You are on page 1of 26

5

BAB II
DASAR TEORI

Untuk menunjang Tugas Akhir dengan judul Rancang


Bangun Rumah Kaca (Green House ) Serta Monitoring
Kelembaban Dan Suhu Pada Tanaman Hidroponik Sistem NFT
(Nutrient Film Technique) ini , dibutuhkan piranti- piranti sebagai
berikut :

2.1 Hidroponik sistem NFT (Nurient Film Technique)


Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum
istilah hidroponik dikenal sebagai “bercocok tanam tanpa tanah”
[7]
. Bercocok tanam dalam hal ini termasuk pembudidayaan di
dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan
porous seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil maupun
sterofoam. Salah satu penerapan dari prinsip dasar hidroponik
adalah dengan menggunakan sistem Nutrient Film Technique
(NFT). Model budi dayanya adalah dengan meletakkan akar
tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersirkulasi
dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.
Pemberian nutrisi pada sistem pertanian hidroponik NFT
berbeda dengan pemberian nutrisi pada sistem pertanian biasa.
Pada sistem hidroponik NFT, makanan yang berupa campuran
garam-garam pupuk dilarutkan dan diberikan secara teratur,
sedangkan bercocok tanam di tanah, pemberian pupuk untuk
tanaman hanya sekedar tambahan karena tanah sendiri pada
dasarnya secara alami telah mengandung garam-garam pupuk.
Pada hidroponik NFT, media tanam tidak berfungsi sebagai tanah.
Media tanam hanya berguna sebagai penopang akar tanaman serta
meneruskan air larutan mineral yang berlebihan sehingga harus
porus dan steril.
Garam pupuk yang diberikan harus mengandung semua
garam pupuk yang dibutuhkan tanaman. Untuk tanaman tomat
misalnya setidaknya terdapat 16 utama garm pupuk, yaitu karbon
6

(C), hydrogen (H), oksigen (O2), fosfor (P), kalsium (K), Nitrogen
(N), sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Molibdenum (Mo), Klorin (Cl).
Pada sistem hidroponik NFT, nutrisi dialirkan dalam wadah
penanaman (growing bed) berupa talang. Wadah dibuat miring
agar nutrisi dapat mengalir. Nutrisi yang telah melewati wadah
penanaman, ditampung dalam bak atau tangki dan kemudian
dipompa untuk dialirkan kembali.

Gambar 2.1.1 Skema Tipikal


Rancangan Hidroponik Sistem NFT

Tinggi larutan nutrisi dibuat hanya 3mm, tidak boleh lebih


dari itu karena air yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksigen
terlarut sedikit. Kecepatan aliran tergantung dari kemiringan,
wadah. Air yang mengandung pupuk dialirkan dengan bantuan
pompa listrik, jadi listrik harus tersuplai selama 24
jam. Keuntungan dengan sistem media ini kita tidak perlu repot
mengganti media setiap kali menanam, begitu tanaman dipanen di
pagi hari, talang atau pot sebagai wadahnya dibersihkan dapat
7

langsung disikat atau dicuci, usai dicuci NFT dapat diisi dengan
bibit baru (Fajar, 2006).
Selanjutnya, tiap fase pertumbuhan tanaman juga
memerlukan tiap jenis unsur hara dalam takaran tertentu pula.
Rasio antara anion (muatan negatip nutrisi) dan kation (muatan
positip nutrisi) pada tanaman akan menyebabkan pergeseran pH.
Salah satu lebih besar dan lebih kecil anatara anion dan katioan
memberi konstribusi pada kenaikan dan penurunan pH. Nitrogen
sebagai elemen yang dibutuhkan bagi pertumbuhan secara sehat)
berkemungkinan untuk memberi konstribusi seperti nirogen
cation (ammonium - NH4+) atau anion (nitrate - NO3-), maka rasio
dua unsur tersebut dalam larutan nutrien akan menyebabkan efek
besar pada laju dan arah perubahan pH terhadap waktu, Usman
(2004).
Secara spesifik besar suplai nutrisi ditentukan oleh
beberapa variable ukur seperti pH, Electric Conductivity, TDS,
COD dan BOD. Bagi kebanyakan petani di Indonesaia tentunya 4
variabel terakhir tidak akan mampu terbeli oleh karena harga di
pasaran relatip mahal. Oleh karena itu pada penelitian kali ni
dipilih variable pH mengingat harganya yang relatip murah
minimal dapat menggunakan kertas lakmus. Hidroponik dipilih
dalam penelitian ini didasarkan bahwa lingkungan yang harus
dijaga terutama sekali adalah pH berada pada kisaran pH 6,5-7,5
agar pertumbuhannya menjadi baik (berbuah lebih dari 3 dengan
waktu minimal lebih kurang dari 2-3 bulan, Fajar 2004). Sistem
atau lingkungan tersebut adalah setara dengan sistem reaksi asam-
basa dalam tangki pereaksi, suatu hal yang telah lama digeluti
oleh beberapa peneliti (Hendra Cordova dkk, 1992-2007). Bila
larutan (air + nutrisi) didalam lingkungan hidroponik terlalu asam
(dibawah pH 6) atau basa (diatas 7,5) akan menghambat serapan
udara dan nutrisi (kandungan N, P dan K) oleh akar tumbuhan.
Oleh karena itu model pH yang akan dikembangkan dapat
digunakan untuk mengatur nutrisi agar media tersebut berada
pada kisaran pH yang diperlukan (pH 6-7,5). Tumbuhan akan
menyerap zat makanan dan melepaskan bahan kimia kedalam
8

