You are on page 1of 33

10/30/2008

Asam amino yang terdapat dalam protein: NAMA 1. Glisin 2. Alanin 3. Valin 4. Leusin 5. Isoleusin 6. Serin 7. Treonin 8. Tirosin 9. Sistein 10. Metionin 11. Aspartat 12. Asparagin 13. Glutamat 14. Glutamin 15. Arginin 16. Lisin 17. Hidroksilisin 18. Histidin 19. Fenilalanin 20. Tirosin 21. Triptofan 22. Prolin 23. Hidroksiprolin SIMBOL Gly (G) Ala (A) Val (V) Leu (L) Ile (I) Ser (S) Thr (T) Tyr (Y) Cys (C) Met (M) Asp (D) Asn (N) Glu (E) Gln (Q) Arg (R) Lys (K) Hyl His (H) Phe (F) Tyr (Y) Trp (W) Pro (P) Hyp

dg rantai samping alifatik

dg rantai samping yg mengandung gugus hidroksil (OH) dg rantai samping yg mengandung atom sulfur

dg rantai samping yg mengandung gugus asam / amida

mengandung gugus basa

mengandung cincin aromatik

Di alam terdapat 300 asam amino

20 asam amino terdapat di dalam protein mamalia

10/30/2008

Keseluruhan sumber dan penggunaan asam amino: protein tubuh protein makanan asam amino glikolisis siklus krebs derivat2 non protein: - porfirin - purin - pirimidin - neurotransmitter - hormon - komplex lipid - amino sufar

urea

NH3

glukosa

CO2

keton

Asam amino essensial: Indispensable/diperlukan sekali Tidak dapat disintesa oleh mamalia sehingga harus diberikan dalam makanan (dapat disintesa oleh tumbuhan & bakteri) Untuk mensintesisnya perlu jumlah enzim yang banyak Lintasan biosintesisnya panjang Terdiri dari: - Arginin - Histidin - Isoleusin - Leusin - Lisin - Metionin - Fenilalanin - Treonin - Triptofan - Valin

Arginin dan histidin tergolong semi essensial karena disintesa dalam jumlah yang tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan anak

10/30/2008

Asam amino non essensial/yang tidak diperlukan: Dapat disintesa oleh manusia dan binatang lain Untuk mensintesisnya perlu enzim yang sedikit Lintasan biosintesisnya pendek Terdiri dari: - Alanin - Asparagin - Aspartat - Sistein - Glutamat - Glutamin - Glisin - Hidroksiprolin - Hidroksilisin - Prolin - Serin - Tirosin

Hidroksiprolin dan hidroksilisin tidak perlu untuk sintesa protein, tetapi dibentuk selama proses pasca sintesa kolagen Tirosin, sistein dan hidroksilisin dibentuk dari AA essensial, sedangkan yang lainnya dibentuk dari senyawa antara amfibolik

BIOSINTESIS ASAM AMINO Biosintesis asam amino non essensial: A. Dibentuk dari zat antara amfibolik 1. Alanin piruvat

alanin

glutamat -ketoglutarat (aspartat) (oksaloasetat) dibentuk dari asam piruvat melalui reaksi transaminasi 2. Glutamat -ketoglutarat HN4+ NADPH + H+ L-glutamat H2O NADP+

10/30/2008

disintesa dari -ketoglutarat dan dikatalisa oleh enzim glutamat dehidrogenase reaksi ini sangat penting bagi pembentukan asam amino yang lain sebab gugusan amino pada glutamat selanjutnya dapat dipindahkan ke berbagai asam keto melalui proses transaminase 3. Glutamin -glutamat Mg2+ NH4+ ATP ADPADP -Pi glutamin dibentuk dari glutamat, berarti secara tidak langsung glutamin dapat dibentuk dari -ketoglutarat dikatalisa oleh enzim glutamin sintetase 4. Aspartat disintesis dari oksaloasetat melalui transaminasi (reaksinya sama dengan no 1) -glutamin

5.

Asparagin L-aspartat R-NH2 L-asparagin R

ATP AMP+Ppi reaksinya sama seperti no 3 tetapi yang bertindak sebagai donor gugusan amino adalah glutamin (mamalia) dikatalisa oleh asparagin sintetase 6. Serin dapat disintesis dari DD-3 fosfogliserat (senyawa antara pada proses glikolisis) pada mamalia sintesis serin melalui 2 jalur: jalur senyawa terfosforilasi dan tidak terfosforilasi jalur terfosforilasi merupakan jalur utama

10/30/2008

D 3 - Fosfogliserat TERFOSFORILASI NAD + NADH + H+ As. 3 Fosfohidroksi Piruvat H20 Pi TIDAK TERFOSFORILASI

As. D - Gliserat

AA KA

NAD + NADH + H+

Fosfo L Serin H20 Pi L Serin

Asam Hidroksipiruvat AA KA

7.

Glisin disintesis dari: - glioksilat yang mengalami transaminasi dengan glutamat dan alanin, dikatalisa oleh glisin transaminase - kholin kolin oksidase betain aldehida betain aldehida dehidrogenase betain transmetilasi Dimetilglisin Dimetilglisin oksidase sarkosin Sarkosin oksidase glisin - serin H4 folat metilen H4 folat serin glisin reaksi berjalan 2 arah (reversibel) sehingga reaksi tersebut di samping untuk sintesis glisin juga untuk sintesis serin sebagai koenzim dari hidroksi metil transferase adalah piridoksil fosfat

10/30/2008

B. Dibentuk dari AA non essensial lainnya 1. Prolin L-glutamat NAD+ NADH+H+ L-glutamat Y semialdehid H2O 2 pirolidin pirolidin-5-karboksilat NADH+H+ NAD+ L-prolin pada mamalia dan organisme lainnya prolin disintesis dari glutamat melalui jalur reaksi kebalikan dari reaksi katabolismenya 2. Hidroksiprolin - banyak dijumpai pada seratserat-serat kolagen dan berfungsi untuk menstabilkan konfigurasi triple helix sehingga bahan ini tidak rusak bila ada protease yang akan mencernanya - dapat disintesa dari hidroksilasi (penambahan gugusan OH) dan reaksinya dikatalisa oleh enzim prolil hidroksilase (didapatkan pada mikrosoma jaringan kulit, hati, paru, jantung, otot kerangka dan jaringan granulasi luka)

- yang berasal dari diet tidak dapat ikut terlibat dalam penyusunan rantai polipeptida kolagen karena dalam sel tubuh kita tidak ada t-RNA spesifik untuk hidroksiprolin C. Dibentuk dari AA essensial 1. Sistein - pada mamalia disintesis dari metionin (AA essensial) dan serin (AA non essensial) - kelainan genetika: gangguan sintesa enzim sistationin sintetase > terjadi kemunduran mental disertai homosistinuria kelainan sintesis sistationin liase > timbul gejala sistationuria 2. Tirosin - dibentuk dari fenilalanin melalui reaksi yang dikatalisa oleh fenilalanin hidroksilase (monooksigenase) - dalam reaksi tersebut butuh reduktor tetrahidro biopterin Hidroksilisin - seperti hidroksiprolin AA didapat pada serat kolagen - dibentuk dari hidroksilasi lisin yang dikatalisa oleh lisil hidroksilase

3.

