Professional Documents
Culture Documents
EVOLUSI ...........
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan ini merupakan buletin Volum II
edisi 4 yang diterbitkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok dan telah terbit selama dua tahun. Buletin ini
merupakan wahana informasi bagi insan pelabuhan dalam
mengembangkan potensi diri guna mendukung pelaksanaan
program kesehatan, khususnya bagi para pegawai Kantor
Design : Nana Mulyana,SKM
Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia.
3 Visi Bersama Sebagai Kami menerima sumbangan artikel, laporan, reportase, saduran, karikatur, sajak –
Modal Upaya Kese- sajak ataupun karya sastra lain dan foto – foto yang berkaitan dengan program
hatan kesehatan khusunya kesehatan pelabuhan. Walaupun sumbangan naskah dari KKP
lain belum pernah masuk, namun Redaksi tetap menawarkan kesempatan ini pada
4 Kesiapsiagaan dan Ke- para kolega KKP di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam penulisan Buletin
waspadaan Lebaran di Info Kesehatan.
Pelabuahan Tanjung Untuk tampilan lebih baik Kami selalu melakukan perubahan (berevolusi) walaupun
Priok sampai saat ini belum ada masukan saran dari pembaca, oleh karena itu Kami
selalu menunggu e-mail komentar Anda mengenai Buletin ini.
11 Pentingnya Sikap Tubuh
yang Baik dalam Selamat Natal & Tahun Baru 2008!
Bekerja
13 Penyimpanan Obat
Anggota Redaktur:
34 Mengedit Film Yoo...
Ikron, SKM, MKM.,Agus Syah, SKM,Sugeng Retyono, SKM., Sulistyono Wahyudi,SH.,Arik
Arumawati
35 Pengamanan Makanan
Editor :
di Wilayah Pelabuhan
Nana Mulyana, SKM.,Lussie Soraya.,Dewi Dyah Palupi, SKM
Alamat Redaksi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok | Jl. Raya Pelabuhan No. 17 Tanjung Priok - Jakarta Utara |
Telp. 021 – 43931045, 4373265 | Fax. 021 – 4373265 | E-Mail : kkpkls1tanjungpriok@yahoo.com & uyutjangkung@yahoo.co.id |
Publisher Desain dan Layout oleh : Nana Mulyana, SKM.
2
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
VISI BERSAMA SEBAGAI MODAL UPAYA KESEHATAN
Oleh : Raissekki, SKM, MM
O
rganisasi yang senantiasa mengembangkan
komitmen, meningkatkan kapasitas dan kreativitas
stafnya merupakan organisasi yang memiliki arah
masa depan. Seluruh komponen organisasi harus
selalu berinteraksi untuk mewujudkan komitmen yang setiap saat perlu penyesuaian –
penyesuaian untuk mencapai visi bersama yang telah dicanangkan.
Visi merupakan kekuatan hidup suatu organisasi apabila setiap anggota organisasi
benar – benar percaya akan visi tersebut bahwa mereka sedang membangun masa
depan yang lebih baik. Oleh karena itu, bukan hanya visi bersama yang dicanangkan
oleh suatu organisasi tetapi juga sampai pada tahapan integral yakni tujuan dan
kegiatan harus saling dipahami bersama, bahkan kesejahteraanpun juga dinikmati
bersama.
3
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
KESIAPSIAGAAN DAN KEWASPADAAN LEBARAN
DI PELABUHAN TANJUNG PRIOK
(Laporan Bidang Karantina & Surveilans Epidemiologi)
P elabuhan Tanjung
merupakan pintu utama arus
Priok
4
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
pengamatan yang digunakan adalah Sakit Port Medical Center.
masyarakat yang melakukan aktivitas di
Adapun sarana dan prasarana yang
wilayah Terminal Penumpang
tersedia dalam pelayanan kesehatan Unit
Nusantara Pura II. Sedangkan sampel
Gawat Darurat, Instalasi farmasi, dan
diambil dari semua penderita yang
Ambulance.
berobat di Pos Kesehatan dan Poliklinik
diambil sampelnya untuk pemeriksaan Tenaga kesehatan yang terlibat dalam
lebih lanjut. Data yang ada diolah Kesiapsiagaan dan kewaspadaan arus
dengan komputer dan disajikan dalam mudik lebaran 1428 H / 2007 M adalah
bentuk grafik, tabel dan narasi. Variabel Tenaga Kantor Kesehatan Pelabuhan
yang dianalisis adalah variabel ABK, Kelas I Tanjung Priok dibantu dengan
penumpang turun, penumpang lanjut, tenaga kesehatan dari beberapa
penumpang naik, yang mendapatkan organisasi sosial dari luar pelabuhan.
pelayanan di poliklinik. Rincian jumlah tenaga sebagai berikut :
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan formular melalui 2 cara : a. Bidang Karantina & Survailans
Epidemiologi : 16 orang
1. Untuk pengumpulan data ABK,
penumpang turun, penumpang b. b. Bidang Upaya Kesehatan
lanjut, penumpang naik, dan da- Pelabuhan : 33 orang
ta kesakitan diatas kapal selama c. c. Bidang Pengendalian Resiko
perjalanan dilakukan dengan pe- Lingkungan : 13 orang
tugas naik ke atas kapal pada
2. Bantuan dari instansi lain :
saat kapal penumpang sandar
dengan melakukan observasi a. Palang Merah Indonesia : 12 orang
dan wawancara terhadap Dok- b. Lembaga Kesehatan Mahasiswa
ter/Perawat kapal Islam (LKMI) : 9 orang
2. Untuk data penderita di Pos c. Forum Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Terminal, Betawi (FKMB) : 15 orang
petugas mengambil data di Pos
Pelayanan Kesehatan Terminal Ada beberapa kegiatan yang dilakukan
penumpang. dalam kegiatan ini, seperti :
5
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
d. Pengamatan Kecelakaan perhatian dari pihak manajemen kapal
dan petugas kesehatan untuk
e. Pengamatan Rujukan
memperhatikan kesehatan penumpang.
3. Kegiatan Pengendalian Resiko Lingkungan kapal harus dijaga
Lingkungan kebersihannya dan penumpang juga
a. Pengendalian lingkungan di luar harus menjaga kesehatannya. Kedua
bangunan faktor ini akan menentukan kesehatan
penumpang selama dalam perjalanan.
b. Pengendalian lingkungan di
parkir kendaraan Untuk jenis kelamin proporsi penderita
yang berobat di Pos kesehatan tidak jauh
c. Hygiene sanitasi lingkungan
berbeda. Untuk proporsi dengan jenis
d. Pengendalian vektor kelamin pria sebesar 39 orang (57,4%) dan
e. Sanitasi kapal proporsi dengan jenis kelamin wanita
sebesar 29 orang (42,6%). dengan
f. TPM kelompok umur penderita yang berobat
g. Pengasapan / fogging di Pos Kesehatan tertinggi terdapat pada
kelompok umur 18 – 59 tahun sebesar 57
orang (84%) kemudian diikuti oleh
Hasil Kegiatan kelompok umur 6 – 17 Tahun sebesar 9
Pos Kesehatan Terminal orang (13%) dan hanya sebagian kecil
Penderita yang berobat di Pos kelompok umur ≤ 5 Tahun sebesar 2 orang
Kesehatan Terminal sebesar 287 orang, (3%).
terdiri dari 68 orang (23,69%) penderita Sedangkan dari jenis penyakit yang
umum dan 219 orang (76, 30%) didiagnosa pada penderita yang berobat
penderita TKI. di Pos Kesehatan Terminal, didapatkan
Penderita Umum bahwa diagnosa penyakit tertinggi
adalah ISPA sebesar 21 orang (30,88%).
