You are on page 1of 18

Nama : Tyas Melani Sari

NIM : 05.51286.01699.08
Prodi : Biologi

TUGAS TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI

Ordo : Malvales atau Columniferae


Warga ordo Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai sebagai
ciri khasnya terdapatnya “columna”, yaitu bagian bunganya yang terdiri atas
perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang
menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-
daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan
terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan
meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Tumbuhan yang tergolong dalam
ordo ini kebanyakan berupa semak atau pohon, ada pula yang merupakan
terna yang annual. Daun tunggal, tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga
umumnya banci, aktinomorf, berbilangan 5, dengan daun-daun kelopak yang
berkatup dan daun-daun mahkota seperti sirap atau genting. Benang sari
banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang di lingkaran luar seringkali
tereduksi, yang di lingkaran dalam membentuk “columna”. Bakal buah
menumpang, beruang 2→banyak, dalam tiap ruang terdapat 1→banyak bakal
biji yang tegak, masing-masing dengan 2 integumen. Pada bagian-bagian
tertentu seperti daun dan kulit batang terdapat sel-sel atau saluran-saluran
lendir, dan di luar sering terdapat rambut-rambut berbentuk bintang.
Famili: Malvaceae. Terna atau semak-semak, jarang berupa pohon,
seringkali dengan batang yang mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup
permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut bintang atau
sisik-sisik. Daun tunggal, bertepi rata atau berlekuk beraneka ragam,
kebanyakan bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun
penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4→5, sedikit banyak
berlekatan, dengan susunan seperti katup, di samping itu seringkali terdapat
kelopak tambahan; daun mahkota 5, bebas satu sama lain, tetapi pada pangkal
sering berlekatan dengan buluh (“columna”) yang merupakan perlekatan
tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti genting. Benang sari banyak dengan
tangkai sari yang berlekatan membentuk suatu kolom yang berongga
menyelubungi putik dan pada bagian atas terbagi-bagi dalam cabang-cabang
yang masing-masing mendukung kepala sari yang hanya beruang 1 dan
membuka dengan celah yang membujur, serbuk sari dengan permukaan
berbenjol-benjol. Bakal buah menumpang, beruang 2 atau beruang banyak,
seringkali beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik sama
banyaknya dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2x jumlah ruang.
Buahnya buah kendaga atau buah berbelah. Biji kebanyakan mempunyai
endosperm dan lembaga yang lurus atau bengkok.
Malvaceae ditaksir meliputi 900 jenis, terbagi dalam sekitar 50 genus,
tersebar dari daerah tropika sampai ke daerah iklim sedang. Banyak di antara
warga famili ini yang merupakan tanaman budidaya yang penting.
Contoh-contoh:
Gossypium: G. herbaceum, G. barbadense, G. arboreum, G.
peruvianum, G. hirsutum (semuanya dinamakan kapas), penghasil bahan
sandang yang sangat penting.
Hibiscus: H. sabdariffa, H. cannabinus, penghasil serat untuk
membuat karung, H. tiliaceus (waru), H. rosa-sinensis (kembang sepatu), H.
schizopetalus.
Thespesia: T. populnea (waru laut).
Urena: U. lobata (pulutan).
Sida: S. retusa, S. rhombifolia (sidaguri).
Althaea: A. officinalis, akar dan daunnya berkhasiat A. rosea (tanaman
hias).
Abutilon: Ab. indicum, Ab. hirtum, Ab. striatum.
Malvaviscus: M. arboreus, tanaman hias.
Famili: Sterculiaceae. Pohon, semak (kadang-kadang berupa liana)
atau terna dengan rambut-rambut bintang atau sisik-sisik, daun tunggal bertepi
rata, kadang-kadang berlekuk menjari atau majemuk, yang duduknya tersebar,
mempunyai daun penumpu yang lekas runtuh. Bunganya biasanya banci atau
berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf, jarang dengan kedudukan
terminal, seringkali pada batang (kauliflor). Daun kelopak 3→5, sedikit
banyak berlekatan, tersusun seperti katup; daun mahkota 5 atau tidak ada,
bebas atau pada pangkal berlekatan dengan buluh yang terbentuk dari
perlekatan tangkai-tangkai sari, tersusun seperti genting. Benang sari sering
tersusun dalam lebih dari 1 lingkaran, yang sebelah luar mandul, yang sebelah
dalam berlekatan membentuk buluh atau sama sekali bebas, kepala sari
beruang 2, membuka dengan celah membujur atau dengan liang di ujung
atasnya. Bakal buah menumpang, tersusun atas 2→5 kadang-kadang 10-12
daun buah, atau hanya terdiri atas 1 daun buah saja. Tiap ruang berisi 2 bakal
biji atau lebih, jarang sekali hanya 1. Buahnya buah kering atau buah buni,
tidak membuka atau membuka dengan cara yang bermacam-macam. Biji
dengan endosperm, kadang-kadang bersalut. Lembaga lurus atau bengkok.
Warga famili ini meliputi lebih dari 700 jenis terbagi dalam lebih dari
50 genus, yang tersebar di daerah tropika dan subtropika.
Contoh-contoh:
Sterculia: S. foetida (jangkang atau kepuh). Basa yang diperoleh dari
abu cangkang buahnya digunakan untuk pembuatan kue-kue Cina tertentu.
Theobroma: T. cacao (coklat) dari bijinya dibuat bubuk coklat dan
mentega coklat, T. bicolor, T. angustifolia.
Cola: C. vera dan C. nitida menghasilkan bahan obat.
Dombeya: D. wallichii dan D. acutangula, sebagai tanaman hias.
Firmiana: F. plantanifolia, F. colorata, tanaman hias.
Guazuma: G. ulmifolia (jati blanda).
Brachychiton: B. acerifolius, tanaman hias.
Famili: Bombacaceae. Warga famili ini hampir selalu berupa pohon-
pohon yang dapat menjadi tinggi besar, mempunyai sisik-sisik atau rambut-
rambut bintang, daun tunggal atau majemuk menjari, duduknya tersebar
dengan daun penumpu. Bunga kadang-kadang besar dengan warna yang
menarik, banci, aktinomorf. Daun kelopak 4→5, biasanya berlekatan, dalam
kuncup tersusun seperti katup. Daun mahkota 5 tersusun seperti genting, dan
dalam kuncup seperti terpilin ke satu arah. Benang sari sama banyaknya
dengan jumlah daun mahkota dan duduk berhadapan dengan daun-daun
mahkota, kebanyakan lebih banyak, dapat sampai banyak sekali. Bila
jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh atau tersusun dalam
berkas-berkas. Kepala sari beruang 1→2 atau lebih, serbuk sari dengan
permukaan licin. Bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam,
beruang 2→5, tiap ruang berisi 2→banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga,
seringkali pecah dengan membelah ruang, sisi dalam kulitnya sering
berambut. Biji dengan atau tanpa endosperm, sering bersalut.
Famili ini hanya mencakup sekitar 140 jenis yang terbagi dalam 20-an
genus, terutama terdapat di daerah tropika.
Beberapa contoh yang penting ialah:
Bombax (Salmalia): B. malabaricum (S. malabarica) (randu alas,
kapok hutan), di Jawa hanya berupa relik di tepi-tepi jalan atau makam-
makam.
Ceiba (Eriodendron): C. pentandra (Eriodendron anfractuosum),
penghasil kapok.
Adansonia: A. digitata.
Durio: D. Zibethinus (durian), sejenis buah yang kontroversial, salut
bijinya dimakan, D. kutejensis (Durian kutai).

