You are on page 1of 95

Pengertian HAM menurut para ahli

John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak !

"oentjoro #oerbapranoto ( $%&' , Hak Asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci!

(( )o *% +ahun $%%%, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai makhluk +uhan ,ang Maha -sa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hokum, pemerintah dan setiap orang demi kerhormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia!

PENGERTIAN DAN MACAM MACAM HAM

Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah tuhan yang dibawa sejak lahir. Ini berarti bahwa sebagai anugerah dari tuhan kepada makhluknya, hak asasi tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Hak asasi tidak dapat dicabut oleh suatu kekuasaan atau oleh sebab-sebab lainnya, karena jika hal itu terjadi maka manusia kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan. Walau demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain. Memperjuangkan hak sendiri sampai-sampai mengabaikan hak orang lain, ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasp orang lain. Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia secara kodrati sebagai anugerah dari tuhan, mencangkup hak hidup, hak kemerdekaan/kebebasan dan hak memiliki sesuatu. enegakan H!M di Indonesia "ebagai mana kita ketahui, bahwa hak asasi manusia bersi#at $ni%ersal sehingga masalah ini menjadi perhatian segenap umat manusia, tanpa memperdulikan dari mana para korban atau pelaku pelanggaran H!M berasal. &unia internasional sendiri memiliki berbagai instrumen sanksi untuk para penjahat kemanusiaan, mulai dari sanksi ringan berupa pengucilan atau pemboikotan hingga sanksi pidana melalui pengadilan internasional. enegakkan hak asasi manusia membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

ersaingan berbagai kekuatan politik menjadi warna utama dalam kehidupan politik pada masa orde lama, persaingan tersebut meluas kesegenap kehidupan rakyat hingga memicu perseteruan diantara mereka. Haruskah persaingan politik selalu mengarah pada perseteruan.'''' Kenyataan menunjukan bahwa hingga kini proses penegakan H!M di indonesia masih menghadapi berbagai kendala. (etapi, proses demokratisasi yang terjadi pasca tumbangnya kekuasaan orde baru telah memberi harapan yang besar bagi kita agar pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia dapat ditegakkan. Kendati demikian, diera re#ormasi dapat kita catat bahwa pemerintah dan lembaga legislati# telah bekerja sama menyusun perangkap perundangan yang menunjukkan upaya nyata untuk mengedepankan perlindungan tentang hak asasi manusia. (etapi, meski iklim demokratis kini tengah tumbuh subur bukan berarti upaya penegakkan hak asasi manusia di indonesia tidak mengalami hambatan sama sekali. Kita dapat mencermati bahwa dalam lingkungan sosial kita terdapat beberapa hambatan yang bersi#at structural )berkenaan dengan budaya masyarakat*. Walau demikian hambatan tersebut sepatutnya tidak membuat semangat kita untuk menegakkan hak asasi manusia menjadi surut. &ari #aktor-#aktor yang menjadi hambatan dalam penegakkan hak asasi manusia tersebut, mari kita upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi )eliminasi*, demi terwujudnya hak asasi manusia yang baik, mulailah dari diri kita sendiri untuk belajar menghormati hak-hak orang lain. Kita harus terus berupaya untuk menyuarakan tetap tegaknya hak asasi manusia, agar harkat dan martabat yang ada pada setiap manusia sebagai anugerah (uhan +ang Maha ,sa tetap terpelihara dalam sebaik-baiknya.

Pengertian Hak Asasi Manusia dan MacamMacam Hak Asasi Manusia


1. Pengertian HAM Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkar hak yang melekat pada manusia se agai makhluk !uhan "ang Maha #sa dan merupakan anugerah-Nya yang $a%i dihormati, di%un%ung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan marta at manusia& 'engan akal udinya dan nuraninya, manusia memiliki ke e asan untuk memutuskan sendiri per uatannya& 'isamping itu, untuk mengim angi ke e asannya terse ut manusia memiliki kemampuan untuk ertanggung %a$a atas semua tindakan yang dilakukannya& (e e asan dasar dan hak-hak dasar itulah yang dise ut Hak Asasi Manusia yang secara kodratnya melekat pada diri manusia se%ak manusia dalam kandungan yang mem uat manusia sadar akan %atidirinya dan mem uat manusia hidup ahagia& )etiap manusia dalam kenyataannyalahir dan hidup di masyarakat& 'alam perkem angan se%arah tampak ah$a Hak Asasi Manusia memperoleh maknanya dan erkem ang setelah kehidupan masyarakat makin erkem ang khususnya setelah ter entuk Negara& (enyataan terse ut mengaki atkan munculnya kesadaran akan perlunya Hak Asasi Manusia dipertahankan terhadap ahaya- ahaya yng tim ul aki at adanya Negara, apa ila memang pengem angan diri dan ke ahagiaan manusia men%adi tu%uan& *erdasarkan penelitian hak manusia itu tum uh dan erkem ang pada $aktu Hak Asasi Manusia itu oleh manusia mulai diperhatikan terhadap serangan atau ahaya yang tim ul dari kekuasaan yang dimiliki oleh Negara& Negara +ndonesia men%un%ung tinggi Hak Asasi Manusia dan ke$a%i an dasar manusia& Hak secara kodrati melekat dan tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena tanpanya manusia kehilangan harkat dan kemanusiaan& ,leh karena itu, -epu lik +ndonesia termasuk pemerintah -epu lik +ndonesia erke$a%i an secara hokum, politik, ekonomi, social dan moral untuk melindungi, mema%ukan dan mengam il langkah-langkah konkret demi tegaknya Hak Asasi Manusia dan ke e asan

dasar manusia& 2. Landasan Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia *angsa +ndonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai Hak Asasi Manusia yang ersum er dari a%aran agama, nilai moral uni.ersal, dan nilai luhur udaya angsa, serta erdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang dasar 19/0& Pengakuan, %aminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia terse ut diatur dalam e erapa peraturan perundangan erikut1 A& Pancasila a2 Pengakuan harkat dan marta at manusia se agai makhluk !uhan "ang Maha #sa& 2 Pengakuan ah$a kita sedera%at dalam mengem an ke$a%i an dan memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa mem edakan keturunan, agama, kepercayaan, %enis kelamin, kedudukan social, $arna kulit, suku dan angsa& c2 Mengem an sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang rasa, dan sikap tida se$enang-$enang terhadap orang lain& d2 )elalu eker%a sama, hormat menghormati dan selalu erusaha menolong sesame& e2 Mengem an sikap erani mem ela ke enaran dan keadilan serta sikap adil dan %u%ur& 32 Menyadari ah$a manusia sama dera%atnya sehingga manusia +ndonesia merasa dirinya agian dari seluruh umat manusia& *& 'alam Pem ukaan UU' 19/0 Menyatakan ah$a 4 kemerdekaan itu adalah hak segala angsa, dan oleh karena itu pen%a%ahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan5& +ni adalah suatu pernyataan uni.ersal karena semua angsa ingin merdeka& *ahkan, didalm angsa yang merdeka, %uga ada rakyat yang ingin merdeka, yakni e as dari penindasan oleh penguasa, kelompok atau manusia lainnya& 6& 'alam *atang !u uh UU' 19/0

a2 Persamaan kedudukan $arga Negara dalam hokum dan pemerintahan 7pasal 89 ayat 12 2 Hak atas peker%aan dan penghidupan yang layak 7pasal 89 ayat 82 c2 (emerdekaan erserikat dan erkumpul 7pasal 8:2 d2 Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan 7pasal 8:2 e2 (e e asan memeluk agama dan eri adat sesuai dengan agama dan kepercayaanya itu 7pasal 89 ayat 82 32 hak memperoleh pendidikan dan penga%aran 7pasal 31 ayat 12 g2 *A* ;A pasal 8: a s&d 8: % tentang Hak Asasi Manusia '& Undang-Undang Nomor 39 !ahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia a2 *ah$a setiap hak asasi seseorang menim ulkan ke$a%i an dasar dan tanggung %a$a untuk menghormati HAM orang lain secara tim ale alik& 2 'alm men%alankan hak dan ke e asannya, setiap orang $a%i tunduk kepada pem atasan yang ditetapkan oleh UU& #& Undang-Undang Nomor 8< !ahun 8=== tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia Untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan men%amin pelaksanaan HAM serta mem er + perlindungan, kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada masyarakat, perlu segera di entuk suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yan erat& >& Hukum +nternasional tentang HAM yang telah 'irati3ikasi Negara -+ a2 Undang- undang repu lic +ndonesia No 0 !ahun 199: tentang pengesahan 7(on.ensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang ke%am, ridak manusia$i, atau merendahkan marta at orang lain& 2 Undang-undang Nomor : tahun 19:/ tentang pengesahan (on.ensi Mengenai Penghapusan segala *entuk 'iskriminasi terhadap ?anita& c2 'eklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia !ahun 19/: 7'eclaration Uni.ersal o3 Human -ights2& 3. Macam-Macam Hak Asasi Manusia

a2 Hak asasi pri adi / personal -ight @ Hak ke e asan untuk ergerak, epergian dan erpindah-pndah tempat @ Hak ke e asan mengeluarkan atau menyatakan pendapat @ Hak ke e asan memilih dan akti3 di organisasi atau perkumpulan @ Hak ke e asan untuk memilih, memeluk, dan men%alankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing 2 Hak asasi politik / Political -ight @ Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan @ Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan @ Hak mem uat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya @ Hak untuk mem uat dan menga%ukan suatu usulan petisi c2 Hak aAasi hukum / Begal #Cuality -ight @ Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan @ Hak untuk men%adi pega$ai negeri sipil / pns @ Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum d2 Hak aAasi #konomi / Property -igths @ Hak ke e asan melakukan kegiatan %ual eli @ Hak ke e asan mengadakan per%an%ian kontrak @ Hak ke e asan menyelenggarakan se$a-menye$a, hutang-piutang, dll @ Hak ke e asan untuk memiliki susuatu @ Hak memiliki dan mendapatkan peker%aan yang layak e2 Hak Asasi Peradilan / Procedural -ights @ Hak mendapat pem elaan hukum di pengadilan @ Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum&

32 Hak asasi sosial udaya / )ocial 6ulture -ight @ Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan @ Hak mendapatkan penga%aran @ Hak untuk mengem angkan udaya yang sesuai dengan akat dan minat

Hak Asasi Manusia

A. Konsep HAM Di dalam mendefinisikan HAM, banyak sekali referensi dari para ahli yang dapat dijadikan rujukan untuk memahami apa itu HAM, berikut beberapa pengertian HAM menurut beberapa ahli yang berbeda: HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan: 2002). Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994). Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia B. Ciri-ciri pokok HAM Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu: HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003). Macam-macam HAM Universal Declaration of Human Rights tahun 1948 menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak-hak sebagai berikut; Hak untuk hidup, Kemerdekaan dan keamanan badan, Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum, Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum, Hak untuk mendapay jaminan hukum dalam perkara pidana seperti diperiksa di muka umum,dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah, Hak untuk masuk dan keluar wilayah satu Negara, Hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat, Hak untuk mendapatkan pendidikan, Hak untuk bedagang, Hak untuk mendapatkan

pekejaan dll. B. Perkembangan HAM dunia Perkembangan pemikiran HAM dunia dapat digeneralisasikan sebagai berikut: a) Zaman Pertengahan Lahirnya HAM di kawasan Eropa dimulai dengan ditandatanganinya magna Charta(1215) yang antara lain memuat pemberian hak politik dan hak sipil yang mendasar kepada rakyat Inggris . Sekalipun pada awalnya hanya berlaku bagi golongan bangsawan, namun pada tahapan selanjutnya hak-hak itu menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris yang berlaku bagi semau warga Inggris. Sampai sekarang, Magna Charta oleh sebagian besar ilmuwan dianggap sebagai tonggak sejarah dalam perkembangan demokrasi di dunia. b) Abad ke-17 dan ke-18 Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya pemikranpemikiran dari para filsuf zaman Enlignment yang menganutaliran liberalism (klasik) yang berpendapat bahwa pada masa lalu manusia hidup dalam keadaan alam (State of Nature). Dalam keadaan alam inisemua manusia sama martabatnya (equal), tunduk kepada hukum alam dan memiliki hak-hak alam. Akan tetapi, pada suatu saat hal itu akan diganti dengan kehidupan bernegara berdasarkan suatu kontrak sosial antara masyarakat dan penguasa. Hak asasi pada tahap itu masih terbatas pada bidang politik, contohnya adalah Bill of Rights 1689 di Inggris dan Declaration des Droits de IHomme et du Citoyen, 1789 di Prancis. c) Abad ke-20 dan awal Abad ke-21 Pada zaman ini mulai terjadi perubahan pemikiran mengenai hak asasi manusia, hal ini disebabkan terjadinya the Great Depression (1929- 1934), pengangguran dan kemiskinan pun melanda, akibatnya muncul aliran-aliran radikal, seperti Nazisme di Jerman. Sekitar tahun 1941, Presiden USA, F.D Roosevelt merumuskan The four freedoms yang berisi kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan dari ketakutan dan kebebasan dari kemiskinan. Pasca PD II, PBB melalui CHR, berhasil merumuskan Universal Declaration of Human Rights, yang diakui oleh 48 negara. Deklarasi ini dimaksudkan untuk menjadi standar minimum yang

dicita-citakan oleh seluruh umat manusia . Sekalipun sifatnya tidak mengikat secar yuridis, namun deklarasi ini merupakan lambang komitmen moral dunia internasional yang banyak dirujuk oleh Negara di dunia di dalam perundangundangannya. Kemudian CHR menyusun kovenan-kovenan internasional yang lebih bersifat mengikat. C. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia Dalam Undang-undang ini pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan dengan berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB, konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita, konvensi PBB tentang hak-hak anak dan berbagai instrumen internasional lain yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia. Materi Undang-undang ini disesuaikan juga dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan TAP MPR RI Nomor XVII/MPR/1998. Hak-hak yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia terdiri dari: 1. Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat. 2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang berhak untuk membentuk kelaurga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah atas kehendak yang bebas. 3. Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. 4. Hak memperoleh keadilan. Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan

benar. 5. Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politik, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia. 6. Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 7. Hak atas kesejahteraan. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan kehidupannya. 8. Hak turut serta dalam pemerintahan. Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali dalam setiap jabatan pemerintahan. 9. Hak wanita. Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan. Di samping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya. 10. Hak anak. Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diri dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum. Dalam Prakteknya, jenis-jenis HAM di atas, pada masa sekarang ini dituntut untukdikembangkan secara terpadu, yang sering dikenal dengan hak akan pembangunan (the right to development) Di dalam upaya perlindungan HAM di Indonesia telah dibentuk lembaga-lembaga resmi oleh

pemerintah, seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap perempuan, Peradilan HAM dan lembaga-lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, seperti LSM . D. Hukuman Mati Hukuman mati ialah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan atas seseorang akibat perbuatannya. Studi ilmiah secara konsisten gagal menunjukkan adanya bukti yang meyakinkan bahwa hukuman mati membuat efek jera dan efektif dibanding jenis hukuman lainnya. Survey yang dilakukan PBB pada 1998 dan 2002 tentang hubungan antara praktek hukuman mati dan angka kejahatan pembunuhan menunjukkan, praktek hukuman mati lebih buruk daripada penjara seumur hidup dalam memberikan efek jera pada pidana pembunuhan. Tingkat kriminalitas berhubungan erat dengan masalah kesejahteraan atau kemiskinan suatu masyarakat dan dan berfungsi atau tidaknya institusi penegakan hukum. Hingga Juni 2006 hanya 68 negara yang masih menerapkan praktek hukuman mati, termasuk Indonesia, dan lebih dari setengah negara-negara di dunia telah menghapuskan praktek hukuman mati. Ada 88 negara yang telah menghapuskan hukuman mati untuk seluruh kategori kejahatan, 11 negara menghapuskan hukuman mati untuk kategori kejahatan pidana biasa, 30 negara negara malakukan moratorium (de facto tidak menerapkan) hukuman mati, dan total 129 negara yang melakukan abolisi (penghapusan) terhadap hukuman mati. Praktek hukuman mati di juga kerap dianggap bersifat bias, terutama bias kelas dan bias ras. Di AS, sekitar 80% terpidana mati adalah orang non kulit putih dan berasal dari kelas bawah. Sementara di berbagai negara banyak terpidana mati yang merupakan warga negara asing tetapi tidak diberikan penerjemah selama proses persidangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Resolusi Komisi Hak Asasi Manusia kepada negara-negara anggota PBB untuk: (a) Secara bertahap membatasi jumlah tindak kejahatan yang diancam hukuman mati (progressively to restrict

the number of offences for which the death penalty may be imposed); (b) Menetapkan adanya moratorium bagi eksekusi, dengan tetap mempertimbangkan penghapusan total hukuman mati (to establish a moratorium on executions, with a view to completely abolishing the death penalty); (c) Dimungkinkan tersedianya informasi publik berkaitan dengan penjatuhan hukuman mati (to make available to the public information with regard to the imposition of the death penalty); (d) Menyediakan informasi berkaitan dengan penggunaan hukuman mati dan ketaatan perlidungan yang menjamin perlindungan hak-hak mereka yang menghadapi ancaman hukuman mati sesuai dengan yang termuat dalam Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial 1984/50 (to provide to the Secretary-General and relevant United Nations bodies information relating to the use of capital punishment and the observance of the safeguards guaranteeing protection of the rights of those facing the death penalty as contained in Economic and Social Council resolution 1984/50). Sebagian ahli dan beberapa pengadilan menyatakan bahwa hukuman mati melanggar hak hidup. Saat ini berkembang argumen yang dikuatkan pula oleh putusan beberapa pengadilan bahwa hukuman mati, melanggar hak hidup. Beberapa putusan juga menyatakan bahwa hukuman mati merupakan pelanggaran hak untuk tidak diperlakukan atau dihukum secara keji, tidak manusiawi dan merendahkan. Argumen bahwa hukuman mati melanggar hak hidup dan/atau hak untuk tidak dikenakan inhuman and degrading treatment or punishment diperkuat oleh putusan mahkamah konstitusi beberapa negara. Pada 24 Oktober 1990 Mahkamah Konstitusi Hongaria menyatakan bahwa hukuman mati melanggar the inherent right to life and human dignity seperti diatur dalam Pasal 54 dari konstitusi negara tersebut.49 Pada 9 Juni 1995, Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan juga menyatakan bahwa hukuman mati tidak sesuai dengan larangan perlakukan atau penghukuman yang keji, tidak manusiawi dan

merendahkan/cruel, inhuman and degrading treatment or punishment di bawah konstitusi interim negara tersebut. Delapan dari sembilan hakim juga Mahkamah tersebut menyatakan bahwa hukuman mati melanggar hak hidup. Padal 9 Desember 1998, Mahkamah Konstitusi Republik Lithuania menyatakan bahwa kitab hukum pidana negara tersebut bertentangan dengan ketentuan konstitusi Republik Lithuania yang menyatakan bahwa hak hidup harus dilindungi oleh hukum. Dinyatakan bahwa hukuman mati bertentangan dengan larangan penyiksaan, injury, merendahkan/degradation dan maltreatment serta penetapan hukuman semacam itu.51 Pada 29 Desember 1999 Mahkamah Konstitusi Ukraina juga menyatakan bahwa hukuman mati yang diatur dalam hukum domestik negara tersebut adalah inskonstitusional dan peraturan perundangundangan yang mengatur hukuman tersebut harus tidak berlaku lagi. Mahkamah tersebut menyatakan bahwa hukuman mati tidak sejalan dengan pasal-pasal yang ada dalam Konstitusi Ukraina yang menyatakan bahwa hak hidup dan larangan untuk penyiksaan dan tindakan atau penghukuman yang keji, tidak manusiawi dan merendahkan melanggar martabat manusia. Dalam hal ini memang harus diperhatikan bahwa tidak seperti ICCPR, Konstitusi Ukraina tidak secara eksplisit memperbolehkan hukuman mati sebagai pengecualian hak hidup Undang-Undang Dasar 1945 adalah sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Konstitusi Indonesia mengatur ketentuan tentang hak hidup. Pasal 28 A Konstitusi Indonesia melindungi hak hidup dan menyatakan bahwa [s]etiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Dengan demikian, hak hidup merupakan hak konstitusional. Konstitusi Indonesia menyatakan hak hidup sebagai hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (non-derogable rights). Pasal 28 ayat 1 menyebutkan: Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak

diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di depan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia juga memuat ketentuan tentang hak hidup. Pasal 9 UU No. 39/1999 menyatakan bahwa [s]etiap orang berhak untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya. Pasal Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyebutkan : Hak hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun oleh siapapun. Melalui Putusan Nomor 2-3/PUU-V/2007, Mahkamah Konstitusi Indonesia berpendirian bahwa hak hidup tidak bersifat mutlak dan bahwa pemberlakukan hukuman mati dalam UU Narkotika No. 27 Tahun 1997 sepanjang yang menyangkut ancaman pidana mati tidak melanggar UUD 1945.53 Pendirian Mahkamah Konstitusi didasarkan pada beberapa pendapat yaitu bahwa semua hak yang ada dalam konstitusi keberlakuannya dapat dibatasi termasuk hak hidup. Selain itu, Mahkamah Konsitusi berpendapat bahwa ditempatkannya pasal 28 J sebagai pasal penutup memberi tafsir bahwa Pasal 28 A-I yang mendahuluihya tunduk pada ketentuan pembatasan hak yang dimuat dalam Pasal 28 J Konstitusi Indonesia.54 Pendirian Mahkamah Konstitusi ini konsisten dengan pendirian Mahkamah Konstitusi sebelumnya dalam Perkara Abilio Soares. 55 Bahwa, menurut Mahkamah Konstitusi, hak hidup bersifat tidak mutlak juga mendasarkan pada argumen bahwa instrumen internasional memuat pula ketidakmutlakan hak hidup di antaranya Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik yang memuat ketentuan tentang pelaksanaan hukuman mati namun dengan pembatasanpembatasan

tertentu. Dalam hal ini Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa pemberlakukan hukuman mati terhadap kejahatan narkotika tidak menyalahi ketentuan pembatasan dalam Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik mengenai pemberlakukan hukuman mati yang diperuntukkan hanya pada kejahatan yang paling serius (the most serious crimes). Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa frasa kejahatan yang paling serius haruslah dibaca dengan frasa berikutnya sesuai dengan hukum yang berlaku pada saat kejahatan dilakukan (in accordance with the law in force at the time of the commission of the crime). E. Hukuman Mati dalam Perspektif HAM Dalam prinsip hak-hak asasi manusia yang diakui secara internasional, posisi hukuman mati dapat dijelaskan melalui beberapa uraian berikut ini: 1. Hak untuk hidup adalah hak yang tak terenggutkan (non-derogable right) . dalam Rumusan ini menekankan bahwa hak hidup ada begitu manusia ada seiring dengan kodrat manusia. Rumusan ini menekankan dan mengakui sifat hak hidup sebagai karunia Tuhan yang bersifat kodrati. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kata melekat dan penekanan sifat kodrati hak hidup dalam ketentuan ini menekankan sifat hak hidup sebagai karunia Tuhan yang tak dapat dicabut oleh manusia. 2. Hak untuk hidup adalah hak yang melekat di dalam diri (right in itself) setiap orang . 3. Negara harus menghormati dan melindungi hak untuk hidup (the right to life) . Hal mencerminkan inti dari kewajiban negara untuk menghormati hak hidup dengan tidak melakukan intervensi. Namun menurut ahli hukum dan pelapor khusus PBB untuk penyiksaan, Manfred Nowak, kewajiban ini bersifat tidak absolut. Dalam hal ini hanya pencabutan/perampasan hidup secara sewenang-wenang yang dipandang melanggar pasal 6. Bahwa hukuman mati dapat dinyatakan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik apabila diatur oleh hukum nasional.16 Namun demikian, menurut Nowak, kata keterangan secara sewenang-wenang/arbitrarily juga harus dimaknai lebih jauh.

Bahwa arbitrarily deprivation of life mengandung unsure ketidaksahan/unlawfulness dan tidak adil/injustice. Hukum nasional yang memuat ketentuan hukuman mati dengan demikian harus pula memenuhi ketentuan tersebut dan tidak mengandung unsur-unsur ketidaksahan dan bersifat tidak adil. Dapat diambil satu benang merah bahwa hukuman mati ditolak dengan tegas oleh prinsip-prinsip HAM internasional. Selain itu, Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan hak hidup sebagai supreme human rights, yaitu bahwa tanpa pemenuhan hak hidup, hak-hak asasi manusian lain tidak akan mempunyai arti apa-apa. Walaupun pada satu sisi konsepsi HAM ini adalah hasil dominasi pemikiran Negara-negara barat sebagai pemenang PD II . F. Praktek Hukuman Mati di Indonesia Di tengah kecenderungan global akan moratorium hukuman mati, di Indonesia justru praktek ini makin lazim diterapkan. Indonesia masih menganut adanya hukuman mati sebagaimana diatur di dalam beberapa peraturan perundang-undangan. Hingga akhir 2006 terdapat setidaktidaknya 10 peraturan perundang-undangan di Indonesia yang masih mengandung ancaman hukuman mati. Beberapa peraturan perundangundangan yang masih mengatur hukuman mati antara lain Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUPM), Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, dan Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dalam hal ini harus diingat bahwa Indonesia telah mengesahkan Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik pada 2005 tanpa reservasi Dengan demikian, Indonesia telah menjadi negara pihak dan terikat secara hukum dengan ketentuan tersebut. Oleh karena Indonesia mengesahkan Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik tanpa reservasi, maka seluruh ketentuan yang termuat di dalam Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik mengikat Indonesia secara hukum. Dalam hal ini kemudian Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa apakah ketentuan-

ketentuan yang memuat kejahatan dengan ancaman pidana mati dalam UU No. 22 Tahun 2007 tentang Narkotika masuk dalam kejahatan yang paling serius haruslah dikaitkan dengan hukum yang berlaku terhadap kejahatankejahatan tersebut baik nasional maupun internasional. Mahkamah Konstitusi kemudian menyatakan bahwa di tingkat internasional hukum yang berlaku adalah UN Convention against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Pschotropic Substances 1988 (Konvensi Narkotika dan Psikotropika) dimana Indonesia merupakan pihak dari Konvensi tersebut. Konvensi tersebut menyatakan bahwa kejahatan narkotika termasuk dalam kejahatan yang paling serius (particularly serious). Dengan mendasarkan pada ketentuan Konvensi itu, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa kejahatan narkotika yang dinyatakan sebagai kejahatan yang sangat serius (particularly serious) dalam Konvensi tersebut dapat disetarakan dengan kejahatan yang paling serius (the most serious crimes) menurut ketentuan Pasal 6 Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik. Selanjutnya Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa tidak ada kewajiban internasional yang dilanggar oleh Indonesia dengan memberlakukan hukuman mati dalam UU Narkotika. Dengan demikian, berbeda dengan Putusan Mahkamah Konstitusi beberapa Negara lain, menurut Mahkamah Konstitusi Indonesia, hak hidup bersifat tidak mutlak dan dapat dibatasi. Hukuman mati tidak melanggar UUD 1945. Ketentuan hukuman mati dalam UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dengan demikian, menurut Mahkamah Konstitusi juga tidak melanggar ketentuan mengenai hak hidup sebagai hak yang tidak dapat dikurangi (non-derogable rights) dalam Konstitusi Indonesia. Dalam hal ini adalah penting pula untuk mengingat bahwa tafsir Mahkamah Konstitusi atas kejahatan yang paling serius dalam Putusan tersebut berbeda dengan tafsir menurut Kovenan dan Komite yang tidak memasukkan kejahatan obat-obatan sebagai kejahatan yang paling serius (the most serious crimes)

