You are on page 1of 10

TEKNOLOGI PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Subiharta.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah)

PENDAHULUAN.
Peran sapi potong sangat strategis sebagai sumber pendapatan petani .
Berdasarkan besarnya skala usaha peternakan sapi potong ada 4 pola usaha yaiti ; sapi
potong sabagi usaha sambilan , cabang usaha, usaha pokok dan industri (Soehaji, 1993 ).
Sebagai gambaran jumlah sapo potong di Indonesia sebanyak 10, 73 juta ekor yang
diusahakan oleh 2,86 juta Rumah Tangga Tani ( Darmawan, 2007 ) .Dari jumlah sapi
potong tersebut sekitar 80 % merupakan petani peternak skala kecil yang merupakan
usaha sambilan.. Menurut Baharsyah ( 1992 ) untuk meningkatkan pendapatan petani
maka pemeliharaan petani sapi potong diarahkan menjadi usaha komersial dengan
pendekatan agribisnis.Pendekatan agribisnis mulai dari pra produksi, produksi,
pengolahan dan pemasaran.
Disamping berperan sebagai sumber pendapatan, sapi potong sangat berperan
dalam menyumbang daging nasional. Sambangan daging asal sapi potong tethadap
daging nasional terus menurun dan telah digantikan daging ayam potong. Menurut
Asosiasi Produsean Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO ) pada tahun 2009
kebutuhan daging nasional sebesar 399.535 ton dan dari kebutuhan tersebut sebanyak 66,
2 % dipenuhi dari pemotongan sapi-sapi local, sisanyan dipenuhi dari impor daging,
jeroan dan sapi bakalan. Total impor daging mencapai 75.000 ton. Jawa Tengah sebagai
sumber sapi potong ke dua nasional, jumlah sapi potong sebanyak 1,46 juta ekor yang
mampu menymbang daging nasional sebanyak 37 % .( Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Tengah, 2008 ).

Disampaikan pada Pelatihan Pengembangan Agribisnis Peternakan bagi Petani di Kab.


Temanggung Tanggal 22-25 Juli 2009.
Aspek penting dalan usaha sapi potong adalah produksi bakalan ( pedet ) untuk
penggemukan ( Feede Catle ) dan hasil penggemukannya ( Fattening ).Pada aspek
penggemukan masalah yang ditemui adalah : a). bobot awal penggemukan ( bakalan )
dibawah 250 kg, b). pakan kwalitas dan kwantitasnya rendah c). pemeliharaan terlalu
lama ( lebih dari 6 bulan ).Pada hal target pertumbuhan sapi potong yang dicanangkan
oleh Meteri Pertanian dalam Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (
P2SDS) pertambahanbobot sapo potong Peranakan Onggole ( PO ) di atas 0,7
kg/ekor/hari, sapi keturunan diatas 0,9 kg/ekor/hari dan bobot potong sapi PO diatas 400
kg dan sapi keturunan diatas 500 kg.

TEKNOLOGI PENGGEMUKAN SAPI POTONG.


Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi potong dengan cara mengandangkan
secara terus menerus selama waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan bobot badan
dan diperoleh dagingyang baik sebelum di potong. Ada 3 hal penting yang harus
diperhatikan dalam usaha peternakan termasuk dalam penggemukan yaitu :bibit ( bakalan
), pakan dan manajemen.pemelihan .Ketiga factor tersebut saling berkaitan dan harus
semua di perhatikan.
Bibit atau bakalan
Bibit merupakan bagian awal dari usaha penggemukan , oleh karena itu penting
untuk diperhatikan pemilihan bibit. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
pemilihan sapi bakalan atau bibit.:
a. Pilih sapi bakalan yang kurus tetapi sehat,dan tidak cacat.
b. Pemilihan bangsa sesuaikan dengan permintaan pasar. Pada saat menjelang
hari Raya Qurban , pilih sapi PO atau Peranakan Brahma atau sering disebut
sapi putih. Sedang untuk penggemukan di luar hari Raya Qurban bisa
mmenguunakan bangsa sapi keturunan impor seperti sapi keturunan Simental
( metal ), Limousin ( merah ), sapi perah jantan / FH ( putih –hitam ).Sapi
keturunan pertambahan bobot badan lebih baik dibanding sapi PO.
c. Pilih sapi jantan, karena sapi jantan pertambahan bobot badan jauh lebih
tinggi dibanding sapi betina. Disamping itu pemoyongan sapi betina dilarang
oleh Undang-Undang Peternakan.
d. Bobot badan awal sapi bakalan untuk sapi putih sebessar 250 kg dan sapi
keturunan minimal 300 kg.
Pakan .
Pakan sangat penting untuk diperhatikan , karena pakan sangat besar pengaruhnya
terhadap pertambahan bobot badan sapi. Pakan diperlukan untuk hidup pokok,
pertumbuhan , reproduksi, dan produksi daging. Zat gizi utama yang dibutuhkan sapi
potong adalah protein dan energi ( Tillman et al, 1998 ).
Pengertian tentang pakan:
Pakan hijauan, merupakan bahan pakan sumber serat yang mengandung serat kasar lebih
dari 20 % , dan memepunyai enegi serta kecernaan yang rendah Sebagai contoh pakan
hijauan antara lain : rumput unggul, runput lapang, jerami padi dan jagung, daun pucuk
tebu dan lain-lain.
Pakan konsentrat, dibedakan menjadi pakan konsentrat sumber energi, adalah bahan
pakan dengan kandungan serat kurang dari 20 % dan kandungan rnrgi lebih dari
2.250kkalori/ kg. Contoh pakan dalam kelompok ini antara lain : ubi jalar, ketela pohon,
pati , teyes, dedak , bisa dedak padi, jagung,dll. Sedang pakan konsentrat yang satunya
digolongkan kedalam pakan konsentrat yang mengandung protein kasar lebih dari 20 % .
Contoh pakan yang masuk dalam kelompok ini adalah : ampas tahu, bungkil kedele,
ampas bir dan daun kacang-kacangan.
Secara umu pakan sapi terdiri dari hijauan antara lain berasal dari rumput
lapangan , rumput unggul, limbah pertanian , leguminosa dan hijauan lain. Permasalahan
yang dihadapi peternak adalah pakan hijauan di wilayah Indonesia pada umumnya
kurang baik sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak perlu tambahan pakan
konsentrat. Oleh karena itu penggemukan sapi yang hanya diberi pakan hijauan saja
tanpa ditambah pakan konsentrat tidak mungkin pertambahan bobot badan bisa maksimal
seperti yang petani harapkan.Sebagai contoh ternak sapi putih ( PO ) dara yang
mendapat pakan ruput lapang dan jerami padi bobot badan yang dicapai berkisar 0,24
kg/ekor/hari dibandingkan sapi potong yang mendapat pakan rumput lapang dan jerami
dengan ditanbahn konsentrat bobot badan yang dicapai 0,65 kg/ekor/hari ( Subiharta, et
al, 2005 ) . Laporan lain untuk sapi jantan lokal yang hanya diberi rumput gajah terbatas
bobot badan yang dicapai hanyan 0,31kg/ekor/hari ( Samudin ,et al,1989, dalam Enawati
dan Nuscati, 2006 ).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan :
a. Sebelum usaha penggemukan dilaksanakan ternak harus diberi obat cacing.
Cacing merupakan parasit yang menggangu peretumbuhan. Ikuti petunjuk
dalam pemberian obat cacing.
b. Pemberian pakan, penberian pakan konsentrat sebaiknya dilakukan 2-3 jam se
belum pemberian hijauan, agar ternak mendapatkan gizi yang cukup sesuai
kebuthan.
c. Jumlah pemberian hijauan segar sebanyak 10 % dari dari bobot badan ,
hijauan sebaiknya dicacah sepanjang 2-3 cm.Sedang untuk pakan jering
penberian sebanyak 3 % dari bobot badan ( kadar air hijauan 80 % ).
d. Jumlah penberian konsentrat disesuaikan dengan jenis sapinya. Untuk sapi
lokal jumlah pemberian cukup 1 % dan sapi peranakan jumlah pemberian 2 %
dari bobot badan.
e. Jika akan mengubah pakan sebaiknya peberian secara bertahap biar sapi
tebiasa dengan pakan yang baru, selanjutnya penberian disesuaikan dengan
kebutuhan.
f. Air minum disediakan terus menerus dalam kandang, karena kandungan air
dalam pakan belum mecukupi kebutuhan . Untuk daerah dataran rendah yang
Terperaturnya panas air minum mutlak harus ada di kandang.
Tabel. 1 Contoh formula pakan kosentrat untuk penggemukan sapi potong.
Uraian Jumlah ( % )
Kandungan nutrisi :
Protein kasar 14
Energi ( TDN ) 70
Contoh formula pakan 1 :
Onggok Singkong 50
Bekatul 11
Bungkil Kelapa 18
Bungkil biji kapok 15
Urea 2
Garam 2
Mineral 2
Contoh Formila Pakan 2 :
Bekatul super 73
Kulit kopi 23,5
Garam 2
Mineral 1
Urea 0,5
Contoh Formula Pakan 3 :
Onggok singkong giling 48
Kulit kopi 19
Bungkil kopra 18
Bungkil biji kapok 10
Garam 2
Urea 1
Mineral 2
Sumber: Nuschati, et al 2000 dan Nuscati et al , 2005

