You are on page 1of 133

MATERI KULIAH

DISAMPAI PADA KULIAH PROGRAM STUDI


MANAJEMEN FEKON UNHALU, 2008
By. LA HATANI,.SE.MM
Pakar/Ahli Manajemen
Operasional

© 1995
Corel Corp.

W. Edwamrds Deing Henry Ford Frederick W. Taylor

Frank & Lillian Gilbreth


© 1995 Corel Corp. Eli Whitney
© 1995 Corel Corp.
RUANG LINGKUP & SISTEM MANAJEMEN
OPERASIONAL
A. PENDAHULUAN
w MO merupakan salah satu fungsi bisnis disamping financial,
marketing, maupun personalia.
w Pada awalnya MO lebih banyak menfokuskan pada opersi
perusahaan manufaktur, sehingga dikenal dengan istilah
“Manajemen Produksi”.
w Seiring dengan perkembangan sector jasa yang begitu pesat,
maka MO juga menfokuskan pembahasan pada operasi jasa.
w Dengan demikian lebih tepatlah kiranya kita mempelajari
”Manajemen Operasinal”.
w Manajemen opersinal merupakan kegiatan untuk
mengatur/mengelola secara optimal/manajemen pengolahan
sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
w Berkaitan dengan proses transformasi, ada dua filosofi proses
transformasi, yang dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut:
B. PENGERTIAN OPERATIONS MANAGEMENT (MO)
OM adalah “serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai barang/jasa melalui
transformasi input menjadi output”. (Haizer & Render, 2004:).

10 Keputusan strategis OM yang terdiri:


(1) Service & product design, (2) Quality management; (3) Process & capacity
design; (4) Location; (5) Layout design; (6) Human resources & job design; (7)
SCM; (8) Inventory, material requirements planning, (9) JIT; and (10) project
scheduling; Maintenance (Haizer & Render, 2004).
MO yaitu proses pengarahan & pengawasan mengubah bentuk input
menjadi barang/jasa (output) Krajewsky & Ritzman, (2005)”.
Keputusan MO dibedakan menjadi 2 yaitu Keputusan bersifat stratejik
dan taktis. Kemudian dari Kedua keputusan MO dibagi 5 kategori:
1. Strategi Choise (startegi opersional);
2. Proses (proses manajemen, perencanaan bisnis, & Manj. teknologi);
3. Quality (TQM dan Statistical Prosess Control);
4. Capability, Location, and Layout;
5. Operating Decisions (SCM, Forecasting, Inventory Manj, Aggregate &
Resource Planning, Lean System, Sceduling).
C. Operations Management System

Keterangan Gambar :
w Proses perubahan input & output terdiri dari SDM (TK & Manajer), Modal
(Peralatan & Fasilitas), Pembelian BB & jasa, tanah serta energi.
w Lingkaran mewakili operasi yang dilalui jasa, barang atau orang serta dimana
proses dilaksanakan.
w Tanda panah menunjukan arah proses akan dilaksanakan. Baik perusahaan
maupun disektor jasa memiliki pelanggan. Pelanggan tersebut dapat berada
diluar maupun didalam organisasi.
w Garis terputus-putus mewakili dua imput khusus yaitu partisipasi pelanggan
dan kinerja informasi berasal dari dalam/diluar organisasi.
D. PERBEDAAN/PERSAMAAN MANUFACTURE & SERVICE
FPerbedaan Manufacture & service

FPersamaan Manufacture & service


1. Kedua tipe sama-sama menawarkan produk

2. Input manufaktur maupun jasa dapat disimpan.

3. Memfokuskan kepada kepuasan pelanggan


HUBUNGAN BUSSINES; CORPORATION & MANUFACTURING
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERSIONAL
A. HUBUNGAN BUSSINES; CORPORATION & MANUFACTURING
S Bussines adalah keseluruhan unit usaha yang mengelolah
sumber-sumber ekonomi yang menyedikan barang dan jasa
bagi masyarakat dengan tujuan untuk meperoleh laba dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.

S Corporation adalah Unit usaha yang merupakan bagian dari


bisnis secara keseluruhan dengan tujuan menyedikan barang
dan jasa bagi kebutuhan konsumen untuk memperoleh laba
yang dikehendaki.

S Manufacturing adalah unit terkecil dari corporation yang


memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. “ Unit usaha yang mentransformasikan input
menjadi output yang dikehendaki.
Skema Sasaran Pencapaian Bussines; Corporation & Manufacturing

Dari skema di atas secara teorits ada korelasi yang signifikan


antara Bussines; corporation & Manufacturing namun dalam
kenyataannya (empiris) sering tak sejalan dalam mencapai tujuan
karena itu dibutuhkan suatu pendekatan system komprehensif
yang lebih dikenal dengan “ Opretion Management Sistem”
B. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERSIONAL
™ Koonyz dan Weihrich, (2005) mendefinisikan pengambilan
keputusan adalah penataan pilihan langkah atau tindakan
dari sejumlah alternatif.

™ Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang


manajer operasi berhubungan erat dengan pemecahan
masalah-masalah yang dihadapinya, seperti masalah
pribadi, pekerjaan, maupun sosial.

™ Pengambilan keputusan yang efektif merupakan suatu


proses yang kompleks, tergantung pada keterampilan yang
dimiliki oleh manajer.

™ Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam proses


pengambilan keputusan opersional sebagai berikut:
Tipologi Keputusan Operasional
KESIMPULAN
1) Pembuatan keputusan merupakan elemen penting bagi
manajer operasional dalam pengelolaan bisnisnya.
Karena semua manajer operasional harus membuat
keputusan-keputusan agar dapat menentukan efektivitas
dan efisiensi operasional usahanya.
2) Pembuatan keputusan bagi seorang manajer operasional
dapat dipandang dari berbagai prespektif yang berbeda.
Dari sudut pandang sempit pembuatan keputusan
adalah kegiatan pemilihan atas berbagai alternatif yang
berbeda (Choice making). Sedangkan dari sudut
pandang lebih luas pembuatan keputusan
menggabarkan suatu proses rangkaian kegiatan yang
dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
PRODUCTION
PLANINNG

Saya ini binggung mau di bantu


nggak..? Bagaimana Membuat
Perencanaan Produksi

A. MENDEFINISIKAN PRODUK
Ketika sebuah rancangan produk siap untuk
diperkenalkan, maka perusahaan perlu mendefinisikan
produk tersebut. Artinya produk tersebut perlu diperjelas
apa fungsinya agar bisa memuaskan keinginan
konsumen.
‫ ﷲ‬Keputusan Membuat Sendiri
Ada Dua Aspek atau Membeli (Outsourcing)
Penting Yang Perlu ‫ ﷲ‬Pengelompokan Teknologi
Diperhatikan Dalam
Pendefinisian Produk
Yaitu :

