You are on page 1of 21

MAKALAH FARMAKOGNOSI MINYAK ATSIRI

OLEH : NAMA-NAMA KELOMPOK : 1. AISYAH SHALIHA ANTO 2. CHICHI FAUZIYAH 3. JAMILA 4. NILA ASTUTI (F1F1 12 027) (F1F1 12 028) (F1F1 12 029) (F1F1 12 030)

KELOMPOK KELAS

: 8 (VIII) :A

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat, kasih dan karuniaNya sehingga Makalah Farmakognosi yang berjudul Minyak Atsiri dapat selesai dengan lancar. Maksud dari penulisan makalah ini adalah mengkaji lebih dalam tentang minyak atsiri, kegunaannya dalam kehidupan, dan peningkatan mutu minyak atsiri berdasarkan kajian dan penelitian secara kimia. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu membangun gagasan ini terutama dari Dosen Pengampu yakni Irnawati, S.Pd, M.Sc. Penulis juga tahu dan sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat berkembang dengan lebih baik. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kendari, September 2013

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................................3 C. Tujuan Penulisan ............................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4 A. Definisi Minyak Atsiri ....................................................................................4 B. Sifat Minyak Atsiri .........................................................................................5 C. Penggolongan Minyak Atsiri ..........................................................................6 D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon ......................8 E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol ...........................12 BAB III PENUTUP ...............................................................................................14 A. Kesimpulan ...................................................................................................16 B. Saran .............................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu orang telah mengenal berbagai jenis tanaman yang memiliki bau spesifik. Bau tersebut ditimbulkan oleh tanaman, baik dari batang, daun, rimpang atau keseluruhan bagian tanaman. Bau khas tsb, ternyata ditimbulkan secara biokimia sejalan dengan perkembangan proses hidupnya sebagai suatu produk metabolit sekunder yang disebut minyak atsiri. Minyak ini dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Minyak ini bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun oleh gabungan dari berbagai senyawa pencetus bau lainnya yang jenis, sifat dan khasiatnya berbeda. Minyak atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essential dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Minyak atsiri yang disebut juga minyak eteris atau minyak terbang banyak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi di bidang minyak atsiri maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Minyak atsiri tersebut digunakan sebagai bahan pengharum atau pewangi pada makanan, sabun, pasta gigi, wangi-wangian dan obat-obatan. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagian besar minyak atsiri diambil dari berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri.

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak tersebut disintesis dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin, misalnya minyak terpentin dari pohon pinus. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman dapat juga terbentuk dari hasil degradasi trigliserida oleh enzim atau dapat dibuat secara sintesis. Minyak atsiri biasanya digunakan sebagai salah satu campuran pada bahan baku pada industri kosmetik, sabun dan deterjen, farmasi, produk makanan dan minuman dan masih banyak produk lainnya. Minyak atsiri digunakan sebagai pengikat aroma pada industri kosmetik dan farmasi serta sebagai pemberi rasa pada industri makanan. Walaupun minyak atsiri mengandung banyak bahan kimia yang berbeda, akan tetapi rasa atau aroma intinya masih dapat ditambahkan oleh satu sampai lima bahan campuran lain yang berbeda. Untuk alasan inilah bahan sintetik atau nature-identical dapat mengancam keberlanjutan produksi dari beberapa jenis minyak atsiri. Meskipun demikian, karena alasan kontribusi minyak atsiri pada setiap produk hanya sedikit, banyak perusahaan produk makanan yang memerlukan jenis minyak atsiri sebagai salah satu bagian kecil dalam kebutuhan bahan bakunya berusaha terus mendapatkan suplai yang kontinu dengan keseragaman mutu yang baik untuk menjaga tidak terjadinya perubahan rasa pada produk yang dihasilkan.

B. Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan minyak atsiri ? 2. Bagaimanakah sifat minyak atsiri ? 3. Bagaimana penggolongan minyak atsiri ? 4. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon ! 5. Jelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol ! C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan minyak atsiri. 2. Menjelaskan sifat fisika dan kimia minyak atsiri. 3. Menjelaskan penggolongan minyak atsiri. 4. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon. 5. Menjelaskan biosintesis dan contoh simplisia minyak atsiri alkohol.

