Professional Documents
Culture Documents
Pe
nulis
Bab I
Pendahuluan
Tujuan Pembahasan
• Dapat mengetahui seberapa parah pengaruh narkoba dan sex bebas dalam
pergaulan remaja.
• Bahaya narkoba dan sex bebas pada usia remaja.
Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kaji pustaka dan
mengambil beberapa info dari media internet.
Bab II
Pembahasan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan
18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan
sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantungkepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman
keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan.
Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa
memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak
awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah
sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman
ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa
pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan
kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.
1. Aspek Medis
a. Kesehatan fisik;
Timbulnya berbagai gangguan penyakit yang bersifat kompleks, antara lain: kepatitis
C dan E, tertular HIV/AIDS, rusaknya susunan syaraf pusat, jantung, ginjal, paru-
paru, dan rusaknya organ lain yang menggangu kesehatan.
b. Kesehatan Mental
Emosi tak terkendali, perasaan curiga, merasa tidak aman, ketakutan, hilang ingatan,
masa bodoh.
2. Aspek Sosial
Mudah marah, pemurung, bahkan tidak segan-segan menyiksa diri untuk menahan
rasa nyeri dan malas.
-Terhadap keluarga
Mau mencuri, tidak menjaga sopan santun, serta melawan orang tua.
-Terhadap masyarakat
-Upaya Preventif
-Upaya Kuratif
Upaya kuratif meliputi Treatment dan Rehabilitatif. Hingga saat ini belum ditemukan
upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba secara sempurna dan memuaskan,
baik secara treatment maupun rehabilitaif.
Orang tua sebagai bagian dari masyarakat sangat banyak memiliki peran penting
dalam mendukung upaya pemberantasan ancaman terhadap generasi muda dari
bahaya narkoba. Sebagai langkah proaktif dapat dilaksanakan melalui :
-Lingkungan keluarga :
1. Sejak anak dalam kandungan, hindari mengkonsumsi obat tanpa resep dokter.
2. Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak
3. Berikan informasi tentang bahaya narkoba sejak dini
4. Hindari anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat
5. Konsultasi dengan dokter apabila ditemukan gejala-gajala yang tidak wajar
pada anak
6. Berobat sedini mungkin apabila diketahui secara pasti bahwa anak tersebut
adalah pengguna.
Kesimpulan
Penyalahgunaan narkoba serta pergaulan bebas pada usia remaja memang
sangatlah rentan karena rasa ingin tahu yang besar kemudian memacu remaja tersebut
berbuat prilaku tidak terpuji tersebut.maka diperlukan bimbingan dan pengarahan dari
orang tua agar remaja tidak salah bergaul.
Saran
Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta
pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat,
remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul.
Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh
dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan
menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang
harus dilakukan.
Daftar Pustaka
• Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional(BKKN)
• Yayasan Lembaga Terpadu Permasyarakatan Anti Narkoba (LETUPAN
INDONESIA)
• http://google.com
Narkoba dan Seks Bebas
Muhammad Nashiruddin
Kelas XII IA 5