You are on page 1of 10

Health Education

PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN

Oleh : Ike Panduwinata 99 01 194

Pembimbing : Dr. Rober Roma Hot Maniks

BAGIAN OB !"!RI GIN"#O$OGI %A#&$!A #"DO#!"RAN &NI'"R I!A AM RA!&$ANGI MANADO (00)

PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskuler dapat dijumpai pada wanita baik yang tidak hamil maupun yang hamil. Kehamilan menimbulkan beberapa perubahan pada fungsi jantung dengan jaringan pembuluh darahnya (kardiovaskuler), ini mengakibatkan meningkatnya kerja jantung. Bagi seorang penderita sakit jantung yang mengandung, keadaan ibu dan janinnya akan terancam.
,!

"eningkatnya gejala, akan dialami wanita yang menderita sakit jantung. Bila sudah sampai tingkat #$ dari sakit jantung, maka akan terlihat beberapa keadaan pada si ibu. %ontohnya kesulitan bernafas dan tanda&tanda kelumpuhan fisik, dan bila dalam beberapa hari setelah melahirkan maka akan terjadi perubahan kondisi sebelum hamil, kecuali komplikasi meningkat selama kehamilan.! Perubahan peredaran darah akan selalu terjadi sewaktu ibu hamil. Keadaan ini akan menambah beban fisik pada jantung. 'an jika pasien sakit jantung, beban ini akan menjadi dua kali lipat karena ia harus memenuhi kebutuhan kehamilan dan penyakit jantung itu sendiri. Kehamilan itu sendiri juga akan menyebabkan retensi garam dan air yang biasanya mulai terjadi pada awal kehamilan dan meningkat secara maksimum pada trimester kedua.! (ntuk menampung peningkatan volume ini, denyut jantung dan curah jantung (cardiac output) meningkat secara bersamaan. Perubahan peredaran darah ini bisa menimbulkan gejala susah nafas, pergelangan kaki bengkak, jantung berdebar, dan kelelahan. !

PENYAKIT JANTUNG PADA KEHA ILAN


Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan )at&)at makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu. (ntuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus bekerja lebih berat, dan dalam kehamilan selalu terjadi perubahan&perubahan
* ,*

dalam

sistem

kardiovaskuler yang biasanya dalam batas fisiologi.

Perubahan&perubahan itu terutama disebabkan+ sejak umur kehamilan dan *- minggu.

. Karena hidremia (hipervolemia) dalam kehamilan, yang sudah dimulai , minggu dan mencapai puncaknya antara *!

!. Karena uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri dan ke depan, sehingga pembuluh&pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran. .antung yang normal dapat menyesuaikan diri dengan perubahan& perubahan tersebut, akan tetapi jantung yang sakit tidak. /leh karenanya penyakit jantung menjadi lebih berat karena kehamilan, bahkan dapat terjadi dekompensasi kordis.!,* 0aat&saat berbahaya bagi penderita adalah+
,*

. Kehamilan *!&*- minggu karena hipervolemia mencapai puncaknya !. Partus kala ## karena wanita mengerahkan tenaga untuk mengejan *. "asa postpartum, karena dengan lahirnya plasenta anastomosis arteri& vena hilang dan darah yang seharusnya masuk kedalam ruang intervilus sekarang masuk kedalam sirkulasi besar. 1al tersebut diatas membuat jantung harus bekerja lebih berat, dan apabila tenaga cadangan jantung terlampaui, darah maka yang akan terjadi terjadi pada dekompensasi kordis. Perubahan volume

penderita penyakit jantung merupakan hasil dari proses adaptasi sebagai upaya kompensasi untuk mengatasi kelainan yang ada. * 2angguan pada katup jantung merupakan gangguan jantung yang paling sering terjadi pada waktu hamil. 3usaknya katup (biasanya akibat demam rematik pada waktu kanak&kanak), mengakibatkan luka, penebalan dan disorganisasi katup. 1al ini menyebabkan menyempitnya lubang katup (stenosis), kebocoran katup atau kombinasi keduanya. !,4,5

