You are on page 1of 1

Pencegahan Tersier (Rehabilitasi) Mendorong pekerja untuk mematuhi segala peraturan dan melakukan upaya pencegahan atau pengendalian

kontak dengan zat alergen agar pekerja tidak kambuh alerginya. Kemudian pihak manajemen dapat melakukan pemindahan pekerja ke area kerja yang tidak menimbulkan alergi. Pekerja dengan dermatitis kontak alergika hampir selalu dipindahkan dengan ke tempat kerja lain yang bebas dari alergen penyebab. Pemindahan kerja permanen mungkin diperlukan untuk menjauhkan selamanya dari paparan agen penyebab. Namun jenis pengendalian ini dilihat terasa kurang manusiawi karena memunculkan pekerja baru untuk terkena penyakit yang sama dengan pekerja sebelumnya. Pencegahan tersier dapan dilakukan dengan memberikan terapi pada pekerja yang sudah terkena penyakit untuk mencegah terjadinya kecacatan, misalnya dengan melakukan: 1. Mengistirahatkan pekerja. 2. Melakukan pemindahan pekerja dari tempat yang terpajan. 3. Melakukan pemeriksaan berkala untuk evaluasi penyakit. Tujuan rehabilitasi adalah untuk mengembalikan penderita kepada kesehatan yang sebaik mungkin serta aktivitas yang optimal dan penyesuaian dengan dunia sekitarnya. Rehabilitasi yang baik bukan saja meliputi aktivitas medis saja melainkan juga aktivitas sosial, misalnya oleh pihak majikan, perusahaan dan lain-lain. Indikasi mutlak untuk mengubah tempat kerja adalah jika alergen kontak tedapat dalam bentuk debu atau uap yang tidak bisa dihindari, penderita dermatitis atopik yang bekerja terus menerus dengan bahan iritan, dan DKI tipe kronis. Para dokter harus selalu memeberikan nasihat yang berdasarkan kenyataan, tetapi tidak memutuskan masa depan si penderita.

You might also like