10/30/2008

Biosintesis asam amino essensial

Oleh bakteri dan tumbuhtumbuh-tumbuhan Tidak terjadi dalam jaringan mamalia Dari:
- glutamat arginin (bakteri): untuk pertumbuhan normal - aspartat metionin, treonin, lisin, isoleusin bakteri dan ragi dapat mensintesis lisin dari alfa ketoglutarat dan asetil KoKo-A - zat amfibolik lisin (bakteri dan ragi) leusin, valin, isoleusin histidin: semi essensial (seperti arginin), reaksinya mirip dengan reaksi permulaan biosintesis purin

KATABOLISME ASAM AMINO Katabolisme AA pada vertebrata sebagian besar di hati, berjalan aktif di ginjal dan relatif tidak aktif di jaringan otot kerangka AA yang mengalami katabolisme berasal dari diet dan pemecahan protein jaringan Katabolisme AA dibagi 2 bagian: A. katabolisme atom Nitrogen (N) gugusan aminonya B. katabolisme kerangka atom karbon (C) nya A. KATABOLISME ATOM NITROGEN DARI AA Orang dewasa perlu 3030-60 g protein atau AA per hari yang ekuivalen Pergantian protein manusia dewasa sehat 11-2% dari protein tubuh total per hari Tidak ada bentuk cadangan untuk kelebihan AA AA > nitrogen > urea Makan AA dalam jumlah berlebihan merupakan pemborosan karena kelebihan akan dikatabolisme untuk membentuk energi Kelebihan AA dari yang dibutuhkan untuk biosintesis protein tidak dapat disimpan, tidak juga dapat diekskresikan sebagai AA

10/30/2008

Pada golongan organisme UREOTELIK (mamalia) sebagai end product dari katabolisme tersebut adalah urea, sedangkan pada organisme URIKOTELIK (reptil dan burung) adalah asam urat dan pada organisme AMMONOTELIK (ikan bertulang) adalah amoniak Amoniak toksis terhadap SSP oleh mekanisme yang belum seluruhnya dimengerti Urea: senyawa yang mudah larut dan tidak toksik Asam sitrat dan garamgaram-garamnya bersifat tidak larut dan mengendap dalam jaringan dan cairan bila konsentrasinya lebih dari beberapa mg/100cc Hubungan kuantitatif antara turnover protein dan AA: protein tubuh degradasi protein penggunaan kembali untuk 2020 -35 g/hr nitrogen sintesis protein baru 1515 -28 g/hr nitrogen asam amino katabolisme (5(5 -7 g/hr nitrogen)

Proses pembentukan urea (biosintesis) dibagi 4 tahap: 1. Transaminasi Pada tahap ini gugusan amino suatu AA dipindahkan ke atom C alfa suatu asam keto sehingga terbentuk AA baru dan asam keto baru Reaksi transaminasi ini dikatalisa oleh enzim aminotransferase atau transaminase Koenzim dari enzim tersebut adalah piridoksal fosfat yang berperan sebagai pembawa (carier) gugusan amino yang dipindahkan Ada 2 jenis transaminase yang dapat dijumpai hampir di setiap jaringan tubuh mamalia: a. alanin transaminase (alanin(alanin-piruvat transaminase) b. glutamat transaminase (glutamat(glutamat-ketoglutarat transaminase) Reaksi transaminasi berjalan secara reversibel dengan konstanta keseimbangan = 1 dan dapat terlibat baik pada proses katabolisme maupun anabolisme AA lisin, treonin, prolin dan hidroksiprolin tidak dapat ikut reaksi transaminasi Reaksi transaminasi tidak terbatas pada gugusan amino C alfa saja, tetapi juga dapat terjadi pada C (ornitin) Pada penerapan pemeriksaan lab.klinik, kadar enzim transaminase dalam darah merupakan indikator penyakitpenyakit-penyakit tertentu:

10/30/2008

SGOT=Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase, jantung > hati SGPT=Serum Glutamic Pyruvic Transaminase, jantung < hati 2. Deaminasi oksidatif Pada tahap ini hanya glutamat yang ikut terlibat sehingga gugusan amino dari berbagai AA yang mengalami proses katabolisme harus ditransfer melalui glutamat sebelum dibentuk menjadi urea Di samping ikut terlibat pada reaksi deaminasi oksidatif, glutamat dapat memberikan gugusan aminonya kepada oksaloasetat sehingga menjadi aspartat, dimana AA ini dibutuhkan pada siklus urea Deaminasi oksidatif yang berkaitan dengan proses katabolisme N asam amino dikatalisa oleh glutamat dehidrogenase, sedangkan deaminasi oksidatif lain yang sampai saat ini belum diketahui fungsinya, dikatalisa oleh oksidase AA Glutamat dehidrogenase: - bekerja aktif di berbagai jaringan tubuh mamalia dan dijumpai di sitoplasma dan mitokondria - di jaringan hati enzim ini berperan sebagai enzim pengendali dan aktivitasnya dipengaruhi oleh ALLOSTERIC MODIFIER - sebagai inhibitor: ATP, GTP, NADH - sebagai aktivator: ADP, GDP

NAD(P)+

NAD(P)H+H+ NH3

L-glutamat

-ketoglutarat

3.

