You are on page 1of 25

I.

Sejarah Berdirinya Masing-Masing Agama

Agama Budha Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti yang telah sadar dalam bahasa Sanskerta dan Pali).Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Agama Hindu Agama Hindu (Sanskerta: Santana Dharma,"Kebenaran Abadi", dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama Islam Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang. Agama Katolik Sejarah Gereja Katolik meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sebagai cabang kekristenan tertua, sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral Sejarah kekristenan secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan dalam artikel ini digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di Yerusalem oleh Yesus dari Nazaret (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh Uskup Roma sebagai pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan Paus. Sepanjang sejarahnya, skisma telah merusak kesatuan kekristenan. Perpecahan-perpecahan utama terjadi pada 318 akibat Arianisme, pada 1054 skisma Timur-Barat dengan Gereja Ortodoks Timur, dan pada 1517 dengan Reformasi Protestan. Gereja Katolik telah menjadi kekuatan penggerak pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah dunia termasuk evangelisasi Eropa dan Amerika Latin, perluasan melek aksara dan pendirian universitas-universitas, rumah-rumah sakit, monastisisme, perkembangan Seni rupa, Musik dan Arsitektur, Inkuisisi, Perang Salib, metode filsafat analitis, dan runtuhnya Komunisme di Eropa Timur pada akhir abad ke-20. Agama Kristen Protestan Berawal dari dunia Katholik yang memberikan kekuasaan yang begitu besar kepada Paus ternyata menimbulkan masalah. Terutama dari kalangan raja-raja yang merasa tersaingi khususnya dalam hal kekayaan. Disamping itu beberapa factor lain seperti factor ekonomi, politik, nasionalisme, paham individualism Renainsans, dan keperhatinan yang semakin meningkat terhadap penyalahgunaan wewenang gereja, semua itu memang peranan penting terhadap timbulnya perpecahan agama Roma Khatolik. Puncak krisis gereja Khatolik Roma adalah ketika Paus Leo X menganjurkan penjualan suratsurat penebusan dosa secara besar-besaran untuk mengisi kas gereja. Anjuran Paus Leo X ini ditentang oleh seorang rahib bernama Luther (1483-1546 M). Dua tokoh lainnya yaitu Zwingli (1484-1531M), dan Jhon Calvin (1509-1564 M) mengikuti Luther untuk menentang gereja dengan mengadakan gerakan yang dikenal dengan Reformasi. Reformasi Protestan adalah gerakan reformasi umat Kristiani Eropa yang menjadikan Protestantisme sebuah cabang tersendiri dalam Agama Kristen pada masa itu. Gerakan ini bermula pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan Sembilan Puluh Lima Tesis, dan berakhir pada 1648 dengan Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang agama di Eropa. Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi Gereja Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrindoktrin palsu dan malapraktik gerejawi khususnya ajaran dan penjualan indulgensi, serta simoni, jualbeli jabatan rohaniwan yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik hirarki Gereja, termasuk Sri Paus. Para pendahulu Martin Luther mencakup John Wycliffe dan Jan Hus, yang juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di Wittenberg, Saxonia, tatkala Martin Luther memakukan Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi pada daun pintu Gereja Semua Orang Kudus (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas

pada masa itu), tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, tetapi berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai Purgatorium, Pengadilan Partikular, Mariologi (devosi pada Maria, ibunda Yesus), perantaraan-doa dan devosi pada Orang-Orang Kudus, sebagian besar sakramen, keharusan selibat bagi rohaniwan, termasuk monastisisme, dan otoritas Sri Paus. Reformator-reformator lain, seperti Ulrich Zwingli, segera mengikuti teladan Martin Luther. Akan tetapi selanjutnya para reformator berselisih faham dan memecah-belah pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doktrinal pertama-tama antara Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan John Calvin akibatnya terbentuklah denominasi-denominasi Protestan yang berbeda-beda dan saling bersaing, seperti Lutheran, Reformed, Puritan, dan Presbiterian. Sebab, proses, dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; Anglikanisme muncul di Inggris dengan Reformasi Inggris, dan banyak denominasi Protestan yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut mempercepat laju Kontra Reformasi dari Gereja Katolik. Reformasi Protestan disebut pula Reformasi Jerman atau Revolusi Protestan. Agama KongHucu Konfusianisme sebagai agama dan filsafat : Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan RRC. Dalam bahasa Tionghoa, agama Khonghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao () atau Rujiao (). Agama Khonghucu di zaman Orde Baru : Di zaman Orde Baru, pemerintahan Soeharto melarang segala bentuk aktivitas berbau kebudayaaan dan tradisi Tionghoa di Indonesia. Ini menyebabkan banyak pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai pemeluk salah satu dari 5 agama yang diakui. Untuk menghindari permasalahan politis (dituduh sebagai atheis dan komunis), pemeluk kepercayaan tadi kemudian diharuskan untuk memeluk salah satu agama yang diakui, mayoritas menjadi pemeluk agama Kristen atau Buddha. Klenteng yang merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisional Tionghoa juga terpaksa mengubah nama dan menaungkan diri menjadi vihara yang merupakan tempat ibadah agama Buddha. Agama Khonghucu di zaman Orde Reformasi : Seusai Orde Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan kembali pengakuan atas identitas mereka sejak UU No 1/Pn.Ps/1965 yang menyatakan bahwa agama-agama yang banyak pemeluknya di Indonesia antara lain Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. II. Inti Ajaran Agama

Agama Budha Empat Kesunyataan Mulia Disebut "Kesunyataan" karena menyatakan kebenaran mutlak dan disebut "Mulia" karena barang siapa yang memahaminya niscaya menjadi mulia. 1. Ada Penderitaan - Penderitaan adalah hal yang umum untuk semua orang. 2. Penyebab Penderitaan - Kita adalah penyebab penderitaan kita. 3. Akhir Penderitaan - Berhenti melakukan apa yang menyebabkan penderitaan. 4. Jalan untuk mengakhiri Penderitaan - Setiap orang bisa tercerahkan. 1. Penderitaan: Semua orang menderita akan hal ini: Lahir - Ketika kita dilahirkan, kita menangis. Penyakit - Ketika kita sakit, kita sengsara. Tua - Ketika usia tua, kita akan memiliki sakit dan rasa sakit dan sulit berjalan. Kematian - Tidak ada di antara kita yang ingin mati. Kita merasa kesedihan mendalam ketika seseorang meninggal. Hal-hal lain yang membuat kita menderita adalah: Bersama dengan mereka yang tidak kita sukai, Berpisah dari mereka yang kita cintai, Tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, Semua jenis masalah dan kekecewaan yang tidak dapat dihindari.

Sang Buddha tidak menyangkal bahwa ada kebahagiaan dalam hidup, tapi dia menunjukkan itu tidak berlangsung selamanya. Akhirnya semua orang akan bertemu dengan beberapa jenis penderitaan. Dia berkata: "Ada kebahagiaan dalam hidup, kebahagiaan dalam persahabatan, kebahagiaan dalam suatu keluarga, kebahagiaan dalam suatu tubuh dan pikiran yang sehat, ... Tapi ketika seseorang kehilangan mereka, terdapat penderitaan. " 2. Penyebab penderitaan Sang Buddha menjelaskan bahwa orang hidup dalam lautan penderitaan karena ketidak-tahuan dan keserakahan. Mereka tidak memahami hukum karma dan serakah untuk jenis kesenangan yang tidak benar. Mereka melakukan hal-hal yang berbahaya bagi tubuh mereka dan ketenangan pikiran, sehingga mereka tidak bisa puas atau menikmati hidup. Misalnya, setelah anak-anak memiliki rasa permen, mereka menginginkan lebih banyak. Ketika mereka tidak dapat memilikinya, mereka marah. Bahkan jika anak-anak mendapatkan semua permen yang mereka inginkan, mereka segera bosan dan ingin sesuatu yang lain. Meskipun, mereka menjadi sakit perut dari makan permen terlalu banyak, mereka masih menginginkan lebih. Hal-hal yang paling diinginkan orang-orang menyebabkan penderitaan terbesar bagi mereka. Tentu saja, ada hal-hal dasar yang semua orang harus miliki, seperti makanan yang cukup, tempat tinggal, dan pakaian. Setiap orang berhak memiliki keluarga yang baik, orang tua yang penuh kasih, dan teman-teman yang baik. Mereka harus menikmati hidup dan menghargai harta benda mereka tanpa menjadi serakah. 3. Akhir penderitaan Untuk mengakhiri penderitaan, seseorang harus memotong sifat keserakahan dan ketidak-tahuan. Hal ini berarti mengubah pandangan seseorang dan hidup dalam cara yang lebih alami dan damai. Hal ini seperti meniup lilin. Api penderitaan dipadamkan selamanya. Para Buddhis menyebutnya, di mana semua penderitaan berakhir, sebagai Nirvana. Nirvana adalah keadaan suka-cita yang kekal dan damai. Sang Buddha berkata, "Pemadaman keinginan adalah Nirvana." Ini adalah tujuan utama dalam Buddhisme. Semua orang bisa menyadari hal itu dengan bantuan ajaran Sang Buddha. Hal ini dapat dialami dalam kehidupan sekarang ini juga. 4. Jalan menuju akhir dari penderitaan: jalan untuk mengakhiri penderitaan ini dikenal sebagai Delapan Jalan Kebenaran. Ia juga dikenal sebagai Jalan Tengah. Agama Islam Pertama: Berserah Diri Kepada Alloh Dengan Mentauhidkan-Nya Inti ajaran Islam pertama adalah berserah diri sepenuh jiwa dan raga hanya kepada Alloh yang didasari kemurnian tauhid kepada-Nya semata. Berserah diri di sini bermakna menghinakan dan merendahkan diri disertai ketundukan yang tulus dari setiap hamba kepada penciptanya. Sehingga secara utuh maknanya seorang hamba berserah diri, patuh lagi tunduk kepada Alloh untuk meninggikan keesaanNya dalam hak-hak berkehendak dan berbuat yang melazimkan keesaan-Nya dalam hak-hak peribadahan. Inilah hakikat mentauhidkan Alloh, yaitu yang disebut tauhid ibadah, bermakna diunjukkannya seluruh peribadahan hamba hanya kepada-Nya semata. Berserah diri, tunduk, dan merendah yang dilakukan oleh seorang muslim merupakan kewajiban yang telah diperintahkan untuk senantiasa dilakukan selama hayat masih dikandung badan, dan dia harus melakukan seluruh ritual peribadahannya kepada Alloh disebabkan cinta dan rindunya yang mendalam kepada-Nya. Sebagaimana dia harus merendahkan diri serta menundukkan keangkuhannya di hadapan Alloh dengan harapan yang tinggi lagi besar kepada ridho dan rohmat-Nya serta dengan perasaan takut, cemas, dan khawatir akan murka dan siksa-Nya. Alloh telah berfirman: Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatanperbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami. (QS. al-Anbiya [21]: 90) Dalam ayat di atas disebutkan bahwa berserah dirinya seorang muslim kepada Alloh harus terwujud dalam bentuk amalan sholih dan kebaikan yang didasari keikhlasan hanya kepada-Nya semata. Itulah sesungguhnya hakikat khusyu, yaitu sikap merendah seorang hamba di hadapan penciptanya yang ia yakin akan kebesaran dzat-Nya dan ketinggian serta keagungan sifat-Nya. Nampak jelaslah bahwa berserah diri kepada Alloh yang dimaksudkan di sini tidak sama dengan berserah diri kepada taqdir; bila seseorang telah menerima taqdir Allohapapun bentuk dan cita