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Minyak Atsiri Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang tidak mudah menguap (non-volatile), yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya. Kata essential oil diambil dari kata quintessence, yang berarti bagian penting atau perwujudan murni dari suatu material, dan pada konteks ini ditujukan pada aroma atau essence yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan (misalnya rempah-rempah, daun-daunan dan bunga). Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan atau minuman, serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak

atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik, serta sebagai sedativa dan stimulans untuk obat sakit perut. B. Sifat Minyak Atsiri 1. Sifat Fisik Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat mempengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. 2. Sifat Kimia Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil. Secara kimia, minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propana. 3. Sifat Biologi Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam

bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk C. Penggolongan Minyak Atsiri Berdasarkan komponen kimia, minyak atsiri dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Minyak Atsiri Hidrokarbon Minyak atsiri ini tidak mengandung komponen yang mempunyai gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua minyak atsiri yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung oksigen, seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak hidrokarbon, terutama ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeks bias atau dengan rotasi optisnya. Komponen-komponen hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri yaitu hidrokarbon alifatik (asiklik) dan hidrokarbon aromatik. 2. Minyak Atsiri Alkohol Alkohol-alkohol yang sering terdapat didalam minyak menguap dapat digolongkan dalam alkohol asiklik, alkohol terpen dan alkohol seskuiterpen. Alkohol-alkohol terpen terpenting adalah mentol dari oleum (menthae pipirites) dan bornaol (suatu terpen alkohol disiklik dari borneo camphor) sedangkan dari seskuiterpen alkohol adalah santalol (minyak sandalwood dan gingerol). 3. Minyak Atsiri Aldehid Aldehid yang terdapat dalam minyak atsiri terdiri dari aldehida asiklik dan siklik. Simplisia minyak atsiri yang mengandung Aldehid,

misalnya: Citri fructus cortex, Auranti amari cortex, dan Cinnamomi cortex. 4. Minyak Atsiri Keton Senyawa-senyawa keton yang terdapat di dalam minyak atsiri yaitu terdiri dari (1) Keton terpen monosiklik seperti menton, karvo, piperito, pulegon dan diosfenol, (2) Keton bisiklik seperti kamfenon dan thuion, (3) Keton non terpen seperti iron. 5. Minyak Atsiri Fenol Minyak atsiri fenol dibagi dalam dua jenis senyawa fenol yaitu terdapat dialam dan yang terbentuk sebagai hasil penyulingan destkruktif dari bagian tanaman. 6. Minyak Atsiri Eter-Fenolik Di alam minyak atsiri eter-fenolik terdapat senyawa-senyawa seperti anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak atsiri seperti miristisin dan apiol. 7. Minyak Atsiri Oksida Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih. Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii. 8. Minyak Atsiri Ester Minyak atsiri ester yang terdapat dalam minyak atsiri sangat banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari

terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak atsiri adalah senyawa alil-isotiosianat didalam minyak mosterd metil salisilat didalam oleum gaultheriae. D. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Hidrokarbon Secara umum, biosintesis dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar yaitu : 1. Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat 2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, sesqui, di-, sester-, dan poli-terpenoid. 3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid. Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat. Reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan

elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid. Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama. Mekanisme biosintesis senyawa terpenoid adalah sebagai berikut :

Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah -pinena yang bervariasi dari 70-85 %. Pemerian minyak terpentin berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas, keduanya makin kuat yang tidak diinginkan sebagai minyak bila dibiarkan diudara.

Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah terpentin yang terdiri dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan aktif secara biosintetik adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat serta senyawa yang terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil piropsfat adalah prekursor C10 dari terpen dan berperan penting dalam pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari masing-masing satuan isopentenil. Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid dalam minyak atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi sinamatyang juga dikenal

10

sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dab dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin). Pinus merupakan contoh simplisia minyak atsiri hidrokarbon. Klasifikasi pinus dapat dilihat sebagai berikut: Klasifikasi Ilmiah Regnum Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Tracheobionta : Spermatophyta : Coniferophyta : Pinopsida : Pinales : Pinaceae : Pinus : Pinus merkusii

Minyak terpentin pada pinus dapat digunakan dalam berbagai macam bidang industri. Kegunaan minyak terpentin adalah sebagai berikut :

11

1. Dalam industri kimia dan farmasi seperti dalam sintesis kamfer, terpineol dan terpinil asetat. 2. Dapat digunakan sebagai thiner (pengencer) dalam industri cat dan pernis. 3. Dalam industri perekat dan pelarut lilin. E. Biosintesis dan Contoh Simplisia Minyak Atsiri Alkohol Mentol merupakan salah satu senyawa minyak atsiri yang banyak digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan produkproduk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi isopulegol menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan hasil dari proses siklisasi minyak sitornelal. Lebih khusus, biosintesis (-)-mentol berlangsung di sel-sel sekretori kelenjar tanaman peppermint. Geranyl difosfat sintase (GPPS), pertama mengkatalisis reaksi IPP dan DMAPP ke difosfat geranyl. Selanjutnya (-)limonene sintase (LS) mengkatalisis siklisasi difosfat geranyl untuk (-)limonene. (-)-Limonene-3-hidroksilase (L3OH), menggunakan O2 dan NADPH, kemudian mengkatalisis hidroksilasi alilik dari (-)-limonene pada posisi 3 sampai (-)-trans-isopiperitenol. (-)-Trans-isopiperitenol

dehidrogenase (IPD) lebih mengoksidasi gugus hidroksi pada posisi 3 menggunakan NAD + untuk membuat (-)-isopiperitenone. (-)-Isopiperitenone reduktase (iPR) kemudian mengurangi ikatan ganda antara karbon 1 dan 2 menggunakan NADPH untuk membentuk (+)-cis-isopulegone. (+)-Cisisopulegone isomerase (IPI) kemudian isomerizes ikatan rangkap tersisa untuk membentuk (+)-pulegone. (+)-Pulegone reduktase (PR) kemudian

12

mengurangi ikatan ganda ini menggunakan NADPH untuk membentuk (-)menton. (-)-Menthone reduktase (MR) kemudian mengurangi gugus karbonil menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-mentol.

