) menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah
penguasaan hubungan yang telah diperoleh sehingga orang itu dapat menampilkan
Penguasan hubungan yang telah diperoleh ini mencakup ruang lingkup yang
1. Informasi Verbal
Informasi Verbal adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang
dapat diungkapkan melalaui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang
lain. Siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik
yang bersifat praktis maupun teoritis.
2. Kemahiran Intelektual
Kemahiran Intelektual (Intellectual Skill) menununjuk pada”Knowing
How”, yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri.
Kemahiran intelektual dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
• Diskriminasi jamak (Multiple Discrimination), yaitu kemampuan
seseorang dalam membedakan antara objek yang satu dengan
objek yang lain. Dalam pemersepsi ,seseorang akan menanggapi
suatu benda ciri-ciri yang khas , misalnya warna, bentuk, panjang-
lebar, kasar-halus, bau dan sebagainya. Berdasarkan persepsi itu
seseorang dapat membedakan objek yang satu dengan yang lain.
• Konsep (consept),yaitu arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep dapat dilambangkan
dalam bentuk kata yang mewakili konsep itu.Konsep dibedakan
atas konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan.konsep
konkret adalah suatu pengertian yang menunjuk pada objek-objek
dalam lingkungan. Konsep yang didefinisikan, yaitu konsep yang
mewakili realitas hidup tetapi bukan lingkungan hidup fisik,
misalnya lingkaran adalah yang garis yang berbentuk bundar yang
mempunyai jari-jari sama panjang.
• Kaidah (Rule), yaitu dua konsep atau lebih yang jika dihubungkan
satu sama lain, maka terbentuk suatu ketentuan yang mewakili
suatu keteraturan, misalnya besi jika dipanaskan akan memuai.
• Prinsip (Higher-Order rule) yaitu kombinasi dari beberapa kaidah,
sehingga terbentuk suatu kaidah yang lebih tinggi dan kompleks.
Kaidah tersebut disebut “prinsip”. Berdasarkan prinsip, orang
mampu menyelesaikan soal.
3. Pengaturan Kegiatan Kognitif
Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive Strategy), yaitu kemampuan yang
dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
Khususnya bila sedang belajar dan berpikir. Orang yang mampu mengatur
dan mengarahkan aktifitas mentalnya sendiri dalam bidang kognitif akan
dapat menggunakan semua konsep dan kaidah yang pernah dipelajari jauh
lebih efisien dan efektif, daripada orang yang tidak berkemampuan
demikian.
4. Sikap
Sikap yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu objek . Misalnya, siswa
bersikap positif terhadap sekolah, karena sekolah berguna baginya.
Sebaliknya dia bersikap negatif terhadap pesta-pesta karena merasa tidak
ada gunanya, hanya membuang waktu dan uang saja.
5. Keteampilan Motorik
Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu
rangkaian gerak-gerik jasmani dalam uraian tertentu dengan mengadakan
koordinasi antara gerak –gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
Misalnya, Supir mobil dengan terampil mengendarai kendaraannya,
sehingga konsentrasinya tidak hanya pada kendaraannya, tetapa juga pada
arus lalu lintas di jalan.
Kategori hasil belajar siswa tersebut terkhusus pada pengerjaan soal dapat
dilihat pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan PS3. Karena siswa
menyelesaikan soal bahkan mengevaluasi kembali hasil soal yang telah dikerjakan.
maupun menggunakan sesuatu yang diterimanya. Hal ini dapat disebabkan karena
tidak semua siswa sama pola pikirnya atau taraf kecerdasannya. Setiap siswa memiliki
cara yang berbeda dalam hal menyusun segala sesuatu yang diamatinya, dilihat,
pada diri siswa itu sendiri. Ini disebabkan karena kemampuan dari tiap siswa
sistematis adalah daya siswa dalam mengerjakan soal dengan menerapkan langkah-
Suryosubroto 1997 : 9) bahwa : “Proses belajar mengajar yang efektif adalah suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.
Hal yang sama dikatakan oleh Nasution (dalam Suryo Subroto 1997 : 11)
bahwa : “Efektifitas guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa dalam menguasai
apa yang diajarkan guru itu”. Sehubungan dengan itu Popham (1992 : 7) mengatakan
bahwa : “Lebih tepat, efektifitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari hubunganya
dengan guru tertentu, di dalam situasi tertentu dan dalam usahanya mencapai tujuan-
tujuan tertentu”.
Menurut tim Pembina mata kuliah didaktik (dalam Suryosubroto 1997 : 10)
mengemukakan bahwa :
Dari hasil tes yang diberikan kita dapat mebgetahui apakah siswa telah
menguasai materi pelajaran atau belum.Jika siswa telah menguasai materi tersebut,
maka siswa dikatakan telah tuntas dalam belajar. Suryosubroto (1997 :77)
mengemukakan tentang ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal yaitu :
1. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika siswa tersebut telah
mencapai skor minimal 65% dari total skor atau nilai 65.
2. Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar jika dalam kelas tersebut telah
terdapat minimal 65% dari jumlah seluruh siswa yang telah mencapai daya
serap lebih besar atau sama dengan 65%.
Selain melihat ketuntasan belajar secara individual dan klasikal, yang dapat
dilihat lagi dari hasil tes yang diperoleh adalah pencapaian tujuan pembelajaran
khusus (TPK).
Keefektifan pembelajaran juga tampak dari kondisi kelas selama proses belajar
mengajar. Apabila proses belajar telah mengajar berlangsung dengan baik maka
:14) menyatakan agar dapat mengajar secara efektif maka guru harus memenuhi
Jika ketiga aspek ini telah dipenuhi, maka pembelajaran tersebut dikatakan efektif.
