You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Teologi (tauhid) adalah salah satu bidang keilmuan istimewa yang ada dalam khazanah keilmuan Islamyang komprehenship-universal itubersandingan dengan fikih (yurispudensi Islam), filsafat, tasawuf (mistisisme), dan lain sebagainya. alau

dilihat dari signifikansinya, dapat dikatakan bahwa teologi merupakan pun!ak dari segala ilmu Islam sebab ia berkenaan langsung dengan Tuhan, di samping tasawuf. "ignifikansi ini bisa kita la!ak dari etimologi dari terma teologi itu sendiri. Teo itu berarti Tuhan, logi (logos) berarti ilmu# ilmu ketuhanan. Teologi, tauhid, atau ilmu kalam merupakan bidang ka$ian ilmu yang akan selalu menarik dan khas untuk dibahas. %enarik karena ia dika$i di abad modern, sementara khazanah teologi Islam sudah berkembang se$ak lama. %aka ia semakin menarik, untuk kemudian bagaimana bisa kita mengkonteksualisasikan dengan zaman kekinian, terutama menyangkut relevansi dan signifikansinya. &ikatakan khas, karena teologi Islam berbeda dengan teologi-teologi pada agama lain. Teologi Islam begitu kaya dan beragam. &an inilah yang akan men$adikan Islam sebagai sebuah agama dengan kekayaan pemikiran bagi peradaban Islam itu sendiri maupun dunia. "elain 'hlusunnah ("unni), dalam pemikiran teologi kita akan menemukan ragam pemikiran teologi lain, beberapa di antaranya adalah "yi(ah, hawari$,

%ur$i(ah, %u(tazilah, )abariyah, dan lain-lain. &alam tulisan ini, saya hanya akan membahas teologi Islam dalam ka!a mata hawari$, %ur$i(ah, dan %u(tazilah.

"ebelum beran$ak pada pembahasan lebih lan$ut mengenai ketiga pemikiran teologi tersebut. 'da persoalan serius yang hingga dewasa ini, masih menyisakan dan rentan memi!u konflik dan disintegrasi, yakni eksklusivisme dan fanatisme. +isa kita bentangkan, bahwa pluralitas pemikiran teologi dalam se$arah pemikiran dan peradaban Islam, itu belumuntuk enggan mengatakan tidak sama sekalidi$adikan sebuah kekayaan dan anugerah tersendiri untuk menyemai persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman dan perbedaan. ,luralitas dan perbedaan dalam ranah pemikiran teologi sekte per sekte, telah men$adi !atatan se$arah tersendiri dimana umat men$adi sasaran amuk eksklusivisme dan fanatisme tersebut. "aya ambil satu !ontoh misalnya %u(tazilah, sebagai sekte dalam teologi yang punya ke!enderungan rasional. %u(tazilah dengan teologi rasionalnya, telah dianggap sesat dan kafir oleh sekte lain# non-%u(tazilah. &an !elakanya, dari awalnya pemikiran teologi yang murni dari eksplorasi intelektual, lambat laun digiring ke arah politik kekuasaan dan mazhab -egara. &emikianlah barangkali, problem kita hari ini dan masa depan, yakni pluralitas pemikiran dalam teologi dalam se$arah peradaban Islam yang hanya di$adikan memperpan$ang ekslusivisme dan fanatisme# teologi saya-lah benar yang lain sesat dan kafir. "elan$utnya, tentang politisasi teologi ke arah politik dan mazhab -egara. +erdasarkan hal tersebut di atas, tulisan ini dibuat untuk men!oba merunut se$arah awal-mula dan perkembangan tiga khazanah teologi dalam Islam ( hawari$, %ur($iah, dan %u(tazilah) untuk kemudian digali sumber-sumber a$arannya, lalu diidentifikasi sumber konfliknya, dan men!oba melakukan rekonstruksi dan

kontekstualisasi agar pluralitas khazanah keilmuan teologi Islam ini membuah kemaslahatan umat.

