You are on page 1of 26

ANAK:

AGEN PERUBAHAN
Pengalaman & Usulan

Hamid Patilima
Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia
Apa yang sudah dilakukan YKAI
untuk Agen Perubah?
1
Parlemen Remaja
Struktur dan Metodologi Program:
2. Seleksi Peserta.
3. Orientasi.
4. Simulasi Sidang Umum
Doc.Kompas.

Hasil yang diperoleh dari Parlemen Remaja:


• YKAI berhasil melaksanakan program pilot dan menyerahkan
hasinya ke Diknas agar dimasukkan dalam program tahunan
Pendidikan Luar Sekolah.
• Peserta memahami tata-cara berparlemen dan praktik debat
demokratik yang diterapkan secara global.
• Peserta dapat menciptakan pengertian dengan cara berbagi
pengalaman dan pendapat tentang demokrasi.
• Hasil sidang oleh remaja dapat dijadikan masukkan kepada DPR.

2002 2008
2
Teman Sebaya
• Ujicoba di Dua SMP (Negeri dan Swata); Dua
SMU (Swasta dan Negeri) di Kec. Duren Sawit,
Jakarta Timur
• Masing-masing sekolah membentuk Teman
Sebaya
• Menemu kenali teman pengguna &
pengedar

Doc.Anto

Doc.Anto

Doc.Anto
2004 2007
3
Writing Competition

2004 2007
2005
2006

Tema Anak dan Lingkungan


2008

4
Radio Komunitas

Doc.Anto
Doc.Lisa

• Kampanye penghapusan
Perdagangan anak
• Kampanye Pendidikan untuk Semua
• Hidupkan Budaya (bahasa, drama,
teater)
• Merubah pengetahuan, sikap, dan
praktik di masyarakat tentang anak
Doc.Anto perempuan
Indramayu • Anak mempunyai keterampilan hidup
2002-2008

5
Mengapa itu Semuanya
Penting?

6
Latarbelakang
Agenda 21
Bab 25
Konvensi Hak Anak
(Keppres 6/1990)
WFFC
PNBAI 2015

UUD 1945
UU Perlindungan Anak
Psl. 28E Ayat (3)
UU23/2002

Wadah Partisipasi
Peppres 7/2005 Bab 12
2008
7
Tangga Partisipasi
Prakarsa anak – orang
dewasa menerima
keputusan
Prakarsa anak dan
diarahkan
Prakarsa orang
dewasa - anak
menerima keputusan
Ditanya pendapatnya
dan diberitahu
Ditunjuk dan Tingkat
diberitahu
Peranse
Token rta

Dekorasi

Manipulasi

Bukan Hart

Peranser
ta 8
Behavior Change Communication

Maintenance
Action

Contemplation

Pra - contemplation

9
Agen Perubah

Partai
Sekolah Agama
Politik

Anak/ Media
Kaum Muda Massa
Orang
tua
Doc.ILO

10
Menurut Turner dan Shepherd (1999), dasar
pemikiran penggunaan peer adalah:
• Biayanya lebih efektif daripada metode lain;
• Peer adalah sumber informasi yang dapat dipercaya;
• Peer lebih siap berbagi informasi dan nasihat;
• Peer lebih sukses daripada para profesional dalam
menyampaikan informasi, karena orang yang
diidentikasi merupakan peer mereka; dan
• Peer merupakan model peran yang baik

11
• Menurut Dryfoos (1990) dukungan peer bisa digunakan
dalam mengurangi perilaku resiko tinggi di sejumlah
remaja.
• Temuan Tobler (1986 (16): 537-567), melalui program
dukungan peer berdampak pada peningkatan
pengetahuan daripada sikap, mereka juga kelihatan
mengurangi frekuensi penyalahgunaan narkotika. Pada
praktiknya, pengaruh program peer yang diarahkan pada
sejumlah wilayah sebagai pengembangan keahlian
daripada mempertinggi persaingan antar individu.
Program ini lebih efektif daripada model program lain.

12
• Walaupun seluruh model program
kelihatan untuk mengurangi penggunaan
rokok, hanya program peer mengurangi
penggunaan alkohol dan ganja.
• Menurut Bangert-Downs (1988 (18):243-
264) hasil meta analisis, data dari 14
pelajar program peer menunjukan bahwa
program pengajaran oleh peer lebih
sukses daripada pengajaran oleh orang
dewasa.

13
Bagaimana Mereka bisa
Berperan & Bertanggungjawab?

14
•Informasi Dasar – Menemukan hal-hal dasar
mengenai isu anak. Memperkenalkan topik yang luas dan
kompleks dari isu anak dengan cara yang mudah diterima
Doc.ILO oleh kaum muda. Memberikan data statistik serta fakta-
fakta dan angka-angka dasar.

