You are on page 1of 15

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Koperasi adalah salah satu pelaku ekonomi, artinya koperasi merupakan bagian dari penyelenggara perekonomian yang berdasar demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya. Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk men apai kesejahteraan masyarakat. !leh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan. Berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud memper epat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan"perlindungan yang diperlukan. Koperasi yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan kinerja yang semakin baik tidak terlepas dari sikap dan kebijakan pemerintah yang menggambarkan sikap yang berbeda dengan tindakan #egara lainnya. Pertumbuhan gerakan koperasi dietntukan oleh sikap yang dierlihatkan pemerintah terhadap koperasi. Sikap$sikap pemeritah terhadap setiap koperasi

berbeda$beda sesuai dengan kondisi koperasi tersebut. Sikap pemerintah dapat bersifat berlawanan, a uh tak a uh, simpati berlebihan dan seimbang. Sikap ini tergantung dari kondisi koperasi. Pada umumnya sikap pemerintah terhadap koperasi yang diterapkan di %ndonesia adalah sikap over sympathy dan well balance. Kedua sikap tersebutlah yang mendasari perkembangan dan pasang surut koperasi sampai saat ini. Pada dasarnya pemerintah, berupaya untuk menumbuhkembangkan koperasi menjadi alternatif gerakan kekuatan ekonomi rakyat. !leh karena itu, perlu dipelajari dan dipahami sikap dan kebijakan pemerintah mana yang paling o ok untuk diterapkan pada Koperasi %ndonesia untuk menghadapi gempuran globalisasi. B. Rumusan Masalah &. 'pa saja seluk$beluk tentang koperasi( ). Bagaimana sajakah sikap pemerintah terhadap koperasi( *. Bagaimanakah kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam koperasi( C. Tujuan Penyusunan Makalah &. +ntuk mengetahui seluk$beluk tentang koperasi ). +ntuk mengetahui sikap pemerintah terhadap koperasi *. +ntuk mengetahui kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam koperasi

II. PEMBAHASAN A. Seluk Beluk !"eras#

Penjelasan ++D &,-. menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat %ndonesia tanpa terke uali. Berikut ini adalah landasan koperasi %ndonesia yang melandasi aktifitas koperasi di %ndonesia. &. /andasan %diil ( pan asila ) /andasan idiil koperasi %ndonesia adalah Pan asila. Kelima sila dari Pan asila, yaitu0 Ketuhanan 1ang 2aha 3sa, Perikemanusiaan ,Kebangsaan, Kedaulatan 4akyat, dan Keadilan Sosial harus dijadikan dasar serta dilaksanakan dalam kehidupan koperasi, karena sila$sila tersebut memang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya merupakan aspirasi anggota koperasi. ). /andasan 2ental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri ) /andasan mental koperasi %ndonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi (rasa harga diri). Setia kawan telah ada dalam masyarakat %ndonesia dan tampak keluar sebagai gotong$royong. 'kan tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang statis, dan karenanya tidak dapat mendorong kemajuan. Kesadaran berpribadi, keinsyafan akan harga diri dan per aya pada diri sendiri adalah mutlak untuk menunaikan derajat kehidupan dan kemakmuran. Dalam koperasi harus tergabung kedua landasan mental tadi sebagai dua unsur yang dorong mendorong, hidup menghidupi, dan awas mengawasi. Koperasi bukan hanya bertindak sebagai aparat yang

membawakan perbaikan ekonomis, namun harus mampu merealisir watak sosialnya. *. /andasan Struktural dan gerak ( ++D &,-. Pasal ** 'yat & ) /andasan strukturil koperasi %ndonesia adalah ++D &,-. dan landasan geraknya adalah pasal ** ayat (&) ++D &,-. beserta penjelasannya. Pasal ** ayat (&) berbunyi: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Dan penjelasannya berbunyi0 Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota anggota masyarakat! "emakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang! #ebab itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan! $angun yang sesuai dengan itu ialah "operasi!! 5ujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pan asila dan +ndang 6 +ndang Dasar &,-.. Dalam B'B %% Pasal * +ndang 6 undang 4% #o. ). 5ahun &,,), menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk0 72emajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pan asila dan +ndang 6 undang Dasar &,-.8. 2enurut Bang 9atta, tujuan koperasi bukanlah men ari laba yang sebesar$besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala ke il. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal - ++ #o. ). 5ahun &,,) tentang perkoperasian, yaitu0 &. 2embangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. ). Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

*.

2emperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.

-.

Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas a:as kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Prinsip$prinsip koperasi adalah garis$garis penuntun yang digunakan

oleh koperasi untuk melaksanakan nilai$nilai tersebut dalam praktik. &. Keanggotaan Sukarela dan 5erbuka Koperasi$koperasi terbuka bagi semua adalah orang perkumpulan$perkumpulan mampu menggunakan sukarela, jasa$jasa yang

perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, so ial, rasial, politik atau agama. ). Pengendalian oleh 'nggota Se ara demokratis Koperasi$koperasi adalah perkumpulan$perkumpulan demokratis yang dikendalikan oleh para anggota se ara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan$kebijakan perkumpulan dan mengambil keputusan$ keputusan. Pria dan wanita mengabdi sebagai wakil$wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota. Dalam koperasi primer anggota$ anggota mempunyai hak$hak suara yang sama ( satu anggota, satu suara ), dan koperasi pada tingkatan$tingkatan lain juga di atur se ara demokratis.

*. Partisipasi 3konomi 'nggota 'nggota$anggota menyumbang se ara adil dan mengendalikan se ara demokrasi modal dari koperasi mereka. Sekurang$kurangnya sebagian dari modal tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi. 'nggota$anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada, terhadap modal. 'nggota$anggota membagi surplus$surplus untuk sesuatu atau tujuan$tujuan sebagai berikut 0 a. b. Kemungkinan . Pengembangan koperasi$koperasi mereka dengan membentuk adangan sekurang$kurangnya sebagian padanya tidak dapat dibagi$bagi Pemberian manfaat kepada anggota$anggota sebanding dengan transaksi$transaksi mereka dengan koperasi d. 2endukung kegiatan$kegiatan yang disetujui oleh anggota -. !tonomi Dan Kebebasan Koperasi$koperasi anggotanya. dengan bersifat otonom, mengadakan lain, merupakan perkumpulan$ perkumpulan yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota$ Koperasi$koperasi kesepakatan$kesepakatan pemerintah, atau perkumpulan$perkumpulan termasuk

memperoleh modal dari sumber$sumber luar, dan hal itu dilakukan dengan persyaratan$persyaratan yang menjamin adanya pengendalian anggota$ anggota serta dipertahankannya ekonomi koperasi. .. Pendidikan, Pelatihan, dan %nformasi Koperasi$koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota$anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan karyawan, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi$koperasi mereka. 2ereka memberi informasi kepada masyarakat umum, khususnya orang$orang muda pemimpin$ pemimpin opini masyarakat mengenai sifat dan kemanfaatan$kemanfaatan kerjasama.

;. Kerjasama diantara Koperasi Koperasi$koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan ara bekerja sama melalui struktur$struktur lokal, nasional, regional, dan internasional. <. Kepedulian 5erhadap Komunitas Koperasi$koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari komunikasi$komunitas mereka melalui kebijakan$ kebijakan yang disetujui oleh anggota$anggotanya. B. S#ka" Pemer#ntah Terha$a" %! &ntagonism Pada mulanya timbul gerakan Koperasi di negara$negara, pemerintah pada waktu itu memperlihatkan sikap merintangi atau melakukan pengawasan yang keras terhadap koperasi. Sikap$sikap tersebut ditunjukkan dengan sistem perpajakan yang tidak adil , peraturan$peraturan atau undang$ undang yang men egah atau menyulitkan dalam hal menjalankan teknik ke$ koperasian. Di negara$negara totaliter terlihat pengawasan Pemerintah yang berlebihan terhadap gerakan Koperasi. Koperasi di %talia =a is dan >erman #a:i sangat di urigai dan agaknya dibatasi gerakan Koperasi melan arkan ajaran persamaan ras agama di dalam lapangan perekonomian. '! (ndi)erence Sikap acuh tak acuh atau tidak memperhatikan ternyata dari tidak adanya peraturan$peraturan yang memungkinkan koperasi bekerja se ara wajar. Sikap pemerintah tersebut sepertinya tidak menggambarkan sikap menghalangi geakan, tetapi tidak pula mengerti bahwa gerakan koperasi itu merupakan bagian yang dinamis dalam perekonomian serta sosial negara$negara dan negara berlaku seolah$olah gerakan ini tidak ada. Sikap ini sering mun ul di negara$negara 3ropa dimana koperasi baru lahir. !"eras#

3!