Pembentukan dan transport amoniak Amoniak disintesa: a. di berbagai jaringan tubuh b. diproduksi oleh bakteri usus (dalam jumlah besar) sebagai hasil proses pembusukan sisasisa-sisa protein dalam diet c. dari urea yang disekresi dalam cairan usus Amoniak yang diserap usus masuk ke dalam darah v.porta ke hati (amoniak dibersihkan dari darah sehingga tidak terjadi intoksikasi Kadar amoniak di v.porta > darah sistemik Normal: kadar amoniak dalam darah tepi (perifer) = 1010-20 g/dL Dalam kadar relatif kecil amoniak dalam darah sistemik dapat menyebabkan keracunan (intoksikasi) dengan gejala: - gangguan bicara - gangguan pengelihatan - flapping tremor - koma sampai kematian (mirip gejala sindroma koma hepatikum)

10/30/2008

Hal-hal yang mempermudah terjadinya intoksikasi amoniak: Hal- cirrhosis hepatis: kolateral yang menghubungkan v.porta dengan v.cava - Eek fistula: tindakan pembedahan yang menghubungkan v.porta dengan v.cava - keadaan di atas terjadi jalan pintas aliran darah tanpa melalui hati sehingga amoniak dalam darah belum dikeluarkan - keadaan ini menjadi lebih berat bila penderita makan diet kaya protein dan dengan porsi besar Kadar amoniak dalam darah v.renalis > a.renalis menunjukkan bahwa ginjal juga memproduksi amoniak SelSel -sel tubulus ginjal memproduksi amoniak yang diekskresikan melalui urine sebagai garamgaram-garam ammonium Tubulus ginjal membentuk amonia dari glutamin dan reaksinya dikatalisa oleh glutaminase Asidosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal meningkat Alkalosis metabolik: produksi amoniak di tubulus ginjal menurun Glutamin akan disintesis kembali di dalam mitokondria selsel-sel tubulus ginjal dan gutamat bertindak sebagai prekursornya, reaksi ini dikatalisa enzim glutamin sintetase Glutamin sintetase dan glutaminase merupakan enzim menyerupai (analog) enzim heksokinase dan glukosaglukosa-P-ase pada glikolisis

ATP Mg2+ As.LAs.L -glutamat

ADP+Pi L-glutamin ADP+Pi

glutamin sintetase

Glu+ATP
glutamin sintetase

NH3
glutaminase

glutamin

Glu H2O Amoniak di organ hati sebagian besar diubah menjadi urea dan sebagian yang lain diubah menjadi glutamin dan glutamat Pada beberapa jenis tumor, banyak membutuhkan glutamin dan asparagin untuk pertumbuhannya sehingga enzim yang dapat merusak AA tersebut (glutaminase dan asparaginase) dapat digunakan sebagai obat tumor tersebut 4. Reaksi siklus (daur) urea Sebagian besar hasil katabolisme Nitrogen akan diekskresikan tubuh melalui urine dan pada manusia 8080-90% dari senyawa tersebut adalah dalam bentuk urea

10

10/30/2008

Otak dan ginjal dapat membentuk urea tetapi dalam jumlah yang sangat kecil Biosintesis 1 mol urea berasal dari 1 mol NH3 + 1 mol CO2 +1 gugusan amino dari aspartat Secara keseluruhan biosintesis urea merupakan reaksi endergonik, dimana pada proses tersebut dibutuhkan 3 mol ATP Enzim yang terlibat dalam sintesis urea: - karbamoil fosfat sintetase - ornitin transkarbamoilase - argininosuksinat sintetase - argininosuksinatase - arginase Asam amino yang terlibat dalam sintesis urea: - N-asetil glutamat: sebagai aktivator enzim daripada zat antara - aspartat dalam protein - arginin sebagai carrier/pembawa - ornitin tidak atom2 yg akhirnya - sitrulin dalam menjadi urea - argininosuksinat protein

Ada 5 reaksi: 1. reaksi pembentukan karbamoil fosfat dari NH3, CO2 dan ATP - dikatalisa oleh karbamoil fosfat sintetase (yang terdapat dalam sitoplasma sel hati berfungsi pada biosintesis pirimidin dan yang terdapat di mitokondria sel hati berfungsi pada siklus urea) 2. - reaksi pembetukan sitrulin, sitrulin, yang terjadi setelah pemindahan gugusan karbamoil ke ornitin - dikatalisa oleh ornitin transkarbamoilase (terdapat di mitokondria) 3. - reaksi pembentukan argininosuksinat dari penggabungan sitrulin dengan gugusan amino dari aspartat yang membutuhkan 1 mol ATP - dikatalisa oleh argininosuksinat sintetase 4. - reaksi pemecahan argininosuksinat menjadi arginin dan fumarat - dikatalisa oleh argininosuksinase (terdapat di hati dan ginjal mamalia) - fumarat yang terbentuk tadi diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim fumarat dan malat dehidrogenase (TCA cycle) - oksaloasetat kemudian diubah menjadi aspartat kembali melalui reaksi transaminasi 5. - reaksi pemecahan arginin menjadi ornitin dan urea akan melengkapi reaksireaksi-reaksi siklus urea

11

10/30/2008

- dikatalisa oleh arginase (terdapat di hati organisme ureotelik) yang dalam jumlah kecil terdapat di ginjal, kel.mamae, otak, testis dan kulit Gambar reaksireaksi-reaksi dan zatzat-zat antara biosintesis urea:

CO2 + NH3 Karbamoil Fosfat Sintetase 1

2 ATP Mg2+ 2 ADP + 2 Pi

Urea 5

H2O

Arginase ORNITIN ARGININ

Karbamoil Fosfat Pi

Ornitin TranskarTranskarbamoilase 2

As. Fumarat 4 Arginino Sukrinase

SITRULIN

AGRININOSUKSINAT
As. Argininosuksinat Sintetase 3 Mg2+ ATP AMP + PPi

As. Aspartat

12

10/30/2008

Pengendalian sintesis urea: reaksi 1, 2 dan 5 merupakan reaksireaksi-reaksi yang mempunyai kecepatan terbatas (rate limitting) sehingga dapat berfungsi sebagai pengendali pada siklus urea Penyakit akibat gangguan pada siklus urea: karena defisiensi enzim yang terlibat pada siklus urea sehingga pembentukan urea terhambat dan mengakibatkan kadar amoniak meningkat dan terjadi intoksikasi Intoksikasi akan lebih parah bila gangguan tersebut mengenai reaksi 1 dan 2 dimana amoniak belum membentuk ikatan kovalen dengan rantai karbon Terjadi penigkatan kadar amoniak dan kadar substrat dari enzim yang mengalami defisiensi tadi Gejala klinis: muntah pada bayi, ataksia intermitten, lethargy, mental retardation, irritability, menolak (intoleransi) terhadap diet kaya protein Gangguan metabolik tersebut adalah: 1. Hiperammonia tipe I - akibat defisiensi karbamoilfosfat sintetase - mungkin juga ada faktor keturunan 2. Hiperammonia tipe II - akibat defisiensi ornitin transkarbamoilase - bersifat XX-chromosome linked - kadar glutamin dalam darah dan cairan serebrospinalis dan urine akan meningkat yang mencerminkan adanya peningkatan sintesis glutamin akibat kenaikan amoniak dalam jaringan

