You are on page 1of 2

Fungsi Perawat

Nov.07, 2011 in Perawat Profesional

Dalam praktik keperawatan fungsi perawat professional terbagi tiga:

1. Fungsi perawat secara independen/mandiri Fungsi perawat secara independen adalah those activities which are considered to be within nursings scope of diagnosis and treatment. Fungsi perawat secara mandiri adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan atas inisiatif perawat itu sendiri dengan dasar pengetahuan dan keterampilannya. Dalam hal ini perawat menentukan bahwa klien membutuhkan intervensi keperawatan yang pasti, salah satunya adalah membantu memecahkan masalah yang dihadapi atau mendelegasikan pada anggota keperawatan yang lain, dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya (akuntabilitas). Contoh dari tindakan keperawatan mandiri adalah seorang perawat merencanakan dan mempersiapkan perawatan khusus pada klien (memandikan klien) setelah mengkaji keadaan tubuhnya. Contoh lainnya: pengkajian seluruh riwayat kesehatan pasien/keluarganya dan pemeriksaan fisik untuk menentukan status kesehatan, dan mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki kesehatan. 2. Fungsi perawat secara dependen Fungsi perawat dependen adalah the activities performed based on the physicians order. Tindakan keperawatan ketergantungan (dependen) adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan atas instruksi dokter atau dibawah pengawasan dokter dalam melaksanakan tindakan rutin yang spesifik. Contoh dari tindakan fungsi ketergantungan adalah memberikan injeksi antibiotic. Aktivitas ketergantungan dalam praktik keperawatan dilaksanakan sehubungan dengan penyakit klien dan hal ini sangat penting untuk mengurangi keluhan yang diderita klien. 3. Fungsi perawat interdependen

Fungsi perawat secara interdependen adalah carried out in conjuction with other health team members. Tindakan keperawatan kolaboratif (interdependen) adalah aktivitas yang dilaksanakan atas kerja sama dengan pihak lain atau tim kesehatan lain untuk kesembuhan klien. Sebagai contoh dalam menangani klien yang menderita hipertensi, perawat berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat untuk menurunkan tekanan darah klien dan juga berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pengaturan dietnya. Untuk melaksanakan praktik keperawatan kolaboratif secara efektif, perawat harus mempunyai kemampuan klinis; mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan rasa pertanggungjawaban yang tinggi dalam setiap tindakan. Tindakan kolaboratif terkadang menimbulkan adanya tumpang tindih pertanggung jawaban diantara personal kesehatan dan hubungan langsung kolega antar profesi kesehatan.

You might also like