*ver #ympaty 'da beberapa negara yang memberikan perhatian sangat besar terhadap gerakan koperasi. Pemerintah ingin sekali menjalankan segala sesuatu sedapat 6dapatnya bahkan memberikan bantuan yang berlebih$ lebihan untuk gerakan koperasi. Semua itu dilakukan karena sistem koperasi dianggap sebagai organisasi rakyat yang baik dan tepat untuk mengadakan perbaikan ekonomi dan sosial masyarakat di negara$negara bersangkutan. ?ujud sikap o@er sympaty ini ialah memberikan dorongan se ara aktif untuk pembentukan koperasi$koperasi se ara epat. #amun hal ini justru merugikan koperasi itu sendiri karena kelangsungan hidupnya tergantung oleh bantuan pemerintah.

+!

,heel $alance Sikap ini yang oleh gerakan Koperasi benar$benar diharapkan dari pemerintah sesuai dengan prinsip self$help dari gerakan koperasi sebagai perkumpulan sukarela. Sikap yang wajar diberikan Pemerintah terhadap gerakan koperasi yaitu memberikan bantuan dalam batas$batas prinsip$ prinsip koperasi yaitu tidak menghalangi tetapi juga tidak memberi bantuan yang berlebihan. Bantuan pemerintah antara lain berupa peraturan perpajakan yang adil mengingat koperasi bukan perusahaan yang mengejar keuntungan sebesar$besarnya. Pada umumnya sikap pemerintah terhadap koperasi yang diterapkan di %ndonesia adalah sikap over sympathy dan well balance. #amun yang lebih tepat adalah sikap wheel balance agar koperasi tetap memegang prinsip kemandirian dan tidak terjadi ketergantungan terhadap pemerintah. Salah satu koperasi yang banyak berdiri di %ndonesia adalah Koperasi +nit Desa (K+D). Koperasi +nit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya men angkup satu wilayah ke amatan. Pembentukan K+D ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang ke il dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu K+D memang se ara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.

Pemerintah menerapkan tiga tahap dalam pembinaan K+D yaitu tahap pertama adalah tahap dimana semua modal berasal dari bantuan pemerintah. %ni terjadi saat awal terbentuknya koperasi, koperasi masih belum berkembang pesat sehingga belum bisa mandiri. 5ahap kedua adalah koperasi dilepaskan sedikit demi sedikit. 2odal koperasi dari bantuan pemerintah diambil sebagian modal sumbangan pemerintah.9al ini terjadi bla koperasi sudah mulai berkembang namun belum bisa mandiri se ara sepenuhnya dan membutuhkan sedikit ampur tangan pemerintah. 5ahap ketiga dimana pemerintah benar$benar melepas bantuannya pada koperasi. 9al ini terjadi bila koperasi sudah benar$benar mandiri dan berkemabang pesat. Sebelum itu di %ndonesia juga terdapat $adan -saha -nit Desa .$--D/! B++D merupakan badan kerja sama atau badan federasi dari pada koperasi pertanian primer (koperta), yang ada di desa$desa di dalam suatu wilayah unit desa. B++D menjalankan kegiatan$kegiatan yang diperlukan oleh masyarakat tani terutama dalam usaha meningkatkan produksi usahatani yang sekaligus dapat mempertinggi tingkat kemakmurannya. 'walnya B++D bukanlah koperasi, karena yang ditampung bukanya anggota, melainkan hasil produksi di daerah tersebut. Selanjutnya B++D diharapkan dapat dikembangkan menjadi K+D, sehingga dalam tiap$tiap wilayah unit desa hanya terdapat satu koperasi primer saja, yang mempunyai wilayah kerja yang sama besarnya dengan luas wilayah unit desa. Pemerintah berharap bahwa B++D"K+D akan memulihkan keper ayaan petani kepada koperasi desa. >adi lembaga desa ini didasarkan pada reorganisasi yang dilakukan terhadap organiasi yang telah ada dalam wilud, di ran ang untuk memperbaiki itra lembaga desa dan untuk mengelola berbagai aspek dari program$program pembangunan desa. 5ujuan utama dari organisasi petani yang di dukung pemerintah ini adalah untuk melibatkan koperasi desa dalam pembangunan pertanian dengan menggunakan pendekatan yang lebih realistik dan pragmatis berdasarkan

