You are on page 1of 3

Sejarah gaya bebas

Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris.[1][2] Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada. [2] Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip.[1] Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya trudgen.[3] Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill[3], putra dari instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki enam anak laki-laki[4] yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick).[5] Ketika Dick dan "Tums" sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari anggota keluarga Cavill, "seperti merangkak (crawl) di dalam air". Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol ( crawl).[4] Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran.[6] Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.

Sejarah gaya punggung


Menurut sejarah gaya punggung pertama kali diperlombakan pada olimpiade tahun 1912 di Stocholm. Pada waktu itu kompetisi renang dibagi menjadi tiga nomor pertandingan, yaitu gaya dada, punggung, dan gaya bebas baik level nasional maupun international. Orang-orang pada saat itu menggunakan gaya punggung dengan memakai kedua lengan memutar secara bersamaan atau double over arm dan menggunakan gerakan kaki gaya katak. Orang berjasa melakukan perbaikan gaya katak adalah Adolf Kiefer. Sebagaimana yang diceritakan oleh Badruzaman (2007: 19), bahwa: Pada tahun 1934 seorang perenang bernama Adolf Kiefer melakukan perbaikan-perbaikan gaya sehingga menambah kecepatan dengan baik, maka dari itu gaya ini semakin digemari.

SEJARAH RENANG GAYA DADA


Renang gaya dada popular pada tahun 1875 oleh perenang Inggris Metthew Webb. Metthew adalah orang pertama yang merenangi teluk Channel (kanal) dengan menggunakan gaya dada. Gerakan renang gaya menyerupai katak yang sedang berenang, sehingga gaya ini sering disebut dengan gaya katak. Perbedaannya, pada manusia sikap meluncurnya dilakukan dengan kedua kaki dan tangan lurus, sedangkan pada katak hal ini tidak ditemukan. Gaya dada pada abad 19 sudah diajarkan dan diperlombakan di sekolah-sekolah termasuk sekolah militer, sehingga dikenal dengan nama gaya sekolah atau Schoolslag. Bentuk variasi berenang secara utuh di bawah air digunakan oleh perenang Teofilo Lidefonso pada Olympiade tahun 1928. Ia memodifikasi teknik mengambil napas setelah melakukan satu gerakan di bawah air. Begitu pula perenang Rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olympiade 1956 Masaru Furukawa dari Jepang. Gerak gaya di bawah permukaan air ternyata menambah cepatnya gerak maju, dan hal ini kemudian dilarang oleh FINA (Induk Organisasi Renang Dunia) sejak tahun 1957. Peraturan ini kemudian merangsang untuk mengembangkan gaya dada dengan posisi di atas permukaan air. Perenang Amerika, Chest Jastremski tampil berperan pada awal tahun 1960 dengan Power Breast Stroke (kekuatan gaya dada), sehingga untuk beberapa saat Amerika Serikat memegang supremasi pada gaya ini. Pada tahun 1966 perenang Rusia, Nikolai Pankain mulai mengembangkan gerak gaya dada yang dapat menambah kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama-sama di bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan dalam irama dari gayanya dengan kemungkinan agak sedikit menunda posisi pengambilan napas. Pengembangan ini berperan penting dan kini disebut gaya dada Eropa. Gaya ini berbeda dengan gaya dada Amerika. Juara dunia dari Inggris, David Wilkie yang menjuarai 200 meter gaya dada pada Olympiade tahun 1976 menggunakan cara membiarkan gerakan tubuh banyak ke atas, dengan demikian akan membawa bahu dan punggung atas keluar dari permukaan air. Cara yang dilakukan David Wilkie kemudian mengundang para ahli Rusia untuk mengadakan penelitian setelah Olympiade Montreal. Pendekatan ilmiah dan keuntungan dari gerakan ini dimanfaatkan Rusia, sehingga pada decade 1970-an para perenangnya mendominasi ranking dunia gaya dada.

Sejarah gaya kupu-kupu

Pada tahun 1928 adalah masa ilmiah karena pada tahun ini merupakan awal dari penelitian tentang renang oleh David Armbruster. Pada masa inilah awal mulanya muncul ide untuk perubahan dari gaya dada menjadi gaya kupu-kupu. Beliau adalah pelatih renang di Universitas Lowa yang mendokumentasikan perenang di dalam air. Dia menemukan masalah yang ditulis dalam penelitiannya tentang gaya dada, Daid Armbruster mengemukakan bahwa: Perenang mengalami penurunan kecepatan gerakannya ketika menggerakan lengan maju di dalam air. Setelah diteliti, pada tahun 1934 beliau sendiri yang menemukan metode baru untuk mengatur maju lengan ke depan dengan cara ke luar dari permukaan air. Namun model ini masih sulit untuk meningkatkan kecepatan gerak.

You might also like