larutan. Proses ini akan menyebabkan larutan nutrisi (nutrient)


akan berubah menjadi lebih basa atau asam. Rasio antara anion
(muatan negatip nutrient) dan kation (muatan positip nuttrien)
pada tanaman akan menyebabkan pergeseran nilai pH. Apabila
nilai pH melebihi 7, larutan akan bersifat basa perlu ditambahkan
larutan nutrisi yang bersifat asam seperti KCl, sedangkan bila pH
turun (lebih kecul dari pH 6, asam) biasanya ditambah potassium
hydroxide (KOH) atau sodium hydroxide (NaOH) yaitu soda
bikarbonat untuk membuat kue. Teknik NFT yang merupakan
salah satu sistem hidroponik yang mengalirkan secara bolak-balik
dari tangki nutrisi ke dalam media tanam (akar tanaman) untuk
menjaga harga pH dan perkembangan tumbuh tanaman di dalam
hidroponik tersebut. Teknik ini telah berkembang selaras dengan
perkembangan teknologi digital yang mana terdapat operasi
sistem ini yang diatur oleh komputer.
Ketepatan perubahan pH dalam media tanam tersebut
memerlukan bentuk model dinamik pH terhadap waktu yang
dimonitoring terus menerus selama tumbuhan ditanam. Berdasar
hubungan kelistrikan (muatan listrik), maka harga pH dapat
ditentukan dari kontribusi oleh muatan-muatan yang bekerja yaitu
kebasaan ([OH-]) dan keasaman ([H+]) (dari lingkungan media
tanam air + pupuk atau nutrisi). Namun dalam lingkungan
hidroponik harga pH dipengaruhi juga oleh proses fotosintesis
dengan bantuan matahari dan respirasi pada malam hari. Oleh
karena itu perlu dikembangkan model pH yang menggabungkan
perolehan persamaan dari media tanam (air) dan pupuk dengan
kedua peristiwa tersebut. Sebagai studi kasus dalam penelitian ini
akan dilakukan model pH pada lingkungan hidroponik tanaman
Tomat yang kecepatan pasokan defisit terhadap
permintaan/suplai, sekitar hampir 25% (BPS, Prov. Jatim,
Provinsi Jawa Timur Dalam Angka Tahun 2007).
Model pH yang dikembangkan akan menentukan solusi
[H+] dari peristiwa kesetimbangan muatan (electroneutrality
equilibrium) dan invariansi reaksi Reaction Invariants) atau
dikenal dengan pendekatan fisika kimia physico-chemical
9

approach). Model pH selanjutnya diperoleh secara dinamik


(bergantung pada waktu) dan digunakan untuk mengatur laju
aliran nutrisi yang harus diberikan. Sebagai tindak lanjut, model
ini akan divalidasi dengan prototype di laboratorium dengan
simulasi dan rancang bangun kontrol pH sebagai sensor dan aksi
kendali pemberian pupuk (nutrisi).