Kegunaan Pengelompokan Teknologi :


wMemperbaiki desain
wMengurangi kebutuhan/pembelian BB
wMenyederhanakan perencanaan produksi dan kontrol
wMemperbaiki layout dan beban mesin.
wMengurangi waktu setup peralatan, produksi & proses kerja
B. Desain Produk

S Pengembangan dan desain produk merupakan kunci kesuksesan di dalam


dunia bisnis.
S Segala sesuatu yang kurang berkaitan dengan strategi produk dapat
menjadi masalah besar bagi perusahaan.
S Dalam membuat keputusan produk yang efektif maka perlu menelusuri
bagaimana seharusnya melakukan seleksi produk, mengembangkannya,
dan selanjutnya mendokumentasikan produk.

C. PRODUCT DEVELOPMENT
١ Product Development System
١ Quality Function Deployment (QFD)
١ Organizing for Product Development
١ Manufacturability and Value Engineering
Product Development System
Function Deployment (QFD)
Quality fungction deployment (QFD) merupakan suatu proses untuk
menentukan kebutuhan konsumen (keinginan pelanggan) dan
bagaimana menterjemahkan ke dalam atribut pada masing-masing
fungsional agar mereka dapat memahami dan mematuhinya.
Organizing for Product Development
Organisasi pengembangan produk dilaksanakan oleh sebuah tim yang
disebut tim pengembangan produk.
Manufacturability and Value Engineering
Desain untuk kelompok rekayasa nilai dan keandalan produksi berperan :
w Penurunan kerumitan produk
w Standarisasi tambahan atas produk
w Peningkatan aspek fungsional produk
w Desain metode kerja yang lebih baik
w Peningkatan keandalan

D. Pengembangan Produk Baru


New Product Opportunities, Ada enam faktor yang mempengaruhi peluang pasar,
yaitu perubahan: (1)selara konsumen, (2)ekonomi, (3)sosial dan demografi,
(4)teknologi, (5)politik dan hukum, dll
E. SELEKSI PRODUK
Seleksi produk adalah kegiatan pemilihan barang/jasa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau klien perusahaan
Product Strategi Options Support Competitive Advantage
Hasil keputusan produk dari seleksi yang dilakukan merupakan
hal yang fundamental dan mempunyai implikasi yang besar
pada fungsi operasi.
Product Life Cycle and Strategy
Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, jenis produk dan posisinya dalam
siklus hidup produk. Siklus hidup produk bisa beberapa jam saja, bulan,
tahun atau beberapa dekade. Lebih jelasnya tahapan siklus hidup produk
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

Gimana yah..? Hubungan Product


Life Sycle, Penjualan, Biaya dan
Profit. Pingin Tau ….?
Gambar atas menunjukan ada 4 tahap siklus hidup produk meliputi :
1. Introductory Phase, Setiap produk dirancang dengan baik sebab akan
memasuki pasar
2. Growth Phase, Disain produk telah mulai untuk distandardisasi agar stabil, dan
peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
3. Maturity Phase, Volume penjualan sangat tinggi, inovatif produksi dapat
dikendalikan sesuai dengan tingkat biaya yang dibutuhkan. pengurangan
pilihan, dan penghematan pada semua lini produk agar efektif dalam
penguasaan pasar dan profitabilitas.
4. Decline Phase, Manajemen perlu untuk melakukan pergantian dengan produk
baru atau inovasi
Product-by-value Analysis
Analisis produk berdasarkan nilainya yang
diurutkan kebawah dimulai dari konstribusi $ yang
terbesar
F. ISU-ISU DESAIN PRODUK
wDesain Robust
wDesain Modular
wComputer Aided Design (CAD)
wComputer Aided Manufacturing (CAM)
wVirtual Reality Technology,
wValue Analysis,
wEnvironmentally Friendly Designs
KESIMPULAN
1. Efektifitas strategi suatu produk memerlukan pemilihan,
perancangan, dan penjelasan suatu produk dari transisi produk
menjadi produksi.
2. Hanya melalui implementasi strategi yang efektif fungsi
produksi dapat mendukung pencapaian nilai maksimum dari
sebuah organisasi.
3. Manajer operasi harus dapat membangun suatu sistem
pengembangan produk yang mempunyai kemampuan untuk
dipahami, didesain dan menghasilkan produk yang bermanfaat
kompetisi bagi perusahaan.
4. Manajer operasi harus dapat mencermati perubahan siklus
hidup produk yang didasarkan atas pengamatan terhadap
lingkungan organisasi dan selalu menjalin komunikasi yang
baik dengan konsumen, mengelola produk, proses, dan
pemasok, sehingga tingkat kesuksesan produk berhasil.
SELAMAT MENJADI
GENERASI YANG CERDAS
PERAMALAN (FORECASTING)
A. Pendahuluan
Š Sering terjadi senjang waktu (time lag) antara
kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri
merupakan alasan utama pentingnya peramalan &
perencanaan.
Š Jangka Waktu Peramalan
Š Pengaruh dari Product Life Cycle
Peramalan merupakan alat bantu dalam membuat
perencanaan yang efektif dan efisien. Mis : Penjadwalan
produksi, masalah transportasi, penanaman modal, dll.
Situasi peramalan sangat ditentukan oleh horizon waktu, tipe
pola data (Constant; Trend; Musiman & Kombinasi) dan
berbagi aspek lainnya.
What is Forecasting?

