You are on page 1of 14

Pendahuluan Eskatologi ialah ilmu yang menjelaskan tentang gambaran hari kiamat.

ilmu ini menjelaskan akhir segala sesuatu, seperti kematian, kebangkitan dan penghitungan amal. Dengan kata lain eskatologi adalah ilmu yang menerangkan tentang keakhiratan. Menurut Eliade, "..... Eskatologi termasuk bagian dari agama dan filsafat yang menguraikan secara runtut semua persoalan dan pengetahuan tentang akhir zaman, seperti kematian, alam kubur (barzakh), kehidupaan surga dan neraka, hukuman bagi yang berdosa, pahala bagi yang berbuat baik, hari kebangkitan, pengadilan pada hari itu dan sebagainya".1 Eskatologi dalam ajaran Islam merupakan salah satu rukun iman yang harus diimani oleh semua muslim. ebagai contoh, jika seorang muslim tidak

mengimani adanya kehidupan setelah kematian, maka orang tersebut boleh dicap sebagai kafir. eperti jenis ilmu pengetahuan lain yang berkembang dalam dunia pemikiran dan keilmuan islam. !ermasalahan eskatologi pun tidak lepas dari perdebatan dan kontro"ersi. !ada abad pertengahan misalnya, ketika terjadi kntro"ersi pemikiran antara para muncul, filosof lalu #fal$sifah% meruntuhkan dan para teolog

#mutakallimun%,

&l'ghaz$l(

konsepsi'konsepsi

eskatologi yang bertentangan pada saat itu, terutama konsepsi para filosof. eranagan &l'ghaz$l( terhadap isu'isu eskatologi ini pada dasarnya tidaklah merambah pada semua konsep eskatologi islam secara menyeluruh. erangannya hanya bergerak dalam konsep kebangkitan kembali (resurrection).
Mircae Eliade #ed%. Eschatology, )he Encyclopedia of *eligion, #+e, -ork. Macmillan !ublishing /ompany, 1012, hlm.134'135
1

erangan ini merupakan serangkaian dari dua puluh persoalan yang ditujukan para filosof #fal$sifah%, terutama sekali diperuntukan bagi konsepsi Ibn 1652%. 7ilosof Ibn ina #016'

ina yang sebetulnya sangat berjasa membangun ,atak

filosofis dalam eskatologi islam, memperkenalkan suatu gagasan bah,a ji,a bersifat abadi sedangkan raga bersifat sementara. Implikasinya, yang dibangkitkan pada hari kebangkitan adalah ji,a, sementara badan hancur dengan sendirinya. 8onsepsi inilah sebenarnya yang ditolak al'9hazali, dengan menyatakan bah,a konsepsi filosof tersebut keliru, karena mana mungkin manusia yang dahulunya memiliki raga tetapi setelah dibangkitkan raganya tersebut musnah dan menghilang konsepsi filosof tersebut menegasikan kekuatan )uhan, karena bukanlah )uhan itu Maha 8uasa atas segala sesuatu termasuk untuk hanya sekedar menampilkan kembali raga'raga yang lama ataupun yang baru :4 erangan yang melambangkan inkoherensi para filosof Muslim tersebut, oleh &l'ghaz$l( diletakan sebagai salah satu tiga konsepsi sesat yang dapat menjeremuskan seseorang ke dalam kekafiran. ;al ini merupakan salah satu pendapatnya yang cukup terkenal dalam )ah$fut al'7al$sifah tentang kafirnya para filosof dalam tiga hal< 1% alam kekal dalam arti tidak bermula 4% tuhan tidak mengetahui perincian dari apa'apa yang terjadi di alam. 5% pembangkitan jasmani tidak ada.5
iba,aihi, Eskatologi al-Ghazl dan Fazlur Rah an !"tudi #o $arati% E$iste ologi #lasik-#onte $orer, -ogyakarta.Islamika, 466=, /et. 8e'1, hlm.15 3 >ihat al'9haz$l( )ah$fut al'7al$sifah , ulayman Dunya #ed%, /airo, Egypt . Dar al' Marif, hlm. 562
2

