You are on page 1of 11

KOMPOSIT Komposit adalah material yang dibentuk dari dua atau lebih material dasar yang mempunyai sifat

lebih baik dari material pembentuknya. Komposit Alam: kayu, gigi, dan tulang. Komposit Buatan: beton, fibre reinforce, be-metal, ban, dll. Komposit dibuat / diciptakan karena ingin mendapatkan bahan baru yang mempunyai sifat sebagai, (A+B)/2 = X dimana X > (A+B)/2. Sifat ini disebut sifat sinergetik dan dapat dicontohkan sebagai bahan: karet+carbon+kawat = ban. Adapun sifat-sifat yang diinginkan oleh adanya komposit adalah: 1. Kekuatan (Strength) 2. Kekokohan (Stiffness) 3. Tahan Korosi (Corrosion Resistance) 4. Tahan Keausan (Wear Resistance) 5. Menarik (Attractiveness) 6. Masalah Berat (Weight) 7. Unsur Kelelahan (Fatigue Life) 8. Ketahanan Temperatur (Temperature Depended) 9. Konduktivitas Termal (Thermal Behavior Conductivity) 10.Isolasi Panas (Thermal Isolation)

11.Isolasi Akustik (Acoustic Isolation) Klasifikasi Komposit 1. Komposit Serat (Fiber Composite) Yaitu komposit yang terdiri dari serat dan matrix (bahan dasar) yang diproduksi secara fabrikasi. Contoh: FRP (Fiber Reinforce Plastic), plastik yang diperkuat dengan serat yang sering disebut fiber glass, dan PCB (Pulp Cement Board). Besar kecilnya serat, panjang pendeknya serta posisi dari serat akan mempengaruhi kekuatan dari komposit yang dibentuk. 2. Komposit Lapis (Laminated Composite) Yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan matrix, yaitu lapisan yang diperkuat oleh resin. Contoh: Plywood, Laminated Glass, Bimetal, dll 3. Komposit Partikel (Particles Composite) Yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan matrix. Contoh: butiran (batu, pasir) yang diperkuat dengan semen yang biasa kita kenal sebagai beton (concrete), particle board, keramik yang dilapiskan pada metal, komposit baja beton dll.

Dua material/bahan atau lebih apabila dicampur dan tidak terjadi interaksi antara permukaannya dan tidak mempunyai sifat sinergetik disebut aglomerate (adukan).

Sifat-sifat Mekanik Komposit: 1. Sifat mikromekanik: yaitu mempelajari komposit sebagai bahan yang inhomogenis, menelaah interaksi antara filler (isian) dengan matrix khususnya kerekatan antara filler dan matrix. 2. Sifat makromekanik: yaitu mempelajari sifat makro komposit sebagai bahan yang homogen yang dapat menerima aksi dari luar.

Perbedaan antara Alloy dan Composite: Alloy 1. Processing-nya lebih sulit 2. Mudah fisiknya diprediksi karma sifat susunan Composite 1. Processing-nya lebih mudah 2. Lebih sulit karma susunan atomnya tidak teratur 3. Harus diukur dengan trial & sifat error sifat fisik dan

atomnya teratur 3. Mudak memprediksi

konduktivitas listrik & panas 4. Perlakuan secara thermis

dinamiknya 4. Baru dapat diatasi terhadap sifat mekanis 5. Lebih banyak ditinjau dari segi ekonomisnya.

sudah dapat diatasi 5. Lebih banyak ditinjau dari segi ilmiahnya.

FIBER-REINFORCED MATERIAL

Jenis-jenis dan Sifat-sifat Fiber: - Ceramic Fiber - Glass Fiber - Asbestos Fiber - Metal Fiber - Organic Fiber - Carbon Fiber

Fiber-reinforced Cement Products: - Glass-reinforced Cement (GRC) - Steel-fiber-reinforced Concrete (SRC) - Glass-reinforced Gypsum (GRG) - Glass-fiber-reinforced Polyester Resin (GRP) - Resin Concrete - Fiber-reinforced Polymer (FRP)

Theoretical Strength:

CERAMIC

1.