Ordo : Sapindales
Warga ordo ini kebanyakan berupa semak atau pohon dengan daun-
daun majemuk atau tunggal, jarang mempunyai daun penumpu. Dalam
bagian-bagian vegetatifnya tidak jarang terdapat rongga-rongga yang berisi
resin. Bunga banci, seringkali berkelamin tunggal, kelopak dan mahkota
berbilangan 5, daun-daun kelopak dan mahkota bebas, biasanya zigomorf.
Benang sari 8, tersusun dalam 2 lingkaran yang seringkali tidak sempurna,
jarang tersusun dalam lebih dari 2 lingkaran. Cakram biasanya jelas. Bakal
buah beruang 2→3, jarang lebih, tiap ruang berisi 1→2 bakal biji yang
apotrop atau epitrop, tembuni di sudut-sudut ruang.
Dalam ordo ini termasuk berbagai famili yang warganya merupakan
jenis-jenis tumbuhan dengan nilai ekonomi yang tinggi, diantaranya berbagai
jenis buah-buahan.
Famili: Sapindaceae. Semak, perdu, atau pohon, kadang-kadang liana
dengan alat-alat pembelit. Daun tunggal atau majemuk menyirip tunggal atau
berganda, duduknya tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa daun
penumpu. Bunga banci, berkelamin tunggal, atau poligam, seringkali berumah
2, tersusun dalam rangkaian yang bermacam-macam, biasanya berbentuk
malai, zigomorf dengan bidang simetri miring. Daun kelopak 5, bebas atau
berlekatan, tersusun seperti genting atau katup. Daun mahkota 3→5, sering
tidak terdapat. Cakram biasanya terdapat, seringkali pada satu sisi saja di luar
lingkaran benang sari. Benang sari 8, kadang-kadang 5, 10 atau banyak,
tertanam di sebelah dalam cakram, tangkai sari bebas, sering berambut.
Kepala sari beruang 2. Bakal buah menumpang, dekat pangkal berlekuk atau
berbagi, biasanya beruang 3, sering hanya beruang 2, tiap ruang kebanyakan
hanya berisi 1 bakal biji, ada kalanya 2 atau lebih. Buahnya buah kendaga,
buah keras, buah batu atau buah berbagi, sering bersayap. Biji mempunyai
salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat atau terpilin.
Famili ini membawahi lebih dari 1.000 jenis, terbagi dalam lebih dari
140 genus, kebanyakan tersebar di daerah tropika dan daerah beriklim panas,
tidak terdapat di Eropa.
Contoh-contoh:
Sapindus: S. rarak (lerak), kulit buah mengandung saponin,
merupakan bahan cuci tradisional, digunakan terutama untuk kain-kain batik.
Schleichera: Sch. oleosa (kesambi), kayunya terpuji sebagai bahan
pembuat arang yang bermutu tinggi, dari buahnya (kecaci) dibuat minyak
untuk obat luka. Pohon ini digunakan juga untuk inang kutu lak (Laccifer
lacca) yang menghasilkan lak yang bermutu.
Erioglossum: E. rubiginosum dan Otophora: O. alata, keduanya
dikenal sebagai kelayu, buahnya dapat dimakan.
Euphoria: E. longana (lengkeng), penghasil buah yang dianggap
mewah, mahal harganya, demikian pula Litchi: L. chinensis (leci), yang sering
dijadikan satu genus dengan lengkeng.
Nephelium: N. lappaceum (rambutan), berbagai varietas menghasilkan
buah yang ekonomis amat penting; N. mutabile (kapulasan), pohon buah-
buahan.
Pometia: P. tomentosa, P. pinnata.
Koelreuteria: K. paniculata, tanaman hias.