Tabel 2. Contohjulah pemberian pakan untuk penggemukan sapi.


No Jenis Sapi Target Pakan pakan hijauan ( kg/hari )
PBB Konsentrat
(kg/hari (%BB/hari)
) Kering Segar
1. Peranakan lokal ± 0.80 1 6-9 25-40 (± 10% BB)
2. Peranakan Eks-import ± 1.22 2 3.5-4.5 15-20 (± 5% BB)

MANEJEMEN PERKANDNGAN TERNAK SAPI


A. Pengertian Kandang
Kandang adalah bangunan tempat tinggal ternak yang berfungsi untuk
menghindari gangguan : hujan, sinar matahari langsung, pencurian (keamanan), binatang
buas, tempat untuk tidur dan istirahat ternak, untuk tempat makan dan minum, sebagai
tempat kawin dan beranak dan memudahkan dalam pemeliharaan. Pada perinsipnya
membangun kandang adalah memiliki tujuan agar ternak sapi nyaman dan bisa
berproduksi dan bereproduksi secara normal.
Kandang merupakan salah satu aspek yang cukup penting dalam pemeliharaan
sapi karena perkandangan merupakan faktor yang cukup menentukan bagi kelancaran
usaha ternak tersebut. Kandang yang baik dapat membantu dan mempermudah para
tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien,
membantu dalam meningkatkan konversi pakan dan laju pertumbuhan serta kesehatan
ternak.
B. Lokasi Kandang
Pemilihan lokasi penting untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah
dikemudian hari, terutama untuk kandang yang dibangun permanent dan kandang
kelopok, karena pemindahan kandang peramanen maupun kelompok memerlukan biaya
yang mahal. Lokasi untuk mendirikan kandang sapi harus memenuhi persyaratan antara
lain :
- Terpisah dari rumah, tetapi masih dalam jangkauan pengawasan untuk keamanan
- Tidak berdekatan dengan bangunan umum (sekolah, tempat ibadah, dll) dan sumur
- Tanah lokasi kandang lebih tinggi dari sekitarnya, pilih tanah yang mudah menyerap
air, dan mudah dibuat saluran pembuangan air limbah kandang.
- Air tersedia cukup
C. Konstruksi Kandang
• Atap
Fungsi dari atap adalah untuk menaungi kandang agar ternak tidak kehujanan atau
kena sinar mata hari langsung. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk atap
disesuakan dengan bahan yang tersedia dilokasi dan ketiggian tempat pembangunan
kandang. Untuk dataran rendah dan sedang dapat digunakan rumbia, dan genteng.
Sedang seng bekas digunakan untuk daerah dataran tinggi dimasudkan agar dapat
memeberi efek panas pada siang hari dan menyerap panas yang bermanfaat pada
malam hari.. Atap kandang sebaiknya diberi genting dari kaca atau plastik fiber agar
kandang tidak gelap.
• Kerangka
Fungsi dari kerangka kandang adalah membentuk bangunan kandang secara utuh dan
menahan kekuatan kandang. Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka dipilih
dari bahan yang kuat dan tersedia disekitar , seperti bamboo, atau kayu-kayu bekas
yang masih kuat.
• Lantai
Lantai berfungsi untuk pijakan dan menahan ternak. Lantai sebaiknya diploor/
diplester dibuat dari ubin yang kuat, agar mudah membersihkannya Sedang untuk
lantai kandang dibuat miring agar air kencing mudah menampungnya dan kotoran
mudah membersihkannya.
• Dinding
Dinding kandang berfungsi untuk menjaga agar sapi tidak keluar, menahan anginan
langsung masuk kekandang dan menahan udara hangat agar tetap hangat pada waktu