Sesuai dengan teori Galperin (Utomo Tjipto dan Kees Ruijhter, 1985 : 88)
yang mengemukakan tiga unsur yang merupakan dasar terpenting dalam kegiatan
pembelajaran yaitu :
1. Orientasi
Memberikan dasar orientasi yang lengkap yang mencakup isi maupun
metode yang dipakai.
2. Latihan
Melatih keaktifan secara bertahap langkah demi langkah dengan empat
parameter proses belajar yaitu :
• ( Konkret -Verbal – Mental )
• Kelengkapan ( Lengkap – Singkat )
• Penguasan ( Kurang – Baik )
• Sifat Persoalan ( Khas – Umum )
Dengan mempelajari parameter-parameter secara terperinci apabila belum
diperoleh pemecahan dengan baik maka siswa dapat kembali lagi ke
tingkat yang lebih rendah sehingga memungkinkan untuk dapat
menyelesaikan dengan baik.
3. Umpan Balik
Melakukan suatu diagnosa tentang hasil dari proses belajar mengajar yaitu
dengan PS3.
Untuk mendiagnosa hasil belajar yang dimaksud, PS3 merupakan suatu cara
yang efektif , PS3 bukan hanya sekedar cara pemecahan masalah tetapi merupakan
suatu cara berpikir. Seorang guru matematika dituntut melatih siswa agar mampu
siswa dengan indikator pada pengajarannya, dalam pemecahan soal matematika serta
memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu di antaranya PS3.
Di dalam penyelesaian soal matematika, PS3 menerapkan 4 langkah yaitu : analisis,
perencanaan, penyelesaian, dan penilaian kembali (Utomo dan Kees Ruijhter, 1985:
A. Analisa Soal
Tujuan : untuk memperoleh suatu gambaran lengkap dari apa yang
diketahui dan dari apa yang ditanyakan. Dengan demikian seorang siswa
terhindar dari memecahkan suatu soal sebelum ia mengerti betul apa yang
ditanyakan.
Cara analisa itu terdiri dari :
A.1. Soal yang diberikan itu dibaca dengan seksama, kalau perlu digaris
bawahi apa yang diketahui.
A.2. Yang diketahui itu diyulis dan disusun dalam suatu skema.Biasanya
apa yang diketahui dalam istilah dan tanda yang sesuai misalnya
satuan, dsb.
A.3. Yang ditanyakan ditulis secara lengkap.
A.4. Jawaban diperkirakan
B. Rencana
Tujuan : mengubah soal yang diberikan menjadi soal baku, artinya soal
yang menyelesaikannya secara prinsip telah diketahui.
Tahap ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
B.1. Menentukan apakah soal tersebut merupakan soal baku
B.2. Seleksi hubungan yang relevan, persamaan, rumus, diagram, dsb.
B.3. Mengerjakan hubungan itu berdasarkan yang ditanyakan
C. Penyelesaian
Tujuan : mengerjakan penyelesaian menurut rencana pemecahan , yang
terbagi atas bagian :
C.1. Pengerjaan dan hasil dituliskan dengan jelas
C.2. Perhitungan baru dilakukan pada akhir. Penyelesaian dibiarkan dalam
bentuk rumus dan baru pada tahap akhir diisi dan dihitung.
D. Penilaian
Tujuan : memeriksa apakah soal yang diberikan telah dipecahkan dengan
baik dan tuntas. Dengan memeriksa kembali soal dan menelaah jalan yang
dikerjakan, dapat ditemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin telah
dibuat dan dengan demikian dapat diperbaiki.
Tahap ini dapat dibagi dalam 4 bagian yaitu :
D.1. Nilai hasil dengan membandingkannya dengan hasil kasar yang
diperkirakan pada tahap analisa
D.2. Jawaban yang diperoleh itu diperiksa apakah sesuai dengan apa yang
ditanyakan
D.3. Semua tahap diperiksa apakah masing-masing telah selesai
D.4. Jalan penyelesaian itu diperiksa apakah dapat dipakai untuk soal-soal
lain.
Pembelajaran yang merupakan upaya sadar dan sengaja oleh guru dan siswa,
yang membuat siswa belajar melalui pengaktifan berbagai unsure dalam proses belajar
siswa. Dalam pembelajaran ada 2 hal usaha yang menimbulkan aktifitas siswa dalam
berpikir dan mampu berbuat. Dalam hal ini siswa dihadapkan dengan situasi yang
a. Kelebihan PS3
2. Teori ini berlaku untuk pencapaian kemampuan pada tingkat yang tinggi.
3. Memiliki tiga dasar terpenting yaitu orientasi, latihan, dan umpan balik.
b. Kelemahan PS3
3. Masalah kebiasaan siswa belajar siswa yang banyak mendengar dan menerima
bagi siswa.
2.1.9. Metode Ekspositori
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (dalam Wina
langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk
menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode
ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan
dengan cara penyampaian materi pelajaran secara verbal. Kedua, biasanya materi
pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau
materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach)”. Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang sangat dominan.
dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan
baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa (academic
achievement student).