Menurut tingakat kema%uan ke udayaannya, meliputi idang erikut 1 a. Hak asasi pribadi 7personal right2, adalah hak untuk e as menentukan, mengatur, dan memilih urusan-urusan yang si3atnya pri adi& Hak asasi pri adi meliputi 1 12 Hak kemerdekaan memeluk agama, 82 Hak eri adah menurut agama masing-masing, 32 Hak mengemukakan pendapat, /2 Hak ke e asan erorganisasi atau erpatisipasi& b. Hak asasi politik 7political right2, adalah hak untuk diakui dalam kedudukannya se agai $arga negara untuk mendapatkan kesempatan erpartisipasi dalam pemerintahan dan lem aga per$akilan& Hak asasi politik meliputi 1 12 hak untuk diakui se agai $arga negara yang sedera%at& 82 hak untuk mema%ukan negara& 32 hak untuk turut serta dalam kegiatan pemerintahan& c.Hak asasi ekonomi atau milik 7property right2, adalah hak dan ke e asan ntuk melakukan kegiatan ekonomi dan memiliki harta enda& Hak asasi ekonomi meliputi1 12 Hak memiliki sesuatu& 82 Hak mem eli atau men%ual sesuatu& 32 Hak mengadakan suatu per%an%ian/ kontrak& /2 Hak memilih peker%aan& d.Hak asasi sosial dan budaya 7social and culture right2, adalah hak yang erkaitan dengan hu ungan kemasyarakatan dan udaya meliputi1 12 Hak mendapatkan pelayanan kesehatan, 82 Hak ke e asan mendapatkan penga%aran dan hak pendidikan, 32 Hak mengem angkan ke udayaan e.Hak asasi mendapatkan pengayoman dan perlakuan dalam keadilan hukum dan pemerintahan atau hak persamaan hukum 7procedural right2, adalah hak yang erkaitan dengan kesamaan dan keadilan dalam prosedur hukum& 6ontohnya adalah hak untuk mendapatkan perlakuan sopan dalam penggeledahan dan hak untuk mendapatkan pem elaan hukum 7pengacara2 saat tersangkut kasus hukum& )um er1 http1//id&sh.oong&com/social-sciences/education/81/8189-macam-macamham/DiEAA1EleFBH%3

Upaya-Upaya Penanganan Pelanggaran HAM di Indonesia Upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia yang bersifat berat, maka penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, sedangkan untuk kasus pelanggaran HAM yang biasa diselesaikan melalui pengadilan umum. Upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia dapat diwujudkan melalui perilaku berikut ini : . Meng!ormati setiap keputusan yang ditetapkan ole! pengadilan dalam kasus-kasus pelanggaran HAM. ". Membantu pemerinta! dalam upaya penegakkan HAM. #. $idak menyembunyikan fakta yang terjadi dalam kasus pelanggaran HAM. %. &erani mempertanggungjawabkan setiap perbuatan melanggar HAM yang dilakukan diri sendiri. '. Mendukung, mematu!i dan melaksanakan setiap kebijakan, undang-undang dan peraturan yang ditetapkan untuk menegakkan HAM di Indonesia. &eberapa upaya yang dapat dilakukan ole! setiap orang dalam ke!idupan se!ari-!ari untuk meng!argai dan menegakkan HAM antara lain dapat dilakukan melalui perilaku sebagai berikut : . Mematu!i instrumen-instrumen HAM yang tela! ditetapkan. ". Melaksanakan !ak asasi yang dimiliki dengan penu! tanggung jawab. #. Mema!ami ba!wa selain memiliki !ak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban asasi yang !arus dijalankan dengan penu! tanggung jawab. %. $idak semena-mena ter!adap orang lain. '. Meng!ormati !ak-!ak orang lain.

(paya #enegakan Hak Asasi Manusia di .ndonesia


GG )#N+N, =9 >#*-UA-+ 8=11

Upaya

Penegakan

Hak

Asasi

Manusia

di

Indonesia

Pendahuluan Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak seperti hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak untuk mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan merupakan hak yang tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun, seperti yang tercantum pada rumusan hak asasi manusia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Piagam Hak "o. sasi Manusia vide Tap MP! #$%%&MP!&'(().

*onsep hak asasi manusia sebagai hak yang melekat pada diri manusia sebagai hak yang harus dihormati dan dilindungi, pada a+alnya tumbuh pada tataran nasional di %nggris, merika ,erikat - ,., dan Perancis pada abad ke-'/ dan '). Hal itu terbukti dengan dikeluarkannya 0ill o1 !ights pada tahun '2)( di %nggris, $irginia 3eclaration o1 !ights dan 3eclaration o1 %ndependence pada tahun '//2 di ,, 34claration des 3roits de l5Homme et du 6itoyen pada tahun '/)( di Perancis, dan 0ill o1 !ights pada tahun '/(' di manusia.. Pada abad ke-'( dan dasa+arsa a+al abad ke-78, konsep hak asasi manusia -H M. mulai berkembang di tataran internasional. *onsep ini sudah mulai dianut oleh komunitas bangsa-bangsa dalam melakukan hubungan di antara mereka. 9paya komunitas internasional untuk memantapkan pengakuan dan penghormatan H M mencapai kulminasinya pada tanggal '8 3esember '(:) dengan diterima dan diproklamasikannya 9niversal 3eclaration o1 Human !ights -93H!.. 3eklarasi ini ,. %nstrumen-instrumen nasional ini menetapkan pokok-pokok yang sekarang dikenal sebagai human rights -hak asasi

menetapkan hak dan kebebasan setiap orang yang harus diakui dan dihormati serta ke+ajiban setiap orang untuk dipenuhi.

;alaupun terlambat, lima puluh tahun setelah P00 memproklamasikan 93H!, lahirnya Tap MP! "o. #$%%&MP!&'(() tentang H M merupakan tonggak sejarah yang strategis dalam bidang H M di %ndonesia. Tenggang +aktu setengah abad yang dirasa cukup lama menunjukkan bah+a betapa rumitnya bangsa ini dalam mengadopsi dan menyesuaikan nilai-nilai universal dengan nilai-nilai mengenai H M yang sudah dianut.

Terbentuknya *omisi "asional Hak

sasi Manusia -*omnas H M. pada tahun '((<

mendapat tanggapan positi1 dari berbagai kalangan di %ndonesia, terbukti dengan banyaknya laporan dari masyarakat kepada *omnas H M sehubungan banyaknya pelanggaran H M yang terjadi selama ini. Hal ini di satu sisi menunjukkan betapa besarnya perhatian bangsa %ndonesia terhadap penegakan H M, namun di sisi lain menunjukkan pula betapa prihatinnya bangsa %ndonesia terhadap pelanggaran H M yang Makna selama dan ini terjadi Hak Asasi di Manusia negeri di ini. Indonesia

Implementasi

3alam sejarahnya, bangsa %ndonesia terlahir dari suatu bangsa yang terjajah selama <=8 tahun yang penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan. >leh karenanya, bangsa %ndonesia, sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan 993 '(:=, sangat menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia sebagai implementasi penghormatan terhadap H M. 3alam batang tubuh 993 '(:= juga dimuat beberapa pasal sebagai implementasi H M. *emudian, 993 !epublik %ndonesia ,erikat -!%,. '(:( dan 993, '(=8 memuat secara rinci ketentuanketentuan tentang H M.

Majelis Permusya+aratan !akyat ,ementara -MP!,. dengan Tap MP!, "o. #%$&'(22 membentuk panitia ad hoc untuk menyiapkan rancangan piagam H M dan hak-hak serta ke+ajiban +arga negara. Pada ,idang 9mum MP!, tahun '(2), rancangan itu tidak dibahas dengan maksud agar rancangan tersebut dibahas oleh MP! hasil Pemilu. 3alam beberapa kali sidang MP! pada era >rde 0aru, tidak

pernah diadakan pembahasan mengenai rancangan tersebut.

khirnya, atas

desakan dan tuntutan berbagai lapisan masyarakat, pada ,idang %stime+a MP! bulan "ovember '(() dihasilkan Tap MP! "o. #$%%&MP!&'(() tentang H M, yang kemudian diikuti dengan dibuatnya beberapa peraturan perundang-undangan mengenai H M. Hal ini dipandang sebagai kemajuan dalam upaya penegakan H M di %ndonesia di tengah keprihatinan atas terjadinya berbagai macam pelanggaran H M Tipologi dan di Praktek negeri Pelanggaran Hak Asasi tercinta Manusia di ini. Indonesia

Pendekatan pembangunan yang mengutamakan security approach -pendekatan keamanan. dapat menjadi penyebab terjadinya pelanggaran H M oleh pemerintah. ,elama lebih kurang tiga puluh dua tahun >rde 0aru berkuasa, security approach ditempuh oleh pemerintah sebagai kunci untuk menjaga stabilitas dalam rangka menjaga kelangsungan pembangunan demi ter+ujudnya pertumbulan ekonomi nasional. represi1 Pola pendekatan oleh semacam ini sangat berpeluang menimbulkan kekuasaan. pelanggaran H M oleh pemerintah karena stabilitas ditegakkan dengan cara-cara pemegang

,entralisasi kekuasaan yang dilakukan pada masa >rde 0aru, dengan pemusatan kekuasaan pada pemerintah pusat notabene pada 1igur seorang presiden, telah mengakibatkan hilangnya kedaulatan rakyat atas negara sebagai akibat dari penguasaan para pemimpin negara terhadap rakyat. Pembalikan teori kedaulatan rakyat ini juga mengakibatkan timbulnya peluang pelanggaran H M oleh negara dan pematian kreativitas +arga negara serta pengekangan hak politik +arga negara selaku pemilik kedaulatan. danya sentralisasi kekuasaan ini dilakukan pula dengan tujuan untuk melanggengkan kedaulatan sang pemegang kekuasaan itu. *ualitas pelayanan publik yang masih rendah, sebagai akibat belum ter+ujudnya good governance yang ditandai dengan transparansi di berbagai bidang, akuntabilitas, penegakan hukum yang berkeadilan, dan demokratisasi, serta belum berubahnya paradigma aparat pemerintah yang masih memposisikan dirinya sebagai birokrat, bukan sebagai pelayan masyarakat, menghasilkan pelayanan publik yang buruk dan cenderung turut menimbulkan pelanggaran H M.

*on1lik hori?ontal dan kon1lik vertikal telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar H M baik oleh sesama kelompok masyarakat, perorangan, maupun oleh aparat, seperti pembunuhan, penganiayaan, penculikan, pemerkosaan, pengusiran, hilangnya mata pencaharian, dan hilangnya rasa aman. Pelanggaran terhadap hak asasi kaum perempuan dan anak pun masih sering terjadi. 0egitu pula pelanggaran H M yang disebabkan oleh isu-isu suku, agama, ras, dan antargolongan -, ! .. 0erbagai instrumen yang terdapat di %ndonesia belum mampu untuk melindungi +arga negaranya dari pelanggaran H M meskipun P00 telah mendeklarasikan H M yang pada intinya menegaskan bah+a setiap orang dilahirkan dengan mempunyai hak atas kebebasan dan martabat yang sama tanpa membedakan ras, +arna kulit, keyakinan agama dan politik, bahasa, dan jenis kelamin.

,ebagai akibat dari belum terlaksananya supremasi hukum di %ndonesia, lumrah terjadi pelanggaran-pelanggaran H M dalam bentuk perbedaan perlakuan di hadapan hukum, menjauhnya rasa keadilan, dan perbuatan main hakim sendiri akibat ketidakpercayaan kepada perangkat hukum.

Pengakuan dan Upaya Menegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia Meskipun !epublik %ndonesia lahir sebelum diproklamirkannya 93H!, beberapa hak asasi dan kebebasan 1undamental yang sangat penting sebenarnya sudah ada dan diakui dalam 993 '(:=, baik hak rakyat maupun hak individu, namun pelaksanaan hak-hak individu tidak berlangsung sebagaimana mestinya karena bangsa %ndonesia sedang berada dalam kon1lik bersenjata dengan 0elanda. Pada masa !%, -7/ 3esember '(:(-'= gustus '(=8., pengakuan dan penghormatan H M, kan tetapi, singkatnya masa menyeluruh. setidaknya secara legal 1ormal, sangat maju dengan dicantumkannya tidak kurang dari tiga puluh lima pasal dalam 993 !%, '(:(. H M secara depan !%, tersebut tidak memungkinkan untuk melaksanakan upaya penegakan

*emajuan yang sama, secara konstitusional juga berlangsung sekembalinya

%ndonesia

menjadi

negara

kesatuan

dan

berlakunya

993,

'(=8

dengan

dicantumkannya tiga puluh delapan pasal di dalamnya. Pada masa berlakunya 993, '(=8 tersebut, penghormatan atas H M dapat dikatakan cukup baik. Patut diingat bah+a pada masa itu, perhatian bangsa terhadap masalah H M masih belum terlalu besar. 3i masa itu, %ndonesia menyatakan meneruskan berlakunya beberapa dan konvensi >rganisasi *onvensi 0uruh %nternasional Perempuan -%nternational pada tahun @abor '(=7. >rgani?ation&%@>. yang telah diberlakukan pada masa Hindia 0elanda oleh 0elanda mengesahkan Hak Politik

,ejak berlakunya kembali 993 '(:= pada tanggal = Auli '(=(, bangsa %ndonesia mengalami kemunduran dalam penegakan H M. ,ampai tahun '(22, kemunduran itu terutama berlangsung dalam hal yang menyangkut kebebasan mengeluarkan pendapat. *emudian pada masa >rde 0aru lebih parah lagi, %ndonesia mengalami kemunduran dalam penikmatan H M di semua bidang yang diakui oleh 993 '(:=. 3i tataran internasional, selama tiga puluh dua tahun masa >rde 0aru, %ndonesia mengesahkan tidak lebih dari dua instrumen internasional mengenai H M, yakni *onvensi tentang Penghapusan ,egala 0entuk 3iskriminasi terhadap Perempuan -'(/(. dan *onvensi tentang Hak nak -'()(..