pengkafiran #takdir% filosof tersebut diatas mendapat reaksi yang sangat keras dari filosof muslim sesudahnya, terutama Ibn *usyd yang kemudian menulis buku khusus yakni tahafut al')ahafut. ?uku ini merupakan "serangan balsan" terhadap tuduhan al'9hazali. Dalam buku ini Ibn *usyd membela filosof atas tuduhan &l'ghaz$l( dalam masalah'masalah filsafat. ?aru'baru ini ada salah satu seorang paranormal@Dukun yang bernama Mama >orenz. Mama >orenz memprediksi bah,a kiamat akan terjadi pada tahun 4614. !ada )ahun tersebutlah diperkiranakan oleh paranormal tersebut sontak kejadian tersebut menggemparkan kaum agama,an dan teolog@Mutakalimin. 8ejadian tersebut dijadikan momen buat mereka yang suka membuat film sehingga dapat berkarya membuat sebuah replika kiamat yang menghantam dunia. 8arya tersebut diberi judul kiamat 4614. Dari sekian banyak contoh tersebut kiamat atau eskatologi merupakan bagian sesuatu yang diimani jadi dengan adanya refleksi filosofis tentang eskatologi mampu membentengi dan

menjembatani antara sesuatu yang berkaitan dengan kiamat tidak mudah dipercaya atau mengimani ,acana yang dibangun tanpa argumentasi.

1. Pengertian Eskatologi Eskatologi secara etimologi berasal dari bahasa -unani yaitu eschatos yang berarti AterakhirB dan Clogi yang berarti tudi tentang.= ecara umum

eskatologi merupakan keyakinan yang berkaitan dengan kejadian'kejadian akhir hidup manusia seperti kematian, hari kiamat, berakhirnya dunia, saat akhir
Dikipedia, Eskatologi, http.@@id.,ikipedia.org@,iki@Eskatologi, diakses pada tanggal 0 Desember 4615,
4

sejarah, dan lain'lain.3

tudi Eskatologi bagian dari teologi dan filsafat yang

berkaitan dengan peristi,a'peristi,a pada masa depan dalam sejarah dunia, atau nasib akhir dari seluruh umat manusia biasa yang diistilahkan ;ari 8iamat. Menurut >oren ?agus istilah eskatologi adalah Eschaton hal'hal yang terakhir% dan &ogos #!engetahuan%. Eskatologi merupakan doktrin -ahudi akhir dan 8risten a,al mengenai hal'hal terakhir seperti kematian, kebangkitan kembali keabadian, akhir zaman, pengadilan, keadaan masa mendatang dan bagi kristianitas, kedatangan kembali 8ristus #prausia%. 8eyakinan'keyakinan yang bertolak belakang akan kebangkitan kembali dan keabadian terdapat dalam eskatologi -ahudi maupun 8risten.E Menurut ,ord definisi istilah eskatologi merupakan bagian dari noun yang memiliki arti ajaran teologi mengenai akhir zaman seperti hari kiamat, kebangkitan segala manusia dan surga.2 >ebih jauh lagi dalam Enclopedia of !hilosophy dijelaskan

"......eskatologi adalah doktrin atau teori #logos% tentang "yang terakhir". "-ang akhir" disini bisa mempunyai dua arti, !ertama, ia dapat diartikan akhir kehidupan setiap manusia. 8edua, ia dapat pula berarti akhir dari dunia.1 ?erdasarkan pengertian dan pendapat tersebut, maka penulis

menyimpulkan bah,a eskatologi merupakan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan hal'hal yang "terakhir" dan ia merupakan bagian dari agama dan filsafat yang berkaitan dengan kejadian'kejadian akhir manusia seperti kematian, hari kiamat, kebangkitan dan sebagainya. Menurut 8lasifikasi pengetahuan, eskatologi merupakan cabang dari teologi sistematis yang berkaitan dengan doktrin tentang hal'hal akhir (ta

