You are on page 1of 5

sumber: http://www.budpar.go.id/page.php?

ic=552&id=1472

Apa yang harus dilakukan sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi gempa dan/
tsunami?

SEBELUM TERJADI GEMPA

Kunci Utama

1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi.


2. Memastikan bahwa struktur dan letak rumah anda dapat terhindar dari bahaya yang

disebabkan gempa bumi (longsor dll).


3. Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan anda agar terhindar bahaya
gempa
bumi.

Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja dan Tinggal

1. Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa
bumi, sudah
mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.
2. Belajar melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
3. Belajar menggunakan Pemadam Kebakaran.
4. Mencatat Nomor Telpon Penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa
bumi.

Persiapan Rutin pada Tempat Anda Bekerja dan Tinggal

1. Perabotan (Lemari, Cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku/ diikat
dll) untuk
menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
2. Menyimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah, agar
terhindar dari kebakaran.
3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak digunakan

Penyebab Celaka yang Paling Banyak Pada Saat Gempa Bumi adalah Akibat
Kejatuhan Material

1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi
terjadi (mis: lampu dll)

Alat yang Harus Ada Disetiap Tempat

1. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.


2. Helm
3. Senter/ lampu Battery, Lilin, atau Korek Api
4. Radio
5. Makanan Suplemen yang tahan lama seperti biskuit.
6. Air Minum (kebutuhan air minum biasanya 2-3 liter sehari untuk satu orang)

Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit terdekat. Jika pemerintah
setempat
tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan Anda tidak pergi ke tempat yang lebih
rendah
atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/ sungai untuk menghindari tsunami.
SAAT TERJADI GEMPA

Hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi Gempa

Bila Berada di Luar Ruangan

Di Jalan

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik,
papan reklame,
pohon yang tinggi, jendela kaca dan sebagainya. Bila merasakan getaran kuat,
lindungi
kepala dengan tas dan berlarilah ke areal yang terbuka. Perhatikan tempat anda
berpijak,
hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Di Mal, Pasar Swalayan atau Tempat Umum lainnya

Hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik dan jangan tergesa-gesa
berlari
keluar karena kemungkingan dipenuhi orang. Lindungi kepala dengan tas atau
keranjang
belanja, menjauhlah dari barang-barang yang mudah tergelincir seperti rak barang,
jendela
kaca atau etalase. Sandarkan tubuh pada tiang atau dinding sambil menunggu getaran

berkurang. Bila membawa anak, senantiasa memegang erat tangan anak. Ikuti panduan
karyawan toko atau petugas lainnya dan jangan berdesakan ke tangga darurat atau
tangga
jalan karena berbahaya. Hindari penggunaan lift karena bila terjadi mati listrik,
lift akan
terhenti di tengah jalan, gunakan tangga darurat. Siapkan senter atau alat
penerangan
untuk berjalan di tangga darurat.

Di Basement

Lantai basement pada umumnya aman karena guncangannya kecil. Jangan bertindak
tergesa-gesa, bergeraklah dengan tenang. Lindungi kepala dengan tas sambil
merunduk
dan mendekatkan badan ke tembok. Bila listrik mati, biasanya terdapat lampu
darurat.
Meskipun gelap, tetaplah berjalan menyusuri dinding sehingga sampai ke pintu
keluar.
Tetaplah bersikap dengan tenang.

Di Dalam Bioskop

Berdiri dari tempat duduk, kemudian berjongkok sambil melindungi kepala dengan
tas.
Bergeraklah sesuai panduan petugas dan tidak berdesakan ke pintu keluar.

Di Stasiun

Berpegangan erat-erat pada tiang. Berhati-hatilah agar tidak jatuh dari peron.
Menjauhlah dari papan pengumuman, lampu neon, kipas angin, mesin atau alat
besar. Lindungi kepala dengan tas atau merunduk ke bawah kursi untuk melindungi
kepala dari benda-benda yang berjatuhan.
Di Dalam Mobil

Untuk kecepatan mobil > 60 km/jam segera kurangi kecepatan, cari jalan yang aman,
yang jauh dari gedung tinggi lalu berhenti. Sedangkan untuk kecepatan < 60 km/jam,

tetap tenang cari lapangan atau tinggalkan mobil di tepi jalan, lari ke tempat
yang
terbuka. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi,
di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/ jembatan penyeberangan.

Di Pantai

Oleh karena ada kemungkinan terjadi tsunami, bila merasakan getaran segeralah
berlindung ke tempat yang lebih tinggi.

Di Daerah Pegunungan

Jika anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah
yang mungkin terjadi longsoran.

Bila Berada di Dalam Rumah

Hal yang paling penting adalah jangan panik dan jangan berlari ke luar dengan
tergesa-gesa. Pastikan kondisi pintu keluar, ada kalanya pintu maupun jendela
tidak dapat di buka karena terjadi perubahan bentuk. Selain itu ukur jarak posisi
anda dari pintu keluar rumah, apabila jarak anda dari pintu keluar < 12 m
penyelamatan
masih mungkin dilakukan dalam waktu 3 menit dengan cara merangkak. Jangan berlari
karena akan terjatuh-jatuh dan waktu yang dibutuhkan untuk keluar jadi lebih lama.

Sedangkan apabila jarak anda dari pintu keluar > 12 m, maka berlindunglah di bawah

meja atau tempat tidur. Bila tidak ada meja lindungilah kepala dengan bantal atau
buku.
Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca. Berhati-hatilah dengan langit-langit
rumah yang
mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding, pecahan genting atau kaca.