Pada umumnya bagian yang terserang adalah katup mitral dan aorta, karena perubahan struktur pada katup jantung, terjadilah perubahan kecepatan aliran darah, tekanan dan volume darah dalam bilik jantung.!,4,5 2angguan yang terjadi pada penyakit jantung bawaan seperti 6trial 0eptal 'efect (60'), $entricular 0eptal 'efect ($0') dan Pulmonal 0tenosis (P0) merupakan gangguan lain yang sering terjadi selama kehamilan. Bagaimana dapat mengatasinya selama mengandung, bergantung pada tingkat gangguannya.!,4,5 1al lain yang perlu diperhatikan yaitu komplikasi sakit jantung selama hamil dimana yang paling sering terjadi adalah atrial fibrilasi (denyut serat otot jantung yang tidak beraturan). 7aktor yang bisa memperburuk keadaan adalah infeksi dan anemia. 4,5 Pada penderita tertentu perlu dilakukan pengurangan volume darah dalam sirkulasi penderita dengan melakukan phlebotomi. 0ebaliknya penyakit jantung memberi pengaruh tidak baik pada kehamilan dan janin dalam kandungan. 'imana apabila ibu menderita hipoksia dan sianosis, hasil konsepsi dapat menderita pula dan mati, yang kemudian disusul oleh abortus. 6pabila konseptus dapat hidup terus, anak dapat lahir prematur atau lahir cukup bulan akan tetapi dengan berat badan rendah (dismaturitas). 0elain itu janin dapat menderita hipoksia dan gawat janin dalam persalinan, sehingga neonatus lahir mati atau dengan nilai 6P263 rendah.* DIAGNO!I! 'ari anamnesis sudah diketahui bahwa wanita itu penderita penyakit jantung, baik sejak masa sebelum ia hamil maupun dalam kehamilan yang terdahulu.
,*,-

8erutama

penyakit

demam
*,9

rematik

mendapat perhatian khusus dalam anamnesis, walaupun bekas penderita demam rematik tidak selalu menderita kelainan jantung. dalam kehamilan+
,*,-,:

Burwell dan

"etcalfe mengajukan empat kriteria, membuat diagnosis penyakit jantung . Bising diastolik, presistolik atau bising jantung terus menerus !. Pembesaran jantung yang jelas *. Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill

4. 6ritmia yang berat Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung diagnosis adalah foto thora; (kardiomegali, edema paru), elektrokardiografi (hipertrofi ventrikel, kelainan irama jantung), ekhokardiografi (hipertrofi ventrikel, ejection fraction, <stroke volume, cardiac output,= kelainan katup). 9 Klasifikasi Kelas penyakit jantung dalam kehamilan yang sifatnya
,*,5,-,:

fungsional seperti telah diterima oleh >ew ?ork 1eart 6ssociation+

+ Para penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik, dan tanpa gejala&gejala penyakit jantung bila mereka melakukan kegiatan biasa.

Kelas ! + Para penderita penyakit jantung dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik, saat istirahat tidak mengeluh tapi kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala&gejala insufisiensi jantung seperti kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas. Kelas * + Para penderita penyakit jantung dengan pembatasan dalam kegiatan fisik, mereka tidak mengeluh saat istirahat, tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah menimbulkan gejala insufisiensi jantung. Kelas 4 + Para penderita penyakit jantung tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun, waktu istirahatpun dapat timbul gejala& gejala insufisiensi jantung. PENANGANAN "emberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan merupakan hal yang penting. 0kema kunjungan antenatal+ setiap ! minggu menjelang kehamilan !9 minggu dan setelahnya. kardiologi.
,*,5

kali seminggu

Penanganan wanita hamil dengan penyakit jantung,

sebaiknya dilakukan dalam kerja sama dengan ahli penyakit dalam atau Kelainan penyerta sebagai
*,:

faktor

predisposisi

yang

dapat

memperburuk fungsi jantung ialah+ b. 6ritmia jantung c. 3iwayat dekompensasi jantung