siang dan malam hari pada daerah dataran tinggi.Untuk dataran rendah- sedang
( ketinngian dibawah 1000 m dpl ) dinding kandang dibuat hanya separo dari dinding
dan dinding dibuat bilah bamboo atau kayu yang dibuat berjajar horizontal. Sedang
untuk dataran tinggi ( ketinggian diatan 1000 m dpl ) dinding kandang sebaiknya
tertutup rapat dari dua pertiga dinding kandang dan bagian atas dibuat terbuka atau
dibuat pagar dari bilah bamboo dengan jarak 30 -50 cm.
• Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk jalan keluarnya udara kotor (CO2 ) dari dalam kandang dan
jalan masuk udara bersih ( O2 ) ke dalam kandang.Supaya pertukaran udara bisa
lamcar ventilasi harus diperhatikan saat pembuatan dinding kandang.
• Arah kandang
Kandang dibangun mengarah ke Timur agar dapat sinar matahari langsung pada pagi
hari. Sinar matahari pagi sangat penting untuk ternaknya karena sinar mata hari yang
kena langsung ke ternak dapat membantu prosese pembentukan vitamin D dan
membantu pengeringan kandang.Kandang yang kering tidak mudah untuk
berkembangnya bakteri dan virus.
• Penyekat Kandang
Ruangan kandang perlu disekat-sekat menjadi beberapa bagian. Manfaat penyekat
ialah untuk memisahkan ternak-ternak berdasarkan status fisiologi ( pejantan, induk
bunting, induk beranak / menyusui, anak sapihan dan penggemukan )sehingga :
- memudahkan dalam mengatur pemberian pakan menurut kebutuhan ternak,
- memudahkan dalam pengaturan perkawinan,
- induk yang menyisui lebih tenang merawat anaknya, induk bunting lebih aman untuk
melahirkan
• Perawatan Kandang
- Agar supaya kandang tahan lama diperlukam perawatan
- Kandang selalu dibersihkan agar menjamin kesehatan ternak
- Kandang perlu perawatan secara rutin
- Bagian yang rusak segera diperbaiki/diganti, agar ternak tidak kejepit atau terperosok
D. Perlengkapan Kandang
- Tempat pakan; bagian luar diberi engsel agar mudah dibersihkan
- Tempat menyimpan pakan
- Tempat minum
- Tempat penampungan kotoran yang diberi atap, agar pada saat hujan air tidak
mengalir kesekitar
E. Ukuran Kandang
Ukuran Luas Kandang Perekor
- Jantan lokal (umur 12 bulan) : 1x 2,5m2
- Jantan keturunan (umur 12 bulan) : 1,5x 2,5 m2
Ukuran Kandang
- Tinggi : 2,5 – 3 m
- Lebar : 2-2,5 m
- Letak tempat pakan dari lantai : 40 cm
- Tinggi dinding tempat pakan : 90 cm
- Lebar bagian atas tempat pakan : 60 cm
Tabel. 3. Contoh penggemukan sapi PO dan Keturunana Simental, serta analisa usahatani
No Uraian Sapi Lokal (PO) Sapi Unggul
(Peranakan)
1. Pertambahan bobot badan harian (Kg/ekor) 0,85 1,33
2. Konsumsi pakan (Kg/ekor/hari)
~ Konsentrat 2 6,3
~ Singkong - 3
~ Jerami padi 6 1,5
~ Rumput gajah 5 5
3. Perhitungan Finansial
a. Nilai pert. Bobot x Rp. 17.000,- 14.450 22.610
(Rp/ekor/hari)
b. Total biaya pakan (Rp/ekor/hari) 4.600 8.020
Konsentrat (Kg x Rp. 900,-) 1.800 5.670
Singkong (Kg x Rp. 300,-) - 900
Jerami (Kg x Rp. 300,-) 1800 450
Rumput (Kg x Rp. 200,-) 1000 1000
- Keuntungan : a-b (Rp/ekor/hari) 9.850 14.590
Sumber : Nuschati, et al., 2005.

No Uraian
Simental PFH Limousin
BB BB PBB
Awal Akhir (Kg/hari)
(Kg) (Kg)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata2
SD

You might also like