You are on page 1of 18

Pendidikan Agama Islam IV

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM tentang EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT Dosen : Bpk H. Usep Sopiyudin, Drs.

Disusun Oleh : Aris Munandar (114060074)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER JAWA BARAT (STMIK JABAR) Bandung 2013

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim. Dengan mengucapkan Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan karunia-Nya, Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam IV yang membahas tentang EKONOMI ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatya, dan orang-orang yang tetap istiqomah di jalan Alloh. Dalam penyelesaian makalah ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan Bapak Dosen Drs. H. Usep Sopiyudin sebagai dosen yang telah memberikan tugas ini. Dengan menyadari ketidak sempurnaan makalah ini

penyusun sangat berharap atas kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Sebagai akhir kata mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita

s e m u a , Amin

Bandung, Oktober 2013

Penyusun

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Pembahasan 1.4 Kegunaan Pembahasan Bab II Pembahasan 2.1 Ekonomi Islam 2.1.1 Pengertian dan Ruang lingkup Ekonomi Islam 2.1.2 Asas Ekonomi Islam 2.1.3 Ekonomi Islam Untuk Kesejahteraan Umat 2.2 Kesejahteraan Umat 2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Umat 2.2.2 Konsepsi Islam Tentang Kesejahteraan Sosial 2.2.3 Hakikat Kesejahteraan Sosial Bab III Penutup 3.1Kesimpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka

i ii

1 1 2 2

3 3 4 5 5 5 9 11

14 14

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi islam dibangun atas dasar agama islam, karenanya ia merupakan bagian yang terpisahkan dari agama islam, sebagai bagian dari ajaran islam, ekonomi islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan, dimana Islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Manusia diciptakan Allah SWT dalam kondisi merdeka. Manusia tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada-Nya. Hal ini merupakan cermin kebebasan manusia dari ikatan-ikatan perbudakan. Bahkan misi kenabian Muhammad SAW adalah melepaskan manusia dari beban dan rantai yang membelenggunya.

1.2 Rumusan Masalah Seperti yang telah kami paparkan diatas, maka perlu adanya pemahaman tentang Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat itu sendiri yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengetahui secara jelas pengertian atau definisi dari Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat tersebut. 2. Mengetahui sumber dan prinsip Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat. 3. Mampu mengetahui pembagian dan ruang lingkup Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

1.3 Tujuan Pembahasan Tujuan dari diadakan pembahasan tersebut adalah sebagai berikut ; 1. Untuk mengetahui secara gamblang pengertian atau definisi dari Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat 2. Mampu menjelaskan sumber dan prinsip Ekonomi Islam dan

Kesejahteraan Umat 3. Mampu menguraikan pembagian dan ruang lingkup Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat

1.4 Kegunaan Pembahasan Kegunaan dari pembahasan ini adalah : 1. Bagi kami pembahasan ini merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 2. Dengan adanya pembahasan ini tentunya kami semua akan semakin memperkaya ilmu pengetahuan kami khususnya tentang definisi, sumber prinsip, pembagian dan ruang lingkup Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

BAB II PEMBAHASAN

2.1 EKONOMI ISLAM

2.1.1 Pengertian dan Ruang lingkup Ekonomi Islam Sejak abad ke-8 telah muncul pemikiran-pemikiran ekonomi secara islam parsial, misalnya peran negara dalam ekonomi, kaidah berdagang, mekanismen pasar dan lain-lain, tetapi pemikiran secara komprehensif terhadap sistem ekonomi islam sesungguhya baru muncul pertengahan abad ke-20 dan semakin sejak dua dasawarsa terakhir. Banyak akhli ekonomi Muslim yang mecoba mendefenisikan ekonomi islam, setiap orang mempunyai defenisi masing-masing, tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama. Pada intinya ekonomi islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahanpermasalahan ekonomi dengan cara-cara yang islami, yang dimaksud dengan cara-cara yang islami disini adalah cara-cara yang sesuai dengan sumber ajaran islam, yaitu yang bersumber dari Al-quran dan Sunnah nabi. Dengan pengertian ini maka istilah ini yang sering digunakan dalam ekonomi Islam. Dari bebearpa definisi yang sering diutarakan oleh para ahli ekonomi islam dapat kita simpulkan bahwa ekonomi islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu dan komunitas yang ada, namun juga perwujudan prilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran islam. Ia mencakup cara memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan mengajukan alternatif solusi solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi islam adalah konsekuensi logis dari implementasi ajaran islam secara kaffah dalam aspek ekonomi.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

