You are on page 1of 9

PENGENALAAN APLIKASI OSILOSKOP

A. Pengertian Osiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita bentuk dari sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).

B. Bagian-bagian Osiloskop beserta fungsinya

1.

Volt atau div berfungsi untuk mengeluarkan tegangan AC, mengatur berapa nilai tegangan yang di awali oleh satu div di layar.

2. CH(input X) berfungsi untuk memasukan sinyal atau gelombang yang di ukur atau pembacaan posisi horizontal. 3. AC-DC berfungsi untuk memilih besaran yang di ukur dan mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. 4. Ground berfungsi untuk memilih besaran yang di ukur. 5. Posisi Y berfungsi untuk mengatur posisi garis atau tampilan layar atas bawah dan untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel. 6. Variabel berfungsi untuk kalibrasi osiloskop. 7. Selektor pilih berfungsi untuk memilih channel yang di perlukan untuk pengukuran. 8. Layar berfungsi untuk menampilkan bentuk gelombang. 9. Inten berfungsi untuk mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar osiloskop. 10. Rotation berfungsi untuk mengatur posisi garis pada layar. 11. Fokus berfungsi untuk menajamkan garis pada layar untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas. 12. Position X berfungsi untuk mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan, untk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol) 13. Sweep time/div berfunggsi untuk mengatur waktu periode(T) dan frekuensi(f), mengatur berapa nilai waktu yang di wakili oleh satu div di layar. 14. Mode berfungsi untuk memilih mode yang ada. 15. Variabel berfungsi untuk kalibrasi waktu periode ke frekuensi. 16. Level berfungsi untuk menghentikan gerak tampilan layar.

17. Exi Trigger berfungsi untuk trigger dari luar. 18. Power berfungsi untuk menghidupkan Osiloskop. 19. Cal 0,5 Vp-p berfungsi untuk kalibrasi awal sebelum Osiloskop di gunakan. 20. Ground berfungsi untuk melihat letak posisi ground di layer, ground Osiloskop yang di hubungkan dengan ground yang di ukur. 21. CH2 (input Y) berfungsi untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang di ukur atau pembacaan vertikal C. Langkah langkah percobaan.

1.

Masukan kabel power pada socket input 220volt yang terdapat pada bagian belakang osiliskop.

2. Masukan socket probe osilioskop pada channel 1 (X) atau channel 2 (Y). 3. Masukkan kabel power (steker) pada stop kontak. 4. Atur MODE pada channel 1 (X) atau channel 2 (Y). 5. Atur COUPLING pada AC/DC & SOURCE pada channel 1 (X) atau channel 2 (Y). 6. Hidupkan osiloskop dengan menekan tombol power & lampuu indikatorpun akan menyala. 7. Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horizontal maka atur holdoff pada posisi auto dan pada level tombol lock di tekan. 8. Setelah ada tampilan garis horizontal pada layar osiloskop atur fokus dan intensitas cahaya agar tampilan gelombang enak di lihat.

9. Hubungkan ujung probe osiloskop pada Calibrasi (CAL).

10. Pada layar akan tampil gambar gelombang (gelombang kotak).

11. Atur posisi vertikal dan horizontal gelommbang agar mudah dalam melakukan perhitungan (periode, frekuensi dan volt peak to peak) untuk pengkalibrasian osiloskop. 12. Atur Volt/Div pada posisi 1 V dan Time/Div pada 0,5mS(.5mS). 13. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada posisi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variabel pada channel 1 (X) atau channel 2 (Y) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp. 14. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horizontal (2 kotak horizontal).

15. Rumus menghitung Periode : T=Div Horizontal x Time/Div=...S. 16. Rumus menghitung frekuensi : F=1/T=...Hz. 17. Rumus menghitung Volt Peak to Peak : Vpp=Div Vertikal x Volt/Div=...Vpp. 18. Rumus menghitung Volt Peak : Vp=Vpp/2=...Vp. 19. Rumus menghitung Volt 0.707=... Vrms.
RMS

(Root Mean Square) : Vrms=Vp x 70,7%=Vp x

D. Langkah Perocobaan
1. Cara Menghidupkan dan Mengkalibrasi Osiloskop Tekan tombol power hingga lampu On menyala. Atur kedudukan tombol-tombol time/div dan volt/div baik untuk channel 1 ataupun channel 2 pada posisi CAL. Hubungkan probe masing-masing input channel ke input CAL, jika belum sama aturlah tombol volt/div pada channel yang akan dikalibrasi. Memilih input channel yang akan dikalibrasi dan ditampilkan pada layar osiloskop menggunakan tombol CH I/II. Tampilan gelap-terang diatur dengan tombol intens. Untuk memfokuskan tampilan diatur dengan tombol focus. Kedudukan tampilan gambar diatur dengan Y position channel 1 dan X position channel 2. 2. Mengukur Tegangan Peak to Peak (Vpp) Tegangan AC dari suatu Trafo dapat diukur dengan CRO. Hubungkan kutub trafo ke input X (Channel 1). Atur tombol Volt/div Channel 1 pada kedudukan yang bisa dibaca. Gunakan tombol X position dan Y position Gunakan tombol Time/div untuk mengatur agar gambar tampak stabil.