B. Rumusan Masalah 'gar memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, saya akan merusmuskan beberapa masalah berikut ini/ *. +agaimana se$arah kemun!ulan teologi hawari$, %ur$i(ah, dan %u(tazilah0 .. &imana sumber konflik dalam teologi dalam Islam itu ter$adi0 1. +agaimana rekonstruksi dan kontekstualisasi se$arah pemikiran teologi Islam ( hawari$, %ur$i(ah, dan %u(tazilah) untuk era kekinian dan masa depan0

C. Tujuan 'dapun tu$uan dari ditulisnya makalah ini sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut/ *. %engetahui dan memahami se$arah kemun!ulan teologi dan %u(tazilah. .. %engetahui sumber konflik dalam se$arah teologi Islam. 1. %elakukan rekonstruksi dan kontekstualisasi !ara pandang dan realitas untuk masa kekinian dan masa depan agar pluralitas teologi itu men$adi kekayaan tersendiri bagi Islam. hawari$, %ur$i(ah,

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Kemun ulan Te!l!g" Kha#ar"j$ Murj"%ah$ &an Mu%ta'"lah (. Te!l!g" Kha#ar"j 'sal kata al-Khawarij adalah kharaja, artinya keluar. -ama itu diberikan kepada golongan yang keluar dari $amaah 'li di saat 'li menerima tahkim dari %u(awiyah dalam pertempuran "hiffin. &inamakan al-Khawarij, karena mereka keluar dari rumah mereka dengan maksud ber$ihad di $alan 'llah.* 'walnya, sebelum berpisah men$adi kelompok hawari$, mereka adalah

pengikut sahabat 'li bin 'bi Thalib dan penentang %u(awiyah. -amun ternyata, inilah dinamika kehidupan yang nis!aya, mereka!ikal bakal hawari$kemudian

membelot dan ke!ewa atas kebi$akan 'li dengan menerima tahkim dari %u(awiyah. aum inilah yang dinamakan kaum hawari$, kaum yang keluar, yakni keluar dari "aidina %u(awiyah dan ke luar dari "aidina 'li. %ereka mengadakan semboyan 23a hukma illa lillah45 (tak ada hukum ke!uali dari Tuhan).. 'l-"yahrastani mengatakan, siapa sa$a yang memberontak melawan imam yang sah, yang 6dianggap legitimate (diterima) oleh masyarakat, maka dia disebut sebagai hawari$.1 7al senada dikatakan "aid '8iel "irad$, bahwa di tengah huru-hara politik yang memorak-porandakan persatuan umat Islam tersebut, reaksi kaum %uslim
*

'shshiddie8y dalam )amali "ahrodi. .99:. Pengantar Falsafah Kalam. ;etakan ke-.. ;irebon/ ;<. ,angger, h. ... . "ira$uddin 'bas. *::=. I(ti8ad Ahlussunnah Wal Jamaah. Jakarta/ ;etakan ke-.9. ,ustaka Tarbiyah, h. *=1-*=>. 1 'l-"yahrastani. .99>. Al-Milal wa al-Nihal: Aliran-aliran Teologi alam !slam . Ter$emahan "yuaidi 'sy(ari. +andung/ %izan, h. *?*.

>

sangat beragam. @aksi-faksi yang bertikai saat itu memberikan angin segar bagi lahirnya banyak partai politik (al-hi"#$ fir%ah). %ula-mula mereka ke!ewa pada sikap arbitrase atau tahkim. %ereka kemudian bereaksi keras, memisahkan diri dari 'li. "ehingga mereka kemudian dikenal dengan nama 2 hawari$5. "ementara para pendukung setia khalifah 'li (kelompok tas&a&&u) memproklamasikan diri mereka sebagai kelompok "yi(ah.> hawari$ men$adi sekte Islam yang paling eksklusif dan fanatis. %ereka mengkafirkan semua golongan yang berbeda dengannya. hawari$ men$adi sekte eyakinan

dengan karakteristik berani, mudah tersinggung, militan, dan berani mati. mereka berpusat pada $argon 2'a hukma illa lillah5.

