Professional Documents
Culture Documents
1.
2.
3.
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif. 5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
4.
Dokumentasi Pelatihan
5.
Hasil Pelatihan
Pengertian Karya Ilmiah Karya Ilmiah adalah karya tulis yang berisi pemaparan suatu pembahasan secara ilmiah (saintifik) oleh seorang penulis atau peneliti dan ditulis secara logis, metodologis dan sistematis sesuai tata cara penulisan yang disampaikan kepada pembaca dan diakui di bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni (Wahyu Andika, 2013; UM, 201). Karya Tulis Ilmiah ini ditulis untuk mencari jawaban suatu permasalahan, untuk membuktikan suatu kebenaran, actual dan memaparkan hal-hal yang baru atau sedang berkembang, dengan tema yang baru. Atau tulisan tersebut boleh tema yang sudah ditulis orang tetapi sifatnya lebih dikembangkan dari yang terdahulu.Tugas pustakawan dan dosen sebagai fungsional, bahkan juga mahasiswa tidak menerima ilmu pengetahuan semata, tetapi juga berusaha menyumbangkan dan
mengembangkan ilmunya dengan belajar dan rajin menulis. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber dan informan. Penulis harus jujur dalam pengembangan ide, bahan dan hasil karya orang dengan meyebutkan sebagai rujukan. Kalau tidak mencantumkan rujukannya, maka tulisan ini dipandang dalam kode etik sebagai pencurian atau plagiat. Plagiasi adalah pengambilan karya orang lain yang diakuinya sebagai karyanya sendiri tanpa merujuk kepada pemiliknya.
6.
Penutup
Teknik penulisan karya ilmiah merupakan satu pengetahuan baku yang harus dipelajari dan dipahami. Hal ini menunjukkan format penulisan yang formal dan standar, sehingga ada ketentuan menulis tulisan ilmiah yang teknikal: teratus, sistematis, logis, lugas, jelas dan tepat. Oleh karenanya, setiap penulis dan peneliti harus mendalaminya agar kualitas penulisan meningkat. Dalam kenyataannya, banyak penulis menulis skripsi, tesis, disertasi bahkan artikel ilmiah kurang memahami format gaya bahasa penulisan, sehingga ini mengurangi bobot penulisan. Itulah sebabnya pelatihan ini perlu diadakan untuk memperluas wawasan pustakawan dan penulis lainnya untuk artikel ilmiah yang membantu peningkatan karir dan keberhasilan studi. Semoga Hasil dari pelatihan ini dapat bermanfaat untuk semua dan semoga apa yang saya lakukan untuk sekolah ini selalu mendapat restu dan ridho Allah SWT. Amin. Samarinda, 18 November 2013 Penyusun
Siti Daulitah Abadi Yanti Nik. 009.06.2.062 Tembusan Kepada : 1. 2. 3. 4. 5. Yayasan Bunga Bangsa Islamic School Kepala Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa Kepala Sekolah SMP Islam Bunga Bangsa Wakasis SD Islam Bunga Bangsa Wakasis SMP Islam Bunga Bangsa
7.
Empat Langkah Penulisan Yang Baik (Hiemstra and Brier, 1994) Prewriting
Temukan gagasan (Idea), Reviu Literatur yang sesuai, Brainstorming dengan kawan dan berpikirlah tentang problema pekerjaan anda sehari-hari Analisa bakal periodical dan pahami style persyaratan dan permintaannya Tentukan siapa yang akan menjadi sasaran jurnal anda Tetapkan tujuan anda dalam penulisan tersebut. Bangun Komitmen untuk melaksanakan rencana aktivitas anda
Empat Langkah Penulisan Yang Baik (Hiemstra and Brier, 1994) Revising As Appropriate
Lakukan editing yang tepat Pastikan telah dilakukan pembetulan tulisan anda secara teknis Gunakan Spelling Dan Grammar Checker dengan baik Perhatikan konsistensi tulisan anda secara menyeluruh
8.