rasanyamaka berarti ia telah berserah diri kepada-Nya. Bukan itu maksudnya! Akan tetapi, seseorang dikatakan telah berserah diri kepada Alloh bila ia telah mencurahkan waktu, daya, dan upayanya untuk beramal ibadah kepada Alloh semata, bahkan selama hayat masih dikandung badan ia harus melakukannya. Maka pahamilah wahai kaum! Kedua: Mewujudkan Ketaatan Atas Segala Perintah Alloh dan Menjauhi Larangan-Nya Ketahuilah, ketaatan apapun yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk kebaikan diri mereka sendiri dan bukan untuk membahagiakan Alloh dengan ditaati-Nya. Sungguh, ketaatan manusia kepada Alloh dan rosul-Nya merupakan kebutuhan asasi disebabkan butuhnya mereka kepada rohmat Alloh, penciptanya. Oleh sebab itu, Alloh memerintahkan manusia untuk taat kepada-Nya dan taat kepada rosul-Nya, yaitu agar mereka dirohmati oleh Robb seru sekalian alam. Ini adalah sebagian kabar gembira yang dibawa oleh para rosul. Alloh berfirman: Dan taatilah Alloh dan rosul, supaya kamu diberi rohmat. (QS. Ali Imron [3]: 132) Telah kita ketahui bahwa Alloh telah mengutus Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam kepada kitasebagai umat terakhirsebagaimana Dia pun telah menurunkan al-Quran bersama beliau. Seperti halnya para rosul sebelum beliau, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pun diutus dengan membawa kabar gembira sekaligus peringatan bagi kita. Maka perhatikanlah firman Alloh sebagai kabar gembira bagi kaum yang taat (yang artinya): barangsiapa taat kepada Alloh dan Rosul-Nya, niscaya Alloh memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. an-Nisa [4]: 13) Di dalam ayat selanjutnya Alloh berfirman tentang ancaman bagi mereka-mereka yang lalim lagi durhaka (yang artinya): Dan barangsiapa yang mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Alloh memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS. an-Nisa [4]: 14) Ingatlah kesudahan kaum Ad yang mengerikan, mengapa angin yang sangat dingin lagi sangat kencang menerpa mereka selama tujuh hari delapan malam sehingga mereka binasa sama sekali dan tidak menyisakan seorang pun? Ingatlah kesudahan kaum Tsamud yang celaka, mengapa petir yang sangat besar dengan suara mengguntur yang memekakkan lagi mematikan membinasakan mereka? Ingatlah pula kesudahan kaum Nabi Luth alaihis salam yang menjijikkan, gerangan apa sebabnya negeri tempat tinggal mereka dibalikkan sedangkan hujan batu yang panas membakar menerpa mereka hingga binasa? Sejarah telah menjadi saksi bahwa kaum Ad telah durhaka kepada Nabi Hud alaihis salam, kaum Tsamud tidak taat kepada Nabi Sholih alaihis salam, sementara kaum Nabi Luth alaihis salam enggan dan berpaling dari seruan beliau. Ingatlah juga kapal penyelamat Nabi Nuh alaihis salam, bagaimana air telah menenggelamkan seluruh manusia dan tiada tersisa seorang pun di muka bumi ini selain yang taat mengikuti Nabi Nuh alaihis salam dan menumpang di atas kapal yang Alloh perintahkan Nabi Nuh alaihis salam untuk membuatnya? Sungguh ini adalah keterangan yang nyata, maka ambillah pelajaran wahai kaum! Akankah kesombonganmu tetap mengalahkan fithrohmu? Maka jelaslah bahwa hanya mereka yang enggan taat lantaran sombonglah yang menolak kejelasan perkara yang terang-benderanglaksana matahari di siang hariini. Rosululloh shallallahu alaihi wasallam menegaskan kejelasan masalah ini dalam sabda beliau: Seluruh umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan! Para sahabat bertanya: Siapa orang yang enggan (masuk surga), wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Barangsiapa yang taat kepadaku niscaya akan masuk surga, dan siapa saja yang mendurhakaiku dialah orang yang enggan (masuk surga). Dalam riwayat lain beliau bersabda: dan siapa saja yang mendurhakaiku niscaya akan masuk neraka. Setelah semuanya jelas, kini ketahuilah bahwa ketaatan itu disebut ketaatan apabila berupa ketekunan melaksanakan perintah seiring dengan senantiasa waspada untuk meninggalkan larangan. Bila seseorang hanya melaksanakan perintah saja, dia masih belum dikatakan taat sehingga dia juga meninggalkan larangan. Demikian juga, bila seseorang hanya meninggalkan larangan namun tidak melaksanakan perintah tidaklah disebut orang yang taat sehingga dia menegakkan perintah-perintah.

Ketahuilah bahwa perintah yang paling awal, paling agung, dan paling utama adalah mentauhidkan Alloh dengan seluruh peribadahan sebagaimana hal ini telah jelas pada inti ajaran Islam yang pertama. Sebaliknya, larangan yang paling besar dan paling utama untuk ditinggalkan adalah menduakan Alloh dengan makhluk-Nya sebagai pemilik hak peribadahan, ialah dosa syirik, mempersekutukan Alloh dengan makhluk-Nya. Maka ketaatan seorang muslim yang paling utama ialah ia mengesakan Alloh dengan seluruh macam ibadah seiring dengan ia tinggalkan kesyirikan serta para pelakunya. Lebih lanjut hal ini akan kita pahami pada inti ajaran Islam yang ketiga berikut ini. Ketiga: Berlepas Diri dari Kesyirikan dan Pelakunya Kewajiban awal bagi setiap muslim adalah bertauhid yang murni lagi tulus seiring dengan berlepas diri dan cuci tangan dari kesyirikan. Perhatikanlah apa yang telah Alloh perintahkan dan dari apa yang kita dilarang-Nya dalam ayat berikut: Ketahuilah, berlepas diri dari kesyirikan itu mengharuskan berlepas diri dari para pelakunya. Tatkala seseorang berusaha menyucikan diri dari kesyirikan maka usahanya itu mengharuskannya membersihkan diri dari hubungan baik dengan para pelaku kesyirikan di atas kesyirikan mereka. Sungguh Alloh telah menunjuk teladan yang baik dalam masalah ini pada diri Nabi Ibrohim alaihis salam dan kaumnya. Agama Kristen Protestan Dasar-dasar dari kepercayaan dalam agama Kristen adalah Kristosentrisme, artinya bahwa Yesus itu berkedudukan sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang Kristen. Ajaran tersebut terwujud dalam konsepsi Inkarnasi, Penebusan, dan Trinitas, sehingga menjadi suatu system kepercayaan yang terdiri dari 12 pasal.

Sistem Kepercayaan Asas yang menonjol menurut kepercayaan ajaran Protestan adalah arti pemutlakan terhadap halhal yang relative dan pembenaran iman, di mana setiap umat Kristiani sebagai manusia dapat bertemu dengan Allah dalam tiga tempat, yaitu: Dalam tatanan dan keagungan alam, Dalam pribadi Yesus Kristus yang hidup dalam sejarah Dalam hati nurani manusia. Segi-segi kehidupan tersebut masing-masing ada pada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Tuhan. (a) Pengakuan Iman Rasuli Adanya pengakuan iman ini asalnya dibuat para Rasul yang kemudian disusun secara bertahap sejak tahun 150 M dengan bunyinya sebai berikut: 1. Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, penguasa langit dan bumi. 2. Dan kepeda Yesus Kristus, anak Tuhan yang tunggal, Tuhan kita. 3. Yang terakndungn dalam Roh Kudus, lahir dari perawan Maria. 4. Yang menderita dibawah pemerintahan Pointus Pilatus, disalibkan, wafat dan dikuburkan turun dalam kerajaan maut. 5. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati. 6. Naik ke surga, duduk di sebalah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa. 7. Dan akan dating dari sana untuk menghakimi orang-orang yang hidup dan mati. 8. 9. Aku percaya kepada Roh Kudus. Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.

10. Pengampunan dosa. 11. Kebangkitan daging. 12. Dan hidup yang kekal.

Dari urutan di atas maka dapat diuraikan bahwa pada mulanya pengakuan gereja Kristen cukup dengan rumusan singkat Yesus adalah Tuhan atau Yesus adalah Kristus. Dengan pengakuan tersebut maka seseorang dapat dibabtis. Saat itu gereja Kristen masih berada di tengah kaum Yahudi. Tapi karena orang Yahudi sudah mempercayai Tuhannya Israel, sedangkan umat Kristen percaya kepada Yesus Kristus, maka untuk pelaksanaan pembabtisan diperlukan satu pasal tambahan yaitu pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, Sang Mesias yang telah dijanjikan Tuhan. Kemudian yang menumbuhkan pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Roh Kudus. Dalam hal ini Roh Kudus menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi Roh Kudus adalah Tuhan yang berbicara dalam hati manusia. Demikian seterusnya, sehingga pengakuan itu terdiri dari tiga bagian, yaitu tentang Tuhan Bapa, Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus. Yang mana diyakini dalam Tritunggal.

(b) Kepercayaan tentang Tuhan Menurut ajaran Kristen tentang Tuhan harus dilihat dari dua pihak, di satu pihak bahwa Allah itu tidak boleh turun dari surga di lain pihak Allah menjadi manusia di dalam diri Yesus. Hal ini digambarkan dalam kedatangan Yesus, bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan diri sebagai Dia yang sungguh-sungguh Allah dan yang sungguh-sungguh manusia. Sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 4: 24, bahwa: Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan kebenaran. Artinya Allah itu bukan makhluk yang tidak dibatasi ole ruang dan waktu. Allah itu Esa (U1. 6:4; 1 Kor. 8:4) artinya bahwa Allah itu tidak dua atau tidak lebih dari satu. Allah itu kekal, artinya tidak berubah karena keadaan dan waktu, tidak pernah bergantung dengan makhluk lain, tidak pernah tidak ada, baik dulu maupun sekarang. Allah itu mempunyai sifat, dalam keadaanNya yang selalu tepat dan benar, dan tidak terbatas, maka sifat-sifatnya tidak diketahui oleh manusia. Allah berada dalam Kristus, khusus tentang nisbah antara Allah Bapa dan Anak Allah, menurut dogma Kristen adalah rahasia Illahi.

(c) Yesus Kristus Sebagaimana dinyatakan dalam bagian kedua Pengakuan Iman Rasuli, Yesus Kristus mendapat kehormatan yang sama dengan Allah Bapa, dalam arti gereja menyakini bahwa Yesus adalah sesungguhnya Allah dan sekaligus manusia. Ditemukan dua segi pokok dalam diri Yesus, yaitu pertama Yesus adalah manusia seperti halnya manusia pada umumnya, hanya saja tanpa dosa. Ia lahir dari wanita, ia merasa haus dan lapar, suka dan duka, dan mati yang dikuburkan. Kedua Yesus tergolong Allah (Yosua: penolong), karena ia adalah juru selamat yang dating dari Allah untuk menyelamatkan dunia dan manusia adalah anak Allah yang sudah dibangkitkan dan hidup, maka Dia berkata Aku dan Bapa adalah Satu. Yesus juga disebut Anak Allah Yang Tunggal kata Anak Allah bukan berarti Allah mempunyai anak kandung, melainkan Allah Yang Anak, dalam arti Allah yang datang dalam diri manusia Yesus. Kedatangan Yesus merupakan berita gembira sebagai tanda Allah mengasihi manusia. Betapa besar cinta kasih Allah kepada manusia, sehingga Yesus melaksanakan penderitaannya, menurut apa yang sudah direncanakan Allah untuk menebus dosa manusia. Sehingga maksud penderitaan dan kematian Yesus adalah: Untuk mencukupkan apa yang telah dalam Al-Kitab, Untuk menyatakan cinta kasih kepada manusia, Untuk memikul dan menanggung dosa manusia yang percaya kepadanya

Untuk mendamaikan manusia dengan Allah melalui dirinya. Sedangkan kebangkitan Yesus menurut umat Kristen mengandung arti sebagai berikut:

Memperoleh pengampunan dosa dan menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan berdasarkan kemenangan yang diperjuangkan Kristus sebagai penebus. Karena manusia lama itu sudah disalib bersama Kristus, maka dalam kehidupan manusia dibangkitkan untuk memulai kehidupan yang baru.