Selama pengamatan situasi khusus
Keadaan penyakit ini masih sama seperti
mudik lebaran 1428 H / 2007 M, Kantor tahun lalu dimana penyakit ISPA masih
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung menjadi primadona di wilayah
Priok melakukan palayanan kesahatan pelabuhan. Hal ini menunjukan bahwa
di Pos Kesehatan yang terletak di
lingkungan pelabuhan masih cukup
Terminal Penumpang Nusantara Pura II rentan untuk terjadinya penyebaran
Tanjung Priok. Penderita yang berobat penyakit ISPA. Untuk jelasnya dapat dilihat
terdiri dari penumpang, calon pada grafik 1.
penumpang, dan petugas diwilayah
Selama H-7 s/d H+7 terdapat dua kece-
terminal penumpang. lakaan, yang pertama pada tanggal 9
Dari total penderita yang berobat ke Oktober 2007 terdapat seorang ABK kapal
Pos Kesehatan sebanyak 68 orang Kunjari yang jatuh pada saat mengecat
sebagian besar penderita berstatus kapal dengan luka dibagian kepala dan
penumpang sebesar 46 orang (68%). badan yang kemudian dirujuk ke RS Port
Hal ini menunjukkan bahwa masih Medical center. Sedangkan pada tang-
banyak penumpang yang menderita
sakit. keadaan ini harus menjadi
6
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Grafik 1
25
21
20
15
9
10 8
7
5 3 3 3
2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
gal 13 Oktober 2007 seorang petugas KP3 dengan luka ringan dikarenakan terjatuh
saat mengendarai motor.
Penderita Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Selain penderita penumpang dan masyarakat pelabuhan yang berobat di pos
kesehatan Terminal selama pengamatan situasi khusus lebaran 1428 H / 2007 M,
Tabel 1
Distribusi Kedatangan Tenaga Kerja Indonesia
Di Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok
Tanggal 6 s/d 20 Oktober 2007
Asal
No Tgl Tiba Nama Kapal Jumlah TKI
Pelabuhan
1 9 Oktober 2007 Kijang KM. Dobon solo 198 orang
7
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
menjalani hukuman di Malaysia. Pada yang berbeda antara pria dan wanita.
saat mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Pria hukumannya lebih berat
Priok, keadaan mereka dibandingkan wanita.
memprihatinkan, mereka tidak
Kelompok umur untuk TKI yang berobat ke
membawa perbekalan kecuali baju
Pos Kesehatan Terminal berada pada
yang melekat di badan. Harta miliknya
kelompok umur 18 – 59 tahun sebesar 218
tidak boleh dibawa pulang. Untuk
orang (99,5%) sedangkan sebagian kecil
pulang sampai ke tempat tinggalnya
pada kelompok umur 6 – 17 tahun (0,4%).
dibiayai oleh Departemen Sosial.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena
Adapun distibusi penderita TKI sebagai
adanya peraturan pengiriman tenaga
berikut :
kerja yang membatasi usia minimal untuk
Berdasarkan jenis kelamin penderita TKI, dikirim keluar negeri.
dari tiga Trip kedatangan kapal yang
Terdapat 3 besar jenis penyakit yang didi-
mengangkut TKI didapatkan sebagian
agnosa yaitu ISPA sebesar 107 orang
besar proporsi penderita yang berobat
(48,85%), dermatitis sebesar 27 orang
di Pos Kesehatan adalah berjenis
(12,32%) dan chepalgia sebesar 24 orang
kelamin Pria sebesar 176 orang (80,36%)
(10,95%). Tinggi ketiga penyakit yang dide-
sedangkan yang berjenis kelamin
rita TKI ini, kemungkinan disebabkan oleh
wanita hanya sebesar 43 orang
tingkat sanitasi yang rendah saat mereka
(19,63%). Hal ini kemungkinan
menjalani hukuman. Untuk lebih jelasnya
disebabkan oleh tingkat hukuman fisik
dapat dilihat pada grafik 2 dibawah ini .
Grafik 2
120 107
100
80
60
40 27 24
12 12 15
20 5 3 3 3 2 2 2 2
0
Total : 28 penyakit
Poliklinik Kapal Penumpang Tujuan Pela- di Poliklinik kapal penumpang tujuan pe-
buhan Tanjung Priok labuhan Tanjung Priok adalah berstatus
penumpang sebesar 18 orang (100%).
Selain di Pos Kesehatan terminal, KKP Ke-
Jika dibandingkan tahun 2006,
las I Tanjung Priok juga melakukan penga-
penderita yang berobat di Poliklinik
matam penyakit di Poliklinik kapal penum-
kapal baik yang berstatus penumpang
pang yang sandar di Pelabuhan Tanjung
ataupun ABK mengalami penurunan.
Priok. Dari seluruh penderita yang berobat
8
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
ABK mengalami penurunan 100% (dari 8 tahun sebesar 1 tahun (6%) dari total
orang di Tahun 2006 menjadi 0 orang di penderita sebesar 18 orang. Tingginya
Tahun 2007) sedangkan penumpang pengobatan pada kelompok umur 18 – 59
mengalami penurunan sebesar 10%. Tahun dikarenakan proporsi penumpang
(dari 20 orang di Tahun 2006 menjadi 18 pada kelompok ini paling besar
orang di Tahun 2007). Hal ini terjadi, dibandingkan dengan kelompok umur
kemungkinan dikarenakan pada Tahun lainnya.
ini Crew kapal/agen kapal lebih
Adapun pelabuhan asal penderita
memperhatikan makanan yang
tertinggi berasal dari Pelabuhan Kijang
dikonsumsinya, mengingat pada tahun
sebesar 8 orang ( 44%) dan terendah dari
lalu terdapat 8 orang ABK yang
pelabuhan Jayapura sebesar 1 orang (6%)
berobat di Poliklinik kapal.
dari total penderita sebesar 18 orang.