Menurut Wina Sanjaya (2008:181) dalam penggunaan metode ekspositori
terdapat prinsip-prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan oleh setiap guru antara
lain :
pelaksanaan, secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai
berikut :
1. Persiapan (Preparation)
bergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan
persiapan yaitu :
2. Penyajian (Presentation)
persiapan yang telah dilakukan.Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah
bagaimana materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah
ini diantaranya : Penggunaan bahasa, intonasi suara, Menjaga kontak mata dengan
siswa, serta menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap
3. Korelasi (Correlation)
Tahap korelasi adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna terhadap
materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah
dimiliki siswa maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan
4. Menyimpulkan (Generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran
yang telah disajikan. Sebab melalui langkah menyimpulkan, siswa dapat mengambil
inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan
kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan. Sehingga siswa tidak merasa ragu lagi
kembali inti- inti materi yang menjadi pokok persoalan, memberikan beberapa
pertanyaan yang relevan dengan materi yang diajarkan, dan membuat maping atau
Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
yang telah diajarkan. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya,
dengan membuat tugas yang relevan, serta dengan memberikan tes materi yang telah
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa
4. Metode Pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar.
1. Metode pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
belajar siswa.
5. Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan
tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu pada
bidang datar. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan jaraknya disebut jari-jari
lingkaran”.
P
O = Pusat lingkaran
Q
d = AB = Diameter lingkaran
D
r = AO = OB = jari-jari lingkaran
A
E O
B BG = Busur lingkaran
PQ = Tali busur PQ
G OD = Apotema
F Daerah EFH = Tembereng, Daerah OBG = Juring
• Pusat lingkaran adalah suatu titik yang berjarak sama dari setiap titik-titik
pada lingkaran
• Diameter adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik yang berbeda
• Jari-jari lingkaran adalah panjang ruas garis dan pusat lingkaran ke busur
lingkaran.
• Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran
• Tembereng adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur
• Juring atau Sektor adalah daerah lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari
• Apotema adalah ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran dan tegak
3.1.Keliling Lingkaran
atau jari-jari r.
=πxd
Keliling Lingkaran = π x d
=πx2xr
=2πr
3.2.Luas Lingkaran
2. Membagi lingkaran menjadi dua bagian yang sama degan cara membuat
masing 30°.
berdampingan.
7.
15°,10°,15° dan seterusnya, maka bangun yang terjadi sangat mendekati bentuk
persegi panjang dengan panjang = kali panjang lingkaran dan lebar jari-jari
lingkaran. Sehingga,
= Panjang x Lebar
= πr x r
= π r²
r = d, maka L = π r² jika dinyatakan dalam d maka rumus lingkaran adalah
L = π ( d)², sebab r = d
= πd²
Jadi sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran sudut
= =
Berarti :
= 2. π. r
= π.r²
C A B
P
v
O
A A
C R
Q
< AOC disebut sudut pusat
Karena titik sudutnya merupakantitik pusat lingkaran. Sudut ABC disebut
Besar sudut pusat sebuah lingkaran adalah dua kali sudut kelilingnya. Jika
A C
O
Setiap sudut keliling yang menghadap busur setengah lingkaran atau menghadap
< ABC = 90
Dalam proses belajar mengajar siswa tidak hanya sebagai pendengar dan
penerima pengetahuan saja dari guru, dan guru juga tidak hanya menyampaikan
mempengaruhi siswa untuk berpikir dan mampu menerapkan ilmu matematika yang
Dengan menggunakan metode PS3 siswa diharapkan akan lebih mengenal dan
Hal yang lebih nyata lagi dari metode PS3 adalah dimampukan dan terampil dalam
menyelesaikan soal secara sistematis dan tepat. Dalam hal ini siswa terpancing
masalah yang sesuai dengan jangkauan pemikiran, jangan sampai masalah yang
diberikan terlalu sulit atau terlalu rendah tetapi tetap memenuhi syarat-syarat suatu
soal yang diberikan, sehingga memberi sejumlah dorongan dan bantuan , pada saat
2.3. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP- RAKYAT
Pancur Batu Medan. Menurut Kepala Sekolah tersebut tidak pernah dilakukan
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Rakyat Pancur Batu
Medan T.A 2008/2009 yang diambil satu kelas yaitu kelas VIII-3 sebanyak 36 orang.
Dan objek penelitian ini adalah penerapan penyelesaian soal secara sistematis pada
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan tes-tes soal
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
7. Menulis kegiatan
Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah tes dan non tes (observasi).
1. Tes
dicapai. Pretes yang diberikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan metode ekspositori. Postes yang
diberikan berbentuk uraian dengan jumlah 10 butir soal dari materi Lingkaran. Tes
yang diberikan berbentuk essay yang berjumlah 10 soal dengan tehnik penskoran
sebagai berikut :
Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang
bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada sebagian
siswa kelas VIII-3 yang berjumlah 40 orang. Uji coba ini dimaksudkan untuk
Untuk menghitung validitas tes digunakan rumus product moment angka kasar
yang dikorelasikan
x = Skor butir
y = Skor tabel
n = Banyaknya siswa
dikonsultasikan dengan harga kritik r pada product moment dengan = 0,05. Tes
mengemukakan bahwa koefisien reliabilitas tes bentuk uraian dapat dihitung dengan
= varians total
D=
TK =
Tes yang baik adalah apabila suatu item hendaknya tidak terlalu sukar dan
Pembelajaran.