•Kolase – Membuat dua kolase, satu tentang tema


umum dan satu tentang isu anak. Merangsang
ekspresi visual dan seni dan memperlihatkan
Doc.ILO
terbatasnya liputan media terhadap isu yang sangat
besar seperti eksploitasi anak, putus sekolah, dll.

•Penelitian dan Informasi – Menemukan lebih banyak


informasi mengenai isu anak, termasuk Konvensi Hak
Anak, Konvensi ILO 138, 182, dan dokumen lain, serta
menggali topik ini lebih dalam lagi.
Doc.ILO

15
•Wawancara dan Survei – Melakukan sebuah survei dan/atau
wawancara mengenai isu anak di antara orang-orang yang peduli.
Melibatkan masyarakat dan merangsang ketertarikan yang lebih luas.
Memperkenalkan teknik-teknik wawancara dan mendorong penelitian
tentang apa yang orang lain lakukan terhadap penanganan isu anak
di masyarakat.
Doc.ILO

•Pencitraan – Membuat profil suatu isu anak berdasarkan satu atau


beberapa gambar. Membuat isu anak menjadi satu hal yang pribadi
dan meningkatkan kesadaran emosional tentang apa itu isu anak.
Memasukkan rasa tanggung jawab terhadap anak-anak dalam
gambar-gambar. Menanyakan bagaimana melakukan perubahan di
Doc.ILO masyarakat.

•Bermain Peran – Memainkan peran misal sebagai pekerja anak dan


melibatkan orang tua, pengusaha, para pejabat. Memperkenalkan
penggunaan drama dalam pendidikan kepada kaum muda.
Menggunakan kegiatan drama untuk awal mengurangi rasa malu tampil Doc.ILO

di depan umum dan membantu kaum muda merasakan bagaimana


menjadi pekerja anak.

16
•Kompetisi Seni – Ambil bagian dan/atau
menyelenggarakan kompetisi seni dengan tema putus
sekolah atau pekerja anak. Merangsang ekspresi seni dan
Doc.ILO
meningkatkan pelibatan dan kesadaran masyarakat.

•Menulis Kreatif – Mengembangkan keterampilan menulis dan


komunikasi. Menyediakan sarana untuk mengungkapkan
perasaan yang paling dalam tentang isu anak. Mendukung modul-
modul lain, seperti Modul Drama.
Doc.ILO
Debat – Melakukan penelitian, mempersiapkan dan
melaksanakan debat publik tentang isu yang berkaitan
dengan anak. Menggunakan pengalaman-pengalaman
dari modul-modul lain, terutama penelitian dan informasi,
menulis kreatif dan bermain peran. Menggembangkan
keterampilan berbicara di depan publik, melakukan debat
Doc.ILO
dan berkomunikasi. Memberikan kesempatan untuk
mempromosikan kesadaran masyarakat.

17
•Media (dua modul) – Memahami dunia media.
Menjalin hubungan dengan media untuk menarik
Doc.ILO perhatian publik terhadap isu anak. Belajar untuk
menulis siaran pers dan memastikan siaran pers
diterbitkan. Mempersiapkan dan melakukan wawancara
radio dan/atau televisi. Meningkatkan potensi pelibatan
dan kesadaran masyarakat.
Doc.ILO

•Drama – Membuat dan menampilkan cerita drama tentang


isu anak. Merangsang ekspresi dramatis dan memberikan
saluran agar kaum muda dapat mengekspresikan diri
mereka dengan cara yang artikulatif dan berarti.
Doc.ILO
Membangun dasar yang kuat untuk pelibatan dan kesadaran
masyarakat.
•Pelibatan Masyarakat – Memfokuskan pada tujuan utama
yaitu merangsang ketertarikan dan keterliatan masyarakat luar
dalam program pekerja anak. Memperkuat peran kaum muda
sebagai agen-agen perubahan dan mobilisasi sosial.
Doc.ILO

18
Untuk membuat cerita drama

Doc.ILO • Informasi Dasar: untuk mendapatkan gagasan dasar tentang pekerja anak sebagai
perkenalan awal terhadap isu.
• Kolase: untuk mendukung pemahaman visual dari pekerja anak dan kurangnya visibilitasnya
di media serta mulai mengajak peserta berpikir tentang isu ini dan apa artinya.
• Penelitian dan Informasi: untuk mendukung kegiatan advokasi dan penyadaran.
• Pencitraan: untuk meningkatkan pemahaman emosinal tentang pekerja anak. Kaum muda
membuat profil tentang pekerja anak dan merasa bertanggung jawab atas mereka.
• Bermain Peran: untuk memahami lebih dalam tentang pekerja anak. Artinya kaum muda
memasuki wilayah drama.
• Menulis Kreatif: wadah untuk menyalurkan gagasan kreatif dan imajinatif. Pada awalnya
kaum muda diarahkan untuk mengekspresikan diri mereka melalui puisi dan cerita, dan
kemudian berlanjut ke penulisan cerita drama.
• Drama: untuk menulis dan memainkan sebuah cerita drama dengan tema pekerja anak.
Setelah meletakkan dasar yang diperlukan, kelompok ini sudah siap untuk membuat dan
menampilkan cerita drama mereka sendiri.
• Pelibatan Masyarakat: untuk memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk menindak
lanjuti kegiatan-kegiatan dan menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat. Modul ini
membutuhkan keterlibatan individu yang berpengalaman sebagai narasumber atau relawan
dalam pelibatan masyarakat untuk penghapusan pekerja anak.