2.2 Rangkaian Filter


Rangkaian filter merupakan rangkaian pelewat jalur
frekuensi tertentu dengan melakukan penguatan pada frekuensi
tertentu atau melakukan pelemahan pada frekuensi tertentu. Low
Pass Filter Sebuah rangkaian filter yang memberikan output yang
tetap hingga pada frekuensi imput berada diatas frekuensi cut –
off tersebut, maka rangkaian ini adalah rangkaian low pass filter.
Rangkaian low pass filter melewatkan frekuensi rendah dan
menahan frekuensi tinggi. Frekuensi kritis adalah frekuensi
dimana perbandingan antara tegangan out put terhadap tegangan
input adalah 0,707. jika hubungan denga nilai resistor dan
kapasitor, maka persamaan frekuensi kritis adalah :

Vin Vout

1
fc :
2 Π RC
Gambar 2.2.1 Low Pass Filter
2.3 Mikrokontroler
10

Mikrokontroler adalah sebuah computer dalam chip yang


digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik. Sebuah
mikrokontroler umumnya berisi seluruh memori dan antarmuka
I/O yang dibutuhkan, sedangkan mikroprosesor serba guna
membutuhkan chip tambahan untuk menyediakan fungsi yang
dibutuhkan. Mikrokontroler hanya bisa menjalankan satu program
aplikasi saja yang tersimpan pada memori programnya ROM
(Read Only Memory). Oleh Karena itu Mikro-System sering pula
disebut sebagai Minimum System dan merupakan suatu rangkaian
terintegrasi atau IC (Integrated Circuit) yang diperlukan oleh
suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping yang
didalamnya terdiri dari pusat pemroses (Central Processing Unit),
RAM (Random Access Memory), EEPROM (Electrical Erasable
Programmable Read Only Memory), atau EPROM (Erasable
Programmable Read Only Memory), atau PROM (Programmable
Read Only Memory), unit input/output, antarmuka serial dan
parallel, timer dan counter, serta interup kontroler.
Fasilitas port paralel yang dimiliki dapat dipergunakan
untuk mengendalikan peralatan luar atau memasukkan data yang
diperlukan. Port serial dapat dipergunakan untuk mengakses
sistem komunikasi data dengan peralatan luar. Timer/Counter
yang ada dapat dipergunakan untuk mencacah pulsa, menghitung
lama pulsa atau sebagai pewaktu umum. Sedangkan sistem
intterupt membuat AT89S51 dapat dipakai pada aplikasi-aplikasi
yang mendekati sistem dengan proses real time. Rangkaian clock
internal yang dimiliki AT89S51 menjadikan cukup hanya
menambah sebuah osilator kristal dan dua kapasitor untuk
menghasilkan clock bagi seluruh sistem rangkaian.
Sistem mikrokontroler standart dewasa ini adalah
mikrokontroler 8 bit. Mikrokontroler AT89S51 merupakan
sebuah IC mikrokomputer 8 bit dengan 4 Kb Flash memori
(PEROM) yang mudah dan dapat dihapus maupun diisi sebuah
program. Gambar IC mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada
gambar IX.1.
11

Gambar 2.3.1 Mikrokontroller AT89S51

Syarat dari Minimum system haruslah memiliki 3


komponen yaitu:
RAM Internal
Mikrokontroler 89S51 yang merupakan keluarga Intel
8031, memiliki 128 byte RAM Internal. RAM Internal ini
terdapat dalam keping 89S51, karenanya memori ini adalah
memori tercepat yang ada dalam sistem, dan juga tempat yang
paling fleksibel untuk membaca, menulis, dan memodifikasi isi
datanya. RAM Internal ini bersifat volatile, yang berarti jika
89S51 mengalami reset, maka isi memori akan hilang. RAM
Internal digunakan sebagai spasi untuk variabel yang dibutuhkan
untuk diakses berulang-ulang dengan kecepatan tinggi. RAM ini
juga digunakan oleh mikrokontroler sebagai tempat penyimpanan
stack. Karena hal ini, besar stack dari 89S51 dibatasi maksimum
128 byte; namun kenyataanya maksimum 80 byte karena 48 byte
sisanya digunakan untuk pemakaian lainnya. Jika pemakai
memiliki variabel-variabel yang diletakkan pada RAM Internal
ini, maka besar maksimum stack 80 byte ini akan menyusut.
RAM Eksternal
RAM Eksternal adalah kebalikan dari RAM Internal.
Seperti namanya, RAM Eksternal adalah memori yang dapat
12

diakses secara acak yang terletak di luar keping mikrokontroler.


