Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh : Abdul Hafid Ismail Anik Munawaroh Ely Nurlaily Nadita Yuliandini
ENERGI (MINYAK DAN GAS BUMI) TERUS MENINGKAT CADANGAN MINYAK DAN GAS BUMI MAKIN MENIPIS PERLU ANTISIPASI GUNA MENGAMANKAN PASOKAN ENERGI NASIONAL
75.670 MW 29.038 MW
769,69 MW 49.810 MW 4,80 kWh/m2/day 3 6 m/s
6.654,29 MW 1.226 MW
228,983 MW 1.618,40 MW 22,45 MW 1,87 MW
8,80% 4,20%
29,75% 3,25% -
BAHAN-BAHAN ORGANIK YANG BERASAL DARI TUMBUHAN / HEWAN, PRODUK DAN LIMBAH INDUSTRI BUDIDAYA PERTANIAN, PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN, DAN PERIKANAN BIOMASSA/BIOENERGI ADALAH ENERGI YANG DIPEROLEH ATAU BERASAL DARI BIOMASSA
ENERGI
Sumber Biomassa
Perkembangan teknologi konversi energi dan produksi pertanian Proses lebih murah Proses lebih efisien Konversi meningkat Terjadinya kelebihan (surplus) produksi pangan terutama di negara maju De-populasi daerah pedesaan Lahan pertanian meluas Subsidi terhadap tanaman pertanian Issue perubahan iklim (global warming pemanasan global) Peningkatan emisi gas rumah kaca (greenhouse gases): CO2 Biomassa merupakan sumber energi bersifat CO2-neutral
Karakteristik Biomassa
Ruang
Terbaharui
Sumber Energi
Terbarukan
Tidak terbarukan
Sinar matahari
Angin
Hidrolik
Biomassa
Jenis Stok
Aliran
Stok
Netral Karbon
Bahan bakar biomassa menghasilkan CO2 melalui pembakaran. Akan tetapi, CO2 akan diserap oleh tumbuhan semasa proses pertumbuhan.
Selama
biomassa digunakan sebagai bahan mentah, kadar karbonnya dapat dipertahankan di dalam bahan dan tidak memberikan efek emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada efek pemanasan global.
Pertanian Berkelanjutan
Menurut Reintjes (1999), pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sambil mempertahankan atau meingkatkan kualitas leingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Istilah pertanian berkelanjutan sebenarnya berasal dari sektor perhutanan. Maksudnya, penebangan kayu disesuaikan dengan regenerasi hutan, jadi jumlah pohon yang ditebang sesuai dengan pohon baru yang ditanam.
Pemanfaatan Biomassa
Sebagai bahan : makanan, pakan ternak, serat, bahan baku, produk kehutanan, pupuk dan bahan kimia Sebagai Energi : Dalam bentuk bahan bakar bio (biofuel) terjadi pada tahap akhir dan biomassa akan terurai menjadi karbon dioksida atau metana serta dibebaskan ke udara
Konversi Fisika, termasuk penggerusan, penggerindaan, dan pengukusan untuk mengurai struktur biomassa dengan tujuan meningkatkan luas permukaan sehingga proses selanjutnya, yaitu kimia, termal dan biologi bisa dipercepat Konversi Kimia, meliputi hidrolisis, oksidasi parsial, pembakaran, karbonisasi, pirolisis, reaksi hidrotermal untuk penguraian biomassa, serta sintesis, polimerisasi, hidrogenasi untuk membangun molekul baru atau pembentukan kembali biomassa. Konversi Biologi, terdiri atas proses fermentasi seperti fermentasi etanol, fermentasi metana, fermentasi aseton-butanol, fermentasi hidrogen, dan perlakuan enzimatis yang berperan penting pada penggunaan bioetanol generasi kedua.
TEKNOLOGI BIOMASSA
Limbah : Pertanian, Perkebunan, Sampah industri Limbah Peternakan
BIOMASSA
Sumber Hayati pangan / nonpangan
Sampah Kota
ENERGI
ENERGI
ENERGI
Dirrect Combustion
BRIQUETTING
Briket
adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.
GASIFICATION
Gasifikasi
biomassa dapat didefinisikan sebagai reaksi konversi termal endotermik yang mengubah bahan bakar padat menjadi gas yang mudah terbakar. Produk gas terdiri atas : karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), hidrogen (H2), metana (CH4), sedikit hidrokarbon berantai lebih tinggi (etena, etana), H2O, nitrogen (apabila menggunakan udara sebagai oksidan), dengan kontaminan seperti partikel arang, debu, tar, alkali, amoniak, asam, dan senyawa-senyawa sejenisnya.]
CARBONIZATION PYROLYSIS
Pirolisa
adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhu yang lebih dari 150oC. Pirolisa adalah penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2 dihindari pada proses tersebut karena akan memicu reaksi pembakaran. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu 1. Pirolisa primer. Pirolisa yang terjadi pada bahan bak 1. Pirolisa sekunder. Pirolisa yang terjadi atas partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer.
ANAEROBIC DIGESTION
Anaerobic
Digestion adalah Penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Pada prinsipnya, pembuatan biogas sangat sederhana, hanya dengan memasukkan substrat (kotoran ternak) ke dalam digester yang anaerob. Dalam waktu tertentu biogasvakan terbentuk yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk kompor gas atau listrik.
LIQUEFACTION
Liquification
merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan ikatan
Deplesi Minyak Bumi : Peningkatan penggunaan biomassa akan memperpanjang umur pasokan minyak mentah yang semakin berkurang Pemanasan Global : biomassa dapat menggantikan emisi CO2 yang dilepaskan oleh bahan bakar fosil Perbaikan Taraf Hidup : pertanian yang berkelanjutan akan meningkatkan taraf hidup petani disamping pendapatan mereka Keamanan Energi : Biomassa merupakan sumber daya domestik yang tidak terkena pengaruh fluktuasi harga pasar dunia atau ketidakpastian pasokan bahan bakar impor
Sifat fisik biomassa (densitas curah) rendah Konflik potensial dalam penggunaan sumber daya tanah dan air untuk energi biomassa maupun penggunaan lain Biaya investasi tinggi, tetapi periode pengembalian modal lama Tidak ada mekanisme insentif dan pembiayaan dari pemerintah, misalnya subsidi Kebijakan pendukung lemah Pengetahuan, kepedulian dan sosialisasi kurang Kemampuan industri dalam negeri masih rendah