Beberapa ekonom menegaskan bahwa ruang lingkup dari ekonomi islam adalah masyarakat muslim atau negara muslim itu sendiri. Artinya is mempelajari prilaku ekonomi dari masyarakat atau negara muslim di mana nilai-nilai ajaran islam dapat diterapkan. Namun ada juga pendapat lain yang tidak memberikan pembatasan seperti ini, melainkan lebih kepada penekanan terhadap persfektif islam tentang permaalahan ekonomi pada umunya. Dengan kata lain, titik tekan ekonomi islam adalah pada bagaimana ekonomi islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum. 2.1.2 Asas Ekonomi Islam Prinsip Islam yang dapat dijadikan poros adalah bahwa, kekuasaan paling tinggi hanyalah milik Allah semata (QS, 3:26, 15:2, 67:1) dan manusia diciptakan sebagai khalifah-Nya di muka bumi, (QS, 2:30, 4:166, 35:39). Sebagia khalifah-Nya, manusia telah diciptakan dalam bentuk yang paling baik. Seluruh ciptaan lainnya seperti matahari, bulan, langit (cakrawala), telah ditakdirkan untuk dipergunakan oleh manusia. Dapat dikatakan prinsip-prinsip kegiatan Ekonomi Islam adalah sebagai berikut: 1. Kekuasaan milik tertinggi adalah milik Allah dan Allah adalah pemilik yang absolute atas semua yang ada 2. Manusia merupakan pemimpin (khalifa) Allah di bumi tapi bukan pemilik yang sebenarnya. 3. Semua yang didapatkan dan dimiliki oleh manusia adalah karna seizing Allah, oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih beruntung. 4. 5. 6. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun. Kekayaan harus diputar. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya harus dihilangkan.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

7.

Menghilangkan

jurang

perbedaan

antar

individu

dapat

menghapuskan konflik antar golongan dengan cara membagikan kepemilikan seseorang setelah kematiannya kepada para ahli warisnya. 8. Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu termasuk bagi anggota masyarakat yang miskin. 2.1.3 Ekonomi Islam Untuk Kesejahteraan Umat Nilai-nilai yang berada atau yang menjiwai ekonomi islam sangat relevan dengan kondisi segala zaman, sangat mungkin menjadi alternati solusi ketika kita mengetahu bahwa sistem ekonomi yang kita anut sekarang sangat jauh dari kesejahteraan masyarakat, jangankan kesejahteraan masyarakat, negara berkembang pun berusaha untuk mengurangi subsidi untuk masyarakatnya hanya untuk membayar utang negara. Dalam ekonomi islam, masalah ekonomi hanyalah merupakan satu bagian dari aspek kehidupan yang diharapkan akan membawa manusia kepada tujuan hidupnya. Oleh karena ada tiga pokok yang diperlukan untuk memenuhi bagaimana mencapai tujuan hidup.

2.2 KESEJAHTERAAN UMAT 2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Umat Kesejahteraan berasal dari kata dasar sejahtera: aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya). Kesejahteraan: hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman, kesenangan hidup, dan sebagainya;

kemakmuran, dalam definisi lain dijelaskan, kesejahteraan:

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

: .

Kesejahteraan

(welfare)

adalah

kondisi

yang

menghendaki

terpenuhimya kebutuhan dasar bagi individu atau kelompok baik berupa kebutuhan makan, pendidikan, kesehatan, sedangkan antitesa dari kesejahteraan adalah kesedihan (bencana) kehidupan. Sedangkan dalam Mujam Musthalahtu al-Ulm al-Ijtimiyyah dijelaskan:

: .

