You are on page 1of 9

TUGAS KELOMPOK MATEMATIKA

MAKALAH
LIMIT DAN KEKONTINUAN

DISUSUN OLEH: M.N.KOMARUDDIN.A MIFTAHUL ROHMAH.S RAFIDA HANI ALIMA ADEN RANI WANDA TITIS EKA PUTRI (113244024) (113244009) (113244008) (113244005) (113244202)

BIOLOGI 2011

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen matematika dasar yang telah memberikan ilmunya kepada kita. Serta semangat dan dukungan tetap terus kami terima. Kami menyadari bahwasanya tugas yang kami susun ini belum sempurna, maka dari itu kami berharap akan saran serta masukkan dari Ibu Dosen Matematika Dasar. Agar manakalah kedepannya lagi kami bisa menyusun tugas seperti ini dengan sempurna. Dan mudah-mudahan dari makalah yang kami susun ini ada manfaat dan guna bagi yang membacanya.

Surabaya, 19 Nopember 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i DAFTAR ISI..ii PENDAHULUAN1 BAB I 1. TEOREMA LIMIT....1 BAB II 2. KEKONTINUAN PENUTUP

ii

PENDAHULUAN Dalam makalah ini, akan dibahas tentang teorema limit dan kekontinuan yang dikutip dari buku Djoko Moesono, serta dikutip dari beberapa website dari internet yang semuanya itu guna untuk melengkapi dan memberikan kemudahan untuk belajar. Pada bab I, akan dibahas tentang teorema limit. Sedangkan bab II akan dibahas tentang kekontinuan. BAB I 1. TEOREMA LIMIT Berikut ini diberikan beberapa teorema tentang limit fungsi dari Djoko Moesono. Yang seringkali kita gunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah kalkulus Membuktikan teorema-teorema limit adalah pekerjaan yang menyita banyak waktu. Oleh karena itu, dalam buku karangan Djoko Moesono, hanya diberikan bukti teorema (1) saja, sedangkan bukti teorema-teorema lainnya tidak dibahas. Jika lim

f(x)=A dan lim g(x)=B, maka x a x a

(1)lim [ f(x)+g(x) ]=lim f(x)+lim g(x)=A+B x a x a x a (2)lim [C.f(x)]=C.lim f(x)=C.A x a x a (3)lim [f(x).g(x)]=lim f(x).lim g(x)=A.B X a x a x a (4)lim [f(x)n]=[lim f(x)]n=An x a x a

(5)lim [f(x):g(x)]=lim f(x):lim g(x)=A:B x a x a (6)lim [ln f(x)]=ln [lim f(x)]=ln A x a x a (7)lim [ef(x)]= elim f(x)=eA x a x a (8)lim [f(x)g(x)]=[lim f(x)] lim g (x)=AB x a x a x a Bukti teorema (1) Diketahui lim f(x)=A, artinya pada setiap bilangan keci positif e dapat x a

ditentukan bilangan kecil positif d1, sehingga untuk setiap x yang memenuhi 0<x-a<d1 berlaku f(x)-A< e. Diketahui lim g(x)=B, artinya pada setiap bilangan kecil positif e dapat X a ditentukan bilangan kecil positif d2, sehingga untuk setiap x yang memenuhi 0 < x-a <d2 berlaku g(x)-B< e.

Jika yang terkecil di antara d1 dan d2 disebut d, maka untuk setiap x yang memenuhi 0 <x-a<d berlaku f(x)-A < e dan g(x)-B< e. Jadi f(x)+g(x)-(A+B) =f(x)-A+g(x)-Bf(x)-A+g(x)-B< e+ e=e Ini berarti bahwa lim [f(x)+g(x)]=A+B= lim f(x)+lim g(x) x a x a x a

