Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
RAHMA WARDANI
ACC 105 017
2009
BAB. I
PENDAHULUAN
Merupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat
Indonesia dalam mencari pemecahan masalah kesehatan, memanfaatkan
pengobatan tradisional sebagai salah satu pilihannya. Untuk ini pelayanan
kesehatan tradisional merupakan potensi yang besar karena dekat dengan
masyarakat, mudah diperoleh dan relatif lebih murah dari pada obat modern
(Anonim, 1996). Pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara
tradisional memiliki kelebihan yaitu efek samping yang ditimbulkan minimal
dibandingkan pengobatan secara kimiawi/modern.
Tumbuhan obat merupakan sumber bahan yang sangat penting artinya, bagi
pembuatan obat tradisional di Indonesia bahkan juga untuk obat tradisional di
dunia. Di Indonesia dijumpai kurang lebih 940 jenis tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat, sebagian sudah dikenal dan diketahui tumbuhan
asalnya, dipelajari kandungan serta khasiatnya, namun masih banyak pula
diantaranya yang belum diteliti sama sekali(Anonim, 1996).
1. Golongan senyawa kimia apa sajakah yang yang terdapat dalam umbi
bawang hantu.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistematika tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Iridaceae
Marga : Eleutherine
2. Nama Daerah
3. Pertelaan
Air rebusan atau air perasan umbinya dapat digunakan sebagai obat
penyakit kuning, disentri dan radang usus. Selain itu bawang hantu juga
diketahui mempunyai macam-macam khasiat lainnya seperti sebagai peluruh
seni, pencahar dan peluruh muntah, mengurangi rasa nyeri, obat luka dan
pencahar (Anonim, 1978) umbi mentahnya dapat juga digunakan untuk obat
disentri dan proktitis (radang porus usus), sedangkan daunnya untuk wanita
yang nifas, obat demam dan mual (sastroamidjojo, 1962; Anonim, 1978).
5. Kandungan kimia
2.3.1 Antrakinon
O
8 1
7 9 2
6 10 3
5 4
O
2 1’
7 B 4’
A
6 3 6’ 5’
5 4
(robinson, 1995)
2.3.3 Terpenoid
3 Kemarin
5 4
6 3
7
2
8
1. Sederhana
2. Cepat
5. Jika mungkin dapat memberi gambaran tentang ada atau tidaknya gugus
atau golongan zat yang diselidiki.
METODOLOGI PENELITIAN
Kimia, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Palangka Raya. Adapun waktu
3.3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, pipit tetes, gelas ukur, gelas kimia, corong kaca, corong pisah, kaca arloji, pipet
ukur + karet, neraca analitik, spatula, keranjang, plat tetes, kertas saring, gunting,