You are on page 1of 9

TRANSISTOR HORIZONTAL TV DAN MONITOR 2SC4769=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=60w 2SC4770=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >>

Vebo=6v >> Pc=60w 2SC4927=Vcesm=1500v >> Vceo=???v >> Vebo=6v >> Pc=50w 2SD1433=Vcbo=1500v >> Vceo=600v >> Vebo=6v >> Pc=80w 2SD1555=Vcbo=1500v >> Vceo=1500v >> Vebo=6v >> Pc=50w 2SD1651=Vcbo=1500v >> Vceo=1500v >> Vebo=6v >> Pc=50w 2SD1877=*Vcbo=1500>> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=50w 2SD1878=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=60w 2SD1884=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=60w 2SD1885=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=60w 2SD2498=cbo=1500v >> Vceo=600v >> Vebo=5v >> Pc=50w 2SD2499=Vcbo=1500v >> Vceo=600v >> Vebo=5v >> Pc=50w 2SD2500=Vcbo=1500v >> Vceo=600v >> Vebo=5v >> Pc=50w 2SD2586=Vcbo=1500v >> Vceo=600v >> Vebo=5v >> Pc=50w 2SD2634=Vcbo=1500v >> Vceo=800v >> Vebo=6v >> Pc=65w BU2506DF=Vcesm=1500v >> Vceo=700v >> Vebo=0v >> Pc=45w BUH1015=Vcbo=1500v >> Vceo=700v >> Vebo=10v >> Pc=70w BUT11APX=Vcesm=1000v >> Vcbo=1000v >> Vceo=450v >> Pc=32w

KETERANGAN= VCBO=voltage-collector-base VCESM=voltage peak value-collector-emiter VCEO=voltage-collector-emiter VEBO=voltage-emiter-base PC=power dissipation-collector CATATAN= temperatur [25 *c]

C5143 C5149 D1711 D1652 D1651 D2499 D1556 D1555 D1554 D1553 D1881 D1880 D1879 D1877 D1876 D1878

Tr switching fet : FS5KM/FS 7UM / FS 10UM

Transistor horizontal jebol terus sering terjadi pada kerusakan televisi yang berjenis CRT / tabung. Transistor ini berfungsi sebagai penguat horizontal atau sering juga disebut transistor HOT / Horizontal Output Transistor. Transistor horizontal ini sering mengalami kerusakan karena memang arus dan fungsi yang dihandlenya termasuk arus besar yang mudah menyebabkan panas dan tentu saja lebih beresiko untuk mengalami kerusakan. Tetapi jika pada saat kita memperbaiki televisi, setelah mengganti transistor horizontal dan transistor tersebut mati terus / jebol. Maka bisa dipastikan masih ada part tertentu yang menyebabkan kerja transistor menjadi overload. Dan berikut ini merupakan beberapa penyebab dari transistor horizontal jebol terus : 1. Kapasitor damper yang berubah kapasitansi Kapasitor ini merupakan kapasitor yang biasanya terdapat di bagian horizontal dan memiliki nilai antara 6.8nF-10nF dengan tegangan kerja antara 1kV-2kV. Fungsi dari kapasitor ini adalah sebagai peredam spike / peredam / menyerap tegangan kejut yang besarnya bisa ribuan volt di antara kumparan primer flyback pada saat rangkaian horizontal bekerja. Tegangan yang besarnya ribuan volt ini berasal dari induksi flyback yang pada saat bekerja diberikan pulsa on-off secara simultan pada kumparan primer flyback. Disinilah fungsi dari kapasitor damper tersebut, yaitu untuk meredam tegangan kejut yang besarnya hingga ribuan volt.

Kapasitor damper di bagian horizontal Itulah sebabnya kenapa transistor bisa langsung rusak jika kapasitor damper mengalami kerusakan atau berubah kapasitas, karena seperti yang kita tahu semua jenis transistor memiliki tegangan kerja maksimal yang bisa dialiri oleh nilai tegangan tertentu. Dan tegangan ribuan volt yang melalui transistor ini jika tidak diserap oleh kapasitor damper maka akan langsung merusak transistor.

Kapasitor damper pada rangkaian tv (tanda panah) Jika anda mendapati kerusakan seperti transistor jebol terus seperti ini, maka anda bisa coba memeriksa kondisi dari kapasitor damper ini. Begitupun juga dengan solderan nya. Bila solderan nya sudah terlihat kendor maka fungsi untuk meredam tegangan menjadi tidak optimal. O iya untuk skema tv yang saya gunakan di atas adalah skematik tv untuk Samsung 21. 2. Flyback yang short pada kumparan primer dan sekunder Flyback transformer memiliki resistansi yang kecil pada kumparan primernya sehingga menjadikannya tidak optimal jika dilakukan pengujian dengan Ohmmeter. Begitu juga dengan kumparan sekunder. Yang umum dan sering terjadi adalah kerusakan pada kumparan primer horizontal ( kolektor Tr HOT ) yang short.

