Professional Documents
Culture Documents
Langkah untuk menerapkan diagram ishikawa adalah sebagai berikut: Menyepakati Pernyataan Masalah Mengidentifikasi Berbagai Katagori Menemukan Sebab Potensial dengan Brainstorming (sumbang saran) Mengkaji dan Menyepakati Sebab yang Paling Memungkinkan
Why-Why Analysis
Why-why analysis atau 5 whys analysis biasa digunakan bersama dengan fishbone diagram serta menggunakan pertanyaan mengapa yang diulang beberapa kali hingga menemukan akar permasalahannya.
Tahapan umum saat melakukan root cause analysis dengan why-why analysis adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Menentukan permasalahan yang ada. Mengumpulkan tim Turun ke lapangan Mulai bertanya menggunakan why. Setelah sampai pada akar masalah, dilakukan pengujian terhadap setiap jawaban dari yang letaknya terbawah untuk mengetahui ada tidaknya dampak pada level di atasnya. 6. solusi mengarah pada cara melakukan perbaikan prosedur. 7. Dilakukan identifikasi dan implementasikan solusinya. 8. Monitor kinerja secara terus menerus.
Pohon Masalah
Gambar Pohon Masalah dengan Hubungan Sebab Akibat (Sumber : Supriyanto dan Nyoman, 2007)
Langkah dalam menggunakan metode pohon masalah adalah sebagai berikut: Melakukan brainstorming (sumbang saran) mengenai identifikasi masalah utama untuk situasi yang tidak diingikan. Sebaiknya hanya memilih satu masalah. Tulis dalam kalimat pendek untuk masalah utama yang dipilih pada sebuah flip chart, bila perlu dijelaskan indikatornya. Tulis daftar penyebab masalah yang mungkin. Penyebab masalah dibedakan atas penyebab langsung dan tidak langsung (perhatikan diagram flow chart). Tulis efek, konsekuensi, atau akibat dari penyebab masalah yang timbul. Efek dapat dibedakan atas efek langsung dan tidak langsung. Lengkapi pohon masalah tersebut. Periksa dan finalisasi pohon serta verifikasi. Sajikan hasil pohon masalah pada sidang pleno
Adalah proses analisis terstruktur untuk mendefinisikan masalah, memahami mekanisme kausal transisi yang mendasari kondisi yang tidak diinginkan.