Kesejahteraan sosial: sistem yang mengatur pelayanan sosial dan lembaga-lembaga untuk membantu individu-individu dan kelompokkelompok mencapai tingkat kehidupan, kesehatan yang layak dengan tujuan menegakkan hubungan kemasayarakatan yang setara antar individu sesuai dengan kemampuan pertumbuhan (development) mereka, memperbaiki kehidupan manusia sesuai dengan kebutuhankebutuhan masyarakat. Dari ragam definisi di atas, pada intinya, kesejahteraan sosial menuntut terpenuhinya kebutuhan manusia yang meliputi kebutuhan primer (primary needs), sekunder (secondary needs) dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer meliputi: pangan (makanan) sandang (pakaian), papan (tempat tinggal), kesehatan dan keamanan yang layak. Kebutuhan sekunder seperti: pengadaan sarana transportasi (sepeda, sepeda motor, mobil, dsb.), informasi dan telekomunikasi (radio,

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

Pendidikan Agama Islam IV

televisi, telepon, HP, internet, dsb.). Kebutuhan tersier seperti sarana rekereasi, entertaimen. Kebutuhan-kebutuhan ini berdasarkan tingkatan (maqm) individu. Artinya untuk tingkat masyarakat kelas menengah, kebutuhan akan mobil pribadi untuk menunjang mobilitas aktivitas yang tinggi, masuk dalam kategori kebutuhan primer. Sedangkan untuk kelompok ekonomi menengah ke bawah, mobil pribadi merupakan barang lux dan masuk kategori kebutuhan sekunder. Tiga kategori kebutuhan di atas bersifat materiil sehingga kesejahteraan yang tercipta pun bersifat materil. Kesejahteraan sosial akan tercipta dalam sistem masyarakat yang stabil, khususnya adanya stabilitas keamanan, stabilitas sosial, ekonomi tidak mungkin terjamin tanpa adanya stabilitas keamanan (termasuk di dalamnya stabilitas politik), hal ini sebagaimana doa Nabi Ibrahim dalam surat al-Baqarah: 126

(126)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali" (al Baqarah: 126). Kata balad disebut 8 kali dalam al-Quran, surat al-Arf: 57 dan 58, Ibrhim: 35, an-Nahl: 7, Fthir: 9, al-Balad: 1 dan 2, at-Tn: 3. Kata ini mempunyai arti: negeri, daerah, tanah, kota, tafsir dari kata baladan minan dalam ayat di atas adalah sebagai berikut:

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

10

Pendidikan Agama Islam IV

: . : .

Menurut Ibnu Katsir, kata-kata rabbijal hdz baladan minan, maksudnya adalah aman dari rasa takut yang menyelimuti warga negeri. Sedangkan menurut al-Qurthubi, negeri yang aman itu adalah negeri Mekah, Ibrahim berdoa untuk keluarga dan penduduk negeri agar tercipta stabilitas keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan. Sebuah negara yang stabilitas keamanannya rawan akan

berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan lainnya. Kinerja sektor ekonomi yang merupakan faktor penyangga kesejahteraan akan terganggu bahkan terbengkelai sama sekali, begitu pula stabilitas politik. Fakta menunjukkan bahwa negara-negara dunia ketiga yang terus dilanda kemelut krisis dalam negeri seperti membengkaknya hutang, angka pengangguran, dan berseminya kawasan kumuh dan miskin disebabkan karena stabilitas keamanan dan politik yang labil. Ironisnya, justru tingkat korupsi merajalela di negara-negara dunia ketiga ini. Sebuah ilustrasi, dalam catatan sejarah selama lima kali suksesi kepemimpinan nasional di Indonesia selalu didahului oleh peristiwaperistiwa yang mengundang kerawanan sosial, politik dan keamanan. Kerawanan ini mengakibatkan gejolak (rush) dalam bidang ekonomi, seperti terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, menurunnya suku bunga SBI, menurunnya indeks perdagangan di bursa saham yang berarti melemahnya investasi.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