Keramik Teknik Keramik ini banyak digunakan dalam bidang bangunan dan penggunaannya cukup luas terutama pekerjaan interior disain yang mencakup antara lain sebagai berikut: - Pekerjaan lantai, ubin - Pekerjaan dinding, bata Pekerjaan atap, genting

- Pekerjaan saniter dan perlengkapan kamar mandi (ware closet, bak mandi, bak cuci, urinoir / urinals, dsb) 2. Keramik Dekoratif Titik berat penggunaannya sebagai kebutuhan seni dan kebutuhan non teknik seperti aneka kerajinan, vas bunga, patung, jambangan, alat rumah tangga (kuwali, kendi, belanga, penggorengan, gentong) dll. Keramik ini biasanya tidak mensyaratkan kekuatan teknis tertentu, dikerjakan secara konvensional, pengeringan alami dan pembakarannya dengan temperature biasa. Biasanya dilakukan pekerjaan finishing seperti pemberian warna, pengecatan,

pengglasiran, dll. Pada umumnya pembuatan keramik dekoratif ini banyak dilakukan sebagai home industri secara tradisional di desa-desa.

Adapun berdasarkan bahan bakunya, keramik digolongkan menjadi: Structural clay product, hampir semua jenis clay (tanah liat) White ware product, tanah liat yang berwarna putih/pink (kaolin) Stone ware product, dari batu-batuan alam

Bahan baku tanah liat ini dibuat adonan dengan air, dibentuk sesuai keinginan, dikeringkan dan dibakar. Kekentalan adonan menjadi kunci keberhasilan produk-produk dari tanah liat ini, dibedakan menjadi: Soft mud process, yaitu menggunakan adonan yang lunak, kandungan air 20 30 % dan pembentukannya menggunakan press tangan dan mesin pengering. Stiff mud process, yaitu menggunakan adonan yang kaku, kandungan airnya sekitar 15 % dan pembentukannya

menggunakan cetak ekstrusi. Contoh: pipa, bata, dan gentinggenting tingkat. Dry process, yaitu menggunakan adonan yang kaku tetapi cukup plastis. Pembentukannya dengan mesin press tekanan tinggi dibuat untuk produk khusus yang harus kuat, keras dan padat.

Pembakaran Setelah proses pencetakan dan pengeringan selesai, material kemudian dibakar pada temperature tertentu, biasanya 600 oC 800 oC untuk keperluan biasa dan 1200 oC 1250 oC untuk keperluan khusus.

Keramik Teknik

Keramik yg digunakan untuk mensuply kebutuhan bangunan dan kelengkapan interiornya. Keramik yg dibutuhkan untuk konstruksi engineering.

Structural Clay Product Secara umum yang biasa digunakan adalah bata, genting, genting dan untuk keperluan saniter. Adapun fungsinya ditabelkan sbb:
Jenis Produk 1. Bata pejal, bata berlubang, ubin dinding. 2. Genting lengkung, genting datar. 3. Bata (bata super), ubin berglasir. 4. Ubin lantai, ubin dinding 5. Closet, bak mandi/cuci, urinoir. 2. Atap 3. Pelapis bangunan bagian luar 4. Pelapis bangunan bagian dlm 5. Saniter/perlengkapan km mandi Fungsi/ Jenis Penggunaan 1. Dinding

Genting Merupakan produk keramik dari bahan tanah liat yang

dimanfaatkan untuk atap rumah. Syarat mutu secara umum adalah tidak rembes dan kuat menahan lentur.

Mutu I Besar Kecil Sifat yang ditentukan Penumpangan arah panjang, cm Penumpangan arah lebar, cm Tinggi nok, cm Lebar nok, cm Kuat patah / lentur, kg Uji bocor / rembesan Bata Merah 6.0 9.0 1.6 1.9-2.0 150 4.0 5.0 1.0 1.5-2.0 130

Mutu II Besar Kecil 4.0 5.0 80 70

Adalah produk keramik dari tanah liat yang dicetak dengan tangan/mesin ringan dan dibakar pada suhu sekitar 600-800 oC. Adapun bata clinker atau bata super merupakan produk hasil cetak mesin bertekanan tinggi dan pembakarannya mencapai suhu 1000-1250 oC. Kelebihannya dari bata biasa adl lebih kuat, lebih keras dan tahan aus. Biasanya digunakan untuk dinding bata ekspose, pengerasan jalan, halaman parker, dan perkerasan untuk kaki lima, perkerasan trotoar dsb.

