You are on page 1of 19

`BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa dimana terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat. Menurut WHO, batasan usia remaja yaitu antara umur 10-19 tahun. Remaja harus didorong untuk bertanggung jawab atas pemilihan kebutuhan gizinya yang sehat. Karena dengan mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan tumbuh sehat sehingga akan mencapai prestasi yang gemilang, kebugaran, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Makanan merupakan unsur zat gizi yang sangat diperlukan untuk tubuh dan berkembang. Makanan juga merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pokok bagi setiap orang teutama usia remaja dan dewasa. Masa remaja dan dewasa merupakan periode dari pertumbuhan dan periode pematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan bekelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.

B. Tujuan 1. Tujuan umum a. Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca, terutama masalah gizi pada remaja maupun dewasa. b. Untuk mengetahui kebutuhan energi dan gizi serta cara perhitungan BB ideal. 2. Tujuan khusus a. Untuk memenuhi tugas mata ajar Ilmu Gizi. b. Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang kebutuhan gizi seimbang bagi anak remaja maupun dewasa.

c. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang prinsip gizi bagi anak remaja dan dewasa, faktor-faktor yang mempengaruhi, karakteristik pertumbuhan dan pentingnya nutrisi remaja, pengaruh status gizi terhadap sistem reproduksi, gangguan pola makan remaja dan perhitungan gizi pada orang dewasa.

BAB II PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Gizi Seimbang Pada Remaja Dan Orang Dewasa Masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh individu. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya. Ini dikarenakan pada masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dalam diri individu baik itu perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan dari ciri kanak-kanak menuju pada kedewasaan. Pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi atau buah dada yang membesar sedangkan pada pria ditandai dengan perubahan suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah. Inilah yang dinamakan pertumbuhan remaja dari anak-anak menuju dewasa. Dalam pertumbuhan, kebutuhan akan kecukupan gizi pada remaja harus sesuai antara jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Ini harus disesuaikan dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga bermanfaat bagi terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal. Kekurangan dalam mengkonsumsi makanan yang baik jumlah maupun mutunya dapat menyebabkan kurang gizi seperti kurang energi kronik ( KEK ), anemia, kurang vitamin A ( KVA ), dan gangguan akibat kurang yodium ( GAKY ). Gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih. Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur, yang dikonsumsi oleh seseorang dalm dalam satu hari secara teratur sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk proses tumbuh kembang tubuh memerlukan karbohidrat, protein lemak, vitamin, mineral, air dan serat dalam jumlah yang seimbang.

B. Prinsip Gizi Bagi Remaja Dan Orang Dewasa Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pokok bagi setiap orang. Makanan mengandung unsur zat gizi yang sangat diperlukan untuk tubuh dan berkembang. Pada masa remaja kudapan berkontribusi 30% atau lebih dari total asupan kalori setiap hari. Remaja harus didorong untuk bertanggung jawab atas pemilihan kudapan yang sehat. Dengan

mengkonsumsi makanan yang cukup dan teratur remaja akan tumbuh sehat sehingga akan mencapai prestasi yang gemilang, kebugaran, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Remaja putri yang terpelihara kadar gizinya akan terpelihara kesehatan reproduksinya. Jika kondisi sehat ini terus dipertahankan sampai kondisi memasuki waktu hamil maka akan mendapatkan anak yang sehat dan cerdas. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa 1. Status individu Biasanya wanita remaja yang telah menikah akan kesulitan dalam memilih bahan makanan atau jenis makanan yang akan dihidangkan. Kadang dalam menyusun hidangan makanan lebih memperhatikan orang lain daripada dirinya, seperti keluarga dan anak jika ia telah menikah atau orang yang dia saying lainnya. Wanita yang telah berumah tangga biasanya lebih memilih mengonsumsi makanan ang tidak dihabiskan oleh keluarga karena ia merasa saying apabila terbuang. 2. Status ekonomi Wanita dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi tentunya akan berbeda gizinya dengan orang dari tingkat ekonomi rendah.

3. Kemampuan keluarga untuk membeli makanan 4. Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan Depkes adalah : a. Makanlah aneka ragam makanan Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif makan makanan ang mengandung unsure-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. b. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energy Setiap orang dianjurkan untuk meemnuhi makanan yang cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang bebentuk jaringan lemak. c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi

karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energy sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur. d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energy, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serat menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

e. Gunakan garam beryodium Kekurangan garam beryodium menyebabkan penyakit gondok. f. Makanlah makanan sumber zat besi Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anemia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. g. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MPASI sesudahnya ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan h. Bisakan makan pagi Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat mamilihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meingkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. i. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya Aman berarti bersih dan bebas dari kuman. j. Lakukan aktivitas fisik secara teratur Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. k. Hindari minum minuman beralkohol Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbulkan rasa haus. Alcohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat kain. l. Bacalah label pada makanan yang dikemas m. Pekerjaan Banyak wanita karier atau wanita yang banyak berhubungan dengan public cenderung lebih mengonsumsi makanan diet tanpa lemak atau hanya mengonsumsi buah-buahan daripada makanan sehat. Cara

pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makan kaleng atau makanan dalam kotak.