Peramalan adalah perhitungan yang obyektif dengan


menggunakan data-data masa lalu untuk menentukan
kondisi dimasa yang akan datang
Proses yang menggambarkan peristiwa/kondisi pada
masa yang akan datang.
Dasar pengambilan keputusan dalam bisnis, meliputi :
Produksi
Persediaan
Keuangan
Pemasaran
SDM
Fasilitas-fasilitas
Metode-Metode Yang Dikembangkan
Dalam Peramalan :

1. Kualitatif a.Causal
2. Kuantitaif 1. Naïve approach
b.Time 2. Moving averages
3. Exponential smoothing
Series 4. Trend projection

Seven Steps in Forecasting


1. Tentukan Pemakai/Pengguna
2. Pemilihan Pernyataan
3. Penentuan Jangka Waktu
4. Pemilihan Model
5. Pengumpulan Data
6. Buat Peramalan
7. Validiti & Penerapan Hasil Peramalan
a. Metode Kualitatif adalah metode yang
menganalisis kondisi obyektif dengan apa adanya.
Metode ini meliputi : metode Delphi, Metode
nominal grup, Survey pasar & Analisis historikal
analogy and life cycle
b. Metode Kuantitatif, adalah metode yang dapat
diterapkan apabila :
w Tersedia data & Informasi Masa Lalu
w Data & Informasi tersebut dapat dikuantitafkan
dlm bentuk Numerik
w Diasumsikan beberapa aspek masa lala akan
terus berlanjt dimasa datang.
Time series/runtun waktu adalah suatu analisis yang
mengambarkan pola perkembangan produksi/penjualan
pada pada runtun waktu yang telah lewat untuk dapat
memperoleh besar kecilnya tingkat perkembangan
penjualan/produksi tahunan. Metode peramalan ini dapat
dilakukan dengan Cara :

1. Naive Approach
Š Metode peramalan yang mengasumsikan
permintaan antara priode waktu sama. Mis:
Penjualan bulan Mei 48 unit, sama dengan
penjualan bulan Juli 48.
Š Keuntungannya cost effective & efficient
2. Moving Average Method
F MA is metode rata-rata bergerak sederhana yang
dianggap mampu menghilangkan pengaruh
fluktuatif random dalam peramalan
F Equation :

MA = ∑
Demand in Previous n Periods
n
Contoh : Jika anda sebagai manajer dalam sebuah UD.AA diminta
oleh pemilik perusahaan untuk meramalkan penjulan setiap bulan
pada tahun 2008 dengan penentuan rata-rata bergerak 2 bulan.
Data Penjualan sebagai berikut:
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei
Penjualan (Unit) 100 90 105 95 ?
Moving Average Solution
Moving Average Graph
Prosedur Pengolahan Data Moving Average Method Dengan
Menggunakan Sofware QM for Windos Sbb:
1. Buka Program QM for windows 2 dengan perintah lalu pilih oke, nampak
seperti tampilan berikut:
2. Dari menu utama QM for windows 2 pilih module lalu pilih sub menu
forecasting, tampil sebagai berikut:
3. Selanjutnya dari menu utama QM for windows 2 pilih New lalu pilih
sub menu Time Series Analysis tampak dilayar Create data set for
forcasting /time series analysis tampil sebagai berikut:
4. Isikan Kota Title (UD. AA) kemudian dikotak number of part
periodes (4) lalu pilih (Moving Average) dan isikan period to average
(2) lalu oke untuk input data tampil sebagai berikut:
5. Pilih Solve pada menu QM for windows 2 tampil output QM sebagai
berikut:
Weighted Moving Average Method
(Metode Rata-Rata Tertimbang)
Š WMA is metode perhitungan yang sama rata-rata
bergerak sederhana namun diperlukan adanya
koefisien penimbang dan digunakan apabila terjadi
trend pada pola data masa lalu.
Š Koefisien penimbangnya berdasarkan pada intuisi
dengan besaran : 0 ≤CW≥1
Š Equation :
Σ(Weight for period n) (Demand in period n)
WMA =
ΣWeights
Cth:Berdasarkan data sebelumnya diminta untuk menghitung
WMA dengan angka penimbang bulan januari 40%, Pebruari
30%, Maret 20% dan April 10%?
Jawab:
(100*0.4) + (90*0.3) + (105*0.2) + (95*0.1)
WMA =
1
= 97,5.
Kelemahan metode WMA tanggapannya tidak dapat dengan
mudah berubah tanpa merubah masing-masing angka
penimbangnya.
Kelemahan-Kelemahan Metode MA & WMA
1. Peningkatan n dalam pembuatan ramalan kurang sesintif
dengan perubahan.
2. Tidak dapat melakukan trend peramalan dengan baik
3. Perlakuan data berdasarkan historis
3. Exponential Smoothing Method
Metode ESM merupakan metode rata-rata bergerak yang
memberikan bobot yang lebih kuat pada data yang lebih terakhir
dari pada yang lebih awal.
Equations :
Contoh :
Berikut ini data PT”XZ” selama 8 Kuartal. Berdasarkan pengalaman
manajer produksi nilai koefisien “pemulus” ditetapkan(α= 0,1) dan
peramalan untuk kuartal pertama ditetapkan 175 unit.
Kuartal Actual
1 180
2 168
3 159 Tentukan Ramalan untuk
4 175 Kuartal ke-9.
5 190
6 205
7 180
8 182
9 ?
Exponential Smoothing Solution
4. Linear Trend Projection
Y i = a + bX i

Y$i = a + bX i
Y b>0
a

b<0

a
Time, X
Kausal/ Metode Least Square (Kuadrat Terkecil)
Metode Kausal (Least Square) Adalah metode pendekatan untuk
menentukan atau menghasilkan garis lurus yang paling tepat yang
meminimumkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari garis pada
setiap observasi aktual.
Formulasinya :
Contoh :
Saudara diminta menentukan trend linear untuk data deret waktu dari tahun
2001-2007 mengenai permintaan Meubel CV. Anu sebagai berikut :
Tabel Deman CV.Anu Tahun 2000-2007

Tahun Demand
2001 74
2002 79
2003 80
2004 90
2005 105
2006 142
2007 122
Tabel Perhitungan :

Tahun Time Power x2 xy


Period Demand
2001 1 74 1 74
2002 2 79 4 158
2003 3 80 9 240
2004 4 90 16 360
2005 5 105 25 525
2006 6 142 36 852
2007 7 122 49 854
Σx=28 Σy=692 Σx2=140 Σxy=3,063
Kesimpulan
1. Time series/Data deret berkala adalah sekumpulan data
yang dicatat dalam suatu periode tertentu.
2. Manfaat analisis Time series/Data deret berkala adalah
mengetahui kondisi masa mendatang atau meramalkan
kondisi mendatang.
3. Peramalan kondisi mendatang bermanfaat untuk
perencanaan produksi, pemasaran, keuangan dan bidang
lainnya.
PENTINGNYA LOKASI YANG
STRATEGIS
A. PENDAHULUAN
Pemilihan lokasi pada dasarnya menentukan suatu
tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu usaha,
perkantoran dengan tujuan tertentu yang
memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi
tersebut.