13

Daun mint (Mentha cordifolia) merupakan contoh simplisia minyak atsiri alkohol. Klasifikasi ilmiah Regnum Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Lamiales : Lamiaceae : Mentha :Mentha arvensis

Daun mint yang selama ini kita kenal, tak hanya memiliki khasiat untuk menyegarkan napas. Ternyata lebih dari itu, daun mint yang beraroma wangi dan bercita rasa dingin menyegarkan ini juga memiliki banyak kegunaan dan mampu mengatasi beberapa masalah kesehatan, berikut beberapa di antaranya: 1. Sistem pencernaan Daun mint merupakan makanan pembuka yang menyehatkan. Karena mint mampu menenangkan kondisi dalam perut kita. Aroma mint akan mengaktifkan kelenjar air liur dan kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan. Alhasil percernaan kita pun lancar.

14

2. Mual dan sakit kepala Aroma mint yang menyegarkan merupakan obat ampuh untuk mengatasi mual. Hiruplah aroma minyak mint atau daun mint segar supaya mual berkurang. Bila dioleskan, sakit kepala juga akan berkurang. 3. Gangguan pernapasan Aroma mint yang segar sangat efektif melegakan saluran pernapasan dengan membuka kongesti hidung, tenggorok, dan paru-paru. Rasa mint juga bisa membantu mengatasi batuk. 4. Asma Penggunaan mint secara teratur bisa membantu penderita asma karena mampu memberikan relaksasi dan membantu melegakan pernapasan. 5. Perawatan kulit Jus mint sangat bagus bila dijadikan masker wajah. Selain menghaluskan kulit, infeksi, gatal-gatal, dan jerawat juga bisa teratasi. Mint juga bisa mengatasi gigitan nyamuk. 6. Kesehatan mulut Ini tentunya manfaat yang diketahui banyak orang dari daun mint. Karena kemampuannya dalam mengatsi kuman dan menghambat

pertumbuhan bakteri berbahaya dalam mulut, tak heran mulut serta napas kita akan senantiasa segar apabila rutin menggunakannya. 7. Kanker Menurut penelitian terkini, beberapa enzim yang terkandung dalam daun mint bisa membantu melawan sel

15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diberikan pada makalah ini yaitu : 1. Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. 2. Secara umum sifat-sifat minyak atsiri sebagai berikut: a. Memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya b. Memiliki rasa getir, berasa tajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketika dikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya. c. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik, ini berbeda dengan minyak lemak. d. Tidak dapat bercampur dengan air, tetapi dapat memberikan baunya pada air walaupun kelarutannya sangat kecil. e. Sangat mudah larut dalam pelarut organik. 3. Minyak atsiri digolongkan sebagai berikut yaitu :

16

a. Minyak atsiri hidrokarbon b. Minyak atsiri alkohol c. Minyak atsiri aldehid d. Minyak atsiri keton e. Minyak atsiri fenol f. Minyak atsiri eter-fenolik g. Minyak atsiri oksida h. Minyak atsiri ester 4. Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan

hidrokarbon. Zat aktif penyusun minyak terpentin adalah -pinena yang bervariasi dari 70-85 %. 5. Mentol merupakan salah satu minyak atsiri golongan alkohol. Mentol banyak digunakan secara luas pada bidang obat-obatan, kosmetik, dan produk-produk lainnya. Mentol terbentuk melalui hasil hidrogenasi isopulegol menggunakan bantuan katalis, yang mana isopulegol merupakan hasil dari proses siklisasi minyak sitornelal. B. Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mempelajari satu persatu tentang tanaman dan khasiatnya. Karena masih banyak tanaman yang ada di Indonesia yang perlu penelitian untuk menambah pengetahuan kita.

17

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus,

Muh.,

2011,

Minyak

Menguap,

http://

daushalogen.blogspot.com/2011/03/minyak_menguap.html, diakses tanggal 12 September 2013. Mujahidah, 2012, Minyak Menguap,

http://crybabyzz06.blogspot.com/2012/02/minyak-menguap-tugas-farmakognosiarsip.html, diakses tanggal 12 September 2013. Zuhail, Ummu, 2012, Minyak Cengkeh,

http://ummuzuhail.wordpress.com/dunia/atsiri/minyak-cengkeh/, diakses tanggal 12 September 2013. .

18

You might also like