Jenis kelamin penderita yang berobat
Untuk diagnosa penyakit dapat
di Poliklinik kapal penumpang tujuan
diinformasikan bahwa dari total jenis
Tanjung priok adalah Pria 9 orang (50%)
penyakit yang didiagnosa terdapat 9
dan wanita sebesar 9 orang (50%),
penyakit. Penyakit yang tertinggi adalah
dengan kelompok umur penderita
gastritis sebesar 5 orang (27,7%), untuk
tertinggi pada kelompok umur 18 – 59
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3
tahun sebesar 17 orang (94%) dan
dibawah ini.
terendah pada kelompok umur 6 – 17
Grafik 3
6 5
5
4 3
3 2 2 2
2 1 1 1 1
1
0
9
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
H / 2007 M juga dilakukan, dengan hasil Terminal Nusantara Pura II
sebagai berikut :
Kelembaban 60%
Lokasi
Suhu 28,30 C
a. Lingkungan terminal penumpang
TPS 22 buah dengan kualitas baik
tidak banjir pada saat musim hujan
Urinoir 7 buah dengan kualitas baik
b. Tidak terletak pada sumber
pencemaran Kamar mandi 12 buah dengan kualitas
baik
Lingkaran di Luar Bangunan
Wastafel 6 buahn dengan koalitas baik
a. Bersih
b. TPS tersedia mencukupi & tidak
terjadi penumpukan sampah lebih Kualitas air bersih
dari 24 jam Kuantitas mencukupi
c. Tidak menjadi tempat berkembang Kualitas fisik secara visual baik
biak binatang pengganggu
Sisa Chlor 0,08
d. Setiap hari dilakukan pengawasan (H
PH 7,2
-7 s/d H+7)
Halaman Parkir Kendaraan
Pengendalian vektor
a. Bersih
Terminal Nusantara Pura I
b. Rata/tidak bergelombang, kuat dan
kedap air Jumlah container 3
TPS 20 buah dengan kualitas baik Setiap hari dilakukan pemeriksaan jentik
10
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
kebersihan (H-7 s/d H+7) penumpang yang datang di Pelabuhan
Pengasapan/Fogging Tanjung Priok mengalami penurunan dari
61 kapal menjadi 23 kapal. Banyak faktor
a. Luas 4 Ha yang dapat menyebabkan penurunan
b. Bahan Organofosfat, Solar, Bensin frekuensi kapal yang datang di Terminal
Nusantara Pura II Tanjung Priok,
c. Jumlah tenaga 6 orang
diantaranya iklim usaha yang kurang
d. Dilaksanakan tanggal 10 Oktober kondusif seperti tingginya biaya
2007 atau H-3. operasional kapal sementara muatan
kurang sehingga pemilik kapal meurunkan
frekuensi operasional kapal
D. Anak Buah kapal (ABK) & Penumpang
Distribusi Anak Buah kapal (ABK) Distribusi Penumpang
Pengamatan kedatangan ABK dari Jumlah penumpang yang turun di
kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok H-7 s/d H+7
Terminal penumpang Nusantara Pura II mengalami peningkatan sebesar 2500
mulai 6 s/d 20 Oktober 2007 didapatkan orang (28,28%) dibandingkan pada hari
hasil sebesar 1855 orang, dengan yang sama tahun lalu. Tahun 2007 total
jumlah ABK terbanyak yang datang penumpang yang turun sebesar 11329
pada tanggal 8 Oktober 2007 sebanyak orang, sementara di Tahun 2006 sebanyak
443 orang, dengan rata-rata ABK 123 8839 orang. Pada arus mudik Tahun 2007
orang setiap harinya. ini, Peningkatan penumpang yang turun di
Dibandingkan Tahun 2006 telah terjadi Pelabuhan Tanjung Priok terjadi pada H-2
penurunan jumlah ABK sebesar 166 dan H+6. Puncak penumpang turun terjadi
orang (8,21%). Penurunan ini terjadi pada tanggal 11 Oktober 2007 sebesar
karena frekuensi aktivitas kapal 2687orang.
11
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
artinya Peraturan/hukum. mengulas tentang 3 bagian Sikap tubuh
dalam bekerja
Jadi secara harafiah, Ergonomi diartikan
sebagai “ Ilmu aturan tentang Kerja “. Selain SOP ( Standard Operating
Procedures ) yang terdapat pada setiap
Hasil lokakarya tentang “ Penyusunan
jenis pekerjaan , hubungan tenaga kerja /
norma-norma ergonomi di tempat kerja
pegawai dalam sikap dan interaksinya
“ (1978) merumuskan pengertian
terhadap sarana kerja akan menentukan
ergonomi sebagai berikut :
efisiensi , efektivitas dan produktivitas kerja.
“ Ilmu serta penerapannya yang Semua sikap tubuh yang tidak alamiah
berusaha menyerasikan pekerjaan dan dalam bekerja, misalnya ”sikap
lingkungan terhadap orang atau menjangkau barang yang melebihi
sebaliknya dengan tujuan tercapainya jangkauan tangan, harus dihindarkan.
produktivitas dan efisiensi yang setinggi- Apabila hal ini tidak memungkinkan, maka
tingginya melalui pemanfaatan manusia harus diupayakan agar beban statiknya
seoptimal mungkin ” diperkecil”.
Tujuan dari ergonomi itu sendiri adalah Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran
bagaimana mengatur kerja agar baku oleh orang yang mempunyai ukuran
tenaga kerja atau pegawai dapat lebih tinggi atau sikap duduk yang terlalu
melakukan pekerjaan dengan rasa tinggi sedikit banyak akan berpengaruh
aman, selamat, efisien, efektif dan terhadap hasil kerjanya. Tanpa disadari
produktif, dan juga rasa nyaman serta pegawai tersebut akan sedikit
terhindar dari bahaya yang mungkin membungkuk saat melakukan
timbul di tempat kerja. pekerjaannya. Hal ini akan menimbulkan
kelelahan lokal di daerah pinggang dan
bahu, yang pada akhirnya akan
ASPEK-ASPEK DALAM ERGONOMI
menimbulkan nyeri pinggang dan nyeri
Beberapa aspek yang perlu bahu. Namun karena penderitanya tidak
diperhatikan dalam penerapan mencolok maka biasanya keluhan tersebut
ergonomi , antara lain : dianggap ” bukan masalah ” . Tetapi,
1. Faktor Manusia.. kerugian yang ditimbulkan bisa berujud
hilangnya jam kerja, terhambatnya produksi
2. Anthropometri dan lainnya. Pada waktu bekerja
3. Sikap tubuh dalam bekerja diusahakan agar bersikap secara alamiah
dan bergerak optimal.
4. Manusia - Mesin
Dalam sistem kerja angkat dan angkut,
5. Pengorganisasian Kerja
sering dijumpai nyeri pinggang sebagai
6. Pengendalian Lingkungan Kerja akibat kesalahan dalam mengangkat
maupun mengangkut, baik itu mengenai
7. Kelelahan Kerja
teknik maupun berat atau ukuran beban.
8. Cumulative Trauma Disorder ( CTD ) Nyeri pinggang dapat pula terjadi sebagai
9. Kesegaran Jasmani dan Musik sikap paksa yang disebabkan karena
penggunaan sarana kerja yang tidak sesuai
dengan ukuran tubuhnya.
Pada kesempatan kali ini saya akan
12
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Sikap tubuh dalam bekerja yang Penatalaksanaan suatu sistem kerja di
dikatakan secara ergonomik adalah tempat kerja dengan mengacu pada
yang memberikan rasa nyaman, aman, norma ergonomi diharapkan dapat
sehat dan selamat dalam bekerja, yang menciptakan sistem kerja yang aman,
dapat dilakukan dengan cara : nyaman dengan tingkat produktivitas,
kesehatan dan keselamatan kerja yang
1. Menghindarkan sikap yang tidak
prima.
alamiah dalam bekerja
2. Mengusahakan beban statis menjadi
sekecil-kecilnya Sumber dari :
PENYIMPANAN OBAT
13
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
tetap dalam kondisi baik. Penyimpanan Berubah warna
yang buruk dapat mengakibatkan obat
Lengket
berubah, baik secara fisika maupun
Sediaan Tablet Salut Gula
kimia.