Ordo : Balsaminales
Ordo ini hanya membawahi 1 famili saja, yaitu Balsaminaceae yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Semua warganya berupa terna berbatang
basah atau sukulen dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau
berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci, zigomorf, biasanya berwarna
cerah, terpisah-pisah atau tersusun seperti payung. Daun kelopak 3, jarang 5,
sering berwarna, tidak sama bentuk dan ukurannya, yang paling bawah bertaji.
Daun mahkota 5, yang paling atas tegak yang di samping dua dua berlekatan.
Benang sari 5, tangkai sari pendek, lebar, di bagian atas berlekatan sehingga
kepala sari bergandengan satu dengan yang lain. Kepala sari beruang 2,
berlekatan sekitar bakal buahnya. Bakal buah menumpang, beruang 5, tiap
ruang berisi beberapa bakal biji, tangkai putik pendek atau tidak ada, kepala
putik 1→5, sering tamapak menempel pada ujung bakal buah. Buahnya buah
kendaga, membuka menjadi 5 bagian yang terpilin, jarang sekali berupa buah
buni. Biji tanpa endosperm dengan lembaga yang lurus.
Famili ini membawahi sekitar 400 jenis yang hanya terbagi dalam 2
genus yaitu: Impatiens dan Hydrocera, tersebar di daerah tropika di Asia dan
Afrika.
Contoh-contoh:
Impatiens: Impatiens balsamina (pacar air), tanaman hias; Impatiens
platypetala, Impatiens glandulifera, Impatiens petalonema.