;arun +asution, 7alsafat dan Mistisisme dalam Islam, #Fakarta. bulan ?intang, 1003 /et. 8e'1, hlm.40 6 >orenz ?agus, #a us Filsa%at, Fakarta<!) 9ramedia hlm. 41E 7 http.@@artikata.com@arti'54E165'eskatologi.html, diakses pada tanggal 0 Desember 4615 8 !aul Ed,ard #ed.%, 'Eschatology'. Encyclopedia of philosophy, #+e, -ork. Macmillan !ublishing /o. Fac G )he 7ree !ress%, Hol. 5, hlm. =1

eschata)() 8osakata -unani untuk eskatologi sebenarnya baru diperkenalkan, tetapi dalam pemakaian modern hal tersebut sebagian besar menggantikan padanan latinnya *e +o,issi is.16 &sal doktrin ini hampir sama tuanya dengan ras manusia, bukti arkeologi berupa kebiasaan pada zaman batu telah menandai adanya suatu konsep keabadiaan yang bersifat elementer. ?ahkan ditahap a,al perkembangan agama, spekulasi tentang hal'hal yang akan datang adalah tidak secara keseluruhan dibatasi nasib indi"idu. 8ehancuran secara alami seperti banjir, kebakaran besar, angin puyuh, gempa bumi, dan letusan merapi sudah selalu mengusulkan kemungkinan dari akhir dunia. ?entuk pemikiran'pemikiran eskatologi yang lebih tinggi adalah produk dari suatu pertumbuhan sosial yang kompleks dan pertumbuhan pengetahuan yang ditinggalkan dari ilmu pengetahuan alami. Ileh karena itu, perkembangan spekulasi eskatologi, biasanya

mencerminkan pertumbuhan intelektual dan persepsi moral manusia, perluasan pengalaman sosial, dan pengetahuan alam yang berkembangan. ?agaimana bentuk akhir doktrin. Eskatologi akan sangat beragam, menurut karakteristik dari suatu lingkungan dan orang'orang yang tinggal didalamnya. ;ampir semua agama termasuk Islam mengajukan konsep tentang a,al segala sesuatu< )uhan, dunia, dan manusia. Demikian juga halnya dengan akhir segala sesuatu. +amun demikian seperti dijelaskan di atas, bah,a harus dibuat perbedaan yang jelas antara eskatologi indi"idu dan eskatologi umum. Eskatologi
!.F. )oner, Eschatology, diambil http.@@,,,.e,tn.com@library@;IME>I?*@63341?.)J) 10 !.F. )oner, Eschatology, diambil http.@@,,,.e,tn.com@library@;IME>I?*@63341?.)J)
9

tangal tangal

4E 4E

Mei Mei

4663 4663

pada pada

indi"idu berkaitan dengan akhir dari manusia secara pribadi, yakni akhir dari ji,a setelah kematian. edangkan eskatologi umum berkenaan dengan transformasi

yang lebih umum atau akhir dunia ini. Eskatologi adalah faham yang bercorak kefilsafatan yang berusaha menjangkau kehiduapan jangka panjang, dengan cara hidup meninggalkan kepentingan'kepentingan dunia,i, dan menekan dorongan darah dan daging tubuhnya, dengan mengutamakan kehidupan akhirat, serta mengikuti secara total bimbingan spritualitas. Dalam kosnep filsafat islam, eskatologi sesungguhnya menjadi upaya pemikrian transendental untuk menyingkap kehidupan sesudah mati. !ersoalan eskatologi tidak hanya "meresahkan" manusia zaman dahulu, tetapi manusia modern yang sangat mengagungkan akal pun kerap dibuat "resah" untuk mengetahui, mencari dan menggapai kehidupan sesudah kematian, bahkan di dunia ?arat yang sekuler. +amun demikian kemunculan eskatologi dalam filsafat Islam bukanlah suatu kelanjutan dari pemikiran eskatologi dari fas sebelumnya. ;al ini dikarenakan dalam al'KurLan dan hadist banyak sekali keterangan'keterangan yang berkaitan dengan permasalahan eskatologi, yang menjadi kelanjutan adalah metode pembahasannya. Dalam filsafat Islam, eskatologi tentang kehidupan sesudah mati