Vpp = A x Volts/div = 3.6 x 5 Volt = 18 Vrms = 0.5 x 0.7 x Vpp = 0.5 x 0.7 x 18 = 6.3 Time/div = 5 Volt/div = 5

3. Mengukur Frekuensi Membaca kedudukan Time/div Mengatur tombol X position untuk mempermudah pembacaan. Mengukur panjang satu gelombangpenuh ()

f = 1/ T f = 1/ x Time/div f = 1/ 4 x 5 ms f = 1/ 20 ms = 1000/ 20 = 50 Hz

4. Melihat dua gelombang sekaligus secara bersamaan Hubungkan input Y (Channel 2) pada kutub trafo yang lain. Lakukan pengesetan tombol-tombol sampai terlihat gelombang yang terbaca pada layar. Atur kedudukan mode CHOP pada DUAL Bila kedudukan mode CHOP pada ADD maka gambar yang terlihat adalah hasil penambahan antara gelombang pada channel 1 dan channel 2.

5. Mengukur Frekuensi PLN dengan cara Lissajous Selain cara seperti pada percobaan ketiga, frekuensi tegangan PLN dapat diukur dengan cara membandingkannya dengan frekuensi yang dibangkitkan oleh AFG yang telah diketahui besarnya. Hubungkan input channel 1 ke output trafo dan channel 2 ke output FG. Atur kedudukan tombol XYpada kondisi on dan kedudukan volt/divchannel 1 dan channel 2 pada kedudukan yang sama. Atur output frekuensi FG sehingga terbentuk pola-pola interferensi yang menunjukkan bagaimana perbandingan frekuensi antara gelombang yang masuk pada lempeng horizontal fH (channel 1) dan gelombang yang masuk pada lempeng vertikal fV (channel 2). Catat tampilan yang terbentuk dan besar frekuensinya.

E. Pembahasan
Sebelumnya kita telah membahas mengenai alat ukur Multimeter analog dan Multimeter Digital, pada pratikum ini kita akan membahas aplikasi dari osiloskop, osiloskop adalah alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layar tabung sinar katoda atau alat ukur yang dapat memetakan sinyal listrik Fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubahubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk dapat melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan adanya osiloskop kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal, dengan sedikit penyetelan kita juga dapat mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Beberapa kegunaan dari osiloskop adalah kita dapat mengukur besaran tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu, mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi, mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik, untuk membedakan antara arus AC dengan arus DC dan yang terakhir untuk mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Didalam osiloskop terdapat tabung panjang yang di sebut tabung sinar katoda atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip osiloskop terbagi atas dua tipe, yaitu tipe analog (ART Analog Real Time Osciloscope) dan tipe digital (DSO Digital Storage Osciloscope). Masing masing dari jenis osiloskop tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Perbedaan dari masing masing jenis osiloskop ini adalah, pada osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkass electron dalam tabung sesuai gambar yang diukur sedangkan pada osiloskop digital, osiloskop ini memcuplik bentuk gelombang yang diukur dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang di cuplik menjadi besaran digital. Osiloskop itu terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol, display itu berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilakn dan display itu seperti tampilan layar televisi tetapi perbedannya kalau tampilan televisi berwarna warni sedangkan pada display osiloskop tidak. Pada display ini terdapat dua garis-garis yang melintang secara vertikal dan secara horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah garis dari vertikal untuk menunjukan sumbu tegangan sedangakn arah garis dari horizontal untuk menunjukan sumbu waktu. Display atau layar osiloskop terbagi atas 8 kotak skala besar

dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah Horizontal. Tiap kotak di buat skala yang lebih kecil dan tombil-tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Sedangkan panel control itu berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menyesuaikan tampilan pada layar. Osiloskop juga terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran ataupun sebaliknya. Terdapat bebrapa jenis gelombang yang dapat diperlihatkan oleh display osloskop yaitu : gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan yang terakhir gelombang segitiga. Apabila ingin menggunakan osiloskop, osiloskop harus distel atau di atur terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukurannya, hal pertama yang harus kita lakukan sebelum pemakaian adalah pengkalibrasian, kita dapat melakukan kalibrasi dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat pada osiloskop, ada dua jenis tegangan referensi yang bisa digunakan sebagai acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Hubungkan probe dengan terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar monitor osiloskop. Pada saat kita selesai melakukan kalibrasi yang harus keluar dilayar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan dan yang harus kita atur adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y positionnya. Apabila kita ingin melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik kita dapat melakukan dual trace pada osiloskop. Dual Trace adalah cara untuk memperagakan dua buah sinyal sekaligus secara bersamaan. Tombol yang digunakan pada dual trace adalah tombol dual, tombol chop dan tombol inv. Tombol dual di gunakan apabila kita ingin melihat dua gelombang secara bergantian, tombol chop di gunakan apabila kita ingin meliihat dua gelombang secara bersamaan, jika kita ingin mengaktifkan tombol ini kita harus menekan tombol Dual dan tombol Add, sedangkan tombol inv di gunakan untuk mengatur agar fassanya menjadi sama.

F. Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN 1. Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik yang sedang kita amati. 2. Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat padaa osiloskop yaitu gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan gelombang segitiga. 3. Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. 4. Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.

SARAN 1. Sebaiknya sebelum kita menggunakan osiloskop kita harus mengetahui cara penggunaanya. 2. Apabila kita ingin menggunakannya sebaiknya osiloskop harus distel atau di atur terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaanya. 3. Mintalah bantuan pembimbing untuk melakukan pratikum.

You might also like