Materi Kedua Pelatihan Teknis Menulis Karya Ilmiah Yang Efektif Bagaimana Cara Menulis Karya Tulis Yang Baik Dan Efektif
Semua mahasiswa, dosen, professor, bahkan pustakawan memerlukan dan dituntut harus menulis karya tulis yang baik, benar secara metodologis dan efektif sebagai karya tulis akademik, bahkan dapat dipublikasikan sehingga tulisan tersebut mengandung manfaat kepada orang lain, yaitu: Manfaat Secara Teoritis Sebagai tulisan akademik tulisan tersebut mengembangkan pengetahuan pada bidang ilmu yang ditulis sesuai dengan minat dan kompetensi penulisnya masing-masing. Manfaat Secara Praktis Tulisan tersebut bermanfaat kepada siapa saja yang terkait dan berkepentingan.
2.
3. 4.
2. Isi dan Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian Kalau kita menulis skripsi, tesis atau disertasi, maka setiap bagian diberi
nominasi dengan angka atau abjad pada bab, bagian-bagian, dan sub bagian (lihat contoh lampiran 1 dan 2). Ini berbeda dengan penulisan artikel untuk jurnal. Adapun isi (batang tubuh) dan sistematika penulisan artikel hasil penelitian di antaranya memuat beberapa bagian: 1. bagian awal artikel memuat: - judul artikel - nama penulis - sponsor kalau ada (ditulis pada catatan kaki) - abstrak dan kata kunci 2. bagian isi (badan artikel) memuat bagian: - pendahuluan (bagian ini memuat latar belakang, rasional dan kajian pustaka) - metode (menguraikan prosedur dan tata cara penelitian dilakukan dalam beberapa paragraf tanpa sub bagian) - hasil penelitian (menguraikan bagian utama artikel yang dipaparkan dengan panjang yang menunjukkan temuan yang diperoleh dari kajian utama dan hasil analisis data) - pembahasan (menjawab permasalahan penelitian, menafsirkan temuan penelitian, mengintegrasikan hasil temuan dengan teori yang relevan bahkan menyusun teori baru) - kesimpulan dan saran (ringkasan bermakna dari hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan pokok-pokok pikiran, dan saran yang ditarik dari temuan dan kesimpulan) - daftar rujukan (daftar pustaka mengacu pada bahan pustaka yang dikutip dalam teks artikel secara lengkap sebagaimana yang tercantum dalam tulisan, mengikut pada tata cara yang benar sesuai abjad).
Contoh Kutipan Panjang: Apabila kutipan langsung lebih dari 40 kata atau tiga baris ditulis terpisah dari teks masuk ke dalam (1,2 cm atau empat ketukan) dari kiri kanan garis margin yang mendahuluinya dan diketik satu spasi tanpa tanda kutip, cotoh: Zaenab Hanim (2004:68) menarik kesimpulan sebagai berikut: Dalam kelompok kerja pembelajaran kooperatif, guru memberi motivasi secara lisan (verbal) seperti perkataan guru yang mendorong siswa dalam bekerjasam, dan guru juga memotivasi secara nonverbal (perbuatan) seperti pemberian umpan balik terhadap tugas kelompok dan individu, serta pemberian penguatan terhadap siswa setelah aktivitas kerja kelompok yang kooperatif selesai.
2.
Teknik Menulis Rujukan Tata cara penulisan ditulis secara urut, seperti berikut: - nama penulis (dibalik dari belakang) - tahun terbitan - judul buku/bahan bacaan (diketik miring) - tempat penerbit (di belakangnya titik dua) - nama penerbit Contoh Rujukan dari Buku: Glasser, W. 1986. Control Theory in Classroom. New York: Harver and Row. Contoh Rujukan dari Tesis atau Disertasi: Hanim, Zaenab. 2004. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Dalam Matematik : Penyelidikan Tindakan di Sekolah Rendah Kalimantan Timur, Indonesia. Disertasi tidak diterbitkan. Malaysia: Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Contoh Rujukan dari Jurnal: Gillies, R, M. 2003. The Behaviors, Interactions, and Perceptions of Junior High School Students during small-group learning. Journal Of Educational Psychology 95 (1): 137-147. Contoh Rujukan dari Internet secara Individu: Noor, I.H. M. 2006. Model Pelatihan Guru dalam Menerapkan Kurikulum Bahasa Inggris (Online). (Depdikbud. Go. Id/jurnal. Html), diakses 14 Mei 2006.