menjadi salah satu ,acana penting sebagai upaya penyingkapan refleksi metafisika atas dilema ketuhanan. &gama'agama ,ahyu telah mengembangkan suatu penyesuaian antara kitab suci dengan keinginan masyarakat dihampir semua kehidupan keagamaan.

;al ini nampak sekali terlihat dalam perkembangan eskatologi, yakni selalu dalam proses perkembangan dan penyesuaian. Dengan kata lain, dualisme radikal terhadap kitab suci dalam agama monoteistik jarang sekali terjadi dalam bentuknya yang murni. ;al tersebut biasanya menjadi semu karena proses interaksi dengan gagasan dan praktek yang populer. Dibandingkan dengan agama' agama meonoteistik lainnya, Islam merupakan agama yang paling kaya dengan latar belakang dan paling luas dalam pergaulan kebudayaan. 9ambaran umum mengenai eskatologi Islam adalah "....kenikmatan surga dan azab neraka. urga dan neraka ini sering dinyatakan al'Kuran sebagai imbalan dan hukuman secara global, termasuk keridhaan dan kemurkaan &llah"11 +amun, ide pokok yang mendasari ajaran'ajaran al'Kuran mengenai akhirat adalah gambaran tentang kiamat ketika setiap manusia akan memperoleh kesadaran unik yang tidak pernah dialami sebelumnya dari perbuatan baik dan buruknya. !ada saat ini manusia dihadapkan kepada apa yang telah dilakukannya, kemudian ia kana menerima ganjaran karena perbuatannya. lebih lanjut, *ahman menyebutkan bah,a pada umumnya manusia sangat tertarik pada kepentingan' kepentingan yang bersifat langsung #pragmatis terutama kepentingan'kepentingan untuk dirinya sendiri yang dangkal dan bersifat materi, sehingga ia tidak menghiraukan akhir hidup ini. &kibatnya manusia sering sekali menlanggar norma'norma dan hukum moral. &l'Kuran memang sarat dengan nilai'nilai eskatologi. 8alau ditelusuri dengan cermat, maka "........sekitar sepertiga dari keseluruhan isi al'Kuran memuat

Dar,is ;ude, Et al., /akra,ala ilmu alam al'Kuran, #Fakarta . !ustaka 7iradaus, 4664%, /et. 8e'1, hlm. 1E4

11

ajaran tentang eskatologi".14 Etiap pembicaraan tentang amal mausia senantiasa ditutup dengan balasannya dihari kiamat nanti. ;ari ini menunjukan bah,a persoalan eskatologi dalam islam merupakan hal yang sangat penting. 8ehilangan nilai eskatologi tidak hanya menjauhkan seseorang dari agama tetai juga dapat menjerumuskannya kepada kekufuran dan kezaliman. 8arena pentingnya persoalan eskatologi ini, al'Kuran dibanyak tempat menyebutkan pesan'pesan tentang akhir segala sesuatu. urat'surat Makkiyah

terutama FuzLamma umumnya mengandung nilai'nilai eskatologi. ;al ini dimaksudkan agar manusia sebelum mengamalkan ajaran agama, ia terlebih dahulu mempunyai moti"asi untuk melakukannya karena setiap apa yang dilakukan itu akan diberikan balsan. 8emudian, keyakinan kepada hari akir menjadi bagian yang paling esensial dalam beragama. ?ahkan dalam al'Kuran senantiasa digandengkan "beriman kepada &llah D) dan hari kiamat". !enggandengan ini bukanlah suatu kebetulan, tetapi suatu ketetapan yang dirumuskan oleh &llah D). sendiri. Ini menuju betapa erat