11

Pendidikan Agama Islam IV

2.2.2 Konsepsi Islam Tentang Kesejahteraan Sosial Islam sebagai ajaran sangat peduli dengan kesejahteraan social, kesejahteraan sosial dalam Islam pada intinya mencakup dua hal pokok yaitu kesejahteraan sosial yang bersifat jasmani dan rohani. Manifestasi dari kesejahteraan sosial dalam Islam adalah bahwa setiap individu dalam Islam harus memperoleh perlindungan yang mencakup lima hal: 1. Agama (al-dn), merupakan kumpulan akidah, ibadah, ketentuan dan hukum yang telah disyariatkan Allah SWT untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan antara sebagian manusia dengan sebagian yang lainnya. 2. Jiwa/tubuh (al-nafs), Islam mengatur eksistensi jiwa dengan menciptakan lembaga pernikahan untuk mendapatkan

keturunan. Islam juga melindungi dan menjamin eksistensi jiwa berupa kewajiban memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, qishash, diyat, dilarang melakukan hal yang bisa merusak dan membahayakan jiwa/tubuh.

3.

Akal (al-aql), melindungi akal dengan larangan mengkonsumsi narkoba (khamr dan segala hal yang memabukkan) sekaligus memberikan sanksi bagi yang mengkonsumsinya.

4.

Kehormatan (al-irdhu), berupa sanksi bagi pelaku zina dan orang yang menuduh zina.

5.

Kekayaan (al-ml), mengatur bagaimana memperoleh kekayaan dan mengusahakannya, seperti kewajiban mendapatkan rizki dan anjuran bermuaamalat, berniaga. Islam juga memberi

perlindungan kekayaan dengan larangan mencuri, menipu, berkhianat, memakan harta orang lain dengan cara tidak benar, merusak harta orang lain, dan menolak riba.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

12

Pendidikan Agama Islam IV

Kelima pilar asasi ini menjadi apresiasi, advokasi dan proteksi Islam dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial. Berkenaan dengan perlindungan jiwa, harta dan kehormatan manusia, Allah berfirman:

(11)

Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (al-Hujurt: 11). Menghina orang lain adalah perbuatan yang tercela. Orang yang menghina belum tentu lebih baik dari yang dihina. Seringkali ada orang menghina orang lain karena alasan kedengkian, kecemburuan. Penghinaan juga bisa berakibat fatal seperti adu mulut, perkelahian hingga pembunuhan. Dalam tayangan di media massa, banyak sekali kasus perkelahian, baik perkelahian tunggal maupun pengeroyokan hingga perkelahian massal yang mengakibatkan korban luka dan meninggal berjatuhan, pembunuhan yang bermula dari sebuah penghinaan. Orang yang dihina, terutama jika penghinaan itu terjadi di depan publik, bisa menuntut ke muka pengadilan karena merasa harga dirinya direndahkan.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

13

Pendidikan Agama Islam IV

2.2.3 Hakikat Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan sosial di dunia bersifat sementara bahkan semu adanya. Pada kurun waktu tertentu mungkin masyarakat hidup damai sejahtera. Namun dalam waktu seketika kesejahteraan itu punah karena konflik massal yang dipicu oleh ketidakpuasan suatu kelompok, ambisi manusia yang keluar dari konteks kemanusiaan seperti ambisi politik, jabatan, kekuasaan, seringkali merupakan picu-picu dalam sekam yang suatu saat bisa meledakkan konflik horizontal dan meluluhlantakkan bangunan kesejahteraan sosial. Dalam ranah sejarah kekhalifahan Islam, terdapat tiga generasi yang masing-masing mempunyai ciri tersendiri: 1. Generasi yang berkorban membangun dan mengembangkan sayap kekhalifahan, sarana suprastruktur diciptakan untuk mengatur struktur roda pemerintahan, sarana infrastruktur dibangun untuk kesejahteraan social, 2. Generasi penikmat kekhalifah, ganenerasi ini menuai jerih payah generasi sebelumnya dan tidak banyak mempunyai inisiatif karena kemakmuran dan kesejahteraan sosial sudah mapan pada masa generasi sebelumnya. 3. Generasi perusak, khalifah hanya sibuk dalam kenikmatan dunia (hedonis), sering berpesta pora dan lupa akan kesejahteraan rakyatnya, rakyat diperas dengan upeti dan pajak tinggi untuk membiayai ambisi pribadi khalifah. Pada kondisi ini khalifah dan para hulubalang lupa dengan peran dan fungsinya, sementara kekhalifahan berada di atas ujung tanduk kehancuran.