Lokasi perusahaan adalah suatu tempat dimana


perusahaan melakukan aktivitasnya.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN LOKASI
JENIS-JENIS LOKASI PERUSAHAAN
1. Lokasi Perusahaan yang ditetapkan pemerintah
2. Lokasi perusahaan Berdasarkan sejarah
3. Lokasi perusahaan berdasarkan kondisi alam
4. Lokasi perusahaan berdasarkan faktor ekonomi
meliputi:
Š Ketersediaan TK, Energi & Transportasi
Š Ketersediaan Material (Bahan Baku)
Š Ketersediaan Pasar/Konsumen
C. METODE PENENTUAN LOKASI
Metode alternatif penentual lokasi dapat dilakukan
dengan Cara:
1. Metode Kualitatif (Faktor Ranting)
Metode Kualitatif (Faktor Ranting) adalah suatu
pendekatan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
membandingkan berbagai alternatif lokasi
Langkah-Langkah Metode Kualitatif :
1. Tentukan faktor yang diperhitungkan & bobot
kepentingan masing-masing
2. Tentukan Beberapa alternatif lokasi
3. Pemberian skor, mis: 1-10
4. Hitung dan pilih nilai tertinggi.
Cth :
PT. Anu adalah sebuah peusahaan akan melakukan
expansi, ada tiga alternatif lokasi yang dapat dipilih
yaitu: Kendari, Kolaka & Bau-Bau. Hasil penilain
kualitatif untuk tida daerah tersebut sbb:
Tabel 1. Penilaian Kualitatif (Skor) Untuk T4 Pabrik PT”Anu”
2. Metode Analisis Biaya
Pemilihan lokasi dengan menggunakan alternatif
biaya mendasarkan diri pada lokasi yang memiliki
biaya total paling kecil yang disesuaikan dengan
kapasitas produksi/permintaan.
Langkah-langkah metode analisis biaya:
1. Membuat persamaan Matematis
2. Memilih lokasi

Cth: Ada tiga alternatif lokasi PT”ABC” untuk


mendirikan pabrik baru dengan rencana lokasi
didirikan yaitu: Bombana, Konawe, Raha dengan
data sbb:
3. Metode Transportasi
Metode transportasi merupakan metode pemilihan lokasi yang
berdasarkan pada besarnya biaya transportasi yang harus
ditanggung oleh perusahaan dalam mengalokasikan
produknya dari suatu tempat ketempat lain seperti dari gudang
kedaerah pemasaran.

Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari


sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama,
ketempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Ada tiga metode transportasi yaitu:
1. VAN (Vogel’s Approximation Method)
2. MODI (Modified Distribution)
3. Metode Stepping-Stone (Sudut Barat Laut)
Dari 3 model di atas, kita hanya membahas metode VAN,
dengan langkah-langkah penyelesaian sbb:
Langkah-Langkah Penyelasaian Metode VAN :
1. Susunlah kebutuhan kapasitas masing-masing sumber
dan biaya pengangkutan kedalam matriks
2. Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil
3. Pilih 1 nilai-nilai perbedaan yang terbesar diantara
semua nilai perbedaan pada baris dan kolom
4. Isilah pada salah satu kolom/baris terpilih
5. Hitulah baris P karena baris tersebut sudah diisi penuh
6. Tentukan kembali perbedaan (Selisih) biaya
7. Setelah terisi semua hitung biaya transportasi
8. Pilih biaya terendah dalam penentuan lokasi distribusi
Jawab:
1. Hitung biaya terkecil setiap kolom maupun baris:
Baris 1 : 10 – 4 = 6 Kolom A : 10 – 9 = 1
Baris 2 : 8 – 5 = 3 Kolom B : 5 – 4 = 1
Baris 3 : 7 – 6 = 1 Kolom C : 8 – 6 = 2

Pilih selisih biaya terbesar jika ada lebih dari satu


selisih biaya terbesar pilih salah satu. Alokasi
sebanyak mungkin produk ke sel yang memiliki
biaya terkecil : ( Pabrik 1/Kolom B)
DESAIN FASILITAS/PERALATAN
Desain fasilitas/peralatan adalah rancangan penataan
dan penempatan fasilitas/peralatan di dalam proses
produksi/operasi secara ekonomis.

Tujuan desain fasilitas/peralatan pada hakekatnya


merupakan pengaturan fasilitas/peralatan sehingga
nilai yang diciptakan oleh sistem produksi
maksimum.
Dalam merancang sebuah fasilitas/peralatan ada dua
hal pokok yang menjadi pertimbangan yaitu:
1. Jumlah volume produksi
2. Besarnya investasi
Rancangan fasilitas mempunyai hubungan erat dengan
besarnya kapasitas yang merupakan perencanaan jangka
panjang. Dengan demikian ada 3 subyek penting dalam
keputusan rancangan fasilitas yaitu:
1. Berapa besar kapasitas yang diperlukan
2. Kapan kapasitas diperlukan
3. Dimana kapasitas ditempatkan.
Keputusan fasilitas merupakan kebijakan untuk
mendapatkan keunggulan bersaing. Dengan demikian
strategi bersaing harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Peramalan permintaan pasar
2. Ukuran fasilitas/peralatan
3. Perilaku pesaing
4. Perilaku pekerja & pelanggan
5. Bussiness strategy perusahaan
6. Kondisi Internasional & Globalisasi.
Rancangan Fasilitas ditentukan oleh jenis
fasilitas/peralatan yang diinginkan dapat dibedakan
menjadin 4 kelompok yaitu:

1. Fasilitas yang diutamakan pada produk (Product


Focused Facility)
2. Fasilitas yang diutamakan pada keinginan pasar
(Market Focused Facility)
3. Fasilitas yang diutamakan pada proses produksi
(Process Focused Facility)
4. Fasilitas yang diutamakan pada keinginan pasar
(General Focused Facility)
PENYUSUNAN TATA LETAK (LAYOUT)
Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan
yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam
jangka panjang.
Tata letak memiliki implikasi strategis karena tata
letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, Kontak
konsumen, citra perusahaan serta Kualitas
lingkungan kerja.
Layout (tata letak) adalah konsep pengaturan tenaga
kerja, ruang yang tersedia, fasilitas & peralatan yang
dipergunakan agar aliran informasi & bahan berjalan
efektif & efisien.
Tata letak yang efektif dapat membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan berbagai
faktor yaitu:

1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan,


peralatan, dan manusia.
2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang
lebih baik.
3. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja
yang lebih aman.
4. Lebih memudahkan konsumen.
5. Flexibel
Tujuan & Manfaat Tata Letak (Layout)
F Tujuan Layout adalah mengatur areal kerja dan segala
fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi
produksi, aman, dan nyaman sehingga dapat
meningkatkan moral kerja yang baik dari operator.