Pecah
Perubahan obat tersebut dapat
menyebabkan obat rusak, jika hanya Berubah warna
dapat dilihat dari bentuk fisiknya, dari Lapisan air dan minyak terpisah, dan
baunya dan dari rasanya. jika dikocok tidak menyatu
14
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Sediaan Injeksi/Infus/Tetes mata/Tetes memungkinkan, harus dicari cara lain
telinga agar obat tidak terkena sinar matahari
langsung, seperti untuk obat berbentuk
Berubah warna
cair, ditempatkan di dalam botol
Tidak jernih/ ada endapan
berwarna coklat.
Sediaan Salep/Cream
2. Kelembaban. Obat tidak boleh
Berubah warna ditempatkan di tempat yang lembab,
15
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
POTENSI MAKANAN ANCAMAN BAGI KESEHATAN MANUSIA
16
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
b. Jumlah racun atau bakteria yang 5. Self service “pelanggan mengambil
termakan sendiri makanan tanpa di layani”
c. Umur seseorang
d. Ketahanan seseorang Bagaimana kita dapat terhindar dari
keracunan makanan?
Biasanya tanda-tanda dan gejala mulai Keracunan makanan dapat dihindari
timbul beberapa jam selepas memakan apabila kita secara bijak dapat menuntut
makanan yang tercemar atau be- hak-haknya untuk :
berapa hari kemudian. Adapun tanda – 1. Memilih makanan yang dijual oleh
tanda umum keracunan adalah seba- penyedia makanan yang melakukan
gai berikut : kebersihan diri dan lingkungannya.
2. Melaporkan kepada Pejabat yang
a. Lemas dan muntah berwenang tentang pengendali
b. Mulas dan sakit perut makanan yang tidak mematuhi
c. Kadangkala demam dan dehidrasi peraturan kebersihan makanan.
d. Mencret-mencret ( buang air tidak 3. Tidak menggunakan atau memakan
normal ) makanan dalam kaleng atau paket
jika :
Hal-hal yang harus di perhatikan ( dihin- a. kaleng penyok atau karat
dari ) b. Paket bocor
1. Tidak melakukan kebersihan diri c. bergelembung
ketika menyediakan, menghidang d. Rusak dalam bentuk apapun
dan menjual makanan ( sanitasi e. Habis masa kadaluarsa
food hendler)
2. Melakukan prilaku buruk seperti Bagaimana mencegah keracunan
merokok, bersin ke arah makanan, makanan?
meludah sembarangan pada Cara yang paling baik dan tepat untuk
waktu menyediakan dan menjual mencegah kejadian keracunan terhadap
makanan. makanan adalah dengan melindungi
3. Tidak memperhatikan kebersihan makanan dari tercemar dan mengawasi
lingkungan sekitar . sumber-sumber pencemaran seperti beri-
4. M e m b i a r k a n makanan kut :
terkontaminasi oleh serangga/
hawan dan pencemaran fisika.
17
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Manusia (pengendali makanan / food 2. Bahan mentah harus disimpan
hendler) terpisah dengan makanan yang su-
dah dimasak dan sediaan untuk di-
1. Menghindari prilaku buruk seperti makan. Ini dapat menghindari
merokok, mengorek hidung dan pencemaran silang dari bahan men-
telinga serta menggaruk kepala tah ke makanan yang siap saji/
atau bagian-bagian lain pada dimakan.
badan sewaktu mengendalikan 3. Gunakan peralatan seperti pisau
makanan. dan papan memotong (chopping
2. Selalu melakukan kebersihan dan board) yang tidak terkontaminasi
kesehatan diri supaya tidak dengan bahan pencemar, hal ini un-
menjadi sumber penyakit kepada tuk menghindari pencemaran silang.
orang lain. 4. Cuci bahan mentah dengan teliti
3. Membasuh tangan secara teliti untuk mengeluarkan kotoran atau
terutama selepas ke WC, benda asing pada permukaannya.
memegang bahan mentah, 5. Biasakan membasuh tangan secara
mengangkut sampah atau sisa teliti setelah memegang bahan
makanan. mentah seperti daging mentah, se-
4. Menjaga kebersihan lingkungan di belum food handler melakukan
d al a m d an l uar te mpa t kegiatannya atau makan.
pengolahan makanan.
5. Memastikan peralatan yang rusak, Serangga dan Hewan ( Vektor )
sumbing atau retak tidak 1. Hewan/vector seperti lalat, lipas, ti-
digunakan lagi. kus, burung dan binatang peliharaan
6. Selalu tutupi makanan yang adalah pembawa kekotoran dan
dihidangkan. kuman,virus penyakit.
7. Tidak menyediakan makanan ter- 2. Perlindungan terhadap serangga
lalu awal. dan hewan ini akan membantu
mengurangi pencemaran makanan
Bahan mentah secara bermakna.
1. Bahan-bahan mentah, terutama
daging atau hasil olahannya ha- Penyediaan Air Bersih
rus disimpan pada suhu yang ren- 1. Jika air yang digunakan tidak
dah (<4˚C). diperoleh secara langsung dari
18
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
sumber utama (contohnya : Terjadinya gangguan kesehatan/penyakit
m eng gun aka n s a mb u nga n Komponen lingkungan yang selalu ber-
pipa ), pencemaran boleh jadi interaksi dengan manusia dan seringkali
melalui kebocoran silang ( Cross mengalami perubahan akibat adanya
connection ). kegiatan manusia seperti : Bertani, ber-
2. Harus di siapkan air bersih yang wisata, berbisnis, industri dll. Perubahan
memadai dan selalu di kontrol yang harus diwaspadai, pada dasarnya
kualitasnya, agar tetap sehat. adalah karena berbagai komponen ling-
kungan seperti air, udara, makanan dan
Sisa dan Bahan Buangan vektor yang mengandung agen penyakit,
hal ini yang akan mencemari komponen
1. Bahan buangan mengandung lingkungan tadi.
makanan yang sedang mebusuk,
sisa kulit kupasan dan bahan or- Deteksi oleh masyarakat/kader
ganik yang menjadi sumber bak-
1. Pencemaran air
teria hidup dan berkembang biak
dengan mudah. Keadaan kuman yang menumpang
akan menarik hewan dan ser- yang menumpang dalam air dalam
angga seperti tikus, burung, lalat konsentrasi yang cukup tinggi untuk
19
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
c. Sanitasi seperti saluran boratorium, ( Lab Kesda, Ke BBTKL PPM&PL
drainase yang tidak baik dan atau Lab Swasta Lainnya ).