dilakukan analisis data dari hasil post tes dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Dengan Kriteria :
a. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar, jika siswa telah mencapai
PDS
Dengan kriteria :
b. Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar jika di kelas tersebut terdapat
85% yang telah mencapai daya serap ≥ 65% , ketuntasan tersebut dihitung
dengan rumus;
menetapkan bila hasil yang dicapai oleh siswa dalam tes adalah 65% dari TPK atau
lebih siswa dipandang telah menguasai bahan pelajaran yang bersangkutan dan siap
PBS
Dengan kriteria :
berikut :
Apabola 65% atau lebih dari seluruh TPK yang ditetapkan tercapai, maka
K=
n = banyak pertemuan
berikut:
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran. Berdasarkan nilai
tes hasil belajar siswa yang disajikan pada lampiran 11, diperoleh data tingkat
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memenuhi tingkat
Berdasarkan nilai tes hasil belajar siswa dengan menerapkan PS3 pada pokok
berikut :
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Berdasarkan tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang tuntas belajar lebih besar daripada
persentase siswa yang tidak tuntas belajar. Karena 83,3% siswa sudah tuntas secara
indikator
Adapun tujuan pembelajaran khusus atau indikator dalam penelitian ini adalah:
Berdasarkan data pada lampiran 14 dapat dilihat bahwa TPK yang tercapai ada
5 dari 6 yang ada atau 67,44% tuntas. Berdsarkan kriteria ketuntasan pencapaian TPK
maka ketuntasan pencapaian TPK pada pokok bahasan lingkaran sudah tercapai.
Dari lembar observasi maka data – data hasil observasi dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.3. Data Hasil Observasi
N Kategori Pengamatan Pertemuan Keterangan
O I II III Rata-rata
1. Membuka Pelajaran
1. Mempersiapkan materi
pelajaran dengan rapi d 4 3 4 3,7 Amat Baik
an sistematik
2. Menggunakan waktu
pembelajaran secara 3 4 4 3,7 Amat Baik
efektif dan efisien
1. Memotivasi seluruh
siswa untuk
berpartisipasi dalam 3 3 3 3 Baik
memecahkan masalah
dengan PS3
3. Memberi kesempatan
kepada siswa untuk 3 3 3 3 Baik
menyelesaikan soal
dengan PS3 ke papan
tulis
1. Pengungkapan
pertanyaan dengan jelas
dan singkat 3 3 3 3 Baik
2. Pemberian waktu
berpikir 3 3 3 3 Baik
3. Mendengarkan dan
memperhatikan 4 3 3 3,3 Baik
penjelasan guru
4. Menjawab dan
menyelesaikan soal yang 3 3 3 3 Baik
diberikan dengan PS3
6. Penyampaian Materi
2. Menjelaskan tujuan
pembelajaran yang
diinginkan 3 3 3 3 Baik
3. Menyampaikan materi
dengan urutan yang 3 3 3 3 Baik
terorganisasi secara baik
4. Memberikan contoh-
contoh soal yang 3 3 3 3 Baik
bervariasi dan
menyelesaikannya
dengan PS3
1. Memberikan dan
menilai hasil pekerjaan
siswa sesuai dengan PS3 3 3 3 3 Baik
2. Memuji siswa yang
berprestasi 3 3 3 3 Baik
yang diamati dalam mengelola pembelajaran dari tiga kali pertemuan berada pada
nilai 2,7 – 3,5. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan penyelesaian secara sistematis
tingkat penguasaan siswa, ketuntasan belajar klasikal, ketuntasan pencapaian TPK dan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dapat dilihat dari tabel berikut ini :
pada lampiran 15 terdapat 1 orang dari 36 siswa atau 2,8% yang memperoleh tingkat
kemampuan yang sangat tinggi, 8 orang dari 36 siswa atau 22,2% yang memperoleh
kemampuan yang tinggi, sebanyak 20 orang dari 36 siswa atau 55,5% yang
memperoleh kemampuan yang sedang, 1 orang dari 36 siswa atau 2,8% memiliki
tingkat kemampuan yang rendah, 6 orang dari 36 siswa atau 16,7% memiliki tingkat
kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh rata-rata dari kemampuan
siswa menganalisa soal adalah 13,78 dengan persentase pencapaian 68,5%. Berarti
secara klasikal tingkat kemampuan siswa dalam menganalisa soal adalah sedang.
soal oleh siswa pada lampiran 16 terdapat 3 orang dari 36 siswa atau 8,3% yang
memperoleh tingkat kemampuan yang sangat tinggi, 5 orang dari 36 siswa atau 13,9%
yang memperoleh kemampuan yang tinggi, sebanyak 7 orang dari 36 siswa atau
19,4% yang memperoleh kemampuan yang sedang, 10 orang dari 36 siswa atau
28,8%% memiliki tingkat kemampuan yang rendah, 11 orang dari 36 siswa atau
30,5% memiliki tingkat kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh
rata-rata dari kemampuan siswa menganalisa soal adalah 19,56 dengan persentase
merencanakan penyelesaian soal adalah sedang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
pada lampiran 17 terdapat 4 orang dari 36 siswa atau 11,1% yang memperoleh
kemampuan yang tinggi, sebanyak 18 orang dari 36 siswa atau 50% yang memperoleh
kemampuan yang sedang, 14 orang dari 36 siswa atau 38,9% memiliki tingkat
kemampuan yang rendah. Secara klasikal diperoleh rata-rata dari kemampuan siswa
menganalisa soal adalah 26,56 dengan persentase pencapaian 66,4%. Berarti secara
klasikal tingkat kemampuan siswa dalam melaksanakan penyelesaian soal adalah
( Langkah IV )
penyelesaian soal oleh siswa pada lampiran 18 terdapat 1 orang dari 36 siswa atau
2,8% yang memperoleh tingkat kemampuan yang sangat tinggi, 8 orang dari 36 siswa
atau 22,2% yang memperoleh kemampuan yang tinggi, sebanyak 12 orang dari 36
siswa atau 33,3% yang memperoleh kemampuan yang sedang, 8 orang dari 36 siswa
atau 22,2% memiliki tingkat kemampuan yang rendah, 7 orang dari 36 siswa atau
19,5% memiliki tingkat kemampuan yang sangat rendah. Secara klasikal diperoleh
rata-rata dari kemampuan siswa menganalisa soal adalah 6,61 dengan persentase
4.2. Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat penguasaan siswa pada pokok
bahasan Lingkaran minimal dalam kategori sedang telah tercapai yaitu dari 36 siswa,
30 siswa telah memiliki tingkat penguasaan 65%. Ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai yaitu sebesar 83,3% atau sebanyak 30 siswa dari 36 siswa yang
telah mencapai skor 65%. Ketuntas TPK atau indicator telah tercapai yaitu dari 10
TPK yang ada terdapat 7 TPK yang tercapai atau sebesar 67,44%. Hasil observasi
Dengan dipenuhinya keempat hal tersebut di atas maka penerapan PS3 dengan
lingkaran dan pengerjaan soal dengan PS3 diajarkan dengan metode ekspositori.