kaitan antara beriman kepada &llah dan meyakini dengan sesungguhnya hari kiamat@akhir itu pasti terjadi. Dengan demikian manusia akan sangat hati'hati dalam melakukan sesuatu, karena apa yang dikerjakan pasti &llah melihatnya dan dengan sendirinya ia menyadari bah,a dalam melakukan sesuatu, karena apa yang dikerjakannya pasti &llah melihatnya dan dengan sendirinya ia menyadari bah,a kalau &llah sudah melihat, maka perbuatannya itu akan diberikan balasan. ?alasana itu pun sangat tergantung pada kualitas amal, yang baik diberi pahala kesenagan surga,i. edangkan amal yang jelek akan diberi azab hukuman neraka.
Dar,is ;ude, Et al., /akra,ala ilmu alam al'Kuran, #Fakarta . !ustaka 7iradaus, 4664%, /et. 8e'1, hlm. 1E3
12

-ang menarik dari keterangan al'Kuran tentang eskatologi menurut &msal ?akhtiar adalah ".....kerincian penjelasannya. Dibandingkan dengan persoalan ibadah indi"idual seperti shalat, dan zakat, keterangan tentang hari akhirat jauh lebih terperinci."15 ;al ini mungkin karena pengetahuan manusia tentang alam metafisika sangat terbatas. )erlebih, ijtihad dalam lapangan ini membutuhkan keahlian khusus,dan jika salah berijtihad akan berakibat fatal karena hal ini berkaitan dengan akhidah. 8enyataan ini menggambarkan sekaligus mempertegas bah,a persoalan eskatologi adalah bagian yang rumit dan tidak terpisahkan dari Islam dan kehidupan manusia. Manusia pada dasarnya memiliki naluri takut mati karena telah mengetahui apa yang ada dan bagaimana setelah mati. 8arena itu agama menjelaskan persoalan yang sangat misterius ini, sehingga orang beragama

menjadi tenang dibandingkan dengan orang tidak beragama. Dalam eskatologi islam, permasalahan yang menjadi pembahasan para pemikir Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang perna timbul pada pemikiran eskatologi sebelum Islam, terutama -ahudi dan 8risten. &dapun permasalahan'permasalaahan dalam eskatologi Islam antara lain . 8ematian, alam kubur, hari kiamat dan kebangkitan kembali, berkumpul di mahsyar, perhitungan dan pertimbangan amal, pembalasan dan hukuma. ?erikut penulis akan menjelaskan beberapa hal tersebut secara singkat . 1. 8ematian

&msal ?akhtiar, AEskatologi dalam !erdebatan antara alM9hazali dan Ibn *usydB dalam Mimbar &gama dan ?udaya, Fakarta, Hol. JHIII, +o. =, tahun 4661, hlm. 512

13

*ealitas kematian adalah kepastian, yang tidak dapat ditolak, setiap orang pasti akan mengalami kematian, suka atau tidak suka, dan dalam konsep filsafat Islam kematian adalah a,al kehidupan, kematian di dunia menjadi a,al kehidupan di akhirat.1= &kan tetapi, pengetahuan dan pengalaman tentang kematian masih saja penuh misteri. &da dua konsep tentang kematian yang sangat berpengaruh terhadap pemikiran'pemikiran eskatologi, yaitu konsep pertama yang berpandangan bah,a kematian adalah "netral death" yaitu tidak ada siksaan maupun kenikmatan setelah kematian, pandangan ini berkembang di !ersia kuno. edangkan konsep kedua menyatakan bah,a kematian adalah bermoral #moral death%, yang akan dinilai menurut standar kriteria tertentu apakah mendapat siksa atau mendapat nikmat, pandangan ini muncul di Mesir dan kemudian dan kemudian berkembang di -unani.13 4. &>am kubur &lam kubur bukaanlah semata'mata kuburan tetapi alam yang dimasuki oleh setiap orang yang telah mengakhiri keehidupan di dunia. Fadi kuburan tidak berarti ,ujud lubang didalam tanah, tetapi lebih spesifik alam kubur dinamakan juga alam barzakh. ?arzakh artinya batasan yang mendindingi dunia dan akhirat. Irang yang telah mati berarti ia berada diruang tungu menuju akhirat. 5. ;ari kiamat dan kebangkitan
Musa &syLarie, 7ilsafat Islam sunnah +abi dalam ?erpikir, #-ogyakarta. >E 7I, 4664%, /et. 8e'5, hlm. 4=5 15 >ihat &lan E. ?ernstein, )he 7ormation of ;ell. Death and *etribution in )he &nicient and Early christian Dorlds, #Ithaca. /ornel Nni"ersity !ress, 1005, hlm.5'=
14