Ordo : Rhamnales
Sebagian besar warganya berupa tumbuhan berbatang berkayu dengan
daun tunggal atau majemuk dan bunga-bunga kecil berwarna kehijau-hijauan.
Buanga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, berbilangan 4 atau 5,
dengan daun-daun mahkota yang sedikit banyak berlekatan, kadang-kadang
tidak ada. Benang sari dalam 1 lingkaran berhadapan dengan daun-daun
mahkota. Dalam lingkaran benang sari terdapat cakram. Bakal buah beruang
2→5, sedikit banyak tenggelam, tiap ruang berisi 1→2 bakal biji yang
apotrop.
Famili : Vitaceae. Kebanyakan berupa semak yang memanjat dengan
daun tunggal atau majemuk yang tersebar atau berhadapan, mempunyai daun
penumpu dan alat-alat pembelit yang berhadapan dengan daun. Bunga kecil,
banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, tersusun sebagai bulir, tandan,
atau malai yang letaknya berhadapan dengan daun. Kelopak rata, bergigi, atau
berlekuk 3→7. Daun mahkota 3→7, berwarna hijau, dengan susunan seperti
katup, pada ujungnya sering bergandengan dan runtuh bersama-sama. Benang
sari 4→5 berhadapan dengan daun-daun mahkota tertanam pada bagian dasar
suatu cakram yang dikelilinginya. Kepala sari bebas atau berlekatan, beruang
2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang dan melekat
pada cakram, beruang 2 tidak sempurna, tiap ruang dengan 2 bakal biji, atau
beruang 1→6, tiap ruang dengan 1 bakal biji. Buahnya buah buni, biji dengan
kulit tebal dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Warga suku ini kira-kira meliputi 600 jenis, terbagi dalam 11 genus,
kebanyakan terdapat di daerah tropika.
Contoh-contoh:
Vitis: V. vinifera (anggur), penghasil buah anggur dan minuman
anggur; V. discolor, V. lanceolaria.
Parthenocissus: P. tricuspidata, tanaman hias; P. quinquefolia.
Cissus: C. discolor, C. cactiformis, C. repens.
Leea: L. aculeate, L. indica, L. angulata.

Persamaan dari Ordo Malvales dan Sapindales


Beberapa persamaan dari ordo Malvales dan Sapindales yaitu antara
lain:
a. Daun tunggal, tersebar.
b. Habitus berupa semak atau pohon.
c. Bunga umumnya banci, berbilangan 5.

Perbedaan dari ordo Malvales dan Sapindales


Beberapa perbedaan dari ordo Malvales dan Sapindales yaitu antara
lain:
a. Malvales mempunyai daun penumpu sedangkan Sapindales jarang
mempunyai daun penumpu.
b. Pada Malvales Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang di
lingkaran luar seringkali tereduksi, yang di lingkaran dalam membentuk
“columna” sedangkan pada Sapindales benang sari 8, tersusun dalam 2
lingkaran yang seringkali tidak sempurna, jarang tersusun dalam lebih dari
2 lingkaran.
c. Pada Malvales bakal buah menumpang, beruang 2→banyak, dalam tiap
ruang terdapat 1→banyak bakal biji yang tegak, masing-masing dengan 2
integumen sedangkan pada Sapindales bakal buah beruang 2→3, jarang
lebih, tiap ruang berisi 1→2 bakal biji yang apotrop atau epitrop, tembuni
di sudut-sudut ruang.

Persamaan dari famili Malvaceae dan Bombacaceae


Beberapa persamaan dari famili Malvaceae dan Bombacaceae yaitu
antara lain:
a. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4→5, sedikit banyak
berlekatan, dengan susunan seperti katup.
b. Terdapat penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-
rambut bintang atau sisik –sisik
c. Daun tunggal, tersebar, dengan daun penumpu.
d. Benang sari banyak.
e. Daun mahkota 5.
f. Buahnya buah kendaga.