Pada kerusakan tipe ini jika masih terjadi transistor jebol setelah dilakukan penggantian. Maka bisa diakali dengan menggunakan sebuah bohlam lampu yang dipasang seri antara kolektor Tr Horizontal dan input primer dari flyback. Bila pada gambar yang ditunjukkan, posisi lampu tepat di letak tulisan H-out. Pemasangan lampu dimaksudkan untuk menguji rangkaian horizontal apakah terjadi short di flyback / transistor. Bila TV dinyalakan, pada kondisi rangkaian yang bagus maka lampu akan menyala dan bisa dilakukan pengukuran tegangan pada bagian screen. Tegangan yang seharusnya terukur adalah sekitar 100V, maksimal sekitar 150V. Sedangkan jika tegangan yang diukur >200V maka kemungkinan kapasitor damper yang rusak. Untuk lebih detailnya anda juga bisa melihat artikel saya tentang Mencegah Transistor Power Short 3. Transistor Overheat Pada beberapa unit TV yang pernah saya tangani ternyata transistor yang overheat bisa jadi penyebab transistor horizontal short, tentu saja untuk waktu yang memang lebih lama

dinyalakan. Ini mungkin berhubungan dengan kinerja komponen / part TV yang lain yang sudah tidak optimal sehingga membuat transistor menjadi lebih berat dalam beroperasi dan menimbulkan panas yang lebih. Solusinya bisa dengan menambahkan heatsink tambahan, yang perlu diperhatikan jangan sampai heatsink tambahan tersebut short / kena ke bodi logam / kaki komponen di sekitarnya.

Tapi tentu saja pemasangan transistor seperti ini merupakan pilihan yang terakhir karena sangat jarang terjadi. Anda pernah menemukan kerusakan TV yang sejenis ? mungkin tips service anda bisa berguna untuk teknisi yang lain. Semoga artikel tentang Penyebab Transistor Horizontal Jebol Terus ini bisa bermanfaat untuk rekan teknisi.

OPTO COUPLER Bagi rekan rekan teknisi yang sudah berpengalaman mungkin sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Optocoupler merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR / Transistor / IC power pada bagian power supply. Optocoupler ini biasanya digunakan pada TV yang belum terlalu lama diproduksi.

Optocoupler ini juga berperan dalam proses start up TV serta juga berfungsi sebagai penyetabil tegangan output power supply switching. Tapi saya yakin kebanyakan teknisi juga banyak yang tidak mengerti bagaimana cara kerja dari optocoupler ini. Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.

Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang. 2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah. Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan

Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC. Prinsip kerja dari optocoupler adalah :

Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.

Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.

Lalu bagaimana proses kerjanya pada rangkaian TV!!! Sekarang coba kita perhatikan pada salah satu contoh rangkaian power supply di bawah ini,klik pada gambar untuk melihat gambar lebih besar. Anda bisa download rangkaian di halaman download skema. Mungkin akan ada sedikit perbedaan dalam rangkaian yang lain tapi secara garis besar sama saja.

Bisa kita perhatikan bahwa optocoupler merupakan penghubung / perantara IC STR dan rangkaian MICOM melalui transistor pada jalur power.

Cara kerjanya sederhana, pada saat TV dalam keadaan standby dan kita tekan power pada remote / TV maka pada pin power MICOM akan memberikan sinyal ke transistor lalu ke KA 431 ( semacam diode zener 3 kaki) untuk menyalakan optocoupler dan kemudian optocoupler akan men-drive pin feedback pada STR sehingga STR memulai proses switching dan kemudian TV pun menyala normal. Ini adalah proses pada saat menyalakan TV. Tidak bisa saya sebutkan disini berapa tepatnya tegangan yang mengalir karena penerapan pada beberapa merk Tv kemungkinan berbeda tapi secara garis besar prinsipnya sama. Lalu coba kita perhatikan lagi ternyata pin 1 pada optocoupler juga dikoneksikan dengan output transformator switching sehingga pada saat tegangan output switching berubah tegangan yang mengalir ke photodiode pada optocoupler juga akan berubah seiring dengan perubahan output switching yang selanjutnya akan berubah pula cahaya yang diberikan ke receiver di optocoupler dan tegangan yang mengalir ke F/B pada STR akan berubah sebanding dengan perubahan pada tegangan output power supply. Dan untuk selanjutnya F/B pada STR inilah yang kemudian menstabilkan tegangan output pada kisaran 125V ( tergantung merk dan ukuran TV). Ini adalah proses pada saat menyetabilkan tegangan output menggunakan optocoupler. Lalu apa saja kerusakan yang mungkin timbul karena kerusakan komponen ini, berdasarkan pengalaman penulis kerusakan yang mungkin timbul adalah TV matot ( mati total ), TV stand by, gambar menyempit, transformator flyback bunyi. Untuk dua kerusakan terakhir yang saya sebutkan agak jarang.

You might also like