Karena Yesus adalah manusia pertama yang sudah dibangkitkan maka setiap umat Kristen emnantikan kebangkitan mereka pada waktu kemenangan Yesus yang akan dinyatakan kelak.

(d) Roh Kudus Di dalam bahasa arab/ibrani Ruhuk kudus artinya roh suci, semangat kekuatan yang di berikan oleh Allah. Kalimat roh terkadang-kadang di artikan nyawa atau malaikat. Nabi Isa di beri oleh Tuhan Roh Kudus. Tidak saja beliau tapi Tuhan telah memberikan roh kudus kepada nabi-nabi dan orang yang di kehendakinya. [5] Dilihat dari namanya, sifat dan peranan karyanya Roh Kudus juga adalah Allah.Karya dan peranan Roh Kudus adalah dalam rangka menuju keselamatan manusia sebagai berikut: Menginsafkan manusia akan pertemuannya dengan Yesus Kristus melalui penginsafan dosa manusia karena tidak percaya kepadanya. Penginsafan tentang kebenaran karena Yesus telah pergi kepada Bapa dan penginsafan tentang penghakiman karena penguasa dunia, yaitu iblis sudah dihukum. Melahirkan kembali manusia secara rohani dengan syarat menusia harus beriman terlebih dahulu kepada Yesus, sehingga ia menjadi ciptaan baru dan menerima hidup baru. Mencap manusia sebagai kepunyaan Allah bagi yang percaya dan bertobat. Membabtiskan orang yang percaya untuk menjadi anggota tubuh Kristus, yang terjadi hanya satu kali. Mendiami orang yang percaya artinya didiami Roh Kudus dalam hidupnya. Memenuhi hidup orang yang percaya yang meliputi perasaan, kemauan, pikiran, yang dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus, yaitu dengan cara hidup penuh penyerahan, melaksanakan firman Allah, sepenuhnya tergantung pada Allah dan mengakui segala dosa.

(e) Sakramen Sakramen adalah merupakan pusat dari ibadah (liturgy) yang merupakan perbuatan lahir yang ilahi (firman yang nyata). Sakramen disusun dan ditetapkan di Konsili Trente yang menyimpulkan bahwa sakramen adalah alat anugerah yang bukan saja sebagai tanda dan cap anugerah tetapi juga mengandung anugerah. Diperlukannya sakramen adalah untuk keselamatan agar manusia mendapat anugerah pembenaran. Menurut Kristen Protestan sakramen itu ada dua macam yaitu sakramen pemandian atau sakramen pembabtisan dan sakramen ekaristi atau sakramen perjamuan suci yang juga disebut komuni suci, jamuan suci, misa, atau korban suci dan sebagainya. Sakramen perjamuan suci berarti ucapan syukur, dimana ketika pelaksanannya Yesus secara rohani dan maknawi berbentuk roti dan anggur yang menjadi makanan. Yang merupakan santapan rohani adalah roti (Yesus Kristus) dimaksudkan agar ikatan batin antara orang-orang yang percaya bertambah erat dengan Yesus. Di dalam perjamuan suci itu Yesus hadir dalam rohnya dan dia akan berada dalan diri manusia yang percaya. Roti melambangkan tubuh Yesus dan anggur melambangkan tubuh Yesus sebagai air hidup yang harus diminum.

Agama Hindu Inti ajaran Hindu dikonsepkan kedalam Tiga Kerangka Dasar dan Panca Sradha. Tiga kerangka dasar tersebut terdiri dari Tattwa (Filsafat) Susila (Etika) Upacara (Yadnya). Tattwa Ajaran Hindu kaya akan Tattwa atau dalam ilmu modern disebut filsafat , secara khusus filsafat disebut Darsana. Dalam perkembangan agama Hindu atau kebudayaan veda terdapat Sembilan cabang filsafat yang disebut Nawa Darsana. Pada masa Upanishad , akhirnya filsafat dalam kebudayaan veda dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu astika (kelompok yang mengakui veda sebagai ajaran tertinggi) dan nastika ( kelompok yang tidak mengakui Veda ajaran tertinggi ). Terdapat enam cabang filsafat yang mengakui veda yang disebut Sad Darsana (Sakhya, Yoga, Mimamsa, Nyaya, Vaisiseka, dan Vedanta ) dan tiga cabang filsafat yang menentang veda yaitu Jaina, Carvaka dan Budha (agama Budha). Susila Secara harfiah susila diartikan sebagai etika . hal-hal yang tekandung yang dikelompokan kedalam susila memuat tata aturan kehidupan bermasyarakat yang pada intinya membahas perihal hukum agama. Mulai dari hukum dalam kehidupan sehari-sehari hingga hukum pidana ( Kantaka Sodhana ) dan hukum perdata ( Dharmasthiya ). Upacara Yang dimaksud upacara dalam agama Hindu adalah ritual keagamaan , sarana ritual keagamaan disebut Upakara , upakara di Bali disebut Banten. Upacara ini dapat dikelompok kedalam beberapa bentuk korban suci ( Yajna ) yang disebut Panca Yadnya ( Panca Maha Yadnya ). Ada banyak jenis panca Yadnya tergantung dari kitab mana uraian dari panca yadnya tersebut, artinya meskipun Panca Yadnya sama-sama terdiri dari lima jenis yadnya namun bagian-bagian yang disebutkan berbedabeda masing masing uraian kitab suci Smrti. Selain tiga kerangka dasar agama Hindu, ajaran hindu berlandaskan pada lima keyakinan yang disebut Panca Sradha ( lima dasar keyakinan umat Hindu ) yang melitputi : Widhi Tattwa, keyakinan terhadap Tuhan (Brahman). Atma Tattwa, keyakinan terhadap Atman (Roh). Karmaphala Tattwa, keyakinan pada Karmaphala (hukum sebab-akibat). Punarbawa Tattwa, keyakinan pada kelahiran kembali (reinkarnasi) dan Moksa Tattwa, keyakinan akan bersatunya Atman dengan Brahman. Agama Katolik Sumber Pokok Ajaran Katolik : Secara garis besar, sumber ajaran agama katolik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Hidup, keyakinan dan usaha dari jemaat-jemaat sepanjang sejarah : tradisi Kitab Suci sebgai Kisah Awal jemaat Krostianai 2. Kesepakatan-kesepakatan antar jemaat mengenai keyakinan iman (rumus-rumus hasil konsilipertemuan dari segenap jemaat- mengenai iman, ibadat dan hidup). 3. Tradisi tidak tertulis : kebiasaan-kebiasaan (ibadat) dan moral. Pokok Ajaran Agama Katolik : Orang beriman (kristiani) berbakti demi hidup manusia : keadilan dan hormat pada manusia. Orang beriman (kristiani) berbakti kepada Allah demi hidup manusia : mengasihi allah dan mengasihi manusia. Orang beriman (kristiani) berbakti kepada Allah bersama dengan Yesus : hidup orang kristiani mengikuti hidup Yesus. Orang beriman (kristiani) katolik berbakti kepada Allah demi hidup manusia, bersama dengan Yesusbersekutu dengan orang kristiani lainnya : ibadat bersama orang kristiani.

1. 2. 3. 4.

Agama KhongHucu Seperti halnya ajaran pokok agama lain, dalam agama Konghucu dikenal hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan hubungan horizontal antara sesama manusia. Dalam kosa kata Agama Konghucu disebut sebagai Zhong Shu, Satya kepada (Firman) Tuhan, dan Tepasalira (tenggang rasa) kepada sesama manusia. Prinsip Tepasalira ini kemudian ditegaskan dalam beberapa sabdanya yang terkenal, Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan diberikan kepada orang lain dan Bila diri sendiri ingin tegak (maju), berusahalah agar orang lain tegak (maju). Kedua sabda ini dikenal sebagai Golden Rule (Hukum Emas) yang bersifat Yin dan Yang. Dalam berbagai kesempatan Kongzi menekankan pentingnya manusia mempunyai Tiga Pusaka Kehidupan, Tiga Mutiara Kebajikan atau Tiga Kebajikan Utama, yaitu : Zhi, Ren dan Yong. Ditegaskan bahwa, Yang Zhi tidak dilamun bimbang, yang Ren tidak merasakan susah payah, dan yang Yong tidak dirundung ketakutan. Zhi berarti wisdom dan sekaligus enlightenment (Bijaksana dan Tercerahkan/Pencerahan). Bijaksana dapat diartikan pandai, selalu menggunakan akal budinya, arif, tajam pikiran, mampu mengatasi persoalan dan mampu mengenal orang lain. Pencerahan atau yang Tercerahkan, berarti mampu mengenal dan memahami diri sendiri, termasuk di dalamnya mampu mengenal yang hakiki. Untuk mencapai Zhi, manusia harus belajar keras, dengan menggunakan kemampuan dan upaya diri sendiri. Agama, para Nabi dan atau Guru Agung hanya bisa membantu, namun untuk mencapainya adalah dari upaya diri sendiri. Orang yang ingin memperoleh Zhi, berarti ia harus belajar keras untuk meraih Kebijaksanaan dan sekaligus Pencerahan (batin). Ren berarti Cinta Kasih universal, tidak terbatas pada orang tua dan keluarga sedarah belaka, namun juga kepada sahabat, lingkungan terdekat, masyarakat, bangsa, negara, agama dan umat manusia. Ren bebas dari stigma masa lalu dan tidak membeda-bedakan manusia dari latar belakang atau ikatan primordialnya. Ren tidak mengenal segala bentuk diskriminasi atau pertimbangan atas dasar kelompok. Meski berasal dari satu kelompok, bila seseorang bersalah atau melanggar Kebajikan, maka bisa saja kita berpihak kepada orang yang berasal dari kelompok berbeda namun benar-benar berada dalam Kebajikan. Ren dalam pengertian agama Konghucu selalu didasari pada sikap ketulusan, berbakti, memberi, bukan meminta atau menuntut balasan dalam bentuk apapun. Namun perlu diingat bahwa Ren tidak berarti mencinta tanpa dasar pertimbangan baik dan buruk. Dalam salah satu sabdanya Kongzi mengatakan bahwa Orang yang berperi-Cintakasih bisa mencintai dan membenci. Mencintai Kebaikan dan membenci Keburukan. Balaslah Kebaikan dengan Kebaikan; Balaslah Kejahatan dengan Kelurusan. Di sini berarti siapa pun yang bersalah, harus diluruskan, dihukum secara adil dan diberi pendidikan secara optimal agar dapat kembali ke jalan yang benar. Setelah berada di jalan yang benar, kita tidak boleh terkena stigma, menilai atas dasar masa lalu seseorang. Yong sering diartikan Berani atau Keberanian. Namun yang dimaksud dengan Yong, bukanlah keberanian dalam k kecil. Berani melawan harimau dengan tangan kosong, berani menyeberangi bengawan tanpa alat bantu, bukanlah Keberanian yang dimaksud Kongzi. Yang dimaksud dengan Keberanian di sini adalah Berani karena Benar, Berani atas dasar Aturan atau Kesusilaan, Berani atas dasar rasa Tahu Malu. Suatu ketika Kongzi berkata, Bila memeriksa ke dalam diri aku telah berada dalam Kebenaran, mengapa aku harus merasa takut?. Namun bila aku bersalah, kepada anak kecil pun aku tidak Berani. Yong juga diartikan sebagai Keberanian untuk melakukan koreksi dan instrospeksi diri. Bila bersalah, kita harus Berani mengakui kesalahan tersebut dan sekaligus Berani untuk mengkoreksinya. Nabi Kongzi berkata, Sungguh beruntung aku. Setiap berbuat kesalahan, selalu ada yang mengingatkannya. Ditambahkan, Sesungguh-sungguhnya kesalahan adalah bila menjumpai diri sendiri bersalah, namun tidak berusaha untuk mengkoreksi atau memperbaikinya. Maka seorang yang berjiwa besar adalah orang yang berani belajar dari kesalahan. Oleh Mengzi, Yong kemudian dijabarkan sebagai Yi (Kebenaran) dan Li (Kesusilaan, Tahu Aturan, Ketertiban atau Hukum). Bila seseorang mampu menjalani Ren, Yi, Li dan Zhi dengan baik, maka ia diharapkan mampu menjadi seorang Junzi (Kuncu), atau orang yang beriman (dan tentu saja berbudi pekerti luhur). Dalam Islam disebut Insan Kamil. Dengan demikian diharapkan ia akan menjadi manusia yang terpercaya atau Dapat Dipercaya (Xin). Pokok ajaran Ren, Yi, Li, Zhi dan Xin atau, inilah yang biasa disebut sebagai Lima Kebajikan atau Wu Chang.