tercemari/tersumbat oleh
sampah Simpul III ( Bio Marker/manusia ):
d. Sumber air baku untuk air mi- Pengamatan dan pengukuran spesimen
num dan air bersih yang ter- pada tubuh manusia. Masyarakat mem-
cemar bahan kimia, radiasi, bantu memberi informasi masyarakat yang
fisika. mengalami gangguan kesehatan/penyakit
untuk diambil spesimennya untuk diukur,
Pencegahan / pengendalian
misalnya urine untuk melihat gangguan gin-
pencemaran dapat dilakukan dengan
jal yang berasal dari air baku yang dikon-
melakukan pengamatan dan melibat-
sumsi sehari-hari.
kan masyarakat di mulai dari tahapan
awal atau bila kita mengadopsi teori
simpul maka akan di dapat sebagai Simpul IV (Out Putnya /Kejadian Sakit):
berikut:
Pengamatan kejadian penyakit, masyara-
kat memberi informasi ke petugas kese-
Simpul I ( Sumber ) : hatan terdekat sedini mungkin masyarakat
yang mengalami gangguan kesehatan/
Pengamatan pada sumber kegiatan
penyakit untuk mendapat pengobatan.
adakah kegiatan seperti pabrik, pem-
Misalnya Diare, penyakit kulit dan lain lain.
bangunan jembatan, kegiatan perda-
gangan membuang limbah ke sumber
air yang digunakan masyarakat dapat
2. Pencemaran udara
di awasi oleh masyarakat bersama den-
Keadaan pencemaran adalah kegiatan
gan para kadernya.
yang mengakibatkan penurunan kuali-
tas udara yang berdampak negatif ter-
Simpul II ( Lingkungan /Ambien):
hadap kesehatan manusia. sumber
Pengamatan dan pengukuran kepada pencemaran udara dapat melalui:
komponen lingkungan itu sendiri dalam
1.Kegiatan industri
hal ini kualitas air bersih, masyarakat /
2.Kegiatan transportasi
kader bersama petugas kesehatan /
sanitarian PUSKESMAS atau SUDIN setem- 3.Kegiatan perkantoran
pat dapat memeriksa kualitas air ke la- 4.Kegiatan perumahan
20
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Masyarakat membantu memberi infor-
masi, masyarakat yang mengalami
Kegiatan alam : kebakaran hutan,
gangguan kesehatan/penyakit untuk
gunung meletus dan gas alam beracun
diambil spesimennya diukur, misalnya
Pencegahan / pengendalian pencema-
pengukuran kapasitas paru
ran dapat dilakukan dengan melakukan
pengamatan, pembatasan serta meli-
Simpul IV ( Out Put / Kejadian Sakit ) :
batkan masyarakat dalam pelak-
sanaanya yang di mulai dari tahapan Pengamatan kejadian penyakit,
awal yaitu : masyarakat memberi informasi ke petu-
gas kesehatan terdekat sedini mungkin
Simpul I ( Sumber ):
masyarakat yang mengalami gang-
Pengamatan pada sumber kegiatan
guan kesehatan/penyakit untuk menda-
Adakah kegiatan seperti industri,
pat pengobatan. Misalnya asma, sesak
transportasi, kegiatan perkantoran
nafas,ispa akut atau menahun dan lain
dan perumahan serta kegiatan alam
lain.
yang mengeluarkan gas buangan ke
3. Pencemaran makanan/minuman
udara bebas dapat dipantau oleh
masyarakat bers ama kader. Pencemaran makanan adalah dimana
agent/penyebab penyakit baik
Simpul II ( Lingkungan/ Ambien ) : fisik,biologi dan kimia terdapat dalam
makanan dan minuman yang dapat
Pengamatan dan pengukuran
menimbulkan gangguankesehatan/
kepada komponen lingkungan itu
penyakit Kondisi pencemaran
sendiri dalam hal ini kualitas udara,
makanan / minuman dapat terjadi
masyarakat/kader bersama petugas
pada saat :………………………………..
kesehatan /sanitarian PUSKESMAS
atau SUDIN setempat dapat me- 1. Sebelum pengolahan makanan
meriksa kualitas udara ke laborato-
Tahap pengolahan penyimpanan
rium ( Lab Kesda, Ke BBTKL PPM & PL
dan pengangkutan makanan
atau Lab Swasta Lainnya ).
Pencegahan / pengendalian
pencemaran dapat dilakukan den-
Simpul III ( Biomarker/ manusia ):
gan melakukan pengamatan, pem-
Pengamatan dan pengukuran spe- batasan serta melibatkan masyara-
simen pada tubuh manusia. kat dalam pelaksanaanya yang di
21
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Waspadai Bahan Tambahan Makanan
Oleh : Agus Syah
cita rasa yaitu asam, asin, manis, pahit, 1996 tentang Pangan, pada Bab II
flavor, tekstur yaitu sifat yang dinilai mengenai Keamanan Pangan, pasal 10
dengan indra peraba. Kedua, nilai gizi tentang Bahan Tambahan Pangan
22
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
sebagai bahan tambahan pangan Cara tertua penggunaan bahan pengawet
yang dinyatakan terlarang atau makanan adalah dengan menggunakan
melampaui ambang batas maksimal asap yang dapat mengawetkan daging.
yang telah ditetapkan. (2) Pemerintah Kalsium propionate atau natrium
menetapkan lebih lanjut bahan yang propionate digunakan untuk menghambat
dilarang dan atau dapat digunakan pertumbuhan kapang, asam sorbat
sebagai bahan tambahan pangan menghambat pertumbuhan kapang dalam
dalam kegiatan atau proses produksi keju, sirup dan buah kering. Bahan kimia
pangan serta ambang batas maksimal yang digunakan sebagai pengawet
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). diharapkan dapat mengganggu kondisi
23
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
enzimatis. Kerusakan oksidatif dapat makanan yang dicampurkan dengan air,
dicegah dengan penambahan bahan sehingga membentuk kekentalan tertentu.
kimia yaitu antioksidan atau senyawa Contoh pengental adalah pati, gelatin,
pereduksi lainnya. Antioksidan yang dan gum (agar, alginat, karagenan).
sering digunakan adalah vitamin E,
Emulsifier adalah zat yang dapat
butylated hydroxyl anisol (BHA),
mempertahankan disperse lemak dalam air
butylated hydroxyl toulen (BHT).
dan sebaliknya. Pada mayonaise tanpa
Penggunaan bahan tambahan adanya emulsifier, maka lemak akan
makanan lainnya seperti pewarna terpisah dari airnya. Contoh emulsifier yaitu
makanan, warna dapat memperbaiki kuning telur dan lesitin.
dan memberikan daya tarik tersendiri.
Zat pemanis buatan biasanya digunakan
Makanan akan lebih menarik dan
untuk membantu mempertajam rasa manis.
menimbulkan selera dengan warna
Beberapa jenis pemanis buatan yang
yang indah. Penggunaan pewarna
digunakan adalah sakarin, siklamat, dan
dalam bahan makanan dimulai pada
aspartam.(Berbagai sumber)
akhir tahun 1800, yaitu pewarna
tambahan berasal dari alam seperti
kunyit, daun pandan, daun suji atau Ancaman Bahan tambahan makanan
digunakan untuk memperbaiki tekstur dapat menimbulkan reaksi pada tubuh kita
dan kualitas makanan merupakan yang tidak kita duga, misalkan saja apa
kelompok yang paling banyak bila di gunakan dalam jumlah besar dan
digunakan dalam pengolahan bahan waktu yang lama, bukan tidak mungkin
24
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
organ vital tubuh kita, walaupun tiap asupan yang tetap sehat walaupun kita
individu mempunyai respon yang mengkonsumsi makanan yang mempunyai
berbeda, namun hal tersebut tetap faktor risiko kesehatan.
akan selalu mengancam kesehatan Penutup
manusia dalam jangka waktu tertentu.