Sehingga efektifitas pembelajaran diperoleh karena penerapan PS3 sesuai dengan
kemampuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan penyelesaian soal secara
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di SMP- Rakyat Pancur Batu sesuai
mengerjakan soal dengan langkah – langkah PS3, karena membutuhkan waktu yang
lebih lama dalam pengerjaan soal. Peneliti mendapati kelemahan dalam penelitian ini
menyangkut penilaian yang tertutup terhadap hasil belajar siswa dan keterbatasan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
disimpulkan :
metode ekspositori pada pokok bahasan Lingkaran di kelas VIII SMP- Rakyat
5.2. Saran
Cholik, A.M. Sugijono . 2004. Matematika Untuk SMP Kelas VIII . Jakarta :
Erlangga.
Junaidi, S , Dkk. 2006. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Surabaya : Glora
Aksara Pratama.
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.1. Menentukan unsur dan bagian – bagian lingkaran
C. Indikator
4.1.1. Mendefinisikan / menjelasakan pengertian lingkaran
4.1.2. Menyebutkan unsur – unsur lingkaran : Pusat lingkaran, jari – jari,
diameter, busur, tali busur, juring, dan tembereng.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian lingkaran
• Menyebutkan unsur – unsur dan bagian-bagian lingkaran : pusat lingkaran, jari
– jari, diameter, busur, tali busur, juring, dan tembereng
• Dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan lingkaran
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan guru Kegiatan Siswa Waktu
Kegiatan awal :
• Mengucapkan salam • Membalas salam guru
pembuka
• Mengabsensi siswa dan • Menjawab guru
memberikan motivasi
• Memberikan apersepsi • Memperhatikan dan 10 Menit
penjelasan tentang hal menjawab pertanyaan guru
yang berkaitan dengan
lingkaran pada kehidupan
sehari – hari
• Memperhatikan penjelasan
• Menyebutkan tujuan
guru
pembelajaran.
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa • Membuka halaman buku
untuk membuka halaman yang akan dipelajari
166 daribuku yang akan
dipelajari
• Menjelaskan pengertian • Siswa mendengarkan 60 Menit
lingkaran, unsur – unsur penjelasan materi oleh
lingkaran serta guru
menentukan unsur dan
bagian lingkaran
• Memberikan contoh soal • Memperhatikan cara guru
dan menyelesaikannya menyelesaikan soal secara
dengan Penyelesaian soal sistematis
secara sistematis
Contoh soal :
1). Perhatikan gambar
berikut!
A B
OO
C D
Sebutkan unsur –
unsur lingkaran yang
ada pada gambar !
Penyelesaian dengan
PS3 :
A. Analisa
Dik : Sebuah gambar
lingkaran.
Dit : Sebutkan semua
unsur – unsur yang ada
pada gambar tersebut?
B. Rencana
Menganalisa gambar
untuk untuk menentukan
unsur – unsur lingkaran
tersebut.
C. Penyelesaian
a). jari – jari lingkaran
adalah : garis AO, BO,
CO, DO, dan EO
b). Diameter lingkaran :
Garis AE
c). Tali busur lingkaran :
Garis CE
d). Tembereng lingkaran :
Daerah arsir CE
e). Busur lingkaran :
GarisAB, BD, DE, EC,
dan CA.
f). Juring / sector
lingkaran : Daerah COA,
AOB, BOD, dan DOE.
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa
gambar lingkaran
diatas mempunyai
unsur / bagian
lingkaran.
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi • Mendengarkan rangkuman
pelajaran hari ini guru
• Memberikan tugas rumah • Mencatat tugas rumah
kepada siswa yang di berikan oleh guru 10 Menit
• Menginformasikan materi • Mendengarkan informasi
yang akan di pelajari materi yang akan di
selanjutnya pelajari selanjutnya
• Menutup pelajaran dengan • Membalas salam guru
salam
Jumlah 80 Menit
H. Alat / Sarana dan Sumber Pembelajaran
1. Alat dan sarana : alat tulis, papan tulis, penghapus, jangka, busur,
penggaris.