Pada tahun '((< memang dibentuk *omnas H M berdasarkan *eputusan Presiden "o. =8 tahun '((<, yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi yang kondusi1 bagi pelaksanaan H M dan meningkatkan perlindungan H M Bguna mendukung tujuan pembangunan nasionalC. *omnas H M dibentuk sebagai lembaga mandiri yang memiliki kedudukan setingkat dengan lembaga negara lainnya dan ber1ungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi H M. Meskipun *omnas H M yang dibentuk itu dinyatakan bersi1at mandiri karena para anggotanya diangkat secara langsung oleh presiden, besarnya kekuasaan presiden secara de 1acto dalam kehidupan bangsa dan negara serta kondisi obyekti1 bangsa yang berada di ba+ah re?im yang otoriter dan represi1, pembentukan *omnas H M menjadi tidak terlalu berarti karena pelanggaran H M masih terjadi di mana-mana.

,ejak runtuhnya re?im otoriter dan represi1 >rde 0aru, gerakan penghormatan dan penegakan H M, yang sebelumnya merupakan gerakan arus ba+ah, muncul ke

permukaan dan bergerak secara terbuka. Derakan ini memperoleh impetus dengan diterimanya Tap MP! "o. #$%%&MP!&'(() tentang H M. Pembuatan peraturan perundang-undangan sebagai Bperangkat lunakC berlanjut dengan diundangundangkannya H M yang 99 "o. 72 yang tahun 7888 tentang pengadilan 99 H M yang dibuat. memungkinkannya dibentuk pengadilan H M ad hoc guna mengadili pelanggaran berat terjadi sebelum tersebut

Pada masa itu dikenal transitional justice, yang di %ndonesia tampak disepakati sebagai keadilan dalam masa transisi, bukan hanya berkenaan dengan criminal justice -keadilan kriminal., melainkan juga bidang-bidang keadilan yang lain seperti constitutional justice -keadilan konstitusional., administrative justice -keadilan administrati1., political justice -keadilan politik., economic justice -keadilan ekonomi., social justice -keadilan sosial., dan bahkan historical justice -keadilan sejarah.. Meskipun demikian, perhatian lebih umum lebih banyak tertuju pada transitional criminal justice karena memang merupakan salah satu aspek transitional justice yang berdampak langsung pada dan menyangkut kepentingan dasar baik dari pihak korban maupun dari pihak pelaku pelanggaran H M tersebut. 3i samping itu, bentuk penegakan transitional criminal justice merupakan elemen yang sangat menentukan kualitas demokrasi yang pada kenyataannya sedang diupayakan. 9paya penegakan transitional criminal justice umumnya dilakukan melalui dua jalur sekaligus, yaitu jalur yudisial -melalui proses pengadilan. dan jalur ekstrayudisial -di luar proses pengadilan.. Aalur yudisial terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pengadilan H M dan Pengadilan H M Pengadilan H M terjadi d Hoc. Pengadilan H M ditujukan untuk pelanggaran H M berat yang terjadi setelah diundangkannya 99 "o. 72 tahun 7888, sedangkan d Hoc diberlakukan untuk mengadili pelanggaran H M berat yang disahkannya 99 "o. 72 tahun 7888. sebelum

,edangkan jalur ekstrayudisial melalui *omisi *ebenaran dan !ekonsiliasi "asional -**!". ditempuh untuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran H M pada masa lampau dan pelanggaran H M berat yang terjadi sebelum diundangkannya 99 "o. 72 tahun 7888. 9paya penyelesaian melalui jalur demikian haruslah berorientasi pada kepentingan korban dan bentuk penyelesaiannya dapat

menunjang proses demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan upaya penciptaan kehidupan %ndonesia yang demokratis dengan ciri-ciri utamanya yang berupa berlakunya kekuasaan hukum dan dihormatinya hak asasi dan Upaya Pencegahan kebebasan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di 1undamental. Indonesia

Pendekatan keamanan yang terjadi di era >rde 0aru dengan mengedepankan upaya represi1 tidak boleh terulang kembali. 9ntuk itu, supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi ke+ajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan mela+an hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang mela+an hukum dalam rangka hukum. menegakkan

,entralisasi kekuasaan yang terjadi selama ini perlu dibatasi. 3esentralisasi melalui otonomi daerah dengan penyerahan berbagai ke+enangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah perlu dilanjutkan. >tonomi daerah sebagai ja+aban untuk mengatasi ketidakadilan tidak boleh berhenti, melainkan harus ditindaklanjuti dan dilakukan pembenahan atas kekurangan yang selama ini masih terjadi. !e1ormasi aparat pemerintah dengan merubah paradigma penguasa menjadi pelayan masyarakat dengan cara melakukan re1ormasi struktural, in1romental, dan kultural mutlak dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran H M oleh pemerintah. *emudian, perlu juga dilakukan penyelesaian terhadap berbagai kon1lik hori?ontal dan kon1lik vertikal di tanah air yang telah melahirkan berbagai tindak kekerasan yang melanggar H M dengan cara menyelesaikan akar permasalahan secara terencana, adil, dan menyeluruh.

*aum perempuan berhak untuk menikmati dan mendapatkan perlindungan yang sama di semua bidang. nak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa harus

mendapatkan man1aat dari semua jaminan H M yang tersedia bagi orang de+asa. nak-anak harus diperlakukan dengan cara yang memajukan martabat dan harga dirinya, yang memudahkan mereka berinteraksi dalam masyarakat. nak-anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka menumbuhkan suasana 1isik dan psikologis yang memungkinkan mereka berkembang secara normal dan baik. 9ntuk itu perlu dibuat aturan hukum yang memberikan perlindungan hak asasi anak.

,elain hal-hal tersebut, perlu adanya social control -penga+asan dari masyarakat. dan penga+asan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan H M yang dilakukan oleh pemerintah. 3iperlukan pula sikap proakti1 3P! untuk turut serta dalam upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan H M sesuai yang ditetapkan dalam Tap MP! "o. #$%%&MP!&'((). 3alam bidang penyebarluasan prinsip-prinsip dan nilai-nilai H M, perlu

diintensi1kan peman1aatan jalur pendidikan dan pelatihan dengan, antara lain, pemuatan H M dalam kurikulum pendidikan umum, dalam pelatihan pega+ai dan aparat penegak hukum, dan pada pelatihan kalangan pro1esi hukum.

Mengingat bah+a de+asa ini bangsa %ndonesia masih berada dalam masa transisi dari re?im otoriter dan represi1 ke re?im demokratis, namun menyadari masih lemahnya penguasaan masalah dan kesadaran bah+a penegakan H M merupakan ke+ajiban seluruh bangsa tanpa kecuali, perlu diterapkan keadilan yang bersi1at transisional, yang memungkinkan para korban pelanggaran H M di masa lalu dapat memperoleh keadilannya secara realistis.

Pelanggaran H M tidak saja dapat dilakukan oleh negara -pemerintah., tetapi juga oleh suatu kelompok, golongan, ataupun individu terhadap kelompok, golongan, atau individu lainnya. ,elama ini perhatian lebih banyak di1okuskan pada pelanggaran H M yang dilakukan oleh negara, sedangkan pelanggaran H M oleh +arga sipil mungkin jauh lebih banyak, tetapi kurang mendapatkan perhatian. >leh sebab itu perlu ada kebijakan tegas yang mampu menjamin dihormatinya H M di %ndonesia.

Hal 7.

ini

perlu

dilakukan hukum

dengan adil,

langkah-langkah konsekuen, dan

sebagai tidak

berikutE

'. Meningkatkan pro1esionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara. Menegakkan secara diskriminati1. <. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat :. Memperkuat dan melakukan konsolidasi masing-masing. demokrasi.

Penutup Tuntutan untuk menegakkan H M sudah sedemikian kuat, baik dari dalam negeri maupun melalui tekanan dunia internasional, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. 9ntuk itu perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat, penegakan politisi, H M akademisi, ke tokoh arah masyarakat, sesuai dan pers, agar upaya bergerak positi1 harapan kita bersama.

Penghormatan dan penegakan terhadap H M merupakan suatu keharusan dan tidak perlu ada tekanan dari pihak manapun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi +arga negaranya. 3iperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan H M berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan memastikan bah+a hak asasi +arga negaranya dapat ter+ujud dan terpenuhi dengan baik. 3an sudah menjadi ke+ajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran H M di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan datang.

Peran Pemerintah dalam Menegakan Hak Asasi Manusia


Posted: April 7, 2009 in (ncategori/ed

21 Votes

Pendahuluan Hak asasi manusia atau yang biasa kita singkat dengan nama HAM merupakan hak yang telah diberikan oleh Allah s t! semen"ak manusia lahir ke dunia, dam HAM itu a"ib di"un"ung tinggi dan dihormati oleh seluruh manusia tanpa ke#uali dan seluruh negara tanpa ada diskriminasi! $esungguhnya, bukan merupakan hal yang baru bagi %angsa &ndonesia! Per"uangan melepaskan diri dari #engkeraman para pen"a"ah selam berabad' abad adalah per u"udan dari Hak Asasi Manusia se#ara mendasar! (omitmen %angsa dalam pengembangan, pema"uan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia berlandaskan Pan#asila serta )ndang' )ndang *asar 19+, yang dirumuskan sebelum di#anangkannya *eklarasi )ni-ersal Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan bangsa'bangsa pada tahun 19+.! /u"uan nasional dalam menegakkan HAM ter#antum dalam pembukaan )ndang')ndang *asar 19+,, yang berbunyi, 0Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah &ndonesia, mema"ukan kese"ahteraan umum, men#erdaskan kehidupan bangsa, serta

ikut serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan sosial1 *alam tu"uan nasional tersebut terkandung misi dan -isi bangsa &ndonesia di bidang hak asasi manusia yang akan me u"udkan masyarakat yang adil dan se"ahtera, hak asasinya ter"un"ung tinggi, terpenuhi dan terlindungi! )ntuk me u"udkan itu semua, perlu dilaksanakan pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan &ndonesia seutuhnya, dan hal tersebut membutuhkan proses dalam aktu yang tidak pendek yang mengarah pada penghormatan, pema"uan, pemenuhan dan perlindungan Hak Asasi Manusia! Peranan Pemerintah dalam Penegakan HAM *e asa ini hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai per u"udan 2aham indi-idualisme dan liberalisme! Hak asasi manusia lebih dipahami se#ara humanistis sebagai hak'hak yang inheren dengan harkat dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras, etnik, agama, kulit, "enis kelamin dan peker"aannya! *e asa ini pula banyak kalangan yang berasumsi negati2 terhadap pemerintah dalam menegakkan HAM! $angat perlu diketahui bah a pemerintah &ndonesia sudah sangat serius dalam menegakkan HAM! Hal ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah sebagai berikut3 1! &ndonesia menyambut baik ker"a sama internasional dalam upaya menegakkan HAM di seluruh dunia atau di setiap negara dan &ndonesia sangat merespons terhadap pelanggaran HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan ke#aman Presiden atas beberapa agresi militer di beberapa daerah akhir'akhir ini #ontoh3 &rak, A2ghanistan, dan baru'baru ini &ndonesia "uga memaksa P%% untuk bertindak tegas kepada &srael yang telah mengin-asi Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil, anak'anak! anita dan arna

2! (omitmen Pemerintah &ndonesia dalam me u"udkan penegakan HAM, antara lain telah ditun"ukkan dalam prioritas pembangunan 4asional tahun 2000'200+ 5Propenas6 dengan pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM! *alam hal kelembagaan telah dibentuk (omisi 4asional Hak Asasi Manusia dengan kepres nomor ,0 tahun 1997, serta pembentukan (omisi Anti (ekerasan terhadap perempuan 7! Pengeluaran )ndang'undang 4omor 79 /ahun 1999 tentang hak asasi manusia , )ndang'undang nomor 28 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak )) yang lain yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia! Men"adi titik berat adalah hal'hal yang ter#antum dalam )) nomor 79 tahun 1999 tentang hak asasi manusia adalah sebagai berikut3 1! Hak untuk hidup! 2! Hak berkeluarga! 7! Hak memperoleh keadilan! +! Hak atas kebebasan pribadi! ,! Hak kebebasan pribadi 8! Hak atas rasa aman! 7! Hak atas kese"ahteraan! .! Hak turut serta dalam pemerintahan! 9! Hak anita 10! Hak anak Ha'hal tersebut sebagai bukti konkret bah a &ndonesia tidak main'main dalam penegakan HAM! Penutup *emikian beberapa hal yang men"a ab pertanyaan sebagian kalangan, 0Apakah pemerintah serius dalam menegakan hak asasi manusia91 *i

samping pemerintah mempunyai peran yang sangat urgen dalam penegakan HAM, "uga harus ada dukungan dari berbagai elemen masyarakat termasuk peran :$M, peran pers dan peran seluruh masyarakat &ndonesia, karena penegakan HAM adalah sebuah proses menu"u %angsa &ndonesia yang aman tenteram makmur!