Sedangkan Limit dalam sumber lain yakni, digunakan untuk menjelaskan sifat dari suatu fungsi, saat argumen mendekati ke suatu titik, atau tak hingga; atau sifat dari suatu barisan saat indeks mendekati tak hingga. Limit dipakai dalam kalkulus (dan cabang lainnya dari analisis matematika) untuk mencari turunan dan kekontinyuan. Dalam pelajaran matematika, limit biasanya mulai dipelajari saat pengenalan terhadap kalkulus, dan untuk memahami konsep limit secara menyeluruh bukan sesuatu yang mudah. a. Limit sebuah fungsi Jika f(x) adalah fungsi real dan c adalah bilangan real, maka: Berarti f(x) dapat dibuat agar mempunyai nilai sedekat mungkin dengan L dengan cara membuat nilai x dekat dengan c. Dalam contoh ini, "limit dari f(x), bila x mendekati c, adalah L". Perlu diingat bahwa kalimat sebelumnya berlaku, meskipun f(c) L. Bahkan, fungsi f(x) tidak perlu terdefinisikan pada titik c. Kedua contoh dibawah ini menggambarkan sifat ini. Sebagai contoh, pada saat x mendekati 2. Dalam contoh ini, f(x) mempunyai definisi yang jelas pada titik 2 dan nilainya sama dengan limitnya, yaitu 0.4:
f(1.9) 0.4121 f(1.99) 0.4012 f(1.999) 0.4001 f(2) 0.4 f(2.001) 0.3998 f(2.01) 0.3988 f(2.1) 0.3882

Semakin x mendekati 2, nilai f(x) mendekati 0.4, dan karena itu dimana berlaku. Sebagai contoh,

. Dalam kasus

, f disebut kontinyu pada x = c. Namun, kasus ini tidak selalu

Limit g(x) pada saat x mendekat 2 adalah 0.4 (sama seperti f(x)), namun g tidak kontinyu pada titik x = 2. Atau, bisa diambil contoh dimana f(x) tidak terdefinisikan pada titik x = c.

Dalam contoh ini, pada saat x mendekati 1, f(x) tidak terdefinisikan pada titik x = 1 namun limitnya samadengan 2, karena makin x mendekati 1, f(x) makin mendekati 2:

f(0.9) f(0.99) f(0.999) f(1.0) f(1.001) f(1.01) f(1.1) 1.95 1.99 1.999 undef 2.001 2.010 2.10 Jadi, x dapat dibuat sedekat mungkin dengan 1, asal bukan persis sama dengan 1, jadi limit dari f(x) adalah 2.

b. Definisi formal Sebuah limit didefinisikan secara formal sebagai berikut: Bila f adalah fungsi yang terdefinisikan pada sebuah interval terbuka yang mengandung titik c (dengan kemungkinan pengecualian pada titik c) dan L adalah bilangan real, maka berarti bahwa untuk setiap , berlaku c. Limit sebuah fungsi pada titik tak terhingga Konsep yang berkaitan dengan limit saat x mendekati sebuah angka adalah konsep limit saat x mendekati tak terhingga, baik positif atau negatif. Ini bukan berarti selisih antara x dan tak terhingga menjadi kecil, karena tak terhingga bukanlah sebuah bilangan. Namun, artinya adalah x menjadi sangat besar (untuk tak terhingga) atau sangat kecil (untuk tak terhingga negatif). terdapat . yang untuk semua x dimana

Sebagai contoh, lihat


f(100) = 1.9802 f(1000) = 1.9980 f(10000) = 1.9998

Semakin x membesar, nilai f(x) mendekati 2. Dalam contoh ini, dapat dikatakan bahwa

d. Limit barisan Perhatikan barisan berikut: 1.79, 1.799, 1.7999 ... Kita dapat mengamati bahwa angka-angka tersebut "mendekati" 1.8, limit dari barisan tersebut. Secara formal, misalkan x1, x2, ... adalah barisan bilangan riil. Kita menyebut bilangan riil L sebagai limit barisan ini dan menuliskannya sebagai yang artinya Untuk setiap bilangan riil > 0, terdapat sebuah bilangan asli n0 sehingga untuk semua n > n0, |xn L| < . Secara intuitif ini berarti bahwa pada akhirnya semua elemen barisan tersebut akan mendekat sebagaimana yang kita kehendaki terhadap limit, karena nilai absolut |xn L| adalah jarak antara x dan L. Tidak semua barisan memiliki limit. Bila ada, kita menyebutnya sebagai konvergen, bila tidak, disebut divergen. Dapat ditunjukkan bahwa barisan konvergen hanya memiliki satu limit. Limit barisan dan limit fungsi berkaitan erat. Pada satu sisi, limit barisan hanyalah limit pada tak terhingga dari suatu fungsi yang didefinisikan pada bilangan asli. Di sisi lain, limit sebuah fungsi f pada x, bila ada, sama dengan limit barisan xn = f(x + 1/n).

2. KEKONTINUAN Jika kita diminta untuk menentukan limit suatu fungsi f pada x=a yaitu menentukan lim f(x), maka x a seringkali kita menghitung nilai f(a), yaitu nilai

You might also like