2. Sumber : Buku paket siswa dan Buku modul lingkaran.
Medan, 16 April
Pengamat /Observator 2009
Guru, Peneliti,
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.2. Menghitung keliling dan luas lingkaran
C. Indikator
4.2.1. Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran
4.2.2. Menentukan nilai Phi
4.2.3. Menghitung keliling dan luas lingkaran
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian keliling dan luas lingkaran
• Menentukan dan menemukan nilai phi dengan mennggunakan benda yang
berbentuk lingkaran
• Menemukan rumus keliling dan luas lingkaran dengan menggunakan alat
peraga
• Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam pemecahan masalah
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal :
• Mengucapkan salam • Membalas salam guru
pembuka
• Mengabsensi siswa dan • Menjawab guru
memberikan motivasi
• Memberikan apersepsi
• Memperhatikan dan
penjelasan tentang hal
menjawab pertanyaan 10 Menit
yang berkaitan dengan
guru
keliling dan luas lingkaran
pada kehidupan sehari –
hari
• Menyebutkan tujuan
• Memperhatikan
pembelajaran.
penjelasan guru
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa • Membuka halaman buku
untuk membuka halaman yang akan dipelajari
169 dari buku yang akan
dipelajari
• Menjelaskan pengertian • Siswa mendengarkan 65 Menit
keliling dan luas penjelasan materi oleh
lingkaran. guru
• Menggunakan rumus • Memperhatikan cara
keliling dan luas lingkaran guru menyelesaiakan
dalam pemecahan masalah soal secara sistematis
( soal ).
• Memberikan contoh soal
dan menyelesaikannya
dengan Penyelesaian soal
secara sistematis
Contoh soal :
1). Perhatikan gambar berikut!
14cm
P
Q
Hitungah :
a). Jari – jari lingkaran
tersebut !
b). keliling dan luas
lingkaran di atas?
Jika diketahui diameter
PQ = 14 cm dan π
= !
Penyelesaian dengan
PS3 :
D. Analisa
Dik : diameter PQ = 14 cm, π
=
Dit :
a). Jari- jari lingkaran ?
b). Keliling(K)lingkaran?
Luas (L) lingkaan ?
E. Rencana
Menganalisa gambar,
Kemudian menentukan
rumus keliling dan luas
lingkaran. r = diameter
K = 2π r dan L = π r²
C. Penyelesaian
a). jari – jari lingkaran
r = x diameter
= x 14 cm
= 7 cm
b). Keliling lingkaran
K = 2 πr
=2x x 7 cm
= 2 x 22 cm
= 44 cm
Luas lingkaran
L = π r²
= x 7 cm x7 cm
= 22 x 7 cm²
= 154 cm²
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa :
Jari jari lingkaran = 7
cm
Keliling lingkaran = 44
cm
Luas lingkaran = 154
cm²
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi • Mendengarkan
pelajaran hari ini rangkuman guru
• Memberikan latihan di • Mengerjakan latihan
kelas yang diberikan guru
• Menginformasikan materi • Mendengarkan informasi 5 Menit
yang akan di pelajari materi yang akan di
selanjutnya pelajari selanjutnya
• Memberikan tugas rumah • Mencatat tugas rumah
kepada siswa yang di berikan oleh guru
Medan, 17 April
Pengamat /Observator 2009
Guru, Peneliti,
A. Standar kompetensi
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
B. Kompetensi Dasar
4.3. Menggunakan hubungan sudut pusat dan sudut keliling , panjang busur,
luas juring dalam pemecahan masalah
C. Indikator
4.3.1. Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng
4.3.2. Menghitung panjang busur, luas jring dan luas tembereng
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
• Menjelaskan pengertian panjang busur, luas juring, dan luas tembereng
• Menghitung panjang busur, luas juring dan luas tembereng
F. Metode Pembelajaran
Metode Ekspositori dan penyelesaian soal secara sistematis ( PS3 )
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Inti :
• Mengintruksikan siswa untuk • Membuka halaman
membuka halaman 177 daribuku buku yang akan
yang akan dipelajari dipelajari
• Menjelaskan pengertian luas • Siswa mendengarkan 65 Menit
juring, tembereng dan busur serta penjelasan materi oleh
hubungan sudut pusat dengan guru
sudut keliling
• Memberikan contoh soal dan • Memperhatikan cara
menyelasaikannya dengan guru menyelesaiakan
Penyelesaian soal secara contoh soal secara
sistematis sistematis
Contoh soal :
A
B
D
C C
E
B. Rencana
Memehami pertanyaan untuk
menentukan penyelesaiannya
∟BAC = 35 °
∟BOC = Sudut pusat
C. Penyelesaian
Sudut Pusat = Dua kali sudut
keliling menghadap busur yang
sama.
Sudut pusat = ∟BOC
∟BOC = 2 x ∟BAC
= 2 x 35°
= 70 °
∟BOC = ∟DOE
= 70°
D. Penilaian
Jadi diketahui bahwa besar
sudut DOE adalah 70°.
Contoh soal :
2). Perhatikan gambar di
bawah !
7cmO
P
S
Jika panjang OP = 7cm, dan
∟SOR = 90°, Keliling
lingkaran = 44 cm, luas ∆
SOR = 24,5 cm. Hitunglah :
a). Panjang busur RS ?
b). Luas Juring ROS ?
c). Luas tembereng ?