pada prinsip$prinsip pembangunan pertanian. 5iga tahapan yang sering disebut dengan pola K+D terdiri dari 0 &. Pemerintah memperkenalkan konsep Koperasi, mengambil inisiatif berdirinya, membimbing pertumbuhan disertai dengan bantuan fasilitas (tahap ofi ialisasi) ). Kooperasi diharapkan semakin 7mandiri8. Koperasi harus dapat mengambil ren ana kegiatan usaha dan pelaksanaan serta permodalannya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada pemerintah (tahap de$ofi ialisasi"debirokratisasi) *. Koperasi sudah benar$benar men apai kedudukan otonomi berswadaya dan berdiri di aatas kaki sendiri (tahap otonomi) Para peren ana dan pembuat kebijakan pembangunan desa berpandangan bahwa pemerintah dapat memilih satu diantara tiga ara yang ada untuk medorong pertumbuhan koperasi desa0 &. ). Pemerintah dapat membubarkan semua koperta dan kemudian men iptakan koperasi unit desa baru, usaha kedua dilakukan dengan ara menempatkan unit koperta yang paling baik dalam wilayah unit desa dengan tugas melayani kepentingan semua penduduk desa. *. Pemerintah dapat memerintahkan semua koperta yang sudah ada dalam unit desa untuk bergabung kedalam sebuahlembaga desa yang baru. C. e%#jakan Pemer#ntah Terha$a" !"eras#

Kebijakan pemerintah adalah tindakan$tindakan yang dilakukan Pemerintah dibidang ke$koperasian baik yang berupa rintangan terhadap pertumbuhan gerakan koperasi maupun yang bersifat membantu memajukan gerakan koperasi. Kebijaksanaan$kebijaksanaan pemerintah umumnya dapat dikelompokkan ke dalam dua besar yaitu 0 a. Kebijakan yang merintangi (termasuk di dalamnya &ntagonism dan yang menunjukkan sikap a uk tak a uh .(nde))erence/. Sebagai ontoh di >erman pada waktu Bismark berkuasa melarang diadakannya Koperasi tahun &A., dimana tokoh koperasi kredit S hult:e Delit h yang duduk dalam parlemen

dikerja selama hidupnya karena dianggap membayakan. Di #orwegia gerakan koperasi dihalang$halangi pada awal pertumbuhannya, tokohnya 2ar us 5hrane pelopor gerakan koperasi dan penggerak serikat buruh di pandang berbahaya bagi yang berkuasa. b. Kebijakan yang membantu (termasuk pula *ver #ympaty atau ,ell $alance). 5iap$tiap negara mempunyai ampur tangan dalam kehidupan koperasi, walaupun intensitasnya berbeda. 2engenai seberapa ampur tangan pemerintah dapat kita lihat ontoh berikut, yakni0 Di negara$negara dimana perekonomian diatur oleh pemerintah, tugas memberi dorongan dengan pengawasan dijalankan terutama melalui peren anaan nasional, dimana tiap koperasi mengambil bagian tertentu dan pengawasan dijalankan se ara sentral oleh suatu badan dimana duduk wakil$wakil dari Pusat Koperasi disamping petugas$petugas resmi. Di negara$negara yang sedang berkembang peranan dipegang pemerintah lebih aktif. Karena ita$ ita koperasi dalam bentuknya yang modern adalah asing bagi masyarakat dan pertumbuhan yang spontan tidak terlalu bisa diharapkan sehingga perlu diaktifkan. Selain bersifat politis maka bantuan bisa berupa0 a. )inancial (keuangan)0 subsidi, kredit, jaminan khususnya pengembalian, dan permodalan. b. Bantuan lain dapat berupa keringanan pajak, kontrak dan lain$lain fasilitas, dan bantuan dalam bentuk tanah atau bangunan untuk meringankan beban perkumpulan koperasi yang modalnya tidak memadai. Sikap a. b. dan kebijaksanaan pemerintah %ndonesia terhadap Koperasi dibagi dalam dua bagian besar yaitu 0 Sebelum adanya peraturan koperasi di %ndonesia Setelah adanya peraturan$peraturan koperasi yang terddiri dari 0 &. Sebelum ada peraturan koperasi &A,. 0 4. 'ria ?iriaatmadja mendirikan sema am koperasi Simpan Pinjam yang diperuntukkan bagi priyayi menyangkut

