You are on page 1of 11

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG Xylene (dimetil-benzene) merupakan suatu cairan yang tak berwarna ,mudah terbakar, dan beracun dan xylene ini merupakan campuran gugus aromatik yang terdiri dari 3 isomer,m yaitu o-, p-, m-xylene. Dari berbagai pustaka, xylene dapat diproduksi dengan beberapa proses 1. Proses Katalitik Reforming C6H10(CH3)2 (g) Dimetilsikloheksane (Naphta) C6H4(CH3)2 (g) + 3H2 (g) Xylene Hidrogen

Proses katalitik reforming ini berlangsung pada fase gas, yang mana reaksi ini terjadi pada reformer (fixed-bed reaktor). Reaksi ini terjadi pada suhu 500-525oC, dan pada tekanan 100-300 psig. Katalis untuk reaksi ini biasanya digunakan katalis bimetal seperti Pt/Re. Konversi dari reaksi ini yaitu 80%. Feed berupa naphta sebelum diumpankan ke reaktor harus menjalani proses hidrotreatment yang mana pada proses ini mencakup proses hidrosulfurasi dan hidronitrogenasi. Tujuan dari hidroteratment ini untuk menjenuhkan senyawa olefin yang terdapat dalam naphta, yang mana senyawa ini tidak diinginkan karena senyawa ini merupakan isyarat akan adanya coke, dan coke ini akan menurunkan keaktifan katalis. Sedangkan proses hidrosulfurasi dan

hidronitrogenasi bertujuan untuk mengurangi kadar sulfur dan nitrogen yang ada didalam naphta, yang mana sulfur dan nitrogen ini mengandung racun bagi katalis. Dari reaksi yang keluar dari reformer ini diperoleh campuran xyelene yang mengandung Ethyl benzene,p- ,m-, o- xylene. Campuran xylene yang diperoleh ini mengandung p-xylene sebanyak 17-20,3%. Sehingga untuk mendapatkan p-xylene

dengan kemurnian diatas 90% di perlukan proses lagi. yaitu dengan memerlukan pemisahan para isomer menggunakan crystalization fractional. Campuran xylene yang didapat dari reaksi diatas kemudian di keringkan dengan menggunakan alumina aktif kemudian di dinginkan dalam dua stage dengan menggunakan HE dan Pendingin pada masing-masing stage. Pada pendinginan pertama digunakan ethylene (C2H4) sebagai pendinginnya. Slurry yang terbentuk dari proses pendinginan ini mengandung kristal pxylene. Kemudian kristal dan larutan yang tidak mengkristal ini dipisahkan dalam unit centrifuge yang pertama. Pada pemisahan yang pertama ini diperoleh cairan yang kaya akan o-, m- xylene, sedangkan cristal yang sudah dipisahkan ini di kirim ke unit melter. Kemudian dari unit melter ini dikirim ke unit pendinginan ke dua. Unit pendingin dua ini menggunakan propane (C3H8) sebagai pendinginnya. Dari pendinginan yang kedua diperoleh slurry. Slurry ini kemudian dipisahkan dalam unit sentrifuge yang kedua, sehingga diproleh p-xylene dengan kemurnian yang lebih tinggi yaitu 95%. Cara lain yaitu. 1. Proses Disproporsianasi Toluene 2C7H8 (g) C6H6( g) + C8H10 (g)

Toluene

Benzene

Xylene

Dari Proses disproporsionasi ini selain campuran xylene juga dihasilkan benzene. Reaksi ini berlangsung pada fase gas. Reaksi disproporsionasi toluene ini terjadi pada suhu 350 oC dan tekanan 20 atm , dengan waktu reaksi 15 detik, konversi 40 % dalam suatu reaktor fixed bed. Pada Reaksi disproporsionasi ini memerlukan penambahan hidrogen untuk mengurangi terbentuknya deposit coke. Reaksi penambahan hidrogen ini disebut reaksi dealkilasi Toluene. Reaksinya sebagai berikut: C7H8 (g) Toluene + H2 (g ) Hidrogen C6H6 (g) + CH4 (g) Benzene Methane

Reaksi delakilasi toluene memiliki konversi sebesar 10% Katalis yang digunakan adalah Zeolite (ZSM-5). Xylene yang dihasilkan memiliki kandungan p-xylene yang tinggi yaitu 70 90%. Dari reaksi yang terjadi lalu dipisahkan dalam separator ,yang mana di separator ini dipisahkan methan dan sisa hidrogen dan sebagian benzene yang terikut ke hasil atas separator dan sebagian benezene ,toluene serta xylene.Setelah itu, hasil bawah separator dimurnikan dua kali di dalam menara destilasi.Menara destilasi yang pertama menghasilkan benzene sebagai hasil atasnya dan sekaligus sebagai hasil samping yang

laku dijual, sedangkan hasil bawah dari menara destilasi pertma ini yaitu xylene dan toluene.Selanjutnya xylene dan toluene ini masuk ke menara destilasi ke dua, yang mana xylene sebagai hasil bawahnya dengan kemurnian 99,8 % ,sedangkan hasil atas menara destilasi kedua yaitu berupa toluene yang mana akan dijadikan recycle feed. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu xylene? 2. Berapakah nilai ukuran toksisitas xylene? 3. Bagaimana cara xylene masuk kedalam tubuh? 4. Apa saja bahaya dari xylene? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa itu xylen. 2. Untuk mengetahui berapa nilai ukuran toksisitas xylene. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara xylene masuk kedalam tubuh. 4. Untuk mengetahui apa saja bahaya dari xylene.

BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN XYLENE Xylene merupakan bahan kimia yang memiliki rumus C6H4(CH3)2. Nama lain dari xylene antara lain xylol, dan dimetilbenzene. Xylene memiliki berat molekul 106,17 gram/mol dengan komposisi karbon (C) sebesar 90,5% dan hidrogen (H) 9,5%. Xylene memiliki tiga isomer yaitu ortho-xylene, meta-xylene dan para-xylene. Xylene merupakan cairan tidak berwarna yang diproduksi dari minyak bumi atau aspal cair dan sering digunakan sebagai pelarut dalam industri (G.A.Jacobson dan S. McLean, 2003). Xylene pada aspal cair pertama kali ditemukan pada pertengahan abad ke 19. Nama dari xylene berasal dari bahasa latin wood xulon karena xylene dapat diperoleh dari hasil destilasi kayu tanpa kehadiran oksigen (Richard L. Myers, 2007). Xylene merupakan hidrokarbon aromatik yang secara luas digunakan dalam industri dan teknologi medis sebagai pelarut (Langman JM, 1994.). Xylene dapat digunakan sebagai bahan kimia dasar di industri. Xylene dapat teroksidasi dimana gugus methyl berubah menjadi gugus karboksilat. Ortho-xylene akan membentuk phthalic acid sedangkan para-xylene akan membentuk terephthalic acid. Terephthalic acid merupakan salah satu bahan dalam pembuatan polyesters. Terephthalic acid dapat bereaksi dengan ethylene glycol membentuk ester polyethylene terephthalate (PET). Bahan PET meerupakan bahan plastik yang digunakan sebagai wadah makanan.

Perkiraan penggunaan xylene diseluruh dunia mencapai 30 juta ton pertahun (Richard L. Myers, 2007). 2. NILAI UKURAN TOKSISITAS XYLENE
Beberapa lembaga internasional telah menentukan nilai ukuran toksisitas untuk xylene. ACGIH menentukan nilai 100 ppm selama 8 jam untuk batas TWA dan 150 ppm selama 15 menit untuk STEL. Tidak jauh berbeda, NIOSH menetapkan angka yang sama untuk TWA yaitu 100 ppm atau sekitar 435 mg/m3 dan 150 ppm atau sekitar 655 mg/m3 untuk STEL. OSHA menetapkan hal senada untuk TWA yaitu 100 ppm atau sekitar 435 mg/m3.Kementrian tenaga kerja menetapkan nilai ambang batas sebesar 434 mg/m selama 8 jam. Nilai ambang batas (NAB) merupakan konsentrasi dari zat, uap, atau gas dalam udara yang dapat dihirup selama 8 jam per hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti (Soemanto Imamkhasani, 1990).

3. CARA XYLENE MASUK KEDALAM TUBUH


Xylene dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalur, seperti oral, inhalasi maupun dermal. Pemaparan melalui oral merupakan hal yang jarang terjadi untuk kasus bahan xylene. Pemaparan via oral untuk kasus xylene lebih dikarenakan kurang higienis para pekerja setelah menggunakan atau setelah terpapar xylene, seperti makan tanpa cuci tangan. Pemaparan via oral ini dapat langsung masuk ke dalam saluran pencernaan dan kemudian mengiritasinya. Namun sebagian besar akan bergerak menuju hati untuk dimetabolisis dan diekresikan. Pemaparan melalui inhalasi cukup sering terjadi, hal ini dikarenakan xylene memiliki karakteristik mudah menguap dan uap xylene dapat terabsorbsi dengan cepat melalui paru-paru (G.A.Jacobson dan S. McLean, 2003).