F Manfaat/kegunaan pengaturan layout dalam sistem


produksi, antara lain:
Š Menaikan output Produksi
Š Mengurangi waktu Tunggu
Š Mengurangi proses perpindahan barang
Š Menghemat penggunaan area
Š Peningkatan daya guna pemakaian mesin, peralatan,
TK & Fasilitas Produksi
Š Mengurangi Kemacetan dab Kesimpangsiuran
Š Memperbaiki moral dan kepuasan kerja
Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Rancangan Tata
Letak (Layout) Yaitu:
1. Integrasi secara menyeluruh atas semua fakator
yang mempengaruhi faktor produksi
2. Jarak pindah barang diupayakan seminimal
mungkin
3. Aliran kerja berlangsung secara normal
4. Semua area dimanafaatkan secara efektif &
Efesien
5. Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga
sebaik-baiknya.
6. Pengaturan tata letak harus fleksibel.
Langka-Langkah merancang Layout, yaitu:
1. Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah
produk yang harus dibuat.
2. Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan
proses pengerjaan produk serta komponenenya
3. Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan seta luas area
yang dibutuhkan.
4. Rancangan layout mesin dan departemen
5. Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe
Layout), meliputi :
Š Layout dengan posisi tetap
Š Layout berorientasi pada proses
Š Layout perkantoran
Š Ritel layout
Š Lay out Gudang
Š Layout berorientasi produk
Tipe Tata Letak (Layout) Yaitu:
1. Layout dengan posisi tetap (Fixed Position Layout), proyek
besar yang memerlukan tempat luas seperti pembuatan
jalan layang atau gedung
2. Layout berorientasi pada proses (Prosses Oriented
Layout), adalah sebuah layout yang berkaitan dengan
volume produksi rendah & variasi tinggi “Job Shop”
3. Layout perkantoran (Office Layout) bagaimana
menempatkan tenaga kerja peralatan kantor dan ruang
kantor yang melancarkan arus informasi
4. Layout Usaha Eceran (Relatilk Layout) menempatkan rak
dan pemberian tanggapan atas prilaku konsumen
5. Layout Gudang (Warehouse Layout), mengefesienkan
ruang penyimpanan & sistem Penanganan.
6. Layout berorientasi produk (Product Oriented Layout),
Pemanafataan TK & Mesin yang terbaik dalam proses
produksi.
PEMELIHARAAN & PENGGATIAN
FASILITAS/PERALATAN
¬Pemeliharaan fasilitas/peralatan merupakan aktivitas
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan
dan melukan perbaikan serta penggantian apabila
terjadi kerusakan.
¬Aktivitas perbaikan dan penggantian termasuk dalam
aktivitas pemeliharaan.
¬Pemeliharaan fasilitas/peralatan sangat penting untuk
mencapai tingkat kualitas dan keterandalan tertentu
serta kerja yang efisien.
¬Kebijaksanaan pemeliharaan fasilitas/peralatan selalu
berorientasi pada biaya terendah.
Tujuan pemeliharaan fasilitas/peralatan antara lain:
1. Tercapainya mutu produk dan kepusan pelanggan
melalui pelayanan & operasi peralatan secara tepat.
2. Memaksimumkan unsur kegunaan peralatan/fasilitas
3. Menjaga agar peralatan aman dan mencegah
timbulnya gangguan keamanan
4. Meminimumkan biaya produksi total
5. Meminimalkan frekwensi dan besarnya gangguan
terhadap proses produksi
6. Memaksimalkan kapasitas produksi dari sumber-
sumber peralatan yang ada.
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
Pemeliharaan Pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan
yang dilakukan untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang
terduga dan menemukan kondisi dan keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas/peralatan produksi mengalami
kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.

Fasilitas/peralatan produksi tergolong rawan apabila:


1. Kerusakan fasilitas/peralatan dapat membahayakan
keselamatan para pekerja
2. Kerusakan fasilitas/peralatan dapat mempengaruhi kualitas
produksi
3. Kerusakan fasilitas/peralatan dapat menyebabkan
kemacetan seluruh proses produksi
4. Modal yang ditanamamkan dalam fasilitas/peralatan besar
dan mahal.
Pemilihan Kebijaksanan Pemeliharaan
Pemilihan kebijaksanaan pemeliharaan akan diperhadapkan pada
pemilihan jenis pemeliharaan, pencegahan/perbaikan.
Dasar pemilihan kebijaksanaan pemeliharaan yaitu biaya
pencegahan & perbaikan. Kombinasi diantara keduanya
diharapkan menghasilkan biaya yang paling rendah.
1. Biaya Reparasi
“Perbandingan Biaya reparasi semua mesin dengan jumlah
bulan yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan”.
Formulasi :
2. Biaya Pencegahan (Preventif)
Biaya Pencegahan (Preventif) dihitung berdasarkan
jumlah kemungkinan kerusakan dalam setiap periode.
Formulasi:
Contoh :
CV. “Noval Sayang” bergerak dalam bidang usaha penetasan telur
ayam kampung dengan jumlah mesin tetas sebanyak 100 unit.
Biaya pemeliharaan tiap mesin (Cp) Rp 20.000,-. Biaya reparasi
tiap mesin (Cr) Rp 100.000,-. Distribusi probabilitas kerusakan
sebagai berikut:
Penyelesaian:
1. Biaya Reparasi:

2. Biaya Preventif (kerusakan yang Diperkirakan:)


Kesimpulan
Š Desain Fasilitas & Layout (tata letak) adalah konsep
pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, fasilitas &
peralatan yang dipergunakan agar aliran informasi & bahan
berjalan efektif & efisien.
Š Terdapat Enam Tipe Layout Yaitu Layout dengan posisi tetap
(Fixed Position Layout), Layout berorientasi pada proses
(Prosses Oriented Layout), Layout perkantoran (Office Layout),
Layout Usaha Eceran (Relatilk Layout), Layout Gudang
(Warehouse Layout), Layout berorientasi produk (Product
Oriented Layout).
Š Perusahaan industri lebih menfokuskan pada pengurangan
pergerakan bahan baku dan penyeimbangan lini. Keputusan
tata letak sering kali berada pada kisaran yang luas sehingga
usaha pencairan pemecahan masalah yang optimal sangat
terhambat.
SELAMAT MENJADI
GENERASI YANG JUJUR
& TEKUN
PERANCANGAN PROSES OPERASI
(DESING PROCESS)
A. PENDAHULUAN
Š Merancang proses adalah menyeleksi input, aliran kerja dan
metode untuk memproduksi barang dan jasa.
Š Seleksi input meliputi pemilihan sumber daya (manusia,
bahan mentah, alat, dll) yang masuk dalam proses operasi,
sejalan dengan strategi organisasi dan kemampuan untuk
mendapatkan SDM (Krajewski & Ritzman, 2002).
Š Proses produksi/operasi terdiri atas dua kata proses dan
Produksi/operasi. Yang dimaksud dengan proses adalah
cara/metode bagaimana sumberdaya-sumberdaya yang ada
diubah untuk memperoleh hasil.
Š Dengan demikian proses produksi dapat diartikan sebagai
cara atau metode untuk menaikan atau menciptakan nilai
suatu barang atau jasa dengan mengunakan SD yang
tersedia.
Keputusan penting yang menjadi tanggungjawab manajer opersi
adalah menemukan cara yang dapat membantu manajer untuk
mendesain/merancang proses operasi. Manfaat/kegunaan
Keputusan proses dibuat yaitu:
1. Pengembangan produk/jasa atau penggantian
2. Peningkatan kualitas
3. Prioritas persaingan yang sudah berubah
4. Permintaan terhadap produk yang berubah
5. Perubahan tampilan produk
6. Penggunaan teknologi baru
7. Input untuk proses telah berubah.
Tujuan desain proses adalah mencari jalan untuk memproduksi
barang/jasa yang memenuhi keinginan konsumen dan spesifikasi
produk berada dalam jangkauan keterbatasan biaya/ hambatan
manajerial. Dalam desain proses yang perlu dipertimbangkan
adalah seleksi produk, pemilihan teknologi & desain proses.
B. SELEKSI PROSES
Seleksi Proses adalah kegiatan pemilihan cara/metode
pengunaan sumberdaya-sumberdaya yang ada diubah
untuk memperoleh hasil barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen/pelanggan.
Proses seleksi mempunyai dampak jangka panjang
terhadap efisiensi dan produksi, fleksibilitas, biaya dan
mutu barang yang diproduksi.
Krajewski & Ritzman, 2002 mengemukakan strategi
proses opersi yang dapat dipilih oleh perusahaan ada 4
yaitu: (1) Project process; (2) Batch proses (fokus
proses); (3) Line process; dan (4) Continuous Process.
Alternatif proses produksi yang dapat dipilih perusahaan
untuk operasinya adalah:
1. Intermitten Process (Fokus Proses) digunakan untuk
menghasilkan produk dengan low-volume & High-variaety.
Karakteristiknya pengelompokan fasilitas opersi berdasarkan
kesamaan fungsi, SD relatif general purporse, fleksibel &
intesintas kapasitas rendah.
2. Continuous Process (Fokus Produk), digunakan untuk proses
produksi dengan jumlah yang relatif tinggi dengan sedikit
variasi. Karakteristik proses ini pengelompokan fasilitas
dengan jumlah produksi tinggi dan variasi produksi rendah
sehingga dapat memanfaatkan fasilitas/mesin khusus.
3. Fokus Proses Berulang, produksi tidak perlu berada di bawah
atau di atas titik ekstrim dari rangkain kesatuan proses
dengan menggunakan modul.
C. PEMILIHAN TEKNOLOGI
Teknologi secara harfiah merupakan aplikasi ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah-masalah manusia.
Pengertian teknologi dari sudut proses operasi adalah
sekumpulan proses, peralatan, metode, prosedur dan perkakas
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Pemilihan teknologi memberikan dampak pada semua bagian


operasi yaitu dalam desain pekerjaan yang fleksibel dari sudut
teknologi dan sosial. Pemilihan teknologi juga berdampak pada
produktivitas, biaya dan kualitas produksi.

Dasar pemilihan teknologi sering dipandang sebagai masalah


dalam capital budgeting. Secara sederhana pemilihan
teknologi dapat dilakukan dengan perhitungan Return On
Investment (ROI) untuk memilih alternatif penggunaan
teknologi.
Penggunaan teknologi dalam proses dikelompokan :
Š Teknologi manual
Š Teknologi mekanis
Š Teknologi automatis

Ketiga pilihan jenis teknologi dalam proses


digunakan tergantung pada volume produksi;
desain produksi dan kebutuhan untuk persaingan.gi
automatis
SUMBER DAYA MANUSIA DAN
DESAIN PEKERJAAN

BY. LA HATANI
BAGAIMANA MUTU SUMBER DAYA MANUSIA
(SDM) DI INDONESIA?
HAMBATAN-HAMBATAN TERHADAP STRATEGI
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
STANDAR TENAGA KERJA
Standar tenaga kerja diperlukan untuk menentukan:
ŠKandungan tenaga kerja untuk setiap unit produk
yang diproduksi (biaya tenaga kerjanya)
ŠKebutuhan penugasan staf (berapa orang yang
diperlukan untuk memproduksi sejumlah produk
tertentu)
ŠEstimasi biaya dan waktu sebelum produksi dilakukan
ŠBanyaknya operator dan keseimbangan kerja
ŠDasar dari rencana upah
ŠEfisiensi karyawan dan penyeliaan (untuk kepentingan
pengukuran efisiensi)
Metode Pendekatan Penentuan Standar TK
1. Pengalaman Masa Lalu (Standar Historis)
Standar TK dapat diestimasi berdasarkan pengalaman masa lalu,
yaitu banyaknya jam kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
satu tugas pada waktu terakhir kali tugas dikerjakan. Kentungannya
relatif mudah dan murah, tetapi sifatnya tidak obyektif.

2. Studi Waktu
Studi Waktu mencakup penetapan waktu bagi sampel dari kinerja
para pekerja yang digunakan untuk menetapkan standar TK. Ada 8
tahapan Penetapan standar TK berdasarkan Studi Waktu yaitu :
1. Menedefinisikan Tugas
2. Memilah tugas yang menjadi elemen-elemen dasar.
3. Menentukan berapa kali tugas akan diukur.
4. Menentukan, mencatat waktu pelaksanaan dan menetapkan
peringkat kinerja
5. Menghitung Waktu Siklus Aktual Rata-Rata