Bahwa untuk melindungi masyarakat dari
Sebetulnya ada methoda bagaimana
bahaya yang ditimbulkan oleh zat
kita bisa memprediksi kapan asupan
tambahan makanan, baik itu pewarna,
yang mempunyai risiko terhadap
pemanis, pengemulsi dan lainnya, maka
kesehatan dapat di ketahui atau
hal tersebut perlu diatur dan di awasi
diperkirakan, sehingga kita bisa
penggunaanya baik itu oleh pemerintah
melimitasi atau membuat suatu startegi
berbentuk peratuan menteri, perda,
dengan cara membuat pola asupan
bahkan masyarakat di mana barang ini
yang seimbang atau alternatif asupan
beredar, disamping hal tersebut perlu
yang kita makan, yaitu dengan
adanya kesadaran dan pengetahuan bagi
methoda Risk assessment terhadap
masyarakat luas dan pada khususnya
makanan yang kita makan. Pengukuran
kalangan industri atau produksi makanan
daily intake dihitung dengan faktor risiko
rumahan bahkan rumah tangga,
yang akan dihadapi dikalikan dengan
memahami arti bahaya dari penggunaan
lama waktu pemajanan dan dibagi
bahan tambahan makanan tersebut, bila
dengan berat badan atau status gizi,
digunakan dalam jumlah yang berlebih
maka pada akhirnya kita dapatkan pola
bahkan dalam waktu yang lama. @
25
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
pestisida untuk penggunaan terbatas harus menurunkan produksi dan konsumsi
dari bahan aktif metil bromida yang bahan – bahan kimia perusak ozon
telah terdaftar dan memperoleh izin
Sebagai konsekuensinya Indonesia wajib
Menteri Pertanian sebanyak 8 (delapan)
mematuhi ketentuan konvensi Wina dan
formulasi, yaitu Metabrom 98 LG,
Protokol Monteral, yakni :
Mebrom 98 LG, Sobrom 98 LG, Biometh
98 LG, Metilgas 98 LG, Methybrom 98 LG, * Melakukan upaya perlindungan
26
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
1. Ijin Percobaan 3. Ijin Tetap
27
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
√ Notifikasi sebagai mana dimak- kerja dan mengambil gambar
sud, wajib disampaikan oleh
* Pasal 31 :
otoritas Negara pengekspor
kepada instansi bertanggung- Setiap orang yang melakukan kegiatan
√ Mengizinkan pengawas untuk pestisida. Oleh karena itu, KKP harus lebih
28
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
KKP tidak perlu terlalu resah Fosfin murni merupakan gas yang
karena saat ini penggunaan methyl tidak berbau dan tidak berwarna. Untuk
bromida ( Ch3Br) untuk kegiatan alasan keamanan, fosfin murni umumnya
fumigasi kapal masih diperkenankan. ditambahkan dengan zat lain diantaranya
Selanjutnya, bagaimana cara fumigasi amonium carbamat sehingga saat
menggunakan fosfin, silakan terdeteksi akan menimbulkan aroma seperti
bertandang ke KKP Kelas I Tanjung Priok. bawang putih atau karbit.
Alternatif pengganti methyl bromida Berat jenis fosfin hanya sedikit lebih
( Ch3Br) berat dari berat jenis udara sehingga
kemampuan menyebarnya lebih cepat
Salah satu alasan memilih jenis
sehingga aplikasinya cukup diletakkan
fumigan methyl bromida ( Ch3Br) ini
pada bagian bawah komoditi. Selain itu
adalah waktu pemaparannya
fosfin juga memiliki kemampuan penetrasi
( exposure time ) yang lebih singkat jika
ke dalam biji yang lebih baik sehingga
dibandingkan dengan fumigan lainnya
efektik mengendalikan serangga yang
sehingga biaya yang dibutuhkan pun
berada dalam biji.
akan menjadi lebih efisien. Namun,
dibalik keunggulan yang dimiliki jenis a. Sifat-sifat fisika dan kimia fumigan fosfin
fumigan methyl bromida ( Ch3Br)
* Nama kimia : Hydrogen Phospide
tersebut, dalam aplikasinya berpotensi * Nama dagang :Celphos, Fumiphos,
menyebabkan terjadinya kerusakan Phostoxin, Quickphos, Shenphos, dll.
lingkungan yakni terjadinya penipisan * Rumus kimia : PH3
lapisan ozon * Berat molekul : 34,04
* Titik didih : - 87.40C
Pada saat ini sudah ada
* Berat jenis gas : 1234 ( udara = 1 )
beberapa alternatif pengganti metil
* Kelarutan dalam air : sangat kecil
bromida yang telah terdaftar maupun
* Bentuk formulasi : berupa Pellet,
yang saat ini sedang dalam proses tablet, pelate, bag dan strip
pendaftaran. Alternatif pengganti metil b. Sifat khusus
bromida yang telah terdaftar yaitu
* Mudah terbakar dan meledak bila
alumunium fosfida dan magnesium kontak dengan air pada konsentrasi di
fosfida, sedangkan alternatif pengganti atas 1.8 % diudara
yang saat ini sedang dalam * Gas yang terbentuk bergerak dari
bawah keatas
prosespendaftaran adalah sulfuril
* Gas langsung terbentuk setelah 1-4
fluorida jam setelah berhubungan dengan
29
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
udara. semua jenis metal ( khususnya
perangkat listrik ). Emas dan perak
* Formilasi standar berat fosfin = 1/3
sehingga menimbulkan efek karat.
berat padatan
* Tidak meninggalkan residu.
c. Sifat kimia lain
( penulis : RBA WIDJONARKO,SKM,MKes )
* Gas yang timbul bereaksi dengan
N URAIAN PH3 MB
o
Kelebihan : Kekurangan :
Kekurangan : Kelebihan :
30
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
BEBERAPA PERALATAN SEDERHANA
LABORATORIUM ENTOMOLOGI
Oleh : RBA Widjonarko SKM,M.Kes
31
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
PIPET Paper cup
32
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Kain kasa Chloroform
pH Meter
Alkohol 96%
hygrometer
33
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
MENGEDIT FILM YO……
Oleh : Nana Mulyana
ke berbagai disiplin ilmu dengan berba- vcd), mov(hasil rekaman camera digital) , rm
gai kepentingan pribadi, organisasi , per- ( video web) , 3gp (hasil camera dari phone
kantoran dan multi kepentingan lainnya. mobile/HP) dan sebagian avi (hasil camera
Namun disayangkan jika computer atau Mp 4 dan video camera digital), jadi yang
notebook/laptop hanya untuk mengetik bisa dibacanya dalam format video adalah
di plapon miscrosoft word aja. Untuk dengan format mpg, mpeg, mpe, wmv se-
menjadi professional di dalam suatu dangan format gambar yang tidak bias di-
bidang pastilah memulainya dari awal baca adalah format ico(icon) selain itu
yang paling sederhana. Mari penulis seperti format png, jpg, bmp dapat diba-
mengajak menengok satu bawaan ap- canya.
likasi gratis dari Window dan pastinya di
Yoo …. kita memulai tahapan mengoperasi-
computer telah terinstal Windows Xp kannya
pack 1 atau 2 siapakah “DIA” ?. 1. Untuk membukanya start > all pro-
grams > windows Movie Maker “klik
Di saat kita membuka start windows > all
mouse kiri 1x atau 2x”, inilah tampi-
program ada tampilan “ windows lannya, cakepkan ?