+aginya, keputusan adalah hak Tuhan semata, maka keputusan harus diambil sesuai dengan perintah Tuhan dalam al-Aur(an. ,rinsip ini sebagaimana telah diketahui berasal dari ketidaksetu$uan mereka terhadap tahkim antara 'li dan %u(awiyah. "emua keputusan terhadap tahkim dikembalikan kepada 'llah, sesuai dengan firman--ya pada A". 'li-Imran/ >>, 2 Waman lam &ahum #ima an"al Allah faulaika hum al-Kafirun5 (+arang siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang diturunkan 'llah adalah kafir).= %ereka berpendapat bahwa khalifah adalah hak mutlak bagi 'llah sa$a, selain tidak boleh dimiliki oleh seseorang atau suatu golongan. arenanya, mereka tak

boleh diangkat melainkan orang yang !ukup !akap dan ahli, dari mana sa$a dan siapa

>

"aid '8iel "irad$. .99:. Tasawuf se#agai Kritik (osial: Menge e)ankan !slam se#agai !ns)irasi #ukan As)irasi. ;etakan ke-.. )akarta/ Bayasan has, h. ?9. = C. %ontgomery Catt. *:?D. !slami*: Philoso)h& an Theolog&. Eniversitas ,ress. Fdinburg, h. *:.

sa$a.G ,adahal kemudian

hawari$ mengangkat seseorang men$adi kepala yaitu

'bdullah bin Cahab ar-Hasyidi. ,aham teologi yang diyakini hawari$ selain !ap kafir dan khalifah di tangan hawari$ sekalian

'llah adalah soal keimanan yang ekstrem. ,endeknya, bagi kaum

orang mu(min yang berbuat dosa, baik besar maupun ke!il, maka orang itu wa$ib diperangi dan boleh dibunuh, boleh dirampas hartanya.D Termasuk $ika ada orang sakit dan orang tua yang tidak ikut perang maka orang itu men$adi kafir, wa$ib dibunuh. aum hawari$ memfatwakan bahwa sekalian dosa adalah besar, tidak ada

yang bernama dosa ke!il atau dosa besar. "ekalian pendurhakaan kepada Tuhan adalah besar, tidak ada yang ke!il menurut kaum hawari$. ? &an hawari$

menganggap bahwa anak-anak orang kafir meskipun meninggal dalam keadaan masih bayi tidak akan masuk surga tetapi masuk neraka. &alam proses perkembangannya, hawari$ punya beragam sekte. Pertama,

al-%uhakkimah. Ini adalah sekte pertama yang asli keluar pertama yang keluar dari barisan ali saat proses tahkim. "ementara imamnya adalah 'bd 'llah ibn Cahab arrasyidi. Ke ua, 'l-'zari8ah. Imamnya -afi( ibn al-I'zra8. Ketiga, 'n--a$dah, dengan imamnya -a$dah ibn 'mir. Keem)at, al-'$aridah, dengan imamnya 'bd alarim ibn '$rad. &an lain seterusnya. Elasan lebih detail bisa diba!a dibanyak literatur.:

). Te!l!g" Murj"%ah
G D ? :

'shshiddie8y, dalam i#i , h. .1. "ira$uddin 'bas, i#i $ h. *G*. !#i $ h. *G.. "alah satunya pada buku )amali "ahrodi, i#i , h. .=-19. dan 'l-"yahrastani, i#i $ h. *?*-.**.

Heaksi lain atas sikap

hawari$ datang dari !u!u 'li, 'bu 7asyim 7asan ibn

%uhammad al-7anafiyyah yang menentang paham penguasa ini dalam kitabnya al!rja. +aginya, pelaku dosa besar tidaklah kafir dan tidak pula memengaruhi keimanan seseorang. %ereka masih mengharapkan (irja) maghfirah atau ampunan dari 'llah "wt. Jleh karena itu paham ini sering disebut %ur$i(ah.*9 ,endapat serupa dikemukakan oleh 7arun -asution, bahwa bagi mereka sahabat-sahabat -abi "aw yang bertentangan itu merupakan orang-orang yang dapat diper!ayai dan tidak keluar dari $alan yang benar, dan mereka memandang lebih baik untuk menunda (arjaa) persoalan-persoalan yang diperdebatkan tersebut ke hari perhitungan di depan 'llah. elompok ini dikenal sebagai kaum %ur$i(ah.** &itin$au dari sisi bahasa, kata murjiah berasal dari kata ker$arajaartinya menunda, menangguhkan, atau mengakhirkan.*. %ur$i(ah lahir pada abad ke-I 7i$riyah. elahiran sekte ini lahir tidak terlepas dari realitas ideologi dan politik yang berkembang dan berke!amuk saat itu. %ur$i(ah sangat dipengaruhi oleh arogansi sekte "yi(ah yang mengkafirkan orang-orang kontra 'li dan sekte hawari$ yang

selain mengkafirkan 'li$uga mengkafirkan %u(awiyah dan kawan-kawan. %otif dari kelahiran %ur$i(ah sebetulnya patut dia!ungi $empol, sebab ia !enderung moderat di antara dua sekte ekstrem# "yi(ah dan hawari$. 7al ini

dikemukakan oleh "ira$uddin 'bbas, bahwa pada ketika situasi yang gawat lahirlah sekumpulan umat Islam yang men$auhkan diri dari pertikaian, yang tidak mau ikut

