Professional Documents
Culture Documents
pengetahuan riset tidak adekuat. rendahnya perhatian terhadap riset. minat yang kurang terhadap riset. role model yang kurang. gagal dalam penggunaan riset pada peran klinikal dan manajerial. * kurang penguatan dan percaya diri.
Cont
2. Hambatan dari riset
* kurang fokus pada masalah klinik. * komunikasi temuan tidak adekuat. * hasil riset tidak dipublikasi. * desiminasi tidak aplikatif untuk klinik.
3. Hambatan dari organisasi atau institusi * manajemen yang tidak ingin berubah. * perawat tidak diijinkan untuk menggunakan hasil penelitian. * beban kerja perawat yang terlalu banyak. * tidak mempunyai wewenang untuk mengimplementasikan hasil riset. * dukungan dan kerjasama yang kurang seperti perawat senior, dokter, tenaga kesehatan lain.
cont
Master: Berkolaborasi di proyek penelitian, menyediakan keahlian klinik untuk research Doktor: Mengembangkan ilmu dan teori keperawatan melalui riset, melakukan riset yang didanai secara mandiri. Postdoc: Mengembangkan dan mengkoordinir program riset yang didanai
Dengan melihat pada penelitian-penelitian praktek keperawatan dan literatur-literatur (individual atau group), sehingga dapat membantu perawat membuat asuhan keperawatan.
Bukti-bukti klinik biasanya ditulis dalam suatu journal dan dokumen-dokumen, sehingga memudahkan seorang perawat untuk memanfaatkanya.
Menggunakan tehnik EBNP berskala besar dengan pengelompokan pada masalah yang sama dapat digunakan untuk pembuatan suatu practice guidelines atau konsensus. Manfaat practice guideline oleh para perawat digunakan untuk menentukan :
Asuhan terutama intervensi keperawatan
EBNP
Merupakan bukti penelitian terbaru
untuk memutuskan tentang penatalaksaan pasienpasien secara individu. untuk memperbaiki dan mengevaluasi perawatan pada pasien.
Digunakan sebagai gold standart/ standar baku/standar emas untuk praktisi klinik keperawatan dan guideline asuhan keperawatan.
Sumber EBNP
Sistematic reviews dari literatur keperawatan. Large Randomised controlled trials ( efikasi asuhan) Large prospective studies (pemantauan waktu).
Bukti penelitian asuhan keperawatan.
Klasifikasi EBNP
1. Evidence-Base guideline.
EBM praktis pada tingkat organisasi atau institusi dalam bentuk guideline, pedoman, dan aturan
Manfaat EBNP
Practice guideline atau Evidence-base asuhan guidelines. 1. Membantu menurunkan mortalitas atau kematian pasien. 2. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan. 3. Mengevaluasi dan merencanakan asuhan. 4. Memilih pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik.
Contoh EBMP
tata kelola nyeri pada pasien kangker yang selama ini masih saja terjadi nyeri
Asuhan yg Efektif
Standar Asuhan
Riset/ Penelitian
Level I:
Designed randomized controlled trial.
Level II-1:
Designed controllled trial tanpa random
Level II-2:
Studi cohort atau case-control analytic.
Level II-3:
Multiple time series dengan atau tanpa intervensi.
Level III:
Pendapat ahli, penelitian klinik dasar, studi descriptive atau laporan kasus.
Level B:
Suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit lebih baik dengan resiko sedikit
Level C:
Suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit, dimana perbandingan antara manfaat dan resiko sama.
Level D:
Suatu penelitian yang memberikan resiko klinik lebih berat.
Level I:
Suatu penelitian yang tidak mempunyai bukti cukup, kualitas jelek atau banyak pertentangan.
Berdasarkan Uji klinik yang baik dan mengikuti prinsip-prinsip eksperimental ilmiah merupakan satu-satunya dasar yang dapat dipercaya untuk dapat menilai efisiensi dan keamanan dari asuhan yang baru Uji klinik merupakan jenis khusus dari studi kohort yang kondisi studinya selektif, diintervensi yang bertujuan untuk membandingkan suatu intervensi dengan intervensi standart.
Ada 2 pertanyaan yang dijawab dalam uji klinis yaitu : 1. Dapatkah bekerja pada keadaan ideal ?
Efikasi adalah lebih memberikan manfaat dari pada kerugian dalam kondisi edeal
Kedua :
Dibagi menjadi 2 kelompok (dengan prognosis yang sebanding ):
Kelompok eksperimen (intervensi baru) yang diperkirakan bermanfaat. Kelompok kontrol (intervensi lama).
Paparan klinik selanjutnya diamati dan setiap perbedaan dalam keluaran dihubungkan dengan intervensi.
Tidak sembuh
Alokasi
Sampel Sembuh Intervensi pembanding (kontrol)
Tidak sembuh
Studi pada binatang tidak dimasukan dalam uji klinik. Yang termasuk uji klinik adalah
Percobaan pada manusia sukarelawan sehat Uji lapangan dari vaksin. (Medis) Uji pencegahan unutk subyek dengan gejala progejala. Uji kelompok pasien.
2 Uji Tahap II
Uji efek pengobatan (efektifitas dan keamanan). Terhadap pasien terbatas antara 100-200 pasien.
Kesimpulan
asuhan diberikan apabila seorang perawat sudah mempunyai kejelasan tentang tujuan asuhan. Asuhan diberikan berdasarkan hasil-hasil uji klinis dengan prinsip EBMP. Dalam membaca journal asuhan sebaiknya dipilih journal dengan metode Randomised clinical trials atau Meta-analysis.
Kepustakaan.
Greenberg,et al, 2001 . Medical Epidemiology. Edisi 3 Lange Medical Books/ MCGraw-Hill.Toronto Gerstein H.C and Haynes RB. 2001 Evidence-based diabetes care. BC decker Inc London. http://en.Wikipedia.org/wiki/Evidence-based_medicine Soeparto ,dkk. 1998 Epidemiologi Klinis .Gramik FK UNAIR. Tierney et al. 2005.Current medical Diagnosis & treatment . MacGraw-Hill Toronto.