16

Dalam ,acana keagamaan, hari kiamat adalah kebangkitan dari kehancuran yaitu dibangkitankannya manusia setelah terjadinya kehancuran total. etelah kehancuran total tersebut, akan ditegakkan suatu pengadilan yang dijamin oleh )uhan, karennya manusia dibangkitkan kembali untuk menghadapi itu.1E Disamping menggunakan istilah hari kiamat #al-a,m al'akhir%, al'Kuran juga menggunakan istilah'istilah atau nama'nama lain, yang masing'masing mengacu kepada peristi,a, keadaan atau situasi yang akan dialami oleh umat manusia dalam proses menuju kehidupan yang abadi. +ama'nama lain senanda dengan hari kiamat adalah. as-sa-ah artinya ,aktu atau masa al-.khirah artinya hari akhirat al-.zi%ah artinya peristi,a dahsyat at-/a ah artinya tiupan sangkakala kedua

al-Gasyiyah artinya kejadian yang menyelubungi al-0a1iah artinya peristi,a menggemparkan 2au al-Easl artinya keputusan 2a3 al-4asrah artinya penyesalan 2a3 al-#huru5 artinya eksodus 2a3 at-/agabun artinya hari ditampakan segala segala kesalahan 2a3 al-6a -i artinya hari berkumpul 2a3 at-/ala1 artinya hari pertemuan 2a3 al-Fath artinya hari kemenangan 2a3 ad-*in artinya hari agama 2a3 al-hisab artinya hari perhitungan
eperti telah dijelaskan bah,a pengertian eskatologi mencakup dua makna yakni eskatologi indi"idu dan eskatologi umum. 8ematian merupakan salah satu contoh dari eskatologi indi"idu sedang hari kiamat dan kebangkitan adalah bentuk dari eskatologi umum atau uni"ersal.
16

11

2a3 al-7a8s artinya hari berbangkit 2a3n al-9iya ah artinya hari kiamat.12 &dapun mengenai kebangkitan kembali filsafat Islam mena,arkan pendekatan nafs, untuk dapat memahaminya. eperti yang dikenalkan Ibn ina

untuk membuktikan adanya +afs, yaitu dengan adanya alam mimpi atau pengandaian orang bisa terbang. )eori Ibn sina ini bias dikembangkan lebih lanjut untuk memahami adanya kebangkitan kembali dengan melihat aspek trasendentalnya nafs. )ransendensi nafs menjadikan kebangkitan itu pasti adanya dan dapat terjadi pada tahapan manusia sebagai nafs, karena nafs itu sendiri yang berbuat dan yang akan mempertanggung ja,abkan amalnya dihadapan )uhan. 8epastian adanya kebangkitan pada hakikatnya merupakan tuntutan hukum moral, untuk menuntaskan perbuatan jelek manusia yang tidak terselesaikan dalam pengadilan didunia, yang dalam banyak hal sering kali dimanipulasi, direkayasa dan tidak mencerminkan adanya keadilan yang benar' benar adil sehingga adanya hari kebangkitan dan pengadilan )uhan yang dijamin )uhan sendiri akan keadilannya, pada hakikatnya merupakan rahmat dan anugrah )uan kepada manusia, terutama yang merasakan ketidakadilan dalam kehidupan didunia. dalam persoalan kebangkitan, menurut &hmad pandangan manusia terbagi menjadi lim kelompok yakni . yams ad'Din,

