Professional Documents
Culture Documents
AISI O-1
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
BAB 1 MATERIAL DAN KOMPOSISI KIMIA 1.1 Material dan komposisi Baja perkakas AISI O1 merupakan salah satu jenis baja yan digunakan dalam pembuatan tool steel, (PT. Bohler) dengan komposisi kimia sebagai berikut: Element C Mn Si Cr v
W
Larutan etsa yang digunakan dalam proses etching adalah larutan nital dengan komposisi HNO3 (kadar 68%, produksi PT. BRATACO) dan Alkohol (kadar 96%, produksi PT. One Med), dengan perbandingan 9,6 ml untuk Alkohol dan 0,4 ml untuk larutan HNO3. 1.2 Methods Pada praktikum ini, dilakukan dengan metode perlakuan annealing terhadap logam AISI O1. Pada proses annealing temperature yang digunakan dalam proses perlakuan panas ini sebesar 900oC. Dengan holding timenya sekitar 2 jam,
1.3 Analisis Metallography Analisa metallography menggunakan microscope optic ( Olympus GX71 ) dengan perbesaran 500x dan 1000x. Preparasi sample dilakukan dengan ketebalan 1 cm. Mounting dilakukan dengan menggunakan resin (epoxy) bertujuan untuk mempermudah pemegangan. Menghaluskan permukaan dengan menggunakan
dengan menggunakan kertas gosok dengan mesh 180 800 dengan kenaikan setiap 20 mesh, dilanjutkan dengan kertas gosok mesh 1000-2000. Sedangkan tahap akhir dilakukan polishing dengan menggunakan autosol(diproduksi oleh PT. Megasari
Makmur). Proses etsa dengan metode celup dengan menggunakan Larutan nital selama 3 detik.
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil struktur mikro baja carbon AISI O1 proses Annealing
ditunjukan pada gambar 2.1. Gambar tersebut secara jelas memperlihatkan fasa pearlite dan ferrite. Dimana fasa pearlite ditunjukkan dengan fasa yang berwarna hitam. Sedangkan fasa ferrite ditunjukkan dengan warna putih.
Gambar 2.1 Struktur mikro AISI O1 dengan proses annealing temperature pemanasan 900C. (1000x) Gambar 2.1 memperlihatkan secara jelas bahwa struktur mikro ferrit dan pearlit disebabkan oleh bertransformasinya austenit. Proses annealing ialah dengan memanaskan baja diatas temperatur kritis maksimum 900oC dan kemudian dibiarkan dingin perlahan-lahan di dalam furnace, sehingga
susunan yang terjadi adalah pearlite yang halus serta susunannya menjadi merata. (Tohru Arai,dkk; ASM Handbook;1991) Terbentuknya perlit ini dimulai dengan terbentuknya inti sementit (biasanya pada butir austenit). Inti ini akan bertumbuh dengan mengambil sejumlah karbon dari austenit di sekitarnya. Karenanya austenit di sekitar inti sementit itu akan kehabisan karbon dan austenit dengan kadar karbon sangat rendah
ini pada temperatur ini akan menjadi ferrit( transformasi allotropik). Ferrit ini juga akan bertumbuh, yaitu dengan mengambil besi dari austenit di
sekitarnya, sehingga austenit di sekitar ferrit itu akan kelebihan karbon dan mulai membentuk sementit di sebelah ferrit yang ada. Demikian seterusnya, sehingga ferrit-. (Ir. Wahid Suherman, Ilmu Logam I, 1999) diperoleh struktur yang berselang-seling, sementit-ferrit-sementit-
BAB 3 KESIMPULAN Dari percobaan dan pengamatan struktur mikro yang telah dilakukan, pada baja AISI O1 dengan perlakuan panas berupa annealing diketahui fasa yang terbentuk adalah ferrit dan perlit. Dari fasa yang terlihat, AISI O1 mempunyai sifat dengan kekerasan tinggi.