You are on page 1of 7

SITOSTATIKA

Nama NIM Kelas

: Sri Rizky Widyawanti : PO 713251101087 :B

1. Obat-obat antibodi monoklonal Muromonab Trastuzumab Rituksimab Daklizumab Basiliksimab Absiksimab Infliksimab Adalimumab

2. Obat-obat sitostatika Penggolongan : a. b. c. d. e. f. Zat-zat alkilasi Antimetabolit Antimiotika Antibiotika Imunomodulator Lain-lain

a. Zat- zat alkilasi Zat-zat ini berkhasiat kuat terhadap sel-sel yang sedang membelah. Khasiat ini berdasarkan gugusan alkilnya yang sangat reaktif dan menyebabkan crosslinking(saling mengikat) antara rantai-rantai DNA di dalam inti sel. Dengan demikian, penggandaan DNA terganggu dan pembelahan sel dirintangi. Subgolongan dari obat-obat alkilator adalah Mustar nitrogen, etilenamin dan metilmelamin, metilhidrazin, alkil sulfonat, nitrosourea, dan platinum.

1. Mustar nitrogen Mustar nitrogen berikatan dengan residu guanin dari DNA sehingga terjadilah perubahan afinitas gugus pada DNA (dari sitosin ke tiamin), depurinasi akibat kerusakan DNA mungkin juga terjadi. Senyawa pengalkil yang bifungsional dapat berikatan secara kovalen dengan 2 gugus (residu guanin) asam nukleat pada untaian yang berbeda, terjadilah ikatan silang (cross linking) sehingga terjadi kerusakan pada fungsi DNA. Contohnya : Siklofosfamid Merupakan pro drug dengan metabolit berupa 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosfaramid, akrolein, sitoksilamin, dan sitoksil alcohol. Mekanisme aksi agen sitotoksik mengadakan alkilasi terhadap rantai DNA yang menyebabkan cross link dan putusnya rantai. Efek samping : Leukopenia berat terjadi pada hari ke 10-12 setelah pengobatan dan pemulihan pada hari 17-21. Sistitis hemoragik dapat terjadi pada anak maupun dewasa, kerusakan kandung kemih, anoreksia, mual, muntah, enterokolitis Klorambusil Mekanisme aksi mengalkilasi rantai DNA sehingga terjadi cross link DNA. Obat ini merupakan mustar nitrogen yang paling rendah toksisitasnya dan paling lambat aksinya. Efek samping : Depresi sumsum tulang terjadi pada penggunaan jangka panjang berupa leukopenia, trombositopenia, dan anemia

2. Etilenimin Etilenimin memiliki mekanisme aksi seperti mustar nitrogen. Contoh dari obat kelompok ini adalah trietilenatiofosforamida (tiotepa) dan trietilenamelamina (TEM/tretamine) 3. Alkil Sulfonat Mekanisme kerja dari ester asam sulfonat berlangsung disebabkan oleh hidrolisis yang mengalami terjadi pemisahan O-R dan gugus alkil R ditransfer ke substrat. Yang termasuk kelompok ini adalah busulfan (myleran) dan dimetil myleran.

Busulfan Senyawa alkilsulfonat ini berkhasiat myelo-selektif (terhadap sel sumsum tulang), sehingga merupakan obat pilihan pertama pada leukimia myeolid kronis guna menekan produksi leukosit. Efek samping : supresi sumsum yang hebat dan lama 4. Nitrosourea Lipofilitas tinggi, dapat menembus Blood Brain Barrier, biasa digunakan untuk tumor otak. Mekanisme aksi membentuk ikatan silang (cross link) pada DNA. Karmustin (BCNU) Bersifat sangat larut lemak dan dapat melintasi sawar darah otak, sehingga sangat berguna untuk pengobatan tumor otak. Nitrosourea bekerja sebagai alkilator bifungsional dengan membentuk ikatan silang pada DNA, tapi menunjukkan farmakologi dan toksisitas yang berbeda. Efek samping : Mielosupresi berat, gagal ginjal, bersifat karsinogenik dan mutagenik 5. Metilhidrazin Prokarbazin Merupakan turunan metilhidrazin yang bekerja sebagai antikanker non-spesifik pada siklus sel.Mekanisme aksi belum jelas diketahui, tetapi diduga mengalkilasi asam nukleat, namun obat ini dapat menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein, memperlama interfase, dan menyebabkan kromosom rusak. Metabolisme oksidatif dari obat ini oleh enzim mikrosomal menghasilkan azokarbazine dan H2O2 yang menyebabkan terputusnya rantai DNA. 6. Platinum Sisplatin Merupakan metal inorganic yang mampu membunuh sel pada semua siklus pertumbuhannya. Mekanisme aksi : menghambat biosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink). Efek samping : nefrotoksisitas dan neurotoksisitas perifer