Pasal 60
(1) Pemerintah dapat menyerahkan sebagian urusan di bidang pangan kepada Pemerintah
Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pemerintah dapat menugaskan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas pembantuan
di bidang pangan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 61
(1) Dalam hal terjadi keadaan kekurangan pangan yang sangat mendesak, Pemerintah dapat
mengesampingkan untuk sementara waktu ketentuan Undang-undang ini tentang persyaratan
keamanan pangan, label, mutu, dan atau persyaratan gizi pangan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan keselamatan dan terjaminnya kesehatan masyarakat.
Pasal 62
Bilamana dipandang perlu, Pemerintah dapat menunjuk instansi untuk mengkoordinasi
terlaksananya Undang-undang ini.
Pasal 63
Undang-undang ini dan peraturan pelaksananya tidak berlaku bagi pangan yang diproduksi dan
dikonsumsi oleh kalangan rumah tangga.
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 64
Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini semua peraturan perundang-undangan tentang
pangan yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
Undang-undang ini.
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
35
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Pasal 65
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 4 November 1996
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 November 1996
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO
Pada naskah kedua ini disajikan format pemeriksaan TPM yang mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan no. 1098/2003, tentang persyaratan hygiene sanitasi
rumah makan dan restoran, antara lain :
Format pemeriksaan TPM yang saat ini digunakan pada KKP Kelas I Tanjung, sebagai
berikut :
2. Alamat : ……………………………………………………………………...
b. Adpel : ……………………………………………………………………...
c. Pelindo II : ……………………………………………………………………...
36
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Cara Pengisian :
1. Kolom 3, beri tanda lingkaran O pada salah satu nilai yang paling sesuai.
2. Kolom 4 (empat), adalah hasil perkalian kolom 2 dengan nilai yang dipilih pada kolom 3
(tiga).
3. Nilai 0 (Nol), adalah wujud fisik sarana tidak ada
4. Batas Skore tingkat mutu/laik hygiene sanitasi minimal 700
37
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
38
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
39
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Pemeriksaan kelaikan kesehatan TPM ini TPM secara rutin dapat dibina dalam
dianjurkan dilakukan 6 (enam) bulan sekali rangka peningkatan kesehatan TPM nya.
namun KKP Kelas I Tanjung Priok Prosedure tetap tahapan kegiatan
melakukan pemeriksaan setiap bulan, pengawasan makanan terhadap TPM
dengan harapan agar para pengelola
40
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
yang berada dalam wilayah pelabuhan, KKP Kelas I Tanjung Prioik menyelenggarakan
tahapan sebagai berikut :
41
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Keracunan yang berhubungan dengan yang mengandung kadmium, atau
makanan menelan makanan yang
mengandung kadmium
Keracunan yang perlu diketahui oleh
petugas lapangan KKP, antara lain : Spesimen yang diambil, sisa
makanan, muntahan ,feces, urine
1. Keracunan Antimoni
42
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Gejalanya, rasa logam di mulut, 6. Keracunan Seng
mual, mulut terasa terbakar, sakit
Penyebab dan sumbernya adalah
perut, feces berdarah atau hitam,
seng didalam wadah yang
bau mulut tak sedap, syok, garis
tergalvanisasi
biru pada gusi
Waktu inkubasi adalah beberapa
Sekilas urutan kejadiannya,
menit sampai beberapa jam
menyimpan makanan berasam
Gejalanya, sakit didalam mulut dan
tinggi didalam peralatan masak
perut, mual, muntah, pusing
yang mengandung timbal atau
peralatan makanan yang dicat, Sekilas urutan kejadiannya,
43
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Spesimen yang diambil, sisa 9. Keracunan Nitrit
makanan, muntahan, faeces
Penyebab dan sumbernya adalah
nitrit atau nitrat yang dipakai
8. Keracunan staphylococus sebagai bahan kering daging
Penyebab dan sumbernya Waktu inkubasi adalah 1 sampai 2
adalah Enterotoksin A, B, C, D, E jam
atau F, Staphylococus aereus.
Gejalanya, mual, muntah, sianosis,
Staphylococus dari hidung, kulit,
sakit kepala, pusing, lemas,
dan luka orang dan hewan
kehilangan kesadaran, darah
(kambing dan sapi)
berwarna cokelat
Waktu inkubasi adalah 1 sampai 8
Sekilas urutan kejadiannya, makanan
jam, rata-rata sampai 4 jam
apa saja yang terkontaminasi secara
Gejalanya, mual, muntah, sakit tidak sengaja, bayam yang terpapar
perut,diare, prostation nitrifikasi berlebihan, menggunakan
Sekilas urutan kejadiannya, nitrit atau nitrat berlebihan di dalam
menyimpan makanan matang makanan untuk menutupi kerusakan
pada suhu ruangan, menyimpan (menyangka nitrit sebagai garam
makanan matang di dalam biasa), refrigrasi yang salah pada
wadah besar di dalam kulkas, produk segar, lahan terfertilisasi yang
menyentuh makanan matang, di nitrifikasi berlebihan
menyiapkan makanan beberapa Spesimen yang diambil, sisa
jam sebelum menghidangkan, makanan, darah
orang yang luka bernanah,
memegang makanan pada suhu
10. Keracunan Organofosfat
hangat (suhu inkubasi bakteri),
Penyebab dan sumbernya adalah
fermentasi makanan berasam
insektisida kelompok Organofosfat
rendah tak normal
(parathion, TEPP, diazonin,
Spesimen yang diambil, untuk
malathion)
orang sakit (muntahan, feces,
Waktu inkubasi adalah beberapa
usapan rectal) sedang pembawa
menit sampai beberpa jam
(usapan hidung, usapan luka,
usapan rectal) Gejalanya, mual, muntah, kejang,
diare, sakit kepla, nervous,
44
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
penglihatan kabur, sakit dada, 12. Keracunan Merkuri (Hg)
sianosis, bingung, twictching
Penyebab dan sumbernya adalah
Sekilas urutan kejadiannya, senyawa etil dan etil merkuri dari
makanan apa saja yang limbah industri dan merkuri organik
terkontaminasi secara tidak dalam fungisida
sengaja, menyimpan insektisida
Waktu inkubasi adalah 1 minggu
di ruang yang sama dengan
atau lebih
makanan, menyangka pestisida
Gejalanya, mati rasa, lemah kaki,
adalah makanan kering
paralisis spastic, kerusakan
Spesimen yang diambil, sisa
penglihatan, buta,koma
makanan, darah, urin, biopsy
Sekilas urutan kejadiannya, pakan
lemak
hewan dengan mendapat
11. Keracunan Karbamat
perlakuan fungisida yang
Penyebab dan sumbernya mengandung merkuri, memakan biji
adalah insektisida kelompok – bijian yang mendapat perlakuan
Carbaryl ( sevin), Temik ( aldicarb) fungisida merkuri (daging babi, ikan,
kerang-kerangan)
Waktu inkubasi adalah ½ jam
Spesimen yang diambil, sisa
Gejalanya, sakit lambung,
makanan, urin, darah, rambut
muntah, air ludah berlebihan,
berkeringat, pipil menhecil, tidak
ada koordinasi otot
45
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Sambungan dari halaman ………. 34
2. Dalam Capture video bisa memasukan/ import video, music dan audio lainya
(rekaman suara kita), sekarang kita memasukan video dari folder dimana file video
disimpan (jangan lupa format yang akan dimasukan harus bisa di baca oleh
WMM). Jika telah terpilih klik 2 kali di format tersebut atau klik import.
