Professional Documents
Culture Documents
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tatanan sosial kemasyarakatan. Teknologi informasi saat ini dan yang akan datang
karena itu usaha kongkrit dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam
kegiatan tersebut.
Salah satu masalah pendidikan yang kita alami sampai saat ini adalah
nasional di Indonesia.
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang baik
dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia untuk mencapai itu,
Selatan mempunyai tekat dan misi yang besar dalam peningkatan mutu
sumber daya manusia yang ada maka telah banyak upaya yang telah dilakukan
yang dimana tujuan khususnya peningkatan mutu pendidikan serta sumber daya
peran yang sangat penting, usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah
anak-anak usia sekolah serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
belajar mengajar. Demikian pula sarana dan fasilitas belajar lainnya, tidak seluruh
usaha tersebut berhasil dengan benar. Oleh karena itu, dalam teori belajar
dimiliki oleh setiap sekolah dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat.
dapat dapat memfungsikan fasilitas belajar mengajar (media) yang telah ada.
Menurut Sudjana (1989), salah satu alternatif yang dapat ditempuh oleh
nilai praktis. Dengan demikian, penggunaan media yang tepat dalam proses
belajar mengajar merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti: Peta, atlas, globe, gambar
foto, slide, video pendidikan, VTR, diagram atau grafik, dan media cetak.
Selain itu media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar,
4
fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai
pengembangan diri.
kualitas hasil belajar siswa memilih dan menggunakan media harus sesuai dengan
siswa
pada papan tulis dengan menggunakan kapur tulis atau spidol permanent sehingga
terkadang gambar yag dihasilkan tidak terlalu mengantarkan daya serap siswa
untuk memahami suatu objek atau gambar yang ditampilkan. Kemudian banyak
para pengajar hanya memberikan contoh media gambar yang terdapat pada buku
paket tertentu, sehingga siswa sering merasa jenuh yang akibatnya motivasi
belajar siswapun menurun. Hal ini juga sangat berpengaruh pada pengembangan
kreatifitas siswa dalam mengamati suatu objek yang memiliki sudut pandang yang
5
berbeda. Misalnya, siswa kelas tersebut jarang yang bisa membadakan antara
gunung dengan pegunungan. Terlalu banyak hal-hal yang tidak bisa disebutkan
dampak dari kurang maksimalnya penggunaan media gambar pada proses belajar
mengajar khususnya mata pelajaran geografi. Hal ini sangtlah berpengaruh pada
tingkat motivasi para siswa yang kemudian berpengaruh pada peningkatan hasil
belajar siswa, hal ini dilihat dari hasil Free test yang dilakukan peneliti pada awal
pertemuan. Dari seluruh jumlah siswa kelas VIIIc yang mengikuti tes, hanya
terdapat 22 siswa atau 55% yang mencapai frekunsi ketuntasan hasil belajar dan
18 siswa atau 45% yang belum mencapai frekuensi ketuntasan hasil belajar
Geografi.
penelitian mengenai “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Geografi siswa kelas VIII
Gambar”.
B. Rumusan Masalah
Anggeraja?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin
pembelajaran geografi.
gambar pada mata pelajaran geografi terhadap siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Anggeraja?
Gambar pada mata pelajaran geografi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
D. Manfaat Penelitian
Geografi.
belajar Geografi.
8
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Media Pendidikan
Menurut Arsyad (1997) kata media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar dari pengirim
Communication Technology).
kegiatan tersebut.
9
6) Pengertian media ada 2 bagian, yaitu dengan arti sempit dan arti
luas.
agar mudah dipahami dan ditangkap maknanya oleh siswa sehingga dapat
adalah istilah konsep belajar. Sumber belajar memiliki cakupan yang luas
dari pada media belajar. Sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan,
alat, teknik dan latar atau lingkungan. Sumber belajar adalah segala
belajar.
perantara (Sudjarwo,1998).
(Lawalata, 1980).
2) Media gambar
3) Media Audio
4) Media Proyeksi
tidak langsung.
1) Peta, peta merupakan konsep dan hakekat dasar pada Geografi dan
Geografi tanpa peta, tidak akan membentuk citra dan konsep yang baik
pada diri anak didik yang dapat meningkatkan kongnitif, afektif dan
sama lain.