3. Sitrulinemia - akibat defisiensi argininosuksinat sintetase - jarang dijumpai - diduga akibat faktor keturunan yang bersifat resesif - terjadi peningkatan kadar sitrulin di darah dan cairan serebrospinalis - juga diekskresikan dalam urine dalam jumlah besar (1(1-2 g/dL) 4. Argininosuksinat asiduria - akibat defisiensi argininosuksinase - akibat faktor keturunan yang bersifat resesif - kadar argininosuksinat dalam darah, cairan serebrospinalis dan urine meningkat - gejala: trichorrhexia nodosa (rambut mudah patah dan menggerombol di bagian ujungnya) - tipe: akut dan kronis - gejala timbul pada umur 2 tahun dan pada umumnya diakhiri dengan kematian - aktivitas enzim ini pada jaringan otak, hati, ginjal, eritrosit dan fibroblas kulit kecil atau tidak ada sama sekali

13

10/30/2008

5. Hiperargininemia - akibat defisiensi arginase - kadar arginin dalam darah dan cairan serebrospinalis meningkat - patron asam amino dalam urine menunjukkan adanya lisin sistinuria, mungkin akibat adanya kompetisi antara arginin, lisin dan sistin pada proses absorbsi tubulus ginjal Pengobatan ke 5 gangguan metabolik tersebut di atas: 1. Pemberian diet rendah protein agar kerusakan jaringan otak dapat dihindari 2. Pemberian makanan porsi kecil agar tidak terjadi peningkatan kadar amoniak darah secara mendadak 3. Pemberian antibiotika untuk membunuh bakteribakteri-bakteri usus sehingga produksi amoniak dalam usus dihindari

B. KATABOLISME KERANGKA ATOM KARBON (C) AA Kerangka atom C asam amino akan mengalami katabolisme menjadi 7 senyawa amfibolik, yaitu: 1. Piruvat 5. Suksinil KoKo-A 2. Asetil KoKo-A 6. Fumarat 3. Asetoasetil KoKo-A 7. Oksaloasetat 4. -ketoglutarat Selanjutnya dapat diubah menjadi senyawa lain atau dioksidasi lebih lanjut menjadi tenaga Dalam keadaan normal tubuh tidak akan menimbun atau mengekskresi AA yang berlebihan dalam tubuh Rangka atom karbon masingmasing-masing AA diubah menjadi zat antara amfibolik yang membentuk: 1. Asam amino glikogenik (glikogen) = AA glukogenik - adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk piruvat, suksinil KoKo-A, -ketoglutarat, fumarat dan oksaloasetat yang selanjutnya dapat diubah menjadi glikogen atau glukosa - yaitu: alanin, arginin, aspartat, sistin, glutamat, glisin, histidin, hidroksiprolin, metionin, prolin, serin, treonin, valin

14

10/30/2008

2. Asam amino ketogenik (lemak) - adalah AA yang kerangka atom C nya dapat membentuk asetil KoKo-A atau asetoasetil KoKo-A, yang selanjutnya diubah menjadi badan keton atau lemak - yaitu: leusin 3. Bersifat campuran ketogenik dan glikogenik (glikogen dan lemak) - terjadi pemutusan kerangka atom C dimana satu fragmen bersifat ketogenik dan fragmen yang lain bersifat glikogenik - yaitu: isoleusin, lisin, fenilalanin, triptofan, tirosin AA yang membentuk oksaloasetat oksaloasetat: : asparagin dan aspartat H2O NH3 Pyr Ala L-asparagin
asparaginase

As.LAs.L -aspartat

transaminase

As.Oksaloasetat

AA yang membentuk -ketoglutarat ketoglutarat: : - glutamin dan glutamat reaksinya analog dengan katabolisme asparagin dan aspartat H2O NH3 Pyr Ala L-glutamin
glutaminase

As.LAs.L -glutamat

transaminase

As.-ketoglutarat

- prolin: ke 5 atom C dari prolin membentuk -ketoglutarat - arginin: arginin dihidrolisa lebih dahulu menjadi ornitin, kemudian ornitin mengalami transaminasi peda gugusan aminonya dan akhirnya menjadi -ketoglutarat - histidin: *histidin dapat diubah menjadi -ketoglutarat *senyawa antara NN-formiminoglutamat (FIGLU) dapat digunakan sebagai indikator pada keadaan defisiensi as.folat, dimana pada kelainan tersebut FIGLU tidak dapat dikatabolisme lebih lanjut sehingga FIGLU menumpuk dan diekskresi melalui urine *sebelum dilakukan pemeriksaan, pada penderita diberikan histidin dalam jumlah besar

15

10/30/2008

AA yang membentuk asam piruvat: piruvat: - alanin: alanin diubah menjadi piruvat melalui reaksi transaminasi L-treonin glisin L-serin L-alanin piruvat L-sistin L-sistein

asetil KoKo-A - serin: perubahan serin menjadi piruvat dikatalisa serin dehidratase yang mempunyai koenzim piridoksal fosfat serin
serin dehidratase

as.piruvat

transaminase

alanin

- glisin: *untuk merubah glisin mejadi piruvat, lebih dahulu diubah menjadi serin kemudian serin diubah menjadi piruvat *katabolisme glisin terjadi di dalam mitokondria selsel-sel hati vertebrata

*organisme urikotelik: metilen tetrahidrofolat akan diubah menjadi senyawa pirimidin *organisme ureotelik dan ammonotelik: senyawa tersebut dapat diubah menjadi serin atau dioksidasi menjadi CO2 *pada manusia dan beberapa vertebrata lainnya: pemecahan glisin merupakan jalur utama katabolisme serin *pada keadaan fisiologis, jaringan hati manusia akan segera merubah glisin menjadi CO2, NH3, metilen H4 folat di samping membentuk serin *biopsi hati penderita hiperglisinemia, ternyata reaksi pemecahan glisin tersebut berjalan amat lambat sehingga terjadi penumpukan glisin - sistein dan sistin: *sistin merupakan dimer dari sistein yang dihubungkan dengan ikatan disulfida *sistin reduktase merubah 1 mol sistin menjadi 2 mol sistein NADH+H+ NAD+ L-sistin 2 LL-sistein sistin reduktase

16

10/30/2008

*perubahan sistein menjadi piruvat dapat melalui 3 jalur: a. reaksi yang dikatalisa sistein desulfhidrase b. reaksi transaminasi dan pelepasan H2S c. reaksi oksidasi gugusan sulfhidril membentuk sistein sulfinat, kemudian transaminasi dan kehilangan atom S yang terdapat pada atom C terminal