Karena memori ini terletak di luar keping, maka tidak fleksibel
untuk mengaksesnya karena memakan lebih banyak instruksi dan
waktu. Namun RAM Eksternal ini memiliki keuntungan yang
terletak pada fleksibilitas ukuran spasinya. Jika RAM Internal
terbatas pada 128 byte, maka RAM Eksternal mampu
mengalamati spasi hingga 64K. Dan, jika digunakan kombinasi
trik hardware dan software, maka spasi ini masih bisa
dikembangkan lebih besar.
Memori SFR (Special Function Register)
SFR adalah suatu daerah memori yang mengontrol fungsi
spesifik dari prosesor 89S51. Sebagai contoh, empat SFR dapat
diakses untuk 32 input/output dari 89S51. SFR yang lain
mengijinkan pemakai untuk membaca maupun menulis dari dan
ke port serial dari 89S51. Dalam pemrograman, SFR
diilustrasikan sebagai memori internal. Sebenarnya SFR memang
merupakan bagian dari Internal RAM, hanya dibatasi oleh alamat,
alamat 00h hingga 7Fh mengarah pada alamat RAM Internal,
sedangkan alamat 80h hingga FFh mengarah pada alamat SFR.
Memori Bit
Mikrokontroler 89S51 memberikan kemampuan untuk
mengakses memori bit sebagai variabel yang hanya berisi kondisi
logika 0 atau 1. Terdapat 128 bit variabel yang tersedia untuk
pemakai, yang memiliki alamat 00h hingga 7Fh. Untuk
mengaksesnya, dapat digunakan perintah SETB dan CLR.
Memori Bit adalah bagian dari RAM Internal. Pada IC AT89S51
terdapat berbagai macam bagian yang berguna dalam
pemrograman mikrokontroller. Gambar di bawah ini
menunjukkan diagram blok dari IC AT89S51.
13

Gambar 2.3.2 Blok Diagram Inti dari AT89S51

Dengan memiliki PEROM ini AT89S51 sangat mudah


digunakan karena jika suatu alat kontrol diinginkan perubahan
fungsi pengaturan tidak perlu mengubah sistem kontrolnya
(rangkaiannya) apabila jumlah maupun jenis dari masukan dan
keluarannya tidak berubah. Mikrokontroler AT89S51 memiliki 40
pin dengan susunan seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.3.3 PDIP dari AT89S51


14

Bahasa Assembly AT89S51


Mikrokontroller dan mikroprosessor menggunakan kode
biner sebagai perintahnya. Namun pada saat membuat suatu
program, sangat sulit bila menggunakan bilangan biner untuk
mempresentasikan perintah mesin. Cara yang mudah yaitu dengan
menggunakan bahasa assembly. Bila setiap perintah ditampilkan
dalam bentuk ini program akan lebih mudah untuk dibaca dan
dipahami. Setiap perintah mesin diberi nama yang sederhana dan
singkat yang disebut mnemonik. Karena terdapat korespondensi
satu-satu antara perintah bahasa assembly dasar dan perintah
mesin, pengubahan dari suatu bentuk ke bentuk lainnya dapat
dilakukan.
Pemetaan satu ke satu ini memiliki pengecualian untuk
teknik assembly dengan bantuan komputer. Hampir semua bahasa
assembly menyertakan directive (pengarah) yang menyediakan
data penting bagi komputer. Pengarah ini muncul dalam program
seperti mnemonik biasa namun sebenarnya hanya digunakan
untuk menentukan segi tertentu dalam proses assembly.
Program bahasa assembly dapat diubah kedalam bahasa
mesin. Dalam kedua bentuk (bahasa assembly dan bahasa mesin)
perintah program secara umum disebut kode. Istilah kode sumber
(source kode) diperuntukan bagi program asli yang ditulis dalam
bahasa assembly. Hasil perintah mesinya disebut kode objek
(object kode).
Pemakaian paling sederhana dari bahasa assembly adalah
sebagai bantuan dalam pengembangan kode untuk mikroprossesor
secara manual. Namun setelah program assembly yang dapat
dikerjakan dalam komputer berhasil dibuat, maka jarang sekali
pemrograman ditulis langsung kode objeknya.
15

Gambar 2.3.4 Bagan kerja Proses Assembly

2.4 LCD (Liquid Crystal Display) Module


Layar LCD merupakan media penampil data yang sangat
efektif dalam suatu sistem elektronik. Agar sebuah pesan atau
gambar dapat tampil pada layar LCD, diperlukan sebuah
rangkaian pengatur scanning dan pembangkit tegangan sinus.
Rangkaian yang cukup rumit ini awalnya sering menjadi kendala
bagi pemula elektronika dalam menggunakan agar LCD dan
antarmuka ke mikrokontroler.
LCD yang terdiri dari Liquid yang bisa diartikan cair yang
mengatur kristal agar mempolarisasikan cahaya. Setiap cell
berlaku seperti prisma yang membiaskan cahaya matahari (putih)
menjadi warna tertentu. Bahan kristal yang digunakan adalah
Pasive matrix, indium-tin oxide, Active matrix.
Pada LCD terdapat downloader yang akan disambungkan
ke mikrokontroller.