3) Globe, globe merupakan bentuk dan model yang sangat mini dari bola
bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas lebih jauh
dipermukaan bumi.
dan potret dalam pengajaran Geografi yaitu agar peningkatan citra dan
5) Slide, film dan VTR merupakan media pengajaran modern yang dapat
diri anak didik. Sampai saat ini terutama bagi sekolah-sekolah daerah-
citra dan konsep tadi mereka akan memahami tentang relasi, interelasi
7) Media cetak yang berupa surat kabar, majalah dan terutama buku.
d. Media Gambar
media tersebut diambil dari kata bahasa latin yang berarti”antara”. Istilah
ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber
terdiri atas gambar, bagan, diagram, grafik, foster, kartu, dan komik.
1) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok hal yang
dipelajari
gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit diproses dan
konsep
membedakan komponen-komponen.
Kelebihan :
saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah
Kelemahan :
mengajar belajar.
informasi dalam bentuk lisan atau biasa disertai penulisan di papan tulis
(Hamalik, 1994)
dan paling sering digunakan oleh guru. Menurut Haryangnti (2001), proses
belajar mengajar dari sistem seperti ini adalah model pembelajaran dengan
komonikasi satu arah (Teaching Direchted), dimana yang aktif 90% adalah
pengetahuan siswa, sikap dan perilaku siswa karena selama ini proses
itu., sehingga sulit juga bagi siswa untuk bagi siswa untuk menyimpan
materi tersebut dalam ingatan atau memori atau kesan siswa. Kekurangan
sisswa, khususnya apabia siswa tidak termotivasi dengan baik dan materi
sekitarnya.
2. Prestasi Belajar
dikemukakan arti prestasi dan arti belajar itu sendiri, sebelum membahas
adalah hasil nyata yang dicapai seseorang (siswa) dari rangkaian usahanya
keberhasilan yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar, hal ini sama
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi
21
kurang maka prestasi belajar yang dicapai kurang atau rendah, demikian
siswa
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri siswa
yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar
belajar adalah
b) Faktor Psikologi
antara lain:
(1) integensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motivasi
(6) Kamatangan
(7) Kesiapan
c) Faktor kelalahan
alat pengajaran merupakan salah satu bagian dari faktor yang juga sangat
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
dikenal beberapa teori, konsep, dan model yang berbeda – beda tersebut
didasarkan pada cara berpikir, sudut pandang, serta latar belakang. Dari
tertentu, dan memberikan arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.
(2002:9) mengartikan motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang
motivasi yang dimilkinya. Semakin besar motivasi yang ada dalam diri
siswa, makin besar pula hasil belajar yang akan dicapai. Demikia pula,
semakin tepat motivasi yang diberikan guru, semakin baik pula hasil dari
motivasi belajar siswa yaitu intelegensi, kebutuhan belajar, minat, dan sifat
semangat belajar yang tinggi, lalu pada tahap berikutnya siswa mampu
a. Materi pelajaran
kreatif sebagai kegiatan siswa di kelas. Salah satu kegiatan yang harus
model pembelajaran.
situasi kelas secara khusus dan pelaksanaan proses belajar mengajar secara
kegiatan belajar peserta didik. Selain itu, metode mengajar akan lebih
kognitif yang dimiliki peserta didik. Hal ini dimaksud agar terjadi interaksi
a. Metode Ceramah
c. Metode Diskusi
termasuk alat Bantu yang berbeda. Terkait dengan tulisan/skripsi ini, kami
a. Metode Ceramah.
langsung tidak melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena itu kita
kalangan yang tidak harus sergam atau terbatas. Matode ini disebut kuliah
1). Lebih bersifat satu arah, yaitu arus penjelasan dari pengajar kepada
peserta didik.
4). Materi pelajaran yang dapat diserap oleh siswa lebih tergantung
ceramah pengajar.
materi yang demikian banyak dalam waktu yang terbatas kepada peserta
OHP dengan OHPnya, Gambar atau foto, serta film pendek ataupun papan
berbelit-belit.
3). Tidak menggunakan kata atau kalimat yang memiliki arti atau
pengertian ganda.
