You are on page 1of 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini berupa pelajaran SENI MUSIK yang berjudul FUNGSI DAN LATAR BELARAKANG MUSIK TRADISIONAL ( MUSIK DAERAH SETEMPAT JAWA TIMUR ) Makalah ini di buat agar pembaca dapat mengetaui tantang alat musik daerahnya masing - masing. Adapun isi dari makalah ini mencakup tentang alat musik daerah Jawa Timur, Sebagaimana makalah SENI ini tertuang materi materi yang sangat berkualitas. Dan di susun dengan terpadu. Pokok pokok materi yang dituangkan dalam makalah ini merupakann bahan minimal yang harus dikuasai oleh siswa. Guru dapat mengembangkan materi pada makalah ini sesuai dengan kebutuhan siswa serta kondisi sekolah. Namun saya menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kekurangan, jadi saya mengharapkan saran dan kritikan oleh guru dan teman teman.

Nawangan, 2 November 2013 Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Latar belakang pembuatan Makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada seluruh siswa supaya mengetahui alat musik daerahnya sendiri.

2. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan makalah ini adalah memberikan motifikasi kepada seluruh siswa supaya mengetahui alat musik taradisional daerahnya. Manfaat makalah ini adalah siswa mengetahui banyak tentang alat musik daerahnya masing masing terutama pada alat musik tradisional Jawa Timur.

BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya

menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek. Musik Modern Modern adanya sentuhan teknologi yang dianggap lebih beradab dan lebih maju, sedangkan tradisional lebih terikat akan fungsional dalam social masyarakat yang mendukung sebuah kebudayaan tersebut. Tetapi apabila kita membandingkan dua buah instrumen yang hampir bersamaan bentuknya yang kita kategorikan keduanya dalam dua kelompok yang berlawanan, yaitu modern dan tradisional, misalnya taganing (drum-chime) Batak Toba dengan Bongo. Kalau kita berbicara masalah bahan secara organologi barangkali ada beberapa perbedaan bahan dari yang alami dengan hasil mesin pengolah bahan. Tetapi segi teknologi barangkali belum begitu jauh berbeda karena kedua-duanya dapat di tune karena taganing juga adalah melodis. Barangkali accordeon dan biola yang biasa dimainkan dalam kesenian Ronggeng Melayu Sumatera Timur dibandingkan dengan pemain accordeon Prancis, dimana Ronggeng Melayu biasanya disebut tradisional dan berkaitan di Prancis dikategorikan sebagai alat musik modern, bagaimana kita memandang hal ini ? Mungkin alat-alat musik elektronik seperti gitar listrik dengan kemungkinan berbagai macam efek dibandingkan dengan kacapi Sunda yang juga sudah mengenal efek dan elektrik, tapi masih dalam tataran tradisional barangkali merupakan contoh yang lain bagaimana kita mengkategorikan alat musik tradisional dengan modern. Padahal semuanya menjalani satu proses masing-masing dalam kata kunci perubahan tadi. Triangle dan Hesek adalah sama-sama pecussion yang bahan dasarnya juga barangkali hampir sama.

Ciri Khas Musik Tradisional Jawa Timur Musik tradisional Jawa Timur banyak macamnya, diataranya adalah : Alosu : alat musik yang berupa kotak anyaman dari daun kelapa yang didalamnya di isi biji bijian. Anak Becing : alat musik yang terbuat dari batang logam, bentuknya seperti pendayung. Basi-Basi : sejenis alat tiup terompet yang dipasang rangkap. Popondi : alat musik yang terbuat dari kayu yang berbentuk busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan cara dipetik (Tana Toraja) Keso-Keso : sejenis rebab (alat musik gesek) dari daerah Toraja Lembong : sejenis seruling yg panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2 cm, diujungnya dipasang tanduk kerbau atau sapi jd menyerupai cerobong (Tana Toraja)

A. Kabupaten Pinrang (Suku Bugis) 1. Kecapi Salah satu alat musik petik tradisional Jawa Timur khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

2. Gendang Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana.

3. Suling Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak dan emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes. Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat. Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah. Suling konser disebut juga suling Boehm, atau suling saja. Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu: Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah. Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan bersama penyanyi Suling dupa samping (musik bambu), musik bambu masih terplihara di daerah Kecamatan Lembang. Biasanya digunakan pada acara karnaval (baris-berbaris) atau acara penjemputan tamu. B. Kabupaten Enrekang, Suku Massenrengpulu (Maiwa, Duri dan Enrekang) Musik bambu, alat musik tradisional Suku Massenrengpulu, terancam punah. Masyarakat Suku Massenrengpulu (Maiwa, Duri dan Enrekang) menyebut musik bambu sebagai musik bas, semua peralatannya terbuat dari bahan bambu pelang atau petung, bentuknya menyerupai peralatan musik angklung dari Jawa Barat.

Angklung dan musik bas dimainkan secara berkelompok. Hanya saja bedanya, alat musik angklung mengandalkan bunyi suara bamboo, sedangkan musik bas adalah alat musik tiup. Alat tiup itu pun terus berkembang dan menjadi sarana hiburan rakyat di pedalaman Enrekang, dilengkapi alat tabuh yang dibuat dari kulit sapi dan dimainkan beramai-ramai pada saat upacara adat, menyambut musim panen atau pesta rakyat. 2. Lagu daerah di Jawa Timur Ammac Ciang Anak Kukang Anging Mamiri Ati Raja Battibatti Ganrang Pakarena MaRencong Marencong rencong Pakarena

BAB III KESIMPULAN


A. KESIMPULAN Jadi alat musik daerah sangatlah mempunyai banyak pengertian. Jadi mulai sekarang pahami dan pelajarilah makalah ini supaya teman teman dapat mempelajari alat musik daerah kita sendiri pada umumnya. Jadi saya mengharapkan agar pembaca dapat memahami segala isi dalam makalah ini meskipun saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, jadi saya mengharapkan kritikan ataupun masukan yang membangun dari semua pihak.

You might also like