6. Menghitung Waktu Normal yang merupakan peringkat kerja


untuk pelaksanaan pekerjaan bagi pekerja tertentu.
Waktu normal = (Waktu siklus actual Rerata) X (Faktor Peringkat)
7. Menjumlahkan waktu normal untuk setiap elemen kerja
8. Menghitung Waktu Standar, dengan mempertimbangkan faktor-
faktor manusiawi seperti kebutuhan pribadi, pemborosan waktu
dan kelelahan (faktor kelonggaran).
Contoh-1:
Studi waktu dari pelaksanaan sebuah pekerjaan PT. ABC menghasilkan waktu siklus aktual
rata-rata sebesar 4 menit. Analisisnya memberikan peringkat 85% pada pekerja yang
diamatinya. Angka ini berarti bahwa pada saat studi dilangsungkan, kinerja pekerjaan
tersebut 85% dari tingkat normal. Perusahaan tersebut menggunakan faktor kelonggaran
13%.
Hitunglah waktu standar? Studi Waktu merupakan suatu proses dimana kesalahan
pengujian sampel dalam menentukan waktu siklus aktual rata-rata. Untuk mentukan ukuran
sampel yang cukup, ada 3 hal yang harus dipertimbangkan :
„ Seberapa akurat hasil yang diingikan (5%, 25% atau 10%)
„ Tingkat keyakinan yang diinginkan (Nilai Z : 90%=1,65; 95%=1,96
atau 95,45%=2,00)
„ Menentukan besarnya variasi yang terjadi dalam pekerjaan.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel sbb :
Contoh -2:

PT. ABC, meminta anda untuk memeriksa standar tenaga kerja yang
dipersiapakan oleh analisis yang baru diberhentikan perusahaan. Tugas
pertama anda adalah menentukan ukuran sampel yang benar. Keakuratan
perhitungan anda harus berkisar 5% dan tingkat keyakinannya 95%. Standar
deviasi sampelnya adalah 1,00 dan meannya 3,00. Hitunglah ukuran sampel
yang anda rekomendasikan?
3. Standar Waktu Yang Ditetapkan Sebelumnya
Standar waktu yang ditetapkan sebelumnya membagi pekerjaan
manual menjadi elemen-elemen dasar yang lebih kecil yang
waktunya telah solit (berdasarkan sampel pekerjaan dengan
jumlah yang sangat besar).
4. Penetapan Sampel Kerja
Sampel kerja memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan
pekerja untuk mengerjakan berbagai tugas. Sampel kerja
digunakan dalam :
„ Studi Pemborosan Waktu
„ Penetapan standar TK
„ Pengukuran kinerja karyawan
Prosedur pengujian sampel kerja dilakukan 7 tahapan:
1. Mengambil sampel awal untuk memperoleh estimasi dari nilai
parameternya.
2. menghitung ukuran sampel yang dibutuhkan
3. Siapkan jadwal pengamatan pekerjaan pada waktu-waktu yang tepat
4. amati dan catat kegiatan pekerja
5. Catat jumlah unit yang diproduksi
6. Hitung Waktu normal
7. Hitung Waktu standar
Untuk menetukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan,
manajemen harus membuat pernyataan mengenai tingkat
keyakinan dan keakuran yang diinginkan. Berikut ini formulasi
dari ukuran sampel kerja yaitu:

Contoh : 3
Manajer Operasional PT. ABC memperkirakan bahwa para pekerja
tidak mengerjakan apa-apa 25% dari waktu yang ada. Manajer ingin
mengambil sampel kerja yang bisa akurat sekitar 3% dan ingin
hasilnya mempunyai tingkat keyakinan 95,45%. Hitunglah berapa
jumlah pengamatan yang harus dilakukan?
KESIMPULAN
1. Mencapai pemanfaatan SDM yang efisien dalam
lingkup fungsi operasi yang merupakan sasaran
utama perusahaan.
2. Desain pekerjaan yang efektif, aman, dan
memberikan mutu pelaksanaan kerja yang baik
bagi karyawannya dalam lingkungan yang saling
menghormati.
3. Sdm Indonesia Yang Berkualitas Adalah
Sebuah Harapan
4. Strategi Berdasarkan Realitas
5. Diperlukan Kerjasama Regional & Internasional
INVESTORY MANAGEMENT
(MANAJEMEN PERSEDIAAN)
A. Pengertian Persediaan

Persediaan adalah suatu produk yang dicadangkan untuk


mencukupi kebutuhan dalam kondisi tertentu.
Tujuannya untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat
persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan
dari waktu kewaktu serta meminimumkan biaya total
perusahaan.
B. Fungsi Manajemen Persediaan
1. Agar dapat memenuhi permintaan yang timbul dari
konsumen sewaktu-waktu.
2. Untuk menyesuaikan produksi dengan distribusi
3. Untuk memperolah keuntungan dari potongan jumlah
4. Untuk hedging terhadap inflasi dan perubahan harga
5. Menghindari kekurangan stok karena faktor cuaca,
pasokan, mutu, dan pengiriman yang tidak tepat.
6. Menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik

C. JENIS-JENIS PERSEDIAAN
1. Bahan mentah & komponen-komponen yang dibeli
2. Barang dalam proses (Work-In-Proses-WIP)
3. Pemeliharaan, perbaikan, dan operasi
4. Barang jadi
STRATEGI “MO” ; PRODUKTIVITAS &
GLOBAL MANUFACTURING MANAGEMENT
A. STRATEGI “MO’
Š Startegi MO merupakan bayangan dari visi atau fungsi operasi dari
perangkat pendorong atau penentu arah untuk pengambilan
keputusan.

Š Tujuan strategi MO adalah menghubungkan strategi bisnis dengan


pengambilan keputusan dibagian opersi. Hasilnya adalah sebuah pola
pengambilan keputusan yang tatep setia pada azas.

Š Strategi setiap perusahaan berbeda-beda, namun Strategi dibangun


berdasarkan tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan
organisasi.

Š Dengan demikian strategi adalah sebuah upaya untuk menjawab


pertanyaan : “Bagaimana memuaskan pelanggan?”
Merancang strategi operasi banyak pendekatan yang
dapat ditempuh tetapi harus mengacu pada strategi
bisnis perusahaan, antara lain :
1. Model strategi operasi sebagai suatu pilihan

Pertimbangan Lingkungan Kondisi Organisasi

Pilihan strategi
• Pilihan Strategi
• Syarat Pelaksanaan
• Program Cadangan
2. Model Strategi opersi sebagai Tindak Lanjut dari
Strategi perusahaan
Pengaruh Strategi Sumber Daya
Lingkungan Usaha Perusahaan