*9 **

"aid '8iel "irad$, i#i , h. ?*. 7arun -asution. *:?G. Teologi !slam: Aliran-aliran (ejarah Analisa Per#an ingan. )akarta/ EI ,ress, h. ... *. 'hmad 'min dalam )amali "ahrodi, i#i , h. 1..

menyalahkan orang lain, tidak ikut-ikut menghukum kafir atau menghukum salah, tidak mau men!ampuri persoalan, seolah-olah mereka 2pangku tangan5 sa$a.*1 "ekumpulan sahabat -abi, sepertu 'bdullah bin Emar, 'bi +arakah, Imran bin 7usein, %uhammad bin "halah, "a(ad bin 'bi Ca8ash, Etsman bin Kaid, 7asan bin Tsabit, 'bdullah bin "alam, tidak ikut membai(ah (mengangkat) "aidina 'li dan pula tidak mau menyokong "aidina %u(awiyah Hda. %ereka lebih suka men$auhkan diri dari politik yang ka!au itu.*> "ementara paham teologi mereka misalnya ketika membahas keimanan. +ahwa iman bagi %ur$i(ah adalah ma(rifat kepada 'llah "wt dan para Hasul--ya dengan mengu!ap s&aha ah.*= "elain ma(rifat, baik berupa ketaatan melaksanakan perintah 'llah "wt atau men$auhi larangan--ya, bukanlah termasuk iman. )adi mereka lebih mementingkan iman dalam hati daripada amal. %enurut mereka dengan iman sema!am ini seseorang akan terhindar dari azab api neraka. %ereka mempunyai prinsip/ "esungguhnya perbuatan maksiat tidak akan membahayakan iman seseorang sebagaimana ketaatan seseorang yang kafir tidak akan membawa manfaat.*G ,andangan senada dikatakan oleh %ohamad 7udaeri, bahwa menurut kaum %ur$i(ah bahwa iman adalah pengetahuan dan pengakuan kepada 'llah, Hasul--ya dan semua yang datang dari 'llah. ,ernyataan bahwa iman adalah pengetahuan dan pengakuan merupakan manifestasi dasar keyakinan %ur$i(ah yang merasa tidak puas dengan pandangan bahwa iman adalah sesuatu yang bersifat lahiriah. %ur$i(ah ingin menegaskan bahwa iman adalah sesuatu yang terletak dalam hati manusia, suatu
*1 *> *= *G

"ira$uddin 'bbas, i#i , h. *GG. !#i , *GD. 'hmad 'min dalam )amali "ahrodi, i#i $ h. 11. 'l-+azdawi dalam )amali "ahrodi, i#i .

peristiwa rohaniah yang ter$adi sangat dalam di dalam $iwa.

arena itu dalam

pandangan %ur$i(ah, perbuatan merupakan sesuatu yang sekunder dalam hal keimanan.*D %engenai keimanan, keislaman, dan kekafiran seseorang sama sekali tidak ditentukan oleh perbuatannya. 'salkan hatinya mengu!apkan keimanan kepada 'llah maka ia tidak kafir, seburuk apapun perbuatan yang ia lakukan di dunia, oleh sekte %ur$i(ah tidak dianggap dosa besar, apalagi kafir. edudukan ia ditangguhkan

sampai nanti di akhirat, sebab hanya 'llah yang tahu se!ara pasti kebenaran seseorang. &alam menyikapi hal ini, 7arun -asution $uga menegaskan, menurut %ur$i(ah bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar tidak men$adi kafir tetapi tetap Islam. "edang dosa besarnya ditunda dan diserahkan pada putusan 'llah kelak di akhirat. )ika ia diampuni, masuk surga dan $ika tidak, maka ia masuk neraka, sekalipun pada berikutnya $uga masuk surga.*? "eperti halnya hawari$, %ur$i(ah pun tepe!ah ke berbagai sekte. %engutip

pendapat )amali "ahrodi, sekte-sekte itu di antaranya Bunusiyah pimpinan Bunus as"amiri, Lhasaniyah pimpinan Lhasan al- ufi, Ebaidiyah pimpinan Ebaid al-%ikdad. "aubaniyah pimpinan 'bu "auban al-%ur$i(i, dan seterusnya.*:

*. Te!l!g" Mu%ta'"lah

*D

%ohamad 7udaeri. .99=. +elasi Kuasa Teologi Murjiah an ,ani -ma&ah . "erang/ )urnal alAalam ,1% I'I- 7asanuddin, vol. .. -o. 1, h. 1G.. *? 7arun -asution, i#i , h. 1>. *: )amali "ahrodi, i#i , h. 1=-1G.

,erkataan 2%u(tazilah5 berasal dari kata 2I(tizal5, artinya menyisihkan diri. aum %u(tazilah berarti kaum yang menyisihkan diri..9 'da banyak pandangan bahkan kontroversi para ahli dalam menelusuri keawalmulaan lahirnya (istilah) %u(tazilah. )amali "ahrodi dalam bukunya Pengantar Falsafah Kalam (.99:) misalnya banyak mengutip para ahli soal pertentangan itu, yang ia sebut sebagai sebuah kekaburan validitas sumber se$arah. "alah satunya ketika mengutip se$umlah pertanyaan krusial yang dilontarkan oleh an--asyar, bahwa apakah nama %u(tazilah itu timbul se!ara tiba-tiba0 'tau nama itu timbul pada ma$lis 7asan al-+ashri0 'tau $uga, karena kaum muslimin dan Ahl As-(unnah wa al-Jamaah tidak menyukainya0 3ebih dari semuanya, apakah nama itu merupakan perkembangan se$arah bagi prinsip-prinsip tertentu yang lahir dan ka$ian ilmiah dan pergulatan pemikiran (min ) di sekitar nash-nash agama0.* "ira$udin 'bbas, mengemukakan sekurangnya > sebab-sebab mengapa kemudian kelompk ini dinamai %u(tazilah. "alah satunya, ia menyebutkan bahwa salah satu sebab yang bisa masuk akal adalah peristiwa Casil bin I'tha saat berbeda pendapat dengan gurunya, lalu ia menyisihkan diri. Tetapi memang poros dari kata %u(tazilah adalah menyisihkan atau mengasingkan diri. 'hmad 'min dalam bukunya Fajr al-Falah bahwa banyak pendapat bahwa %u(tazilah yang menyisihkan diri dari ma$elis guru, dari masyarakat, tidak suka pakaian mewah, adalah tidak benar adanya, tetapi lebih subtantif dari itu

.9 .*

"ira$udiin 'bbas, i#i , h. *D>. )amali "ahrodi, i#i , h. =9.

*9

adalah bahwa %u(tazilah menyisihkan diri dari paham dan itikad umat Islam arus utama saat itu. "ementara paham teologi yang dikembangkan oleh %u(tazilah dapat kita identifikasi sebagai berikut. Pertama, bahwa %u(tazilah menyetu$ui bahwa 'llah itu Fsa, tidak ada yang serupa dengan--ya. 'llah tidak berbentuk seperi makhluk. Tetapi 'llah tidak bersifat. "ira$uddin 'bbas berpendapat bahwa bagi kaum %u(tazilah, Tuhan tidak mempunyai sifat. Tuhan mendengar dengan Kat--ya, Tuhan melihat dengan Kat--ya dan Tuhan berkata dengan Kat--ya... Lolongan %u(tazilah menolak segala sifat yang kadim. %enurut mere$a, Tuhan 2mengetahui5 dengan zat--ya, 2berkuasa5 dengan zat--ya, 2hidup5 dengan zat--ya/ bukan dengan 2mengetahui5 atau 2berkuasa5 atau 2hidup5, yang dianggap sifat atau entitas yang kadim (ma(an) yang ada pada--ya..1 Ke ua, rasionalisasi. aum %u(tazilah berpendapat bahwa buruk dan baiknya ditentukan oleh a8al. %ana yang baik kata a8al baiklah dia dan mana yang buruk kata a8al buruklah dia..> Tetapi menurut )amali "ahrodi, pemikiran rasional %u(tazilah hanya terikat pada al-Aur(an dan hadits mutawatir atau minimal hadits yang diriwayatkan oleh .9 sanad. 'l-Aur(an adalah makhluk 'llah dan diungkapkan dalam huruf atau suara yang diwahyukan kepada -abi %uhammad "aw. pada waktu, tempat dan bahasa tertentu. 'yat-ayat--ya yang menyebutkan tangan, wa$ah, mata Tuhan dan yang seperti itu hendaklah dipahami se!ara metaforis. "elain itu menurut mereka, Tuhan hanya berbuat baik dan mesti berbuat baik sebagai kewa$iban--ya
.. .1