III.

Macam-Macam Aliran Agama

Aliran-aliran dalam agama Buddha : Aliran Mahayana Antara abad 1 SM hingga 1 M, kedua istilah Mahayana dan Hinayana muncul di Sutra Saddharma Pundarika atau Sutra Teratai Ajaran Kebajikan. Kira-kira pada abad ke-2 M, Mahayana barulah didefinisikan secara jelas. Nagarjuna mengembangkan filosofi kekosongan Mahayana dan membuktikan bahwa segala sesuatunya adalah Kosong dalam buku kecil Madhyamika-karika. Kira-kira pada abad ke-4, Asanga dan Vasubandhu banyak menulis buku-buku Mahayana. Setelah abad ke-1 M, kaum Mahayana meneguhkan pendiriannya dan setelahnya istilah Mahayana dan Hinayana mulai dikenal. Pada abad ke-7, bhiksu asal Cina, I-Tsing, menggambarkan situasi di India saat itu dengan katakata, "... Siapapun yang memuja Bodhisattva dan mempelajari sutra Mahayana disebut Mahayanist, sedangkan yang tidak disebut Hinayanist..." sedemikian sederhananya. Maka pada dasarnya dapat kita simpulkan bahwa istilah Hinayana tidak merujuk pada suatu aliran tertentu. Hinayana dan Theravada bukanlah suatu istilah yang sama. Theravada mengacu pada Buddhisme yang masuk ke Sri Lanka menjelang abad ke-3 SM di saat belum ada Mahayana pada masa itu. Aliran Hinayana dikembangkan di India dan terlepas eksistensi dari aliran Buddhisme yang ada di Sri Lanka. Saat sekarang tidak ada lagi aliran Hinayana di belahan dunia manapun. Oleh karena itu, pada tahun 1950 World Fellowship of Buddhists yang dibentuk di Kolombo secara mutlak memutuskan bahwa istilah Hinaya harus dikeluarkan bila mengacu pada Buddhisme yang ada sekarang di Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan lainnya. Aliran Theravada Mulai abad ke-11, hancurnya agama Buddha di anak benua India oleh serbuan Islam menyebabkan kemunduran aliran Mahayana di Asia Tenggara. Rute daratan lewat anak benua India menjadi bahaya, maka arah perjalanan laut langsung di antara Timur Tengah lewat Sri Lanka dan ke Cina terjadi, menyebabkan dipeluknya aliran Theravada Pali kanon, lalu diperkenalkan ke daerah sekitarnya sekitar abad ke-11 dari Sri Lanka. Raja Anawrahta (10441077), pendiri sejarah kekaisaran Birma, mempersatukan negara dan memeluk aliran Theravada. Ini memulai membangun ribuan candi Budha Pagan, ibu kota, di antara abad ke-11 dan abad ke-13. Sekitar 2.000 di antaranya masih berdiri. Kekuasaan orang Birma surut dengan kenaikan orang Thai, dan dengan ditaklukannya ibu kota Pagan oleh orang Mongolia pada 1287, tetapi aliran Buddha Theravada masih merupakan kepercayaan utama rakyat Myanmar sampai hari ini. Kepercayaan Theravada juga dipeluk oleh kerajaan etnik Thai Sukhothai sekitar 1260. Theravada lebih jauh menjadi kuat selama masa Ayutthaya (abad ke-14 sampai abad ke-18), menjadi bagian integral masyarakat Thai. Di daratan Asia Tenggara, Theravada terus menyebar ke Laos dan Kamboja pada abad ke-13. Aliran-aliran dalam agama Islam : 1. Khawarij Khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari kata kharijiy, yang berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri. Kelompok Khawarij yang pertama adalah Al- Muhakkimah (Syuroh/Haruriyyah) yaitu pengikut Ali yang memisahkan diri karena tidak setuju adanya perdamaian antara beliau dengan Muawiyah saat perang Siffin. 2. Syi'ah Sy'iah menurut bahasa berarti pengikut dan penolong, dan diucapkan untuk sekelompok manusia yang bersatu/berkumpul dalam satu masalah, dan kepada setiap orang yang menolong seseorang dan berhimpun membentuk suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini dipergunakan untuk kelompok yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan keluarganya, lalu menjadi nama khusus bagi kelompok ini.

3. Murji'ah Murji'ah berasal dari kata Irja yang berarti menangguhkan. Kaum Murjiah yang muncul pada abad I Hijriyyah merupakan reaksi akibat adanya pendapat Syiah yang mengkafirkan sahabat yang menurut mereka merampas kekhalifahan dari Ali, dan pendapat Khawarij yang mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Pada saat itulah muncullah sekelompok umat Islam yang menjauhkan dari pertikaian, dan tidak mau ikut mengkafirkan atau menghukum salah dan menangguhkan persoalannya sampai dihadapan Allah SWT. Pada asalnya kelompok tidak membentuk suatu madzhab, dan hanya membenci soal-soal politik, tetapi kemudian terbentuklah suatu madzhab dalam ushuluddin yang membicarakan tentang Iman, tauhid dan lain-alin. Pemimpin dari kaum Murjiah adalah Hasan bin Bilal 4. Jabariyah Jabariyah berasal dari kata jabr yang artinya paksaan. Aliran ini ditonjolkan pertama kali Jahm bin Safwan (131 H), sekretaris Harits bin Suraih yang memberontak pada Bani Umayyah di Khurasan. Meskipun demikian sebelumnya sudah ada dalam umat Islam yang membicarakan tentang hal ini seperti surat sahabat Ibnu Abbas dan seorang tabi-in al-Hasan al- Bashriy kepada penganut paham in 5. Qodariyah Qodariyyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa. Pemimpin aliran ini yang pertama adalah Ma'bad al- Juhani dan Ghailan ad-Dimasyqiy. Keduanya dihukum mati oleh penguasa karena dianggap menganut paham yang salah. 6. Mu'tazilah Mu'tazilah berasal dari kata I'tazala yang berarti manjauhkan diri. Asal mula kata ini adalah suatu saat ketika al-Hasan al- Bahsriy (110 H) sedang mengajar di masjid Basrah datanglah seorang laki-laki bertanya tentang orang yang berdosa besar. Maka ketika ia sedang berpikir menjawablah salah satu muridnya Wasil bin Atha' (131H) menjawab : "Saya berpendapat bahwa ia bukan mukmin dan bukan kafir, tetapi mengambil posisi diantara keduanya". Kemudian ia menjauhkan diri dari majlis al-Hasan dan pergi ketempat lain dan mengulangi pendapatnya. Maka alHasan menyatakan : Washil menjauhkan diri dari kita 7. Ahlus Sunnah wal Jama'ah Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena pandapat mereka berpijak pada pendapat-pendapat para sahabat yang mereka terima dari Rasulullah. Kelompok ini disebut juga kelompok ahli hadits dan ahli fiqih karena merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini.. Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani Abbasy dimana kelompok Mu'tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus Sunnah dirasa harus dipakai untuk setiap manusia yang berpegang pada Al-Quran dan Sunnah. Dan nama Mu'tazilah dipakai untuk siapa yang berpegang pada ilmu kalam (theologische dialektik), logika dan rasio. Aliran-aliran dalam agama Hindhu : 1.Sekte Bhakti Sekitar tahun 500 SM, muncul beberapa kecenderungan pemujaan, pelayanan atau kebaktian yang mencakup pengertian percaya, taat dan berserah diri kepada dewa. Pemujaan dan kebaktian kepada dewa itu dinyatakan dalam puja yang perwujudannya kadang-kadang dinyatakan dengan mempersembahkan berbagai macam buah-buahan dan bunga-bungaan kepada para dewa disertai dengan penyelenggaraan upacara mengitari kuil-kuil tertentu. Puja dan bhakti tersebut dilakukan dengan hidmat dan sikap badan tertentu, seperti sikap merebahkan dan meniarapkan diri di dekat patung yang terdapat dalam kuil atau tempat-tempat yang dianggap suci lainnya sambil mengucapkan beberapa doa. 2. Sekte Wisnu Sekte ini lebih mmengutamakan pemujaan kepada dewa Wisnu karena dewa ini sangat sympatik bagi mereka dengan sifat-sifatnya yang berdasar pada perasaan bhakti (cinta). Pandangan pengikutnya antara lain menyatakan bahwa kebaikan Wisnu dengan Bhaktinya ialah yang dapat memberikan jaminan kedamaian hidup bagi uumat pemujanya, karena itu cukuplah bagi pengikutpengikutnya untuk menyerahkan diri saja kepada-Nya. 3.Sekte Siwa Penganut Hindu dari sekte Siwa meyakini Tuhan adalah Siwa. Salah satu bentuk pemujaan Siwa yang dilakukan oleh pada Pendeta Siwa adalah dengan mengucapkan mantra yang disebut sebagai Mantra Catur Dasa Siwa, yakni empat belas wujud Siwa. Pemeluk-pemeluk aliran ini sangat optimis terhadap