Pemaparan via inhalasi ini akan mengiritasi saluran pernafasan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada dosis akut, xylene akan mengiritasi hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Pemaparan melalui dermal menyebabkan kulit mengalami kerusakan berupa larutnya lemak oleh xylene. Hal tersebut dikarenakan karakteristik dari xylene yang mudah larut dalam lemak. Pemaparan xylene via dermal tidak sebanyak pemaparan via inhalasi hal tersebut dikarenakan xylene cair dan uap terabsorbsi lambat melalui kulit (G.A.Jacobson dan S. McLean, 2003). Xylene yang terabsorbsi kemudian diangkut oleh darah menuju hati untuk dimetabolisis dan diekresikan. Perjalanan xylene dalam tubuh manusia bergantung pada jalur masuk xylene, seperti yang telah dijelaskan pada mode of exposure. Tujuan akhir pengangkutan xylene berada di hati. Selama di hati xylene mengalami proses metabolisis dimana xylene yang terabsorbsi ke dalam tubuh, 95% dimetabolisme dalam hati menjadi methylhippuric acid (MHA) dan 70-80% hasil metabolisme dieksresikan melalui urin dalam jangka waktu 24 jam (G.A.Jacobson dan S. McLean, 2003). Hasil metabolisme dalam tubuh sebagai indikator paparan xylene yang direkomendasikan oleh American Cenference of Governmental Industrial Hygiensts (ACGIH) disebut biological exposure index (BEI) sebesar 2,0 gram MHA/L urin (Langman JM, 1994.).

4. BAHAYA XYLENE Kapur tulis kini sudah sangat jarang digunakan atau bahkan mungkinsangat kurang yang menggunakannya,praktis hanya pada daerah yang belum terlalu tersentuh modernisasi cika'yang menggunakan si kapur ini, kalau tidakpercaya cobaliat sekolahsekolah yang ada di daerah perkotaan,rata-rata menggunakan spidoltau bahkan LCD 7

proyektor, untuk kapur sendiri meski masih banyak digunakan di sekolah yang ada di pedesaan karena harganya yang lebih murah. Kapur tulis sering dianggap kotor dan berdebu, juga dianggap dapat membahayakan kesehatan. Namun pada dasarnya bahan dasar kapur tulis tidaklah beracun,dan sangat berbahaya. Kapur tulis standar yang digunakan di kelas pada umumnya hanya terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam (alami). Untuk beberapa orang yang menderita beberapa penyakit mungkin memang sangat mendukung penghapusan kapur untuk menulis, asma atau masalah pernapasan seperti batuk danyang lainnya, debu dari kapur tulis bisa menjadi alergen atau pemicu kambuhnya penyakit (alergi), yang ditandai dengan gejala batuk, susah bernafas, sesak pada dada dan sesak napas. Hal ini karena partikel kapur tulis yang bisa dibilang tergolong cukup besar ( masih bisa terlihat beterbangan di ruangan) tersaring oleh filter pertama pada sistem pernapasan manusia, yaitu bulu hidung.Partikel kapur tulis sendiri tidak masuk ke dalam paru-paru namun tertahan oleh bulu hidung, sehingga untuk beberapa orang debu kapur tulis bisa menyebabkan reaksi bersin dan batuk untukmengeluarkan parikel pengotor atau penghambat tersebut. Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tidak berdebu,aman dan nyaman pula ternyata mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut xylene, bahan kimia inilah yang menimbulkan atau memberi aroma khas pada spidol dan juga banyak digunakan atau dapat ditemui pada cat, thinner dan pernis,pelitur dan lain-lain.

Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada beberapa barangbarang rumah tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat (USA). Partikelnya yang kecil paling dapat memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang bagi setiap penghirupnya. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi dan khayalanatau efekmelayang mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit. Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu pernapasan, menimbulkan perasaan pusing, sakit kepala bahkan kehilangan memori jangka pendek. Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen (Loss Brain) dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat, wowww bahaya kan !!. Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata,visualisasi pandangan,dan iritasi serta kaburnya pandangan, hidung serta tenggorokan. Untuk mengatasi bahaya tersebut, sebaiknya jangan gunakan spidol dengan jarak dekat atau dalam jangka waktu yang lama. Juga jangan dengan sengaja menghirup spidol dan batasi penggunaannya.sebab sekarang saya lihat banyak siswa yang suka dan sengaja menghirup bau spidol tersebut. 9

Buka Ventilasi atausetidaknya beri ruangan yang baik untuk aroma si spidol,buka jendela agar tidak terkumpul pada suatu ruangan, segera mencuci tangan jika menyentuh spidol dan sering-sering bernapas dengan mencari udara yang segar dan tidak suntuk, agar dapat mengurangi dampak dan bahaya dari debu kapur tulis dan juga partikel spidol,

10

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Xylene merupakan bahan kimia yang memiliki rumus C6H4(CH3)2. Nama lain dari xylene antara lain xylol, dan dimetilbenzene. Xylene memiliki berat molekul 106,17 gram/mol dengan komposisi karbon (C) sebesar 90,5% dan hidrogen (H) 9,5%. Xylene memiliki tiga isomer yaitu ortho-xylene, meta-xylene dan para-xylene.
Xylene dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa jalur, seperti oral, inhalasi maupun dermal. Hasil metabolisme dalam tubuh sebagai indikator paparan xylene yang direkomendasikan oleh American Cenference of Governmental Industrial Hygiensts (ACGIH) disebut biological exposure index (BEI) sebesar 2,0 gram MHA/L urin (Langman JM, 1994.).

Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu pernapasan, menimbulkan perasaan pusing, sakit kepala bahkan kehilangan memori jangka pendek.

11

You might also like