Ukuran di pasaran umumnya 29x19x5 cm3, tapi karena produsen berlainan, kita temukan ukuran yang bervariasi dgn panjang 20-24 cm, lebar 10-11 cm dan tebal 4.5-5.6 cm. Persyaratan umum dan teknis yang harus dipenuhi untuk bata pejal adalah sebagaiberikut: Persyaratan Umum: - Tepi bata harus betul-betul siku - Tepi bata tidak mudah rusak bila dirapikan dengan tangan - Warna bata harus cukup tua dan rata, termasuk warna dari penampang belahannya. Persyaratan Teknis: - Kuat tekan bata minimal i. Bata press tangan: 20 kg/cm2 ii. Bata press mesin ringan: 40 kg/cm2 iii. Bata klinker/bata super: 120 kg/cm2

White Ware Products: Bahan baku utamanya adalah kaolin atau china clay yang merupakan tanah liat berwarna putih. Apabila dibakar pada suhu tinggi warnanya bias berubah dari putih menjadi kekuning-kuningan sampai pink, lebih dikenal dengan sebutan porselen (porcelain). Pada umumnya

porselen berlapis bahan glasir agar menarik dan tahan air (kedap air) sehingga mudah dibersihkan. Bersifat lebih kedap air, lebih tahan lingkungan, terlihat lebih mengkilap dan lebih mudah dibersihkan. Pengglasiran dapat dilakukan dengan cara membuat adonan bahan glasir berupa bubur encer yang dapat dilekatkan pada permukaan benda yang akan diglasir. Caranya dapat dilakukan dengan diulaskan, disemprotkan atau dicelupkan. Dua cara pengglasiran yang biasa dilakukan adalah: 1. Porcelain process, dengan satu kali pembakaran. Produk setelah dibentuk, diglasir dan dibakar sampai matang (1000-1250 oC). 2. China process, dengan dua kali pembakaran. Jadi setelah produk terbentuk dan dikeringkan lalu dibakar sampai matang. Setelah dingin, produk diglasir dan dibakar kembali dengan temperature lebih rendah dan hasilnya jauh lebih baik.

Contoh-contoh dari whiteware products: 1. Ubin lantai; dengan ukuran dan bentuk bervariasi, termasuk ubin dinding dan ubin mosaic (mosaic ceramic tiles) yang biasanya digunakan untuk kamar mandi atau kolam renang. Pemasangannya bias dengan: a. glueing menggunakan lem plastic atau b. adonan semen dan pasir, dimana proporsi campurannya tergantung dari

peruntukannya. Mulai dari 1:2 untuk ruangan basah yg selalu kena air, sampai 1:5 untuk ruangan kering seperti ruang tamu dsb. 2. Barang saniter; biasanya merupakan perlengkapan kamar mandi sehingga selain whiteware product juga stone ware product digunakan sebagai bahan bakunya.

KACA (Glasses) Bahan baku dari kaca adalah pasir putih / pasir silica dan oksida / senyawa logam. Kekuatan dari jenis-jenis kaca akan tergantung dari kandungan oksida dan senyawa yang ada didalamnya. Kaca riben atau kaca dengan warna tertentu dapat dibuat langsung dari bahan dasarnya atau kaca warna netral kemudian ditempeli dengan lapisan film. Lapisan film sebenarnya diproduksi untuk keperluan khusus, seperti anti sinar ultra violet, penahan panas, dan agar tidak tembus pandang. Kaca hias dibuat dengan cara memberi lapisan mercuri (bahan dari air raksa), sehingga bias juga difungsikan sebagai kaca pemantul sinar.

You might also like