Partisipasi Masyarakat dalam Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia


by Ifdhal Kasim

Partisipasi Masyarakat dalam Penegakan Hak Asasi Manusia di +ndonesia +3dhal (asim Pengantar Partisipasi masyarakat 7ci.il society2 dalam upaya penegakan hak asasi manusia di +ndonesia sangat esar& Pada masa pemerintahan ,rde *aru, partisipasi dari kalangan masyarakat ini dipersepsi secara negati.e atau ditempatkan pada posisi se agai Hanti-go.ernmentI atau Hsu .ersi3I& )ekarang, di masa re3ormasi, tampaknya pandangan terse ut sudah 4men%adi masa lalu5, dan erganti dengan pandangan yang le ih positi3 terhadap peran yang di%alankan oleh kalangan ci.il society dalam upaya-upaya penegakkan hak asasi manusia di +ndonesia& !ampaknya sudah tum uh kesadaran memandang ci.il society se agai 4di.erse partners5 dalam penegakan hak asasi manusia& !ulisan ini akan menco a menun%ukkan kontri usi yang di erikan oleh kalangan ci.il society dalam usaha penegakan hak asasi manusia di +ndonesia& Jauh dari yang dituduhkan selama ini kepadanya 7se agai anti-go.ernment2, kalangan ci.il society di +ndonesia se etulnya telah memainkan peran yang sangat signi3ikan terhadap peru ahan-peru ahan yang kini diperoleh melalui re3ormasi saat ini& (ontri usi mereka dilakukan dengan cara1 7i2 mengemas dan menye arluaskan in3ormasiK 7ii2 ad.okasi 7 aik menggunakan mekanisme nasional maupun internasional2K 7iii2 mempengaruhi ke i%akan atau hukum nasional dengan international human rights standardK 7i.2 antuan hukum 7pendampingan kor an2 dan kemanusiaanK 7.2 pendidikanK 7.i2 mem angun solidaritas dan %aringanK dan 7.ii2 kecaman moral dan mem erikan pu%ian 7praise2& Perlu pula ditam ahkan, ah$a ci.il society yang dimaksud disini mengacu kepada salah satu kelompok ci.il society, yakni NL, hak asasi manusia& Jadi tulisan ini tidak mem ahas peran ci.il society secara umum& NL, Hak Asasi Manusia )e elum masuk mem ahas tentang peran yang dimainkan oleh NL, hak asasi manusia, terle ih dahulu kita perlu mengetahui siapa yang kita maksud dengan NL, hak asasi manusia itu& NL, hak asasi manusia adalah organisasi yang diprakarsai masyarakat sipil untuk mema%ukan dan melindungi atau mengimplementasikan hak asasi manusia yang diakui secara internasional& 'i +ndonesia organisasi ini mulai lahir dan erkem ang pada a$al tahun 199=-an dengan Bem aga *antuan Hukum 7B*H2 se agai motornya& Munculnya gerakan ci.il society dalam penegakan hak asasi manusia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh erkem angnya NL, HAM internasional, selain tentu sa%a dipengaruhi oleh kondisi

spesi3ik di dalam negeri yang menuntut lahirnya gerakan ini& )aat ini NL, hak asasi manusia di +ndonesia telah erkem ang dengan pesatnya, aik dari sudut %umlahnya maupun idang- idang garapannya --yang semakin mengarah kepada spesialiasi& Misalnya (ontras, )N*, dan se againya& )ecara umum, erdasarkan karakternya, kita isa memilah dua kategori esar NL, hak asasi manusia& "ang pertama adalah NL, hak asasi manusia 4idealis5, yaitu organisasi yang didirikan secara .oluntaristik dan independen aik dari pemerintah maupun dari kelompok-kelompok yang mencari kekuasaan politik secara langsung 7seperti partai politik atau oposisi2& NL, hak asasi manusia dalam kategori ini sangat men%aga independensinya, karena itu organisasi ini mengam il posisi nonpartisan& (redi ilitas dan legitimasinya terletak pada hasil monitor atau 3act-3inding yang o %ekti3, dan integritasnya dalam menerapkan standard internasional hak asasi manusia& )ingkatnya mereka tidak mencari dukungan atau kekuasaan politik& Atau memin%am pengamatan ?ise erg, 4?hat distinguishers a human rights NL, 3rom other political actors is that the latter, typically, seek to protect the rights o3 their mem ers or constituents onlyK a human rights group seek to secure the rights 3or all mem ers o3 the society5& )edangkan yang kedua adalah NL, yang memiliki tu%uan yang le ih luas daripada sekedar mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& !ermasuk dalam kategori ini adalah NL, yang didirikan oleh gere%a, serikat uruh, organisasi petani, organisasi pro3esional 7la$yers, $arta$an, dokter dan se againya2, organisasi konsumen, organisasi masyarakat adat, dan NL,-NL, yang mem3okuskan perhatiannya pada isu lingkungan dan pem angunan& *agi organisasi-organisasi ini, yang utama adalah mem ela masalah-masalah yang dihadapi organisasinya& )edangkan pem elaannya terhadap hak asasi manusia erada dalam konteks pem elaannya terhadap konstituennya terse ut& ,rganisasi-organisasi ini tidak memulai dengan agenda yang spesi3ik mengenai hak asasi manusia, tetapi diletakkan dalam konteks umum usaha ersama mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& NL, hak asasi manusia dalam kategori ini sering menghadapi tuduhan se agai 4partisan5 dan tidak independen& Masing-masing NL, dan NL, hak asasi manusia yang dipaparkan di atas, dengan karakternya sendirisendiri, mungkin merupakan aktor yang paling penting dalam medan-arena penegakan hak asasi manusia di +ndonesia& !etapi yang sudah pasti, semua organisasi terse ut mem erikan sum angan sangat esar agi pluralisme politik se agai asis suatu sistem politik yang demokratis& 'an arangkali %uga, masing-masing organisasi itu, pada kasus-kasus tertentu mem erikan kontri usi yang luar iasa signi3ikannya& 'alam kasus per uruhan misalnya, organisasi serikat uruh telah mem eri kontri usi yang sangat esar dalam mengu ah hak-hak peker%a dalam hu ungan industrial ke arah yang le ih men%amin hak-hak peker%a& Peran NL, dalam Penegakan Hak Asasi )ekarang kita masuk kepada pem ahasan mengenai peran apa yang dapat dilakukan oleh NL, hak asasi manusia dalam konteks penegakan hak asasi manusia& *er eda dengan NL, +nternasional hak asasi manusia 7+NL,s2 Myang umumnya er asis di negara-negara ma%u, NL, hak asasi manusia di +ndonesia harus erhadapan %uga dengan 4masalah struktural5 yang melilit negeri ini, seperti kemiskinan, kon3lik etnis dan agama, korupsi, utang luar negeri, demokratisasi sistem politik, la$lessness, dan degradasi lingkungan& 'alam konteks ini, strategi dan taktik NL, hak asasi manusia di +ndonesia sangat er eda dengan +NL,s yang le ih 3okus pada pelanggaran indu.idual& NL, hak asasi manusia di sini melihat pelanggaran hak asasi manusia dalam konteks 4masalah struktural5 terse ut& Apalagi isu hak asasi manusia masih dipandang oleh masyarakat +ndonesia se agai 4$estern .alue5& 'alam konteks seperti yang dipaparkan di atas, NL, hak asasi manusia di sini menco a mengem angkan strategi dan taktik yang er asis pada konteks terse ut& )trategi dan taktik itu

dilakukan dengan memainkan 3ungsi se agai erikut1 7i2 mengemas dan menye arluaskan in3ormasiK 7ii2 ad.okasi 7 aik menggunakan mekanisme nasional maupun internasional2K 7iii2 mempengaruhi ke i%akan atau hukum nasional dengan international human rights standard 7lo y2K 7i.2 antuan hukum 7pendampingan kor an2 dan kemanusiaanK 7.2 pendidikanK 7.i2 mem angun solidaritas dan %aringanK dan 7.ii2 kecaman moral dan mem erikan pu%ian 7praise2& 'i a$ah ini akan dipaparkan secara ringkas masing-masing 3ungsi terse ut, tetapi di atasi pada yang saya anggap penting diketahui& 7i2 Mengemas dan menye arluaskan in3ormasi +ni merupakan salah satu 3ungsi yang sangat penting yang diperankan oleh organisasi hak asasi manusia disini dalam mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& )eperti diketahui, dalam memainkan 3ungsi ini, NL, hak asasi manusia melakukan pemantauan 7monitoring2 terhadap langkah-langkah yang dilakukan negara dalam rangka melaksanakan ke$a%i annya melindungi hak asasi manusia& *aik er asiskan kasus-kasus yang muncul 7dengan mem uat 3act-3inding mission2, maupun er asiskan e.aluasi yang dilakukan secara reguler& Hasil monitoring ini dikemas dalam report yang kuat, dan disampaikan kepada pusat-pusat pengam il ke i%akan, dan masyarakat pada umumnya& -eport yang dikemas oleh organisasi ini di uat dengan o %ekti3itas dan imparsialitas yang tinggi, sehingga men%amin kredi ilitas organisasi terse ut& !etapi agi pemerintah, report dari NL, hak asasi manusia ini seringkali ditampik 7denial2, dianggap mem erikan in3ormasi yang eratse elah& 'alam kerangka itu pula, saat ini anyak organisasi pem ela hak asasi manusia disini yang menggunakan mekanisme treaty odies guna menyampaikan in3ormasi tandingan& )eperti diketahui, +ndonesia telah merati3ikasi kon.ensi internasional hak asasi manusia yang memiliki adan penga$asnya sendiri 7treaty odies2, seperti 7antara lain2 (on.ensi Menentang Penyiksaan, dan elakangan (on.enan +nternasional Hak-hak )ipil dan Politik& +n3ormasi yang disampaikan ke adan- adan ini merupakan hasil kemasan dari 3act-3inding dan analisis atas langkah-langkah yang telah diam il maupun elum oleh negara dalam melaksanakan kon.ensi-kon.ensi internasional terse ut& +n3ormasi terse ut iasanya disusun dalam suatu report yang sistematis& *adan- adan hak asasi manusia P**, aik itu treaty odies maupun pelapor khusus, iasanya menyam ut aik report yang di uat oleh kelompok hak asasi manusia terse ut& -eport terse ut erguna agi mereka se agai in3ormasi tandingan atas report yang mereka terima dari pemerintah& )e a e erapa di antara treaty odies itu tidak memiliki po$er yang cukup untuk melakukan in.estigasi atau klari3ikasi atas apa yang diklaim dalam laporan yang diterima dari pemerintah, karena itu mereka sering mengandalkan partisipasi kalangan NL, 7 aik nasional maupun internasional2& 7ii2 Ad.okasi Ad.okasi dalam pengertian NL, hak asasi manusia adalah menyuarakan suara mereka yang tidak erdaya 7.oiceless2, aik melalui sarana mekanisme dan hukum nasional maupun internasional& )elain menarik perhatian pu lik dengan melakukan un%ukrasa, pentas seni, media rie3ing, dan seterusnya& "ang terakhir ini iasanya dilakukan untuk mengangkat isu-isu yang sensiti3, yang iasanya didiamkan dalam masyarakat, seperti isu hukuman mati, prosekusi terhadap kelompok %amaIah Ahmadiyah, dan seterusnya& !ermasuk dalam konteks ini adalah mengad.okasi gagasan-gagasan yang dianggap rele.an agi usaha meletakkan lingkungan politik yang kondusi3 agi penegakan hak asasi manusia& Misalnya mengad.okasi pentingnya re3ormasi di tu uh !N+ atau Polri& Ad.okasi dengan menggunakan sarana nasional iasanya dilakukan dalam mengangkat kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang dialami secara masi3, dengan mem a$anya ke (omnas HAM atau ke 'P- 7agar mendapat perhatian pu lik2& )edangkan sarana internasional digunakan ketika isu atau

kasusnya tidak mendapat perhatian sepatutnya di tingkat nasional, yaitu dengan mengunakan mekanisme hak asasi manusia P**& )elain menggunakan mekanisme-mekanisme yang tersedia di lem aga-lem aga seperti *ank 'unia, *ank Pem angunan Asia, dan se againya& Penggunaan sarana dan mekanisme internasional ini ra$an dengan tuduhan 4tidak nasionalis5 atau 4men%emur celana dalam di pekarangan muka5, dan seterusnya& 6ontoh yang spektakular mengenai hal ini adalah kasus (edung ,m o, kasus !imor-!imur 7se elum merdeka2 dan perkosaan pada kerusuhan Mei& 7iii2 Mempengaruhi ke i%akan atau lo y

)e%ak re3ormasi ter uka kesempatan yang esar agi NL, hak asasi manusia untuk mempengaruhi pengam ilan ke i%akan atau hukum di idang hak asasi manusia& Mereka mengam il inisiati3 undangundang atau regulasi apa yang diperlukan dalam konteks mem angun kondisi yang aik agi penegakan hak asasi manusia, atau mengadopsi norma-norma hak asasi manusia internasional ke dalam hukum nasional& )elain tentu sa%a mengam il inisiati3 atau mendorong pemerintah melakukan rati3ikasi atas per%an%ian-per%an%ian internasional hak asasi manusia& !idak erhenti disini, organisasasi-organisasi pem ela hak asasi manusia %uga meli atkan diri dalam penyusunan rencana-rencana aksi nasional dalam konteks penegakan hak asasi manusia 7seperti -AN HAM2, maupun regulasi-regulasi di tingkat pemerintahan 7seperti PP atau )ema2& Melakukan apa yang dipaparkan di atas mem uat NL, hak asasi manusia harus mem angun %aringan lo y apakah dengan pemerintah, legislator 7anggota 'P-2 , eEpert di dalam maupun di luar perguruan tinggi, dan pengam il keputusan di lem aga-lem aga keuangan internasional 7*ank 'unia atau A'*2 serta anggota-anggota treaty odies P**& Masukknya NL, hak asasi manusia ke dalam arena politik ini seringkali mengundang kecurigaan, ah$a mereka ikut erpolitik& Pengamatan ?ise erg rele.an dikemukan disini& (atanya, 4N go.ernment look $ith suspicion on NL,s lo ying in the political arena& !hey $ill argue that such group ha.e ecame 4politiciAed5 and 4partisan5 and use this argumen in an attempt to undermine the credi ility o3 the organiAation& "et the human rights struggle is clearly a political struggle, and there is nothing inherently $rong $ith human rights NL, supporting a spesi3ic policies on human rights ground&5 7i.2 (ecaman moral dan mem erikan pu%ian 7praise2 (etika ter%adi pelanggaran hak asasi manusia yang masi3, dan negara tidak mengam il langkah yang e3ekti3 dalam menanganinya, maka seringkali NL, hak asasi manusia melancarkan kecaman yang keras 7condemnation2 terhadap otoritas& Misalnya ketika ter%adi serangan terhadap %emaIah Ahmadiyah, negara tidak mengam il langkah yang e3ekti3 melindungi kelompok minoritas agama terse ut& !etapi %ustru kelompok Ahmadiyah itu yang dipersulit, se aliknya kelompok yang melakukan perusakan tidak diusut secara tuntas& )ituasi inilah yang mendorong NL, hak asasi manusia mengeluarkan kecaman yang keras, mengeluarkan press release, petisi, dan 4action alerts5& (ecaman yang ersi3at moral ini tu%uannya adalah untuk mendorong negara mengu ah posisinya dan mengam il langkah-langkah per aikan& >ungsi yang diperankan dalam paparan di atas seringkali disalah mengerti oleh pemerintah maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat& NL, hak asasi manusia seringkali dianggap se agai tukang kritik semata, dan kadang dituduh telah mengarah kepada 4slander o3 the state5& !etapi se etulnya NL, hak asasi manusia %uga mem erikan pu%ian 7praise2 kapada pemerintah, ketika erhasil menangani pelanggaran hak asasi manusia atau mengadopsi standar internasional hak asasi manusia ke dalam ke i%akan dan hukum nasional& +tulah mengapa NL, hak asasi manusia harus independen dan nonpartisan, karena ia harus mengatakan secara o %ekti3 tentang prestasi yang di uat negaranya dalam usaha penegakan hak asasi manusia&

