You are on page 1of 12

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha


esa,karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat
menyelesikan tugas ini tepat waktu.Adapun makalah ini berjudul
“bahaya narkoba dan sex bebas”.
Makalah ini belumlah sempurna,maka dari itu saya akan senang
sekali apabila para pembaca dapat memberikan kritik/saran yang
sifatnya membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

PalangkaRaya, Mei 2009

Pe
nulis
Bab I

Pendahuluan

Indonesia harus prihatin, karena angka kasus narkoba di Indonesia semakin


meningkat. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), kejahatan peredaran dan
penyalahgunaan narkoba di Indonesia, tercatat sedikitnya 15 juta orang yang
meninggal akibat narkoba di tahun 2006, dan sebagian besar adalah kalangan
muda. Hal ini menjadi demikian serius, sejak polisi berhasil mengungkap keberadaan
pabrik narkoba di berbagai kota di Indonesia.Penyalahgunaan narkoba sering
dikaitkan erat dengan terjadinya sex bebas. Karenapada umumnya pengguna narkoba
juga sering melakukan sex bebas. Sebagianbesar pelakunya adalah kelompok yang
berpendidikan, seperti palajar dan mahasiswa.
Hal ini tentunya membuat para orang tua harus lebih waspada dan memperhatikan
aktivitas anaknya yang berada diluar rumah.Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masadepan mampu meneruskan tongkat estafet
kepemimpinan bangsa ini agarlebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga
sangat tergantungkepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan
budayanya.Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang
perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras,mengkonsumsi obat
terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapatmenyebabkan terjangkitnya penyakit
HIV/AIDS.
Masalah Pembahasan

• Parahnya dampak pergaulan bebas dan narkoba pada usia muda.


• Rentannya usia remaja untuk terjerumus dalam bahaya narkoba dan sex bebas.

Tujuan Pembahasan
• Dapat mengetahui seberapa parah pengaruh narkoba dan sex bebas dalam
pergaulan remaja.
• Bahaya narkoba dan sex bebas pada usia remaja.

Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kaji pustaka dan
mengambil beberapa info dari media internet.
Bab II
Pembahasan
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan
18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan
sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungan dan orangtuanya.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan
mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam
mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantungkepada kesiapan masyarakat
yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya
memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman
keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.

Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus diselamatkan dari globalisasi.


Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan
kebudayaan kita.

Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan.
Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa
memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak
awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah
sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman
ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa
pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan
kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.

Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang


jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan
dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang
diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan
dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-
sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak
kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan.
Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan


anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak.
Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan
kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil,
gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah
adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi
sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah
dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya
kepada orangtua.
Bahaya Narkoba dan Sex bebas

• Awal penyalahgunaan narkoba :

Remaja hingga sampai penggunaan obat-obatan terlarang dikatakan dari merokok,


dengan alasan :
a. Menurunkan ketegangan
b. Pengembangan kebiasaan yang tidak disadari
c. Asosiasi dengan kemampuan bersosialisasi dan kesenangan
d. Kompulsivitas dari aktiavas oral
e. Ketagihan secara fisik terhadap nikotin

• Efek samping penyalahgunaan narkoba :

1. Aspek Medis

a. Kesehatan fisik;

Timbulnya berbagai gangguan penyakit yang bersifat kompleks, antara lain: kepatitis
C dan E, tertular HIV/AIDS, rusaknya susunan syaraf pusat, jantung, ginjal, paru-
paru, dan rusaknya organ lain yang menggangu kesehatan.

b. Kesehatan Mental

Emosi tak terkendali, perasaan curiga, merasa tidak aman, ketakutan, hilang ingatan,
masa bodoh.

2. Aspek Sosial

a. Terhadap kehidupan pribadi;

Mudah marah, pemurung, bahkan tidak segan-segan menyiksa diri untuk menahan
rasa nyeri dan malas.

-Terhadap keluarga

Mau mencuri, tidak menjaga sopan santun, serta melawan orang tua.
-Terhadap masyarakat

Terjadinya sex bebas, mengganggu ketertiban umum, dan banyaknya perbuatan


kriminal lainnya.

• Penyebab perilaku sex bebas :

• Akibat pengaruh mengkonsumsi narkoba


• Akibat pengaruh mengkonsumsi berbagai tontonan dengan adegan "syur"
• Faktor lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan
pergaulan

• Akibat perilaku sex bebas :

• Terjangkitnya berbagai penyakit seperti HIV/AIDS bila sering berganti


• pasangan
• Banayknya remaja yang masih dini melakukan aborsi
• Meningkatnya angka kematian
• Masa depan suram

• Upaya penanggulangan bahaya narkoba dan mengurangi terjadinya


sex bebas :

-Upaya Preventif

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui keluarga dan masyarakat strategi


yang dibutuhkan dalam hal ini ialah dilakukan secara simultan dan holistik, yaitu
penanggulangan penyalahgunaan adalah keterpaduan dan kepedulian dari semua yang
terkait mulai dari pemakai, keluarga, masyarakat, serta aparat kepolisian.

-Upaya Kuratif
Upaya kuratif meliputi Treatment dan Rehabilitatif. Hingga saat ini belum ditemukan
upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba secara sempurna dan memuaskan,
baik secara treatment maupun rehabilitaif.

• Peranan orang tua dalam pemberantasan narkoba

Orang tua sebagai bagian dari masyarakat sangat banyak memiliki peran penting
dalam mendukung upaya pemberantasan ancaman terhadap generasi muda dari
bahaya narkoba. Sebagai langkah proaktif dapat dilaksanakan melalui :

-Lingkungan keluarga :

1. Sejak anak dalam kandungan, hindari mengkonsumsi obat tanpa resep dokter.
2. Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak
3. Berikan informasi tentang bahaya narkoba sejak dini
4. Hindari anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat
5. Konsultasi dengan dokter apabila ditemukan gejala-gajala yang tidak wajar
pada anak
6. Berobat sedini mungkin apabila diketahui secara pasti bahwa anak tersebut
adalah pengguna.

-Lingkungan tempat tinggal

1. Berikan kegiatan-kegiatan yang positif kepada anak


2. Adakan kerjasama dengan RT/RW untuk mengadakan penyuluhan tentang
bahaya narkoba
3. Informasikan kepada POLRI apabila dicurigai dilingkungan tempat tinggal
terdapat pengguna atau pangedar
Bab III
Penutup

Kesimpulan
Penyalahgunaan narkoba serta pergaulan bebas pada usia remaja memang
sangatlah rentan karena rasa ingin tahu yang besar kemudian memacu remaja tersebut
berbuat prilaku tidak terpuji tersebut.maka diperlukan bimbingan dan pengarahan dari
orang tua agar remaja tidak salah bergaul.

Saran
Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta
pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat,
remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul.

Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh
dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan
menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang
harus dilakukan.
Daftar Pustaka
• Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional(BKKN)
• Yayasan Lembaga Terpadu Permasyarakatan Anti Narkoba (LETUPAN
INDONESIA)
• http://google.com
Narkoba dan Seks Bebas
Muhammad Nashiruddin
Kelas XII IA 5

SMA NEGERI 2 PALANGKARAYA

You might also like