a. Peningkatan usia penderita dengan penyakit jantung hipertensi

d. 6nemia Pengobatan dan penatalaksanaan penyakit jantung dalam kehamilan tergantung pada derajat fungsional, dan ini harus ditentukan pada setiap kunjungan periksa hamil.* Kelas + 8idak ada pengobatan yang dibutuhkan membutuhkan pengobatan tambahan, tapi harus menghindari aktivitas yang berlebih, terutama pada kehamilan usia !9&*! minggu Kelas * + ?ang terbaik bagi penderita, dalam keadaan ini adalah dirawat di rumah sakit selama hamil, terutama pada kehamilan usia !9 minggu, biasanya dibutuhkan pemberian diuretik Kelas 4 + Penderita dalam keadaan ini mempunyai resiko besar dan harus dirawat di rumah sakit selama kehamilannya Pencegahan timbulnya dekompensasi kordis harus diusahakan sebaik&baiknya oleh dokter&dokter yang bersangkutan dan juga oleh penderita sendiri. @anita harus tidur malam cukup, sekurang&kurangnya 9& , jam, dan istirahat baring sekurang&kurangnya setengah jam setiap hari setelah makan dengan diet rendah garam, tinggi protein dan pembatasan masukan air.*,- Kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial perlu dibatasi.*,-,: 0ebaiknya ibu dirawat kira&kira persalinan, sedapatnya perawatan dilakukan di mempunyai kardiolog atau internis.* 6pabila timbul gejala&gejala dekompensasi kordis, wanita harus segera dirawat dan digolongkan kedalam kelas satu tingkat lebih tinggi. Penderita harus istirahat baring dan diberi pengobatan dengan digitalis. * 'idalam persalinan, diperlukan pengawasan khusus dan sedapat& dapatnya diusahakan partus pervaginam. 'ari penyelidikan ternyata bahwa partus pervaginam menunjukkan angka morbiditas dan mortalitas ibu yang lebih rendah. 0eksio sesarea hanya dilakukan atas indikasi obstetrik seperti plasenta previa dan disproporsi sefalopelvik. *,: %ara lain untuk mencegah timbulnya setiap dekompensasi kordis sebaiknya dibuat daftar pengawasan khusus untuk pencatatan nadi dan penafasan secara berkala. 'alam kala ,& 5 menit dan kala ! setiap , menit. 6pabila nadi menjadi A ,, ;Bmenit dan pernafasan A !9 minggu sebelum rumah sakit yang Kelas ! + 8idak

;Bmenit, terlebih apabila disertai sesak nafas, maka keadaan sangat berbahaya (dekompensasi kordis membakat) dan wanita harus diobati dengan digitalis. "emberikan sedilanid dosis awal ,,9 mg dan ditambahkan sampai dosis ,!& ,- mg intravena secara perlahan&lahan. &! kali dalam ! jam. 'isamping itu

.ika perlu, suntikan dapat diulang bermanfaat pula.


,*

pemberian oksigen, morfin ( ,& 5 mg), dan diuretikum, seperti furosemid, @anita ditidurkan setengah duduk apabila posisi ini lebih menyenangkan baginya.* 'alam kala !, apabila tidak timbul gejala&gejala dekompensasi, anak boleh lahir spontan, hanya ibu sedapat&dapatnya dilarang mengejan. Bila janin belum lahir setelah persalinan kala ! berlangsung !, menit atau ibu tidak dapat dilarang mengejan kuat, maka sebaiknya persalinan diakhiri dengan ekstraksi forseps.
,*,-

'ekompensasi dalam kala ## memerlukan

pengakhiran persalinan dengan segera. * Pemakaian sediaan ergometrin merupakan kontraindikasi, terutama pemberian secara intravena dan setelah operasi seksio sesarea elektif, karena kontraksi uterus yang dihasilkan bersifat tonik dengan akibat terjadinya pengembalian darah ke dalam sirkulasi besar kurang lebih liter.*,9 Pemasangan gurita dengan kantong pasir di dinding perut dapat dilakukan untuk mencegah perubahan mendadak sirkulasi di daerah abdominal. Bila kontraksi uterus kurang atau cenderung terjadi perdarahan, maka pemberian oksitosin secara infus intravena atau intramuskulus lebih aman. 0etelah kala ### selesai, harus dilakukan pengawasan yang ketat untuk kemungkinan terjadinya gagal jantung atau edema paru, karena saat tersebut merupakan saat yang paling kritis selama hamil.* 0ebaiknya penderita jantung dirawat di rumah sakit sekurang& kurangnya 4 hari setelah melahirkan dengan istirahat dan mobilisasi
,*

tahap demi tahap serta menghindari infeksi.

(ntuk menjauhkan infeksi,

biasanya diberikan antibiotik selama persalinan dan masa nifas. 5,-,: Pada kasus tertentu sangat dianjurkan untuk tidak hamil lagi dengan melakukan sterilisasi, setelah penderita afebris, tidak anemis, dan sedikit keluhan. Bila tidak mau sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi, yang baik adalah #(' (6K'3). Caktasi diperbolehkan pada penderita dengan penyakit jantung kelas # dan ##, yang sanggup melakukan kerja

fisik. Caktasi dilarang pada penderita dengan penyakit jantung kelas ### dan #$.
,*

Penderita dalam kelas * dan 4, tidak boleh hamil karena bahaya terlampau besar. 6pabila ia hamil juga, maka pada kehamilan ! minggu, abortus terapeutik perlu dipertimbangkan. Pada kehamilan yang berjalan terus, untuk mencegah timbulnya dekompensasi dalam kehamilan, sebaiknya harus berbaring terus selama kehamilan dan nifas.
,*,:

Kapasitas fungsional wanita yang sedang mengandung merupakan petunjuk yang sangat berharga dalam meramalkan kondisinya. Kapasitas fungsional yang mengalami kemunduran merupakan indikasi adanya suatu komplikasi atau kegagalan jantung mengimbangi kehamilan lebih lanjut. Bila gejala tersebut tidak bisa diatasi dengan obat, kemungkinan perlu dilakukan penghentian kehamilan (pengguguran), atau diadakan pembedahan.!,* 0eorang wanita yang menderita sakit jantung sebaiknya melengkapi keluarganya (melahirkan) secara dini. ?ang paling baik ialah sebelum usia *, tahun. (saha mengoreksi gangguan jantung dengan pembedahan yang bisa menimbulkan masalah selama hamil sebaiknya dilakukan sebelum si ibu tersebut hamil.! Bila pembedahan tidak dapat dihindari saat kehamilan maka sebaiknya saat yang paling baik adalah dalam trimester ke !. 0etelah operasi, penderita harus diberi obat anti pembekuan terus menerus untuk mencegah emboli, dan yang paling aman diberikan adalah heparin dalam suntikan subkutan. "enjelang persalinan heparin tidak boleh diberikan lagi karena bahaya perdarahan, yang harus diatasi dengan pemberian protamin sulfat. 0ehari setelah persalinan, pengobatan dimulai lagi dengan koumarin, dikoumarol atau heparin, biasanya tanpa kesulitan. * P"OGNO!I! Bagi wanita hamil dengan penyakit jantung tergantung pada beratnya penyakit yang diderita menurut klasifikasi fungsional, umur penderita, dan penyulit&penyulit lain yang tidak berasal dari jantung. 'engan penanganan yang tepat dan keinginan wanita untuk sembuh dengan mentaati pelbagai pantangan, ikut pula menentukan.
,*

Bagi bayi, bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal. >amun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin. KE!I PULAN .adi telah jelas dari uraian diatas, bahwa wanita dengan penyakit jantung dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat mengurangi kesempatan hidup wanita tersebut.

DA#TA" PU!TAKA
. "ochtar 3, Cutan '. Penyakit Kardiovaskuler+ Penyakit .antung. 'alam+ 0inopsis /bstetri. .ilid EE9F *:&4 edisi !. Penerbit Buku Kedokteran D2%. .akarta+

2. Pikiran 3akyat /nline. Beban Penyakit .antung dalam Kehamilan. Gcited


+ ! 7ebruari !,,-H Available from: www.goggle.comBkliniknetBartikel *. @iknjosastro 1, 0aifuddin 6B, 3achimhadhi 8. Penyakit Kardiovaskuler+ Penyakit .antung. 'alam+ #lmu Kebidanan. Ddisi ketiga. ?ayasan Bina Pustaka 0arwono Prawirohardjo. .akarta+ EEEF 4!E&4* 4. Burwell %0, "etcalfe .. 1eart 'isease and Pregnancy. Cittle, Brown and %o.. Boston+ E95 5. 'e%herney 6h, Pernoll "C. %ardiac, 1ematologic, Pulmonary, 3enal and (rinary 8ract 'isorders in Pregnancy+ %ardiovascular 'isorders. #n+ %urrent /bstetric and 2ynecologic 'iagnosis and 8reatment. Dighth Ddition. 6ppleton and Cange. %onnecticut+ EE4F 4!9&49 -. 0astrawinata 0, "artaadisoebrata ', @irakusumah 77. Penyakit dan Penyulit yang "enyertai Kehamilan+ Penyulit Kehamilan karena !&4 Penyakit /rgan (Penyakit .antung). 'alam+ /bstetri Patologi #lmu Kesehatan 3eproduksi. Ddisi !. Penerbit D2%. .akarta+ !,,!F :. %unningham, "ac'onald, 2ant. Kelainan "edis dan Bedah yang "empersulit Kehamilan+ Penyakit Kardiovaskular. 'alam+ /bstetri @illiams. Ddisi 9. Penerbit Buku Kedokteran D2%. .akarta+ EE5F E5!&:

9. Bagian /bstetri dan 2inekologi 7K (>0368. Penyakit .antung dalam Kehamilan. 'alam+ Pedoman 'iagnosis dan 8erapi /bstetri dan 2inekologi. Bagian # (/bstetri). "anadoF ::&E

You might also like