&A,A 0 %dea ini dikembangkan oleh de Bolff >.B. ?esterode dengan menambah petani sebagai anggota koperasi &,CA 0 dengan tumbuhnya gerakan kebangsaan , maka dikembangkan type 4o hdale. &,&) 0 Serikat Dagang %slam mulai mengembangkan Koperasi Simpan Pinjam type S hult:e

). Setelah ada peraturan koperasi ).& 2asa sebelum kemerdekaan &,&. 0 Diterbitkan Peraturan 4aja #o.-&*"&,&. yang isinya menetapkan Badan +saha yang menamakan diri Koperasi harus memenuhi syarat tertentu 0 'kte dalam bahasa Belanda 2embayar materai = .C,$ Banyak Koperasi berguguran sebab tidak mampu memenuhi persyaratan tsb. &,)< 0 dikeluarkan Peraturan Perkoperasian #o. ,& tahun &,)< yang isinya mengatur pertumbuhan Koperasi dan hanya berlaku bagi Bumi Putera. &,** 0 dikeluarkan Peraturan perkoperasian #o. &CA tahun &,** yang isinya tidak jauh berbeda dengan Peraturan perkoperasian #o. ,& tahun &,)<. Bedanya kalau Peraturan Perkoperasian #o.,& tahun &,)< mereka harus taat pada hukum adat, maka Peraruran Perkoperasian hukum barat. #o. &CA tahun &,** mereka harus tunduk pada

&,-) 0 :aman penjajahan >epang, yang berlaku adalah peraturan$ peraturan darurat Perang dan Koperasi merupakan alat saja dari Pemerintah &,;. 0 pada tahun ini dikeluarkan +ndang$undang tahun &,;. tentang Perkoperasian dan hanya berlaku ) tahun karena tahun &,;< di abut. &,;< 0 pada tahun ini diundangkan +ndang$undang Pokok Perkoperasian #o. &) tahun &,;< . &,,) 0 pada tahun ini diundangkan +ndang$undang Perkopersian #o. ). tahun &,,) menggantikan Perkoperasian #o. &) tahun &,;<. !4D3 B'4+ 0 kebijaksanaan dasar pengembangan Koperasi dinamakan kebijaksanaan tiap tahap. undang$undang #o.&ini +ndang$undang

III. PENUTUP A. es#m"ulan Dari uraian$uraian diatas dapat disimpulkan bahwa0 &. Koperasi adalah salah satu pelaku ekonomi, artinya koperasi merupakan bagian dari penyelenggara perekonomian yang berdasar demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. ). Sikap dan kebijakan pemerintah saling berkaitan antara lain a. Kebijakan yang merintangi men akup sikap pemerintah yang &ntagonism dan yang menunjukkan sikap a uk tak a uh .(nde))erence/. b. Kebijakan yang membantu men akup sikap *ver #ympaty atau ,ell $alance. *. Pada umumnya sikap pemerintah terhadap koperasi yang diterapkan di %ndonesia adalah sikap over sympathy dan well balance. -. Salah satu koperasi yang banyak terdapat di %ndonesia adalah Koperasi +nit Desa (K+D). Selain itu juga terdapat B++D yang mulanya bukan merupakan koperasi, tetapi kemudian dirahkan menjadi Koperasi +nit Desa (K+D). B. Saran Dampur tangan pemerintah tidak selamanya memberi damapak yang positif. Sikap yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan bisa menuju kea rah negati@e. !leh karena itu pemerintah sebaiknya bersikap sewajarnya terhadap koperasi, memberikan bantuan dalam batas$batas prinsip$ prinsip koperasi yaitu tidak menghalangi tetapi juga tidak memberi bantuan yang berlebihan.

DA&TAR PUSTA A Soesastro, 9adi. )CC.. Pemikiran dan permasalahan ekonomi di %ndonesia dalam setengah abad terakhir . 1ogyakarta0 Kanisius ?inarno, Budi. )CC*. Komparasi organisasi pedesaan dalam pembangunan0 %ndonesia @is$E$@is 5aiwan. 1ogyakarta0 2edia Pressindo

You might also like