B. Rencana
Terlebih dahulu menentukan
rumus – rumus yang sesuai
dengan soal
C . Penyelesaian
a). P. Busur RS = x K.
lingkaran
= x 44
cm
= 11 cm
b). Luas juring
ROS = x L. lingkaran
= x x 7 x 7cm
= x 154 cm²
= 38,5 cm²
c). L. Tembereng
= L.juring - L. ∆ ROS
= 38,5 – 24,5
= 14 cm²
F. Penilaian
Jadi diketahui bahwa :
a). Panjang busur RS = 11
cm
b). Luas Juring ROS = 38,5
cm²
c). Luas tembereng = 14 cm²
Kegiatan Akhir :
• Merangkum materi pelajaran hari • Mendengarkan
ini rangkuman guru
• Memberikan latihan di kelas • Mengerjakan latihan
yang diberikan guru
• Memberikan tugas rumah kepada • Mencatat tugas rumah 5 Menit
siswa yang di berikan oleh
guru
• Menginformasikan materi yang • Mendengarkan
akan di pelajari selanjutnya informasi materi yang
akan di pelajari
selanjutnya
Medan, 18 April
Pengamat /Observator 2009
Guru, Peneliti,
Petunjuk Pengisian :
A). Tuliskan Identitas anda pada baris yang tersedia di bawah ini!
Nama :
Kelas :
B). Bacalah setiap pertanyaan dengan baik, kemudian selesaikan soal –
soal berikut dengan langkah – langkah Penyelesaian Soal Secara
Sistematis (PS3) !
Selesaikanlah soal-soal berikut dengan menggunakan penerapan soal
secara sistematis (PS3) !
D
B D C
R OP Q
6). Sebuah lingkaran dibuat melalui keempat titik sudut suatu persegi
yang panjang sisinya = 8 cm dan = 3,14. Berapakah keliling
lingkaran di bawah ini !
S R
P Q
7). Roda suatu mobil berputar 12000 kali untuk melintasi jalan
sepanjang 8000 meter. Hitunglah :
a). Keliling lingkarannya?
b). Luas lingkaran tersebut !
8). Kolam renang Pak Tua yang berbentuk lingkaran mempunyai
keliling 44 meter. Tentukan jari – jari kolam renang tersebut!
1. A. Analisis
(nilai 2)
B. Rencana
C.Penyelesaian
a). Yang merupakan jari-jari lingkaran pada gambar adalah : OA, OB, OC,
(nilai 4)
D. Penilaian
Bahwa jari-jari lingkarannya adalah = OA, OB, OC, OD, OE, dan OF
(nilai 1)
2. A. Analisis
tersebut! (nilai 2)
B. Rencana
Terlebih dahulu perhatikan gambar dengan seksama. Kemudian mengerti apa
C. Penyelesaian
b). Tembereng = AB
D. Penilaian
3. A. Analisis
Ditanya : Berilah nama pada unsur – unsur dan garis lingkaran tersebut!
B. Rencana
C. Penyelesaian
4. A. Analisis
B. Rencana
C. Penyelesaian
= 2 x 3,14 x16 cm
= 100,48 cm
*Luas Lingkaran = π r²
D. Penilaian
(nilai 1)
5. A. Analisis
B. Rencana
C. Penyelesaian
=2x x 35 cm
= 2 x 22 x 5 cm
= 220 cm
*Luas Lingkaran = π r²
= x 35 cm
= 22 x 5 cm
D. Penilaian
(nilai 1)
6. A. Analisis
Diketahui : Panjang AB = BC = CD = DA = 8 cm
= 8² + 8²
= 128
AC =
= 11,314
AC = diameter = d (nilai 3)
C. Penyelesaian
Keliling Lingkaran = 2 r
= 3,14 11,314 cm
= 35,526 cm (nilai 4)
D. Penilaian
7. A. Analisis
B. Rencana
Terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus untuk menyelesaikan soal diatas:
a). Rumus Keliling =
b). K = π. d (nilai 3)
C. Penyelesaian
= 0,66 m = 66 cm
b). K = π. d
66 = d
d =3 7
d = 21 cm (nilai 4)
D. Penilaian
(nilai 1)
8. A. Analisis
B. Rencana
r= (nilai 3)
C. Penyelesaian
r=
= =
= 7 m. (nilai 4)
D. Penilaian
(nilai 1)
9. A. Analisis
Diketahui : < AOC = 20°, < BOD =80°, Panjang Busur = 160 cm
B. Rencana
= (nilai 3)
C. Penyelesaian
= = 40 cm (nilai 4)
D. Penilaian
10. A. Analisis
(nilai 2)
B. Rencana
C. Penyelesaian
= π r²
= 3,14 10 10
= 117,75 cm (nilai 4)
D. Penilaian
Untuk menghitung validitas soal digunakan rumus korelasi product moment pearson
sebagai berikut :
0,576
Diperoleh = 0,576
40 pada taraf signifikan 95% atau = 0,05. Dari tabel nilai kritis r product moment
Dengan cara yang sama, dapat dicari validitas untuk setiap butir soal. Dan
No Keterangan
: Varians skor
Maka :
= 1,7943
Dengan cara yang sama dicari varians butir soal untuk setiap butir soal dan
1. 1,7943
2. 10,9775
3. 8,0594
4. 0,0289
5. 2,6693
6. 3,7775
7. 3,4944
8. 1,0838
9. 8,0594
10. 2,3194
11. 1,9443
12. 3,4944
13. 1,0838
14. 2,6693
15. 1,9443
53,4000
=
=
= 223,694375