H2S

L Sistein KA
Transaminase

0 Asam L Sisteinsulfinat CH2 C - NH2 COOH

AA

Asam Tiolpiruvat

TransaTransaminase

KA AA

Sistein Desulfhidrase

+2H TransulTransulFurase H2S

Asam Sulfinilpiruvat CH3 C = NH COOH

H2O Asam Piruvat

NH3

17

10/30/2008

- treonin: treonin dipecah menjadi asetaldehida dan glisin, kemudian asetaldehida membentuk asetil koko-A - hidroksiprolin: 3 atom C dari hidroksiprolin diubah menjadi piruvat dan sisanya menjadi glioksilat AA yang membentuk Asetil Asetil-KoA KoA: : - tirosin: tirosin diubah menjadi fumarat dan asetoasetat
tirosin transaminase L-tirosin -kg glu as.pas.p -hidroksifenil piruvat askorbat Cu2+ CO2 as.homogentisat as.fumarat fumaril asetoasetat hidrolase as,fumaril asetoasetat H2O as.asetoasetat CoCo -A sh asetil KoKo-A + asetat +

homogentisat oksidase as.maleil asetoasetat

pada defisiensi as.askorbat (vit C) juga dapat menyebabkan gangguan katabolisme tirosin - fenilalanin: *sebelum dikatabolisme lebih lanjut, fenialanain diubah lebih dahulu menjadi tirosin dan selanjutnya mengalami nasib yang sama dengan katabolisme tirosin *end product katabolisme fenilalanin identik dengan end product katabolisme tirosin, yaitu: as.fumarat, as.asetoasetat dan CO2 - lisin: *proses katabolismenya tidak diawali dengan transaminasi *lisin akan diubah menjadi glutaril KoKo-A dan pada mamalia katabolisme lebih lanjut dari senyawa ini belum diketahui dengan jelas *lisin termasuk dalam golongan AA ketogenik dan glikogenik - triptofan: *katabolisme triptofan terjadi melalui jalur kinureninkinurenin-antranilat, dan jalur ini juga digunakan sebagai jalur biosintesis niasin dari triptofan *piridoksal fosfat merupakan koenzim dari kinureninase sehingga pada defisiensi vitamin B6 terjadi penumpukan derivatderivat-derivat kinurenin dan senyawa ini setelah di luar hati diubah menjadi as.xanturenat yang diekskresi ke dalam urine

18

10/30/2008

*oleh karena triptofan dapat diubah menjadi asam nikotinat (B5), maka pada beberapa binatang tidak membutuhkan vitamin ini di dalam dietnya *pada tikus, kelinci, anjing dan babi, triptofan sepenuhnya dapat menggantikan kebutuhan akan nikotinat, sedangkan pada manusia dan beberapa hewan lainnya, triptofan dapat meningkatkan ekskresi derivatderivat-derivat asam nikotinat dalam urine seperti NN-metil nikotinamida *pada defisiensi vitamin B6 biosintesis NAD dan NADP akan terganggu sehingga biosintesis nukleotida juga dapat terganggu, bila penderita tersebut diberikan diet kaya nikotinat maka biosinteis nukleotida akan menjadi normal kembali biarpun tidak diberikan vitamin B6

O2 L Triptofan Triptofan Pirolase N Formil Kinurenin

H2O

Format

Kinurenin Kinurenin Formilase O Kinurenin Hidoksilase NADPH

O2 As. 2 aki akiLeil amino Fumarat CO2 NAD+ As. 2 amino Mukonat - 6 semi aldehida
3 Hidroksi antranilat oksidase

L - Alanin

As. 3 - hi hidroksi antranilat

Kinureninasae

3 Hidroksikinurenin

NADH + H+ NAD(P)H + H+ As. OksaloOksalolokrotonat NH3

NAD(P)+ As. Ketoadipat

Asetoasetil KoA

19

10/30/2008

AA yang membentuk suksinil KoKo-A: AA metionin, isoleusin & valin mengalami katabolisme menjadi suksinil KoKo-A Gugusan karboksil dari ke 3 AA tersebut di atas menjadi CO2, 2 atom C terminal isoleusin membentuk asetil KoKo-A, gugusan metil S dilepaskan dan bergabung dengan senyawa lain. Rantai C sisa yang berasal dari metionin dan isoleusin diubah menjadi propionilpropionil-koA, sedangkan yang berasal dari valin diubah menjadi metilmalonilmetilmalonil-koA. Kemudian propionilpropionil-koA melalui metilmalonilmetilmalonil -koA diubah menjadi suksinilsuksinil-koA
metionin -S - CH3 - NH3 dekarboksilasi -ketobutirat CO2 butuh vit.B12 suksinil koA propionil koA karboksilasi isoleusin CO2 asetil koA biotin metilmalonil koA valin CO2

Metionin: bersama ATP akan membentuk SS-adenosil metionin atau lazim disebut metionin aktif dan akan mentransfer gugusan metil S nya ke berbagai senyawa akseptor Leusin, valin dan isoleusin struktur molekulnya mirip dan mempunyai tahap awal katabolisme yang sama pula Tahap awal katabolismenya terdiri dari 3 reaksi kimia: a. Transaminasi: pada asam amino bercabang ini pada mamalia mungkin hanya dikatalisa oleh 1 jenis transaminase saja b. Dekarboksilasi oksidatif: - merupakan reaksi menghasilkan tioester asilasil-koA dan CO2 (analog dengan perubahan piruvat menjadi asetilasetil-koA) - ke3 AA tsb di atas hanya dikatalisa oleh 1 macam dekarboksilase - penyakit: maple syrup urine disease c. Dehidrogenasi: - merupakan reaksi membentuk tioester , asil asil-koA tidak jenuh - untuk ke3 AA tersebut di atas, reaksi ini dikatalisa hanya oleh 1 jenis enzim dehidrogenase

20

10/30/2008

Leusin, valin, isoleusin 1 (transaminasi) As. keto yang sesuai 2 (dekarboksilasi)~ Maple syr urine disease CO2 + Tioester Asil koA yang sesuai 3 (dehidrogenase)~ Isovalerat asidemia Tioester asil koA tak jenuh yang sesuai

LEU

VAL

ILE

-Hidroksi Hidroksi- metil glutarilglutaril-koA

Suksinil koA

Propionil-koA Propionil+ AsetilAsetil-koA

Reaksi-reaksi katabolisme berikutnya mempunyai jalurReaksijalur-jalur yang terpisah sesuai dengan jenis AAAA-nya

LEUSIN Katabolisme selanjutnya membentuk asetoasetat dan asetilasetil-koA ADP


Biotinyl - CO2

ATP CO2
Biotin

HO2 Hidroksi Hidroksi metil glutarilglutarilkoA

As. Asetoasetat + AsetilAsetil -koA

Metil KrotonilKrotonil -koA

-metil gluta konil koA

VALIN Katabolisme lebih lanjut pada valin akan membentuk asam -amino aminoisobutirat yang diekskresikan ke dalam urine dan suksinilsuksinil-koA Pada defisiensi vitamin B12 enzim metil malonilmalonil-koA mutase tidak dapat berfungsi dengan baik (vitamin B12 bertindak sebagai koenzimnya), sehingga pada binatang memamah biak (ruminansia) tidak dapat menggunakan propionat sebagai sumber makan karena terjadi gangguan metabolismenya

