You are on page 1of 14

GERBANG

LOGIKA
Gerbang logika adalah piranti dua keadaan, yaitu
mempunyai keluaran dua keadaan: keluaran
dengan nol volt yang menyatakan logika 0 (atau
rendah) dan keluaran dengan tegangan tetap yang
menyatakan logika 1 (atau tinggi). Gerbang logika
dapat mempunyai salah satu dari dua keadaan
logika, yaitu 0 atau 1. Gerbang logika dapat
digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi khusus,
misalnya AND, OR, NAND, NOR, NOT, atau EX-OR
(XOR). Gambar 2.1. Menunjukkan simbol standar
untuk gerbang tersebut yang berlaku di Inggris
dan yang berlaku secara internasional.
Gambar 2.1.
GERBANG AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1
jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak
maka akan dihasilkan logika 0. Daftar yang berisi
kombinasi semua kemungkinan keadaan masukan
dan keluaran yang dihasilkan disebut sebagai tabel
kebenaran dari gerbang yang bersangkutan. Tabel
2.1. menunjukkan tabel kebenaran dari gerbang dua
masukan.
Tabel 2.1.
Masukan Keluaran
A B AND NAND OR NOR XOR
0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 1 1 0 1
1 1 1 0 1 0 0
Tabel kebenaran Gerbang AND tiga masukan

Tabel 2.2

MASUKAN KELUARAN
A B C F
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
GERBANG NAND

Gerbang NAND akan mempunyai


keluaran 0 bila semua masukan
pada logika 1. sebaliknya, jika ada
sebuah logika 0 pada sembarang
masukan pada gerbang NAND,
maka keluarannya akan bernilai 1
(lihat tabel 2.1.) kata NAND
merupakan kependekan dari NOT-
AND, yang merupakan ingkaran
dari gerbang AND
GERBANG OR

Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah


satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan
keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam
keadaan 0 (lihat tabel 2.1.)

GERBANG NOR

Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah


satu dari masukannya pada keadaan 1. Jika diinginkan
keluaran bernilai 1, maka semua masukan harus dalam
keadaan 0 (lihat Tabel 2.1). Kata NOR merupakan
kependekan dari NOT-OR, yang merupakan ingkaran
dari gerbang OR
GERBANG NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang satu-masukan
yang berfungsi se-bagai pembalik (inverter). Jika
masukannya tinggi, maka keluarannya rendah, dan
sebaliknya.

GERBANG XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive-or) akan
memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya
mempunyai keadaan yang berbeda. Tabel
kebenarannya terlihat pada Tabel 2.1. Dari tabel
tersebut dapat di-lihat bahwa keluaran pada
gerbang XOR merupakan penjumlahan biner dari
masukannya.
GERBANG BOOLE
Keluaran dari satu atau kombinasi beberapa buah gerbang
dapat di-nyatakan dalam suatu ungkapan logika yang disebut
ungkapan Boole. Teknik ini memanfaatkan aljabar Boole
dengan notasi-notasi khusus dan aturan-aturan yang berlaku
untuk elemen-elemen logika termasuk gerbang logika.
Aljabar Boole mempunyai notasi sebagai berikut:
(a) Fungsi AND dinyatakan dengan sebuah titik (dot, ,).
Sehingga, sebuah gerbang AND yang mempunyai dua masukan
A dan B keluarannya bisa dinyatakan sebagai:
F = A.B atau F = B.A
dengan A dan B adalah masukan dari gerbang AND. Untuk
gerbang AND tiga masukan (A, B, dan C), maka keluarannya
bisa dituliskan sebagai:
F = A.B.C
Tanda titik sering tidak ditulis, sehingga persamaan di atas bisa
ditulis sebagai F = AB (atau BA) dan F = ABC.
(b) Fungsi OR dinyatakan dengan sebuah simbol plus (+).
Sehingga gerbang OR dua-masukan dengan masukan A dan B,
keluarannya dapat dituliskan sebagai:
F = A + B atau F = B + A
• Fungsi NOT dinyatakan dengan garis atas (over line)
pada masukannya. Sehingga, gerbang NOT dengan
masukan A mempunyai keluaran yang dapat dituliskan
sebagai:

F-A (dibaca sebagai not A atau bukan A).