Perbedaan dari famili Malvaceae dan Bombacaceae


Beberapa perbedaan dari famili Malvaceae dan Bombacaceae yaitu
antara lain:
a. Habitus pada Malvaceae berupa terna atau semak-semak, jarang berupa
pohon sedangkan habitus pada Bombacaceae berupa selalu berupa pohon-
pohon yang dapat menjadi tinggi besar.
b. Pada Malvaceae bakal buah menumpang, beruang 2 atau beruang banyak,
seringkali beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik
sama banyaknya dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2x jumlah
ruang sedangkan pada Bombacaceae Bakal buah menumpang sampai
setengah tenggelam, beruang 2→5, tiap ruang berisi 2→banyak bakal biji.
c. Pada Malvaceae biji kebanyakan mempunyai endosperm dan lembaga
yang lurus atau bengkok sedangkan pada Bombacaceae Biji dengan atau
tanpa endosperm, sering bersalut.
d. Pada Malvaceae kepala sari hanya beruang 1 dan membuka dengan celah
yang membujur, serbuk sari dengan permukaan berbenjol-benjol
sedangkan pada Bombacaceae kepala sari beruang 1→2 atau lebih, serbuk
sari dengan permukaan licin.

Persamaan dari famili Malvaceae dan Sterculiaceae


Beberapa persamaan dari famili Malvaceae dan Sterculiaceae yaitu
antara lain:
a. Terdapat penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-
rambut bintang atau sisik –sisik.
b. Biji dengan endosperm dan lembaga yang lurus atau bengkok.
c. Bakal buah menumpang.
d. Daun tunggal, bertepi rata atau berlekuk beraneka ragam, kebanyakan
bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu.

Perbedaan dari famili Malvaceae dan Sterculiaceae


Beberapa perbedaan dari famili Malvaceae dan Sterculiaceae yaitu
antara lain:
a. Pada Malvaceae habitus berupa terna atau semak-semak, jarang berupa
pohon sedangkan pada Sterculiaceae pohon, semak (kadang-kadang
berupa liana) atau terna.
b. Pada Malvaceae bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4→5,
sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup, di samping itu
seringkali terdapat kelopak tambahan; daun mahkota 5, bebas satu sama
lain, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh (“columna”)
yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti
genting sedangkan pada Sterculiaceae Bunganya biasanya banci atau
berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf, jarang dengan kedudukan
terminal, seringkali pada batang (kauliflor).
c. Pada Malvaceae benang sari banyak dengan tangkai sari yang berlekatan
membentuk suatu kolom yang berongga menyelubungi putik dan pada
bagian atas terbagi-bagi dalam cabang-cabang yang masing-masing
mendukung kepala sari yang hanya beruang 1 dan membuka dengan celah
yang membujur, serbuk sari dengan permukaan berbenjol-benjol
sedangkan pada Sterculiaceae benang sari sering tersusun dalam lebih dari
1 lingkaran, yang sebelah luar mandul, yang sebelah dalam berlekatan
membentuk buluh atau sama sekali bebas, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur atau dengan liang di ujung atasnya.
d. Pada Malvaceae buahnya buah kendaga atau buah berbelah sedangkan
pada Sterculiaceae buahnya buah kering atau buah buni, tidak membuka
atau membuka dengan cara yang bermacam-macam.
e. Pada Malvaceae bakal buah beruang 2 atau beruang banyak, seringkali
beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik sama
banyaknya dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2x jumlah ruang
sedangkan pada Sterculiaceae bakal buah tersusun atas 2→5 kadang-
kadang 10-12 daun buah, atau hanya terdiri atas 1 daun buah saja, tiap
ruang berisi 2 bakal biji atau lebih, jarang sekali hanya 1.

Persamaan dari famili Bombacaceae dan Sterculiaceae


Beberapa persamaan dari famili Bombacaceae dan Sterculiaceae yaitu
antara lain:
a. Biji dengan atau tanpa endosperm, bersalut.
b. Daun kelopak berlekatan tersusun seperti katup.
c. Daun mahkota 5 tersusun seperti genting.
d. Terdapat penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-
rambut bintang atau sisik –sisik.
e. Daun tunggal, tersebar dan mempunyai daun penumpu.