D. Karakteristik Pertumbuhan Dan Pentingnya Nutrisi Remaja Kebutuhan gizi remaja relative besar, karena mereka masih mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktiitas fisik lebih tinggi dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak. Kecukupan gizinya harus sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan gizi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Usia 10-12 tahun kebutuhan energinya 50-60 kal / kg BB / hari Usia 13-18 tahun kebutuhan energinya 40-50 kal / kg BB / hari 1. Energi Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik, seperti olahragayang didikuti baik dalam kegiatan disekolah maupun diluar sekolah. Remaja dan eksekutif muda yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif. Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relative sama dan tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja terdapat perbedaan kebutuhan energi untuk laki-laki dan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan

pertumbuhan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI) tahun 1998 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, tepung terigu dan

hasil olahannya (mie, spaghetti, macaroni), umbi-umbian(ubi jalar, singkong), jagung, gula dan lain-lain.

2. Protein Kebutuhan protein juga meningkat pada usia remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu. Pada akhir masa remaja, kebutuhan proteinlaki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0 gr / kg BB / hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62gr per hari untuk perempuan dan 55-66gr perhari untuk laki-laki. Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacangkacangan, hati telur, dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.

3. Kalsium Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muskular, skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20 persen pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50 persen massa tulang dewasa diapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk lakilaki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan lainlain. 4. Besi Kebutuhan zat besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya pertumnuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaj laki-laki meningkat karena ekspansivolume darah dan peningkatan konsntrasi hemoglobin (Hb). Setelah dewasa kebutuhan besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan

yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi dibandingkan laki-laki. Perempuan dengan konsumsi besi yang kurangatau mereka dengan kehilangan besi yang meningkat, akan mengalami anemia gizi besi. Sebaliknya defisiensi besi mungkin merupakan faktor pembatas untuk petumbuhan pada masa remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka akan zat besi. Hal lain yang perlu diingat adalah bioavailabilitas dari makanan umumnya sangat rendah yaitu <10 persen. Sumber besi dari hewani mempunyai biovailabilitas yang lebih tinggi dibandingkan sumber nabati. Yang dapat meningkatkan penyerapan besidari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber protein hewani tertentu ( daging dan ikan ). Sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan besi antara lain adalah kafein, tannin, phfitat, zinc dan lain-lain. AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari, sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg perhari. Makanan yang mengandung zat besi yaitu hati, daging merah (sapi,kambing,domba), daging putih (ayam,ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau. 5. Seng (zinc) Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg perhari untuk remaja dan dewasa muda perempuan dan laki-laki. 6. Vitamin Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolism karbohidrat menjadi energy seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk

pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Vitamin A, C dan E diperlukan untuk pembentukan dan penggantian sel.

E. PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP SISTEM REPRODUKSI Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan kalsium, vitamin D, yodium, seng dan kekurangan vitamin serta mineral lainnya akan mempengaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri yang mengalami gangguan pertumbuhan, maka badan menjadi pendek dan tulang panggul tidak sempurna akibatnya sulit melahirkan (calon iu TB < 145 cm, resiko tinggi mengalami kesulitan pada waktu melahirkan). Sangat kurus (KEK) dengan resiko melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang mempunyai resiko kematian dan gangguan tumbuh kembang pada anak (calon ibu dengan BB < 45 kg, resiko tinggi untuk melahirkan BBLR). Anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat menebabkan resiko pendarahan pada waktu melahirkan. Umumnya remaja putrid dan wanita lebih mudah menderita anemia disbanding pria dan remaja putra. Wanita dan remaja putrid membutuhkan 2x lebih banyak daripada pria atau remaja putra karena mengalami haid dan banyak mengeluarkan darah waktu melahirkan dan zat besi diperlukan untuk memproduksi darah (Hb). Tanda-tanda anemia sering dikenal 5L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Anemia sering disertai dengan pusing, mata berkunang-kunang, muka dan tangan pucat. F. GANGGUAN POLA MAKAN REMAJA Gangguan makan merupakan penyakit kompleks yang dapat menyerang anak dan remaja. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan yaitu: anoreksia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN) dan gangguan makan ang tidak tergolongkan. Gangguan tersebut dapat menyebabkan morbiditas biologik, psikologik dan sosial serta kematian. Penyebab gangguan makan belum diketahui