Dar,is ;ude, Et al., /akra,ala Ilmu dalam al'KurLan, Fakarta . !ustaka 7iradus 4664, /et. 8e'1, hlm. 122

17

14

1. jasmani saja. 4.

ebagian kecil kaum teolog mengatakan bah,a kebangkitan hanya

ebagian besar kaum filosof ketuhanan mengatakan bah,a

kebangkitan hanya ji,a saja. 5. ;ampir semua kaum muslimin, termasuk &l'ghaz$l( mengatakan bah,a kebangkitan adalah ji,a dan jasad sekaligus. =. !ara filosof mengatakan bah,a tidak ada kebangkitan di akhirat baik jasmani maupun ji,a 3. 9alenus berpendapat bah,a kita tidak bisa menentukan mana yang benar dari pendapat diatas. 8arenanya dia menganjurkan untuk bersikap pasif dan tidak membahas persoalan ini panjang lebar. Eskatologi dalam filsafat Islam telah menjadi bahsan yang sangat menarik pada a,al perkembangan keilmuan dalam dunia Islam. +amun demikian respons pemikir islam modern terhadap eskatologi Islam tidak begitu intens seperti halnya pendahulu mereka. !emikir Islam'Modern tidak membahas permasalahan eskatologi karna menurut meeka hal tersebut terlalu sulit untuk dirasionalisasikan. ehingga pembahasan mereka tentang permasalahan eskatologi pada umumnya hanya merupakan pengembangan, penekanan dan pembaharuan terhadap pemikiran sebelumnya. Daftar Pustaka &l'ghaz$l( /ah%ut al-Falsi%ah , ulayman Dunya #ed%, /airo, Egypt . Dar al' Marif

15

&syLarie, Musa, Filsa%at :sla sunnah +abi dala 7er$ikir , #-ogyakarta. >E 7I, 4664%, /et. 8e'5 ?akhtiar, &msal, Eskatologi dala ;erdebatan antara al<Ghazali dan :bn Rusyd dalam Mimbar &gama dan ?udaya, Fakarta, Hol. JHIII, +o. =, tahun 4661 ?ernstein, &lan E. , /he For ation o% 4ell! *eath and Retribution in /he .nicient and Early christian 0orlds, #Ithaca. /ornel Nni"ersity !ress, 1005 Ed,ard #ed.%, !aul, 'Eschatology'. Encyclopedia of philosophy, #+e, -ork. Macmillan !ublishing /o. Fac G )he 7ree !ress% Eliade, Mircae #ed%. Eschatology, )he Encyclopedia of *eligion, #+e, -ork. Macmillan !ublishing /ompany, 1012 Et al., Dar,is ;ude, =akra3ala il u ala 4664%, /et. 8e'1 al-9uran, #Fakarta . !ustaka 7iradaus,

>orenz ?agus, #a us Filsa%at, Fakarta<!) 9ramedia +asution, ;arun, Falsa%at dan >istisis e dala 1003 /et. 8e'1 :sla , #Fakarta. bulan ?intang,

iba,aihi, Eskatologi .l-ghazl dan Fazlur Rah an !"tudi #o $arati% E$iste ologi #lasik-#onte $orer, #-ogyakarta.Islamika, 466=%, /et. 8e'1 Internet &rti 8ata, http.@@artikata.com@arti'54E165'eskatologi.html, diakses pada tanggal 0 Desember 4615 !.F. )oner, Eschatology, diambil tangal 4E Mei http.@@,,,.e,tn.com@library@;IME>I?*@63341?.)J) 4663 pada

Dikipedia, Eskatologi, http.@@id.,ikipedia.org@,iki@Eskatologi, diakses pada tanggal 0 Desember 4615

1=

You might also like