kebulatan kekuasaan dewa Siwa ini, karena ia dipercayai dapat menjelma menjadi berbagai bentuk kedewataan yang menggambarkan akan kekuasaannya yang besar. Kekuasaannya meliputi: penentuan hidup dan matinya manusia dan kekuasaannya adalah yang tertinggi diantara dewa-dewa. 4.Sekte Sakti Sebenarnya aliran ini masih dapat dimasukkan sebagai bagian dari aliran Siwa, tetapi karena yang disembah dan dipuji bukan lagi Siwa melainkan saktinya dalam bentuk Darga, dan karena lebih luasdan lebih mendalam, maka lebih tepat kalau dianggap sebagai salah satu aliran keagamaan tersendiri dalam agama Hindu. Sakti adalah kekuatan, prinsip aktif yang menyebabkan Siwa mampu menciptakan. Tanpa Sakti tersebut Siwa tidak akan dapat berbuat apa-apa karena Siwa adalah prinsip pasif. Karena itu Sakti menjadi lebih penting daripada Siwa sendiri. Segala sesuatu terjadi karena bersatunya prinsip pasif dengan prinsip aktif. Yaitu persatuan Siwa dengan Saktinya, Durga. 5. Sekte Tantra Aliran ini dalan usaha mencapai Nirwana lebih mementingkan cara penbacaan manter-mantera rahasia dan membebaskan ruang gerak hawa nafsu. Dalam kitab Tantrisme yang disebut kitab agama dan tantra dinyatakan bahwa Hendaknya manusia jangan mengekang hawa nafsunya tetapi sebaliknya hawa nafsu harus dibebaskan dan diberi kepuasan. Dengan demikian, maka jiwa manusia menjadi merdeka dari segala tekanan-tekanan psikisnya. Aliran-aliran dalam agama Katolik : 1.Katholik Roma --> sering disebut Katolik saja (pendirinya rasul Petrus) 2.Katholik Orthodox Timur --> Sering disebut Kristen Orthodox Yunani, mayoritas di Rusia dan eropa timur (Pendirinya rasul Paulus) 3.Katholik Orthodox Oriental --> Sering disebut Kristen Coptic Orthodox Syria (pendirinya rasul Markus, Thomas) Aliran-aliran dalam agama Kristen Protestan : 1.Lutheran Lutheran adalah sebuah nama yang diberikan kepada para pengikut Martin Luther, sang Reformator Gereja. Sulit ditentukan dengan pasti kapan aliran ini mulai muncul. Sebab hingga aliran ini diberi nama Lutheran, ia melalui proses yang cukup panjang dan rumit. Tetapi jika mengacu pada proses pembakuan ajaran Lutheran, tahun 1530 dapat kita sebut sebagai awal kemunculan aliran Lutheran. Sebab pada tahun tersebut untuk pertama kali terbit sebuah dokumen yang berisikan ajaran Martin Luther. Dokumen ini dikenal dengan nama Konfesi Augsburg, dan disusun oleh para teolog pengikut Luther, terutama Philip Melanchton. Di kemudian hari muncul pula dokumen-dokumen lain yang berisikan ajaran-ajaran Martin Luther. Dokumen-dokumen tersebut pada gilirannya dihimpun dalam sebuah kitab yang diberi nama Kitab Konkord, yang diterbitkan pada 25 Juni 1580. Kitab inilah yang menjadi semacam kanon (patokan ajaran) bagi gereja-gereja Lutheran, yang sejak akhir abad ke-16 sudah semakin menjelma menjadi gereja yang mapan. 2. Calvinis Calvinis adalah nama yang dikenakan pada gereja-gereja penganut ajaran Johannes Calvin, sang Reformator Gereja. Sulit ditentukan dengan pasti kapan awal kemunculan aliran Calvinis ini. Sebab hingga aliran ini diberi nama Calvinis, prosesnya cukup panjang dan rumit pula. Jika kita mengacu pada pembakuan ajaran Calvin, tahun 1536 dapat disebut sebagai awal kemunculan aliran Calvinis. Sebab pada tahun tersebut muncul suatu karya besar dari Calvin sendiri yang berjudul Relegious Christianae Institutio, disingkat Institutio. Kitab inilah yang di kemudian hari menjadi ciri dan sekaligus pusat teologi Calvinis. Tetapi jika kita mengacu pada kelembagaan/organisasi, tahun 1559 dapat disebut pula sebagai awal kemunculan aliran Calvinis. Sebab pada tahun tersebut Sidang Sinode pertama para pengikut Calvin diadakan di Perancis. Aliran Calvinis ini pertama kali bertumbuh dan berkembang di Swiss dan Perancis. Tetapi perkembangan pesat aliran ini justru terjadi di Belanda. Perlu dicatat bahwa berbeda dengan Gereja Lutheran, tidak ada satu pun gereja pengikut Calvin yang menamakan dirinya Gereja Calvinis. Pada umumnya mereka menamakan diri Gereja Reformed. Ada pula yang menamakan diri Gereja Presbyterian, dan ada pula yang menamakan diri Gereja Congregational. 3.Baptis Ada tiga versi tentang sejarah awal kemunculan gereja/aliran Baptis ini. Versi pertama mengatakan bahwa aliran ini bermula pada pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Versi kedua mengatakan bahwa aliran ini berakar/bermula pada gerakan Anabaptis yang muncul

di Munster, Jerman, pada tahun 1522. Sedangkan versi ketiga mengatakan bahwa aliran ini bermula pada awal abad ke-17, ketika John Smyth berupaya mengembalikan Gereja Anglican di Inggris kepada model gereja zaman Perjanjian Baru. Pendapat terakhir inilah yang diakui para sejarahwan masa kini. Jika kita sependapat dengan pendapat ketiga (terakhir) di atas, ini berarti bahwa aliran Baptis muncul di Inggris pada awal abad ke-17, sebagai koreksi terhadap Gereja Anglican. Gereja Anglican di Inggris ini dapat disebut sebagai Gereja Negara, oleh karena Raja/Ratu Inggris adalah kepala Gereja. 4.Methodis Aliran ini muncul di Inggris pada pertengahan abad ke-18 sebagai akibat dari pengaruh gerakan Pietisme (kesucian hidup) yang mulai merebak di Eropa Barat sejak abad ke-17. Salah seorang anak pendeta dari Gereja Anglican, John Wesley (yang juga pendeta), tertarik pada gerakan Pietisme ini. Bersama adiknya, Charles Wesley, mereka mendirikan Holy Club yang bertujuan memperkaya kehidupan rohani anggotanya dengan jalan mengadakan penelaan Alkitab. Perkumpulan ini sangat terkenal dengan disiplin dan metode kerjanya yang sangat ketat. Dari sinilah lahir istilah Methodis, yang semula merupakan cemohan terhadap warga perkumpulan ini. Sebenarnya John Wesley dan para pengikutnya tidak bermaksud untuk mendirikan gereja tersendiri terpisah dari Gereja Anglican. Tetapi karena mereka ditentang dengan keras oleh pimpinan Gereja Anglican, pada tahun 1740-an mereka mulai memprakarsai pembentukan persekutuan (gereja) tersendiri. 5.Pentakostal Gerakan/aliran Pentakostal ini muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, sebagai lanjutan dari suatu gerakan yang mendahuluinya, yakni Holiness Movement (Gerakan Kesucian) yang muncul di Amerika Serikat pada dasawarsa 1830-an. Gerakan ini muncul terutama dalam Gereja Metodis dan Baptis. Ada dua versi/pendapat tentang awal kemunculan gerakan/aliran Pentakostal. Versi pertama mengatakan bahwa awal kemunculan Pentakostal adalah tanggal 1 Januari 1910 di kota Topeka, Amerika Serikat, oleh karena pada tanggal tersebut Agnes N. Ozman (salah seorang murid Sekolah Alkitab Bethel) memperoleh Baptisan Roh disertai dengan bukti berbahasa lidah, setelah Pdt. Charles F.Praham menumpangkan tangan ke atas kepalanya. Sementara versi kedua mengatakan bahwa awal kemunculan Pentakostal adalah pada tanggal 9 April 1906 di kota Los Angeles, oleh karena pada tanggal tersebut Roh Kudus turun dan terdengar bahasa lidah di kawasan pantai barat negeri itu, setelah tiga hari berturut-turut Pdt. William J. Seymour (seorang pendeta kulit hitam) berkhotbah di Los Angeles. 6.Kharismatik Gerakan/aliran Kharismatik dikenal juga dengan nama Gerakan Pentakostal Baru. Dengan demikian jelaslah bahwa gerakan Kharismatik berpangkal pada gerakan Pentakostal. Ciri utama yang menunjukkan bahwa gerakan Kharismatik berpangkal dan mirip dengan gerakan Pentakostal ialah, keduanya memberi tekanan pada Baptisan Roh dan Penyembuhan Ilahi). Cikal bakal Gerakan Kharismatik ini adalah sebuah organisasi para pengusaha Kristen yang bernama The Full Gospel Business Mens Fellowship (FGBMF), yang dibentuk oleh Demos Shakarian, seorang milyuner di kota California, Amerika Serikat. Sejak semula kalangan FGBMF sudah menggunakan nama Persekutuan Kharismatik untuk pertemuan-pertemuan mereka. Suatu peristiwa yang sering diacu sebagai awal kemunculan gerakan Kharismatik ini ialah peristiwa yang terjadi di lingkungan Gereja Episkopal di sekitar kota Los AngelesCalifornia, pada tahun 1959. Dalam peristiwa tersebut sepasang suami-istri yang masih muda, John dan Joan Baker, menerima Baptisan Roh disertai tanda berbahasa lidah, setelah bersentuhan dengan kalangan Pentakostal. Segera menyusul 10 orang lagi, lalu mereka berhimpun mengadakan kebaktian sendiri. Peristiwa ini (Baptisan Roh) kemudian dialami pula oleh jemaat-jemaat Episkopal di sekitarnya, dan mengakibatkan api kharismatik menyulut kobaran di mana-mana. 7.Injili (Evangelical) Sama seperti beberapa gerakan/aliran yang telah diuraikan di depan, sulit ditentukan dengan tepat kapan sebenarnya awal kelahiran/kemunculan gerakan/aliran Injili ini. Tetapi sebagian besar peneliti berpendapat bahwa aliran ini dapat dipahami dengan melihat pada Fundamentalisme, karena aliran ini (Injili) secara langsung melanjutkan dan mengembangkan semangat dan paham Fundamentalisme. 8.Adventis Aliran ini muncul pertama kali di Amerika Serikat pada awal abad ke-19. Aliran ini muncul di tengah-tengah kegundahan masyarakat Amerika Serikat baik karena pertikaian sosial maupun karena depresi ekonomi dan keuangan. Di tengah-tengah kegundahan masyarakat Amerika Serikat ini muncul kelompok-kelompok dari kaum Injili yang sangat bersemangat dalam mengadakan penelaahan Alkitab. Bagian-bagian Alkitab yang sangat digandrungi untuk ditelaah adalah bagian-bagian Alkitab yang berbicara tentang Advent Kedua (parousia), yakni kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, dan eskaton (akhir zaman). Banyak di antara mereka yang mengambil bagian dalan penelaan Alkitab ini yakin bahwa

kedatangan kembali Kristus dan Hari Penghakiman akan segera tiba, dan milenium (Kerajaan Seribu Tahun) pun akan dimulai. 9. Saksi Jehova Saksi Jehova berawal dari sebuah organisasi yang bernama Zions Watch Tower Bible and Tract Society, yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1881. Di kemudian hari organisasi ini berubah nama menjadi Watch Tower Society. Pendiri organisasi ini adalah Charles Taze Russel yang berlatarbelakang Presbyterian Skotland-Irlandia. Tetapi sejak tahun 1870 ia bergabung dengan sebuah kelompok yang bercorak Adventis. Sejak semula Russel berkata bahwa sebenarnya ia tidak bermaksud mendirikan gereja ataupun organisasi keagamaan baru, melainkan hanya sekedar penerbitan yang menyebarkan produknya, teutama lewat pos. Tetapi kemudian agama pos ini, demikian Russel, telah berkembang menjadi organisasi Allah, dan satu-satunya bahtera keselamatan (sampai sekarang kaum Saksi Jehova selalu berkata bahwa organisasi mereka bukan gereja). IV. Hal-Hal yang Membedakan dari Masing-Masing Agama

Hal yang membedakan : A. Hindu Agama Hindu adalah agama yang pertama masuk ke Indonesia. Hindu masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang berdagang di selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang rempah-rempah dan sutra sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu masuk ke Indonesia, mayoritas penduduknya menganut aliran kepercayaan. Aliran keperyaan yang dianut biasanya aliran animism dan dinamisme. Pemuka Agama Hindu adalah Wasi. Sedangkan tempat ibadah umat hindu adalah di pura. Hari besar Hindu disebut nyepi. Saat nyepi, umat hindu berada di dalam rumah dan merefleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup lebih baik. Dasar dari ajaran agama Hindu berasal dari Kitab Suci Weda, yang merupakan Kitab Suci Agama Hindu. Para umat penganut Hindu selalu memegang teguh, ajran-ajaran yang berasal dari Kitab Suci Weda. Weda adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam Kitab Bhumikabhasya, karya Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai mantra drstah, yang artinya adalah orang-orang yang melihat mantra. Kitab Suci Weda dikenal dengan berbagai nama antara lain: 1. Kitab Sruti yang artinya bahwa Kitab Weda adalh wahyu yang diterima melalui pendengaran suci atau kemekaran intuisi para Maharesi. 2. Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan hidup yang tertinggi, berupa Moksa. 3. Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian. Dalam Kitab Weda, terdapat empat tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut adalah keadilan, kekayaan, keinginan, dan pembebaasan. Namun tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan: keadilan dengan kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadialan. Lalu keinginan dengan pembebasan. Semua keinginan untuk mencapai pembebasan. Jika manusia mengambil secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat. (A Recapitulation of Sathya Sai Babas Divine Teachings oleh Grace J. Mc Martin. 1982; hlm. 12) B. Buddha Agama Buddha masuk ke Indonesia beberapa tahun setelah masuknya Hindu. Pemuka Agama Buddha, biasa disebut biksu (laki-laki) dan, biksuni (perempuan). Tempat ibadah umat buddha disebut Vihara. Sedang hari besarnya adalah Hari Waisak. Tujuan utama umat buddha adalah mencapai Nibbana. Untuk mencapai Nibbana, umat budda melakukan punna (berpahala) sebagai penghormatan tertinggi pada Buddha. Kitab suci Agama Buddha adalah Kitab Suci Tripitaka. Kata Tipitaka (Pali) atau Tripitaka (Sansekerta) terdiri dari kata Ti dan pitaka, ti (tri) artinya tiga sedangkan pitaka artinya kelopok atau keranjang tempat penyimpanan ajaran Sang Buddha. Buddha membimbing umatnya memalui jalan Ariya (mulia) yang berunsur delapan, yaitu pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, usaha benar, perhatian benar, dan meditasi benar.