Gambar 2.4.1 LCD Board


16

2.5 Motor DC
Prinsip kerja dari motor DC magnet permanent Motor DC
merupakan motor analog yang hanya mampu membaca analog
dalam bentuk sinyal listrik dapat dijelaskan pada sebuah kawat
berarus yang dihubungkan pada kutub magnet utara dan selatan,
yang nantinya akan terdapat suatu gaya yang bekerja untuk
menggerakkan kawat tersebut. Sedangkan arah gaya dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kiri.
Prinsip kerja dari motor arus searah berdasarkan pada
penghantar yang membawa arus ditempatkan dalam satu medan
magnet, maka penghantar tersebut akan mengalami gaya.
Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi
mekanik, sehingga motor akan berputar. Jadi motor arus searah
ini menerima sumber arus searah dari jala - jala kemudian diubah
menjadi energi mekanik berupa perputaran, yang nantinya dipakai
oleh peralatan lain. Pengaturan kecepatan motor DC sangat
presisi / teliti dalam range tegangan input motor yang besar.

Gambar 2.5.1 Bagian-Bagian Motor DC

Apabila pada penghantar yang dialiri listrik dan terletak


diantara dua buah kutub magnet,maka pada penghantar tersebut
akan terjadi gaya yang dapat menggerakkan penghantar tersebut.
Arah gerakan penghantar berdasarkan kaidah tangan kiri. Gaya
17

gerak putar tergantung dari arus dan gaya magnetnya. Kunparan


yang terletak diantara kutub magnet sedang berputar maka pada
kumparan tersebut akan timbul suatu tegangan yang berlawanan
arah dengan tegangan dari luar yang disebut GGL lawan, besar
kecilnya GGL lawan tergantung dari tahanan jangkarnya. Agar
arus dapat mengalir dengan besar maka tahanan jangkar dibuat
sekecil mungkin. Sebab arus yang mengalir pada jangkar akan
diubah menjadi gaya putar.

Gambar 2.5.2 Motor DC

Didalam dunia elektronik sekarang ini banyak diketahui


tentang fungsi gerak mekanik yang ditimbulkan oleh karena arus
listrik yang mengalir dan kemudian diubah mejadi energi
mekanik dengan menggunakan fungsi elektromagnetik.Perangkat
gerak elektrik yang bertindak sebagai actuator (pelaksana) untuk
setiap perintah gerak disebut juga dengan motor. Motor
merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah
energi listrik (elektrik) menjadi tenaga gerak (mekanik).
Komponen dasar yang menyusun motor ini adalah rotor, stator,
brush, dan lain-lain.
Pada pengoperasian motor listrik terjadi perubahan dari
energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip kerjanya
18

berdasarkan atas prinsip bahwa apabila suatu penghantar yang


dialiri arus listrik diletakkan dalam suatu medan magnet, maka
akan timbul gaya mekanik. Komponen- komponen yang ada pada
motor listrik yaitu : Kumparan medan untuk menghasilkan medan
magnet.,kumparan jangkar untuk mengimbaskan ggl pada
koduktor-konduktor yang terletak pada alur-alur jangkar dan
celah udara yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam
medan magnet.
Berdasarkan hukum Kirchoff serta hukum rotasi mekanis
Newton, persamaan fungsi alih yang menggambarkan dinamika
rotasi kecepatan putar, Sedangkan untuk bobot baru adalah sama
dengan bobot lama ditambahkan dengan koreksi yang
proporsional dengan nilai negatif dari gradien squared error pada
bobot baru tersebut.

Gambar 2.5.3 Prinsip Kerja Motor DC

Prinsip Kerja Dari Motor DC


19

Prinsip-prinsip dasar dari motor DC ini adalah sebuah


penghantar yang membawa suatu arus yang bebas bergerak dalam
suatu medan magnet yang akan mengalami suatu gaya mekanis,
bila arus searah disalurkan ke segmen komutator 1 dan komutator
3 dengan menggunakan polaritas yang akan diperlihatkan. Mesin
tersebut akan bekerja sebagai motor dan berputar searah jarum
jam bila dilihat dari sudut pandang pada ujung komutator.
Segmen-segmen komutator tersebut diisolasi dari poros dan dari
satu sama lainnya. Arah gerakan motor dapat diperoleh dari salah
satu aturan tangan kiri atau aturan tangan kanan. Kemungkinan
lain, arah ini dapat ditentukan dengna menggunakan kumparan-
kumparan satu sebagai sebuah sinonolida yang menghasilkan
suatu putaran yang menghasilkan suatu putaran dengan tarikan ke
kutub yang selatan dari medan magnet yang permanent.