21

10/30/2008

H2O Metilakrilil Ko A Hidroksi Isobutiril Ko A

H2O

Ko A As. Hidroksi Isobutirat

As. Aminoisobutirat KA AA As. Metil malonat semialdehida

B12 Coenzyme

H2O Metil malonil Ko A


ATP

Ko A As. Metil malonat

Suksinil Ko A

Isoleusin Katabolisme lebih lanjut akan membentuk asetilasetil-koA (ketogenik) dan propionilpropionil -koA (glikogenik) H2O 2H Ko A SH Asetil Ko A Tiglil KoA -metil metil (Ketogenik) -Hidroksi asetoasetil + butiril Ko A Ko A Propionil Ko A (Glikogenik) Sebagai garis besar katabolisme kerangka atom C AA sbb :

22

10/30/2008

ALA CYS GLY HYP SER THR TRP ILE LEU TRP

Glutamat

ARG HIS GLN PRO

- Ketoglutarat

Piruvat ILE MET VAL

SITRAT Aseril Ko A SIKLUS SITRAT

Suksinil Ko A

Oksaloasetat Asetoasetil Ko A

Fumarat

TYR PHE

LEU LYS PHE TRP TYR

Aspartat

ASN

KELAINAN METABOLIK PADA METABOLISME AA Sering pada bayi, mematikan pada usia yang sangat muda Mengakibatkan kerusakan otak yang irreversible Kelainan metabolik ini adalah akibat perubahan kode genetika yang menyebabkan pembentukan protein dengan perubahan struktur primer GLISIN a. Glisinuria - kelainan metabolisme glisin - ditemukan hanya pada 1 keluarga - ekskresi glisin dalam urine yang berlebihan (600(600-1000 mg/hr) - dihubungkan dengan kecenderungan pembentukan batu ginjal oksalat (walaupun jumlah oksalat yang diekskresi dalam urine adalah normal) - diturunkan secara XX-linked - kadar glisin dalam plasma normal - ditimbulkan karena kelainan transport glisin pada tubulus ginjal dimana penyerapan kembali glisin oleh tubulus ginjal yang menurun memungkinkan AA ini keluar melalui urine dalam jumlah yang sangat meningkat

23

10/30/2008

b. Hiperoksaluria primer - ekskresi terus menerus oksalat dalam urine yang tinggi, yang tidak ada hubungannya dengan intake oksalat dalam makanan - kematian pada anak atau dewasa muda karena payah ginjal atau hipertensi - oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin) - dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat, dihubungkan dengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format atau mengubahnya menjadi glisin dengan transaminasi - penyakit metabolik yang diturunkan - karena defisiensi glisin transaminase dan beberapa kegagalan oksidasi glioksilat menjadi asam format - defisiensi vitamin B menyebabkan ekskresi oksalat meningkat, sebab reaksi ? Glutamat atau alanin glioksilat transaminase memerlukan vitamin B FENILALANIN > Fenilketonuria Fenilketonuria: : - diturunkan (1 : 10.000 kelahiran) - karena tidak adanya aktivitas komponen fungsional I fenilalanin hidroksilase (sehingga penderita tidak mampu mengubah fenilalanin menjadi tirosin)

- adanya asam keton fenil piruvat dalam urine yang menyebabkan penyakit ini disebut fenilketonuria - menyebabkan retardasi mental - diagnosa: a. ukur fenilalanin plasma dengan metode mikro automatik (perlu darah (20 L) b. screening test: mendeteksi kenaikan kadar fenilpiruvat dalam urine dengan ferriferri-klorida - kadar fenialanin yang abnormal tinggi tidak terjadi pada bayi dengan fenilketonuria sampai usia 33-4 hari - tes positif palsu dapat terjadi pada bayi prematur karena pematangan yang terlambat dari enzimenzim-enzim yang diperlukan untuk katabolisme fenilalanin - khas pada orang tua penderita fenilketonuria: toleransi abnormal rendah terhadap fenilalanin yang disuntikkan dan kadar fenilalanin yang tinggi waktu puasa TIROSIN a. Tirosinosis - tidak adanya hidroksifenilpiruvat hidroksilase hati atau aktivitas tirosin transaminase - ekskresi tirosin dalam urine meningkat (1,5(1,5-3 g/hr)

24

10/30/2008

b. Tirosinemia - > 100 kasus - kadar tirosin dalam plasma meningkat - penemuan klinik yang sering ditemukan adalah hepatosplenomegali, cirrhosis noduler dari hati, kelainan metabolisme tirosin dan metionin, hidroksifenillaktat asiduria, gangguan multipel pada penyerapan kembali tubulus ginjal, rakhitis, hiperfosfaturia, proteinuria, aminoasiduria c. Alkaptonuria - herediter - manifestasi klinik: urin yang gelap bila kena udara (homogentisat dioksidasi oleh udara menjadi pigmen coklat hitam); pada penyakit yang lanjut terdapat pigmentasi jaringan penyambung (okronosis) yang menyeluruh dan sejenis artritis - penyebab: kekurangan aktivitas homogentisat oksidase

HISTIDIN a. Histidinemia - herediter - kadar histidin yang meningkat dalam darah dan urine, juga kenaikan ekskresi asam imidazol piruvat (yang pada tes warna dengan ferri klorida dapat disalahartikan dengan asam fenilpiruvat sehingga dibuat kesalahan dengan fenilketonuria) - pemeriksaan: aktivitas histidase dalam hati yang kurang, yang akan gagal mengubah histidin menjadi urokanat - kehamilan normal: terjadi kenaikan ekskresi histidin (tetapi tidak terjadi pada toksemia gravidarum), karena terjadi perubahan fungsi ginjal b. Imidazol aminoasiduria - mengekskresi karnosin, anserin, histidin, ll-metil histidin dalam jumlah besar (20(20-100 mg/hr) - terjadi degenerasi serebromakuler - diturunkan secara genetika ( sebagai trait dominan) dan degenerasi serebromakuler (sebagai trait resesif) - mirip dengan penyakit Hartnup (kelainan transport indol) - kelainan transport imidazol

