You are on page 1of 4

Dimensi Kemanusiaan

1. Dimensi-Dimensi Kepribadian Manusia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan hewan, manusia juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis. Ada 4 (empat) macam dimensi manusia : 1. Dimensi Keindividualan !anyak ahli berpendapat tentang indi"idu : # $ysen mengertikan indi"idu sebagai %orang seorang&, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dibagi'bagi (in di"ide). # $ange"eld M.( ()**+), mengertikan tidak ada indi"idu yang identik dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel. ,etiap orang memiliki indi"idualitas. -ecendrungan perbedaan ini sudah berkembang sejak usia dini. ,elanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki pilihan, sikap kemampuan, bakat minat yang berbeda. -eberadaan tersebut bersifat potensial perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan juka tidak ia akan laten dalam pembentukan kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya sendiri. 2. Dimensi Kesosialan Manusia disamping sebagai mahluk indi"idual, dia juga mahluk sosial. ,ocrates mengatakan manusia adalah %.oon /oliticon& (Mahluk0hewan yang bermasyarakat). 1imensi kesosialan pada manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri (terisolir). Manusia hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia. 2ndi"idualitas manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan). 3. Dimensi Kesusilaan Manusia adalah mahluk susila. 1ritarkara mengatakan manusia susila, yaitu manusia yang memiliki nilai'nilai, menghayati, dan mewujudkan dalam perbuatan. 3ilai'nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan dijadikan pedoman hidup. /endidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan memikil kewajiban disamping hak. 4. Dimensi Keberagaman Manusia adalah mahluk religius. ,ejak 4aman dahulu nenek moyang manusiameyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. 5ntuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.

!eragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah mahluk yang lemah memerlukan tempat bertopang demi keselamatan hidupnya. Agama sebagai sandaran "ertikal manusia. /enanaman sikap dan kebiasaan beragama dimulai sedini mungkin, yang melaksanakan dikeluarga dan dilanjutkan melalui pemberian pendidikan agama di sekolah. 2. a. ,ecara ori4ontal adalah hubungan kita dengan sang pencipta yaitu Allah ,67. -ita harus melakukan apa yang diperintahkan 3ya dan menjauhi bahkan meninggalkan apa yang di larang 3ya. (ika seorang calon guru tidak melaksanakan pengembangan secara ori4ontal akan mengakibatkan rusaknya generasi muda, karena siswa itu sendiri selain melakukan apa yg d tugaskan oleh orang tuanya dia juga akan melakukan apa yang d perintah oleh gurunya, jikalau saja seorang guru tidak melaksanakan pengembangan secara ori4ontal otomatis dia juga tidak akan mengajarkan kepada siswanya tentang itu, karena tidak d bekali dengan ilmu agama maka siswa akan melakukan tindakan yang buruk, karena siswa tidak mengetahui apa yang diperintah dan apa yang dilarang oleh agama. 8ontoh : Ada seorang siswa, yang mana dia ingin sekali pergi nonton bersama teman'temannya, tapi orang tuanya tidak mengi4inkan karna itu merupakan pekerjaan yang sia'sia dan menghabiskan waktu, orang tunya akan mengi4inkannya jika dia keluar untuk belajar saja, karena orang tuanya punya aturan seperti itu dan si siswa sangat ingin pergi menonton maka siswa ini membohongi orang tunya, dalam agama berbohong itu adalah hal yang di larang dan mendapatkan dosa, tapi karna sang siswa tidak tahu karena tidah ada yang memberi tahunya maka dia melakukannya. 3ah itu lah akibat yang akan ditimbulkan jika seorang guru tidak melaksanakan pengembangan secara ori4ontal. 2ni hanya contoh yang kecil. !ayangkan saja apa yang akan terjadi jika siswa tidak mengetahui hubungannya dengan sang pencipta. b. "ertikal adalah hubungan manusia dengan manusia. ,etiap manusia adalah saudara, kita saling menyayangi, tolong menolong dan saling ingat mengingatkan antara yang satu dengan yang lainnya. (ika seorang calon guru tidak melaksanakan pengembangan secara "ertikal akan membuat hilangnya rasa solidaritas yang dimiliki oleh seorang anak. 8ontoh : Ada seorang siswa yang temannya kekurangan uang untuk makan, temannya sangat lapar, sedangkan dia memiliki uang yang berlebih. 7api karena tidak mengetahui dia hanya cuek, rasa solidaritasnya hilang karena dia tidak pernah d anjarkan tentang itu. 3ah itulah akibat yang akan ditimbulkan jika seorang guru tidak melaksanakan pengembangan secara "ertikal.
12M93,2 -9MA35,2AA3