5). Nada suara tidak datar, akan tetapi naik-turun berirama dengan
6). Sebaiknya tidak hanya duduk atau berdiri pada suatu tempat, akan
31
7). Kata-kata atau singkatan yang cukup asing bagi peserta didik, perlu
dijelaskan artinya.
penjelasan. Dengan kata lain metode Tanya jawab adalah suatu cara
Tanya jawab cocok utnuk bahan kajian yang umumnya siswa sudah
jawab adalah :
3). Waktu sering banyak terbuang, terutama bila peserta didik tidak
4). Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu
c. Metode Diskusi
geografi pada diskusi ini lebih terjamin. Hanya dalam hal ini dituntut lebih
berikut :
Samudra Pasifik.
geografis, letak geologis, letak maritime, letak ekonomis, dan letak kultur
1) Letak Geografis
Samudra Hindia.
pelayaran dunia.
2) Letak Astronomi
garis khayal pada peta atu globe yang menghubungkan titik bumi
barat dengan titik bumi timur dan sejajar dengan garis ekiator.
Garis bujur adalah garis khayal pada peta adatu globe yang
oleh garis ekuator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang
membagi bumi menjadi dua bagian sama besar utara dan selatan.
Garis ekuator terletak pada garis lintang 0o dan disebut juga garis
3) Letak Geologis
batuannya asam.
bumi Vulkanik.
36
lainya.
Indonesia.
berubah di Indonesia.
sebagai hasil interksi antara proses fisik dan kimia yang terjadi di
sebagai berikut:
yang disebut tanah. Jenis tanah antara daerah yang satu dengan
merupakan bagian dari daratan Asia. Sementara itu, pulau Halmahera dan
Indonesia.
umumnya selalu bertambah. Jarang kita jumpai ada negara yang memiliki
dapat bersifat manambah karena migrasi masuk dan dapat pula bersifat
mengurangi karena migrasi keluar. Ketiga faktor ini termasuk dalam faktor
kematian, karena angka migrasi masuk dan keluar yang ada di Indonesia
kesehatan penduduk.
yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau
wilayah tertentu. Dari data sensus dapat diketahui berapa jumlah dan ciri-
ciri penduduk pada suatu negara atau suatu wilayah tertentu. Berdasarkan
khusus.
b. Kelahiran
hari tua.
tahun 1974 yang menetapkan usia kawin bagi peria 19 tahun dan
wanita 16 tahun.
c. Kematian (Mortalitas)
pentingnya kesehatan.
lainnya
pentingnya kesehatan
Tumbuhan pun membutuhkan tanah dan udara untuk media tumbuh dan
lingkungan hidup.
44
bab dan 52 pasal. Berikut beberapa pasal yang penting dan berhubungan
membutuhkan satu sama lain yang sangat erat. Makhluk hidup selain
manusia (hewan dan tumbuhan) bukanlah sekedar kawan hidup netral dan
pasif terdapat manusia, melainkan hidup manusia terkait erat pada mereka.
45
B.
Kerangka
Pikir
Gambar
1. Skema
Kerangka
Pikir
46
C. Hipotesis
gambar.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1) Jenis Penelitian
a) Penelitian survai
c) Grounded research
satu jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
perbaikan praktik.
Ada dua butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil
penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh
49
pengembangan.
bentuk kajian yang bersifat relektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan
berakhir, namun biasanya muncul akan muncul kembali masalah baru atau
untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 1
pembelajaran geografi.
2) Variabel Penelitian
sifat atau jumlah yang mempunyai nilai kategoriat atau mempunyai nilai
perlu diketahui. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu motivasi
belajar siswa dan hasil belajar geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 1
2) Hasil belajar geografi siswa adalah nilai yang diperoleh melalui tes akhir
51
di setiap siklus. Tingkat penguasaan materi oleh siswa tercermin dari skor
yang dicapai setiap siswa dari jawaban tes hasil belajar geografi
berbeda tergantung dari fakta dan interpretasi data yang ada atau situasi dan
kondisi yang dijumpai. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil yang maksimal
bawah ini :
E. Prosedur Kerja
1. Gambaran Siklus I
penyajian materi, dan pada pertemuan ketiga dilakukan tes akhir siklus I.
53
a) Tahap perencanaan
digunakan.
berlangsung.