2.6 Sensor Kelembaban & Suhu


Sensor HSM-20G adalah sensor pengukur kelembaban
dan temperatur. Dimana wujud dari humidity tersebut seperti
gambar dibawah ini

Gambar 2.6.1 Sensor Humidity & Temperatur


HSM-20G
Sensor humidity HSM-20G dimana kelembaban relatif
bisa di konversi ke tegangan keluaran yang standart. Macam-
20

macam dari jenis aplikasi yang dapat digunakan oleh sensor ini
adalah lembab,dan sangat lembab, untuk AC,data loggers
kelembaban, automotive climate control, dll.
Sensor ini mempunyai beberapa karekteristik dimana
batas input tegangan DC 5±0.2 volt, batas output tegangan adalah
sebesar DC 1-3volt, akurasi pengukuran ±5%RH, operasi arus
maksimum 2mA, batas storage RH 0-99%RH, batas operasi RH
20-95%(100%RH intermittent), kondensasi transient <3%RH,
batas storage temperatur -200C - 700C, batas operasi temperatur
00C-500C, hysteresis (RH@250C) maksimal 2%RH, sangat linier,
respon waktu (63% perubahan step) 1 menit.
Semua standart alat ini berdasarkan variasi kelembaban di
bawah 60%RH pada saat 250C. kelengkapan semua tes-tes yang
ada, module ini akan melewati batas bawah nominal lingkungan.
Dan juga kelembaban untuk 24 jam.

Grafik 2.6.1 Kurva Respon HSM-20G Pada 250C (3)

Pada grafik 1 diatas dapat terlihat jelas bagaimana


hubungan antara nilai kelembaban dan tegangan keluaran yang
21

membentuk garis linier karena kelembaban berbanding lurus


dengan tegangan keluaran
Pada table 1 diatas dapat dilihat range atau batas untuk
nilai kelembaban pada sensor ini sebagaimana terlihat bahwa nilai
tengan keluaran berbanding lurus dengan persentase kelembaban.
Nilai yang tertera diatas bahwa nilai batas kelembaban maksimum
90%RH dan batas minimum 10%RH dengan tegangan 0.74volt
dan maksimal 3.19 volt.

Gambar 2.6.2 Dimensi Sensor Humidity

Tabel 2.6.1 Pin sensor humidity

Pada gambar 15 diatas terlihat jelas konfigurasi mulai


dari gambar hingga tabel pada sensor kelembaban dan temperatur
ini. Dimana pada setiap kaki tentu mempunyai fungsi yang
berbeda-beda untuk dihubungkan antara satu dengan yang
lainnya. Pada sensor ini ada 4 kaki yaitu untuk kelembaban,
temperatur, ground, dan juga Vcc.
22

2.7 Konverter Analog to Digital


Konverter analog ke digital atau ADC (Analog to Digital
Converter), adalah alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan
analog pada input menjadi tegangan digital pada outputnya,
sehingga data tersebut akan terbaca oleh peralatan interface dan
dapat diproses oleh mikroprosesor. Secara umum ADC dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :

ADC dengan golongan open-loop (tanpa feedback)


Misalnya : tipe flash ADC, slope converter, dual converter.
ADC dengan golongan close-loop (dengan feedback)
Misal : single counter ADC, Tracking ADC dan Succesive.

Gambar 2.7.1 ADC metode pendekatan berturut-turut.

Prinsip kerja rangkaian diatas adalah jika sinyal masukan mulai


konversi dari unit kendali diberi logika 0, maka register SAR
(Succesive Aproximation Register) akan mereset sehingga
keluaran Vout unit DAC (Digital to Analog) menjadi 0.
23

2.8 Tranformator Daya dan rangkaian suply


Transformator daya (trafo) sering digunakan untuk
menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik 110 / 220 volt pada
kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih rendah
pada kumparan sekundernya.
Transformator daya dalam rangkaian power supply
digunakan untuk tegangan input. Gambar 2.2 menunjukkan
simbol transformator daya.

a) Tanpa CT (Cente Tap) (b) Menggunakan CT (CenterTap)


Gambar 2.8.1 Transformator Daya

Transformator Arus
Transformator arus digunakan untuk mengukur arus
beban suatu rangkaian. Dengan menggunakan transformator arus
maka arus beban yang besar dapat diukur hanya dengan
menggunkan alat ukur (ampere meter) yang tidak terlalu besar.
Dengan mengetahui perbandingan transformasi N1 N 2 dan
pembacaan ammeter (I2), arus beban I1 dapat dihitung. Bila
transformator dianggap ideal maka arus beban:
N2
I1 = × I 2 ..........................(pers.1)
N1
Untuk menjaga agar fluks ( Φ ) tetap tidak berubah, perlu
diperhatikan agar rangkaian sekunder selalu tertutup. Dalam
keadaan rangkaian sekunder terbuka ggm N2I2 akan sama dengan
nol (karena I2=0) sedangkan ggm N1 I1 tetap ada, sehingga fliks
normal ( Φ ) akan terganggu.
24