dengan jelas, namun diduga terkait dengan berbagai faktor biologik, genetik dan psikososial. Masalah kesulitan makan dan gangguan makan pada anak sering dihadapi oleh orangtua sehingga hal ini sering menjadi alasan bagi mereka untuk berkonsultasi pada dokter. Pada masa anak-anak tanggung jawab makan ada pada orang tua, tetapi dalam perkembangannya pada masa remaja tanggung jawab tersebut ada pada anak itu sendiri. Pada masa remaja tidak terdapat kecemasan akan kegemukan dan kelainan psikologik maupun perilaku. Eating disorders (gangguan makan) merupakan suatu sindrom psikiatrik yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang yang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk tubuh dan berat badan. Berdasarkan DSM IV ada tiga bentuk gangguan makan yaitu anoreksi nervosa (AN), blimia nervosa (BN) dan gangguan makan yang tidak tergolongkan. Dampak gangguan makan pada anak dan remaja tergantung pada berat dan lamanya gangguan makan yang terjadi. Jika gangguan terjadi dalam waktu beberapa hari saja terjadi deplesi energy yang akut tanpa gejala yang nyata, akan tetapi bila berlangsung lama dapat berakibat hambatan pertumbuhan dan perkembangan bahkan kematian. G. PERHITUNGAN GIZI PADA ORANG DEWASA

Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks atau (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degenerative.

Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara cara yang di anjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari hari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat. Untuk memantau indeks massa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur >18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan dihitung dengan rumus berikut :

Berat badan (kg)

IMT = ________________________ Tinggi badan (m) X Tinggi Badan (m)

Pada akhirnya di ambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut :

Kategori Kekurangan berat badan tingkat Kurus Berat Kekurangan berat badan tingkat Kurus sekali Ringan Normal normal Gemuk kelebihan berat badan tingkat ringan Obes kelebihan berat badan tingkat berat

IMT

<>

17,0 18,4 18,5 25,0 25,1 27,0 > 27,0

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat badannya yaitu : jika < 2500 gram maka dikategorikan BBLR (berat badan lahir rendah) jika 2500 3900 gram normal dan jika > 4000 gram di anggap gizi lebih. BADAN ANDA KURUS ? Penyebab Karena konsumsi energi lebih rendah dari kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan. Kerugian 1. Penampilan cenderung kurang menarik 2. Mudah letih 3. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain : penyakit infeksi, depresi, anemia, dan diare. 4. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. 5. Kurang mampu bekerja keras. Cara menaikkan berat badan 1. Makanlah secara teratur 3x sehari dengan gizi seimbang. 2. Makanlah lebih banyak makanan sumber energi dan protein dari biasanya seperti roti, nasi, umbi umbian, ikan, daging, tempe, dan tahu. 3. Tetap berolahraga secara teratur. 4. Cukup istirahat. BERAT BADAN ANDA NORMAL ? Bisa diwujudkan dengan menkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh, sehingga tidak terjadi penimbunan energi, dalam bentuk lemak, maupun penggunaan lemak sebagai sumber energi.

Keuntungan 1. Penampilan baik 2. Lincah 3. Resiko penyakit rendah Cara mempertahankan berat badan normal 1. Pertahankan kibiasaan makan sehari hari dengan susunan menu gizi seimbang 2. Pertahankan kebiasaan olahraga yang teratur dan tetap melakukan kebiasaan fisik sehari - hari.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa dimana terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat. Menurut WHO, batasan usia remaja yaitu antara umur 10-19 tahun.

B. SARAN

Diharapkan kepada mahasiswa/I STIKES YARSI PONTIANAK dapat mengetahui atau memahami kebutuhan gizi seimbang pada usia remaja maupun dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH ILMU GIZI KEBUTUHAN GIZI ORANG DEWASA

DOSEN PEMBIMBING AYU RAFIONY, S. Gz

DISUSUN OLEH AGUSTIANSYAH ATHIAH DESTIARINI DEWI KHARISMA FAJARWATI ENIWATI RISTU WINARTI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KEBUTUHAN GIZI UNTUK ORANG DEWASA untuk dijadikan mata pelajaran dalam mata kuliah Ilmu Gizi. Kami menyadari bahwa dalam penusunan makalah mengalami beberapa kesulitan, namun karena bantuan, dukungan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu Ayu Rafiony, S. Gz sebagai dosen pembimbing dalam penyusunan makalah ini. Kami harap dengan dibuatnya makalah ini mampu memberi pengetahuan bagi pembaca, agar dapat menguasai materi yang telah diberikan. Dan juga tidak kami lupa, kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu adalah keterbatasan dari kelompok kami. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini menjadi lebih baik.

Pontianak, 4 November 2010

Penyusun

You might also like