C. Islam. Isalam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Arab dan Gujarad yang berdagang di selat

Malaka. Mereka berdagang sambil menyebarkan agama Islam. Bahkan banyak pedagang Arab yang menikah dengan penduduk pribumi di Indonesia, khususnya di daerah Aceh dan sekitarnya. Oleh karena itu, mayoritas dari penduduk Aceh beragama Islam. Bahkan Aceh sering kali disebut sebagai Serambi Mekkah. Menurut Agama Islam, manusia diciptakan oleh Alloh tidak untuk hidup sia-sia, namun diberi amanat untuk beribadah kepada-Nya. Melalui Ibadah, manusia dapat mencapai kehidupan yang berguna dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pemuka Agama Islam biasa disebut Ustadz atau Imam. Hari raya umat Islam adalah hari raya Idul Fitri. Tempat ibadah umat Islam di Masjid. Sedangkan kitab suci Agama Islam adalah Kitab Suci Alquran. Pada sejarah tentang Agama Islam, bahwa Alquran adalah Kalam (perkataan) Alloh SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaekat Jibril dengan lafal dan maknanya (QS. 26:192-195). Alquran sebagai Kitab Allah, menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Alqaranul Karim ialah Kalamullah (firman Alloh) yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yang terakir (Nabi Muhammad SAW), yang dipandang dapat dibaca dan harus dijadikan pedoman hidup seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Alquran diturunkan secara bertahab selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Nabi Mohammad SAW lahir pada tanggal 6 Agustus 610 M. Ayat Alquran pertama kali diturunkan di Mekkah pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-41 dari kelahiran Nabi Mohammad.

D. Katolik Agama Katolik masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Portugis. Pedagang tersebut berdagang di daerah sekitar Maluku untuk membeli rempah-rempah. Agama Katolik juga dibawa oleh penjajah Belanda. Ajaran utama Agama Katolik adalah hukum cinta kasih. Hukum tersebut mengajarkan untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, juga diajarkan untuk mencintai musuh kita, walaupun musuh tersebut telah menyakiti kita habis-habisan. Pemimpin agama katolik biasa dipanggil dengan sebutan Pastur. Hari raya umat Katolik adalah hari raya Natal. Tempat ibadah Agama Katolik adalah di Gereja. Sedangkan kitab suci Agama Katolik disebut Alkitab. Alkitab bisa disebut Injil. Namun Injil di sini dapat dibenarkan dalam arti kabar gembira, yaitu suatu berita yang menggembirkan karena Tuhan mendatangi, menyapa, dan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Alkitab dibagi menjadi dua bagian yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Pejanjian Lama, diwahyukan sebelumYesus Kristus lahir di dunia. Perjanjian Baru diwahyukan sesudah Yesus Kristus lahir di dunia. Pada Perjanjian Lama, perjanjian itu diawali dengan janji Tuhan pada Abraham. Sedangkan pada Perjajian Baru, pejanjian diadakan oleh Yesus saat malam perjamuan terakhir.

E. Kristen Seperti halnya Agama Katolik, Agama Kristen masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Porugis yang berdagang di sekitar Maluku. Mereka berada di Maluku untuk membeli rempah-rempah. Penjajahan Belanda juga turut berperan dalam penyebaran Kristen di Indonesia. Ajaran, kitab suci, hari raya, dan tempat ibadah Agama Kristen, sama dengan Agama Katolik. Karena sebenarnya, Kristen adalah bagian dari Katolik. Kristen melepaskan diri dari Katolik. Karena pada jaman itu para pemuka agama katolik sering kali memanfaatkan jabatannya demi kepentingan pribadi dan untuk memuaskan hawa nafsu. Oleh karena itu, sebagian umat katolik mencoba melepaskan diri dari Katolik dan membentuk perkumpulan saat ini fungsi utama pemuka agama katolik telah kembali seperti semula.

F. Khonghucu Khonghucu adalah agama yang berasal dari Cina. Khonghucu, masuk ke Indonesia melalui para penduduk Cina yang mengembara ke Indonesia. Tempat ibadah Agama Khonghucu adalah di Klenteng. Sedangkan kitab sucinya ada tiga, yaitu Kitab Suci Wu Cing (Ngo King: kitab yang lima), Kitab Suci Su Si (kitab yang empat), dan Hau King (kitab Bakti). Hari raya Khonghucu Adalah hari raya Imlek. Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam Konfusianisme adalah menjadi seorang kuncu. Kuncu berarti: manusia budiman. Untuk mencapai kuncu, seseorang harus dapat menerapkan dan melaksanakan ajaran Khonghucu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kuncu identik dengan orang yang memiliki moralitas tinggi, yang dapat mendekati moralitas nabi. Bersumber dari kitab sucinya, terutama Su Si dan Hau King, Khonghucu sangat menekankan nilai-nilai

etika baik dalam kehidupan rumah tangga, dalam kelompok jemaah seagama, maupun dalam masyarakat dan pemerintahan. V. Hal - hal yang menyamakan dari agama yang tersebar di permukaan bumi : Setiap umat beragama memiliki 1 Tuhan yang sama yaitu Allah. Setiap umat beragama haruslah memiliki kepribadian yang utuh seperti menghormati ajaran agama yang lain. Setiap agama setiap tahunnya akan merayakan perayaan ulang tahun keagamaanya. Setiap umat beragama mempunyai pendoman dalam menjalankan perintah agama yang tertuang dalam kitab suci. Setiap umat beragama diajarkan untuk berbuat baik kepada sesama dengan ikhlas hati. VI. 1.Buddha Lima Sifat Mulia Adapun lima sifat mulia (Panca Dhamma) yang harus kita kembangkan dalam diri kita adalah: 1. Metta-Karuna Metta berarti cinta kasih universal yang dipancarkan dengan tanpa batas dan tanpa pamrih apapun. Karuna adalah rasa kasihan melihat penderitaan yang dialami orang atau makhluk lain. Metta dan Karuna adalah dua sifat pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat keadaan yang tak terbatas (Apamanna). Metta dan Karuna memiliki tujuan yang sama, yaitu mengharapkan orang lain atau makhluk lain berbahagia. Cinta kasih dan belas kasih dalam Dhamma tidak hanya kita pancarkan kepada sesama manusia saja, tetapi juga Metta-Karuna kita pancarkan kepada semua makhluk. Kepada makhluk yang besar atau kecil, panjang atau pendek, gemuk atau kurus, terlihat atau tidak terlihat, yang telah lahir ataupun yang akan lahir. Demikianlah cara pengembangan Metta-Karuna yang dijelaskan dalam Sutta Nipata 146-147. Inilah salah satu keistimewaan yang dimiliki agama Buddha. Jika dalam keyakinan lain ada ajaran yang mengajarkan kepada umatnya untuk membunuh atau menganiaya makhluk hidup pada hari atau waktu tertentu, tetapi sebaliknya, Buddha-Dhamma justru mengajarkan agar umatnya berbuat sesuatu untuk memberikan kebebasan (mengembangkan Metta-Karuna) kepada makhluk hidup. Salah satunya adalah dengan melepaskan mereka ke alam bebas (Abhaya dana) dan bukan membunuh atau menganiaya mereka. Inilah pengembangan cinta kasih dan belas kasih yang semestinya kita praktikkan. 2. Samma Ajiva Samma Ajiva artinya mata pencaharian yang benar. Sebagai umat Buddha, Upasaka dan upasika dalam mencari penghidupan sehari-hari, hendaknya menghindari pencurian, korupsi, pemerasan, caracara yang rendah seperti meramal, dan menghindari perjudian. Pencurian atau istilah `ngetrend'nya sekarang adalah korupsi, begitu merajalela di negara kita. Sampai-sampai sebuah lembaga riset internasional (TI: Transparancy International) menempatkan Indonesia di urutan ke-6 negara terkorup di dunia dan nomor satu negara terkorup di Asia. Sungguh memperihatinkan, Indonesia negeri yang terkenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, kini juga dikenal dengan negeri yang memiliki hutang yang besar. Mata pencaharian salah yang saat ini menjangkiti masyarakat kita adalah perjudian. Di manamana, di kota atau di desa, masyarakat kita begitu keranjingan judi. Umumnya, ketika kita berjudi kita berharap mendapat kemenangan, tak ada yang mengharap kalah. Kadang uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, uang untuk bayar SPP diselewengkan untuk berjudi dengan harapan akan mendapat hadiah yang besar dan berlipat. Tetapi, harapan tak selamanya sesuai kenyataan, kemenangan hanya menjadi impian, uang dan semua harta benda ludes karena di meja judi, kalah bertaruh atau kalah pasang nomor (togel). Kalau sudah begitu, maka kemiskinan semakin menghimpit, tak ada beras, tak ada uang SPP untuk anaknya dan tak ada sepeserpun untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam Anguttara Nikaya (V,177) Sang Buddha juga menjelaskan bahwa sebagai seorang umat Buddha (upasaka-upasika), hendaknya menghindari lima macam perdagangan salah (miccha vanija), yaitu: Berdagang makhluk hidup Berdagang daging Berdagang senjata Berdagang racun, dan Berdagang minuman keras Hal-Hal yang Dapat Dicontoh dari Pembiasaan/Ajaran Masing-Masing Agama

