You are on page 1of 5

Nama : Willy Pratama NPM : 1014081050

TUGAS RESPONSI INVENTARISASI HUTAN Pemba a!a" #a$a %el&m#&% 1 Pada responsi pertama, kelompok ini mempresentasikan materi tentang inventarisasi hutan. Persentasi ini membahas salah satunya mengenai pengambilan sampel dapat menggunakan teknik sampling bertingkat, yaitu mengambil contoh sampel dengan unit contoh utama. Dengan teknik sampling bertingkat ini pengambilan sampel dilakukan dengan pertama-tama mengambil sampel dengan ruang lingkup primer, kemudian diperkecil lagi ruang lingkupnya menjadi sampel skunder, dan yang terakhir ruang lingkup tersier yang lebih kecil dari ruang lingkup skunder. Persentasi ini juga membahas pengertian Inventarisasi Hutan menggunakan metode sampling dan tahapan-tahapan dalam pengambilan sampel, seperti : 1. emilih populasi, membahas mengenai semua elemen yang terlibat dengan komponen. Perencanaan e!plisit yang terlibatkan, dapat berupa elemen, unit sampling, ketekunan, dan "aktu. #. $. %. &. (. ). emilih unit-unit sampling, membahas mengenai unit analisa darimana sampel berasal. emilih kerangka sampling, pembahasan mengenai kerangka yang digunakan. emilih desain sampel, pembahasan mengenai tipe dari metode-metode atau pendekatan yang digunakan. emilih ukuran sampel, berkaitan dengan tipe 'aktor berupa homogenitas, kepercayaan, kekuatan statistik dan prosedur analisa. emilih rancangan sampling, dan emilih sampel.

Pemba a!a" #a$a %el&m#&% ' Pada responsi kedua, kelompok ini mempresentasikan mengenai Intensitas *ampling dalam mengiventarisasi hutan. Pengertian dari intensitas sampling adalah suatu bilangan yang membandingkan antara luas sample dengan jumlah samplenya. *ecara keseluruhan in'ormasi yang diperlukan sebelum menentukan besarnya intesitas sampling adalah: 1. +esarnya error yang dapat diterima,diperkenankan, misalnya &-. Ini bergantung pada tujuan invetarisasi. #. Indikasi mengenai ragam populasi, yang dapat diperoleh dari pengalaman masa lalu, atau di tempat yang baru, yaitu inventarisasi yang pertama kali, dapat diketahui dari pembutan sejumlah kecil petak ukur pendahuluan .preliminary survey/. 0agam populasi dapat dinyatakan dalam standar deviasi .s/ atau persen terhadap harga rata-rata disebut coeficient of variation .12/. 0umus $. 3ntuk dapat menghitung nilai kesalahan, harus ditetapkan dahulu tara' peluang yang diinginkan. +esar kecilnya tara' peluang ini banyak bergantung pada tujuan inventarisasi. +iasanya t diambil untuk tara' pelung 4&-. 3ntuk menghitung intensitas sampling ada dua macam cara yaitu: 1. enghitung jumlah luas sampel yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat kecermatan yang diinginkan dan kesalahan sampling yang diperkenankan. #. Dengan menetapkan besaarnya intensitas sampling sebelum pelaksanaan pengukuran dilapangan, tanpa menghiraukan kecermatan sampling yang diperoleh. 0umus perhitungan diatas sesuai dengan in'ormasi yang diperlukan sebelumnya, dan dapat dikatakan bah"a intensitas sampling tergantung pada: 1. Ragam populasi .s/. *emakin besar standar deviasi populasi, yang berarti semakin heterogen populasi tersebut, diperlukan intensitas sampling yang lebih besar untuk mencapai kecermatan tertentu.