(e) Fungsi XOR dinyatakan dengan simbol i. Untuk


gerbang XOR dua-masukan, keluarannya bisa
dituliskan sebagai :

F=A ⊕B

Gambar 2.3. Contoh sederhana gerbang kombinasi


AND dan NOT
GERBANG KOMBINASI

Sistem logika biasanya melibatkan lebih dari satu gerbang


yang membentuk suatu kombinasi untuk melakukan suatu
fungsi tertentu. Sebagai contoh, kombinasi sederhana dari
sebuah gerbang AND dan sebuah gerbang NOT disajikan pada
Gambar 2.3(a) yang ekivalen dengan gerbang NAND seperti
pada Gambar 2.3(b).
Dengan menggunakan ungkapan Boole,
keluaran dari gerbang AND, C = A.B
keluaran dari gerbang NOT, F = A.B
Dengan cara yang sama, fungsi NOR dapat dibangun dengan
se-buah gerbang OR diikuti dengan sebuah gerbang NOT
seperti tersaji pada Gambar 2.4.
Ungkapan Boole dari gerbang kombinasi pada Gambar 2.4
adalah:
keluaran dari gerbang OR, C – A + B
keluaran dari gerbang NOT, F = A . B

Gambar 2.4. Contoh sederhana gerbang kombinasi


PETA KARNAUGH
Seperti sudah disinggung di atas, aljabar Boole dapat
digunakan untuk menyederhanakan perancangan untai
logika. Tetapi, cara ini mengandung operasi matematis
yang cukup panjang. Cara lain adalah dengan menggunakan
peta Karnaugh (peta-K) atau diagram berdasarkan teknik
pengenalan pola.

Peta Karnaugh berisi semua kemungkinan kombinasi dari


sistern logika. Kombinasi ini dirangkai ke dalam bentuk tabel.
Peta yang paling sederhana terdiri dari dua buah masukan
atau peubah A dan B, seperti disajikan pada Gambar 2.11.
Kolom menyajikan masukan A, dengan kolom di sebelah kiri
menyajikan A = 0 dan kolom sebelah kanan menyajikan A = 1.
Masukan B akan dituliskan pada baris, de-ngan baris pertama
menunjukkan B = 0, dan baris kedua menunjuk-kan B = 1. Dari
empat kotak sel yang tersusun akan menyajikan semua
kemungkinan nilai masukan, yaitu 2Z = 4 buah masukan. Untuk
suatu ungkapan Boole, keluaran ungkapan tersebut akan
dituliskan di dalam sel yang sesuai dengan masukannya.
Peta Karnaugh
Tiga-Masukan

Untuk tiga buah masukan, A, B, dan C, akan


terdapat 23 = 8 buah kombinasi yang harus
dituliskan ke dalam peta-K. kombinasi A dan B
tidak boleh dituliskan secara bebas pada kolom
yang tersedia. Kombinasi dari A dan B harus
disusun dengan suatu cara yang menunjukkan
adanya satu perubahan masukan dari satu sel ke
sel berikutnya. Hal ini juga berlaku pada ujungnya.
Sehingga, perbedaan dari ujung kanan dan ujung
kiri dari A adalah 1 dan 0, sementara pada B tetap
pada 0. hal yang sama juga harus diperlakukan
pada dua ujung yang lain, atas dan bawah.
KONVERSI GERBANG

Salah satu pertimbangan utama dalam perancangan


untai logika (selain jumlah elemen logika) adalah tipe
gerbang logika yang akan digunakan. Gerbang logika
dibuat dalam sebuah 1C yang berisi sejumlah
gerbang serupa, misalnya kuad NAND dua-masukan
(berisi empat buah gerbang NAND dua-masukan),
dual AND empat-masukan (berisi dua gerbang AND
empat-masukan), dan kuad OR dua-masukan (berisi
empat gerbang OR dua-masukan). Tingkat integrasi
yang lebih tinggi akan menghasilkan 1C yang
mempunyai gerbang yang lebih banyak.
Dalam perancangan logika, gerbang logika
diskrit tidak selalu digunakan, tetapi
biasanya berisi banyak gerbang. Karena itu,
biasanya lebih disukai untuk memanfaatkan
satu jenis gerbang, dan bukan campuran
beberapa gerbang. Untuk alasan ini, konversi
ger­bang digunakan untuk menyatakan
suatu fungsi gerbang tertentu dengan cara
mengkombinasikan beberapa gerbang yang
bertipe sama.

Fungsi NOT, misalnya, dapat diperoleh


dengan sebuah gerbang NAND yang
dihubung singkat masukannya seperti pada
Gambar 2.19(a). Dengan cara yang sama,
pada gerbang NOR yang ma­sukannya
dihubung singkat juga akan menghasilkan
gerbang NOT

You might also like