"ira$uddin 'bbas, i#i , h. *?D. 'l-"yahrastani, i#i $ h. ?=. .> "ira$udin, i#i , h. *?>.

**

untuk kepentingan manusia. Ia tidak bisa dilihat dengan mata $asmani, bahkan sa$a di dunia, $uga di akhirat. %anusia dalam pandangan mereka mempunyai kemampuan yang !ukup untuk mengetahui dengan akalnya kewa$iban untuk bersyukur kepada Tuhan dan mengamalkan kebaikan. %anusia memiliki kemauan bebas dan kebebasan bertindak# dan terhadap kebebasannya itu Tuhan akan mengadilinya nanti di akhirat..= Ketiga, soal pendosa besar. ,ersoalan ini dapat dila!ak dari keyakinan Casil bin I'tha bahwa orang mukmin yang menger$akan dosa besar dan mati atas dosanya tidak lagi mukmin dan tidak pula kafi tetapi di antara kafir dan mukmin. Inilah yang kemudian dikenal dengan $argon al-Man"ilah #ain al-Man"ilatain. "elain tiga pokok paemahaman teologi %u(tazilah di atas, menurut "ira$uddin 'bbas, bahwa %u(tazilah $uga menolak adanya mi(ra$ -abi %uhammad "aw, Iasry, malaikat Ha8ib dan 'tid, tak ada timbangan amal, hisab, syafa(at, azab kubur, dan lain-lain. "edangkan al-"yahrastani mengatakan, bahwa ketika seorang mukmin meninggal dunia, taat kepada hukum 'llah dan bertobat, ia berhak mendapatkan pahala, tsawa#, dan imbalan (iwa h), tetapi memberikan sesuatu yang melebihi atau melampaui pahala disebut tafa h haul.

B. Mela ak Sum+er K!n,l"k &alam Te!l!g" Islam &i sini, saya ingin men!oba mela!ak sumber-sumber ketegangan dan konflik dalam tubuh umat Islam dalam se$arah, terutama dalam teologi. ,aling tidak ada dua poin utama, yang kemudian ini men$adi sumber dan malapetaka tersendiri bagi umat

.=

)amali "ahrodi, i#i $ h. =>.

*.

Islam sehingga banyak merugikan masyarakat dengan rentannya perpe!ahan dalam tubuh umat Islam. "ebagai berikut/ Pertama, adalah eksklufivisme. ;ara pandang tertutup, tidak terbuka. %aksudnya, hampir seluruh sekte teologi dalam Islam lahir akibat adanya sikap ketertutupan yang mengarah kepada fanatisme. &engan anggapan bahwa sekte teologi saya-lah yang benar, sementara yang lain salah, bahkan kafir. "alah satu penegasan tentang hal ini, sebagaimana dikemukakan oleh %ohamad 7udaeri bahwa, hawari$ memandang bahwa kelompoknya yang

merupakan mu(min se$ati, yakni anggota sah komunitas muslim sebenarnya. %ereka memandang bahwa 'li, %u(awiyah, 'mr bin 's, 'bu %usa al-'sy(ari dan yang lainnya yang menerima asbitrase (tahkim) adalah kafir karena telah berbuat salah dan berbuat dosa, yakni dengan memutuskan suatu perkara bukan atas hukum 'llah..G Ke ua, adalah politik praktis. Isyarat ini bisa kita la!ak salah satunya pada %u(tazilah, ketika mereka mempunyai gerakan Mihnah./, gerakan pemaksaan doktrinasi dan ideologisasi. %aka, se$ak %u(tazilah di$adikan sebagai mazhab -egara, selama kurang lebih *G tahun, %u(tazilah kehilangan inklusivitas, mereka $ustru merambah pada wilayah politik praktis untuk memaksakan semua gagasan teologinya kepada masyarakat. )amali mempengaruhi
.G .D