Mutu, Biaya, Keterandalan


& Tanggapan terhadap
perubahan

Sasaran Fasilitas

Strategi
Usaha
3. Model Pengembangan Manajemen Strategi
ISU-ISU STRATEGI OPERASI
1. Mencermati kondisi kemampuan opersional perusahaan
dan kebutuhan pelanggan yang dapat diukur dan
dievaluasi dengan cara:
Š Mutu produk yang tinggi (relative terhadap pesaing
Š Pemanfaatan kapasitas yang tinggi
Š Efektifitas operasi yang tinggi
Š Intesitas investasi yang rendah
Š Biaya langsung perunit yang rendah
2. Identifikasi prakondisi untuk mengembangkan strategi
manajemen opersioanl yang efektif yaitu :
Š Lingkungan sekarang
Š Permintaan kompetitif
Š Mengetahui strategi persaingan
Š Daur gidup produk
3. Manajer operasi harus mengidentifikasi posisi setiap produk
dalam daur hidupnya. Dinamika pengembangan strategi MO
selalu berubah karena 2 alasan yaitu:
Š Startegi bersifat dinamis karena perubahan organisasi.
Š Starategi dinamis karena perubahan dalam lingkungan

B. PRODUKTIVITAS
Produktivitas is perbandingan antara jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan (ouput) dengan jumlah sumber daya
yang dipakai (input). Peningkatan produktivitas dapat
terjadi jika:
Š Jumlah ouput yang tetap, namun jumlah input berkurang
Š Jumlah input maupun output bertambah, dengan kenaikan
jumlah ouput lebih besar.
Š Jumlah input maupun ouput berkurang, dengan penurunan
input yang lebih banyak.
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan
dengan formulasi :
C. GLOBAL MANUFACTURING MANAGEMENT
Konsekuensi pasar global mau tidak mau harus
mengarah pada global manufacturing. MM global
pada dasarnya tidak ada perpedaan dengan MM di
berbagai negara, karena mempunyai tujuan sama:

Š Membuat produk yang berkualitas tinggi.


Š Membuat produk dengan biaya dapat bersaing
Š Kepuasan pelanggan.
Perbedaan yang terjadi hanyalah berupa :
w Standar & spesifikasi yang diinginkan.
w Peraturan, kualitas dan budaya SDM.
w Perbedaan selera pembeli di berbagi negara.
KODE ETIK
1) Seorang manager harus melaksanakan tugas profesionalnya
dengan jiwa yang "fair" terhadap karyawannya, para kontraktor,
rekanan, atasannya dan loyalitasnya pada negara. Harus selalu
bertindak sopan dan menjunjung tinggi martabat pribadinya.
2) Ia harus menjauhkan diri dari orang maupun perusahaan yang
tidak bermaksud baik. Ia pun tidak boleh memperbolehkan
namanya dipakai oleh mereka itu.
3) Kalau memasang iklan, maka ia harus mempertahankan sopan
santun yang baik dan tidak memberi informasi yang mungkin
menyesatkan orang.
4) Semua informasi business dan tehnik dari perusahaanya atau
pelanggannya harus dianggapnya sebagai rahasla. (confidential)
5) Ia harus memberi tahu perusahannya atau pelanggannya akan
adanya koneksi apapun yang mungkin mempengaruhi putusan
yang ia ambil.
6. Ia harus menjauhkan diri dari cara-cara yang tidak baik (improper
and questionable) untuk mendapatkan pekerjaan atau
pesanan/kontrak.
7. Ia hanya dapat memperoleh imbalan uang atau lainnya untuk
sesuatu pekerjaan, dari satu sumber saja, kecuali semua yang
bersangkutan mengetahui dan menyetujui ia menerima imbalan
dari sumber lain.
8. Ia tidak melakukan sesuatu yang tidak fair untuk dapat mendapatkan
kenaikan pang kat atau jabatan dan dengan demikian merugikan
orang lain.
9. Ia harus selalu siap kerjasama untuk meningkatkan kemampuan
semua manager, tukar menukar pengetahuan, pengalaman dan
membantu pekerjaan assosiasi manager dalam ilmu manejerial.
10. Ia harus mempunyai niat baik kearah kesejahteraan umum. Karena
itu ia harus selalu bersedia untuk mengaplikasikan
pengetahuannya guna kebaikan sesama manusia. Perbedaan yang
terjadi hanyalah berupa :
6. Ia harus menjauhkan diri dari cara-cara yang tidak baik (improper
and questionable) untuk mendapatkan pekerjaan atau
pesanan/kontrak.
7. Ia hanya dapat memperoleh imbalan uang atau lainnya untuk
sesuatu pekerjaan, dari satu sumber saja, kecuali semua yang
bersangkutan mengetahui dan menyetujui ia menerima imbalan
dari sumber lain.
8. Ia tidak melakukan sesuatu yang tidak fair untuk dapat mendapatkan
kenaikan pang kat atau jabatan dan dengan demikian merugikan
orang lain.
9. Ia harus selalu siap kerjasama untuk meningkatkan kemampuan
semua manager, tukar menukar pengetahuan, pengalaman dan
membantu pekerjaan assosiasi manager dalam ilmu manejerial.
10. Ia harus mempunyai niat baik kearah kesejahteraan umum. Karena
itu ia harus selalu bersedia untuk mengaplikasikan
pengetahuannya guna kebaikan sesama manusia. Perbedaan yang
terjadi hanyalah berupa :
Manajemen Produksi Global
Š Memakai Global Resources dan membuat
(manufacture) produk yang dapat dijual secara
global dengan memperoleh keuntungan baik
secara tangeable maupun untangeable

Š Management yang berorientasi global dan


memperhatikan standar, spesifikasi dan selera di
setiap negara maupun area pemasaran kita dan
letak pasar kita.
Global Manufacturing
w Membuat produk di satu negara ataupun di beberapa
negara, yang dapat dijual di negara awal maupun di
seluruh dunia.

w Membuat produk di satu negara maupun dibeberapa


negara dengan menggunakan tehnik terbaik yang
terdapat di seluruh dunia.

w Membuat produk dengan menggunakan perpaduan


yang menguntungkan antara semua fasilitas,
resources, keadaan yang ada di beberapa negara.
Syarat Untuk Pasar Global
Š Harus memenuhi semua standar-standar, peraturan,
spesifikasi yang berlaku di setiap negara tujuan. Harus
“BAIK”.
Š Harganya harus dapat bersaing dengan
perusahaan/negara lain. (“low price”).
Š Harus memenuhi selera pembeli di negara tujuan.

Š Berkualitas: Memenuhi semua standar yang berlaku,


memenuhi spesifikasi pembeli, lulus pengecekan yang
telah ditetapkan, low failure rate, high reliability, high
maintainability, low down time, low mean time to repair,
dsb.
SYARAT UTAMA MANAJEMEN
ŠIntegritas.
ŠPengetahuan (hasil belajar di sekolah,
continuous study, pengalaman).
ŠKeringat dan ketekunlan.
ŠKetiga unsur ini mutlak harus ada.

You might also like