You are on page 1of 18

Fadhilah Nisa 080100048 Pembimbing Dr.

Juliandi Harahap, MA

Advokasi,

komunikasi dan mobilisasi sosial adalah salah satu strategi untuk meningkatkan promosi kesehatan. Strategi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial digunakan pada program penanggulangan TB. Dalam Strategi Nasional program pengendalian TB, telah disusun 8 Rencana Aksi Nasional yang salah satu pointnya adalah advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial.

Tuberkulosis

merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Prevalensi untuk semua kasus TB diperkirakan sebanyak 565.614 atau 244/100.000 penduduk. Angka kematian karena TB diperkirakan 91.368 per tahun atau setiap hari 250 orang meninggal karena TB.

Menurut Foss & Foss et al. dan Toulmin, advokasi adalah upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu. Menurut Johns Hopkins School for Public Health, advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai macam bentuk komunikasi persuasif. Dapat disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu. Menurut Depkes, advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.

Tiga

jenis bentuk advokasi antara lain: Advokasi kebijakan Advokasi program Advokasi bentuk terkait

Tujuan Advokasi
Umum Khusus

Sasaran

advokasi kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintah Pelaku advokasi adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut

Identifikasi

dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi Identifikasi dan analisis kelompok sasaran Siapkan dan kemas bahan informasi Rencakan teknik atau cara atau kegiatan operasional Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindakan lanjut

Advokasi

diarahkan untuk menghasilkan kebijakan yang mendukung upaya pengendalian TB. Kebijakan yang dimaksud disini dapat mencakup peraturan perundangundangan di tingkat nasional maupun kebijakan daerah seperti Peraturan Daerah (PERDA), Surat Keputusan Gubernur, Bupati/Walikota, Peraturan Desa, dan lain sebagainya.

Komunikasi

diartikan sebagai bentuk pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya demi terwujudnya hubungan baik antara individu dan orang lainnya. Komunikasi merupakan proses kompleks (verbal dan nonverbal) yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Komunikasi tidak hanya mengacu pada isi, tetapi juga perasaan dan emosi ketika individu menyampaikan hubungan.

komunikasi terbagi menjadi enam unsur, yakni: sumber, pesan, media, sasaran, umpan balik, dan akibat.

komunikasi

kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku kesehatan penduduk yang besar jumlahnya dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi massa, desain instruksional, pemasaran sosial, analisis perilaku, dan antropologi kesehatan.

Bentuk komuikasi yang sering digunakan dalam program-program kesehatan adalah: komunikasi di dalam diri komunikasi antarpribadi komunikasi masa.

Tahap

I : Analisis Khalayak dan Program Tahap II : Penyusunan Rancangan Program Tahap III : Pengembangan, Uji Coba, Penyempurnaan dan Produksi Media Tahap IV : Penerapan dan Pemantauan Tahap V : Evaluasi dan Rancang Ulang

Strategi

komunikasi yang dilakukan salah satunya adalah meningkatkan keterampilan konseling dan komunikasi petugas maupun kader TB, dilaksanakan pelatihan konseling dan teknik komunikasi dalam penanganan TB. Strategi lainnya yang dapat dilakukan adalah komunikasi langsung yaitu komunikasi yang dilakukan antar petugas dengan pasien, seperti konseling, penyuluhan dan komunikasi tidak langsung, yaitu melalui media baik cetak maupun elektronik.

Mobilisasi

sosial adalah proses membawa seluruh partner komunitas multisektorial untuk meningkatkan kesadaran, kebutuhan, dan kemajuan untuk tujuan, proses dan hasil tertentu. Mobilisasi sosial adalah proses menyatukan semua sekutu lintas sektoral secara mudah dan praktis untuk meningkatkan kesadaran dan kebutuhan untuk program tertentu, untuk membantu pengiriman sumber daya dan jasa dan untuk memperkuat partisipasi komunitas untuk keberlanjutan dan kemandirian.

Memahami kemampuan lembaga yang ada di masyarakat Berstandar pada pemahaman dalam konteks sosial dan kultural termasuk situasi politik dan ekonomi masyarakat setempat. Memenuhi permintaan masyarakat Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi Memerlukan banyak sumber daya dalam organisasi penggerak Berdasarkan rencana rasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan balik mobilisasi Memerlukan pengulangan secara periodik Menggunakan individu yang terrenal atau dihormati sebagai penggerak

Strategi untuk memantau jumlah kasus TB BTA positif yang merupakan rujukan kader LSM Strategi untuk mensosialisasikan piagam hak dan kewajiban pasien adalah dengan melibatkan LSM Strategi mobilisasi sosial untuk menjawab isu stategis tentang kurangnya pemahaman masyarakat dalam pencegahan dan pencarian pengobatan TB, kurangnya kerjasama antar lintas program, sektor serta mitra terkait dalam Pengendalian TB serta kurangnya akses dan informasi masyarakat tentang TB.

You might also like