-intangan yang 'ihadapi Pemaparan di muka menun%ukkan agaimana cara NL, hak asasi manusia meli atkan diri dalam usaha mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& !erlihat dari pemaparan itu, ah$a usaha NL, hak asasi manusia erpartisipasi dalam penegakan hak asasi manusia, sekaligus %uga mem a$a resiko agi dirinya sendiri& -esiko-resiko itu, antara lain 7seperti telah disinggung di muka2, dituduh se agai 4su .ersi35, 4tidak nasionalis5, 4menghina pemerintah5 dan se againya yang mem a$a aki at serius agi para pem ela hak asasi manusia& Ada yang ditangkap dengan tuduhan seperti itu, tapi ada %uga yang 4dihilangkan5 dan seterusnya& +ni merupakan rintangan yang serius dari ker%a-ker%a NL, hak asasi manusia dalam penegakan hak asasi manusia& )elain muncul dalam entuk serangan 3isik secara langsung seperti dipaparkan di atas, rintangan lain muncul dalam entuk regulasi yang restrikti3 terhadap partisipasi NL, hak asasi manusia& Negara iasanya menco a mengontrol tindak-tanduk NL, hak asasi manusia melalui pengaturan-pengaturan yang di uatnya untuk NL,& Misalnya melalui regulasi terhadap Undang-Undang Perkumpulan, UU "ayasan, dan regulasi mengenai penda3taran NL,& Penutup Pemaparan pada su -su ahasan di atas kiranya mem ahas topik yang di erikan kepada saya, yakni penegakan hak asasi manusia dan peran 4ci.il society5 di +ndonesia& Pada agian penutup ini saya tidak menutupnya dengan mem erikan konklusi, tetapi ingin menandaskan perlunya dihilangkan 4suasana5 yang merintangi partisipasi NL, hak asasi manusia dalam penegakan hak asasi manusia& Apalagi setelah +ndonesia terpilih men%adi salah satu dari /9 negara yang untuk pertamakalinya men%adi anggota 'e$an Hak Asasi ManusiaK NL, hak asasi manusia se etulnya isa di%adikan mitra-kritis negara dalam melaksanakan ke$a%i an internasionalnya& OOO

Pengantar Partisipasi masyarakat 7ci.il society2 dalam upaya penegakan hak asasi manusia di +ndonesia sangat esar& Pada masa pemerintahan ,rde *aru, partisipasi dari kalangan masyarakat ini dipersepsi secara negati.e atau ditempatkan pada posisi se agai Hanti-go.ernmentI atau Hsu .ersi3I& )ekarang, di masa re3ormasi, tampaknya pandangan terse ut sudah 4men%adi masa lalu5, dan erganti dengan pandangan yang le ih positi3 terhadap peran yang di%alankan oleh kalangan ci.il society dalam upaya-upaya penegakkan hak asasi manusia di +ndonesia& !ampaknya sudah tum uh kesadaran memandang ci.il society se agai 4di.erse partners5 dalam penegakan hak asasi manusia& !ulisan ini akan menco a menun%ukkan kontri usi yang di erikan oleh kalangan ci.il society dalam usaha penegakan hak asasi manusia di +ndonesia& Jauh dari yang dituduhkan selama ini kepadanya 7se agai anti-go.ernment2, kalangan ci.il society di +ndonesia se etulnya telah memainkan peran yang sangat signi3ikan terhadap peru ahan-peru ahan yang kini diperoleh melalui re3ormasi saat ini& (ontri usi mereka dilakukan dengan cara1 7i2 mengemas dan menye arluaskan in3ormasiK 7ii2 ad.okasi 7 aik menggunakan mekanisme nasional maupun internasional2K 7iii2 mempengaruhi ke i%akan atau hukum nasional dengan international human rights standardK 7i.2 antuan hukum 7pendampingan kor an2 dan kemanusiaanK 7.2 pendidikanK 7.i2 mem angun solidaritas dan %aringanK dan 7.ii2 kecaman moral dan mem erikan pu%ian 7praise2& Perlu pula ditam ahkan, ah$a ci.il society yang dimaksud disini mengacu kepada salah satu kelompok ci.il society, yakni NL, hak asasi manusia& Jadi tulisan ini tidak mem ahas peran ci.il society secara umum&

!" Hak Asasi Manusia )e elum masuk mem ahas tentang peran yang dimainkan oleh NL, hak asasi manusia, terle ih dahulu kita perlu mengetahui siapa yang kita maksud dengan NL, hak asasi manusia itu& NL, hak asasi manusia adalah organisasi yang diprakarsai masyarakat sipil untuk mema%ukan dan melindungi atau mengimplementasikan hak asasi manusia yang diakui secara internasional& 'i +ndonesia organisasi ini mulai lahir dan erkem ang pada a$al tahun 199=-an dengan Bem aga *antuan Hukum 7B*H2 se agai motornya& Munculnya gerakan ci.il society dalam penegakan hak asasi manusia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh erkem angnya NL, HAM internasional, selain tentu sa%a dipengaruhi oleh kondisi spesi3ik di dalam negeri yang menuntut lahirnya gerakan ini& )aat ini NL, hak asasi manusia di +ndonesia telah erkem ang dengan pesatnya, aik dari sudut %umlahnya maupun idang- idang garapannya --yang semakin mengarah kepada spesialiasi& Misalnya (ontras, )N*, dan se againya& )ecara umum, erdasarkan karakternya, kita isa memilah dua kategori esar NL, hak asasi manusia& "ang pertama adalah NL, hak asasi manusia 4idealis5, yaitu organisasi yang didirikan secara .oluntaristik dan independen aik dari pemerintah maupun dari kelompok-kelompok yang mencari kekuasaan politik secara langsung 7seperti partai politik atau oposisi2& NL, hak asasi manusia dalam kategori ini sangat men%aga independensinya, karena itu organisasi ini mengam il posisi nonpartisan& (redi ilitas dan legitimasinya terletak pada hasil monitor atau 3act-3inding yang o %ekti3, dan integritasnya dalam menerapkan standard internasional hak asasi manusia& )ingkatnya mereka tidak mencari dukungan atau kekuasaan politik& Atau memin%am pengamatan ?ise erg, 4?hat distinguishers a human rights NL, 3rom other political actors is that the latter, typically, seek to protect the rights o3 their mem ers or constituents onlyK a human rights group seek to secure the rights 3or all mem ers o3 the society5& )edangkan yang kedua adalah NL, yang memiliki tu%uan yang le ih luas daripada sekedar mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& !ermasuk dalam kategori ini adalah NL, yang didirikan oleh gere%a, serikat uruh, organisasi petani, organisasi pro3esional 7la$yers, $arta$an, dokter dan se againya2, organisasi konsumen, organisasi masyarakat adat, dan NL,-NL, yang mem3okuskan perhatiannya pada isu lingkungan dan pem angunan& *agi organisasi-organisasi ini, yang utama adalah mem ela masalah-masalah yang dihadapi organisasinya& )edangkan pem elaannya terhadap hak asasi manusia erada dalam konteks pem elaannya terhadap konstituennya terse ut& ,rganisasi-organisasi ini tidak memulai dengan agenda yang spesi3ik mengenai hak asasi manusia, tetapi diletakkan dalam konteks umum usaha ersama mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& NL, hak asasi manusia dalam kategori ini sering menghadapi tuduhan se agai 4partisan5 dan tidak independen& Masing-masing NL, dan NL, hak asasi manusia yang dipaparkan di atas, dengan karakternya sendirisendiri, mungkin merupakan aktor yang paling penting dalam medan-arena penegakan hak asasi manusia di +ndonesia& !etapi yang sudah pasti, semua organisasi terse ut mem erikan sum angan sangat esar agi pluralisme politik se agai asis suatu sistem politik yang demokratis& 'an arangkali %uga, masing-masing organisasi itu, pada kasus-kasus tertentu mem erikan kontri usi yang luar iasa signi3ikannya& 'alam kasus per uruhan misalnya, organisasi serikat uruh telah mem eri kontri usi yang sangat esar dalam mengu ah hak-hak peker%a dalam hu ungan industrial ke arah yang le ih men%amin hak-hak peker%a& Peran !" dalam Penegakan Hak Asasi )ekarang kita masuk kepada pem ahasan mengenai peran apa yang dapat dilakukan oleh NL, hak asasi manusia dalam konteks penegakan hak asasi manusia& *er eda dengan NL, +nternasional hak asasi manusia 7+NL,s2 Myang umumnya er asis di negara-negara ma%u, NL, hak asasi manusia di +ndonesia harus erhadapan %uga dengan 4masalah struktural5 yang melilit negeri ini, seperti kemiskinan, kon3lik etnis dan agama, korupsi, utang luar negeri, demokratisasi sistem politik, la$lessness, dan degradasi lingkungan& 'alam konteks ini, strategi dan taktik NL, hak asasi manusia di +ndonesia sangat er eda dengan +NL,s yang le ih 3okus pada pelanggaran indu.idual& NL, hak asasi manusia di sini melihat pelanggaran hak asasi manusia dalam konteks 4masalah struktural5 terse ut& Apalagi isu hak asasi manusia masih dipandang oleh masyarakat +ndonesia se agai 4$estern .alue5&

'alam konteks seperti yang dipaparkan di atas, NL, hak asasi manusia di sini menco a mengem angkan strategi dan taktik yang er asis pada konteks terse ut& )trategi dan taktik itu dilakukan dengan memainkan 3ungsi se agai erikut1 7i2 mengemas dan menye arluaskan in3ormasiK 7ii2 ad.okasi 7 aik menggunakan mekanisme nasional maupun internasional2K 7iii2 mempengaruhi ke i%akan atau hukum nasional dengan international human rights standard 7lo y2K 7i.2 antuan hukum 7pendampingan kor an2 dan kemanusiaanK 7.2 pendidikanK 7.i2 mem angun solidaritas dan %aringanK dan 7.ii2 kecaman moral dan mem erikan pu%ian 7praise2& 'i a$ah ini akan dipaparkan secara ringkas masing-masing 3ungsi terse ut, tetapi di atasi pada yang saya anggap penting diketahui& #i$ Mengemas dan menyebarluaskan in%ormasi +ni merupakan salah satu 3ungsi yang sangat penting yang diperankan oleh organisasi hak asasi manusia disini dalam mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& )eperti diketahui, dalam memainkan 3ungsi ini, NL, hak asasi manusia melakukan pemantauan 7monitoring2 terhadap langkah-langkah yang dilakukan negara dalam rangka melaksanakan ke$a%i annya melindungi hak asasi manusia& *aik er asiskan kasus-kasus yang muncul 7dengan mem uat 3act-3inding mission2, maupun er asiskan e.aluasi yang dilakukan secara reguler& Hasil monitoring ini dikemas dalam report yang kuat, dan disampaikan kepada pusat-pusat pengam il ke i%akan, dan masyarakat pada umumnya& -eport yang dikemas oleh organisasi ini di uat dengan o %ekti3itas dan imparsialitas yang tinggi, sehingga men%amin kredi ilitas organisasi terse ut& !etapi agi pemerintah, report dari NL, hak asasi manusia ini seringkali ditampik 7denial2, dianggap mem erikan in3ormasi yang eratse elah& 'alam kerangka itu pula, saat ini anyak organisasi pem ela hak asasi manusia disini yang menggunakan mekanisme treaty odies guna menyampaikan in3ormasi tandingan& )eperti diketahui, +ndonesia telah merati3ikasi kon.ensi internasional hak asasi manusia yang memiliki adan penga$asnya sendiri 7treaty odies2, seperti 7antara lain2 (on.ensi Menentang Penyiksaan, dan elakangan (on.enan +nternasional Hak-hak )ipil dan Politik& +n3ormasi yang disampaikan ke adan- adan ini merupakan hasil kemasan dari 3act-3inding dan analisis atas langkah-langkah yang telah diam il maupun elum oleh negara dalam melaksanakan kon.ensi-kon.ensi internasional terse ut& +n3ormasi terse ut iasanya disusun dalam suatu report yang sistematis& *adan- adan hak asasi manusia P**, aik itu treaty odies maupun pelapor khusus, iasanya menyam ut aik report yang di uat oleh kelompok hak asasi manusia terse ut& -eport terse ut erguna agi mereka se agai in3ormasi tandingan atas report yang mereka terima dari pemerintah& )e a e erapa di antara treaty odies itu tidak memiliki po$er yang cukup untuk melakukan in.estigasi atau klari3ikasi atas apa yang diklaim dalam laporan yang diterima dari pemerintah, karena itu mereka sering mengandalkan partisipasi kalangan NL, 7 aik nasional maupun internasional2& #ii$ Ad&okasi Ad.okasi dalam pengertian NL, hak asasi manusia adalah menyuarakan suara mereka yang tidak erdaya 7.oiceless2, aik melalui sarana mekanisme dan hukum nasional maupun internasional& )elain menarik perhatian pu lik dengan melakukan un%ukrasa, pentas seni, media rie3ing, dan seterusnya& "ang terakhir ini iasanya dilakukan untuk mengangkat isu-isu yang sensiti3, yang iasanya didiamkan dalam masyarakat, seperti isu hukuman mati, prosekusi terhadap kelompok %amaIah Ahmadiyah, dan seterusnya& !ermasuk dalam konteks ini adalah mengad.okasi gagasan-gagasan yang dianggap rele.an agi usaha meletakkan lingkungan politik yang kondusi3 agi penegakan hak asasi manusia& Misalnya mengad.okasi pentingnya re3ormasi di tu uh !N+ atau Polri& Ad.okasi dengan menggunakan sarana nasional iasanya dilakukan dalam mengangkat kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang dialami secara masi3, dengan mem a$anya ke (omnas HAM atau ke 'P- 7agar mendapat perhatian pu lik2& )edangkan sarana internasional digunakan ketika isu atau kasusnya tidak mendapat perhatian sepatutnya di tingkat nasional, yaitu dengan mengunakan mekanisme hak asasi manusia P**& )elain menggunakan mekanisme-mekanisme yang tersedia di lem aga-lem aga seperti *ank 'unia, *ank Pem angunan Asia, dan se againya& Penggunaan sarana dan mekanisme internasional ini ra$an dengan tuduhan 4tidak nasionalis5 atau 4men%emur celana dalam