Operasi sebuah transformator disebut dalam keadaan


ideal, yaitu jika rangkaian sekunder mempunyai impedansi yang
rendah pada saat digunakan sebagai pengukuran atau dalam
keadaan dihubung singkat. Tetapi jika sisi sekunder digunakan
untuk relai pengaman, biasanya rangkaian tersebut mempunyai
harga reaktip yang cukup besar dan dapat menyebabkan
transformator arus tersebut mempunyai burden Volt-Ampere.
Adanya burden dapat menyebabkan kesalahn harga perbandingan
dan kesalahan sudut.

Gambar 2.8.2 Transformator Arus

Pada Gambar 2.15 I2 merupakan arus yang mengalir


melalui Z dan akan menyebabkan jatuh tegangan Vgh yang
mendahului I2 dengan sudut fasa Ψ. R adalah tahanan lilitan
sekunder dan X2 adalah harga reaktansinya. Besar gaya listrik Efe
adalah :
E = Vef = I (R2 + jX 2 ) + V gh ..................( pers.2)
Gaya gerak listrik inilah yang akan membangkitkan fluks
di dalam inti. Io merupakan pemagnetan pada sisi primer. I1
adalah arus primer yang tidak sefasa dengan arus sisi sekunder I2.
perbedaan fasa kedua arus ini adalah sebesar δ dan juga harga
perbandingan tidak tepat sama seperti harga perbandingan lilitan
25

karena tergantung dari perbedaan relatif antara besaran dan fasa


arus pemagnetan Io.
Penggunaan bahan inti besi transformator arus yang
mempuyai permeabilitas tinggi dapat menurunkan komponen
tersebut, tetapi tergantung juga pada impedansi beban dan
reaktans bocor sekunder. Besaran yang terakhir ini sangat
mempengaruhi kesalahan sudut dan kesalahan perbandingan.

Transformator Tegangan
Transformator tegangan digunakan untuk mengukur
tegangan. Dengan mengetahui N1 dan N2, membaca tegangan V2,
serta menganggap transformator ideak maka tegangan V1 adalah :
N1
V1 = V2 .......................(pers.3)
N2
Pentanahan rangkaian sekunder diperlukan untuk mencegah
adanya beda potensial yang besar antara kumparan primer dan
sekunder (antara titik a dan b) pada saat isolasi kumparan primer
rusak.

Gambar 2.8.3 Transformator Tegangan

Kapasitor Filter
Tegangan keluaran dari diode penyearah gelombang penuh
masih dalam kondisi berdenyut (belum rata) sehingga dibutuhkan
sebuah kapasitor filter yang ditempatkan pada terminal keluaran
tegangan searah dari diode penyearah. Kapasitor ini berfungsi
untuk meratakan denyutan-denyutan (ripple) tersebut dan
memberikan suatu tegangan searah yang hampir murni.
26

Gambar 2.8.4 Kapasitor Filter

Regulator
Pemakaian regulator pada pencatu daya berfungsi sebagai
stabilitas tegangan. Komponen aktif ini mampu meregulasi
tegangan menjadi stabil. Komponen ini sudah dikemas dalam
sebuah IC regulator tegangan tetap yang biasanya sudah
dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga
pembatas suhu (thermal shutdown). Jenis IC regulator tegangan
tetap yang sering dipakai adalah jenis 78xx atau 79xx. IC
regulator 78xx menghasilkan output tegangan dengan polaritas
positif sedangkan 79xx menghasilkan output tegangan dengan
polaritas negatif.
Pemakaian dari kedua tipe regulator ini tergantung dari
kebutuhan yang ada, dimana apabila kita butuhkan supply dengan
polaritas positif dan negatif maka kedua regulator tersebut kedua-
duanya kita pakai. Konstruksi dari regulator ini dapat dilihat pada
Gambar 13.

Gambar 2.8.5 IC Regulator 78xx

Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator


dengan IC tersebut bisa bekerja, tegangan input harus lebih besar
dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan
Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet
kompenen tersebut. Pemakaian alumunium pendingin (heatsink)
27

dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk mencatu arus yang


besar.