"ahrodi khalifah

mengatakan, al-%a(mun,

bahwa agar

kelompok gagasan

%u(tazilah itu

berhasil makhluk

al-Aur(an

%ohamad 7udaeri, i#i , h. 1=:. "e!ara etimologi %ihnah berarti men!oba, mengu$i, memeriksa. Lerakan ini memiliki misi untuk memeriksa pemahaman telogi masyarakat umum dalam ka!a mata %u(tazilah. Lerakan ini yang pada akhirnya men$urus pada pemaksaan. Imbas paling ektrem dari gerakan ini adalah banyak pihak tertama para ulama yang diperlakukan keras, bahkan dibunuh.

*1

disebarluaskan ke seluruh pelosok negeri, dan sebaiknya men$adi anutan seluruh anggota masyarakat. Entuk mewu$udkan hal tersebut harus diterapkan lebih dahulu kepada para ulama pikih, ahli hadits, pe$abat, dan pegawai pemerintahan serta para pemuka masyarakat lainnya. "ebab, mereka adalah elemen yang berpengaruh di masyarakat, apalagi hal ini berkaitan dengan a8idah. 'pabila ada yang berpendapat al-Aur(an bukan makhluk, tetapi %a im orang itu telah dianggap syirik..?

C. Rek!ntrusks" &an K!ntekstual"sas" Te!l!g" Islam Hekonstruksi dan kontekstualisasi teologi Islam adalah nis!aya. Ia adalah !ara pandang baru dalam menatap dunia yang baru yang ber$alan dinamis. Hekonstruksi diperlukan bukan untuk memberangus paham teologi masing-masing aliran, akan tetapi ia lebih kepada membangun ulang dengan ada sipirit penyesuaian, terutama dalam berbagai distorsi yang ada dalam se$arah. 'tas dasar itulah maka "aid '8iel "irad$ mengatakan, bahwa perbedaan di luar itu hanyalah bersifat furui&&ah. Jleh karena itu, berbagai diskusi mu$adalah tidak perlu diperpan$ang. ,rinsip 2ikhtilafu ummati rahmah5 (perbedaan pendapat di antara umatku adalah rahmat) harus di$adikan barometer dalam menyikapi beberapa kontroversi tersebut..: +egitu $uga kontekstualisasi amat diperlukan dalam rangka penyesuaian konteks ruang dan waktu terhadap konteks kekinian, bahkan masa depan. +ahwa

.? .:

)amali "ahrodi, i#i $ h. D:. "aid '8iel "irad$, i#i , ?..

*>

berbagai paham itu berbeda adalah tidak terlepas daripada faktor ruang dan waktu dimana pemahaman itu lahir dan mengemuka. %aka ikhtiar menu$u rekonstruksi dan kontekstualisasi itu beberapa di antaranya adalah sebagai berikut/ Pertama, membangun sikap keterbukaan (inklusivisme). ;ara pandang kita harus terbuka, terbuka dalam arti siap menerima apapun perbedaan yang ada. onsekeuensi dari inklusivisme adalah bersedia duduk bersama sebagai saudara. 'lhasil dari sikap inkusif ini, semua ragam teologi dalam Islam pada hal a8idah bisa sa$a berbeda paham sesuai dengan keyakinan masing-masing, tetapi dalam aspek pokok seperti bahwa 'llah itu Fsa, %ahakuasa, dan seterusnya adalah sama dan sepaham. %aka yang dikedepankan adalah titik temu bukan titik beda, apalagi timbul titik tengkar. Ke ua, membangun dialog persaudaraan. &ialog mendorong berbagai pihak untuk bersikap terbuka dan $u$ur dengan pemahaman masing-masing. &ialog bisa meminimalisir sikap saling !uriga dan memusuhi. &engan dialog $uga, orang per orang dapat saling mengenal, satu sama lain mengenal karakternya masing-masing. %aka, dialog itu akan membuahkan satu prinsip, $ika ada prestasi saling mengapresiasi, $ika ada distorsi saling menasehati dan melengkapi. Keem)at, membangun apresiasi intelektual. %asing-masing aliran memiliki perbedaan. ,erbedaan yang beru$ung pada konflik adalah akibat tidak memahami alur intelektual yang berkembang. %aka, di antara masing-masing aliran teologi Islam akan dapat saling memahami perbedaan paham selama ini dengan saling membangun