3. Setelah diimport maka akan tercantum di collections, klik mouse kanan 1x dan klik di
add time line ( Ctrl + D ), maka video tadi sudah tertera di show storyboard. Jika
ingin masukan gambar ikuti langkah diatas.
46
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
4. Jika ingin menghapus di time line maka klik kanan di mouse 1x dan delete, se-
dangkan jika ingin memasukan audio/music lakukan langkah seperti memasukan
video dan gambar. Tunggu dulu krusor dengan garis biru pada posisi di awal.
5. Sekarang kita melangkah pada edit movie, view video effect adalah untuk ef-
fect dari video yang dihasilkan, view video transitions adalah effect antara tam-
pilanvideo satu ke video lain atau peralihan gambar sedangkan make titles or
credits adalah menambahkan kalimat pembuka pada awalan after atau dian-
tara video atau akhiran video (seperti film layar lebar).
47
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
6. Setelah semuanya selesai apa yang kita inginkan jangan dulu disimpan baik di
computer, di CD, kirim ke web atau DV camera, dicoba dulu diputar „play‟ se-
hingga jika ada kekurangan baik music, gambar atau video juga setingan teksnya
maka bisa diedit ulang. Untuk baiknya lebih baik hasil editan ini disimpan dicom-
puter. Lakukan klik save to my computer berikan nama movie dan simpanlah di
folder my video di My Document lakukan browse untuk mencarinya. Setelah Oke
klik next pilihlah “best quality for play back on my computer (recommended)”.
7. Klik next untuk meneruskan simpanan dan ada tampilan apakah setelah selesai
disimpan video akan diputar play movie when I clik finish ,jika ya klik centangn
pada kolom dan jika kosongnkan kotak tersebut( harus diingat jika belum diinstal
winamp bisa juga diputar otomatis di window media player… jangan kawatir).
Selamat mencoba !!! Belum mengerti ? hubungi aja via email kepada :
uyutjangkung@yahoo.co.id. (selesai)
48
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
PINJAL SI PENCETUS TINDAKAN BESAR
Oleh : Titiek Susilorini, BSc, RS, SE
( Staf pengajar pada Akademi Kesehatan Lingkungan Surabaya)
Xenopsylla cheopis
49
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
* The Burrow index : tahun 1970, terbit SK Menkes nomor : 1025/
the average number of freeliving DD /Menkes, tentang pembentukan Dinas
fleas per spesies per rodent burrow Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL) dan Di-
* The House index : nas Kesehatan Pelabuhan Udara (DKPU).
the average number of Pulex irri- Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut sebanyak
tans or other human flea per hous 60 DKPL dan Dinas Kesehatan Pelabuhan
Udara sebanyak 12 DKPU, semuanya non
Sebenarnya pinjal inilah yang men- eselon.
yebabkan awal suatu kegiatan besar di Selang 8 tahun kemudian yakni pada
muka bumi ini yakni tindakan karantina tahun 1978, terbit SK Menkes Nomor : 147/
pertama kali di Venesia pada tahun Menkes/IV/78 DKPL/DKPU dilebur menjadi
1348 terhadap kapal yang dicurigai ter- Kantor Kesehatan Pelabuhan, dengan
jangkit penyakit PES. Pinjal ini menular- eselon IIIB, yakni 10 KKP Kelas A dan 34 KKP
kan penyakit dari tikus yang terjangkit Kelas B. Perubahan kembali terjadi yakni
pes ke manusia sehingga tikus di kapal pada tahun 1985, terbitnya SK Menkes 630/
harus diberantas. Menkes/SK/XII/85, menggantikan SK No.147,
Kapan pes masuk ke Indonesia ? jumlah KKP berubah menjadi 46 oleh
Diperkirakan pada tahun 1911 Pes ma- penambahan KKP kelas B (KKP Dili dan KKP
suk melalui Pelabuhan Tg. Perak - Sura- Bengkulu).
baya, tahun 1916 Pes masuk melalui Pe- Pada tahun 2004 berubah oleh terbit-
labuhan Semarang, tahun 1923 Pes ma- nya SK Menkes nomor : 265/Menkes/SK/III
suk melalui Pelabuhan Cirebon. Oleh tentang Organisasi & Tata Kerja KKP yang
karena itu, pemerintah Belanda men- baru. KKP digolongkan kembali seperti
gintensifkan penanganan kesehatan di pada tahun 1949/1950, yakni :
pelabuhan. Pada saat itu, penanganan
kesehatan di pelabuhan dilakukan oleh 1. KKP Kelas I (eselon II B) : 2 KKP
oleh HAVEN ARTS (Dokter Pelabuhan) 2. KKP Kelas II (eselon III A) : 14 KKP
dibawah koordinasi HAVEN MASTER 3. KKP Kelas III (eselon III B) : 29 KKP
(Syahbandar), dan pada saat itu diben-
tuk 2 Haven Arts yakni di Pulau Rubiah - Kemudian pada tahun 2007, kembali terbit
Sabang dan Pulau Onrust di Teluk Ja- Permenkes nomor : 167 merupakan perbai-
karta. Setelah Indonesia merdeka (tahun kan Kepmenkes No. 265 yakni penamba-
1949/1950), pemerintah RI membentuk 5 han KKP kelas` III menjadi 32 KKP sekaligus
Pelabuhan Karantina, yaitu : wilayah kerjanya.
Pelabuhan Karantina Klas I : Perubahan – perubahan ini terjadi
Tanjung Priok dan Sabang sebagai konsekuensi dari kemajuan menje-
Pelabuhan Karantina Klas II : lang era globalisasi, terutama oleh adanya
Surabaya dan Semarang pinjal (penular penyakit Pes) yang bertahta
Pelabuhan Karantina Klas III : di tubuh tikus si hewan pengerat yang
Cilacap paling menikmati dampak kemajuan
Selang 20 tahun kemudian yakni pada ekonomi di setiap Negara. (@)
50
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan
Buletin INFO KESEHATAN PELABUHAN Volume II Nomor 4 Terbit Triwulan