Perbedaan dari famili Bombacaceae dan Sterculiaceae


Beberapa perbedaan dari famili Bombacaceae dan Sterculiaceae yaitu
antara lain:
a. Pada Bombacaceae habitus berupa hampir selalu berupa pohon-pohon
yang dapat menjadi tinggi besar sedangkan pada Sterculiaceae berupa
pohon, semak (kadang-kadang berupa liana) atau terna.
b. Pada Bombacaceae buahnya buah kendaga, seringkali pecah dengan
membelah ruang, sisi dalam kulitnya sering berambut sedangkan pada
Sterculiaceae buahnya buah kering atau buah buni, tidak membuka atau
membuka dengan cara yang bermacam-macam.
c. Pada Bombacaceae bunga kadang-kadang besar dengan warna yang
menarik, banci, aktinomorf sedangkan pada Sterculiaceae bunganya
biasanya banci atau berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf, jarang
dengan kedudukan terminal, seringkali pada batang (kauliflor).
d. Pada Bombacaceae bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam,
beruang 2→5, tiap ruang berisi 2→banyak bakal biji sedangkan pada
Sterculiaceae bakal buah menumpang, tersusun atas 2→5 kadang-kadang
10-12 daun buah, atau hanya terdiri atas 1 daun buah saja, tiap ruang berisi
2 bakal biji atau lebih, jarang sekali hanya 1.
e. Pada Bombacaceae daun kelopak 4→5 sedangkan pada Sterculiaceae
daun kelopak 3→5.

Persamaan dari famili Vitaceae dan Balsaminaceae


Beberapa persamaan dari famili Vitaceae dan Balsaminaceae yaitu
antara lain:
a. Daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan.
b. Kepala sari beruang 2.
c. Bakal buah menumpang.
d. Tersebar di daerah tropika.

Perbedaan dari famili Vitaceae dan Balsaminaceae


Beberapa perbedaan dari famili Vitaceae dan Balsaminaceae yaitu
antara lain:
a. Pada Vitaceae habitus kebanyakan berupa semak yang memanjat
sedangkan pada Balsaminaceae habitus berupa terna berbatang basah atau
sukulen.
b. Pada Vitaceae bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf,
tersusun sebagai bulir, tandan, atau malai yang letaknya berhadapan
dengan daun sedangkan pada Balsaminaceae bunga banci, zigomorf,
biasanya berwarna cerah, terpisah-pisah atau tersusun seperti payung.
c. Pada Vitaceae kelopak rata, bergigi, atau berlekuk 3→7 sedangkan pada
Balsaminaceae daun kelopak 3, jarang 5, sering berwarna, tidak sama
bentuk dan ukurannya, yang paling bawah bertaji.
d. Pada Vitaceae daun mahkota 3→7, berwarna hijau, dengan susunan
seperti katup, pada ujungnya sering bergandengan dan runtuh bersama-
sama sedangkan pada Balsaminaceae daun mahkota 5, yang paling atas
tegak yang di samping dua dua berlekatan.
e. Pada Vitaceae benang sari 4→5 berhadapan dengan daun-daun mahkota
tertanam pada bagian dasar suatu cakram yang dikelilinginya sedangkan
pada Balsaminaceae benang sari 5, tangkai sari pendek, lebar, di bagian
atas berlekatan sehingga kepala sari bergandengan satu dengan yang lain.
f. Pada Vitaceae bakal buah beruang 2 tidak sempurna, tiap ruang dengan 2
bakal biji, atau beruang 1→6, tiap ruang dengan 1 bakal biji sedangkan
pada Balsaminaceae bakal buah beruang 5, tiap ruang berisi beberapa
bakal biji, tangkai putik pendek atau tidak ada, kepala putik 1→5, sering
tampak menempel pada ujung bakal buah.
g. Pada Vitaceae buahnya buah buni, biji dengan kulit tebal dengan
endosperm dan lembaga yang kecil sedangkan pada Balsaminaceae
buahnya buah kendaga, membuka menjadi 5 bagian yang terpilin, jarang
sekali berupa buah buni, biji tanpa endosperm dengan lembaga yang lurus.
h. Pada Vitaceae mempunyai daun penumpu sedangkan pada Balsaminaceae
tanpa daun penumpu.

Persamaan dari famili Vitaceae dan Sapindaceae


Beberapa persamaan dari famili Vitaceae dan Sapindaceae yaitu antara
lain:
a. Daun tunggal atau majemuk, tersebar atau berhadapan.
b. Bunga banci, berkelamin tunggal.
c. Benang sari tertanam pada bagian dasar suatu cakram yang dikelilinginya.
d. Kepala sari beruang 2.
e. Bakal buah menumpang.