Apabila rumah anda memiliki 2 lantai, berlindunglah di bawah meja atau tempat
tidur.
Jangan berlari-lari menuju tangga dan turun ke lantai 1 karena waktu yang
dibutuhkan
untuk lari dan turun melalui tangga sekitar lebih dari 5 menit. Dan kemungkinan
pada
saat itu reruntuhan sudah terjadi.

Jika guncangan atau gempa terjadi pada saat kita sedang menggunakan api, segera
matikan. Namun demikian, utamakan keselamatan diri anda. Bila guncangannya besar,
matikan api setelah guncangan reda. Jangan lupa perhatikan pula katup gas agar
berada
dalam kondisi tertutup meskipun tidak ada api. Putuskan seluruh koneksi ke listrik
untuk
mencegah terjadinya kebakaran pada saat listrik menyala kembali.

Pastikan keselamatan orang-orang di dalam rumah dengan memanggil dan menanyakan


keadaan mereka. Kemungkinan terjadinya gempa susulan masih ada tapi lebih kecil.
Hindari lemari, tembok retak ataupun bagian rumah yang retak karena dengan gempa
yang
lebih kecil pun rumah bisa runtuh. Carilah informasi yang benar melalui radio atau
televisi.

SESUDAH TERJADI GEMPA

Jika Anda Berada Dalam Bangunan

1. Keluar dari bangunan tesebut dengan tertib.


2. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
4. Telepon/ minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada anda atau sekitar
anda.

Periksa Lingkungan Sekitar Anda

1. Periksa apabila terjadi kebakaran.


2. Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
3. Periksa apabila terjadi arus pendek.
4. Periksa aliran dan pipa air.
5. Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan
api
dll)

Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah terjadi gempa, karena kemungkian masih
terdapat reruntuhan.

Jangan berjalan di sekitar daerah gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih
ada.

Mendengarkan informasi mengenai gempa dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

Mengisi angket yang diberikan oleh Instansi Terkait untuk mengetahui seberapa
besar kerusakan yang terjadi.(berbagai sumber)

Hal-hal yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Tsunami

Dalam menyelamatkan diri dari tsunami kita berpacu dengan waktu. Kecepatan tsunami

dapat mencapai 100 km sehingga kita tidak akan sempat lari bila tsunami sudah
terlihat.
Ada kalanya tsunami tiba sebelum peringatan kita terima.

Kenalilah dengan baik tanda-tanda akan datangnya tsunami yaitu sebagai berikut.

a. Air laut yang surut secara tiba-tiba.


b. Terciumnya bau garam atau bau amis yang menyengat secara tiba-tiba.
c. Munculnya buih-buih air yang sangat banyak secara tiba-tiba..
d. Terdengar suara ledakan keras seperti suara pesawat jet atau pesawat supersonik
atau
suara ledakan bom runtuh.
e. Terlihat gelombang hitam tebal memanjang di garis cakrawala.

Jika anda melihat salah satu atau beberapa dari tanda tersebut lakukanlah hal-hal
sebagai berikut.

a. Apabila anda berada di atas kapal di tengah laut, segera pacu kapal anda ke
arah laut yang lebih dalam.
b. Dan apabila anda sedang berada di pantai atau dekat pantai, segera panjat
bangunan atau
pohon yang tinggi. Pada saat berlindung ingatlah untuk mencari tempat yang lebih
tinggi dan
bukan yang lebih jauh. Ingat waktu kita untuk berlalri dari kejaran gelombang
tsunami hanya
kurang dari 20 menit.
c. Bila tsunami datang dengan cepat sehingga tidak sempat untuk berlindung,
usahakan
untuk berlari ke bangunan yang kuat dengan ketinggian lebih dari 3 lantai.
d. Jangan lengah meskipun guncangan kecil. Getaran gempa yang dapat kita rasakan
berbeda antargetaran seismik dengan magnitude (skala richter). Meskipun getaran
yang
dirasakan kecil, tapi tidak menjamin tsunami yang terjadi akan kecil pula. Bila
getaran lemah
dalam waktu yang panjang, jangan lengah dan segeralah berlindung.
e. Jangan sekali-kali mendekat ke arah pantai sampai peringatan bahaya dicabut.
Sering kali
tsunami datang dalam 2 atau 3 gelombang dan ada kalanya yang ke-2 dan ke-3 lebih
besar
dari yang pertama. Jangan lengah setelah gelombang pertama.
f. Mencari informasi yang tepat dan benar melalui radio, televisi dan sebagainya.
Yang paling
penting adalah tetap bersikap tenang.

SUMBER :

1. Badan Meterologi dan Geofsica (BMG) http://www.bmg.go.id/antisipasi.asp


2. Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS)
3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
4. Terjemahan dari website Divisi Manajemen Krisis dan Penanggulangan Bencana
Direktorat Penanggulangan Bencana Prefektur Aichi, Nagoya, Jepang.
5. Tanya Jawab Gempa Yogyakarta " Jawa Tengah oleh Ikatan ahli Geologi Indonesia
DIY/ Jateng, LSM Harindjing Lestari AMC (Adventurers & Mountain Climbers) Madang "
Jakarta
dan PERHIMAGI " Yogyakarta.
6. WIKIPEDIA

You might also like