Professional Documents
Culture Documents
2. Kontraksi Isotonik
Dalam latihan isotonic tampak anggota tubuh yang
bergerak. Kontraksi isotonic meliputi 2 macam bentuk,
yaitu kontraksi konsentrik yaitu otot memendek dan
kontraksi eksentrik yaitu otot memanjang. Kontraksi
konsentrik adalah tipe kontraksi otot melebihi umum.
Latihan isotonic biasanya dilakukan dengan memakai
beban, baik berupa beban tubuh sendiri maupun beban
daari luar, seperti lempengan besi, katrol, atau mesin
latihan.
Keuntungan latihan isotonic jika dibandingkan dengan
kontraksi isometrik adalah sebagai berikut :
A. ruang geraknya lebih luas sehingga menjamin tetap
terlatihnya kelentukan
B. Turut berkembangnya daya tahan bersamaan dengan
perkembangan kekuatan
C. Secara psikoligis lebih memberikan kepuasan
3. Kontraksi Isokinetik
Dalam kontraksi isokinetik otot dapat menyebabkan
ketahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya
sehingga otot bisa bekerja selama maksimal pada setiap
sudut persendiannya. Hal ini dimungkinkan karena adanya
alat berlatih, yakni mesin latihan yang diciptakan secara
khusus seperti universal gym, nautilus Cybex Isokinetic
Eserciser . alat – alat tersebut memungkinkan otot
berkontraksi secara cepat dan konstan melalui seluruh
ruang geraknya karena mesin memiliki konsistensi untuk
mengontrol kecepatan. Berdasarkan hasil penelitian,
kontraksi isokinetik lebih baik jika dibandingkan dengan
kontraksi isometrik dan isotonic.
4. latihan peningkatan daya tahan otot, jantung, dan paru –
paru
daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Istilah lain
yang sering digunakan adalah respiration-cardiovascular
endurance, yaitu daya tahan yang bertalian dengan
pernafasan jantung dan peredaran darah.
A. Latihan daya tahan otot
Daya tahan otot adalah kemampuan otot – otot untuk
melakukan tugas gerak yang membebani otot dalam
waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya
tahan otot adalah latihan beban (weight training).
Weight training adalah latihan – latihan yang sistematis
dengan beban yang hanya dipakai sebagai alat untuk
menambah kekuatan otot guna mencapai berbagai
tujuan tertentu.
2. Circuit Training
Cara melakukan circuit training :
A. dalam suatu daerah atau area tertentu
ditentukan beberapa pos atau stasiun
B. Di setiap pos atlet harus melakukan suatu
bentuk latihan tertentu
C. Latihan – latihan yang dilakukan biasanya
berbentuk latihan – latihan kondisi fisik, seperti
kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan,
dan sebagainya
D. Latihan dapat dilakukan tanpa atau dengan
menggunakan beban
E. Bentuk – bentuk latihan pada setiap pos adalah
:
2. Artisitik Putri
Alat – alat yang digunakan dalam senam artisitik putrid
adalah sebagai berikut :
a. Kuda – kuda lompat (vaulting horse)
b. Palang bertingkat (uneven bars)
c. Balok keseimbangan (balance beam)
d. Lantai (floor exercise)
2) Latihan 2
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a . Dengan melakukan handstane, kaki dibuka
lebar / kangkang
b. Dengan perlahan – lahan, kaki kiri / kanan
dijatuhkan ke samping kiri / kanan hingga
berdiri tegak dengan kedua kaki kangkang dan
kedua lengan lurus atau terbuka ke samping
c. Pembantu memegang kedua sisi panggul
3) Latihan 3
Cara melakukannya sebagai berikut :
a. Dengan bantuan teman, dari sikap tegap. Kaki
kangkang, lalu melakukan handstain ke
samping atau kaki kangkang
b. Jatuhkan kaki ke samping hingga berdiri
dengan dua kaki kangkang.
c. Siku tangan dan kedua lutut kaki selalu lurus
d. Pembantu berada di belakang membantu
memegang kedua sisi pinggang
4) Latihan 4
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a. Mengulangi latihan 3 dengan cepat
b. Pembantu berada di belakang
memegng kedua sisi pinggang
c. Pada saat akan jatuh ke samping
pembantu tetap memegang sisi
pinggang
2) latihan 2
3) latihan 3
4) latihan 4
Sejarah
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama
yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan
Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30
Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati
sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan
sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank
Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi
atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian
diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah
menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas
bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama
Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank
Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat -
'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero),
sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di
pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta
teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke
masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara
terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan
prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan
'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo
perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.