SALAH satu ciri khas para intelektual adalah bahwa mereka menga lami dimensi keterasingan dalam masyarakatnya dan dalam dirinya sendiri. Alienasi ini memang bagian yang tidak terhindarkan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Soedjatmoko, dimensi ini bahkan merupakan bagian terpenting dari proses kematangan dirinya. Sebagai satu resiko yang mungkin akan terakrabi itu akan merupa kan satu perkembangan ego dalam pencarian jati diri. Karena itu, pertanyaan tentang bagaimana esistensi diri, merupa kan palung yang tidak mudah diarungi. Karena pertanyaan asal dan kemudian disusul hendak bagaimana jadinya hamparan di depannya, ditambah lagi denggan begitu sulit untuk memberikan kata "pasti". Pencarian jati diri bagi para seniman terutama para penyair akan merupakan titik awal yang akan menjadi lautan mis teri yang mengairahkan dan sekaligus mengerikan. ati diri, merupakan realitas eksistensi yang akan selalu diancam oleh pertanyaan dan akan diadili oleh nurani sendiri. Sosok penyair sebagaimana diperlihatkan oleh !hairil Anwar mencoba memberontak terhadap penjajahan dogma"dogma dan doktrin dalam pengertian bahwa ia merupakan nilai"nilai yang menjajah realitas kemanusiaan dengan wacana hitam putih, benar salah, tanpa pencar ian dan proses pemahaman. #leh sebab itu ia kembali kepada "aku" dengan wacana "binatang jalang" yang dikajinya sampai kepada akar"akarnya dengan proses diri yang terlibat secara totalitas. $etapi ada sesuatu yang ajaib, ketika manusia mengkaji sedalam" dalamnya dimensi "Akunya" maka ternyata ia menemukan "$uhan". Seandainya sempat membaca buku kumpulan puisi Sutardji yang bertajuk "# Amuk Kapak", di sana akan terlihat bagaimana Sutardji berangkat dari dimensi "aku" yang tanpa "$uhan" dan pada akhir sajaknya ternyata "menemukan" $uhan %walau huru& habislah sudah ali&bataku belum sebatas Allah'. (ukan tidak mungkin akan berhubungan erat dengan dengan kalimat )uhammad *asulullah, bahwa siapa yang mengenal %mengari&i' dirinya %dimensi "aku"' maka ia akan mengenal %mengari&i' $uhannya. $etapi tentu akan dihadapkan dengan persoalan tesis +iet,sche yang membunuh $uhan dalam "$he Spoke -arathustra" sebagai suatu eksistensialisme atheis. +amun ternyata ia membunuh $uhan %Allah' untuk menghadirkan "aku"nya" menjadi $uhan, sebagaimana yang diungkapkannya bahwa "andai kata ada Allah, aku tak tahan untuk tidak menjadi Allah". auh sebelum +iet,sche membunuh $uhan, +abi .brahim %Abraham' telah membunuh tuhan"tuhan +anbrud, dengan kapaknya. (isa jadi hal ini menjadi indeksikalitas untuk "# Amuk Kapak" Sutardji. $erlepas dari itu, dimensi .brahim dan )uhammad *asulullah yang juga membunuh %mena&ikan' tuhan"tuhan yang disembah manusia untuk menghadirkan satu $uhan, yakni Allah. +iet,sche hanya sampai pada dimensi "la ilah" dan tidak berlanjut sampai kepada "ilallah". /imensi "la ilah" merupakan nihilisme yang hadir dalam kekacauan realitas manusia dan bagian eksistensilisme dan bukan tidak munggkin juga dadaisme, tetapi Sutardji pada

akhirnya sampai kepada dimensi "ilallah". (ukan tidak mungkin !hairil hanya sampai pada garis batas atau gerbang spiritual %$uhanku, aku mengembara di negeri asing, $uhanku, di pintu)u aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling'. $idak mengherankan, pada hari ini dapat diamati pada puncak pendakiannya, banyak para penyair menemukan dimensi spiritual yang kuat. )ereka menemukan dimensi spiritual sedemikian rupa untuk mengari&i aksistensi "aku"nya" dengan dimensi "$uhan", adalah suatu kematangan yang memakan jam terbang yang tidak terkirakan. Katakanlah *endra, $au&ik .smail, Abdul Hadi, Sapar di, Subagio, Leon, 0oenawan, /anarto, 1mha. Surtardji, dan Hamid, mereka memperlihatkan kematangan puisi di puncak intelektualnya. Akan dapat dikorelasikan dengan apa yang dihadirkan .2bal dengan dimensi "khudi"nya" %aku' yang dimeta&orakannya dengan rajawali. (ahwa dari dimensi "aku" akan ditemukan dimensi "$uhan". /engan mengari&i ini, sesungguhnya merupakan dunia proses pencarian jati diri. (ukan tidak mungkin dalam dimensi "binatang jalang" akan menyimpan atau akan ditemukan %akan diari&i' dimensi "kemanu siaan" sekaligus "ketuhanan'. /imensi kemanusiaan ditemukan adalah ketika diari&i dimensi ketuhanan, sebaliknya dimensi kebinatangan yang diisyaratkan !hairil Anwar adalah saat manusia hanya sampai kepada dimensi "lailah" %tidak ada tuhan' atau sebagaimana yang dikredokan +iet,sche bahwa $uhan sudah mati. /imensi ilallah merupakan dimensi nilai"nilai kemanusiaan yang akan menghadirkan manusia bertindak manusiawi dalam memandang hidup. Karena pada sisi yang tidak jauh berbeda, dalam 3ur4an suci dikatakan bahwa $uhan sendiri sebegitu dekatnya dengan "aku" manusia, dijelaskan dengan ungkapan 4lebih dekat daripada urat lehernya4. )aka kajian antropologi dan sosiologi yang meng gali sampai tuntas %tidak tanggung"tanggung' tentang diri manusia itu sendiri, dengan sendirinya akan menemukan dimensi yang hakiki itu sendiri, yakni dimensi ketuhanan. /alam pengertian sederhananya, manusia mengenal $uhannya. 5allahu a4lam bissawab.

You might also like