Perbedaan dari famili Vitaceae dan Sapindaceae


Beberapa perbedaan dari famili Vitaceae dan Sapindaceae yaitu antara
lain:
a. Pada Vitaceae habitus kebanyakan berupa semak yang memanjat
sedangkan pada Sapindaceae habitus berupa semak, perdu, atau pohon,
kadang-kadang liana dengan alat-alat pembelit.
b. Pada Vitaceae mempunyai daun penumpu sedangkan pada Sapindaceae
tidak mempunyai daun penumpu.
c. Pada Vitaceae bunga aktinomorf tersusun sebagai bulir, tandan, atau malai
yang letaknya berhadapan dengan daun sedangkan pada Sapindaceae
bunga tersusun dalam rangkaian yang bermacam-macam, biasanya
berbentuk malai, zigomorf dengan bidang simetri miring.
d. Pada Vitaceae kelopak rata, bergigi, atau berlekuk 3→7 sedangkan pada
sapindaceae daun kelopak 5, bebas atau berlekatan, tersusun seperti
genting atau katup.
e. Pada Vitaceae daun mahkota 3→7, berwarna hijau, dengan susunan
seperti katup, pada ujungnya sering bergandengan dan runtuh bersama-
sama sedangkan pada Sapindaceae daun mahkota 3→5, sering tidak
terdapat.
f. Pada Vitaceae benang sari 4→5 berhadapan dengan daun-daun mahkota
sedangkan pada Sapindaceae benang sari 8, kadang-kadang 5, 10 atau
banyak, tangkai sari bebas, sering berambut.
g. Pada Vitaceae bakal buah beruang 2 tidak sempurna, tiap ruang dengan 2
bakal biji, atau beruang 1→6, tiap ruang dengan 1 bakal biji sedangkan
pada Sapindaceae bakal buah dekat pangkal berlekuk atau berbagi,
biasanya beruang 3, sering hanya beruang 2, tiap ruang kebanyakan hanya
berisi 1 bakal biji, ada kalanya 2 atau lebih.
h. Pada Vitaceae buahnya buah buni, biji dengan kulit tebal dengan
endosperm dan lembaga yang kecil sedangkan pada Sapindaceae buahnya
buah kendaga, buah keras, buah batu atau buah berbagi, sering bersayap,
biji mempunyai salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat atau terpilin.
Persamaan dari famili Sapindaceae dan Balsaminaceae
Beberapa persamaan dari famili Sapindaceae dan Balsaminaceae yaitu
antara lain:
a. Daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan tanpa daun
penumpu.
b. Bunga banci, zigomorf.
c. Kepala sari beruang 2.
d. Bakal buah menumpang.
e. Buahnya buah kendaga.
f. Biji tanpa endosperm.

Perbedaan dari famili Sapindaceae dan Balsaminaceae


Beberapa perbedaan dari famili Sapindaceae dan Balsaminaceae yaitu
antara lain:
a. Pada Sapindaceae habitus berupa semak, perdu, atau pohon, kadang-
kadang liana dengan alat-alat pembelit sedangkan pada Balsaminaceae
habitus berupa terna berbatang basah atau sukulen.
b. Pada Sapindaceae daun kelopak 5, bebas atau berlekatan, tersusun seperti
genting atau katup sedangkan pada Balsaminaceae daun kelopak 3, jarang
5, sering berwarna, tidak sama bentuk dan ukurannya, yang paling bawah
bertaji.
c. Pada Sapindaceae daun mahkota 3→5, sering tidak terdapat sedangkan
pada Balsaminaceae daun mahkota 5, yang paling atas tegak yang di
samping dua dua berlekatan.
d. Pada Sapindaceae benang sari 8, kadang-kadang 5, 10 atau banyak,
tangkai sari bebas, sering berambut sedangkan pada Balsaminaceae
benang sari 5, tangkai sari pendek, lebar, di bagian atas berlekatan
sehingga kepala sari bergandengan satu dengan yang lain.
e. Pada Sapindaceae bakal buah dekat pangkal berlekuk atau berbagi,
biasanya beruang 3, sering hanya beruang 2, tiap ruang kebanyakan hanya
berisi 1 bakal biji, ada kalanya 2 atau lebih sedangkan pada
Balsaminaceae bakal buah beruang 5, tiap ruang berisi beberapa bakal biji,
tangkai putik pendek atau tidak ada, kepala putik 1→5, sering tampak
menempel pada ujung bakal buah.

You might also like