25

10/30/2008

PROLIN & HIDROKSIPROLIN a. Prolinemia - ditandai dengan kenaikan kadar prolin dalam plasma dan ekskresi prolin, hidroksiprolin dan serin dalam urine yang sangat besar - tipe I: defisiensi prolin hidroksilase - tipe II: kekurangan enzim yang berhubungan dengan katabolisme selanjutnya dari pirolin 55-karboksilat b. Hidroksiprolinemia - tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 44-hidroksi LL-prolin menjadi pirolin 33-hidroksi karboksilat - gejala klinis: retardasi mental yang berat, kenaikan kadar hidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptida hidroksiprolin dalam urine yang banyak LISIN a. Hiperlisinemia dengan hiperamonemia yang bersangkutan, bersangkutan, penyebab? b. Hiperlisinemia persisten - kadar lisin plasma meningkat - kadar sakaropin plasma meningkat (katabolit LL-lisin) - hiperamonemia tidak terdapat - retardasi mental tetap tidak dapat dihubungkan dengan penyakit ini

ASAM AMINO YANG MENGANDUNG SULFUR a. Sistinuria (sistin(sistin-lisinuria) - ekskresi sistin dalam urine meningkat 2020-30x - ekskresi lisin, arginin dan ornitin meningkat - karena kelainan transport ginjal (kelainan mekanisme penyerapan kembali ginjal untuk 4 asam amino di atas) - sistin tidak larut air sehingga pada penderita sistinuria dapat mengendap dalam tubuli ginjal dan membentuk batu sistin - transport lisin dan arginin mengalami kelainan pada jaringan penderita, tetapi transport sistin adalah normal b. Sistinosis (penimbunan sistin) - kristal sistin tertimbun pada banyak jaringan dan organ (khususnya sistim retikuloendotel) di seluruh tubuh - pada umumnya disertai dengan amino asiduria umum, dimana semua asam amino meningkat banyak dalam urine - terjadi GGA c. Homosistinuria - kelainan katabolisme metionin (kadar dalam plasma meningkat) - herediter 1 : 160.000 kelahiran - gejala klinis: trombosis, osteoporosis, dislokasi lensa mata, retardasi mental - ada 2 bentuk: yang responsif terhadap vitamin B6 dan yang tidak - terapi: diet rendah metionin dan tinggi sistin - kegagalan aktivitas sistationin sintase

26

10/30/2008

ASAM AMINO RANTAI CABANG (LEUSIN, VALIN, ISOLEUSIN) 1 : 55-10 juta kelahiran a. Hipervalinemia - kenaikan kadar valin plasma (tetapi tidak dari leusin atau isoleusin) - menggambarkan ketidakmampuan transaminasi valin menjadi -ketoisovalerat, tetapi transaminasi leusin dan isoleusin tidak terganggu - diet rendah valin: mencegah muntahmuntah-muntah, memperbaiki BB, mengurangi hiperkinesia b. Maple syrup urine disease - bau urine mirip sirup maple atau gula yang dibakar - kadar leusin, isoleusin, valin, asamasam-asam -ketoglutarat meningkat dalam plasma dan urine, sehingga disebut ketonuria rantai cabang - gejala klinis: bayi muntah, sukar diberi makan, letargi yang nyata - karena tidak adanya asam -ketodekarboksilase c. Ketonuria rantai cabang intermitten - merupakan bentuk lain dari maple syrup urine disease - menggambarkan modifikasi struktural yang kurang dari asam -ketodekarboksilase d. Isovalerat asidemia - bau seperti keju pada nafas dan cairan tubuh - gejala klinis: muntah, asidosis, koma karena makan protein yang berlebihan atau karena penyakit infeksi - terganggunya isovaleril koA dehidrogenase

TRIPTOFAN > penyakit Hartnup: Hartnup: - kelainan herediter - ditandai oleh kelainan kulit (pellagra), ataksia serebelar intermitten, gangguan mental - urine penderita mengandung triptofan dan asam indolasetat KELAINAN METABOLISME PROPIONAT, METILMALONAT & VIT.B12 a. Propionat asiduria - defisiensi propionil koA karboksilase - kadar propionat serum tinggi b. Metilmalonat asiduria ada 2 bentuk: - sembuh dengan pemberian suntikan dosis fisiologis vitamin B12 - sembuh dengan dosis besar (1 g/hr)

27

10/30/2008

PRODUK KHUSUS Produk khusus yang terbentuk dapat berasal dari kerangka atom C AA, AA itu sendiri atau dari bagian AA Hampir semua produk khusus bukan merupakan AA GLISIN dapat terlibat pada: a. Biosintesis heme - atom C alfa dan atom N glisin digunakan untuk sintesis porfirin dari Hb - N cincin pirol berasal dari N glisin dan atom C yang menghubungkan cincincincin -cincin pirol berasal dari atom C alfa glisin, pembentukan asam amino levulinat (amlev) sebagai prazat porfirin berasal dari glisin dan suksinilsuksinil -koA b. Biosinteis purin seluruh molekul glisin digunakan untuk pembentukan kerangka cincin purin c. Biosintesis glutation glisin merupakan prazat dari tripeptida d. Reaksi konjugasi di hati - glisin mengkonjugasikan asam kholat menjadi glikokholat dan mengkonjugasi asam benzoat menjadi hipurat - reaksi ini dulu dipakai untuk tes fungsi hati

ALANIN - bersama bersama-sama dengan glisin, alanin merupakan N gugusan amino terbanyak di dalam plasma darah manusia - merupakan komponen penting dinding sel bakteri - -alanin merupakan bagian dari asam pantotenat dan merupakan hasil akhir dari katabolisme pirimidin SERIN - dalam fosfoprotein didapatkan sebagai fosfoserin - terlibat pada sintesis sfingosin - ikut serta pada biosintesis purin dan pirimidin TREONIN - tidak ikut serta pada reaksi transaminasi sehingga isomer D dan asam ketonya tidak digunakan oleh mamalia - terdapat dalam protein sebagai fosfotreonin METIONIN - merupakan donor gugusan metil - dalam bentuk aktifnya SS-adenosilmetionin merupakan sumber utama gugusan metil dalam tubuh

28

10/30/2008

SISTEIN - L-sistein digunakan pada biosinteis koenzim A dan merupakan prazat dari taurin (senyawa yang berfungsi untuk mengkonjugasi asam empedu) - atom S dari sistein maupun dari metionin merupakan fraksi terbesar ekskresi senyawa sulfat melalui urine dan ratio antara jumlah sulfat dan nitrogen dalam urine dapat dipakai sebagai parameter/indeks konsumsi protein pada manusia ARGININ - merupakan prazat pada pembentukan kreatin yang memegang peranan penting pada penyediaan tenaga dalam otot rangka - oleh bakteri usus (pada proses pembusukan) arginin dapat diubah jadi putresin dan spermin - dalam bentuk sebagai arginin fosfat pada otot invertebrata berfungsi analog dengan kreatinkreatin-P pada amamalia