di pekarangan muka5, dan seterusnya& 6ontoh yang spektakular mengenai hal ini adalah kasus (edung ,m o, kasus !imor-!imur 7se elum merdeka2 dan perkosaan pada kerusuhan Mei& #iii$ Mempengaruhi kebi'akan atau lobby )e%ak re3ormasi ter uka kesempatan yang esar agi NL, hak asasi manusia untuk mempengaruhi pengam ilan ke i%akan atau hukum di idang hak asasi manusia& Mereka mengam il inisiati3 undangundang atau regulasi apa yang diperlukan dalam konteks mem angun kondisi yang aik agi penegakan hak asasi manusia, atau mengadopsi norma-norma hak asasi manusia internasional ke dalam hukum nasional& )elain tentu sa%a mengam il inisiati3 atau mendorong pemerintah melakukan rati3ikasi atas per%an%ian-per%an%ian internasional hak asasi manusia& !idak erhenti disini, organisasasi-organisasi pem ela hak asasi manusia %uga meli atkan diri dalam penyusunan rencana-rencana aksi nasional dalam konteks penegakan hak asasi manusia 7seperti -AN HAM2, maupun regulasi-regulasi di tingkat pemerintahan 7seperti PP atau )ema2& Melakukan apa yang dipaparkan di atas mem uat NL, hak asasi manusia harus mem angun %aringan lo y apakah dengan pemerintah, legislator 7anggota 'P-2 , eEpert di dalam maupun di luar perguruan tinggi, dan pengam il keputusan di lem aga-lem aga keuangan internasional 7*ank 'unia atau A'*2 serta anggota-anggota treaty odies P**& Masukknya NL, hak asasi manusia ke dalam arena politik ini seringkali mengundang kecurigaan, ah$a mereka ikut erpolitik& Pengamatan ?ise erg rele.an dikemukan disini& (atanya, 4N go.ernment look $ith suspicion on NL,s lo ying in the political arena& !hey $ill argue that such group ha.e ecame 4politiciAed5 and 4partisan5 and use this argumen in an attempt to undermine the credi ility o3 the organiAation& "et the human rights struggle is clearly a political struggle, and there is nothing inherently $rong $ith human rights NL, supporting a spesi3ic policies on human rights ground&5 #i&$ (ecaman moral dan memberikan pu'ian #praise$ (etika ter%adi pelanggaran hak asasi manusia yang masi3, dan negara tidak mengam il langkah yang e3ekti3 dalam menanganinya, maka seringkali NL, hak asasi manusia melancarkan kecaman yang keras 7condemnation2 terhadap otoritas& Misalnya ketika ter%adi serangan terhadap %emaIah Ahmadiyah, negara tidak mengam il langkah yang e3ekti3 melindungi kelompok minoritas agama terse ut& !etapi %ustru kelompok Ahmadiyah itu yang dipersulit, se aliknya kelompok yang melakukan perusakan tidak diusut secara tuntas& )ituasi inilah yang mendorong NL, hak asasi manusia mengeluarkan kecaman yang keras, mengeluarkan press release, petisi, dan 4action alerts5& (ecaman yang ersi3at moral ini tu%uannya adalah untuk mendorong negara mengu ah posisinya dan mengam il langkah-langkah per aikan& >ungsi yang diperankan dalam paparan di atas seringkali disalah mengerti oleh pemerintah maupun kelompok-kelompok dalam masyarakat& NL, hak asasi manusia seringkali dianggap se agai tukang kritik semata, dan kadang dituduh telah mengarah kepada 4slander o3 the state5& !etapi se etulnya NL, hak asasi manusia %uga mem erikan pu%ian 7praise2 kapada pemerintah, ketika erhasil menangani pelanggaran hak asasi manusia atau mengadopsi standar internasional hak asasi manusia ke dalam ke i%akan dan hukum nasional& +tulah mengapa NL, hak asasi manusia harus independen dan nonpartisan, karena ia harus mengatakan secara o %ekti3 tentang prestasi yang di uat negaranya dalam usaha penegakan hak asasi manusia& )intangan yang *ihadapi Pemaparan di muka menun%ukkan agaimana cara NL, hak asasi manusia meli atkan diri dalam usaha mema%ukan dan melindungi hak asasi manusia& !erlihat dari pemaparan itu, ah$a usaha NL, hak asasi manusia erpartisipasi dalam penegakan hak asasi manusia, sekaligus %uga mem a$a resiko agi dirinya sendiri& -esiko-resiko itu, antara lain 7seperti telah disinggung di muka2, dituduh se agai 4su .ersi35, 4tidak nasionalis5, 4menghina pemerintah5 dan se againya yang mem a$a aki at serius agi para pem ela hak asasi manusia& Ada yang ditangkap dengan tuduhan seperti itu, tapi ada %uga yang 4dihilangkan5 dan seterusnya& +ni merupakan rintangan yang serius dari ker%a-ker%a NL, hak asasi manusia dalam penegakan hak asasi manusia&

)elain muncul dalam entuk serangan 3isik secara langsung seperti dipaparkan di atas, rintangan lain muncul dalam entuk regulasi yang restrikti3 terhadap partisipasi NL, hak asasi manusia& Negara iasanya menco a mengontrol tindak-tanduk NL, hak asasi manusia melalui pengaturan-pengaturan yang di uatnya untuk NL,& Misalnya melalui regulasi terhadap Undang-Undang Perkumpulan, UU "ayasan, dan regulasi mengenai penda3taran NL,& Penutup Pemaparan pada su -su ahasan di atas kiranya mem ahas topik yang di erikan kepada saya, yakni penegakan hak asasi manusia dan peran 4ci.il society5 di +ndonesia& Pada agian penutup ini saya tidak menutupnya dengan mem erikan konklusi, tetapi ingin menandaskan perlunya dihilangkan 4suasana5 yang merintangi partisipasi NL, hak asasi manusia dalam penegakan hak asasi manusia& Apalagi setelah +ndonesia terpilih men%adi salah satu dari /9 negara yang untuk pertamakalinya men%adi anggota 'e$an Hak Asasi ManusiaK NL, hak asasi manusia se etulnya isa di%adikan mitra-kritis negara dalam melaksanakan ke$a%i an internasionalnya&

Peran +erta dalam Penegakan HAM di Indonesia


Posted by alfhy ahmad on 4/12/2011 02:38:00 PM

Hak Asasi Manusia, selama ini lebih banyak dianggap dan diperlakukan sebagai urusan negara dengan pendekatan legalistik formal. Dengan pendekatan seperti itu, HAM hanya menjadi urusan pasal-pasal dan tidak pernah menjadi urusan rakyat. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang berbeda sebagai alternatif untuk memperjuangkan HAM. Seperti halnya dalam rangka membantu pelaksanaan sosialisasi hukum dan Hak Asasi Manusia, yakni memasyarakatkan aturan dan pengetahuan hukum serta penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia kepada khalayak umum, perlu dilakukan dengan cara dan metode yang tepat. Apabila sosialisasi dan pendidikan pengetahuan praktis di bidang hukum dan Hak Asasi Manusia didapatkan secara formal melalui lembaga pendidikan seperti sekolah maka kurikulum dan materinya dapat disusun sesuai dengan kebutuhan umum, tidak demikian halnya dengan masyarakat umum di luar jalur pendidikan formal. enjelasan yang diberikan kepada masyarakat yang semestinya sangat banyak, tidak mungkin diberikan dalam !aktu yang singkat. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak, terutama dari kalangan aparat "egara maupun penegak hukum. Heterogenitas masyarakat mensyaratkan kebijakan yang benar-benar arif untuk mengajak mereka #!arga masyarakat$ berpengetahuan dan berkesandaran yang tinggi menjunjung hukum, dan Hak Asasi Manusia, dalam kaitannya dengan upaya sosialisasi hukum dan penegakan Hak Asasi Manusia, media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai peran yang sangat besar. emuatan berita atas suatu peristi!a dalam masyarakat yang tampaknya sekilas berupa penyampain informasi, apabila kurang berimbang dapat berakibat lain yang belum tentu positif bagi sosialisasi pengetahuan dan aturan hukum contohnya, seperti penayangan gambar dalam berita kurang dilengkapi dengan informasi yang berasal dari pihak pemilik lahan dari rumah yang digusur secara lengkap, kapan diberi peringatan, berapa kali, dan sebagainya. emilik tanah yang sah secara hukum memiliki Hak Asasi Manusia yang juga perlu dilindungi, sebaliknya, suatu kasus melibatkan orang yang sedang menjabat di pemerintahan. %nformasi lebih banyak disiarkan dengan kecenderungan menguntungkan pejabat atau penguasa tertentu. %ni pun merupakan ketidak seimbangan informasi kalau memang ada pihak-pihak yang mungkin merasa dirugikan. esatnya perkembangan media massa baik cetak maupun elektronik memungkinkan sosialisasi hukum dan penegakan Hak Asasi Manusia semakin cepat dan efektif. &erikut ini partisipasi yang dapat dilakukan melalui berbagai organisasi HAM.

1! Organisasi dan %nstitusi HAM Sebagai emberdaya 'erakan HAM


'erakan HAM yang telah mapun yang akan dikembangkan oleh masyarakat korban pelanggaran HAM membutuhkan organisasi HAM yang independen sebagai salah satu muara dari arus politik gerakan HAM. Ada baiknya gerakan HAM di daerah mendorong lahirnya komisi HAM di daerahdaerah untuk menjadi pelindung, dan memberdayakan gerakan HAM. (omisi HAM merupakan lembaga independen, bukan lembaga "egara. Oleh karena itu, dalam pengembangannya perlu

adanya landasan undang-undang. Atas dasar itu diperlukan suatu ad)okasi dan kampanye D *D menyetujui, dan akhirnya pemerintah menyediakan sarana untuk berdirinya lembaga HAM daerah.

2! Menumbuhkan Organisasi HAM sebagai Strategi Melindungi 'erakan HAM


Salah satu bentuk pengembangan gerakan HAM adalah dengan jalan mendorong tumbuhnya organisasi-organisasi HAM. erencanaan strategis adalah suatu metode cara yang dapat dilakukan untuk mendorong berdirinya lembaga atau organisasi HAM daerah. roses ini merupakan proses pendidikan sekaligus juga perencanaan untuk pengembangan organisasi. &anyak program yang dilakukan oleh organisasi HAM saat ini relatif terpisah antara satu dan lainnya. Setiap organisasi mengenal, menganalisis, dan mendefinisikan realitas dari sisinya sendiri dan membangun citacitanya sendiri dalam lapangan yang ia geluti.

7! (onsep erencanaan +erintegrasi


erjuangan untuk menegakkan HAM, dalam arti mencegah terjadinya pelanggaran HAM, promosi, melindungi, dan mendampingi masyarakat dalam persoalan HAM, pada intinya didasari oleh prinsip pemihakan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang marginal dan tertindas. (egiatan pendampingan tertuju pada ter!ujudnya pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan masalah serta memperjuangkan hak-hak mereka. endampingan dengan konsep ini mencakup upaya perbaikan kualitas hidup masyarakat yang diukur tidak hanya dari peningkatan kesejahteraan ekonomi saja, tetapi juga partisipasi dalam pengambilan keputusan dan percaturan kekuasaan di semua tingkatan. endampingan dengan prinsip di atas membutuhkan pemahaman tentang pola relasi kelas, gender antar-indi)idu, antara indi)idu dan kelompok, dan antarkelompok, serta pola relasi manusia dengan komponen-komponen lain dalam lingkungannya. Arah perubahan dan pendampingan ini adalah ter!ujudnya masyarakat dengan pola relasi yang setara dan demokratis, di mana kelas ba!ah mempunyai kekuatan untuk memperjuangkan kepentingannya, hak-hak asasi dihormati, lelaki dan perempuan berbagi peran dan kekuasaan secara adil dan setara, serta antara manusia dan semua komponen lain dalam lingkungannya terbangun relasi harmonis yang berlanjut dan dinamis. Selain itu, HAM dan gender merupakan bagian integral dari konsep pendampingan ini karena !a!asan HAM dan gender memungkinkan upaya per!ujudan demokratisasi.

Komentar dan Dasar Hukum Mengenai Pengadilan Hak Azasi Manusia, Pengadilan Ad Hock serta Konseliasi Kebenaran dan Rekonsiliasi
A. KOMENTA !AN !A"A #!A"A HUKUM MEN$ENAI PEN$A!I%AN

HAK A&A"I MANU"IA ,ebagai dasar hukum mengenai pengadilan Hak sasi Manusia di %ndonesia ?asi

adalah 9ndang-9ndang "omor 72 Tahun 7888 tentang Pengadilan Hak bah+a pengadilan Hak

Manusia, dimana pasal ' poin < dari undang-undang tersebut menyebutkan ?asi Manusia merupakan pengadilan khusus yang bertugas dan ber+enang memeriksa serta memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat seperti kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. *ejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagaian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara E '. 7. <. Membunuh anggota kelompok Mengakibatkan penderitaan 1isik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompik Menciptakan mengakibatkan sebagaiannyaF :. =. Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain. ,edangkan yang dimaksud dengan kejahatan keanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bah+a serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa E kondisi kehidupan secara kelompok 1isik baik yang seluruh akan atau kemusnahan

'. 7. <. :. =.

