You are on page 1of 8

Kesenian Minangkabau

Minangkabau

Minangkabau adalah salah satu suku bangsa besar di Indonesia yang menjadi akar kebudayaan Melayu. Kebudayaannya menyebar di kawasan Sumatera Barat dan sebagian wilayah Riau, Bengkulu, serta Jambi.

Seni Tradisional Minangkabau

Minangkabau adalah salah satu suku bangsa besar di Indonesia yang menjadi akar kebudayaan Melayu. Kebudayaannya menyebar di kawasan Sumatera Barat dan sebagian wilayah Riau, Bengkulu, serta Jambi. Suku Minangkabau mempunyai beragam jenis kesenian tradisional, musik, tari-tarian, upacara adat, bela diri, pantun, dan sebagainya. Unsur-unsur kesenian tersebut sangat dikenal hingga di kancah nasional dan Asia Tenggara.

Seni Tari Minangkabau

Tari Gelombang Tari ini mempunyai gerak pencak silat dan terdiri dari 2 kelompok Tari ini berguna untuk menyambut kedatangan tamu

Tari Piring Tari ini dilakukan secara bersama tapi bisa juga sendiri Tari ini meniru kegiatan petani yang mengerjakan sawah sampai ke upacara panen. Tari ini biasa dilakukan saat acara pertunjukan budaya

Tari Galuak Tari ini memakai galuak atau tempurung di kedua tangan Gerakannya diolah dari seluruh anggota badan yang banyak menirukan kehisupan hewan dan petani

Seni Musik dan Pantun


1. Seni Musik dan Pantun Masyarakat Minangkabau mempunyai beberapa alat musik tradisional yang khas, seperti rabab, saluang, dan lain-lain. Rabab adalah alat musik gesek, sementara saluang adalah semacam seruling dari pipa bambu. Dari instrument-instrumen tersebut, lahir berbagai kesenian musik. Kesenian Minagkabau dalam bentuk rabab adalah pertunjukan menyampaikan kaba atau kabar yang diiringi dengan alunan musik yang populer di daerah Pesisir Selatan Sumatera Barat, Pariaman, dan Solok. Kemudian, ada saluang jo dendang, yang berarti 'musik saluang disertai nyanyian'. Kesenian masyarakat Minangkabau saluangbiasa ditampilkan pada perayaan di desa-desa atau acara keluarga. Saluang juga digunakan untuk mengiringi permainan bagurau, yaitu lantunan pantun-pantun tentang keluh kesah, rayuan, atau sindiran. Kentalnya nuansa Islam di kalangan masyarakat Minangkabau yang berpadu dengan kebudayaan setempat melahirkan salawat dulang, yaitu kesenian menabuh dulang (nampan kuningan) oleh dua orang tukang salawat sambil mendendangkan syair. Salawat dulang biasanya ditampilkan di masjid-masjid atau surau.

You might also like