Professional Documents
Culture Documents
Desa siaga ialah suatu kondisi masyarakat tingkat desa/ kalurahan yang memiliki
Penyakit.
Desa Siaga dan di laporkan secara tertulis. Kemudian data tersebut dipakai
sebagai bahan untuk SMD ( Survei Mawas Diri ) di tingkat desa. Survei mawas
diri bertujuan agar Forum Kesehatan Desa / Pokja Desa Siaga mampu
melakukan telaah mawas diri untuk desanya, diharapkan mereka menjadi sadar
akan permasalahan yang dihadapi didesanya , serta bangkit niat atau tekad untuk
mencari solusinya.
Siaga.
Pada kegiatan ini pengurus Pokja Desa Siaga beserta kader kesehatan mencari
penyelesaian masalah, serta rencana tindak lanjut dan kegiatan yang akan
siaga. Seluruh desa telah membuat rencana tindak lanjut dalam bentuk matrik dirinci
kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di desa tersebut, salah
Penyuluhan ini dilaksanakan oleh pengurus pokja desa siaga, kader posyandu dan
dilakukan oleh pengurus pokja desa siaga adalah dengan menggerakan masyarakat
untuk melakukan pencegahan penyakit, misal Pemantauan Jentik dan PSN oleh
Semua Balita diharuskan sudah mendapatkan lima Imunisasi dasar lengkap sebelum
Semua tahapan kegiatan desa siaga mulai dari pengamatan penyakit,survei mawas
diri, Musyawarah Masyarakat Desa, rencana tindak lanjut dan pelaksanaan kegiatan
harus dilaporkan dan ditulis dalam bentuk buku . Buku laporan yang harus dibuat
minimal ; Buku kunjungan rumah, buku survei mawas diri, daftar hadir, notulen
selalu mengundang organisasi yang ada di desa, Baperdes ,Tim penggerak PKK,
Karang taruna, Pengurus RT / RW, dan diharapkan dengan adanya kemitraan ini
semua program desa siaga dapat terlaksana bersama – sama dengan potensi yang ada
di desa tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat mengaatasi masalah
Teknologi tepat guna yang dapat dan sudah dilakukan oleh pokja desa siaga di
puskesmas Tawangsari adalah pemberian dan pemasangan genting kaca pada rumah
dengan adanya pemasangan genting kaca cahaya matahari yang masuk rumah
dana yang telah dilakukan pokja desa siaga di Puskesmas Tawangsari berupa
jimpitan, uang sukarela pada saat pertemuan arisan, anggaran dana desa, swadaya
RT, hasil pelayanan Poliklinik Kesehatan Desa 10 % untuk kas desa / Pokja desa
siaga . Pengalokasian dana adalah untuk operasional kegiatan desa siaga, yang
antara lain untuk biaya pertemuan rutin bulanan pokja desa siaga, uang transport
kader dalam pemantauan jentik dan PSN, penyuluhan keshatan kepada masyarakat,
pemberian makanan tambahan khususnya balita gizi buruk dan umumnya balita
pengunjung posyandu.
Ketua pokja desa siaga bertanggung jawab penuh dalam kegiatan UKBM yang ada
di desa, ketua pokja desa siaga beserta pengurus harus melakukan pembinaan terus
menerus jangan sampai posyandu Balita, Lansia, Posbindu ( Pos Bina Terpadu )
yang sudah berjalan dengan baik berhenti kegiatannya oleh karena sesuatu sebab.
Ketua pokja desa siaga beserta pengurus setiap bulan melakukan kunjugan supervisi
di setiap posyandu balita, lansia dan posbindu untuk memotivasi para kader
yang baru, selain itu juga perlu mengembangkan upaya – upaya untuk memenuhi
kebutuhan para kader agar tidak drop out, kader – kader yang memiliki motivasi
dijalankan oleh ketua dan pengurus pokja desa siaga se Kecamatan Tawangsari yang
berjumlah 12 desa. Semoga apa yang telah dilakukan ini dapat diteruskan dan