Pembunuhan pemusnahan Perbudakan Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan 1isik lain secara se+enang-+enang yang melanggar -asas-asas. ketentuan pokok hukum internasional

2. /.

Penyiksaan Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara

).

Penganiayaan perkumpulan

terhadap didasari

suatu

kelompok

tertentu politik,

atau ras,

yang

persamaan

paham

kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional (. Penghilangan orang secara paksa '8. *ejahatan apartheid. *omentar mengenai pengadilan Hak ?asi Manusia, saya berpendapat

bah+a hal itu sangat sekali diperlukan karena dengan begitu diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang mendambakan penegakan hak-hak asasinya. Terlebih lagi bagi 0ansa %ndonesia yang dalam 993 '(:= meskipun dibuat sebelum diproklamasikannya 3eklarasi 9mum Hak sasi Manusia, namun sudah memuat ketentuan tentang penghormatan beberapa H M yang sangat penting, seperti hak semua bangsa atas kemerdekaan -alinea pertama pembukaan., hak atas ke+arganegaraan -Pasal 72., persamaan kedudukan semua +arga negara %ndonesia atas pekerjaan -Pasal 7/ ayat -7.., hak berserikat dan berkumpul bagi semua +arga negara -Pasal 7)., hak setiap penduduk untuk memeluk dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya masing-masing -pasal '( ayat -7.., dan hak setiap +arga negara %ndonesia atas pendidikan -Pasal <'..

Pengadilan Hak

?asi Manusia sebagai lembaga yang membela hak asasi

manusia di %ndonesia, keberadaan pengadilan H M sendiri sangat urgen dan relevan saat ini. ,ebab, di tengah eu1oria kebebasan pada masa re1ormasi sekarang ini, pelanggaran dan penindasan atas hak asasi orang lain justru banyak terjadi. 3i tengah kemiskinan rakyat akibat krisis ekonomi dan krisis multidimensi lainnya, pengisapan manusia yang kuat atas manusia lainnya yang lemah tetap merajalela. %ronisnya, eksplisit atau implisit itu dilakukan justru dengan alasan kebebasan. "amun, dalam tataran praktik harus kita akui, kebijakan politik dan pembangunan di seluruh aspek kehidupan bangsa ini telah menempatkan hak-hak asasi manusia menjadi simbol tak bermakna ketika harus berhadapan dengan kepentingan BpembangunanC dan BstabilitasC. Pihak yang seringkali menjadi korban adalah kelompok +arga negara miskin, perempuan dan anak, dan juga kelompok minoritas. Hal tersebut yang menjadikan perlu dibentuknya pengadilan Hak sasi Manusia, dengan begitu jelas mempertegas komitmen bangsa %ndonesia terhadap hak asasi manusia dan memba+a dampak bagi penegakan hukum di %ndonesia. >leh karena itu, adanya pengadilan Hak ?asi Manusia tersebut haruslah

memba+a dampak positi1 terhadap upaya penegakan hukum terutama yang berkaitan dengan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. '. KOMENTA !AN !A"A #!A"A PEN$A!I%AN HAM A! HO(K ?asi Manusia d hock terdapat ?asi

3asar hukum mengenai pengadilan Hak

dalam 9ndang-9ndang "omor 72 Tahun 7888 tentang Pengadilan Hak Manusia, yaitu pasal :< dan pasal ::, yang selengkapnya berbunyi E Pasal :< -'.

Pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum

diundangkannya 9ndang-undang ini, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan H M ad hoc.

-7.

Pengadilan H M ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat -'. atas usul 3e+an Per+akilan !akyat !epublik %ndonesia

dibentuk

berdasarkan peristi+a tertentu dengan *eputusan Presiden. -<. Pengadilan H M ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat -'. berada

di lingkungan Peradilan 9mum. Pasal :: Pemeriksaan di Pengadilan H M ad hoc dan upaya hukumnya dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam 9ndang-undang ini. ,uatu komentar tentang pelaksanaan pengadilan d Hock di %ndonesia

merupakan sesuatu adanya kemajuan, satu kasus yang cukup penting bagi bangsa %ndonesia dalam menegakan hak-hak asasi manusia adalah dengan dilaksanakannya atas pelanggar hak-hak asasi manusia di Aakarta dan atas pelanggaran hak-hak asasi manusia di Timor Timur. Hal ini menunjukan kepada masyarakat internasional bah+a bangsa %ndonesia memiliki komitmen atas penegakan hak-hak asasi manusia. Memang pelaksanaan Pengadilan pelaksanaan taruhannya d Hoc atas pelanggaran hak-hak asasi manusia di Timor Timur pengadilan adalah nasib d Hoc terssebut atas desakan P00 yang dimata tersebut penuh dengan kepentingan kepentingan politik, disatu pihak dan kredibilitas bangsa %ndonesia

internasional dan dilain pihak perbenturan kepentingan antara penegakan hak-hak asasi manusia dengan kepentingan nasional serta nasionalisme sebagai bangsa %ndonesia yang dalam kenyataannya mereka-mereka yang dituduh telah melanggar H M berat di Timor Timur pada hakikatnya berjuang demi kepentingan bangsa dan negara. Terlepas dari berbagai macam kelebihan dan kekurangannya bagi kita merupakan suatu kemajuan yang sangat berarti karena bangsa %ndonesia memiliki komitmen yang tinggi atas jaminan serta penegakan atas Hak Manusia -H M.. (. KOMENTA !AN !A"A #!A"A HUKUM MEN$ENAI KON"I%IA"I KE'ENA AN !AN EKON"I%IA"I )KK *. sasi

3i %ndonesia, proses pembentukan **! dimandatkan melalui T P MP! "o.$% tahun 7888 tentang Persatuan "asional yang merekomendasikan untuk membentuk *omisi *ebenaran dan !ekonsiliasi "asional sebagai lembaga ekstra-yudisial yang bertugas untuk menegakkan kebenaran dengan mengungkapkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia pada masa lampau dan melaksanakan rekonsiliasi. Mandat ini juga ditegaskan kembali dalam 9ndang-9ndag "o 72 Tahun 7888 tentang Pengadilan H M. 3alam Pasal :< 9ndang-9ndang "omor 72 Tahun 7888 dijelaskan bah+a kasus pelanggaran berat H M yang tidak dapat diselesaikan melalui pengadilan H M ad hoc akan ditangani oleh **!. Pada tahun 788:, muncul 9ndang-9ndang "omor 7/ tahun 788: tentang **! yang menjadi mandat landasan untuk pembentukan pengungkapan **!. 9ndang-undang ini mempunyai kebenaran, penyelesaian

pelanggaran H M masa lalu dan rekonsiliasi serta mempunyai +ilayah yurisdiksi seluruh +ilayah %ndonesia. "amun oleh para ahli undang-undang tersebut dinilai banyak cacat, bahkan **! dinilai gagal memenuhi ke+ajiban negara untuk menghormati hak-hak korban, keluarga dan masyarakat berdasarkan hukum internasional. ,eperti halnya apa yang terdapat dalam pasal 7/ 99 **! tersebut, di mana kompensasi dan rehabilitasi terhadap korban diberikan hanya bila permintaan amnesti diberikan. Mengenai hal inipun, penulis berpendapat kurang setuju dengan isi yang terdapat dalam pasal tersebut, karena didasarkan pada alasan bah+a sebenarnya rehabilitasi dan kompensasi bisa tidak diberikan ketika pelaku tidak teridenti1ikasi, atau tidak berhasil mendapat amnesty, atau tidak dimaa1kan oleh korban, maupun ketika pelaku tidak diberi amnesti oleh Presiden dan 3P!. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Pro1 3ouglass yang menjelaskan bah+a berdasarkan hukum internasional, tidak semua kejahatan dapat diberikan amnesti, tetapi ada batasan untuk itu. Terlepas dari semua itu, perlu sekali ditegaskan bah+a *omisi *ebenaran dan !ekonsiliasi -**!. bukan substitusi dari pengadilan Hak ?asi Manusia,

ia bisa bergandengan dengan pengadilan Hak

?asi Manusia. Aadi dengan

kata lain hubungan antara keduanya adalah komplementer. kan sangat berguna bagi %ndonesia bila banyak pihak menyadari bah+a **! salah satu ikhtiar melangkah ke gerbang rekonsiliasi dan penghormatan Hak ?asi Manusia. **!, bagaimanapun, haruslah berbarengan dengan ?asi Manusia ke depan. perbaikan-perbaikan sistem hukum, politik, dan militer, yang pada gilirannya mengurangi pelanggaran berat Hak

Pasal +, *emerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikirandengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan denganundang-undang. 'A'-IA$AMA Pasal +. -'. "egara berdasar atas *etuhanan Yang Maha Esa.-7. "egara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untukmemeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurutagamanya dan kepercayaannya itu. 'A' -IIPE TAHANAN NE$A A Pasal /0 -'. Tiap-tiap +arga negara berhak dan +ajib ikut serta dalam usahapembelaan negara.-7. ,yarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. 'A' -IIIPEN!I!IKAN Pasal /1 -'. Tiap-tiap +arga negara berhak mendapat pengajaran.-7. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistempengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Pasal /+ Pemerintah memajukan kebudayaan nasional %ndonesia. 'A' -I2KE"E3AHTE AAN "O"IA% Pasal // -'. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.-7. 6abang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.-<. 0umi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnyadikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat. Pasal /4 Gakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara. Pasal 8: A 1 Setia orang berhak untuk hidu serta berhak mem ertahankan hidu dan kehidu annya! Pasal 8: * 1

"#$ Setia orang berhak membentuk keluarga dan melan%utkan keturunan melalui erka&inan sah! "'$Setia anak berhak atas kelangsungan hidu , tumbuh, dan berkembang serta berhak atas erlindungan dari kekerasan dan diskriminasi! Pasal 8: 6 1 "#$ Setia orang berhak mengembangkan diri melalui emenuhan kebutuhan dasarnya, berhak menda at endidikan dan mem eroleh manfaat dan ilmu engetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidu nya dan demi kese%ahteraan umat manusia! "'$ Setia orang berhak untuk mema%ukandirinya dalam mem er%uangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya! Pasal 8: ' ( "#$ Setia orang berhak atas engakuan, %aminan, erlindungan, dan ke astian hukum yang adil serta erlakuan yang sama di hada an hukum! "'$ Setia orang berhak untuk beker%a serta menda at imbalan dan erlakuan yang adil dan layak dalam hubungan ker%a! ")$ Setia &arga negara berhak mem eroleh kesem atanyang sama dalam emerintahan! "*$ Setia orang berhak atas status ke&arganegaraan! Pasal 8: # 1 "#$ Setia orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih endidikan dan enga%aran, memilih eker%aan, memilih ke&arganegaraan, memilih tem at tinggal di &ilayah negara danmeninggalkannya, serta hendak kembali! "'$ Setia orang berhak atas kebebasan meyakini ke ercayaanmenyatakan ikiran dan sika , sesuai dengan hati nuruninya! ")$ Setia orang berhak atas kebebasan berserikat,berkum ul, dan mengeluarkan enda at! Pasal '+, Setia orang berhak untuk berkomunikasi dan mem eroleh informasi untuk mengembangkan ribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, mem eroleh, memiliki, menyim an, mengolah, dan menyam aikaninformasi dengan menggunakan segala %enis saluran yang tersedia! --$ Pasal '+. "#$ Setia orang berhak atas erlindungan diri ribadi, keluarga, kehormatan,martabat, dan harta benda yang diba&ah kekuasaannya, serta berhak atasrasa aman dan erlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atautidak berbuat sesuatu yang meru akan hak asasi! --$"'$ Setia orang berhak untuk bebas dari enyiksaan dan erlakuan yang merendahkan dera%at martabat manusia dan berhak mem eroleh suaka olitik dari negara lain! --$ Pasal '+H "#$Setia orang berhak hidu se%ahtera lahir dan batin, bertem at tinggal, danmeda atkan lingkungan hidu baik dan sehat serta berhak mem eroleh elayanan kesehatan! --$ "'$ Setia orang menda at kemudahan dan erlakuan khusus untuk mem eroleh kesem atan dan manfaat yang sama guna menca ai ersamaan dan keadilan! --$")$ Setia orang berhak atas %aminan sosial yang memungkinkan engembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat! --$

"*$ Setia orang berhak mem unyai hak milik ribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara se&enang&enang oleh sia a un! --$ Pasal '+I "#$ Hak untuk hidu , hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan ikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak di erbudak, hak untuk diakui sebagai ribadi dihada an hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak da at dikurangi dalam keadaan a a un! --$"'$ Setia orang berhak bebas atas erlakuan yang bersifat diskriminatif atasdasar a a un dan berhak menda atkan erlindungan terhada erlakuan yang bersifat diskriminatif itu! --$")$ Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan erkembangan zaman dan eradaban! --$"*$ Perlindungan, ema%uan, enegakan, dan emenuhan hak asasi manusiaadalah tanggung %a&ab negara, terutama emerintah! --$"/$ 0ntuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan rinsi negara hukum yang demokratis, maka elaksanaan hak asasi manusiadi%amin, diatur, dan dituangkan dalam eraturan erundanganundangan! --$ Pasal '+1 "#$ Setia orang &a%ib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertibkehidu an bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara! --$"'$ Dalam men%alankan hak dan kebebasannya, setia orang &a%ib tunduk ke ada embatasan yang diteta kan dengan undang2 undang dengan maksud semata2mata untuk men%amin engakuan serta enghormatan atashak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan ertimbangan moral, nilai2nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis! --$

You might also like