b. Anti metabolit Obat-obat ini juga mengganggu sintesa DNA, tetapi dengan jalan antagonisme saingan. Rumus kimiawinya mirip sekali dengan rumus beberapa metabolit tertentu yang penting bagi fisiologi sel, yakni asam folat, purin, dan pirimidin. Obat menduduki tempat metabolit tersebut sehingga sintesa DNA dan RNA gagal dan perbanyakan sel terhenti. 1. Antagonis folat Metotreksat Metotreksat adalah analog 4-amino, N10 metil asam folat. Obat ini sangat efektif pada koriokarsinoma, korioadenoma destruens dan molahidatidosa. Metotreksat adalah obat primer untuk limfoma sel T kulit dan meduloblastoma. Efek samping : penekanan sumsum tulang (leukopenia, trombocytopenia), selain itu juga kerusakan mukosa mulut dan saluran pencernaan, rambut rontok, dan demam 2. Analog pirimidin Fluorourasil Antagonis pirimidin ini merintangi sintesa DNA melalui saingan dengan pirimidin. Efek samping : lebih kurang sama dengan efek samping Metotreksat 3. Analog Purin Merkaptopurin Obat ini digunakan pada leukimia akut pada anak-anak. Efek sitostatisnya berdasarkan penghambatan sintesa purin dan DNA di sel-sel yang tumbuh pesat. Efek samping : sama dengan Metotreksat, juga merusak hati, monitoring darah juga diperlukan c. Antimitotika Zat-zat ini menghindarkan pembelahan sel pada metafase, jadi merintangi pembelahan inti. Antimitotika mencegah masuknya belahan kromosom ke dalam anak inti. Vinblastin Obat ini banyak digunakan pada bermacam-macam limfoma (M.Hodgkin dan non-Hodgkin) dengan efektivitas tinggi (sampai 80%). Obat ini digunakan pada kanker payudara Efek samping : leukopenia, rasa lelah, muntah, demam, rambut rontok

d. Antibiotika Beberapa antibiotika yang berasal dari Streptomyces juga berkhasiat sitostatis, disamping kerja antibakterinya. Zat-zat ini dapat mengikat DNA secara kompleks, sehingga sintesanya terhenti. Daktinomisin Obat ini berikatan dengan kuat dengan DNA untai ganda dengan cara berinterkalasi antara pasangan basa guanin-sitosin yang berdekatan. Akibatnya terjadi hambatan sintesis RNA yang dependent DNA Efek samping : kardiotoksis, yakni dapat merusak otot jantung dengan gagal jantung e. Imunomodulator Zat-zat ini yang juga dinamakan Biological Response Modifiers (BRM) berdaya mempengaruhi secara positif reaksi biologis dari tubuh terhadap tumor. 1. Imunostimulator Imunostimulator secara tak langsung berkhasiat mereaktivasi sistem imun rendah dengan meningkatkan respon imun tak spesifik terhadap sel tumor. Cytokin Protein yang bertanggung jawab atas pelbagai reaksi imun seluler 2. Imunosupresiva Zat-zat ini menekan aktivitas sistem imun seperti kebanyakan zat anti tumor. Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama yaitu transplantasi organ, penyakit autoimun, dan pencegahan hemolisis Rhesus pada neonatus. Siklosporin Obat ini berkhasiat menghambat perbanyakan T-helper dan T-killercells yang tergantung dari IL-2 secara selektif dan pelepasan limfokinlimfokin olehnya. Obat ini menstimulasi produksi T-suppressorcells sehingga penolakan dari organ transplantasi dihambat. Efek samping : Rasa terbakar pada kaki dan tangan, gangguan lambungusus, hipertensi, sakit kepala, tremor, udema muka f. Lain-lain Hidroksiurea Suatu analog urea, bekerja menghambat enzim ribonukleotida reduktase sehingga menghambat sintesis ribonukleotida trifosfat dengan akibat terhentinya sintesis DNA pada fase s. Efek samping : mielosupresi, mual, muntah, diare, sakit kepala

Antibodi monoklonal Muromonab Muromonab CD3 berikatan dengan molekul CD3, yaitu komponen reseptor sel T yang berperan pada fase pengenalan antigen. Oleh karena itu, obat ini bekerja pada fase yang sangat dini dari respon imun. Efek samping : cytokine release syndrome, efek samping SSP meliputi rasa pusing, kejang, edema serebral, meningitis aseptik. SIKLUS SEL PADA KANKER

PASSBOX Merupakan tempat keluar masuknya obat. Obat-obat sitostatika disimpan dalam passbox untuk menghindari terjadinya kontaminan dengan lingkungan sekitar.

STABILITAS PENYIMPANAN OBAT SITOSTATIKA

Pengaruh cahaya tidak tahan terurai : contoh Vinblastin, Mitomycin, Vincristin Reaksi dengan wadah : contoh Paclitaxel tidak boleh pakai wadah PVC Pengaruh suhu : Temperatur kamar : Citarabin, asparaginase Suhu 2o-8o C : Dactinomycin Tidak boleh dalam lemari es : Fluorouracil, Gemcitabin

You might also like