Korupsi, meramal, berjudi dan cara-cara lain yang bertentangan dengan Dhamma dalam mencari penghidupan bukanlah mata pencaharian yang benar. Tinggalkanlah semua itu dan tempuhlah penghidupan yang benar yang sesuai dengan Dhamma. 3. Kama Samvara Kama artinya hawa nafsu indera atau birahi, Samvara adalah pengendalian diri, jadi sifat mulia yang ketiga adalah mengembangkan diri dalam pengendalian hawa nafsu birahi. Sebagai seorang suami, puaslah dengan satu isteri, dan sebagai seorang isteri, setialah dengan satu suami. Suami yang puas dengan satu isteri dalam Dhamma dikatakan sebagai suami yang Saddarasantutthi. Dan, isteri yang setia kepada satu suami dinyatakan sebagai isteri yang Pativati. Tahun lalu, seorang pengusaha rumah makan, pelaku poligami dan juga mengakui dirinya sebagai Presiden Poligami, mengadakan sebuah ajang penghargaan bagi suami-suami yang mejalankan praktik poligami (Poligami Award). Sungguh memprihatinkan! Ajang ini sempat menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Banyak yang menolak dan tak sedikit pula yang mendukung. Penolakan terutama datang dari kaum perempuan yang jelas-jelas merasa dirugikan jika suami-suami mereka melakukan praktik poligami ini. Lalu, bagaimana pandangan agama Buddha terhadap hal ini? Menurut Dhamma, mereka yang tidak memiliki rasa puas dengan apa yang sudah didapatnya, masih menginginkan apa yang belum menjadi miliknya atau menginginkan milik orang lain, maka orang tersebut akan menderita karena ketamakan, keserakahan dan kerakusannya sendiri. Mereka yang melakukan praktik poligami adalah orang yang tamak, rakus, serakah, yang tidak memiliki rasa puas. Sifat-sifat jahat ini akan menyeretnya ke dalam penderitaan. Dalam Parabhava Sutta, Sutta Nipata, Sang Buddha menyatakan: "Orang yang tidak puas dengan isterinya sendiri, berhubungan dengan wanita-wanita penghibur, serta terlihat dengan isteri orang lain, inilah sebab penderitaan baginya (SN 108). Orang yang telah berusia lanjut, tetapi memperisteri seorang wanita muda, dan tidak dapat tidur karena dibakar cemburu, inilah sebab penderitaan." (SN 110) Dalam Anguttara Nikaya VI,52, Brahmana Janusoni bertanya kepada Sang Buddha tentang tujuan-tujuan manusia. Yang pertama, ia bertanya tentang tujuan seorang satria, lalu brahmana, perumahtangga, wanita, pencuri dan petapa. Sang Buddha menjelaskan hal-hal tersebut, dan Beliau menjawab tentang tujuan seorang wanita adalah: "Seorang pria, O, brahmana, adalah tujuan seorang wanita, yang dicari adalah perhiasan, penopangnya adalah anak-anaknya, keinginannya adalah tidak dimadu dan cita-citanya adalah mendominasi." Jadi, jelaslah bahwa sesungguhnya poligami atau suami yang memiliki isteri lebih dari satu, dalam Dhamma tidaklah mendapat tempat yang terpuji, sebaliknya, Dhamma mengajarkan kita agar menjauhi sifat-sifat jahat, tamak, rakus dan serakah. Jagalah keharmonisan dalam berumahtangga dengan kesetiaan dari pihak suami dan pihak isteri, agar dapat mewujudkan kehidupan perkawinan yang bahagia. 4. Sacca Sifat mulia keempat adalah Sacca atau kejujuran, cinta akan kebenaran. Kita menjaga agar ucapan selalu baik, benar dan selalu jujur, tidak bohong atau dusta. Memang, di zaman sekarang ini kita sulit sekali untuk mencari orang-orang yang jujur, sekarang kita cenderung menggunakan kata-kata bohong dalam meraih sesuatu yang kita inginkan, terlebih-lebih jika peluang untuk itu ada. Dahulu, orang mengatakan `orang jujur akan mujur', tetapi di zaman sekarang pepatah bijak ini telah diplesetkan menjadi orang jujur akan hancur'. Marilah kita renungkan. Sesungguhnya menurut Dhamma, kalau orang jujur, itu berarti dia telah melakukan perbuatan baik, dan buah dari kebaikan adalah kebahagiaan. Tetapi, sebaliknya orang yang berdusta berarti ia telah berbuat jahat, dan akibat perbuatan jahat adalah penderitaan. "Seseorang yang suka berdusta, mengabaikan kebenaran Dhamma, melakukan semua perbuatan jahat, pasti akan menderita pada kehidupan yang akan datang."

(Dhammapada XIII:10) Saccam ve amata vaca, `kejujuran adalah ucapan yang membawa kebahagiaan', demikian yang dinyatakan oleh Guru Agung kita, Sang Buddha dalam Samyutta Nikaya. Di samping tidak berbohong, sebagai umat Buddha kita juga menghindari kata-kata kasar, cacian atau makian, omong kosong, fitnah dan sebagainya. 5. Sati-Sampajanna Sati-Sampajanna adalah kesadaran atau kewaspadaan, penuh perhatian dalam mengamati aktivitas batin dan jasmani, tidak mabuk, lalai, lengah ataupun ceroboh. Menjaga kesadaran atau kewaspadaan sangatlah penting. Kesadaran yang terjaga dengan baik akan membuat kita bahagia dan sebaliknya kelengahan/mabuk akan menyeret pada penderitaan. Sebagaimana yang dinyatakan Sang Buddha dalam Dhammapada II:1, sebagai berikut: "Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan, kelengahan adalah jalan menuju kematian, mereka yang sadar tidak akan mati, mereka yang tidak sadar seperti orang mati." Tetapi sayangnya, ada orang yang senang dengan mabuk-mabukan, lengah, tidak sadar atau tidak waspada dengan mengkonsumsi obat-obat terlarang/narkoba. Di zaman Sang Buddha sarana yang membuat orang mabuk pada saat itu hanyalah berupa arak (sura, cairan yang disuling). Di zaman sekarang lebih banyak macamnya, tidak hanya sura, htetapi ada yang serbuk, pil/kapsul/tablet, suntikan, dihisap atau disedot dan berbagai macam lainnya. Hati-hati, penggunaan narkoba tidak hanya membuat kita mabuk, tetapi juga mendatangkan berbagai macam penyakit seperti HIV/AIDS. Virus HIV / AIDS, di samping menular lewat hubungan seksual yang salah (berganti-ganti pasangan), juga dapat menular lewat penyalahgunaan narkoba. Di Jakarta Pusat, ada sebuah kawasan tempat para penderita HIV / AIDS menjalani pengobatan. Seorang pendamping penderita HIV/AIDS, menyatakan, "Para penderita di sini berusia sekitar 17 sampai 25 tahun. Sembilan puluh lima persen terinfeksi HIV karena pemakaian narkoba jenis suntik yang tidak steril (IDU: Injection Drugs Users). Beberapa waktu lalu dari 198 orang yang menjalani pemeriksaan sukarela, 92 persen dari mereka terinfeksi virus HIV. Kadang satu jarum suntik digunakan oleh lebih dari tiga puluh orang secara bergantian (Suara Pembaharuan, Jumat, 2 April 2004, hal 2). Ingat! Narkotika dan obat-obat terlarang tidak hanya membawa penderitaan sampai di situ saja, tetapi mabuk-mabukan juga akan membuat kita melakukan pelanggaran sila-sila yang lain dari Pancasila Buddhis. Pelanggaran Sila akan menyeret pelakunya jatuh ke alam-alam rendah (Apayaloka). Jagalah kesadaran sebagai harta yang paling berharga, jangan lalai! Jangan lengah! Inilah lima sifat mulia atau Panca Dhamma (Carita Sila) yang harus kita tanamkan, pupuk dan kembangkan, agar akar sifat mulia dapat tumbuh dengan kokoh dalam diri kita. Marilah kita praktikkan cara-cara hidup yang mulia, agar buah kehidupan mulia dapat menjadi milik kita, mulia secara duniawi dan mulia secara batin. Kemuliaan hidup yang didapat sesuai dengan Dhamma. 2. Hindu Juga terdapat pada kitab siwa sasana hal. 46 bab Panca maha yatnya. Juga terdapat pada Upadesa hal. 34, yang isinya: a. Dewa Yatnya [selamatan]Yaitu korban suci yang [secara] tulus ikhlas ditujukan kepada Sang Hyang Widhi dengan jalan bakti sujud memuji, serta menurut apa yang diperintahkan-Nya (tirta yatra) metri bopo pertiwi. b. Pitra Yatnya Yaitu korban suci kepada leluhur (pengeling-eling) dengan memuji [yang ada] di akhirat supaya memberi pertolongan kepada yang masih hidup. c. Manusia Yatnya Yaitu korban [yang] diperuntukan kepada keturunan atau sesama supaya hidup damai dan tentram. d. Resi Yatnya Yaitu korban suci [yang] diperuntukan kepada guru atas jasa ilmu yang diberikan (danyangan). e. Buta Yatnya Yaitu korban suci yang diperuntukan kepada semua makhluk yang kelihatan maupun tidak, untuk kemulyaan dunia ini (unggahan).

3. Islam: Syahadat Rukun pertama : Bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Syahadat (persaksian) ini memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati lalu mengamalkannya melalui perbuatan. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya.

= Makna "''La ilaha Illallah''" === '''Ibadah beraneka ragam:''' Di antara bentuk ibadah : Istighotsah (memohon bantuan), istianah (memohon pertolongan) dan istiadzah (memohon perlindungan). Tidak ada yang boleh dimintai bantuan ataupun pertolongan ataupun perlindungan kecuali Allah saja. Allah taala berfirman dalam Al Quran Al karim : Manusia tidak boleh bertawakal selain kepada Allah, tidak boleh berharap selain kepada Allah, dan tidak boleh khusyu' melainkan kepada Allah semata. Makna Syahadat Muhammad Rasulullah Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah, sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan diikuti. Siapa yang menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masuk neraka. Selain itu anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun aturan hukum dan syariat dalam segala sector maupun mengenai keputusan halal dan haram. Semua itu tidak boleh kecuali lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul SAW. Allah taala berfirman : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah (Al Hasyr:7) Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati (An Nisa:65) Makna kedua ayat : 1. Pada ayat pada seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruh yang dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah dan melarang berdasar larangan-Nya.pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya Muhammad 2. Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam perkara yang diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas keputusannya dan menerima dengan sepenuh hati. Rasul SAW bersabda : Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada contohnya dari urusan kami maka ia tertolak. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya

Amalan yang dianggap termasuk agama namun tidak ada contohnya dari Rasul dikenal dengan istilah bid'ah. Shalat Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana

pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat. Allah mensyariatkan dalam Shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk Shalat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya dari najis batin. Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun dalam rangka membiasakannya. Allah taala berfirman : "Sesungguhnya Shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103) mengkhabarkan bahwa orang yang meninggalkan Shalatitu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :Shalat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan Shalatsesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya maka ia boleh Shalatdengan isyarat. Rasul "Perjanjian antara kami dengan mereka adalah Shalat. Siapa yang meninggalkannya berarti telah kafir Hadits shohih. Shalatlima waktu itu adalah ShalatShubuh, ShalatDhuhur, ShalatAshar, ShalatMaghrib dan ShalatIsya. Waktu ShalatShubuh dimulai dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu ShalatDhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu ShalatAshar dimulai setelah habisnya waktu Shalat Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu ShalatIsya dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda setelah itu. Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali salat saja dari ketentuan waktunya hingga keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi. Puasa Puasa pada bulan Ramadan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah. Sifat puasa: Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima (mendatangi istri) hingga terbenamnya matahari kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho Allah taala dan beribadah kepada-Nya. Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Di antara yang terpenting : 1. Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu di antara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah taala. 2. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman. Zakat Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Quran. Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada bijibijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata

air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air. Di antara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya Haji Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga : 1. Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah taala dengan ruh, badan dan harta. 2. Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah taala. Syarah Arbain An Nawawiyah, Syaikh Shalih bin Abdil Aziiz Alu Syaikh Taisir Wushul Ilaa Nailil Mamul bi Syarhi Tsalatsatil Ushul, Syaikh Numan bin Abdil Kariim Al Watr Al Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz Syaikh Abdul azhim Badawi Syarah Aqidah al Wasithiyyah (Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin)

4. Katolik 1. 10 Sepuluh Perintah Allah Ke-10 perintah Allah disusun atas dasar kedua hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus (Mat 22:34-40; Mrk 12:28-34; Luk 10:25-28) yaitu: kasih kepada Allah (perintah 1-3) dan kasih kepada sesama (perintah 4-10). Urutan ke-10 perintah Allah tidak diberikan atas dasar kebetulan, tetapi menurut St. Thomas Aquinas, memang ada alasannya tergantung dari tingkatan prioritasnya: Perintah 1-3: Kasih kepada Allah 1. Karena hanya ada Satu Allah, maka hanya Dia yang patut disembah oleh manusia. Karena itu, Allah melarang manusia membuat patung berhala untuk disembah sebagai allah lain (perintah pertama). 2. Berhubungan dengan Tuhan, yang ada di dalam hati/ pikiran manusia, adalah nama-Nya yang kudus. Nama Tuhan harus dihormati sehingga tidak boleh disebut dengan sia- sia (kedua). 3. Tuhan menetapkan satu hari dari ketujuh hari sebagai peringatan akan Diri-Nya, dan hari ini harus dikuduskan (ketiga). Perintah 4-10: Kasih kepada sesama seperti kasih kepada diri sendiri 4. Di antara sesama, yang terutama adalah orang tua, yang melahirkan dan memelihara keturunannya. Tuhan memberikan kuasa kepada para orang tua untuk menjadi wakil Tuhan, dalam membimbing dan mengkoreksi anak- anak mereka. Karena itu, anak- anak harus menghormati orang tua (keempat). 5. Kehidupan diri sendiri dan sesama harus dihargai (kelima). 6. Tubuh harus dihormati, demikian juga dengan kemampuannya untuk menyalurkan kehidupan (keenam). 7. Harta milik sesama harus dihormati (ketujuh). 8. Nama baik sesama harus dihormati (kedelapan). 9. Untuk menjaga hak- hak sesama, terutama hak- haknya sebagai keluarga (kesembilan).