7) Merancang dan membuat soal, baik soal latihan kelas, soal tugas
pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa) dan kuis yang akan
diberikan.
dicapai untuk materi pada pelajaran hari itu. Kemudian guru membagi
c) Tahap observasi
d) Tahap refleksi
selanjutnya.
55
2. Gambaran Siklus II
: pertemuan pertama dan kedua penyajian materi, dan pada pertemuan ketiga
Seperti pada siklus sebelumnya kegiatan dalam siklus III ini adalah
pengulangan langkah kerja siklus pertama dan kedua yang telah mengalami
1) Untuk data mengenai motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar akan
G. Analisa Data
Data hasil prestasi belajar geografi dianalisis dengan menggunakan
bahwa : skor standar umum yang digunakan adalah skala lima yaitu
80 – 89 dikategorikan tinggi
65 – 79 dikategorikan sedang
55 – 64 dikategorikan rendah
55 – 64 dikategorikan rendah
media pengajaran geografi dan skor hasil belajar siswa. Analisis data tersebut
H. Indikator Keberhasilan
rata-rata hasil belajar geografi dari tahap pertama ke tahap kedua. Perlakuan
BAB IV
dengan luas bangunan sekolah adalah 2044 m2. Keadaan gedung SMP
lingkungan yang baik, selain itu bangunan yang mengelilingi sekolah ini
persawahan.
58
persawahan.
2. Fasilitas
proses belajar mengajar sekalipun siswa dan guru berlimpah ruah tetapi
sarana dan prasarana tidak ada, tujuan pendidikan tidak akan tercapai
dengan sempurna.
3. Siswa
yang telah diterima berdasarkan seleksi Nem tertinggi. Jumlah dari seluruh
siswa Siswa SMP Negeri 1 Anggeraja tahun ajaran 2007/2008 adalah 426
Laki-Laki Perempuan
I 76 84 160 4
II 73 83 156 4
III 51 63 114 3
Jumlah 200 230 430 11
60
4. Personil
kepala sekolah, guru-guru, dan staf tata usaha, pegawai tetap dan satpam,
B. PENYAJIAN HASIL
1. Pelaksanaan tindakan dalam proses belajar geografi dengan
menggunakan media gambar
a) Siklus I
Pada pertemuan pertama diawali dengan penjelasan atau
pertemuan pertama ini diskusi berjalan lancar dan tidak terlalu banyak
masing-masing.
ceramah dan tanya jawab dengan diawali dengan menyuruh siswa untuk
banyaknya jawaban dari siswa yang kurang tepat dari pertanyaan yang
memberikan intruksi kepada siswa bahwa akan diadakan ujian tes pada
sebelumnya.
pada pertemuan ketiga ini dilakukan tes hasil belajar siklus I yang
diikuti oleh semua siswa kelas VIIIc yang berjumlah 40 orang. Tapi
materinya kurang lebih 10 menit dan bertanya jika ada materi yang belum
kegiatan lainnya pada saat penjelasan materi sehingga maka banyak siswa
yang memperoleh hasil tes masih sangat rendah. Hal ini juga dikarenakan
b) Siklus II
Setelah melihat hasil evaluasi siswa yang masih sangat rendah
pada siklus I maka, guru melakukan perbaikan pada siklus kedua. Pada
perhatian siswa sedikit lebih meningkat mereka masih sangat susah untuk
gambar yang akan diurutkan serta kebanyakan siswa belum berani untuk
tampil salah, sehingga pada saat melakukan evaluasi hasil belajar, nilai
c) Siklus III
Melihat dari hasil evaluasi siswa pada siklus II yang kurang
pembelajaran siklus III juga sama dengan pembelajaran siklus I dan II.
siklus III ini siswa dibentuk ke dalam kelompok yang berbeda. Agar
pembelajaran siklus III berjalan dengan sangat baik dan perhatian siswa
siklus ketiga terjadi peningkatan yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan
observasi siswa yang dicatat oleh peneliti pada setiap pertemuan selama
mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II dan siklus III. Hal ini
peningkatan.
Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi pada setiap
siswa yang tidak hadir karena mereka sakit dan ada siswa yang
minta izin. Pada siklus I Siswa yang hadir pada saat pembelajaran
kelompoknya 87,5%.
penelitian. Tes akhir siklus ini diikuti oleh semua siswa kelas VIIIc
hasil tes siswa pada tes siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
siklus I ini nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 52 dari nilai
ideal (nilai maksimum) yang mungkin dicapai oleh siswa adalah 85,
ini.
siswa kelas VIIIc SMP Negeri 1 Anggeraja terdapat sekitar 2,5 % yang
% masuk dalam kategori baik dan 2,5 % masuk dalam kategori sangat
orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Anggeraja terdapat sekitar 8 atau
siklus ini diikuti oleh semua siswa kelas VIIIc SMP Negeri 1
Anggeraja yang berjumlah 40 orang. Adapun data skor hasil tes siswa
pada tes siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
yang diperoleh siswa adalah dari nilai ideal (nilai maksimum) yang
74
mungkin dicapai oleh siswa adalah 85, skor terendah adalah 35,
dalam kategori cukup, 35% kategori baik dan 2,5% masuk dalam
Jumlah 40 100%
hasil tes pada siklus III kita bisa melihat bagaimana perkembangan
Astronomis Indonesia. Tes akhir siklus ini diikuti oleh semua siswa
Adapun data skor hasil tes siswa pada tes siklus III ini dapat dilihat
Median 75
Standar deviasi 10,78
diperoleh siswa adalah 68,625 dari nilai ideal (nilai maksimum) yang
dicapai oleh siswa adalah 90, skor terendah adalah 30, dengan standar
deviasi 10,78.
Tabel 12. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Siklus III.
No Interval nilai Kategori Frekuensi Persentase
1 85 -100 Sangat baik 3 7,5%
2 65 – 84 Baik 31 77,5%
3 55 – 64 Cukup 3 7,5%
4 35 – 54 Kurang 2 5%
5 0 – 34 Sangat kurang 1 2,5%
Jumlah 40 100%
siswa kelas VIIIc SMP Negeri 1 Anggeraja terdapat sekitar 2,5% yang
ketuntasan belajar individual pada akhir siklus III dapat dilihat pada
geografi siswa kelas VIIIc SMP Negeri 1 Anggeraja pada setiap siklus
siswa dari setiap siklus. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada akhir
siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 57,5 berada pada
kategori sedang, pada akhir tes siklus II nilai rata-rata yang diperoleh
siswa adalah 60 berada pada kategori sedang, sedangkan pada akhir tes
siklus III nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 60 berada pada
kategori sedang. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa siswa yang nilai
III.
bukan hanya ditentukan oleh pihak guru di sekolah akan tetapi juga
ditentukan oleh sikap dan perhatian orang tua siswa di rumah dalam
gambar pada siswa kelas VIIIc SMP Negeri 1 Anggeraja sudah bisa
diberikan.
gambar.
81
BAB V
A. Kesimpulan
melakukan perbaikan dari setiap siklus. Pada siklus I kendala yang paling
serta masih banyak siswa yang takut untuk tampil salah di depan kelas.
yang disediakan.
2. Terjadi peningkatan motivasi belajar dari siswa. Hal ini dapat dilihat dari
3. Terjadi peningkatan Hasil belajar siswa pada kelas VIIIc SMP Negeri 1
ini dapat dilihat hasil evaluasi belajar siswa dari tiap siklus. Pada siklus I,
20% dengan kriteria tuntas dan 80% dengan kriteria tidak tuntas, pada
siklus II, jumlah hasil evaluasi yang mencapai standar ketuntasan belajar
individual adalah 37,5% dengan kriteria tuntas dan 62,5% dengan kriteria
tidak tuntas. Pada siklus III, jumlah siswa yang mencapai standar
ketuntasan belajar individual adalah 85% dengan kriteria tuntas dan 15%
B. Saran
telah diuraikan, maka dibawah ini akan dikemukakan beberapa saran yaitu
83
sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru agar sekiranya sadar dan mengerti akan arti
dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1993. Evaluasi Dan Penilaian. Protek peningkatan mutu guru dirjen
DIKNASMEN : Jakarta.
Djamarah & Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Edgan Dale. 1990. Assosiation for Education Commucation and Technology
(AECT). UNS : Surabaya.
Haryangnti . 2001. Proses Belajar mengajar efektif. Lomba Karya Tulis Ilmiah.
DEPDIKNAS.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Cet. III Jakarta: LP3ES
Sudjana, Nana. 2001. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar mengajar.
Sinar Baru: Bandung.