#. Taraf peluang .t/. *emakin tinggi tara' peluang yang diperlukan, yang berkaitan dengan tingkat kecerrmatan yang lebih besar, semakin besar nilai t, sehingga semakin besar pula intensitas sampling yang diperlukan. 5kan tetapi pengaruh perbedaan tara' peluang terhadap intensitas sampling tidak begitu besar bila dibandingkan dengan pengaruh ragam populasi, terutama bila jumlah petak ukurnya lebih besar sehingga derajat bebasnya juga besar dan nilai t tidak banyak berbeda untuk berbagai macam derajat bebas. $. Kesalahan yang diperkenankan .56/. +ila kesalahan sample yang diperkenankan semakin besar, sehingga batas kepercayaan juga semakin besar, maka intensitas sampling yang diperluukan semakin kecil. Pemba a!a" #a$a %el&m#&% ( Pada responsi ketiga, kelompok ini mempresentasikan mengenai 3kuran Petak 3kur dalam Inventarisasi Hutan. Dalam persentasi ini, inventarisasi merupakan suatu kegiatan mengumpulkan data atau kegiatan pengumpulan data. Petak ukur dibuat bertujuan untuk me"akili suatu komunitas. 1ara peletakan petak ukur ada dua, yaitu: 1. 1ara acak : petak ukur dapat diletakkan dimana saja .bebas/, dan vegetasinya homogen. - kelebihan #. : bebas meletakkan petak ukur. - kekurangan : kemungkinan data yang didapatkan bias. 1ara statistik : cara ini lebih mudah, dan data yang didapatkan bersi'at re'resentati'. 1ara ini lebih sering digunakan. - kelebihan : mudah digunakan dan data yang didapatkan lebih akurat. - kekurangan : "aktu pengamatan lebih lama. +ila semakin heterogen data yang didapatkan, nilai eror sampelnya akan semakin kecil. 7uas petak ukur untuk heterogenitas, yaitu : 8,8# Ha9 8,8% Ha9 8,8& Ha9 8,1 Ha. 1ara memilih ukuran petak ukur, yaitu menghitung koe'isien korelasi .1/ antara petak ukur kecil dan petak ukur besar. 7alu membandingkan "aktu ratarata yang diperlukan untuk membuat petak ukur. 7alu menghitung dan

membandingkan koe'isien varian .12/ sampel yang diambil dari masing-masing petak ukur. :urva *pesies 5rea .:*5/, merupakan nilai komulati' dari spesies yang digambarkan sebagai jumlah komulati' dalam areal sampel untuk menentukan luas minimal kuadrat yang dapat menentukan gambaran atau memberikan gambaran komunitas tumbuhan yang me"akili dari segi penyusunnya. Pemba a!a" #a$a %el&m#&% 4 Pada responsi keempat, kelompok ini mempresentasikan mengenai +entuk-+entu Petak 3kur dalam Inventarisasi Hutan. Didapatkan bah"a petak ukur tedapat tiga macam, yaitu: 1. Petak ukur empat persegi panjang #. Petak ukur bujur sangkar $. Petak ukur lingkaran. 5da dua jenis pengukuran, yaitu: 1. Pengukuran merusak adalah dalam melakukan pengamatan kemudian mengambil suatu spesies dari tempat pengamatan tersebut .sampel 'isik/, dan9 #. Pengukuran tidak merusak, yaitu melakukan pengamatan kemudian tidak mengambil spesies .sampel 'isik/ dari tempat pengamatan tersebut, tetapi hanya mengambil data, sampel data saja. ;eknik sampling kuadrat, yaitu petak contoh tunggal atau beberapa petak contoh, dam pengambilan sampel secara random. Petak contoh dibuat tergantung dengan mor'ologi tumbuhan, seperti kerapatan dan kerapatan relati', 'rekuensi dan 'rekuensi relati', dan dominansi dan dominansi relati'. Petak ganda, yaitu banyak petak contoh yang digunakan dan tersebar. Dalam melakukan petak ganda ini ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu metode jalur, metode garis berpetak, dan metode kombinasi.

Pemba a!a" #a$a %el&m#&% 5 Pada responsi kelima, kelompok ini mempresentasikan mengenai 'aktor bentuk dan volume log didapatkan hasil, yaitu bah"a 'aktor bentuk adalah parameter yang digunakan saat menghitung volume pohon berdiri. 2olume pohon didasarkan pada volume silinder. +entuk batang adalah salah satu komponen pembentuk pohon. acam-macam bentuk batang tersebut adalah neiloid, silindris, parabolid, dan konus. ;erdapat tiga macam angka bentuk yaitu angka bentuk mutlak, angka bentuk buatan, dan angka bentuk normal. <orm 'aktor, yaitu perbandingan antara volume pohon sebenarnya dengan volume silindris pohon. 2olume pohon sebenarnya <orm 'aktor = 2olume silindris pohon 2olume pohon adalah ukuran tiga dimensi dari suatu benda atau pohon. 2olume pohon dapat diukur menggunakan tiga pengukuran, yaitu: a. Displacement, menggunakan cara ini karena bentuk batang pohon itu tidak beraturan. b. 0umus yang digunakan yaitu : - Huber, *malian, dan >e"ton c. enggunakan tabel volume batang

You might also like