10. Hak sesama atas harta miliknya harus dihargai (kesepuluh). 2. Tujuh Dosa pokok Katekismus mengajarkan tentang ketujuh dosa pokok sebagai berikut: KGK 1866 Kebiasaan buruk dapat digolongkan menurut kebajikan yang merupakan lawannya, atau juga dapat dihubungkan dengan dosa-dosa pokok yang dibedakan dalam pengalaman Kristen menurut ajaran Santo Yohanes Kasianus dan Santo Gregorius Agung (Bdk. mor 31,45). Mereka dinamakan dosa-dosa pokok, karena mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang lain. Dosa-dosa pokok adalah kesombongan, ketamakan, kedengkian, kemurkaan, percabulan, kerakusan, kelambanan, atau kejemuan [acedia]. 5.Kristen 1. Jangan punya Allah lain selain Aku 2. Jangan membuat patung yang menyerupai apa yang dilangit atau dibumi atau dilaut. 3. Jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia 4. Ingatlah hari Sabath dan kuduskanlah. 5. Hormatilah ayah ibumu 6. Jangan membunuh 7. Jangan berbuat cabul 8. Jangan mencuri 9. Jangan bersaksi dusta pada sesama. 10. Jangan ingin akan istri sesamamu atau segala miliknya. 5.Konghucu Falsafah Dasar 1. Tian Tian adalah Maha Pencipta alam semesta. Manusia tidak dapat memahami hakikat sejati Tian sehingga Ia dilambangkan dengan ciri-ciri berikut: Yuan : yang selalu hadir. Heng : yang selalu berhasil. Li : yang selalu membawa berkah. Zhen : yang selalu adil, tidak membeda-bedakan. 2. Xing Xing adalah jati diri manusia, kodrat, yaitu perwujudan firman Tian (Tian Ming) dalam diri manusia. Xing menghubungkan Tian dengan segala ciptaannya. Manusia sulit mengenali xingnya karena tertutup oleh emosi, napsu; maka manusia harus dibimbing dengan pedoman etika. Meskipun xing setiap manusia berbeda-beda, tetapi memiliki satu persamaan yaitu Ren(perikemanusiaan).[2] 3. Ren Ren atau perikemanusiaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Zhong (setia) dan Shu (solidaritas).[2] Zhong merupakan kependekan dari istilah zhong yi Tian (lit. setia kepada Tuhan), yaitu berserah diri ,lahir dan batin kepada Tuhan. Shu merupakan kependekan dari istilah shu yi ren (lit. solider kepada sesama manusia atau "cinta kasih sejati". Terdapat dua istilah yang menerangkan arti Shu lebih lanjut.[2] Ji shuo bu yi wu shi yi ren, yaitu "apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain". (Lunyu) Ji yi li er li ren, ji yi da er da ren, yaitu "kalau ingin tegak, buatlah orang lain juga tegak; jika ingin maju, buatlah orang lain juga maju".

Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian) Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De) Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming) Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen) Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi) Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo) Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu) Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)

Lima Sifat Mulia (Wu Chang) Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang): 1. Ren - Cinta Kasih yaitu sifat mulia pribadi seseorang terhadap moralitas, cinta kasih, kebajikan, kebenaran, tahu-diri, halus budi pekerti, tanggang rasa, perikemanusiaan. Ini merupakan sifat manusia yang paling mulia dan luhur. 2. Yi - Kebenaran/ Keadilan/ Kewajiban yaitu sifat mulia pribadi seseorang dalam solidaritas serta senantiasa membela kebenaran. Bila Ren sudah ditegakkan, maka Yi harus menyertai. 3. Li - Kesusilaan/ Kepantasan yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang bersusila, sopan santun, tata krama, dan budi pekerti. Semula Li hanya dikaitkan dengan perilaku yang benara dalam upacara keagamaan, tetapi selanjutnya diperluas hingga ke adat-istiadat dan tradisi dalam masyarakat. 4. Zhi - Bijaksana yaitu sifat mulia pribadi seseorang yang arif bijaksana dan penuh pengertian. Kong Hu Cu merangkaikan munculnya kebijaksanaan seseorang dengan selalu sabar dalam mengambil tindakan, penuh persiapan, melihat jauh ke depan, serta memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi. 5. Xin - Dapat dipercaya yaitu sifat pribadi seseorang yang selalu percaya diri, dapat dipercaya orang lain, dan senantiasa menetapti janji. Lima Etika (Wu Lun) Lima hubungan norma etika dalam bermasyarakat merupakan bentuk dasar interaksi manusia. Dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan asas Wu Lun, seseorang akan menikmati keselarasan dalam kepribadiannya maupun dalam hubungannya dengan masyarakat.[2] Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan Hubungan antara Suami dan Isteri Hubungan antara Orang tua dan anak Hubungan antara Kakak dan Adik Hubungan antara Kawan dan Sahabat

Delapan Kebajikan (Ba De) Delapan Kebajikan (Ba De): 1. Xiao - Laku Bakti; yaitu berbakti kepada orangtua, leluhur, dan guru. 2. Ti - Rendah Hati; yaitu sikap kasih sayang antar saudara, yang lebih muda menghormati yang tua dan yang tua membimbing yang muda. 3. Zhong - Setia; yaitu kesetiaan terhadap atasan, teman, kerabat, dan negara. 4. Xin - Dapat Dipercaya 5. Li - Susila; yaitu sopan santun dan bersusila.

6. Yi - Bijaksana; yaitu berpegang teguh pada kebenaran. 7. Lian - Suci Hati; yaitu sifat hidup yang sederhana, selalu menjaga kesucian, dan tidak menyeleweng/ menyimpang. 8. Chi - Tahu Malu; yaitu sikap mawas diri dan malu jika melanggar etika dan budi pekerti.

VII.

Tokoh-Tokoh yang Memperjuangkan Kerukunan Antar Umat Beragama

Kementerian Agama RI kembali akan menyelenggarakan Kongres Nasional Tokoh Agama III yang akan berlangsung, 9-11 Juni 2010, di Hotel Mercure Convention Centre Ancol, diikuti oleh 249 orang tokoh dan pemuka agama dari 33 Provinsi di seluruh Indonesia bertajuk Kongres Umat Beragama untuk Memantapkan Etika Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Hadirnya para tokoh agama dari pelbagai majelis agama; MUI, KWI, PGI, PHDI, WALUBI dan MATAKIN; ormas keagamaan NU, Muhammadiyah, Al Wasliyah, Nahdatul Wathan, dan Al Khairat diharapkan bisa membangun kerukunan antarumat beragama yang sejati. Mengingat tinginya angka kekerasan antarumat beragama di persada Nusantara ini. Menurut Abdul Fatah, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama menjelaskan dengan diselenggarakannya kongres tokoh agama ini untuk meningkatkan silaturahim para pemuka agama dalam menyikapi persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan secara bersama-sama. Termasuk membangun komitmen bersama pemuka agama untuk memperjuangkan perubahan mendasar dalam rangka memperkokoh etika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ihwal materi bahasan dalam kongres III ini; sumbangan agama dalam memantapkan etika hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; agama, budaya, dan pendidikan karakter bangsa; agama dan penciptaan sistem ekonomi yang berpihak kepada rakyat; dan eksplorasi nilai-nilai agama dalam membangun kembali kepercayaan publik dalam perspektif masing-masing agama. (www.kemenag.go.id) Macam-Macam Kegiatan Sebagai Bentuk Kerjasama Antar Umat Beragama di Indonesia 1. Menurut Para Pemuda Pada intinya, kesadaran para pemuda untuk memandang penting dialog antar agama dan menerapkannya dalam kehidupan menjadi poin yang juga cukup fundamental, jangan hanya sampai pada dataran wacana. Selain itu, jikalau telah melakukan dialog, hal terpenting adalah komitmen untuk melakukan keputusan-keputusan yang telah disepakati bersama. Akan sia-sia melakukan dialog, jika keputusan yang diambil tidak dijalankan bersama. 2. Menururt Maratua 7 permasalahan dihadapi gereja di Sumut juga merupakan masalah kerukunan umat beragama. Sehingga, FKUB harus benar-benar memperjuangkan kerukunan umat beragama secara adil dan merata. Oleh karena itu sebaiknya kepentingan untuk memperjuangkan kerukunan haruslah di utmakan demi kesahteraan bersama sesama umat beragama. Sehingga diharapkan, pendekatan melalui tokoh agama akan menjadi solusi dalam penyelesaian antar umat beragama terutama dalam pendirian rumah ibadah. 3. Membangun hubungan sosial yang tidak dibatasi oleh doktrin-doktrin agama, misal: Olah raga, pergelaran seni budaya, bakti sosial, gotong royong , dsb. 4. Meningkatkan perekonomian masyarakat misalnya : mendirikan Koperasi, CU (Credit Union), kelompok tani, dsb. 5. Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, misal: renovasi sekolah, melengkapi sarpras belajar, membentuk kelompok diskusi, membentuk kelompok ilmiah remaja dsb. 6. Membentuk forum persaudaraan antarumat beriman. Forum ini merupakan ajang komunikasi , dialog dan kerjasama antar umat beragama yang bersemangatkan iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 7. Membangun sistem politik yang bebas dari segala bentuk konflik kepentingan antar golongan dan agama. VIII.

IX. Teks Kitab Suci yang Berisi Tentang Dialog Antar Umat Beragama Teks Kitab Suci Agama Katolik : Yohanes 1 : 5 Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. Yohanes 4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Teks Kitab Suci Agama Buddha : Dhammapada ayat 6 Mereka tidak tahu bahwa dalam pertikaian mereka akan hancur dan musnah, tetapi mereka yang melihat dan menyadari hal ini damai dan tenang Dhammapada ayat 5 Di dunia ini kebenciam beljum pernah berakhir jika dibalas dengan membenci, tetapi kebencian akan berakhir kalau dibalas dengan cinta kasih. Ini adalah hukum kekal abadi X. Doa untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia Ya Allah, Bapa Kami.. Kami mengucap syukur kepadamu ya Tuhan atas berkatmu yang masih tercurah di dalam hidup kami.. Kami juga bersyukur atas keanekaragaman agama yang telah engkau berikan kepada kami semua. Atas keanekaragaman itulah bapa, kami bisa belajar untuk saling menghormati antar sesama kami.. Ajarilah kami ya Bapa, agar kami bisa saling rukun dengan sesama kami. Ajarilah kami untuk saling menghormati, menghargai dan saling menyayangi.. Kiranya tidak ada lagi ya Tuhan konflik yang terjadi antar umat beragama di negeri kami ini. Jika masih terdapat konflik yang mengganggu kerukunan antar umat beragama, tolong bantulah kami ya Tuhan agar masalah/konflik tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan cepat. Semoga engkau mengabulkan doa kami ya Tuhan, Ampunilah juga semua kesalahan yang telah kami perbuat atas perbuatan, pemikiran dan perkataan kami sengaja maupun tidak sengaja.. Terimalah doa anakmu ini ya Tuhan, Amin.

You might also like