Diode Penyearah
Diode pada rangkaian catu daya ini berfungsi sebagai
penyearah tegangan bolak – balik (VAC) menjadi tegangan
searah (VDC). Konfigurasi dari pemakaian diode penyearah ini
ada dua macam yaitu penyearah diode setengah gelombang dan
penyearah diode gelombang penuh. Dibawah ini merupakan
rangkaian dioda penyearah gelombang penuh.

Gambar 2.8.6 Penyearah Dioda Gelombang Penuh.

Grafik 2.8.7 Sinyal Input dan Output dari Rangkaian Dioda


Penyearah. (a)Sinyal Input, (b)Sinyal Output
28

Relay merupakan komponen penunjang pada rangkaian


penggerak (driver) motor Direct Current (DC).
Secara garis besar relay dapat dibagi menjadi dua tipe,
yaitu :
Relay tipe kontak membuka / menutup secara
mekanis.
Relay tipe non kontak dengan gerbang
semikonduktor.

Gambar 2.8.8 Relay Elektromagnetik Tipe Kontak


Ket gambar :
a = fixed contact c = magnetic coil
b = coil terminal

2.9 Kelembaban & Suhu


Kelembaban udara adalah (humidity) adalah jumlah uap
air yang dikandung udara. Dua jenis kelembaban udara yaitu:
a) Kelembaban relatif (relative humidity) adalah bilangan yang
menunjukkan perbandingan antara jumlah wap air yang
dikandung udara dengan jumlah maksimun uap air yang
dapat dikandung udara pada suhu dan tekanan yang sama.
Kelembaban relatif dinyatakan dengan persen (%) Contoh
pada suhu 25° C udara bervolume 1 m3 maksimal dapat
memuat 20 gram uap air. Namun kenyataannya hanya
mengandung 15 gram uap air.
b) Kelembaban Absolud atau mutlak (absolute humidity)
adalah jumlah wap air yang terdapat dalam 1 m3 udara (
gram/m3 ). Kelembaban mutlak dinyatakan dalam gram.
Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
Higrometer.
29

Wet Bulb Temperature atau temperatur bola basah adalah


temperatur pada termometer dengan sumbu basah yang mana
aliran udara pada kecepatan spesifik. Wet Bulb Temperatur
adalah kuantitas menengah yang digunakan untuk beberapa
perhitungan psikrometrik. Perancang menggunakannya untuk
pengidentifikasian cepat terhadap kandungan uap basah pada
udara.
Ratio Humidity
Ratio Humidity atau rasio kelembaban adalah perbandingan
antara massa uap cair dan massa udara kering pada
campuran udara lembab.
Partial Pressure
Tekanan partial adalah uap cair pada udara homogen pada
pencampuran uap cair yang digunakan untuk
mendefinisikan relative humidity. Tekanan partial adalah
penggunaan tekanan dengan satu komponen gas pada
pencampuran beberapa gas.
Relative Humidity
Relative Humidity adalah perbandingan antara tekanan
parsial pada uap cair dan tekanan saturasi pada uap cair
dengan adanya temperatur dry bulb.
Jadi Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Dengan
Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan
absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif.
Kelembapan absolut mendefinisikan massa dari uap air pada
volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya
dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).

Suhu
Apabila terdapat udara dengan kandungan uap air banyak
kemudian dipanaskan,maka udara memuai. Udara yang telah
memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Maka akibatnya,
tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Sehingga
Volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin tinggi
suhu, semakin banyak uap air yang terkandung, artinya semakin
30

tinggi kelembaban, Suhu dinyatakan dengan fareinheit atau


celcius, humidity atau kelembaban dinyatakan dengan RH.. %,
sedangkan tekanan udara dinyatakan dalam atm atau
milibar/hektopascal, atau inch mercury. Kalau suhu tinggi,
tekanan rendah dan kelembapan nisbi (kelembapan relatif sama
dengan relative humidity) rendah

Hubungan antara suhu dengan kelembaban


Dari pengertian diatas bahwa kelembaban adalah konsentrasi
uap air di udara. Dengan Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik
atau kelembapan relatif. Kelembapan absolut mendefinisikan
massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas,
sedangkan suhu kenaikan kadar uap air dalam udara sehingga jika
kelembaban naik maka suhu juga akan naik. Begitu sebaliknya
jika kelembaban turun maka suhu juga akan turun. Kelembaban
merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat
dipengaruhi oleh temperatur. Grafik tingkat kejenuhan tekanan
uap air terhadap temperatur diperlihatkan pada grafik dibawah ini

Grafik 2.9.1 Hubungan suhu dengan kelembaban

Sehingga dapat ditulis persamaan perhitungan prosentase RH


sebagai berikut :

You might also like