= (1,071428571) (0,761281435)
= 0,81565868
= 0,816
95% atau 0,05. Dari tabel kritis r product moment diperoleh = 0,312. Ternyata
Perhitungan daya pembeda soal untuk tiap butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus di bawah berikut ini. Untuk perhitungan daya pembeda soal
D=
= 0,32
Dengan menggunakan D dari hasil diatas daya pembeda nomor 1 adalah 0,32
dan termasuk dalam kategori cukup. Dengan cara yang sama diperoleh keberartian
No DB hitung Keterangan
1 0,32 cukup
2 0,56 Baik
3 0,32 cukup
4 0,08 Jelek
5 0,47 Baik
6 0,52 Baik
7 0,30 Cukup
8 0,46 Baik
9 0,37 Cukup
10 0,33 Cukup
11 0,33 Cukup
12 0,45 Baik
13 0,45 Baik
14 0,47 Baik
15 0,32 Cukup
Lampiran 10
Untuk mencari tingkat kesukaran tiap butir soal dapat dihitung dengan
TK =
= 0,64
Dengan caa yang sama diperoleh tingkat kesukaran tiap butir soal secra
PPS = x 100
PPS untuk siswa nomor urut 1 dengan menngunakan rumus di atas diperoleh :
PPS = x 100%
PPS = 73%
Dengan cara sama, persentase penguasaan siswa secara individu dan kategori siswa
PDS = x 100%
PDS = x 100%
= 73%
Untuk persentase daya serap setiap siswa dan kriteria ketuntasannya disajikan pada
tabel berikut :
Maka D (Persentase kelas yang telah mencapai PDS 65% ) dapat dihitung dengan
rumus:
D = x 100%
D = x 100%
= 83,3%
Lampiran 13
PBS = x 100
PBS untuk siswa nomor urut 1 dengan menngunakan rumus di atas diperoleh :
PBS = x 100%
PBS = 71,1%
Dengan cara sama, PBS berikutnya disajikan pada tabel berikut beserta
Ketuntasan TPK-nya :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A01 10 7 10 9 6 5 6 6 5 9 73
2 A02 10 6 10 6 7 6 5 6 7 6 69
3 A03 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6 65
4 A04 6 7 6 7 6 5 7 9 6 7 66
5 A05 10 10 10 7 5 7 5 5 7 7 73
6 A06 10 10 10 9 7 7 5 7 6 7 78
7 A07 10 10 7 5 7 9 6 7 7 9 77
8 A08 10 7 10 5 7 7 7 5 6 9 73
9 A09 9 7 7 7 9 7 7 5 7 10 75
10 A10 7 7 5 10 5 10 7 7 9 7 74
11 A11 5 7 10 5 5 6 7 6 9 9 69
12 A12 10 7 7 10 5 10 5 5 9 9 77
13 A13 5 7 5 9 6 7 6 7 9 6 67
14 A14 5 7 5 6 7 5 4 1 2 4 43
15 A15 6 5 3 5 7 5 4 2 1 4 42
16 A16 6 5 10 10 5 10 10 5 9 9 79
17 A17 6 6 5 10 15 10 15 7 5 6 65
18 A18 10 7 10 10 5 10 5 5 6 5 73
19 A19 5 5 7 9 10 5 7 10 3 5 66
20 A20 5 7 10 6 6 6 9 5 7 9 70
21 A21 6 5 6 5 3 2 5 7 9 7 55
22 A22 6 5 6 5 2 1 3 5 3 3 39
23 A23 5 5 10 6 7 6 5 7 9 7 67
24 A24 3 3 6 2 0 7 6 5 6 6 44
25 A25 10 5 5 10 5 10 3 5 9 9 71
26 A26 6 7 5 6 3 2 1 6 6 6 48
27 A27 10 7 7 10 7 10 9 7 10 5 82
28 A28 5 5 5 6 7 6 9 9 7 7 66
29 A29 5 7 10 10 7 5 10 5 7 7 73
30 A30 5 7 10 6 7 6 7 5 5 7 65
31 A31 10 7 10 10 5 5 10 5 7 9 78
32 A32 5 5 10 5 7 7 6 7 9 6 67
33 A33 5 7 10 6 7 6 7 5 7 5 65
34 A34 10 7 10 9 7 9 10 9 5 9 80
35 A35 7 7 5 6 7 7 6 10 6 5 66
36 A36 5 7 10 10 5 10 5 5 9 7 73
Skor 254 236 279 263 213 242 222 224 241 248 2428
total
siswa
Skor 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360
Butir
Soal
Maksi
mal
Persen 71, 65,5% 77,5% 73,0% 59,2% 67,2% 61,7% 62,2% 66,9% 68,9%
tase 1%
penca
paian
butir
soal
Kriteri TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK TPK
a tunta tuntas tuntas tuntas Tidak tuntas Tidak Tidak tuntas tuntas
s tuntas tuntas tuntas
Jumlah TPK yang tuntas : 5
PKT = x 100 %
= x 100%
= 83,3%
Lampiran 14
2. A02 15 21 27 8
3. A03 17 21 22 6
4. A04 17 19 25 7
5. A05 13 16 25 8
6. A06 17 15 27 8
7. A07 17 15 22 6
8. A08 15 21 29 7
9. A09 13 16 22 8
10. A10 13 19 27 7
11. A11 14 16 25 7
12. A12 14 17 25 8
13. A13 15 19 29 6
14. A14 7 17 27 5
15. A15 9 16 29 5
16. A16 15 19 27 6
17. A17 12 21 25 7
18. A18 15 15 22 8
19. A19 17 17 22 6
20. A20 15 21 27 6
21 A21 7 15 25 4
22. A22 7 16 27 4
23. A23 13 19 32 7
24. A24 9 16 27 5
25. A25 13 24 30 8
26. A26 9 16 25 4
27. A27 19 29 32 9
28. A28 15 24 27 7
29. A29 13 26 29 6
30. A30 14 24 27 7
31. A31 16 26 29 7
32. A32 17 24 27 6
33. A33 13 21 25 5
34. A34 17 24 32 8
35. A35 14 19 29 7
36. A36 15 21 27 7