Protein - keto ariginin Urea

Protein Ornitin Prolin

Arginin Arginin P (Tdp di otot


invertebrata)

Putresin Glutamat - y Semialdehida Glutamat Sintesis terjadi pd E. Coli (Untuk Visum et repertum pd mayat) Spermin

29

10/30/2008

HISTIDIN - merupakan prazat dari histamin, yang reaksi pembentukannya dikatalisa oleh enzim histidin dekarboksilase (khusus) dan -amino aromatik dekarboksilase (umum) - derivat derivat-derivat histidin: argotionein (terdapat di sel darah merah), karnosin dan anserin (terdapat dalam otot) - histamin dan derivat histidin (karnosin dan anserin) mempunyai efek menurunkan tekanan darah - l-metil histidin banyak dijumpai di dalam otot kelinci, sehingga pada manusia yang makan daging kelinci senyawa tersebut dapat dijumpai dalam urinnya - secara normal manusia mengekskresikan 33-metil histidin melalui urinnya (50 mg/dL), tetapi pada penderita penyakit Wilson ekskresi senyawa ini sangat rendah

TRIPTOFAN Produk khusus yang berasal dari triptofan dapat berupa: a. Serotonin - jalur sekunder dari metabolisme triptofan adalah reaksi hidroksilasi kemudian diikuti dengan dekarboksilasi membentuk serotonin - pembentukan serotonin dari 66-hidroksitriptofan terjadi di ginjal (babi dan marmut), hati dan lambung - merupakan vasokonstriktor yang kuat dan merupakan stimulator kontraksi otototot-otot polos - juga merupakan suatu neurotransmitter (senyawa yang berperan dalam sistim penghantaran impuls pada sistim saraf) - bila enzim yang memecah serotonin (MAO = monoamin oksidase) dihambat oleh suatu inhibitor (iproniazid) maka serotonin yang tidak segera dikatabolismekan ini dapat menimbulkan rangsangan psikis dan bertindak sebagai anti depressant - hasil degradasi berupa 55-hidroksi indolasetat, diekskresi dalam urine (kadar normal 22-8 mg/hr) - pada tumor karsinoid ganas (argentaffinoma) terjadi peningkatan produksi serotonin secara besarbesar-besaran, padahal dalam keadaan normal triptofan yang diubah menjadi serotonin hanya 1% - produksi nikotinat dari triptofan menurun mnimbulkan terjadinya pellagra dan keseimbangan nitrogen menjadi negatif

30

10/30/2008

b. Melatonin - adalah hormon yang diproduksi oleh pineal body (di otak) dan saraf perifer manusia, kera dan sapi - menyebabkan warna melanosit (sel pewarna) menjadi lebih pucat karena menghambat kerja MSH (melanocyte stimulating hormone) - menghambat ACTH - merupakan derivat dari serotonin, melalui proses asetilasi atom N kemudian diikuti metilasi pada gugusan 55-hidroksi yang terjadi di pineal body c. Derivat indol dalam urine - triptofan diubah menjadi beberapa derivat indol, di antaranya didapatkan di dalam urine berupa 55-hidroksi indol asetat (dari hidroksi serotonin) dan indolindol-3-asetat (dari indol piruvat = bentuk keto dari triptofan) - hati dan ginjal mamalia maupun bakteri tinja manusia melakukan dekarboksilasi triptofan menjadi triptamin, kemudian mengalami oksidasi menjadi indolindol-3-asetat

FENILALANIN & TIROSIN Hanya berbeda pada gugus OHOH-nya (fenilalanin tidak mempunyai gugus OH) a. Melanin - derivat dari tirosin dan berfungsi sebagai pigmen kulit, rambut dan iris mata - dalam sel melanosit, tirosin mengalami hidroksilasi menjadi DOPA (3, 4-dihidroksi fenilalanin) yang dikatalisa enzim tirosinase (Cu), selanjutnya DOPA diubah menjadi dopaquinon oleh enzim DOPA oksidase, kemudian mengalami reaksi pembentukan cincin dan terbentuklah dihidroksi indol dan senyawa intermediatenya, senyawa ini kemudian mengalami polimerisasi membentuk pigmen melanin - reaksi pembentukan melanin terjadi di dalam sel melanosit b. Epinefrin dan norepinefrin - tirosin merupakan prazat dari epinefrin dan norepinefrin - suatu hormon yang dapat dibentuk di seratserat-serat saraf maupun di medulla adrenalis - pembentukan senyawa antara DOPA di dalam sel melanosit dan di dalam sel saraf dikatalisa oleh enzim yang berbeda - pada biosintesis epinefrin/norepinefrin, pembentukan DOPA dikatalisa oleh tirosin hidroksilase yang tidak tergantung adanya Cu, tetapi menggantungkan adanya tetrahidro biopterin Tirosin juga merupakan prazat dari hormon tiroid (triiodotironin = T3 & tiroksin = T4)

31

10/30/2008

METABOLISME KREATIN & KREATININ - kreatin didapatkan di dalam otot, otak, darah, baik dalam bentuk fosfokreatin maupun dalam bentuk bebas, dalam jumlah yang sangat sedikit dapat dijumpai di dalam urine - end product dari kreatin adalah kreatinin, suatu bentuk anhidrida dari kreatin dan dapat dijumpai dalam jumlah besar di otot - jumlah ekskresi kreatinin di dalam urine selama 24 jam pada seseorang ternyata relatif konstan dari hari ke hari dan secara proporsional sesuai dengan massa ototnya - kreatin fosfat yang terbentuk di hati mempunyai peranan penting sebagai sumber tenaga cadangan di dalam jaringan otot mamalia dan dengan katalisa enzim kreatin kinase mengubah ADP menjadi ATP yang dibutuhkan untuk kontraksi otot - ekskresi kreatinin pada orang lakilaki-laki dewasa 15 mg/hr - pada otot yang mengalami degenerasi (paralisis, distrofi) ekskresi kreatinin urine akan menurun - kreatinin dalam darah biasanya segera diekskresi melalui ginjal sehingga bila terjadi peningkatan kadar kreatinin darah menunjukkan adanya gangguan ekskresi pada ginjal, sebab di dalam ginjal senyawa tersebut tidak diabsorbsi maupun disekresi oleh tubulus ginjal

METABOLISME GABA (-amino butiric acid) GABA merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat dalam vesikel sinap dan disintesis dari glutamat

32

10/30/2008

As. Glutamat

- KA Transaminase AA

CO2 As. -hidroksibutirat

As. -Aminobutirat O NAD+

As. ketoglutarat Laktat dehidrogenase CO2


Suksinat semialdehida

NADH + H+

NH3 Suksinat semialdehida NAD+

dehidrogenase

As. Suksinat NADH+H+

33

You might also like