Contoh Rujukan dari Seminar: Hanim, Zaenab. 2013. Pengaruh Pendidikan Islam Dalam Perbuatan Halal. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Konferensi Antar Bangsa Islam Borneo VI (KAIB IV), Serawak, Malaysia, 17-18 September.
3.
Teknik Menulis Tabel Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyaikan data statistic dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah (UM, 2010: 113). Tabel 4. Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Dalam Pengajaran Matematik Melalui Tindakan Kelas
Kemampuan Guru: Frekwensi/rerata pada siklus I (9 sesi) Frekwensi/rerata Pada siklus I (10 sesi) Frekwemsi/rerata Pada siklus I dan III (5 sesi)
Penulisan tabel harus diberi judul untuk memberi identitasi tabel tersebut dan memudahkan mencari dengan penulisan yang sistematis, yaitu diberi: - nomor urut dari tabel yang ada - judul tabel bersangkut Judul tabel ditulis di atas agar pembaca mudah mencari dan merujuk isi tabel yang bersangkutan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka tabel berikutnya harus diberi kepala tabel. Judul ditulis di pinggir kiri dan huruf besar beserta nomor judul tabel. Apabila judul tabel lebih dari dua baris, maka judul baris kedua diketik sejajar dengan huruf awal judul dan diketik satu spasi. Sedangkan jarak tabel ditulis 3 spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel.
4.
Teknik Menulis Grafik dan Gambar Gambar dapat berupa diagram, foto, grafik dan lainnya yang berisi data dan bertujuan untuk memperjelasisi dan makna untuk mempermudah pemahaman pembaca. Tata cara menampilkan gambar adalah sama dengan tabel harus diberi judul dan nomor, tetapi judul gambar ditulis di bawahnya, contoh:
5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 Series 1 Series 2 Series 3 0 Category 1 Category 2
Aktiviti PK
Category 3
Category 4
Grafik 4. 2 Keterampilan Kolaborasi Siswa Dalam Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Melalui Tindakan Kelas
Ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam penulisan gambar (UM, 2010), yaitu: 1. judul gambar diletakkan di bawah gambar dan cara penulisannya sama dengan judul tabel 2. gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide dan data yang disuguhkan 3. gambar harus ditampilkan dengan sederhana dan hemat agar tidak mengurangi nilai penyajian data 4. gambar yang banyak memakan tempat harus diletakkan pada halaman tersendiri 5. penyebutan (penjelasan) adanya gambar seharusnya mendahului gambar
6. gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata di atas atau di bawah gambar 7. gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.
5.
Teknik Menulis Bahasa dan Tanda Baca Penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, artikel dan makalah) harus menggunakan EYD dan bahasa yang standar agar diakui keilmiahannya. Kelugesan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif, kata-kata tidak emotif dan pribadi, dan tidak berbunga-bunga (UM, 2010: 116). Hindari istilah yang digunakan dengan kata saya, kita,dan kami, tetapi kata subjek yang digunakan adalah: peneliti atau penulis, contoh: menurut penulis pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab semua guru, sehingga kurikulum memerlukan perubahan. Penulisan tanda baca (.), koma (,), tanda seru (!), tanda kutif (), tanda persen(%), titik koma (;), dan titik dua (:) harus rapat dengan kata sebelumnya. Beberapa contoh penulisan tanda baca dapt dilihat sebagai berikut: Tidak Baku: - Data dianalisis dengan teknik korelasi . Baku - Data dianalisis dengan teknik korelasi - Kerjakan tugas ini sesuai jadwal ! - Kerjakan jadwal! - Aspek ini meliputi tiga hal, yaitu : - Aspek ini meliputi tiga hal, yaitu: tugas ini sesuai
Lampiran 1: Contoh dengan angka Untuk Penelitian BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian BAB II: KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian Motivasi 1. 1.1 Motivasi Interinsik 1. 1.2 Motivasi Ekstrinsik a. Teori Motivasi
1.1 Teori Motivasi Maslow 1.2 ..................................... 1.3 ..................................... Lampiran 2: Contoh dengan abjad Untuk Penelitian BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II: KAJIAN TEORI A. Pengertian Motivasi 1. Motivasi Intrinsik 2. Motivasi Ekstrinsik B. Teori Motivasi 1. ............................... 2. ............................... 3. ...............................