Di sisi lain, ada kekuatan asing yang siap mengintai lalu dan menyerbu mereka yang sedang terkapar lemas bermandikan anggur dan minuman keras, sebetulnya Allah seringkali menjanjikan kesejahteraan bagi manusia.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

14

Pendidikan Agama Islam IV

Akan tetapi manusia seringkali lupa, berpaling dari kebenaran. Firman Allah: (96) Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (al-Arf: 96). Penduduk suatu negara yang ingkar nikmat akan menuai laknat, kekayaan alam yang melimpah, aneka tanaman dan tumbuhan, bahanbahan tambang, baik di daratan maupun di lautan merupakan sumbersumber kehidupan yang bisa dimanfaatkan dan dibudidaya untuk kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi karena manusia tidak

mensyukurinya lalu bertindak kerusakan sehingga bumi menjadi gersang kering kerontang. Hujan rahmat berubah menjadi bencana erosi dan banjir karena penggundulan hutan. Ikan-ikan di Teluk Jakarta mati karena limbah. Gambaran Kesejahteraan sosial yang hakiki hanya terjadi di alam surgawi. sebagaimana kondisi Nabi Adam dan Istrinya, Hawa ketika berada di surga: (117) (119) (118) Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

15

Pendidikan Agama Islam IV

dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya" (Attha: 117-119). Tiada tangis yang menyayat pilu karena derita kelaparan, kemiskinan, ketertindasan. Masyarakat penghuni surga tidak akan pernah merasa haus dan lapar, resah dan gelisah. Tiada caci-maki, konflik yang terjadi di surga karena kesejahteraan lahiriah dan dan batiniah menemukan bentuknya yang paling sempurna. Tiada tayangan sumpah serapah, saling menghujat, slogan dan janji pepesan kosong para politisi yang sedang mengincar kursi kekuasaan. Semuanya hidup teratur, rukun tentrem kerto raharjo seraya senantiasa istighfar, bertasbih dan berdzikir menyebut asma Allah.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

16

Pendidikan Agama Islam IV

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Ekonomi islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya

menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan caracara yang islami, yang dimaksud dengan cara-cara yang islami disini adalah cara-cara yang sesuai dengan sumber ajaran islam, yaitu yang bersumber dari Al-quran dan As- Sunnah. Sedangkan Kesejahteraan adalah kondisi yang menghendaki terpenuhimya kebutuhan dasar bagi individu atau kelompok baik berupa kebutuhan makan, pendidikan, kesehatan, sedangkan antitesa dari kesejahteraan adalah kesedihan (bencana) kehidupan.

3.2 Saran Dikarenakan pembahasan kami terbatas hanya pada definisi dan ruang lingkup Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas. Semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

17

Pendidikan Agama Islam IV

DAFTAR PUSTAKA

http://hafiedrachmawan.blogspot.com/2011/08/ekonomi-islam-dankesejahteraan-umat.html www.slideshare.net/ajengfaiza/kesejahteraan-umat
An-Nabhani,Taqyuddin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Persektif

Islam, Risalah Gusti, 1996, Surabaya

Karim, M.A S.E, Adiwarman. Ir.,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, The International Institut of Islamic Thought Indonesia, 2001, Jakarta

Lubis, Ibrahim, H. Drs, Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Kalam Mulia, 1995 Jakarta.

Ekonomi Islam Dan Kesejahteraan Umat

18

You might also like