*=

apresiasi intelektual. pandang.

arena u$ung pangkal dari perbedaan adalah persoalan !ara

Kelima, men$alin ker$a sama sosial-masyarakat. Ini adalah ikhtiar konkrit yang mesti dimasifkan. +ahwa problem kemiskinan, kebodohan, dan problem kemanusiaan lainnya merupakan problem bersama yang mesti diselesaikan bersama. %aka ker$a sama sosial-mayarakat ini dapat merekatkan solidaritas dan kese$ahteraan sosial. 'tas ikhtiar rekonstruksi dan kontekstualisasi di atas, kiranya sipirit se$arah teologi Islam lampau bisa men$adi amunisi untuk men!etak kembali ke$ayaan umat Islam. &ari hawari$, kita bisa bela$ar tentang militansi, dari %ur$i(ah kita bisa

bela$ar moderasi, dari %u(tazilah kita bisa bela$ar rasionalisasi. "aya yakin $ika ketiga spirit yang men$adi !irri khas masing-masing aliran ini digabungkan maka akan membuahkan satu gagasan yang mengesankan. &emikian.

*G

BAB III PENUTUP

&ari awal hingga akhir pembahasan ini, kita akan sadar bahwa perbedaan dalam pluralitas adalah anugerah dan kekayaan tersendiri. Termasuk, perbedaan pada ragam aliran teologi dalam Islam, bahwa hawari$, %ur$i(ah, dan %u(tazilah adalah

berbeda tetapi semuanya adalah saudara sesama Islam. "e$arah pan$ang ketiga aliran teologi Islam itu dapat memberikan gambaran sekaligus pela$aran kepada kita yang hidup di zaman modern, bahwa $angan sampai sisi kelam masa itu $angan sampai kita warisi, tetapi mari kita $adikan spirit untuk semakin memperbaiki kualitas diri dan masyarakat menu$u kesetaraan dan keadilan sosial. "aya sendiri berharap, $ika sekarang dan masa depan kehidupan umat Islam akan semakin ma$u. 'salkan, tetap menghargai perbedaansebagai titik bedadan menyongsong kebersamaansebagai titik temu. &emikian. Wallahualam #i al(hawa#. MN

*D

Da,tar Pustaka

'l-"yahrastani. .99>. al-Milal wa al-Nihal: Aliran-aliran Teologi Ter$emahan "yuaidi 'sy(ari. +andung/ %izan.

alam !slam .

)amali "ahrodi. .99:. Pengantar Falsafah Kalam. ;etakan ke-.. ;irebon/ ;<. ,angger. 7arun -asution. *:?G. Teologi !slam: Aliran-aliran (ejarah Analisa Per#an ingan. )akarta/ EI ,ress. %ohamad 7udaeri. .99=. +elasi Kuasa Teologi Murjiah an ,ani -ma&ah. "erang/ )urnal al-Aalam ,1% I'I- 7asanuddin, vol. .. -o. 1, h. 1G.. "ira$uddin 'bas. *::=. !ti%a Ahlussunnah Wal Jamaah. Jakarta/ ;etakan ke-.9. ,ustaka Tarbiyah. "aid '8iel "irad$. .99:. Tasawuf se#agai Kritik (osial: Menge e)ankan !slam se#agai !ns)irasi #ukan As)irasi. ;etakan ke-.. )akarta/ Bayasan has. C. %ontgomery Catt. *:?D. !slami*: Philoso)h& an Theolog&. Eniversitas ,ress. Fdinburg.

*?

KHA-ANAH PEMIKIRAN TE.L./I ISLAM0 PERSPEKTI1 KHA2ARI3$ MUR3I%AH$ DAN MU%TA-ILAH

%' '3'7 Entuk %ata uliah "e$arah ,emikian dan ,eradaban Islam &osen ,engampu/ &r. 7. 'hmad 'smuni, %'

&isusun oleh/ MUHAMAD HAERUDIN *>*.G**99>:

Pr!gram Pas asarjana Inst"tut Agama Islam Neger" 4IAIN5 S6ekh Nurjat" C"re+!n )7(*

*:

.9

You might also like