19
Untuk melaksanakan kampanye media

• Informasi Dasar: untuk mendapatkan gagasan dasar tentang pekerja anak


sebagai perkenalan awal terhadap isu.
Doc.ILO • Kolase: untuk mendukung pemahaman visual dari pekerja anak dan
kurangnya visibilitasnya di media serta mulai mengajak peserta berpikir
tentang isu ini dan apa artinya.
• Penelitian dan Informasi: untuk mendukung kegiatan advokasi dan
penyadaran.
• Wawancara dan Survei: untuk membantu proses kaum muda belajar
mewawancarai pihak ketiga dan bagaimana melakukan dan menganalisis
hasil survei. Hal ini akan lebih meningkatkan kegiatan kesadaran mereka.
• Menulis Kreatif: untuk memperkuat keterampilan dan pengalaman menulis
yang sangat penting dalam komunikasi melalui media.
• Debat (pilihan): untuk lebih meningkatkan penelitian dan informasi serta
tulisan kreatif. Hal ini juga merupakan kegiatan yang memungkinkan pihak
media bisa diundang dan akan membantu kaum muda belajar melakukan
debat mengenai suatu topik.
• Media (Pers dan Radio dan Televisi): untuk membuat kampanye media,
berdasarkan pada informasi yang telah dikumpulkan dan keterampilan yang
telah dipelajari dalam modul-modul sebelumnya.

20
Untuk menggunakan seni pertunjukan

Doc.ILO
• Informasi Dasar: untuk mendapatkan gagasan dasar tentang
pekerja anak sebagai perkenalan awal terhadap isu.
• Kolase: untuk mendukung pemahaman visual dari pekerja
anak dan kurangnya visibilitasnya di media serta mulai
mengajak peserta berpikir tentang isu ini dan apa artinya.
• Penelitian dan Informasi: untuk mendukung kegiatan
advokasi dan penyadaran.
• Kompetisi Seni: untuk mendorong perkembangan bentuk-
bentuk seni lain untuk menjelaskan dan memotret isu-isu
pekerja anak, misalnya, lukisan dan patung, dan juga untuk
memperluas kegiatan kesadaran dengan memperkenalkan
unsur kompetisi di masyarakat.

21
Waktu

idealnya modul-modul ini


Doc.ILO dilatihkan dalam periode
waktu tertentu, misalnya,
satu semester, tiga bulan,
4 minggu, satu tahun
pelatihan penuh, dan
seterusnya.

22
Waktu Terbagi Habis
• jumlah waktu tidur setiap malam 8 x 7 = 57
• jumlah waktu longgar setiap hari 1x7= 7
• jumlah waktu makan termasuk membersihkan alat makan 3 x 7 = 21
• jumlah waktu ke dan dari sekolah 1x5= 5
• jumlah waktu untuk relawan sosial (peer group) = 6
• jumlah waktu yang bebas 1x7= 7
• jumlah waktu untuk bekerja per minggu = 15
• jumlah waktu di kelas per minggu = 15
• jumlah waktu perminggu untuk teman, nonton tv dan lain = 10
• jumlah waktu untuk komputer 2 x 7 = 14
Total = 157
• 168 jam dalam satu minggu - 157 jam dari aktivitas

= 11 jam belajar
23
Referensi

• Bangert – Downs, R. (1988). “The Effects of School-


Based Substance Abuse Education: a Meta Analysis.”
Journal of Drug Education.
• Dryfoos, J. G. (1996).Adolescents a Risk: Prevalence
and Prevention. New York: Oxford University Press.
• ILO. (2007). SUARAKAN. (Modul). Jakarta: ILO
• Tobler, N. (1986). “Meta Analysis of 143 Adolescents
Drug Prevention Program: Quantitative Outcome Results
of Program Participation Group.” Journal of Drug Issues.
• YKAI. (2002). Laporan Penyelenggaraan Parlemen
Remaja Indonesia 2002. Jakarta:YKAI

24
Terima Kasih

Hamid Patilima
YKAI
Jl. Tebet Barat Dalam V/26
Telp. 021-8312694
Hp 08138897405
email:dixie240803@yahoo.com

You might also like